SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Peningkatan Pengamalan NilaiNilai Luhur Budaya Bangsa
untuk Memperkukuh Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Oleh Musni Umar

Sociologist and Researcher
Bangsa Indonesia dalam membangun, dihadapkan
banyak tantangan. Tantangan itu, ada yang bersifat
fisik dan non fisik. Tantangan nyata yang dihadapi
Bangsa Indonesia yang bersifat non fisik ialah
tantangan budaya. Indonesia dihadapkan pada
pilihan. Pertama, membangun Indonesia
berlandaskan budaya sendiri. Kedua, membangun
Indonesia dengan berpijak pada budaya baru yang
datang dari barat. Ketiga, membangun Indonesia
dengan landasan budaya sendiri dan budaya asing.
Kesbangpol DKI Jakarta memberi judul kepada saya
ialah “Peningkatan Nilai-nilai Luhur Budaya bangsa
untuk Memperkukuh Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.
Membincangkan Judul tersebut paling tidak harus
diulas 5 (lima) hal. Pertama, apa itu nilai-nilai luhur
budaya bangsa. Kedua, bagaimana memahami nilainilai luhur budaya bangsa. Ketiga, bagaimana
menghayati nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Keempat, bagaimana memasyarakatkan nilai-nilai
luhur budaya bangsa. Kelima, bagaimana
mengamalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk
memperkukuh NKRI.
Menurut saya, nilai-nilai luhur budaya bangsa ialah
nilai-nilai dasar bangsa Indonesia yang tumbuh dan
berakar di dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai
luhur budaya itu, ada yang bersumber dari agama,
adat-istiadat, seni dan sebagainya.
Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa
Niilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia sangat
banyak, tetapi kita kutip 5 (lima) aspek saja yang
bisa dijadikan pegangan dalam membangun bangsa
dan negara untuk memperkukuh NKRI.
Pertama, religius (agama). Bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang beragama dan
mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa. Nilai
religius yang dipercayai oleh masyarakat, kemudian
digali oleh Bungkarno dan kemudian Ketuhanan
Yang Maha Esa dijadikan sebagai sila pertama dari
Pancasila.
Kedua, keadilan, merupakan nilai luhur budaya bangsa.
Menurut M. Quraish Shihab bahwa keadilan adalah kata
jadian dari kata "adil" yang terambil dari bahasa Arab " 'adl".
Kamus-kamus bahasa Arab menginformasikan bahwa kata ini
pada mulanya berarti "sama". Persamaan tersebut sering
dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat imaterial. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "adil" diartikan: (1) tidak
berat sebelah/tidak memihak, (2) berpihak kepada
kebenaran, dan (3) sepatutnya/tidak sewenang-wenang.
"Persamaan" yang merupakan makna asal kata "adil" itulah
yang menjadikan pelakunya "tidak berpihak", dan pada
dasarnya pula seorang yang adil "berpihak kepada yang
benar" karena baik yang benar maupun yang salah samasama harus memperoleh haknya. Dengan demikian, ia
melakukan sesuatu "yang patut" lagi "tidak sewenangwenang". Menurut Wikipedia Eksiklopedia bebas bahwa
keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
Adil dan keadilan, walaupun berasal dari bahasa
arab, tetapi ia sudah menjadi nilai luhur budaya
Indonesia. Itu sebabnya, sila kedua dari Pancasila
adalah kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sementara sila kelima dari Pancasila adalah
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ketiga, persatuan, dengan sinonim kata pertautan,
pertemuan, union, klub merupakan nilai luhur
budaya bangsa. Nilai luhur budaya bangsa ini,
sekarang suka dilupakan karena lebih
mementingkan kepentingan kelompok, partai, dan
teman. Hampir seluruh bangsa ini suka melupakan
pentingnya persatuan. Pada hal tanpa persatuan,
hampir tidak ada yang bisa dilakukan.
Dalam realitas hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, masalah persatuan sering diabaikan
karena lebih mengedepankan ego, keakuan dan
mau menang sendiri. Dalam kehidupan demokrasi
misalnya , sangat banyak yang hanya mau menang
dan tidak mau kalah. Kasus rusuh di MK
