SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
PROGRAM PERCEPATAN  PEMBANGUNAN EKONOMI  2010 – 2014 Sektor Riil Berbasis SDA dan Kemaritiman Oleh Dr. Ir. Son Diamar, MSc
PENGANTARPembangunan selama berpuluh tahun telah memberikan hasil yg signifikan. Namun, dibandingkan dg  negara-negara tetangga, Indonesia tertinggal.   Jumlah “orang miskin” belum berkurang,  yang “susah hidup” masih sebagian besar penduduk,dan  sebagian besar ekonomi penting “dikuasai asing”.  Itu  terjadi karena sektor riil  milik anak bangsa belum  cukup  berkembang. Penghambat utamanya (bottleneks) adalah  kesulitan “modal  usaha” dan langka “entrepreneur”, di samping  masalah  lainnya, dan,  negara belum memprogramkan pembangunan sektor riil secara  besar-besaran dan sistematis.Ke depan, Indonesia  harus memiliki program   yg  “kolosal”, “super cepat”,  “inklusif”,  dan “adil”,   dg kebijakan “inovatif” mengatasi berbagai hambatan , dg  modal aset potensial yg kaya  di tiap daerah.
TUJUAN DAN SASARANTUJUAN  program adalah untuk menciptakan pertumbuhan  yg  “luar biasa” cepat (pro growth),  lapangan pekerjaan lebih dari cukup sehingga upah layak (pro jobs),  mengangkat “orang miskin” sehingga sebagian besar menjadi sejahtera (pro poor)dan  semua daerah menjadi maju  (pro daerah). SASARAN program adalah terbangunnya  kegiatan ekonomi riil pd 10  prioritas:  kehutanan,  pertanian, perkebunan,  peternakan, perikanan,  pertambangan,  pariwisata, real estat, kelistrikan, dan kemartiman, di setiap daerah sesuai potensinya,dg  cara yg “inklusif”, dan dg pembagian hasil usaha  yg adil bagi pengelola usaha, pekerja, masyarakat/ulayat, pemda kab/kota, dan pemda provinsi.
KONSEP DASAR    FOKUS pd 10 program prioritas. SASARAN 5 thn terukur: e.g perkebunan 2 jt Ha, perikanan 5000  kapal, 50.000 perahu, 100.000 Ha budidaya, dan  BISNIS TERINTEGRASI hulu-hilir, dg terkait, dan antar daerah PENGELOLA USAHA skala menengah dan besar oleh  “pengelola profesional”, badan usaha atau kelompok, melalui seleksi, dan membentuk badan usaha baru (PT),          Skala kecil dan mikro langsung oleh rakyat  KEUNTUNGAN skala menengah dan besar dibagi adil,         untuk  pengelola profesional, pekerja, masyarakat/ulayat,        pemda kab/kota, dan pemda provinsi       MODAL skala menengah dan besar dari bank/LKBB  yg dijamin pemerintah, skala kecil dan mikro dg “equity financing” pemerintah, pemda, dan bank PEMERINTAH memberikan fasilitas jaminan kredit, hibah penyertaan modal, insentif fiskal, paket perizinan, dan paket sarana/prasana
PETA PERDAGANGAN DUNIABerpeluang Menyediakan Kawasan/Jasa Industri dan Perdagangan Antar Bangsa RotterdamAntwerp Los Ang. Long Beach Pusan Tokyo Yokohama Hongkong Shanghai Shenzen Kaoshiung Europe New York West  Cost Dubai Jpn Korea East Cost TimTeng China Taiwn Asteng Singapura Laem Chabng PortKlang Tg Priok … fully 90 percent of International trade is carried by sea Austr. NZ South Afrc … 40 percent lewat Indonesia Sidney Melbourne Auckland
Shipping Lanes and Strategic Passages in Pacific Asia
