SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Membangun KAIT Pedesaan untuk menggerakkan ekonomi RURAL.
Mengolah SDA Hayati Terbarukan, dari AQUACULUTRE, Fishery,
Pertanian/Perkebunan & Peternakan menjadi produk bernilai tambah .
Menghasilkan Devisa Ekspor untuk Pembangunan Infrastruktur
By : Wajan Sudja, Chairman ABILINDO, E-mail : wajansudja@gmail.com, Whatsapp 0811 813916
12th November 2018
14 Topik :
A. KAIT (Kawasan Agro Industri Terpadu) Pedesaan
B. Ketimpangan sosial-ekonomi, Lapangan Kerja, Biaya Hidup
C. Beberapa Komoditas Aquaculture / Potensi ekonomi pesisir
D. Harian Bisnis Indonesia 23 Juni 2018
E. Infrastruktur Urban/Kota vs Rural/Desa
F. Membangun usaha kemitraan Inti – Plasma dengan warga desa
G. Komoditas Aquaculture, Finfish, Crustacea, Molusca dll.
H. Menghasilkan Cadangan Devisa,
I. Pendanaan Infrastruktur
J. Teknologi aquaculture
K. Model bisnis kemitraan aquaculture
L. Sumber pendanaan masyarakat pesisir
M. Daya jungkit ekonomi aquaculture
N. Model Infrastruktur aquaculture estate
Thesis : Mungkinkah 7 target dicapai sekaligus?
1. Menciptakan puluhan juta lapangan kerja di desa2 (di Rural)
2. Menurunkan biaya hidup (di Rural & Urban)
3. Memperkuat nilai tukar Rupiah (DHE : Devisa hasil Ekspor)
4. Melunasi hutang Luar Negeri ( Dengan DHE )
5. Mendanai infrastuktur tanpa HUTANG (Nation)
6. Menurunkan ketimpangan Kaya-Miskin & Rural-Urban
7. Mendorong De – Urbanisasi, menurunkan beban Urban
Sangat mungkin bisa dicapai melalui :
Pengembangan ekonomi baru di desa (RURAL), pada sektor ekonomi UTAMA sbb. :
A.AQUACULTURE/Perikanan budidaya
B. Fishery, Modern
C.Pertanian Modern/Plantation dengan pola INTI-Plasma,
D. Peternakan Modern
A. KAIT Pedesaan di 500 kabupaten
Mengorganisir sinergi (Kawasan Agro Industri Terpadu ) Pedesaan
Mengolah Sumber Daya Alam Hayati Terbarukan
WARAABA
INDUSTRI
PENGOLAHAN
- Makanan
- Minuman
- Pakan
-Biofuel
- Chemurgi
-Farmasi,
- Kosmetika,
-Petrokimia
- Dll.
Harus dibentuk linkage yang seamless antara budidaya, pengolahan dan pemasaran
Jika diperlukan, lakukan Swap Share, menjadi usaha yang terintegrasi
Pemasaran harus menjadi Lokomotive industi pengolahan dan budidaya
Dan FAIR TRADE harus diciptakan, sehingga baik pembudidaya ikan maupun
konsumen diuntungkan, JANGAN SAMPAI DIKUASAI TENGKULAK
Basic Infrastructure
Listrik, Energi, Air Bersih dll.
Jaringan
Waralaba
KULINER
Jaringan
SupermarketPEMASARAN
Eksport
&
Domestik
FARMING/Plantation
ESTATES
Livestock
ESTATES
Aquaculture &
Fishery
ESTATES
Box hitam =
KAIT
Kampung Dipasena,
bisa di replikasi ke 500 kabupaten
B.1. Ketimpangan Sosial Ekonomi,
Lapangan Kerja, Biaya Hidup
Subsidi BPJS maupun Bansos membebani
APBN karena juga dinikmati juga oleh
kelas menengah.
Seyogyanya iuran BPJS KetenagaKerjaan
dan BPJS Kesehatan ditingkatkan .
Dengan cara
MENINGKATKAN PENDAPATAN
MASYARAKAT
Angkatan kerja 128 juta orang
Sebanyak 55% hanya lulus SD
Mereka butuh LAPANGAN KERJA
KETIMPANGAN SOSIAL-EKONOMI
Kaya – miskin
Urban – Rural/Desa
Seyogyanya exposure ABPN ke desa diperbesar
B.2. Biaya Hidup & produksi rendah
bagi pembudidaya ikan, nelayan, petambak garam, petani & peternak.
juga bagi konsumen.
Harga Jeruk Medan di pasar
Jakarta
Rp 45.000 per kg
Harga diterima petani
Rp 5.000 per kg
Harga di pasar Jakarta
Rp 14.000 per kg
Harga di terima petani
Rp 400 per kg
Harga ikan bandeng di Jakarta
Rp 55.000 per kg
Harga diterima petambak
Rp 12.000 per kg
Harga telur di pasar
Rp 30.000 per kg
Harga diterima peternak
Rp 17.000 per kg
TIDAK
ADIL
Modernisasi tambak
garam rakyat
Bisa meningkatkan
produksi dan kualitas
untuk industri dan rumah
tangga TANPA IMPORT
B.3. Ke kota/URBAN mengejar Lapangan Kerja
Karena 55% angkatan kerja hanya lulus SEKOLAH DASAR
Mereka terpaksa bekerja di kaki lima dan simpang jalan.
Menambah kemacetan perkotaan/URBAN.
TIDAK
ADIL
B.4. AQUACULTURE di desa/RURAL,
Lapangan kerja 30 juta kepala keluarga,
60 juta ton/thn, 110 komoditas, US$ 240 milyar
Untuk mewujudkannya semua aturan yang
menghambat tumbuhkan usaha AQUACULTURE,
seperti Permen KP no 32/2016 dan no 56/2016 harus segera direvisi
sesuai Instruksi Presiden no 7 tahun 2016.
B.5. Fishery/Perikanan Tangkap
di desa/RURAL, Lapangan Kerja 10 juta KK, Devisa US$ 20 milyar
FAKTANYA, pemerintah Indonesia malah mengkerdilkan armada perikanan
tangkap berukuran maksimum 200 GT, yang hanya mampu beroperasi di
perairan teritorial saja. Untuk itu semua aturan (5 Permen KP dan 1 PP) yang menghambat tumbuhnya
usaha perikanan harus direvisi sesuai Instruksi Presiden nomer 7 tahun 2016, dan UU Perikanan harus direvisi
agar pro investasi & pelaku usaha.
SEHARUSNYA Indonesia mengembangkan armada perikanan tangkap yang bisa
memanfaatkan potensi SUMBER DAYA IKAN DI ZEE dan Laut Lepas,
Dengan kapal nelayan yang berukuran 700 sd 8.000 GT.
B.6. Pengolahan Ikan di desa/RURAL
Lapangan kerja 10 juta kepala keluarga,
70 juta ton/thn, US$ 260 milyar/tahun
Untuk mewujudkannya,
negara harus menjamin
ketersediaan bahan baku ikan.
Tidak boleh lagi ada aturan2 yang
menghambat tumbuhnya usaha
perikanan.
B.7. Farming/Plantation/Ternak di desa/RURAL,
lapangan kerja 20 juta kepala keluarga, devisa US$ 140 milyar.
Indonesia berpotensi untuk mengembangkan ribuan
komoditas pertanian/perkebunan/peternakan, untuk
SWASEMBADA PANGAN dan untuk menyediakan PANGAN
BAGI DUNIA.
B.8. Industri Mekanisasi
Pertanian/Perkebunan/Peternakan dibutuhkan
B.9. Industri Pengolahan puluhan ribu produk
Hasil Pertanian/Perkebunan/Peternakan
1. Rumput Laut, Rp 7 sd 12 juta/ton
2. Kerang, Rp 7 sd 18 juta/ton
3. Bandeng, Rp 20 juta/ton
4. Barramundi, Rp 70 juta/ton
5. Bawal Bintang, Rp 70 juta/ton
6. Kepiting bakau, Rp 100 juta/ton
7. Kerapu, Rp 100 upto 165 juta/ton
8. Teripang, Rp 400 juta/ton
9. Lobster, Rp 750 juta/ton
Nilai ekonomi produk Aquaculture lebih
besar dibanding
Nilai ekonomi produk pertanian,
peternakan, pertambangan dan migas :
a. Gabah, Rp 3.8 juta/ton
b. Jagung, Rp 4 juta/ton
c. CPO, US$ 700/ton, Rp 9.5 juta/ton
d. Batubara, US$ 80/ton, Rp 1 juta/ton
e. Crude Oil, US$ 60/bbl, Rp 5.7 juta/ton
IDR -
IDR 100,000,000
IDR 200,000,000
IDR 300,000,000
IDR 400,000,000
IDR 500,000,000
IDR 600,000,000
IDR 700,000,000
IDR 800,000,000
C. Beberapa komoditas aquaculture
D.Harian Bisnis Indonesia, 23 Juni 2018
1. Pertumbuhan Ekonomi 12% per tahun
2. Cadangan Devisa Naik,
3. Rupiah kuat
4. Untuk Pendanaan Infrastruktur
5. Tidak perlu lagi ber HUTANG
6. Potensi ekonomi akuakultur US$ 240 milyard
7. 110 komoditas AQUACULUTRE
8. Lapangan Kerja untuk 40 juta kepala keluarga
9. NO More TKW
10. Membangun Ekonomi Desa, Perbaiki GINI Coef
11. BIOTEKNOLOGI : Bahan baku Farmasi,
Kosmetika, BIOFUEL, Substitusi PETROKIMIA
yang biodegradable
12. Blue Economy : Zero Waste, Renewable
13. Keunggulan KOMPARATIF & KOMPETITIF
14. Negara Kelautan, 70% laut, 95.000 km pantai
(DEKLARASI DJUANDA - UNCLOS 1982)
15. Iklim stabil sepanjang tahun, air laut hangat,
pertumbuhan ikan 8 x lebih cepat
16. Bebas Typhon
17. Ada 40 Balai Riset Perikanan KKP , LIPI dll
18. 95% TKDN (Bibit, Pakan, Vaksin, Sarana)
19. CLUSTERING di 30 KABUPATEN
20. ABG DUDUK SATU MEJA susun ROAD MAP
E.1.Infrastrutur Urban/Kota
E.2.Infrastrutur Rural/Desa
Government infrastructure investment :
1. Roads
2. Electricity supply, fresh water, communication
3. Water intake channels
4. Water outlet channels
5. Water gates
6. Pond divider
7. Filtered water pond
8. Waste water pond
9. Hatcheries
Community investment :
1. Mud Crab Broodstock etc
2. Mud Crab Hatchery etc