(15/11/2013) yang dilakukan para pendukung salah
satu calon kepala daerah di Maluku Utara,
merupakan bukti bahwa para elit dan
pendukungnya tidak memperdulikan persatuan
sehingga masuk ke ruang sidang MK dan melakukan
anarkis dan perusakan terhadap berbagai peralatan
sidang MK. Mereka itu harus dihukum dengan
seberat-beratnya.
Keempat, musyawarah. Kata musyawarah berasal
dari kata syawara yang berarti dalam Bahasa Arab
berunding, urun rembuk atau mengatakan dan
mengajukan sesuatu.
Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari,
musyawarah sebagai nilai luhur budaya bangsa,
sering tidak diamalkan. Buktinya, dalam perjuangan
mewujudkan yang diinginkan, bukan
bermusyawarah atau menunjuk juru runding untuk
bermusyawarah, tetapi dalam banyak hal, justeru
mengerahkan massa yang besar untuk menekan
(pressure), sehingga keluar keputusan yang
diharapkan menguntungkan yang bersangkutan,
tanpa melalui proses musyawarah mufakat.
Kelima, toleransi, merupakan sikap yang muncul
secara sadar, tidak sadar dan tanpa direncanakan
yang memaklumi keadaan orang lain sehingga
terhindar dari perselisihan. Misalnya, saat sedang
bermain musik, tetangga disebelah rumah
meninggal dunia, secara spontan menghentikan
permainan musik dan langsung melayat. Toleransi,
juga bermakna “tenggang rasa, tepo seliro, dalam
arti menjaga perasaan orang lain terhadap
perbuatan yang dilakukan.
Jadi hakikat toleransi merupakan sikap saling
menghargai dan menghormati orang lain, sehingga
terjalin hubungan sosial yang harmonis, damai,
tenang dan tenteram.
selain lima hal yang dikemukanan, ada pula nilai-nilai
luhur budaya bangsa Indonesia yang dikemukakan
seperti: ketaqwaan, ketulusan, kebersamaan,
pengabdian, keikhlasan, pengorbanan dan
sebagainya. Singkat kata, nilai luhur budaya bangsa
banyak sekali yang harus terus digali, dipelajari,
dihayati dan diamalkan.
Memahami Budaya Bangsa
Rakyat Indonesia sangat penting memahami nilai-nilai
luhur budaya bangsa. Sejak kecil perlu diperkenalkan
dan diajarkan nilai-nilai budaya bangsa. Dengan
memperkenalkan sejak dini, maka setiap rakyat
Indonesia memahami nilai-nilai luhur budaya
bangsanya.
Untuk memberi pemahaman terhadap nilai-nilai
luhur budaya bangsa, maka bisa diajarkan mulai di
rumah, kemudian berlanjut di sekolah dan di
masyarakat.
Sarasehan yang dilakukan Kesbangpol DKI saat ini
merupakan upaya menanamkan pemahaman
terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Penanamanan nilai-nilai luhur budaya bangsa
penting dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan supaya rakyat memahami dan
mengajarkan kepada lingkungannya yang dimulai
di rumah, di sekolah, dan di lingkungan tempat
tinggal supaya dipahami, dihayati dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Penting Menghayati Nilai-nilai Luhur Budaya
Nilai-nilai luhur budaya bangsa tidak cukup hanya
dipelajari dan dipahami. Diperlukan penghayatan
dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.
Persaoalannya, bagaimana menghayati nilai-nilai
luhur budaya bangsa?
Menurut saya, untuk bisa menghayati nilai-nilai
luhur budaya bangsa, diperlukan. Pertama,
pemahamanan. Kedua, pemasyarakatan. Ketiga,
pengamalan. Keempat, perenungan. Kelima, ada
dampak positif yang diperoleh yang mengamalkan
dan masyarakat luas.
Peningkatan pengamalan nilai-nilai luhur budaya
bangsa sangat diperlukan untuk memperkuat jati diri
dan budaya bangsa serta negara kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Selain itu, secara tidak langsung,
pasti memberi manfaat ekonomi, sosial, budaya, politik
dan pertahanan keamanan bagi yang mengamalkan,
masyarakat, bangsa dan negara.
Hakikat dalam pengamalan nilai-nilai luhur budaya
bangsa, adalah melipat-gandakan kebaikan kepada
Tuhan dan terhadap sesama manusia. Dengan begitu,
bangsa Indonesia akan semakin kukuh dan kuat karena
berpijak pada budaya bangsa Indonesia sendiri.
* Tulisan singkat ini untuk dipresentasikan dalam
program Kesbangpol DKI Jakarta, 18 Nov. 2013 di Hotel
Griya Astuti, Bogor, Jawa Barat