KEKAYAAN POTENSIAL NEGARA SDA :  -  Darat  190 Jt Ha, Laut 500 Jt Ha                        -  Hutan 137 Jt Ha, HutanKonversi 22 Jt Ha                        -  Minyak 87 M Barrel, diproduksi 0,387 M barrel                        -  Gas 384,7 TSCF, diproduksi   2,95 TSFC                        -  Batubara  58 M Ton, diproduksi  0,132 M  Ton                        -  Emas, Nikel, Tembaga, Besi, dll ?                        -  Ikanlaut 6,4Jt Ton/thdanbudidayaberpuluh kali                        -  EnergiBaru Terbarukan, hijau, solar, laut                        -  Obyek pariwisata: “millions of wonders” GEOGRAFI:- Rutepenerbangan, pelayaran, dan freq telkom LOKASI:-  Dalam rantai industri dan perdagangan dunia:  4 “SingapuraBesar”, 14 “Singapura Kecil”
INDONESIA NEGERI MAHA KAYADenganlokasistrategisdi “perempatanterbesar”jalanperdaganganduniaTETAPI : MISKIN Penduduk miskin tidak berkurang  Th. 1987 30 juta jiwa (17.4%) Th. 2008 33 juta jiwa (16.6%) Sebagian besar penduduk masih “susah hidup” : Sebagian/sebagian besar ekonomi penting seperti kebun, hasil laut, pertambangan, tanah di lokasi strategis, bank swasta, pelayaran, penerbangan, dan telekomunikasi, “dikuasai asing” EKONOMI  TERJAJAH ? PERLU  CARA BARU MEMBANGUN NEGERI
KENAPA MISKIN & EKONOMI “DIKUASAI ASING”? JIKA SEKTOR RIIL SEDIAKAN PEKERJAAN LEBIH DARI CUKUP MAKA SEMUA BEKERJA, UPAH MENINGKAT ATURAN BI “BOTTLENECK”: AGUNAN 150%, EQUITY 35%    BANK DI LUAR NEGERI MENDUKUNG SDA, HGU 95 THN, TRAYEK  MENGANGGUR  DAN UPAH RENDAH  MISKIN SEKTOR RIILKURANG PEKERJAAN KURANG MODAL TDK TERSEDIA EKONOMI DIKUASAI ASING  INVESTASI SEKTOR RIIL MODAL TERSEDIA PERIZINAN MUDAH
PERSOALAN BANGSA BagaimanaMembangunBangsa? EKONOMI BANGSA: KAYA  SDA KAYA SDA  HUT, TAN,       OLAH,             PERDAG,  BUN, IKAN	    MANUFAK,     JASA2,  TERNAK          KONSTRK      PARIWISATA  TAMBANG KAYA MISKIN SUB SISTEN PRIMER SE- KUNDER TER- SIER LOOSER WINNER  BODOH                                                             CERDAS  NGAMUK                                                           “GENTLMAN”  KORUPSI                                                          MENGELOLA  INWARD                                                            OUTWARD  INFERIOR                                                         BERDAYA SAING           KARAKTER BANGSA 40% URBAN 60% RURAL 60% URBAN 40% RURAL BANGSA KUMUH BANGSA BERMARTABAT
PERSOALAN EKONOMI RIIL Bagaimana agar : ,[object Object]
Sediakanlapangankerja (Pro Job);
Hapuskemiskinan (Pro Poor);
Berdayakan Daerah (Pro Pemda).Butuh Faktor Produksi: SDA & Intangibl Asset SDM Wirausahawan SDM Ahli & Pekerja Modal Usaha ? Primer ,[object Object]
Perkebunan
Peternakan
Perikanan tangkap
Kehutanan
ESDMSekunder ,[object Object]
Industri Hasil Laut
Industri Hasil Hutan
Industri Hasil ESDM
Industri Konstruksi
Industri Hasil AngkutanTersier ,[object Object]
Transportasi
Keuangan
Pariwisata
Jasa2 Profesional
Jasa2 Personal,[object Object]
PEM. PUSAT ? CIQP SULIT CAIT SULIT PROMO LANGKA SARANA PRAS. KURANG OPERATOR LANGKA IZIN SULIT SULIT  MAJU EVENT  MISKIN LH RUSAK KAWAS/ MASY TDK SIAP KERJASAMA ANTAR DAERAH NIHIL PEMDA EGOIS PERMASALAHAN STRATEGIS TDK SEKTORAL :INDUSTRI PARIWISATA BAHARI
HubunganAntara Inputs, Outputs, dan Outcomes:IndustriPerikanan Pun TidakSektoral KelautanPerikanan 5 RB KAPAL 50 RB PERAHU Indutri Rp. 500 T 100.000 HA BUDIDAYA Perdagangan INDUSTRI TERKEMUKA II DI ASIA Pendidikan TATA NIAGA PEMASARAN TENAGA KERJA  10 JT Keuangan PENDUKUNG MODAL Bank
