2. PENDAHULUAN
• Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, Demos dan Cratein.
Demos berarti rakyat, dan Cratein berarti pemerintahan.
Jadi, menurut bahasa asalnya, Demokrasi adalah
pemerintahan yang berasal dari rakyat. Pemerintahan
dijalankan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Dalam demokrasi, suara rakyat sangat diperhitungkan dan
menjadi bagian dalam pemerintahan itu sendiri.
• Negara kita, Indonesia juga menganut paham demokrasi.
Rakyat sangat berperan penting dalam
pemerintahan, banyak sekali keputusan pemerintah yang
berdasarkan keinginan ataupun pendapat rakyat.
Mahasiswa, dalam hal ini termasuk juga dalam kategori
rakyat tersebut.
3. Apa Itu DemonstrasI?
• Terminologi:
1. pernyataan protes yg dikemukakan secara massal; unjuk rasa.
2. peragaan atau pertunjukan tata cara melakukan atau
mengerjakan sesuatu.
• Demonstrasi adalah sebuah gerakan ekstra-parlementer.
Gerakan ini muncul apabila ada ketidakberesan pada kinerja
jajaran pemerintah dan lembaga perwakilan rakyat.
• Demonstrasi = bentuk corong aspirasi masyarakat. Yang
sebenarnya tidak buruk, namun menjadi buruk jika dilakukan
dengan anarki, apalagi dilakukan oleh kaum intelektual.
4. LANJUTAN
• Demonstrasi adalah sebuah hal yang tidak
mungkin terjadi pada sebuah negara yang
memiliki good governance.
• Good governance disini saya artikan sebagai
sebuah pemerintahan yang membagi
kekuasaannya secara jelas serta masing-
masing bagian melakukan tugas dan
fungsinya dengan baik.
5. Kebebasan Pendapat
Kebebasan pendapat di muka umum dijamin oleh :
• Undang-Undang Dasar 1954 (Amandemen IV)
a. Pasal 28, ”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.”
b. Pasal 28 E Ayat 3, ”Setiap orang berhak atas kebebasan
berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.”
• Ketetapan MPR no XVV/MPR/1998 tentang HAM Pasal 19
”Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.”
• UU Nomor 9 Tahun 1998 Pasal 2
”Setiap warga negara, secara perorangan atau kelompok, bebas
menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.”
7. MahasIswa
BerdemonstrasI?
Soe Hok-gie adalah salah seorang pelopor demonstrasi mahasiswa
angkatan ’66 (Tritura dan tuntutan agar presiden Soekarno turun dari
tahtanya). Beliau menjawab bahwa mahasiswa sebagai kaum intelektual
tidak seharusnya berada di menara gading dan hanya mencari ilmu
saja, tapi mahasiswa juga harus bisa dan mau terjun ke tengah
masyarakat, mendengarkan jeritan mereka, dan kalau perlu menjadi garda
terdepan dalam penyampaian jeritan masyarakat. Mahasiswa tidak ingin
melihat masyarakat yang harus berdemo karena jika itu terjadi maka akan
tejadi chaos. Karena itulah agar jangan sampai terjadi chaos lebih baik
kaum mahasiswa yang turun ke jalan dan menyampaikan inspirasi mereka.
Demikianlah kira-kira pemikiran seorang Gie dan pemikiran itu memang
logis adanya. Jadi jangan salahkan mahasiswa jika mereka
berdemo, namun tetap dengan cara yang baik, benar, dan tidak anarki.
8.
9. Cara BerdemonstrasI
• Satu hal yang paling penting yaitu hendaknya demonstrasi
ditempatkan pada prioritas yang terakhir dalam usaha
penyampaian aspirasi dan kritik kepada pemerintah.
• Sebelum demonstrasi dilakukan, kritik-saran-aspirasi bisa
disampaikan melalui tulisan dan media-media.
• Jika itu tidak diperhatikan, maka silakan berdemo dengan
sehat dan tertib.
• Apabila pemerintah sudah bebal dan kebal serta tuli terhadap
kritik. Maka berdemolah dengan keras dan teriakkanlah:
REVOLUSI seperti yang pendahulu kalian lakukan dan berikan
kepada negeri ini (cara terakhir)
10.