More Related Content

What's hot

(Sadn1013 h) kump khas 3
(Sadn1013 h) kump khas 3(Sadn1013 h) kump khas 3
(Sadn1013 h) kump khas 3sadn1013
 
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaMakalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaAzharlina Rizqi Ardina
 
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiPendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiAnggit Diaz
 
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianAmalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianSai Kim Tan
 
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMakalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMuhammad Irwan
 
Nilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah
Nilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahNilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah
Nilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahHarisa Rahmawati
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIafifahdhaniyah
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 FirdayantiWawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayantifirdayanti8
 
Kurrotul hasanah 19030174059
Kurrotul hasanah 19030174059Kurrotul hasanah 19030174059
Kurrotul hasanah 19030174059KurotulHasanah
 
Dialog peradaban di malaysia CTU551
Dialog peradaban di malaysia CTU551Dialog peradaban di malaysia CTU551
Dialog peradaban di malaysia CTU551Ahmad Izzuddin
 
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016hadiarnowo
 
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandiBuku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandimesailcreativehub
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilaLuqmanSuyanto
 
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islamTopik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islamSafwan Faidhi
 
Penjagaan muka sebagai asas kesantunan
Penjagaan muka sebagai asas kesantunanPenjagaan muka sebagai asas kesantunan
Penjagaan muka sebagai asas kesantunanAspasia Robin
 

What's hot (20)

(Sadn1013 h) kump khas 3
(Sadn1013 h) kump khas 3(Sadn1013 h) kump khas 3
(Sadn1013 h) kump khas 3
 
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesiaMakalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
Makalh pengaruh budaya asing terhadap remaja indonesia
 
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiPendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
 
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonianAmalan menjaga keamanan dan keharmonian
Amalan menjaga keamanan dan keharmonian
 
makalah PKN
makalah PKNmakalah PKN
makalah PKN
 
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasiMakalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
Makalah penerapan pancasila diera teknologi informasi
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Nilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah
Nilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintahNilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah
Nilai nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah
 
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XIFaktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Kelas XI
 
Cbran dialog
Cbran dialogCbran dialog
Cbran dialog
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 FirdayantiWawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
 
Kurrotul hasanah 19030174059
Kurrotul hasanah 19030174059Kurrotul hasanah 19030174059
Kurrotul hasanah 19030174059
 
Dialog peradaban di malaysia CTU551
Dialog peradaban di malaysia CTU551Dialog peradaban di malaysia CTU551
Dialog peradaban di malaysia CTU551
 
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
Bahan tayang pim3-wawasan kebangsaan-2016
 
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandiBuku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
Buku 50+ sahabat yuddy chrisnandi
 
bela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasilabela negara kepemimpinan pancasila
bela negara kepemimpinan pancasila
 
Teks pidato bm 2016
Teks pidato bm 2016Teks pidato bm 2016
Teks pidato bm 2016
 
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islamTopik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
Topik 3 cabaran komunikasi dan penyiaran islam
 
Penjagaan muka sebagai asas kesantunan
Penjagaan muka sebagai asas kesantunanPenjagaan muka sebagai asas kesantunan
Penjagaan muka sebagai asas kesantunan
 
Sambutan menteri komunikasi dan informatika
Sambutan menteri komunikasi dan informatikaSambutan menteri komunikasi dan informatika
Sambutan menteri komunikasi dan informatika
 

Similar to Musni Umar: Religius, Adil, Mementingkan Persatuan, Musyawarah dan Toleransi Merupakan Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa yang Amat Penting Diamalkan

Materi Bab 1 unit 2 Kelas 10.doc
Materi Bab 1 unit 2 Kelas 10.docMateri Bab 1 unit 2 Kelas 10.doc
Materi Bab 1 unit 2 Kelas 10.docTunggulRohmadi1
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraandinasep
 
Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...
Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...
Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...musniumar
 
Masyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaMasyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaUnnes
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxmirzagozali2
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaanmusniumar
 
Bab 1 : konsep konsep asas hubungan etnik
Bab 1 :  konsep konsep asas hubungan etnikBab 1 :  konsep konsep asas hubungan etnik
Bab 1 : konsep konsep asas hubungan etnikDhani Ahmad
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...lunch lunch
 
1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pknDian Larasati
 
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siapTugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siapZainuddin Zain
 

Similar to Musni Umar: Religius, Adil, Mementingkan Persatuan, Musyawarah dan Toleransi Merupakan Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa yang Amat Penting Diamalkan (20)

Materi Bab 1 unit 2 Kelas 10.doc
Materi Bab 1 unit 2 Kelas 10.docMateri Bab 1 unit 2 Kelas 10.doc
Materi Bab 1 unit 2 Kelas 10.doc
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...
Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...
Musni Umar: Jujur, Tulus, Tidak Munafik dan Kerja Keras Merupakan Nilai-Nilai...
 
Masyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaMasyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budaya
 
Kajian ips 4
Kajian ips 4Kajian ips 4
Kajian ips 4
 
Kajian ips 4
Kajian ips 4Kajian ips 4
Kajian ips 4
 
Kajian ips 4
Kajian ips 4Kajian ips 4
Kajian ips 4
 
Kajian ips 4 (1)
Kajian ips 4 (1)Kajian ips 4 (1)
Kajian ips 4 (1)
 
Kajian ips 4
Kajian ips 4Kajian ips 4
Kajian ips 4
 
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptxRESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
RESUME KEWARGANEGARAAN_7 DAN 9._tugas ke 2pptx
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
 
Bab 1 : konsep konsep asas hubungan etnik
Bab 1 :  konsep konsep asas hubungan etnikBab 1 :  konsep konsep asas hubungan etnik
Bab 1 : konsep konsep asas hubungan etnik
 
Utang dulu kune
Utang dulu kuneUtang dulu kune
Utang dulu kune
 
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawas...
 
pkn
pknpkn
pkn
 
Kelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojoKelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojo
 
Ccu
CcuCcu
Ccu
 
1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn
 
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siapTugas tutorial-ke-3-pkn-siap
Tugas tutorial-ke-3-pkn-siap
 
Makalah pancasilan sebagai sumber nilai Bangsa Indonesia
Makalah pancasilan sebagai sumber nilai Bangsa Indonesia Makalah pancasilan sebagai sumber nilai Bangsa Indonesia
Makalah pancasilan sebagai sumber nilai Bangsa Indonesia
 

More from musniumar

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosialmusniumar
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...musniumar
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakartamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...musniumar
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasilamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kitamusniumar
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsamusniumar
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuanmusniumar
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesiamusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakartamusniumar
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014musniumar
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktikmusniumar
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"musniumar
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnyamusniumar
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani musniumar
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madanimusniumar
 

More from musniumar (20)

Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan SosialRevolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Revolusi Mental dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial
 
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
Perubahan dan pemberdayaan untuk Jakarta yang Aman dan Sejahtera Visi Misi da...
 
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangun Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki JakartaMusni Umar: Membangun Dki Jakarta
Musni Umar: Membangun Dki Jakarta
 
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
Musni Umar di Kabupaten Berau, Membangun Wawasan Kebangsaan Mengimplementasik...
 
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan PancasilaMembangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
Membangun Wawasan Kebangsaan: Mengimplementasikan Pancasila
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi KitaMusni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
Musni Umar: Perkembangan Demokrasi Kita
 
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan BangsaMusni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
Musni Umar: Peran Perempuan dalam Membangun Kejuangan Bangsa
 
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan PersatuanMusni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
Musni Umar: Aktualisasi Nilai Nilai Pembauran untuk Kebersamaan dan Persatuan
 
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit IndonesiaMusnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
Musnu Umar: Peluncuran Buku Jokowi Satrio Piningit Indonesia
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangun Dari Desa"
 
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI JakartaMusni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
Musni Umar: Ancaman Stabilitas Sosial Keamanan di DKI Jakarta
 
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI JakartaMusni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
Musni Umar: Membangkitkan Kewirausahaan Warga DKI Jakarta
 
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
Musni Umar: Budaya Demokrasi, Pileg dan Pilpres 2014
 
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam PraktikMusni Umar: Demokrasi dan HAM  Dalam Praktik
Musni Umar: Demokrasi dan HAM Dalam Praktik
 
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
Musni Umar di Kabupaten Banggai "Membangu Dari Desa"
 
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara MencegahnyaMusni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
Musni Umar: Potensi Konflik di DKI Jakarta yang Multi Etnis dan Cara Mencegahnya
 
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Peran Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat MadaniMusni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
Musni Umar: Tugas Pemimpin dan Pentingnya Membangun Masyarakat Madani
 