14 CONTOH : MEMBANGUN TANPA UANG NEGARAIndustri  “untuk” EKA Membangun Industri tanpa uang negara, berbasis SDA, berhasil.Sayangnya hanya untuk beberapa orang, bukan untuk rakyat banyak, tidak di banyak daerah, tidak di banyak bidang Rp izin BANK PEM 1b 2b EKA 1a 2a usul proposal Manajemen Langkah-langkah : 1. EKA usul membangun kebun besar, pemerintah memberi izin. 2. Dg bekal izin EKA ajukan kredit ke Bank, kredit diperoleh, karena “feasible”, untung dri kayu hutan Rp 300 jt/Ha, membangun berkebun hanya Rp 30 jt/Ha.  3. Membangun manajemen. 4. dst..... EKA : 100% 3 P M F A S Kelola 4 Pabrik CPO Pertanyaan : Tidak bisakah izin/fasilitas diberikan kpd rakyat banyak -  “inklusif”?  Diwakili pengelola profesional? Kebun Sawit Hutan + BANK 5 + ETC Expansi
15 CONTOH : 1b 2b Rp izin BANK PEM PAK CI 1a 2a usul proposal Manajemen A S P M Kelola ANCOL Pak Ci     : minoritas PEMDA   : mayoritas MEMBANGUN TANPA UANG NEGARAKawasanRekreasi “Milik" Pemda Taman Impian Jaya Ancol: semula  rawa “tempat jin buang anak” dibangun menjadi kawasan rekreasi terkemuka di Asia Tenggara (mid 1960an)  Langkah-langkah : Pak Ci usul Gubernur cerdik dan abdi  masy memfasilitasi izin, jaminan pinjaman, dan “nego” sehingga mendapat saham mayoritas  Operasi Usaha 3
CONTOH : MEMBANGUN  BUDIDAYA IKAN“Untuk”  Orang Hong KongdiSultra Langkah-langkah : Pengusaha minta izin ke Pemda dan Pusat. Izin-izin diberikan. Proposal pengusaha ke Bank, pinjam Rp. 4 M untuk lokasi jaring dan operasi plus Rp. 5 M untuk kapal. Kredit diperoleh Rp. 9 M. Rekrut pekerja. Operasi: Kerapu/ikan kecil dibeli dari nelayan, dibesarkan 1 s/d 3 bulan, diangkut kapal, dijual di Hongkong. Revenue Rp. 50 M/th. Surat izin BANK PEM 2 4 Pengusahabudidaya 1 3 usul proposal 5 F P M A S Kelola 6 JaringTerapung Kapalangkut
SWOT MATRIKS STRATEGY:  INDUSTRI PERIKANAN
SWOT MATRIX:  Batam Bintan Karimun
PERBANDINGAN BUSINESS AS USUAL: PROGRAM  PERCEPATAN: OBYEK USAHA:  DICARI DAN DIUSULKAN SWASTA,  PEMERINTAH PASIF IZIN, SERTIFIKASI, DAN PRASARANA DARI PEMERINTAH/PEMDA MODAL:  SWASTA – DARI BANK, ETC SAHAM: SWASTA 100% MANFAAT: PEKERJA HANYA DPT UMR, MASY/ULAYAT DPT CSR,  NEGARA DPT PAJAK  & RETRIBUSI  SPORADIS, TDK TERARAH, TDK TERKENDALI  OBYEK USAHA: DIINVENTARISASI PEMERINTAH DIBANTU SWASTA & LSM - PEMERINTAH PROAKTIF   SAMA, TERSEDIA DLM PAKET, PLUS INSENTIF FISKAL/MONETER MODAL: DIFASILITASI NEGARA -  DARI BANK, ETC  SAHAM: SWASTA PENGELOLA  20% MANFAAT: PEKERJA, MASY/ULAYAT, PEMDA KAB/KOTA, DAN PEMDA PROV, MASING2 DPT SAHAM 1/5 KOLOSAL, TERARAH, TERKENDALI DG LEMB MONEV INDEPENDEN
FOKUS Pembangunan Ekonomi Riil Berbasis SDA  danKemaritiman “hemat APBN”, “kolosal”, “inklusif” , “adil” HTI 2 JutaHa TanamanPangan2 JutaHa Kebun 2 Juta Ha: Utama di Papua, Kalimantan, Sulawesi Ikan: 5.000 kapal, 50.000 perahu,  100.000  Ha budidaya  Ternak : Serba 2 Juta ekor Migas cukup,  minerba optimal 7.   Pariwisata: 8 DTW kelas dunia, 10% cruises dunia, 5% yachts Aus Asia 8.   Real estat kwsn Perkotaan: 250.000 Ha Listrik: 60% EBT,  terutama energi arus laut Maritim: Shiping 100% cabotage, 20% exim, Pelra utk logistik Nas, shipbuilding 60% di dlm negeri TERSEDIA LAPANGAN KERJA UNTUK 60 JT ORG MENGHIDUPI 180 JT PENDUDUK
KEBUTUHAN INVESTASI 5 TAHUN
LANGKAH-LANGKAH PRA1: Menko Ekon mendpt dukungan RI1 ttg proposal program  PRA2: Menko Ekon membentuk TIM KHUSUS siapkan NSPK pelaks program LAUNCHING: RI1 undang dan printahkan para GUB untuk KOORD pelaks I s/d V                           KEGIATAN: OUTPUT: ,[object Object]
Kondisi alamiah, sosial, sarana, prasaranaI INVENTARISASI ,[object Object]
Expected “multi” values: poleksosbud, han, eko
Expected outcomesII RENCANA USAHA ,[object Object]