3. Mud Crab Nursery etc
4. Grow out facility
5. Water filtration
6. Filtrated water storage pond
7. Live feed production
8. Fresh water supply
9. Electricity supply and back up
10. Office
11. Laboratory
12. Training centre
13. Dormitory
E.3. Model Aquaculture Estate & Infrastruktur
( UU no 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,
Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam dan Perpres no 3/2017)
F. Membangun Inti-Plasma,
Dinas Potensi Maritim TNI-AL
G.1. Value of Aquaculture comodity
Unagi kabayaki
(Sidat, Anguila sp.)
US$ 350.000/ton
1.000 tons = UD$ 350 millions
Boeing 777 F, freighter
260 tons payload
Cargo capacity 110 tons
New 777F valued US$ 350 millions
G.2. Aneka Ragam Kuliner Bandeng
G.3. Aneka ragam kuliner Kakap Putih
G.4. Aneka ragam kuliner Kerapu ala Jepang
G.5. Ikan laut/Finfish (40 species)
yang layak dibudidaya
Bandeng
Kerapu
Tikus
Kerapu
Cantik
Kerapu
Macan
Bawal Cina
Blue Swimming Crab
G.6. Crustacea (20 species)
yang layak dibudidaya
Mud Crab
Kerang Abalone Kerang Simping/Scallop Kerang Kampak
G.7. Molusca/Kerang ( 10 species) yang
layak dibudidaya
Abalone
Oyster Kerang Dara
G.8. Rumput Laut (30 species) antara
lain Gracilaria, E. Cotoni
G.9. Pembesaran Teripang duri, teripang
pasir dll. (10 species) di tangki RAS
1. Teknik ini irit lahan, namun butuh Capex
lebih besar
2. Harus ada sumber air laut yg jernih
3. Sistemnya adalah Recirculating
Aquaculture System. Yang mendaur
ulang air buangan menjadi air bersih
4. Biaya Investasinya lebih besar dari
teknik pembesaran di laut, namun biaya
operasinya lebih rendah
5. Tingkat keamanannya, baik dari segi
biosecurity maupun security lainnya
sangat tinggi.
6. Teripang duri adalah invertebrata
dengan harga jual tertinggi, hingga Rp
1.5 Milyard/ton kering 97%.
G.10. Usaha kepiting bakau
Mud Crab life cycle
H. Menghasilkan cadangan devisa,
Palm Oil, Indonesia’s no 1 foreign currency source
CPO and Oleochemical exports in 2017, US$ 22.9 billions
First CPO harvest, 5 year, IRR 31 %, payback 7.58 years
H.1. Aquaculture products
SEAFOOD
US$ 240 billion
Rawmat
For
Pharmacy
Rawmat for
Petrochemicals
Substitute
BIOFUEL
US$ 50 billion
75 billion liter
Rawmat
For
Cosmetics
First harvest (Cycle)
1.5 – 12 months
IRR 100 to 200%
Payback
1.5 to 24 months
Capex & Opex
Rp 8 to 500 millions
Blue economy Renewable
Zero Waste
H.2. Aquaculture & capture
production
Seafood production growth 8% per year.
Fishing production already stagnant, hit the limits.
FAO predicts WORLD seafood market in 2024, 240 million tons,
160 million tons comes from aquaculture.
Indonesia has the
opportunity to supply
60 million tons of seafood for
export market,
valued US$ 240 billions/year,
from 110 commodities
Income tax potential UD$ 30
billions
Equal to Rp 450 trillion
H.3. World Protein supply
Global schrimp
production
3.5 million tons,
valued US$ 42 billions
Indonesia schrimp export 2017,
US$ 2.18 billions
Salmon world production, 2.2 million
tons valued US$ 14.3 billions
H.4. Indonesia Mariculture Association
(110 species / commodities)
FINFISH
(40)
1. GCI : Grouper Club
Indonesia
2. BCI : Barramundi
Club Indonesia
3. PCI : Pomfret Club
Indonesia
4. NCI : Napoleon
Club Indonesia
5. TCI : Tilapia Club
Indonesia
6. GuCI : GuLaMah
Club Indonesia
7. TCI : Tuna Club
Indonesia
8. SCI : Seriola Club
Indonesia
9. ACI : Anguila Club
Indonesia
10. GTCI : Giant
Trevali Club Indonesia
CRUSTACEA
(20)
1. SCI : Schrimp Club
Indonesia
2. CCI : Crab Club
Indonesia
3. BSCCI : Blue
Swimming Crab CI
4. LCI : Lobster Club
Indonesia
5. TCI : Tilapia Club
Indonesia
6. GuCI : GuLaMah
Club Indonesia
7. TCI : Tuna Club
Indonesia
8. SCI : Seriola Club
Indonesia
MOLUSCA
(10)
1. PCI : Pearl Club
Indonesia
2. ACI : Abalone
Club Indonesia
3. ScCI : Scalloo
Club Indonesia
4. OCI : Oyster Club
Indonesia
5. BSCI : Bamboo
Shell Club Indonesia
6. GMCI : Green
Muschel Club
Indonesia
7. GCI : Gong2 Club
Indonesia
8. TMCI : Tiger
Muschel Club
Indonesia
SEAWEED
(30)
1. CCI : Cotoni Club
Indonesia
2. GrCI : Gracilaria
Club Indonesia
3. NCI : Nori Club
Indonesia
HOROTUIDA
(10)
1. TDCI : Teripang Duri
Club Indonesia
2. TSCI : Teripang Susu
Club Inconesia
3. TPCI : Teripang
Pasir Club Indonesia
4. TNCI : Teripang
Nanas Club Indonesia
Hilirisasi Industri dari
masing2 species/
komodities mempunyai
POHON INDUSTRI
dengan 100 sd 500
produk turunan
H.5. Aquaculture ( Potensi ekonomi Pesisir
yang belum dikembangkan )
1. Jumlah penduduk pesisir Indonesia sekitar puluhan juta orang
2. Mayoritas warga hanya lulus SD atau SMP
3. Pendapatan rata-rata warga desa relatif rendah
4. Potensi ekonomi aquaculture belum dikembangkan dengan optimal
5. Kep. Seribu dekat dengan pasar Jabodetabek yang penduduknya 32 juta orang
6. Kep Seribu berpotensi menjadi Marine Research Centre maupun Aquaculture
Estate
7. Kendalanya adalah :
- belum tersedianya infrastruktur aquaculture (pembenihan, lab kesling, dll.)
- belum dibangunnya akses terhadap pasar perlu ada offtaker
- belum dibangunnya akses terhadap teknologi budidaya ikan,
pembenihan, pakan efektif dan efisien dll. perlu pendampingan
- belum dibangunnya sistem pendanaan  perlu pendampingan dan akses ke
permodalan
I. Pendanaan Infrastruktur
Sumber Pendanaan dari
FISCAL/PAJAK atau HUTANG?
Solusi terbaik adalah dari
peningkatan pemasukan PAJAK :
 Mendongkrak sektor ekonomi berorientasi ekspor.
 Potensi devisa AQUACULTURE US$ 240 milyar, 11 kali CPO
 (Merebut Lost potential PPh Rp 450 Triliun).
Jika kita berHUTANG : Dari mana kita dapatkan devisa untuk
membayar cicilan & bunga?
I.1. Tripple Defisit
(Neraca Pembayaran, Perdagangan, CAD)
I.2. Trilogi Pembangunan
(Soziale Mark-Wirtschaft)
1. Stabilitas Nasional yang dinamis
2. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan
3. Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya.
Prof. Dr. Sarbini Sumawinata :
(Madiun 1918 – Jakarta 2007)
• Sarbini advised Soeharto to modernised the farming,
fishery, trade, logistics and banking sector in the village
livelyhood. Industrialisation in farming, fishery, trade,
logistics and banking sector in the village livelyhood has to
be done to lift up the prosperity of the villagers.
• He was sure that if his advise, industrialisation and
modernisation of the village economy sectors are executed
well, the target of our founding fathers, Bung Karno, Bung
Hatta and Bung Sjahrir to give a prosperity to the Indonesian
people can be achieved.
• He wanted to pursue the idea of Indonesian Socialist
Party in building people sosialism as an alternative to
the capitalism which has destroyed the livelihood of the
Indonesian people.
The main national problem are :
1. Poverty and
2. Unemployment
Which has to be overcomed by
JOB CREATION
• First Luitenat of artilery in 2nd World War
• Graduate from Ludwig Maximilian Univ. of Munich,
• PhD in Economy and Physolophy
• Assistant of German Chancelor Konrad Adenauer, 1946 -
1952
• Federal Minister of Nuclear Energy Development, 1955 -
1956
• Defence Minister Germany, 1956 - 1962
• Minister of Finance Germany, 1966 – 1969
• Together with Cancelor Dr. Helmut Kohl sets the
foundation of European Union
• Minister President of state Bavaria, Germany, 1978 - 1988
Dr. Franz Joseph Strauss
(Muenchen 6 Sept 1915 – Muenchen 3 Okt 1988)
He transformed the state of BAVARIA from a poor state
to the most prosperous state in GERMANY,
through development of hightech industries :
BIOTECHNOLOGY, otomotif, nuclear, electronics
• Nobel prize winner in economy in
2008