Musni Umar: Religius, Adil, Mementingkan Persatuan, Musyawarah dan Toleransi Merupakan Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa yang Amat Penting Diamalkan

  • 1.
  • 2. Peningkatan Pengamalan NilaiNilai Luhur Budaya Bangsa untuk Memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia Oleh Musni Umar Sociologist and Researcher
  • 3. Bangsa Indonesia dalam membangun, dihadapkan banyak tantangan. Tantangan itu, ada yang bersifat fisik dan non fisik. Tantangan nyata yang dihadapi Bangsa Indonesia yang bersifat non fisik ialah tantangan budaya. Indonesia dihadapkan pada pilihan. Pertama, membangun Indonesia berlandaskan budaya sendiri. Kedua, membangun Indonesia dengan berpijak pada budaya baru yang datang dari barat. Ketiga, membangun Indonesia dengan landasan budaya sendiri dan budaya asing. Kesbangpol DKI Jakarta memberi judul kepada saya ialah “Peningkatan Nilai-nilai Luhur Budaya bangsa untuk Memperkukuh Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
  • 4. Membincangkan Judul tersebut paling tidak harus diulas 5 (lima) hal. Pertama, apa itu nilai-nilai luhur budaya bangsa. Kedua, bagaimana memahami nilainilai luhur budaya bangsa. Ketiga, bagaimana menghayati nilai-nilai luhur budaya bangsa. Keempat, bagaimana memasyarakatkan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Kelima, bagaimana mengamalkan nilai-nilai luhur budaya bangsa untuk memperkukuh NKRI. Menurut saya, nilai-nilai luhur budaya bangsa ialah nilai-nilai dasar bangsa Indonesia yang tumbuh dan berakar di dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai luhur budaya itu, ada yang bersumber dari agama, adat-istiadat, seni dan sebagainya.
  • 5. Nilai-nilai Luhur Budaya Bangsa Niilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia sangat banyak, tetapi kita kutip 5 (lima) aspek saja yang bisa dijadikan pegangan dalam membangun bangsa dan negara untuk memperkukuh NKRI. Pertama, religius (agama). Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beragama dan mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa. Nilai religius yang dipercayai oleh masyarakat, kemudian digali oleh Bungkarno dan kemudian Ketuhanan Yang Maha Esa dijadikan sebagai sila pertama dari Pancasila.
  • 6. Kedua, keadilan, merupakan nilai luhur budaya bangsa. Menurut M. Quraish Shihab bahwa keadilan adalah kata jadian dari kata "adil" yang terambil dari bahasa Arab " 'adl". Kamus-kamus bahasa Arab menginformasikan bahwa kata ini pada mulanya berarti "sama". Persamaan tersebut sering dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat imaterial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata "adil" diartikan: (1) tidak berat sebelah/tidak memihak, (2) berpihak kepada kebenaran, dan (3) sepatutnya/tidak sewenang-wenang. "Persamaan" yang merupakan makna asal kata "adil" itulah yang menjadikan pelakunya "tidak berpihak", dan pada dasarnya pula seorang yang adil "berpihak kepada yang benar" karena baik yang benar maupun yang salah samasama harus memperoleh haknya. Dengan demikian, ia melakukan sesuatu "yang patut" lagi "tidak sewenangwenang". Menurut Wikipedia Eksiklopedia bebas bahwa keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
  • 7. Adil dan keadilan, walaupun berasal dari bahasa arab, tetapi ia sudah menjadi nilai luhur budaya Indonesia. Itu sebabnya, sila kedua dari Pancasila adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Sementara sila kelima dari Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Ketiga, persatuan, dengan sinonim kata pertautan, pertemuan, union, klub merupakan nilai luhur budaya bangsa. Nilai luhur budaya bangsa ini, sekarang suka dilupakan karena lebih mementingkan kepentingan kelompok, partai, dan teman. Hampir seluruh bangsa ini suka melupakan pentingnya persatuan. Pada hal tanpa persatuan, hampir tidak ada yang bisa dilakukan.
