Teks ini membahas peran mahasiswa dalam melakukan demo untuk mendorong perubahan. Menurut penulis, mahasiswa harus memilih isu penting yang berkaitan dengan masyarakat luas dan melakukan demo secara masif untuk mendapat perhatian media. Mahasiswa juga diingatkan agar tetap independen dan tidak mudah ditunggangi kelompok tertentu demi kepentingan politik. Mahasiswa ditantang untuk berjuang demi keadilan sosial melalui perub
2. Mahasiswa Harus di Garda
Terdepan Melakukan Perubahan
Oleh Musni Umar
Sociologist and Researcher
3. Sebagai aktivis 77/78 yang pernah demo di masa
mahasiswa, saya selalu memberi apresiasi kepada
mahasiswa yang melakukan demo. Akan
tetapi, saya prihatin demo yang dilakukan berbagai
kelompok di masyarakat, sarat dengan kepentingan
politik kelompok tertentu, dan diduga karena
dibayar.
Sejatinya demo adalah penyampaian aspirasi
tentang suatu isu penting yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat luas, bangsa dan
negara. Oleh karena isu yang diusung dalam demo
bersifat partisan, maka masyarakat kemudian curiga
dan tidak peduli demo tersebut.
4. Menurut saya tindakan yang dapat dilakukan mahasiswa
dalam berdemo. Pertama, harus memilih isu penting dan
sentral yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat luas.
Kedua, demo harus dilakukan secara masif dan besar supaya
mendapat liputan media yang luas dan memberi tekanan
kepada penguasa.
Ketiga, mahasiswa harus menjaga indepedennsi, memelihara
kejujuran, komitmen dan keberanian dalam perjuangan.
Keempat, demo tidak boleh sering dilakukan, hanya sekalisekali dilakukan dengan melibatkan massa yang besar untuk
memberi pressure (tekanan) kepada pemerintah.
Kelima, demo dapat dilakukan dalam bentuk lain, dengan
memobilisir semua aktivis untuk menyampaikan
pandangan, kritikan dan tekanan kepada pemerintah dengan
menggunakan media sosial seperti
twitter, facebook, google, slide share dan sebagainya.
5. Apresiasi Masyarakat Menurun
Secara sosiologis apresiasi masyarakat terhadap demo
yang dilakukan mahasiswa dan berbagai kelompok di
dalam masyarakat sudah terdegradasi. Pertama, demo
membuat semakin macet di jalan. Kedua, demo tidak
memberi solusi terhadap kesulitan yang dihadapi
masyarakat bawah. Ketiga, demo acapkali
menimbulkan anarkis, sehingga masyarakat takut kalau
ada demo.
Pertanyaannya, mengapa mahasiswa maunya turun
jalan? Pertama, ingin menunjukkan diri. Kedua, ingin
diperhatikan. Ketiga, ingin menjadi pahlawan.
Keempat, gelora kaum muda yang ingin melakukan
perlawanan kepada ketidakadilan di masyarakat.
Kelima, demo bentuk protes sosial, karena pemerintah
tidak becus mengatur negara.
6. Mahasiswa Mudah Ditunggangi
Mahasiswa sangat rawan ditunggangi karena
lingkungan sosial mendorong mahasiswa
mudah ditunggangi. Pertama, kehidupan yang
hedonistik, konsumeristik dan materialistik
menyebabkan mahasiswa mudah diperangkap
dengan uang.
Kedua, masyarakat sangat minim memberi apresiasi
kepada mahasiswa yang memiliki
idealisme, nasionalisme dan patriotisme.
7. Ketiga, masyarakat terlalu mengagumkan harta dan
tahta, sehingga mahasiswa yang merongsong orangorang kaya dan penguasa dengan demo, cenderung
kurang mendapat simpati dan dukungan dari kelompok
menengah (middle class). Pada hal dalam setiap
perubahan, selalu memerlukan dukungan dari kelas
menengah.
Cara menyiasati supaya mahasiswa tidak mudah
ditunggangi. Pertama, harus memegang ideologi
(tauhid) dan mengamalkannya dengan pemihakan total
kepada mereka tertindas (musthad'afiin). Kedua, harus
mau berjuang dan rela berkorban untuk
menyelamatkan masyarakat bawah dan bangsa
Indonesia. Kalau konsisten dalam berjuang, yakin
akhirnya akan memetik hasil.
Ketiga, harus terus menumbuhkan semangat, tekad
dan memelihara daya juang dan mau menderita untuk
mencapai cita-cita yang besar, luhur dan mulia.
8. Sekedar untuk mengingatkan kembali bahwa
pembangunan sejak Orde Baru sampai di era Orde
Reformasi, hanya semakin memperkaya orang-orang
yang sudah kaya, sementara kelompok mayoritas tidak
banyak mengalami kemajuan. Ini bertentangan dengan
pembukaan UUD 1945 untuk .......memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa...."
Keadaan semacam itu, harus diakhiri melalui
perjuangan untuk melakukan perubahan. Suka tidak
suka dan mau tidak mau, mahasiswa harus mengambil
peran yang besar untuk melakukan perubahan.
Musni Umar adalah Sosiolog, Direktur Eksekutif
Institute for Social Empowerment and Democracy
(INSED)