11. DemokrasI dan
DemonstrasI
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat. Begitulah pemahaman yang paling
sederhana tentang demokrasi, yang diketahui oleh hampir
semua orang.
Sedangkan demonstrasi adalah sebuah gerakan protes
yang dilakukan sekumpulan orang di hadapan umum.
Biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok
tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu
pihak atau dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya
penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok.
Pada umumnya demokrasi melaksanakan kegiatan
demontrasi dan pengerahan massa untuk menarik simpati
rakyat dan demontrasi yang dilaksanakan belum tentu
kegiatan yang berhubungan dengan demokrasi.
12. Mahasiswa = Agent of Change
• Idealnya, bahwa setiap gerakan yang dilakukan mahasiswa semata-
mata hanya untuk kepentingan rakyat, dengan kata lain mahasiswa
sebagai ‘pembela rakyat’ ditengah hegemoni kekuasaan yang
mengkooptasi rakyat.
• Mahasiswa sama sekali tidak bisa dipisahkan dari kegiatan
demonstrasi.
• Sebagai kaum intelektual mahasiswa punya tugas menjadi
penyambung lidah rakyat.
• Suara mahasiswa adalah suara rakyat. Kalimat itu tergaung dalam
dunia pergerakan mahasiswa. Gaung tersebut yang bisa
mengguncang negeri dan melahirkan perubahan.
• Mahasiswa sebagai kaum intelektual yang sarat dengan ‘budaya
ilmiah’ dan senantiasa menjadikan ‘saintifik-rasional’ sebagai
ukuran setiap tindakanMahasiswa sebagai kaum intelektual yang
sarat dengan ‘budaya ilmiah’ dan senantiasa menjadikan ‘saintifik-
rasional’ sebagai ukuran setiap tindakan
13.
14. DemonstrasI BagIan DarI KrIsIs
IdentItas MahasIswa
Anarkisme, tawuran, dan kekerasan-kekerasan lainnya jelas
sama sekali tidak lekat dengan nilai-nilai luhur yang tersemat
pada mahasiswa sebagai agen perubahan. Gerakan
mahasiswa yang berbasis pada kekuatan moral (moral force)
yang diembannya sebagai cermin dari orang yang
berpendidikan (educated person). Saat ini yang ditonjolkan
oleh mahasiswa dalam demonstrasinya lebih kepada tindakan
anarkisme dibandingkan dengan tawaran solutif yang diajukan
atas sebuah ketidakadilan. Jika mahasiswa belum mampu
bersikap cerdas dalam setiap demonstrasinya dengan masih
bertindak amoral keluar dari ciri mahasiswa ideal
sebenarnya, maka mahasiswa tak ubahnya seorang preman
berpendidikan.
15. Edward W. Said (1995) dalam bukunya
Representation of The Intellectual merumuskan
intelektual sebagai individu yang dikaruniai bakat
untuk merepresentasikan pesan, pandangan, sikap
kepada publik yang tujuan dari aktualisasi tersebut
melahirkan kebebasan untuk memotivasi dan
menggugah rasa kritis orang lain agar berani
menghadapi ortodoksi, dogma, serta tidak mudah
dikooptasi kuasa tertentu, sehingga intelektual
harus selalu aktif bergerak dan berbuat dengan
ketajaman nalarnya.
Demonstrasi Mahasiswa =
Gelaran Moral kaum Intelektual
16. Dampak Negatif
Demonstrasi
– Merugikan diri sendiri dan masyarakat luas.
– Mengganggu ketertiban umum.
– Merusak fasilitas pribadi dan Negara. Menimbulkan kemacetan
sehingga meresahkan rakyat.
– Menghambat pelaksanaan program pemerintah secara optimal.
– Membuat masyarakat ketakutan terhadap aksi anarkis yang
dilakukan demonstran.
– Sampah berserakan di jalanan akibat aksi anarkis yang
dilakukan, seperti batu/kerikil, pecahan kaca.
– Dapat merusak taman-taman kota disekitar area tempat
demonstran jika telah berbuat anarkis.
– Nilai tukar mata uang menurun drastis apabila demonstrasi
ditayangkan dll.
17. Dampak Positif
Demonstrasi* Mengeluarkan aspirasi rakyat yang selama ini tertahankan
* Mengeritik pemerintah dalam menjalankan pemerintahan yang lebih baik
sesuai dengan harapan rakyat.