• Professor of economy at Grad.
Centre of the City University of
New York, MIT, Princeton,
Stanford, Yale,
London School of Economics
Prof.Dr. Paul Krugman
(28 Februari 1928 – )
“Aquaculture is
the bussiness
of future”
J.1. Selective Breeding (BENIH UNGGUL)
menurunkan biaya budidaya
Berkat selective breeding maka :
1. FCR (Feed Conversion ration) salmon turun dari 2.0 menjadi 1.2,
2. Penggunaan tepung ikan juga turun, dari 70% menjadi 14%
3. Masa budidaya juga dipercepat, dari 8 tahun menjadi 2.5 tahun (30 bulan)
4. Sehingga biaya budidayanya juga turun dari 65 menjadi 15 NOK/kg
J.2. Tantangan pengembangan budidaya ikan laut
Menurunkan biaya budidaya ikan laut agar bersaing melalui langkah2 :
1. Menaikkan SR (Survival Rate)
2. Menurunkan FCR (Feed Convertion Ratio)
3. Meningkatkan Growth Rate (Laju pertumbuhan)
Untuk menurunkan biaya budidaya ikan laut
diperlukan BENIH UNGGUL dan VAKSINASI
BENIH UNGGUL dihasilkan melalui Selective Breeding di Broodstock Centre
VAKSIN dihasilkan melalui teknik konvensional dan teknik DNA
Teknik Selective Breeding dan pengembangan vaksin sudah dikuasai oleh
ilmuwan Indonesia.
Untuk mengembangkan Broodstock Centre dan Vaksin diperlukan dukungan
dana dan sdm dari pemerintah (KKP)
J.3. Belajar menyusun roadmap pengembangan
budidaya ikan laut dari produksi salmon Norwegia
Produksi salmon Norwegia meningkat pesat sejak tahun 1985 berkat
Benih selective breeding dan vaksinasi
Antibiotika nyaris tidak digunakan lagi
J.4. Broodstock Centre
Untuk menghasilkan induk unggul dan benih unggul
Setiap generasi hasil Selective breeding:
A. Tumbuh 18% lebih cepat
B. Lebih irit pakan 15%
C. Sintasan hidup lebih tinggi, lebih tahan
penyakit
Generasi ke 10
tumbuh 5 kali lebih cepat,
8 kali lebih irit pakan
22/11/2018
J.5. Perbaikan Genetik adalah faktor pendorong utama
kinerja budidaya. Relative Genetic Merit in Growth Rate.
Berkat selective breeding, percepatan pertumbuhan berbagai hewan penghasil
protein meningkat pesat, dengan percepatan pertumbuhan
udang>nila>salmon>ayam>babi>sapi.
Percepatan pertumbuhan ikan2 laut (marine finfish) tropis akan lebih cepat lagi.
J.6. Prasarana Hatchery Kepiting/Kerapu/Kerang
RAS (Recirculating Aquaculture System)
1. Capex besar, Opex rendah, Total cost rendah
2. Biosecurity tinggi
3. Penggunaan air rendah
4. Penggunaan energi rendah
5. Parameter fisika, kimia, biologi air stabil
6. SR & Growth rate lebih tinggi 30%, Irit pakan
J.6.1. Fish Tank
1. Circular Tank have proven
as the best shape for fish
culture tanks
2. Minimum dead zone
3. Good circulation
4. Easy to maintain
5. Equiped with dual drain,
central bottom drain &
side top drain
6. Auxiliaries : Filtration
system (Rotary Drum
Filter, MBBR, ONB)
Untuk di OPEN SEA (laut lepas) buatan Indonesia, di ekspor ke
Hainan China. Lulus uji coba 2 bh. Repeat order 80 bh.
J.6.2. Keramba Jaring Apung HDPE submersibble
(bisa ditenggelamkan sesaat sebelum typhon datang)
J.6.3. Keramba Jaring Apung
1. Warga menerima keramba
HDPE yang bagus
2. Sudahkah dilengkapi dengan :
A. Biaya untuk membeli benih
B. Biaya untuk membeli pakan
C. Biaya untuk hidup
D. Akses ke permodalan
E. Akses pemasaran
J.7. Pembesaran Kepiting di tambak semi intensif
J.8. Pembesaran Kepiting di Rusun Crabbox
1. Teknik ini irit lahan, namun butuh Capex
lebih besar
2. Bisa dikerjakan dimana saja, termasuk di
perkotaan dekat pasar kepiting
3. Sistemnya adalah Recirculating Aquaculture
System. Yang mendaur ulang air buangan
menjadi air bersih
4. Biaya Investasinya lebih besar dari teknik
pembesaran ditambak, namun biaya
operasinya lebih rendah
5. Tingkat keamanannya, baik dari segi
biosecurity maupun security lainnya sangat
tinggi.
j.9. Pembesaran Kerang kampak/
Scalops di laut
1. Teknik ini irit pakan karena
mengandalkan plankton dilaut yang
tidak perlu dibeli.
2. Harus ada sumber air laut yg jernih
3. Kerang Kampak/Scallops adalah kerang
dengan harga jual yang bagus, hingga
US$ 15.000/ton
J.10. Pembesaran Abalone dan Teripang
di tangki RAS
1. Teknik ini irit lahan, namun butuh Capex
lebih besar
2. Harus ada sumber air laut yg jernih
3. Sistemnya adalah Recirculating Aquaculture
System. Yang mendaur ulang air buangan
menjadi air bersih
4. Biaya Investasinya lebih besar dari teknik
pembesaran di laut, namun biaya operasinya
lebih rendah
5. Tingkat keamanannya, baik dari segi
biosecurity maupun security lainnya sangat
tinggi.
6. Abalone adalah kerang dengan harga jual
tertinggi, hingga US$ 100.000/ton
7. Teripang duri adalah invertebrata dengan
harga jual tertinggi, hingga Rp 1.5
Milyard/ton kering 97%.
K.1. MODEL BISNIS KEMITRAAN
(Capacity Building SDM Budidaya di pesisir)
INDUK TELUR PEMIJAHAN PENDEDERAN
PEMASARAN
PROCESSING
Melibatkan UMKM berpengalaman :
1. Teknisi hatchery dr Jatim dan Bali
2. Dengan pola bagi hasil
3. Pabrik Pakan
Didampingi oleh
NGO PUPUK
Pembesaran
Kepiting
Usaha INTI Usaha PLASMA
K.2. Tujuan Usaha Kemitraan Aquaculture
Penghasilan dan produktifitas/ha/thn
Tradisional
Semi
lntensif
Intensif
Mewujudkan INDUSTRIALISASI Aquaculture
Untuk memakmurkan rakyat pedesaan
melalui transformasi manajemen, teknik budidaya, pemasaran dll.
Rp 7 M,
90 ton
Rp 3 - 4.5 M,
47 ton
Rp 40 jt,
1.2 ton
Supra
Intensif
Rp 45M,
600 ton
K.3. Aquaculture bussines environment
(Hilirisasi industri / produk turunan, Industri Pendukung)
Broodstock Centers
Crablets Hatchery
Growout
Marketing
Live mudcrab
Live feed & larvae
peleted feed
Peleted Feed
Packaging &
Air Cargo, Sea
freight
Restaurants Outlets
Processing
Marketing
Softshell Crab
Supermarkets
Marketing Caned
Crabmeat
K.4. Membangun Inti-Plasma, Dinas
Potensi Maritim TNI-AL
L. Sumber Pendanaan Aquaculture Estate
1. Dana APBN/D
2. Dana warga pesisir & investor swasta
3. Dana CSR
4. Dana KUR
5. Dana Modal Ventura - PNM
6. Dana PKBL
7. Dana LPDB – KUMKM
8. Dana Kementrian Desa
9. Dana Kementrian Sosial
Komoditi Broodstock
Centres
( mill US$ )
Vaccines
( mill US$
Teknologi
Pelatan BD
( mill US$
Tek &
Regulasi
Pakan
( mill US$
Pameran
Luar &
dalam neg
( mill US$
Total
Invest
asi
( mill
US$
Hasil
Produksi
(Billion
US$)
Daya
Jungkit
(Leverage)
1 Udang 18 ----------- 2 2 2 24 5 210
2 Rumput
laut
9 ----------- 2 2 2 15 9 600
3 Kerapu 17 17 2 2 2 40 35 875
4 Kakap
Putih
17 17 2 2 2 40 100 2.500
5 Bawal
Bintang
17 17 2 2 2 40 100 2.500
6 Lele 10 10 2 2 2 26 100 3.850
7 Patin 10 10 2 2 2 26 100 3.850
8 Nila 10 10 2 2 2 26 100 3.850
9 Kerang 10 ------------- 2 2 2 16 40 2.500
TOTAL 118 81 18 18 18 253 589 2.300
M. Daya jungkit ekonomi aquaculture
Dari setiap Triliun investasi pemerintah di infrastruktur dan environment
aquaculture akan dihasilkan ekonomi aquaculture sebesar 2.300 Triliun
Government infrastructure investment :
1. Roads
2. Electricity supply, fresh water, communication
3. Water intake channels
4. Water outlet channels
5. Water gates
6. Pond divider
7. Filtered water pond
8. Waste water pond
9. Hatcheries
Community investment :
1. Mud Crab Broodstock etc
2. Mud Crab Hatchery etc
3. Mud Crab Nursery etc
4. Grow out facility
5. Water filtration
6. Filtrated water storage pond
7. Live feed production
8. Fresh water supply
9. Electricity supply and back up
10. Office
11. Laboratory
12. Training centre
13. Dormitory
N. Model Aquaculture Estate & Infrastruktur
( UU no 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,
Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam dan Perpres no 3/2017)
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Mengembangkan Ekonomi Kelautan untuk Menggerakkan Perekonomian Pedesaan

LLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian Firdaus
LLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian FirdausLLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian Firdaus
LLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian FirdausRianFirdaus4
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
 
PRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptx
PRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptxPRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptx
PRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptxAhmadZulvianMaulana1
 
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANANINDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANANSunoto Mes
 
Budidaya rumputlauttaliletakdasar
Budidaya rumputlauttaliletakdasarBudidaya rumputlauttaliletakdasar
Budidaya rumputlauttaliletakdasarDuwi Yahya
 
Sumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & JasaSumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & JasaKaisarDatin
 
Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012Sunoto Mes
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxBudiYudaPrawira
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanPepen Mahale
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Himaka Unsyiah
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Tri Hidayat
 
Dasar Budidaya Perikanan.ppt
Dasar Budidaya Perikanan.pptDasar Budidaya Perikanan.ppt
Dasar Budidaya Perikanan.pptzulfandikarim92
 
Program Percepatan Ekonomi
Program Percepatan EkonomiProgram Percepatan Ekonomi
Program Percepatan EkonomiArif Setiawan
 

Similar to Mengembangkan Ekonomi Kelautan untuk Menggerakkan Perekonomian Pedesaan (20)

Materi riau 1
Materi riau 1Materi riau 1
Materi riau 1
 
LLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian Firdaus
LLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian FirdausLLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian Firdaus
LLC Potensi Lautan dan Perikanan Indonesia_ Rian Firdaus
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
PRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptx
PRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptxPRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptx
PRESENTASI_Tujuan_Pembangunan_Berkelanju.pptx
 
Proposal bata laiworu
Proposal bata laiworuProposal bata laiworu
Proposal bata laiworu
 
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANANINDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
 
Budidaya rumputlauttaliletakdasar
Budidaya rumputlauttaliletakdasarBudidaya rumputlauttaliletakdasar
Budidaya rumputlauttaliletakdasar
 
Sumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & JasaSumberdaya Alam & Jasa
Sumberdaya Alam & Jasa
 
Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012Industrialisasi kp feb 1012
Industrialisasi kp feb 1012
 
Sda perikanan
Sda perikananSda perikanan
Sda perikanan
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
 
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautanKebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
Kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan lautan
 
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)  USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius)  DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
USAHA BUDIDAYA IKAN PATIN (Pangasius pangasius) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)
 
Puji 3
Puji 3Puji 3
Puji 3
 
Puji 3
Puji 3Puji 3
Puji 3
 
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
Pendayagunaan dan Optimalisasi Potensi Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dala...
 