More Related Content

Similar to Program Percepatan Ekonomi

Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan RakyatPembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan Rakyatkhoiril anwar
 
6 A,(13 1 3)Perkhidmatan
6 A,(13 1 3)Perkhidmatan6 A,(13 1 3)Perkhidmatan
6 A,(13 1 3)Perkhidmatanzafeen zafeen
 
Negara kaya penduduk miskin
Negara kaya penduduk miskinNegara kaya penduduk miskin
Negara kaya penduduk miskindiana nasir
 
Prospek bisnis pelayaran indonesia presentation
Prospek bisnis pelayaran indonesia presentationProspek bisnis pelayaran indonesia presentation
Prospek bisnis pelayaran indonesia presentationTeguh Andoria
 
6 A,(15 1)Tranformasi
6 A,(15 1)Tranformasi6 A,(15 1)Tranformasi
6 A,(15 1)Tranformasizafeen zafeen
 
Bagus bhayu anggoro c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan ikan lele
Bagus bhayu anggoro   c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan  ikan leleBagus bhayu anggoro   c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan  ikan lele
Bagus bhayu anggoro c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan ikan leleBhayawz Anggoro
 
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Percepatan dan Perluasan Pembangunan EkonomiPercepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Percepatan dan Perluasan Pembangunan EkonomiOswar Mungkasa
 
Kerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desa
Kerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desaKerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desa
Kerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desaimranKamaruddin1
 
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A TaufikTatang Taufik
 
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)Randy Wrihatnolo
 
Visi Dan Misi
Visi Dan MisiVisi Dan Misi
Visi Dan Misiideva
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraManunggal Amethyst
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpagus_ibnu_hasan
 

Similar to Program Percepatan Ekonomi (20)

Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan RakyatPembangunan Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan Kesejahteraan Rakyat
 
6 A,(13 1 3)Perkhidmatan
6 A,(13 1 3)Perkhidmatan6 A,(13 1 3)Perkhidmatan
6 A,(13 1 3)Perkhidmatan
 
6 a,(17.5)gt
6 a,(17.5)gt6 a,(17.5)gt
6 a,(17.5)gt
 
Negara kaya penduduk miskin
Negara kaya penduduk miskinNegara kaya penduduk miskin
Negara kaya penduduk miskin
 
Prospek bisnis pelayaran indonesia presentation
Prospek bisnis pelayaran indonesia presentationProspek bisnis pelayaran indonesia presentation
Prospek bisnis pelayaran indonesia presentation
 
6 A,(15 1)Tranformasi
6 A,(15 1)Tranformasi6 A,(15 1)Tranformasi
6 A,(15 1)Tranformasi
 
Bagus bhayu anggoro c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan ikan lele
Bagus bhayu anggoro   c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan  ikan leleBagus bhayu anggoro   c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan  ikan lele
Bagus bhayu anggoro c1 c110089 -proposal usaha pengembang biakkan ikan lele
 
Bab 10-tg4
Bab 10-tg4Bab 10-tg4
Bab 10-tg4
 
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Percepatan dan Perluasan Pembangunan EkonomiPercepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
 
Kerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desa
Kerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desaKerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desa
Kerjasama desa , dan pengembangan ek. unggulan desa
 
Kebijakan dan strategi pemberdayaan umkm
Kebijakan dan strategi pemberdayaan umkmKebijakan dan strategi pemberdayaan umkm
Kebijakan dan strategi pemberdayaan umkm
 
kepulauan ppt.pptx
kepulauan ppt.pptxkepulauan ppt.pptx
kepulauan ppt.pptx
 
6 A,(12 6)Iks
6 A,(12 6)Iks6 A,(12 6)Iks
6 A,(12 6)Iks
 
Bapermades prov jateng
Bapermades prov jatengBapermades prov jateng
Bapermades prov jateng
 
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A TaufikDaya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten   Tatang A Taufik
Daya Saing Daerah BKAD Subosukowonosraten Tatang A Taufik
 
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
Evaluasi 1 Tahun Pelaksanaan MP3EI (2011-2012)
 
Visi Dan Misi
Visi Dan MisiVisi Dan Misi
Visi Dan Misi
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
 
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkpPengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan minapolitan kkp
 