  • 8. Dalam realitas hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, masalah persatuan sering diabaikan karena lebih mengedepankan ego, keakuan dan mau menang sendiri. Dalam kehidupan demokrasi misalnya , sangat banyak yang hanya mau menang dan tidak mau kalah. Kasus rusuh di MK (15/11/2013) yang dilakukan para pendukung salah satu calon kepala daerah di Maluku Utara, merupakan bukti bahwa para elit dan pendukungnya tidak memperdulikan persatuan sehingga masuk ke ruang sidang MK dan melakukan anarkis dan perusakan terhadap berbagai peralatan sidang MK. Mereka itu harus dihukum dengan seberat-beratnya.
  • 9. Keempat, musyawarah. Kata musyawarah berasal dari kata syawara yang berarti dalam Bahasa Arab berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu. Akan tetapi, dalam kehidupan sehari-hari, musyawarah sebagai nilai luhur budaya bangsa, sering tidak diamalkan. Buktinya, dalam perjuangan mewujudkan yang diinginkan, bukan bermusyawarah atau menunjuk juru runding untuk bermusyawarah, tetapi dalam banyak hal, justeru mengerahkan massa yang besar untuk menekan (pressure), sehingga keluar keputusan yang diharapkan menguntungkan yang bersangkutan, tanpa melalui proses musyawarah mufakat.
  • 10. Kelima, toleransi, merupakan sikap yang muncul secara sadar, tidak sadar dan tanpa direncanakan yang memaklumi keadaan orang lain sehingga terhindar dari perselisihan. Misalnya, saat sedang bermain musik, tetangga disebelah rumah meninggal dunia, secara spontan menghentikan permainan musik dan langsung melayat. Toleransi, juga bermakna “tenggang rasa, tepo seliro, dalam arti menjaga perasaan orang lain terhadap perbuatan yang dilakukan. Jadi hakikat toleransi merupakan sikap saling menghargai dan menghormati orang lain, sehingga terjalin hubungan sosial yang harmonis, damai, tenang dan tenteram.
  • 11. selain lima hal yang dikemukanan, ada pula nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang dikemukakan seperti: ketaqwaan, ketulusan, kebersamaan, pengabdian, keikhlasan, pengorbanan dan sebagainya. Singkat kata, nilai luhur budaya bangsa banyak sekali yang harus terus digali, dipelajari, dihayati dan diamalkan. Memahami Budaya Bangsa Rakyat Indonesia sangat penting memahami nilai-nilai luhur budaya bangsa. Sejak kecil perlu diperkenalkan dan diajarkan nilai-nilai budaya bangsa. Dengan memperkenalkan sejak dini, maka setiap rakyat Indonesia memahami nilai-nilai luhur budaya bangsanya.
  • 12. Untuk memberi pemahaman terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa, maka bisa diajarkan mulai di rumah, kemudian berlanjut di sekolah dan di masyarakat. Sarasehan yang dilakukan Kesbangpol DKI saat ini merupakan upaya menanamkan pemahaman terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa. Penanamanan nilai-nilai luhur budaya bangsa penting dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan supaya rakyat memahami dan mengajarkan kepada lingkungannya yang dimulai di rumah, di sekolah, dan di lingkungan tempat tinggal supaya dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • 13. Penting Menghayati Nilai-nilai Luhur Budaya Nilai-nilai luhur budaya bangsa tidak cukup hanya dipelajari dan dipahami. Diperlukan penghayatan dan pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Persaoalannya, bagaimana menghayati nilai-nilai luhur budaya bangsa? Menurut saya, untuk bisa menghayati nilai-nilai luhur budaya bangsa, diperlukan. Pertama, pemahamanan. Kedua, pemasyarakatan. Ketiga, pengamalan. Keempat, perenungan. Kelima, ada dampak positif yang diperoleh yang mengamalkan dan masyarakat luas.
  • 14. Peningkatan pengamalan nilai-nilai luhur budaya bangsa sangat diperlukan untuk memperkuat jati diri dan budaya bangsa serta negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, secara tidak langsung, pasti memberi manfaat ekonomi, sosial, budaya, politik dan pertahanan keamanan bagi yang mengamalkan, masyarakat, bangsa dan negara. Hakikat dalam pengamalan nilai-nilai luhur budaya bangsa, adalah melipat-gandakan kebaikan kepada Tuhan dan terhadap sesama manusia. Dengan begitu, bangsa Indonesia akan semakin kukuh dan kuat karena berpijak pada budaya bangsa Indonesia sendiri. * Tulisan singkat ini untuk dipresentasikan dalam program Kesbangpol DKI Jakarta, 18 Nov. 2013 di Hotel Griya Astuti, Bogor, Jawa Barat