Budidaya perikananr
Budidaya perikananrBudidaya perikananr
Budidaya perikananr
 
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
Perencanaan infrastruktur air bersih pariwisata
 
Dasar Budidaya Perikanan.ppt
Dasar Budidaya Perikanan.pptDasar Budidaya Perikanan.ppt
Dasar Budidaya Perikanan.ppt
 
Program Percepatan Ekonomi
Program Percepatan EkonomiProgram Percepatan Ekonomi
Program Percepatan Ekonomi
 

More from Muhammad Sirod

Strategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiStrategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiMuhammad Sirod
 
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikRise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikMuhammad Sirod
 
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Muhammad Sirod
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraMuhammad Sirod
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Muhammad Sirod
 
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalSaid Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalMuhammad Sirod
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Muhammad Sirod
 
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Muhammad Sirod
 
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Muhammad Sirod
 
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaProblem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaMuhammad Sirod
 
Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Muhammad Sirod
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Muhammad Sirod
 
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...Muhammad Sirod
 
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMenjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMuhammad Sirod
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Muhammad Sirod
 
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Muhammad Sirod
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalMuhammad Sirod
 
Commercial building drinking system
Commercial building drinking systemCommercial building drinking system
Commercial building drinking systemMuhammad Sirod
 

More from Muhammad Sirod (20)

Strategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiStrategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemi
 
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikRise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
 
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018
 
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalSaid Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
 
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
 
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional...
 
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaProblem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
 
Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Design thinking for social worker
Design thinking for social worker
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
 
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
 
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMenjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
 
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digital
 
Motivation Quotes
Motivation QuotesMotivation Quotes
Motivation Quotes
 
Koptani ipb
Koptani ipbKoptani ipb
Koptani ipb
 
Commercial building drinking system
Commercial building drinking systemCommercial building drinking system
Commercial building drinking system
 