bab 3 kelas 8.pptx
bab 3 kelas 8.pptxbab 3 kelas 8.pptx
bab 3 kelas 8.pptx
 

Program Percepatan Ekonomi

  • 1. PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI 2010 – 2014 Sektor Riil Berbasis SDA dan Kemaritiman Oleh Dr. Ir. Son Diamar, MSc
  • 2. PENGANTARPembangunan selama berpuluh tahun telah memberikan hasil yg signifikan. Namun, dibandingkan dg negara-negara tetangga, Indonesia tertinggal. Jumlah “orang miskin” belum berkurang, yang “susah hidup” masih sebagian besar penduduk,dan sebagian besar ekonomi penting “dikuasai asing”. Itu terjadi karena sektor riil milik anak bangsa belum cukup berkembang. Penghambat utamanya (bottleneks) adalah kesulitan “modal usaha” dan langka “entrepreneur”, di samping masalah lainnya, dan, negara belum memprogramkan pembangunan sektor riil secara besar-besaran dan sistematis.Ke depan, Indonesia harus memiliki program yg “kolosal”, “super cepat”, “inklusif”, dan “adil”, dg kebijakan “inovatif” mengatasi berbagai hambatan , dg modal aset potensial yg kaya di tiap daerah.
  • 3. TUJUAN DAN SASARANTUJUAN program adalah untuk menciptakan pertumbuhan yg “luar biasa” cepat (pro growth), lapangan pekerjaan lebih dari cukup sehingga upah layak (pro jobs), mengangkat “orang miskin” sehingga sebagian besar menjadi sejahtera (pro poor)dan semua daerah menjadi maju (pro daerah). SASARAN program adalah terbangunnya kegiatan ekonomi riil pd 10 prioritas: kehutanan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, pariwisata, real estat, kelistrikan, dan kemartiman, di setiap daerah sesuai potensinya,dg cara yg “inklusif”, dan dg pembagian hasil usaha yg adil bagi pengelola usaha, pekerja, masyarakat/ulayat, pemda kab/kota, dan pemda provinsi.
  • 4. KONSEP DASAR FOKUS pd 10 program prioritas. SASARAN 5 thn terukur: e.g perkebunan 2 jt Ha, perikanan 5000 kapal, 50.000 perahu, 100.000 Ha budidaya, dan BISNIS TERINTEGRASI hulu-hilir, dg terkait, dan antar daerah PENGELOLA USAHA skala menengah dan besar oleh “pengelola profesional”, badan usaha atau kelompok, melalui seleksi, dan membentuk badan usaha baru (PT), Skala kecil dan mikro langsung oleh rakyat KEUNTUNGAN skala menengah dan besar dibagi adil, untuk pengelola profesional, pekerja, masyarakat/ulayat, pemda kab/kota, dan pemda provinsi MODAL skala menengah dan besar dari bank/LKBB yg dijamin pemerintah, skala kecil dan mikro dg “equity financing” pemerintah, pemda, dan bank PEMERINTAH memberikan fasilitas jaminan kredit, hibah penyertaan modal, insentif fiskal, paket perizinan, dan paket sarana/prasana
  • 5. PETA PERDAGANGAN DUNIABerpeluang Menyediakan Kawasan/Jasa Industri dan Perdagangan Antar Bangsa RotterdamAntwerp Los Ang. Long Beach Pusan Tokyo Yokohama Hongkong Shanghai Shenzen Kaoshiung Europe New York West Cost Dubai Jpn Korea East Cost TimTeng China Taiwn Asteng Singapura Laem Chabng PortKlang Tg Priok … fully 90 percent of International trade is carried by sea Austr. NZ South Afrc … 40 percent lewat Indonesia Sidney Melbourne Auckland
  • 6. Shipping Lanes and Strategic Passages in Pacific Asia