* Salah satu wujud implementasi serta pengembangan konsep ekonomi
kerakyatan. Terjadi transaksi finansial yang sangat adil.
* Menyadarkan pemerintah akan kebijakannnya dalam pengambilan
keputusan yang menyangkut hidup rakyat.
* Untuk mengetahui keberhasilan dari program pemerintah yang telah
dijalankan.
* Membuat perubahan terhadap sesuatu hal, baik itu berupa
kebijakan, program, maupun masalah lainnya dalam pemerintahan.
* Membuat pemerintah mengintropeksi diri atas aspirasi masyarakat.
* Memberi celah kepada pemerintah untuk melakukan perubahan
diberbagai bidang atas usul yang diberikan masyarakat.
* Memberi peluang kepada masyarakat untuk ikut aktif dalam kegiatan
tersebut.
* Melatih masyarakat untuk bertanggung-jawab mengenai aspirasinya.
18.
19. Wujud demosntrasi yang
diharapkan
• Mengacu pada hak Masyarakat untuk menyuarakan pendapat,
dukungan, kritikan, ketidakberpihakan, dan ketidaksetujuan yaitu
dengan salah satu caranya dengan berdemonstrasi sebagaimana
yang sudah diatur dalam UUD 1945.
• Untuk demonstran, alangkah baiknya jika dalam berdemonstrasi
paling tidak menghindari hal-hal yang mengganggu masyarakat lain
untuk beraktifitas sebagai hak mereka.
• Untuk pemerintah sendiri, sebaiknya menghormati para pendemo
dengan cara “mendengarkan” dengan kata lain menanggapi
mereka, karena pada dasarnya niat mereka mengeluarkan pendapat
hingga turun ke jalan dikarenakan suara mereka kurang terdengar
atau terwakili oleh para wakil rakyat.
20. Etika & Demonstrasi
• Demonstrasi sangat erat kaitannya
dengan etika. Terutama Etika Khusus.
• Etika Khusus terbagi dua:
a. Etika Sosial
b. Etika Individu
21. Sistem penilaian Etika
Kalangan ahli filsafat menjelaskan bahwa suatu perbuatan
di nilai pada 3 (tiga) tingkat :
• Tingkat pertama, semasih belum lahir menjadi
perbuatan, jadi masih berupa rencana dalam hati,dan niat .
• Tingkat kedua, setelah lahir menjadi perbuatan
nyata, yaitu pekerti.
• Tingkat ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu
baik atau buruk.
Kata hati atau niat biasa juga disebut karsa atau
kehendak, kemauan. Dan isi dari karsa inilah yang akan
direalisasikan oleh perbuatan.
22. Dalam hal merealisasikan ini
ada empat variabel yang
terjadi :
• a. Tujuan baik, tetapi cara untuk mencapainya yang
tidak baik.
• b. Tujuannya tidak baik, cara mencapainya
kelihatannya baik.
• c. Tujuannya tidak baik, dan cara mencapainya juga
tidak baik.
• d. Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga
terlihat baik.
23. Kesimpulan
• Gerakan perlawanan mahasiswa lahir karena ada beberapa
faktor diantaranya; masalah pendidikan, diskriminasi rasial,
perlombaan persenjataan, kemiskinan, politik kolonialisme dan
imperialisme.
• Demonstrasi sebagai bentuk pernyataan protes yang dilakukan
secara massal. Protes terhadap sebuah kondisi yang dianggap
melanggar hak-hak rakyat kemudian menggugah hati nurani
mahasiswa sebagai kaum yang dianggap memiliki kelebihan di
atas rata-rata masyarakat awam untuk mengambil peran
sebagai penyambung lidah rakyat. Dalam konteks ini, secara
historis mahasiswa Indonesia pernah memberikan kontribusi
bagi kemerdekaan negeri ini.
• Dampak demonstrasi yang dilakukan Mahasiswa pada
umumnya sangat tidak disukai masyarakat, dikarenakan
mereka berbuat anarkis dan tak jarang merusak fasilitas
Negara. Tapi adakalanya, dapat bernilai positif apabila Aksi
yang dilakukan Mahasiswa itu sesuai aturan.