Mengembangkan Ekonomi Kelautan untuk Menggerakkan Perekonomian Pedesaan

  • 1. Membangun KAIT Pedesaan untuk menggerakkan ekonomi RURAL. Mengolah SDA Hayati Terbarukan, dari AQUACULUTRE, Fishery, Pertanian/Perkebunan & Peternakan menjadi produk bernilai tambah . Menghasilkan Devisa Ekspor untuk Pembangunan Infrastruktur By : Wajan Sudja, Chairman ABILINDO, E-mail : wajansudja@gmail.com, Whatsapp 0811 813916 12th November 2018
  • 2. 14 Topik : A. KAIT (Kawasan Agro Industri Terpadu) Pedesaan B. Ketimpangan sosial-ekonomi, Lapangan Kerja, Biaya Hidup C. Beberapa Komoditas Aquaculture / Potensi ekonomi pesisir D. Harian Bisnis Indonesia 23 Juni 2018 E. Infrastruktur Urban/Kota vs Rural/Desa F. Membangun usaha kemitraan Inti – Plasma dengan warga desa G. Komoditas Aquaculture, Finfish, Crustacea, Molusca dll. H. Menghasilkan Cadangan Devisa, I. Pendanaan Infrastruktur J. Teknologi aquaculture K. Model bisnis kemitraan aquaculture L. Sumber pendanaan masyarakat pesisir M. Daya jungkit ekonomi aquaculture N. Model Infrastruktur aquaculture estate
  • 3. Thesis : Mungkinkah 7 target dicapai sekaligus? 1. Menciptakan puluhan juta lapangan kerja di desa2 (di Rural) 2. Menurunkan biaya hidup (di Rural & Urban) 3. Memperkuat nilai tukar Rupiah (DHE : Devisa hasil Ekspor) 4. Melunasi hutang Luar Negeri ( Dengan DHE ) 5. Mendanai infrastuktur tanpa HUTANG (Nation) 6. Menurunkan ketimpangan Kaya-Miskin & Rural-Urban 7. Mendorong De – Urbanisasi, menurunkan beban Urban Sangat mungkin bisa dicapai melalui : Pengembangan ekonomi baru di desa (RURAL), pada sektor ekonomi UTAMA sbb. : A.AQUACULTURE/Perikanan budidaya B. Fishery, Modern C.Pertanian Modern/Plantation dengan pola INTI-Plasma, D. Peternakan Modern
  • 4. A. KAIT Pedesaan di 500 kabupaten Mengorganisir sinergi (Kawasan Agro Industri Terpadu ) Pedesaan Mengolah Sumber Daya Alam Hayati Terbarukan WARAABA INDUSTRI PENGOLAHAN - Makanan - Minuman - Pakan -Biofuel - Chemurgi -Farmasi, - Kosmetika, -Petrokimia - Dll. Harus dibentuk linkage yang seamless antara budidaya, pengolahan dan pemasaran Jika diperlukan, lakukan Swap Share, menjadi usaha yang terintegrasi Pemasaran harus menjadi Lokomotive industi pengolahan dan budidaya Dan FAIR TRADE harus diciptakan, sehingga baik pembudidaya ikan maupun konsumen diuntungkan, JANGAN SAMPAI DIKUASAI TENGKULAK Basic Infrastructure Listrik, Energi, Air Bersih dll. Jaringan Waralaba KULINER Jaringan SupermarketPEMASARAN Eksport & Domestik FARMING/Plantation ESTATES Livestock ESTATES Aquaculture & Fishery ESTATES Box hitam = KAIT
  • 5. Kampung Dipasena, bisa di replikasi ke 500 kabupaten
  • 6. B.1. Ketimpangan Sosial Ekonomi, Lapangan Kerja, Biaya Hidup Subsidi BPJS maupun Bansos membebani APBN karena juga dinikmati juga oleh kelas menengah. Seyogyanya iuran BPJS KetenagaKerjaan dan BPJS Kesehatan ditingkatkan . Dengan cara MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT Angkatan kerja 128 juta orang Sebanyak 55% hanya lulus SD Mereka butuh LAPANGAN KERJA KETIMPANGAN SOSIAL-EKONOMI Kaya – miskin Urban – Rural/Desa Seyogyanya exposure ABPN ke desa diperbesar
  • 7. B.2. Biaya Hidup & produksi rendah bagi pembudidaya ikan, nelayan, petambak garam, petani & peternak. juga bagi konsumen. Harga Jeruk Medan di pasar Jakarta Rp 45.000 per kg Harga diterima petani Rp 5.000 per kg Harga di pasar Jakarta Rp 14.000 per kg Harga di terima petani Rp 400 per kg Harga ikan bandeng di Jakarta Rp 55.000 per kg Harga diterima petambak Rp 12.000 per kg Harga telur di pasar Rp 30.000 per kg Harga diterima peternak Rp 17.000 per kg TIDAK ADIL Modernisasi tambak garam rakyat Bisa meningkatkan produksi dan kualitas untuk industri dan rumah tangga TANPA IMPORT
  • 8. B.3. Ke kota/URBAN mengejar Lapangan Kerja Karena 55% angkatan kerja hanya lulus SEKOLAH DASAR Mereka terpaksa bekerja di kaki lima dan simpang jalan. Menambah kemacetan perkotaan/URBAN. TIDAK ADIL
  • 9. B.4. AQUACULTURE di desa/RURAL, Lapangan kerja 30 juta kepala keluarga, 60 juta ton/thn, 110 komoditas, US$ 240 milyar Untuk mewujudkannya semua aturan yang menghambat tumbuhkan usaha AQUACULTURE, seperti Permen KP no 32/2016 dan no 56/2016 harus segera direvisi sesuai Instruksi Presiden no 7 tahun 2016.
  • 10. B.5. Fishery/Perikanan Tangkap di desa/RURAL, Lapangan Kerja 10 juta KK, Devisa US$ 20 milyar FAKTANYA, pemerintah Indonesia malah mengkerdilkan armada perikanan tangkap berukuran maksimum 200 GT, yang hanya mampu beroperasi di perairan teritorial saja. Untuk itu semua aturan (5 Permen KP dan 1 PP) yang menghambat tumbuhnya usaha perikanan harus direvisi sesuai Instruksi Presiden nomer 7 tahun 2016, dan UU Perikanan harus direvisi agar pro investasi & pelaku usaha. SEHARUSNYA Indonesia mengembangkan armada perikanan tangkap yang bisa memanfaatkan potensi SUMBER DAYA IKAN DI ZEE dan Laut Lepas, Dengan kapal nelayan yang berukuran 700 sd 8.000 GT.
  • 11. B.6. Pengolahan Ikan di desa/RURAL Lapangan kerja 10 juta kepala keluarga, 70 juta ton/thn, US$ 260 milyar/tahun Untuk mewujudkannya, negara harus menjamin ketersediaan bahan baku ikan. Tidak boleh lagi ada aturan2 yang menghambat tumbuhnya usaha perikanan.
  • 12. B.7. Farming/Plantation/Ternak di desa/RURAL, lapangan kerja 20 juta kepala keluarga, devisa US$ 140 milyar. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan ribuan komoditas pertanian/perkebunan/peternakan, untuk SWASEMBADA PANGAN dan untuk menyediakan PANGAN BAGI DUNIA.
  • 14. B.9. Industri Pengolahan puluhan ribu produk Hasil Pertanian/Perkebunan/Peternakan
  • 15. 1. Rumput Laut, Rp 7 sd 12 juta/ton 2. Kerang, Rp 7 sd 18 juta/ton 3. Bandeng, Rp 20 juta/ton 4. Barramundi, Rp 70 juta/ton 5. Bawal Bintang, Rp 70 juta/ton 6. Kepiting bakau, Rp 100 juta/ton 7. Kerapu, Rp 100 upto 165 juta/ton 8. Teripang, Rp 400 juta/ton 9. Lobster, Rp 750 juta/ton Nilai ekonomi produk Aquaculture lebih besar dibanding Nilai ekonomi produk pertanian, peternakan, pertambangan dan migas : a. Gabah, Rp 3.8 juta/ton b. Jagung, Rp 4 juta/ton c. CPO, US$ 700/ton, Rp 9.5 juta/ton d. Batubara, US$ 80/ton, Rp 1 juta/ton e. Crude Oil, US$ 60/bbl, Rp 5.7 juta/ton IDR - IDR 100,000,000 IDR 200,000,000 IDR 300,000,000 IDR 400,000,000 IDR 500,000,000 IDR 600,000,000 IDR 700,000,000 IDR 800,000,000 C. Beberapa komoditas aquaculture
  • 16. D.Harian Bisnis Indonesia, 23 Juni 2018 1. Pertumbuhan Ekonomi 12% per tahun 2. Cadangan Devisa Naik, 3. Rupiah kuat 4. Untuk Pendanaan Infrastruktur 5. Tidak perlu lagi ber HUTANG 6. Potensi ekonomi akuakultur US$ 240 milyard 7. 110 komoditas AQUACULUTRE 8. Lapangan Kerja untuk 40 juta kepala keluarga 9. NO More TKW 10. Membangun Ekonomi Desa, Perbaiki GINI Coef 11. BIOTEKNOLOGI : Bahan baku Farmasi, Kosmetika, BIOFUEL, Substitusi PETROKIMIA yang biodegradable 12. Blue Economy : Zero Waste, Renewable 13. Keunggulan KOMPARATIF & KOMPETITIF 14. Negara Kelautan, 70% laut, 95.000 km pantai (DEKLARASI DJUANDA - UNCLOS 1982) 15. Iklim stabil sepanjang tahun, air laut hangat, pertumbuhan ikan 8 x lebih cepat 16. Bebas Typhon 17. Ada 40 Balai Riset Perikanan KKP , LIPI dll 18. 95% TKDN (Bibit, Pakan, Vaksin, Sarana) 19. CLUSTERING di 30 KABUPATEN 20. ABG DUDUK SATU MEJA susun ROAD MAP