  • 7. KEKAYAAN POTENSIAL NEGARA SDA : - Darat 190 Jt Ha, Laut 500 Jt Ha - Hutan 137 Jt Ha, HutanKonversi 22 Jt Ha - Minyak 87 M Barrel, diproduksi 0,387 M barrel - Gas 384,7 TSCF, diproduksi 2,95 TSFC - Batubara 58 M Ton, diproduksi 0,132 M Ton - Emas, Nikel, Tembaga, Besi, dll ? - Ikanlaut 6,4Jt Ton/thdanbudidayaberpuluh kali - EnergiBaru Terbarukan, hijau, solar, laut - Obyek pariwisata: “millions of wonders” GEOGRAFI:- Rutepenerbangan, pelayaran, dan freq telkom LOKASI:- Dalam rantai industri dan perdagangan dunia: 4 “SingapuraBesar”, 14 “Singapura Kecil”
  • 8. INDONESIA NEGERI MAHA KAYADenganlokasistrategisdi “perempatanterbesar”jalanperdaganganduniaTETAPI : MISKIN Penduduk miskin tidak berkurang Th. 1987 30 juta jiwa (17.4%) Th. 2008 33 juta jiwa (16.6%) Sebagian besar penduduk masih “susah hidup” : Sebagian/sebagian besar ekonomi penting seperti kebun, hasil laut, pertambangan, tanah di lokasi strategis, bank swasta, pelayaran, penerbangan, dan telekomunikasi, “dikuasai asing” EKONOMI TERJAJAH ? PERLU CARA BARU MEMBANGUN NEGERI
  • 9. KENAPA MISKIN & EKONOMI “DIKUASAI ASING”? JIKA SEKTOR RIIL SEDIAKAN PEKERJAAN LEBIH DARI CUKUP MAKA SEMUA BEKERJA, UPAH MENINGKAT ATURAN BI “BOTTLENECK”: AGUNAN 150%, EQUITY 35% BANK DI LUAR NEGERI MENDUKUNG SDA, HGU 95 THN, TRAYEK MENGANGGUR DAN UPAH RENDAH MISKIN SEKTOR RIILKURANG PEKERJAAN KURANG MODAL TDK TERSEDIA EKONOMI DIKUASAI ASING INVESTASI SEKTOR RIIL MODAL TERSEDIA PERIZINAN MUDAH
  • 10. PERSOALAN BANGSA BagaimanaMembangunBangsa? EKONOMI BANGSA: KAYA SDA KAYA SDA HUT, TAN, OLAH, PERDAG, BUN, IKAN MANUFAK, JASA2, TERNAK KONSTRK PARIWISATA TAMBANG KAYA MISKIN SUB SISTEN PRIMER SE- KUNDER TER- SIER LOOSER WINNER BODOH CERDAS NGAMUK “GENTLMAN” KORUPSI MENGELOLA INWARD OUTWARD INFERIOR BERDAYA SAING KARAKTER BANGSA 40% URBAN 60% RURAL 60% URBAN 40% RURAL BANGSA KUMUH BANGSA BERMARTABAT
  • 11.
  • 14.
  • 19.
  • 24.
  • 29.
  • 30. PEM. PUSAT ? CIQP SULIT CAIT SULIT PROMO LANGKA SARANA PRAS. KURANG OPERATOR LANGKA IZIN SULIT SULIT MAJU EVENT MISKIN LH RUSAK KAWAS/ MASY TDK SIAP KERJASAMA ANTAR DAERAH NIHIL PEMDA EGOIS PERMASALAHAN STRATEGIS TDK SEKTORAL :INDUSTRI PARIWISATA BAHARI
  • 31. HubunganAntara Inputs, Outputs, dan Outcomes:IndustriPerikanan Pun TidakSektoral KelautanPerikanan 5 RB KAPAL 50 RB PERAHU Indutri Rp. 500 T 100.000 HA BUDIDAYA Perdagangan INDUSTRI TERKEMUKA II DI ASIA Pendidikan TATA NIAGA PEMASARAN TENAGA KERJA 10 JT Keuangan PENDUKUNG MODAL Bank
  • 32. 14 CONTOH : MEMBANGUN TANPA UANG NEGARAIndustri “untuk” EKA Membangun Industri tanpa uang negara, berbasis SDA, berhasil.Sayangnya hanya untuk beberapa orang, bukan untuk rakyat banyak, tidak di banyak daerah, tidak di banyak bidang Rp izin BANK PEM 1b 2b EKA 1a 2a usul proposal Manajemen Langkah-langkah : 1. EKA usul membangun kebun besar, pemerintah memberi izin. 2. Dg bekal izin EKA ajukan kredit ke Bank, kredit diperoleh, karena “feasible”, untung dri kayu hutan Rp 300 jt/Ha, membangun berkebun hanya Rp 30 jt/Ha. 3. Membangun manajemen. 4. dst..... EKA : 100% 3 P M F A S Kelola 4 Pabrik CPO Pertanyaan : Tidak bisakah izin/fasilitas diberikan kpd rakyat banyak - “inklusif”? Diwakili pengelola profesional? Kebun Sawit Hutan + BANK 5 + ETC Expansi