  • 19. Government infrastructure investment : 1. Roads 2. Electricity supply, fresh water, communication 3. Water intake channels 4. Water outlet channels 5. Water gates 6. Pond divider 7. Filtered water pond 8. Waste water pond 9. Hatcheries Community investment : 1. Mud Crab Broodstock etc 2. Mud Crab Hatchery etc 3. Mud Crab Nursery etc 4. Grow out facility 5. Water filtration 6. Filtrated water storage pond 7. Live feed production 8. Fresh water supply 9. Electricity supply and back up 10. Office 11. Laboratory 12. Training centre 13. Dormitory E.3. Model Aquaculture Estate & Infrastruktur ( UU no 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam dan Perpres no 3/2017)
  • 20. F. Membangun Inti-Plasma, Dinas Potensi Maritim TNI-AL
  • 21. G.1. Value of Aquaculture comodity Unagi kabayaki (Sidat, Anguila sp.) US$ 350.000/ton 1.000 tons = UD$ 350 millions Boeing 777 F, freighter 260 tons payload Cargo capacity 110 tons New 777F valued US$ 350 millions
  • 22. G.2. Aneka Ragam Kuliner Bandeng
  • 23. G.3. Aneka ragam kuliner Kakap Putih
  • 24. G.4. Aneka ragam kuliner Kerapu ala Jepang
  • 25. G.5. Ikan laut/Finfish (40 species) yang layak dibudidaya Bandeng Kerapu Tikus Kerapu Cantik Kerapu Macan Bawal Cina
  • 26. Blue Swimming Crab G.6. Crustacea (20 species) yang layak dibudidaya Mud Crab
  • 27. Kerang Abalone Kerang Simping/Scallop Kerang Kampak G.7. Molusca/Kerang ( 10 species) yang layak dibudidaya Abalone Oyster Kerang Dara
  • 28. G.8. Rumput Laut (30 species) antara lain Gracilaria, E. Cotoni
  • 29. G.9. Pembesaran Teripang duri, teripang pasir dll. (10 species) di tangki RAS 1. Teknik ini irit lahan, namun butuh Capex lebih besar 2. Harus ada sumber air laut yg jernih 3. Sistemnya adalah Recirculating Aquaculture System. Yang mendaur ulang air buangan menjadi air bersih 4. Biaya Investasinya lebih besar dari teknik pembesaran di laut, namun biaya operasinya lebih rendah 5. Tingkat keamanannya, baik dari segi biosecurity maupun security lainnya sangat tinggi. 6. Teripang duri adalah invertebrata dengan harga jual tertinggi, hingga Rp 1.5 Milyard/ton kering 97%.
  • 30. G.10. Usaha kepiting bakau Mud Crab life cycle
  • 31. H. Menghasilkan cadangan devisa, Palm Oil, Indonesia’s no 1 foreign currency source CPO and Oleochemical exports in 2017, US$ 22.9 billions First CPO harvest, 5 year, IRR 31 %, payback 7.58 years
  • 32. H.1. Aquaculture products SEAFOOD US$ 240 billion Rawmat For Pharmacy Rawmat for Petrochemicals Substitute BIOFUEL US$ 50 billion 75 billion liter Rawmat For Cosmetics First harvest (Cycle) 1.5 – 12 months IRR 100 to 200% Payback 1.5 to 24 months Capex & Opex Rp 8 to 500 millions Blue economy Renewable Zero Waste
  • 33. H.2. Aquaculture & capture production Seafood production growth 8% per year. Fishing production already stagnant, hit the limits. FAO predicts WORLD seafood market in 2024, 240 million tons, 160 million tons comes from aquaculture. Indonesia has the opportunity to supply 60 million tons of seafood for export market, valued US$ 240 billions/year, from 110 commodities Income tax potential UD$ 30 billions Equal to Rp 450 trillion
  • 34. H.3. World Protein supply Global schrimp production 3.5 million tons, valued US$ 42 billions Indonesia schrimp export 2017, US$ 2.18 billions Salmon world production, 2.2 million tons valued US$ 14.3 billions
  • 35. H.4. Indonesia Mariculture Association (110 species / commodities) FINFISH (40) 1. GCI : Grouper Club Indonesia 2. BCI : Barramundi Club Indonesia 3. PCI : Pomfret Club Indonesia 4. NCI : Napoleon Club Indonesia 5. TCI : Tilapia Club Indonesia 6. GuCI : GuLaMah Club Indonesia 7. TCI : Tuna Club Indonesia 8. SCI : Seriola Club Indonesia 9. ACI : Anguila Club Indonesia 10. GTCI : Giant Trevali Club Indonesia CRUSTACEA (20) 1. SCI : Schrimp Club Indonesia 2. CCI : Crab Club Indonesia 3. BSCCI : Blue Swimming Crab CI 4. LCI : Lobster Club Indonesia 5. TCI : Tilapia Club Indonesia 6. GuCI : GuLaMah Club Indonesia 7. TCI : Tuna Club Indonesia 8. SCI : Seriola Club Indonesia MOLUSCA (10) 1. PCI : Pearl Club Indonesia 2. ACI : Abalone Club Indonesia 3. ScCI : Scalloo Club Indonesia 4. OCI : Oyster Club Indonesia 5. BSCI : Bamboo Shell Club Indonesia 6. GMCI : Green Muschel Club Indonesia 7. GCI : Gong2 Club Indonesia 8. TMCI : Tiger Muschel Club Indonesia SEAWEED (30) 1. CCI : Cotoni Club Indonesia 2. GrCI : Gracilaria Club Indonesia 3. NCI : Nori Club Indonesia HOROTUIDA (10) 1. TDCI : Teripang Duri Club Indonesia 2. TSCI : Teripang Susu Club Inconesia 3. TPCI : Teripang Pasir Club Indonesia 4. TNCI : Teripang Nanas Club Indonesia Hilirisasi Industri dari masing2 species/ komodities mempunyai POHON INDUSTRI dengan 100 sd 500 produk turunan
  • 36. H.5. Aquaculture ( Potensi ekonomi Pesisir yang belum dikembangkan ) 1. Jumlah penduduk pesisir Indonesia sekitar puluhan juta orang 2. Mayoritas warga hanya lulus SD atau SMP 3. Pendapatan rata-rata warga desa relatif rendah 4. Potensi ekonomi aquaculture belum dikembangkan dengan optimal 5. Kep. Seribu dekat dengan pasar Jabodetabek yang penduduknya 32 juta orang 6. Kep Seribu berpotensi menjadi Marine Research Centre maupun Aquaculture Estate 7. Kendalanya adalah : - belum tersedianya infrastruktur aquaculture (pembenihan, lab kesling, dll.) - belum dibangunnya akses terhadap pasar perlu ada offtaker - belum dibangunnya akses terhadap teknologi budidaya ikan, pembenihan, pakan efektif dan efisien dll. perlu pendampingan - belum dibangunnya sistem pendanaan  perlu pendampingan dan akses ke permodalan
  • 37. I. Pendanaan Infrastruktur Sumber Pendanaan dari FISCAL/PAJAK atau HUTANG? Solusi terbaik adalah dari peningkatan pemasukan PAJAK :  Mendongkrak sektor ekonomi berorientasi ekspor.  Potensi devisa AQUACULTURE US$ 240 milyar, 11 kali CPO  (Merebut Lost potential PPh Rp 450 Triliun). Jika kita berHUTANG : Dari mana kita dapatkan devisa untuk membayar cicilan & bunga?
  • 38. I.1. Tripple Defisit (Neraca Pembayaran, Perdagangan, CAD)
  • 39. I.2. Trilogi Pembangunan (Soziale Mark-Wirtschaft) 1. Stabilitas Nasional yang dinamis 2. Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, dan 3. Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya.
  • 40. Prof. Dr. Sarbini Sumawinata : (Madiun 1918 – Jakarta 2007) • Sarbini advised Soeharto to modernised the farming, fishery, trade, logistics and banking sector in the village livelyhood. Industrialisation in farming, fishery, trade, logistics and banking sector in the village livelyhood has to be done to lift up the prosperity of the villagers. • He was sure that if his advise, industrialisation and modernisation of the village economy sectors are executed well, the target of our founding fathers, Bung Karno, Bung Hatta and Bung Sjahrir to give a prosperity to the Indonesian people can be achieved. • He wanted to pursue the idea of Indonesian Socialist Party in building people sosialism as an alternative to the capitalism which has destroyed the livelihood of the Indonesian people. The main national problem are : 1. Poverty and 2. Unemployment Which has to be overcomed by JOB CREATION
  • 41. • First Luitenat of artilery in 2nd World War • Graduate from Ludwig Maximilian Univ. of Munich, • PhD in Economy and Physolophy • Assistant of German Chancelor Konrad Adenauer, 1946 - 1952 • Federal Minister of Nuclear Energy Development, 1955 - 1956 • Defence Minister Germany, 1956 - 1962 • Minister of Finance Germany, 1966 – 1969 • Together with Cancelor Dr. Helmut Kohl sets the foundation of European Union • Minister President of state Bavaria, Germany, 1978 - 1988 Dr. Franz Joseph Strauss (Muenchen 6 Sept 1915 – Muenchen 3 Okt 1988) He transformed the state of BAVARIA from a poor state to the most prosperous state in GERMANY, through development of hightech industries : BIOTECHNOLOGY, otomotif, nuclear, electronics
  • 42. • Nobel prize winner in economy in 2008 • Professor of economy at Grad. Centre of the City University of New York, MIT, Princeton, Stanford, Yale, London School of Economics Prof.Dr. Paul Krugman (28 Februari 1928 – ) “Aquaculture is the bussiness of future”
  • 43. J.1. Selective Breeding (BENIH UNGGUL) menurunkan biaya budidaya Berkat selective breeding maka : 1. FCR (Feed Conversion ration) salmon turun dari 2.0 menjadi 1.2, 2. Penggunaan tepung ikan juga turun, dari 70% menjadi 14% 3. Masa budidaya juga dipercepat, dari 8 tahun menjadi 2.5 tahun (30 bulan) 4. Sehingga biaya budidayanya juga turun dari 65 menjadi 15 NOK/kg
  • 44. J.2. Tantangan pengembangan budidaya ikan laut Menurunkan biaya budidaya ikan laut agar bersaing melalui langkah2 : 1. Menaikkan SR (Survival Rate) 2. Menurunkan FCR (Feed Convertion Ratio) 3. Meningkatkan Growth Rate (Laju pertumbuhan) Untuk menurunkan biaya budidaya ikan laut diperlukan BENIH UNGGUL dan VAKSINASI BENIH UNGGUL dihasilkan melalui Selective Breeding di Broodstock Centre VAKSIN dihasilkan melalui teknik konvensional dan teknik DNA Teknik Selective Breeding dan pengembangan vaksin sudah dikuasai oleh ilmuwan Indonesia. Untuk mengembangkan Broodstock Centre dan Vaksin diperlukan dukungan dana dan sdm dari pemerintah (KKP)
  • 45. J.3. Belajar menyusun roadmap pengembangan budidaya ikan laut dari produksi salmon Norwegia Produksi salmon Norwegia meningkat pesat sejak tahun 1985 berkat Benih selective breeding dan vaksinasi Antibiotika nyaris tidak digunakan lagi
  • 46. J.4. Broodstock Centre Untuk menghasilkan induk unggul dan benih unggul Setiap generasi hasil Selective breeding: A. Tumbuh 18% lebih cepat B. Lebih irit pakan 15% C. Sintasan hidup lebih tinggi, lebih tahan penyakit Generasi ke 10 tumbuh 5 kali lebih cepat, 8 kali lebih irit pakan
  • 47. 22/11/2018 J.5. Perbaikan Genetik adalah faktor pendorong utama kinerja budidaya. Relative Genetic Merit in Growth Rate. Berkat selective breeding, percepatan pertumbuhan berbagai hewan penghasil protein meningkat pesat, dengan percepatan pertumbuhan udang>nila>salmon>ayam>babi>sapi. Percepatan pertumbuhan ikan2 laut (marine finfish) tropis akan lebih cepat lagi.
  • 48. J.6. Prasarana Hatchery Kepiting/Kerapu/Kerang RAS (Recirculating Aquaculture System) 1. Capex besar, Opex rendah, Total cost rendah 2. Biosecurity tinggi 3. Penggunaan air rendah 4. Penggunaan energi rendah 5. Parameter fisika, kimia, biologi air stabil 6. SR & Growth rate lebih tinggi 30%, Irit pakan
  • 49. J.6.1. Fish Tank 1. Circular Tank have proven as the best shape for fish culture tanks 2. Minimum dead zone 3. Good circulation 4. Easy to maintain 5. Equiped with dual drain, central bottom drain & side top drain 6. Auxiliaries : Filtration system (Rotary Drum Filter, MBBR, ONB)
  • 50. Untuk di OPEN SEA (laut lepas) buatan Indonesia, di ekspor ke Hainan China. Lulus uji coba 2 bh. Repeat order 80 bh. J.6.2. Keramba Jaring Apung HDPE submersibble (bisa ditenggelamkan sesaat sebelum typhon datang)
  • 51. J.6.3. Keramba Jaring Apung 1. Warga menerima keramba HDPE yang bagus 2. Sudahkah dilengkapi dengan : A. Biaya untuk membeli benih B. Biaya untuk membeli pakan C. Biaya untuk hidup D. Akses ke permodalan E. Akses pemasaran
  • 52. J.7. Pembesaran Kepiting di tambak semi intensif
  • 53. J.8. Pembesaran Kepiting di Rusun Crabbox 1. Teknik ini irit lahan, namun butuh Capex lebih besar 2. Bisa dikerjakan dimana saja, termasuk di perkotaan dekat pasar kepiting 3. Sistemnya adalah Recirculating Aquaculture System. Yang mendaur ulang air buangan menjadi air bersih 4. Biaya Investasinya lebih besar dari teknik pembesaran ditambak, namun biaya operasinya lebih rendah 5. Tingkat keamanannya, baik dari segi biosecurity maupun security lainnya sangat tinggi.
  • 54. j.9. Pembesaran Kerang kampak/ Scalops di laut 1. Teknik ini irit pakan karena mengandalkan plankton dilaut yang tidak perlu dibeli. 2. Harus ada sumber air laut yg jernih 3. Kerang Kampak/Scallops adalah kerang dengan harga jual yang bagus, hingga US$ 15.000/ton
  • 55. J.10. Pembesaran Abalone dan Teripang di tangki RAS 1. Teknik ini irit lahan, namun butuh Capex lebih besar 2. Harus ada sumber air laut yg jernih 3. Sistemnya adalah Recirculating Aquaculture System. Yang mendaur ulang air buangan menjadi air bersih 4. Biaya Investasinya lebih besar dari teknik pembesaran di laut, namun biaya operasinya lebih rendah 5. Tingkat keamanannya, baik dari segi biosecurity maupun security lainnya sangat tinggi. 6. Abalone adalah kerang dengan harga jual tertinggi, hingga US$ 100.000/ton 7. Teripang duri adalah invertebrata dengan harga jual tertinggi, hingga Rp 1.5 Milyard/ton kering 97%.
  • 56. K.1. MODEL BISNIS KEMITRAAN (Capacity Building SDM Budidaya di pesisir) INDUK TELUR PEMIJAHAN PENDEDERAN PEMASARAN PROCESSING Melibatkan UMKM berpengalaman : 1. Teknisi hatchery dr Jatim dan Bali 2. Dengan pola bagi hasil 3. Pabrik Pakan Didampingi oleh NGO PUPUK Pembesaran Kepiting Usaha INTI Usaha PLASMA
  • 57. K.2. Tujuan Usaha Kemitraan Aquaculture Penghasilan dan produktifitas/ha/thn Tradisional Semi lntensif Intensif Mewujudkan INDUSTRIALISASI Aquaculture Untuk memakmurkan rakyat pedesaan melalui transformasi manajemen, teknik budidaya, pemasaran dll. Rp 7 M, 90 ton Rp 3 - 4.5 M, 47 ton Rp 40 jt, 1.2 ton Supra Intensif Rp 45M, 600 ton
  • 58. K.3. Aquaculture bussines environment (Hilirisasi industri / produk turunan, Industri Pendukung) Broodstock Centers Crablets Hatchery Growout Marketing Live mudcrab Live feed & larvae peleted feed Peleted Feed Packaging & Air Cargo, Sea freight Restaurants Outlets Processing Marketing Softshell Crab Supermarkets Marketing Caned Crabmeat
  • 59. K.4. Membangun Inti-Plasma, Dinas Potensi Maritim TNI-AL
  • 60. L. Sumber Pendanaan Aquaculture Estate 1. Dana APBN/D 2. Dana warga pesisir & investor swasta 3. Dana CSR 4. Dana KUR 5. Dana Modal Ventura - PNM 6. Dana PKBL 7. Dana LPDB – KUMKM 8. Dana Kementrian Desa 9. Dana Kementrian Sosial
  • 61. Komoditi Broodstock Centres ( mill US$ ) Vaccines ( mill US$ Teknologi Pelatan BD ( mill US$ Tek & Regulasi Pakan ( mill US$ Pameran Luar & dalam neg ( mill US$ Total Invest asi ( mill US$ Hasil Produksi (Billion US$) Daya Jungkit (Leverage) 1 Udang 18 ----------- 2 2 2 24 5 210 2 Rumput laut 9 ----------- 2 2 2 15 9 600 3 Kerapu 17 17 2 2 2 40 35 875 4 Kakap Putih 17 17 2 2 2 40 100 2.500 5 Bawal Bintang 17 17 2 2 2 40 100 2.500 6 Lele 10 10 2 2 2 26 100 3.850 7 Patin 10 10 2 2 2 26 100 3.850 8 Nila 10 10 2 2 2 26 100 3.850 9 Kerang 10 ------------- 2 2 2 16 40 2.500 TOTAL 118 81 18 18 18 253 589 2.300 M. Daya jungkit ekonomi aquaculture Dari setiap Triliun investasi pemerintah di infrastruktur dan environment aquaculture akan dihasilkan ekonomi aquaculture sebesar 2.300 Triliun
  • 62. Government infrastructure investment : 1. Roads 2. Electricity supply, fresh water, communication 3. Water intake channels 4. Water outlet channels 5. Water gates 6. Pond divider 7. Filtered water pond 8. Waste water pond 9. Hatcheries Community investment : 1. Mud Crab Broodstock etc 2. Mud Crab Hatchery etc 3. Mud Crab Nursery etc 4. Grow out facility 5. Water filtration 6. Filtrated water storage pond 7. Live feed production 8. Fresh water supply 9. Electricity supply and back up 10. Office 11. Laboratory 12. Training centre 13. Dormitory N. Model Aquaculture Estate & Infrastruktur ( UU no 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam dan Perpres no 3/2017)