  • 33. 15 CONTOH : 1b 2b Rp izin BANK PEM PAK CI 1a 2a usul proposal Manajemen A S P M Kelola ANCOL Pak Ci : minoritas PEMDA : mayoritas MEMBANGUN TANPA UANG NEGARAKawasanRekreasi “Milik" Pemda Taman Impian Jaya Ancol: semula rawa “tempat jin buang anak” dibangun menjadi kawasan rekreasi terkemuka di Asia Tenggara (mid 1960an) Langkah-langkah : Pak Ci usul Gubernur cerdik dan abdi masy memfasilitasi izin, jaminan pinjaman, dan “nego” sehingga mendapat saham mayoritas Operasi Usaha 3
  • 34. CONTOH : MEMBANGUN BUDIDAYA IKAN“Untuk” Orang Hong KongdiSultra Langkah-langkah : Pengusaha minta izin ke Pemda dan Pusat. Izin-izin diberikan. Proposal pengusaha ke Bank, pinjam Rp. 4 M untuk lokasi jaring dan operasi plus Rp. 5 M untuk kapal. Kredit diperoleh Rp. 9 M. Rekrut pekerja. Operasi: Kerapu/ikan kecil dibeli dari nelayan, dibesarkan 1 s/d 3 bulan, diangkut kapal, dijual di Hongkong. Revenue Rp. 50 M/th. Surat izin BANK PEM 2 4 Pengusahabudidaya 1 3 usul proposal 5 F P M A S Kelola 6 JaringTerapung Kapalangkut
  • 35. SWOT MATRIKS STRATEGY: INDUSTRI PERIKANAN
  • 36. SWOT MATRIX: Batam Bintan Karimun
  • 37. PERBANDINGAN BUSINESS AS USUAL: PROGRAM PERCEPATAN: OBYEK USAHA: DICARI DAN DIUSULKAN SWASTA, PEMERINTAH PASIF IZIN, SERTIFIKASI, DAN PRASARANA DARI PEMERINTAH/PEMDA MODAL: SWASTA – DARI BANK, ETC SAHAM: SWASTA 100% MANFAAT: PEKERJA HANYA DPT UMR, MASY/ULAYAT DPT CSR, NEGARA DPT PAJAK & RETRIBUSI SPORADIS, TDK TERARAH, TDK TERKENDALI OBYEK USAHA: DIINVENTARISASI PEMERINTAH DIBANTU SWASTA & LSM - PEMERINTAH PROAKTIF SAMA, TERSEDIA DLM PAKET, PLUS INSENTIF FISKAL/MONETER MODAL: DIFASILITASI NEGARA - DARI BANK, ETC SAHAM: SWASTA PENGELOLA 20% MANFAAT: PEKERJA, MASY/ULAYAT, PEMDA KAB/KOTA, DAN PEMDA PROV, MASING2 DPT SAHAM 1/5 KOLOSAL, TERARAH, TERKENDALI DG LEMB MONEV INDEPENDEN
  • 38. FOKUS Pembangunan Ekonomi Riil Berbasis SDA danKemaritiman “hemat APBN”, “kolosal”, “inklusif” , “adil” HTI 2 JutaHa TanamanPangan2 JutaHa Kebun 2 Juta Ha: Utama di Papua, Kalimantan, Sulawesi Ikan: 5.000 kapal, 50.000 perahu, 100.000 Ha budidaya Ternak : Serba 2 Juta ekor Migas cukup, minerba optimal 7. Pariwisata: 8 DTW kelas dunia, 10% cruises dunia, 5% yachts Aus Asia 8. Real estat kwsn Perkotaan: 250.000 Ha Listrik: 60% EBT, terutama energi arus laut Maritim: Shiping 100% cabotage, 20% exim, Pelra utk logistik Nas, shipbuilding 60% di dlm negeri TERSEDIA LAPANGAN KERJA UNTUK 60 JT ORG MENGHIDUPI 180 JT PENDUDUK
  • 40.
  • 41.
  • 42. Expected “multi” values: poleksosbud, han, eko
  • 43.
  • 45.
  • 47.
  • 48. Monev produksi, Pemasaran, Keuangan, Lembaga, oleh lembaga independenV PELAKSANAAN
  • 49. LANGKAH-LANGKAH Presiden perintahkan Gub mencari obyek/lokasi yang cocok untuk prioritas1 s/d 8 (1-2 bulan) Pemerintah dibantu swasta dan LSM siapkan NSPK dan rancangan paket kebijakan untuk tiap1 s/d 10 (3 bulan) Penetapan obyek/lokasi untuk di tiap Prov (1 bulan) Pra Business Plan tiap obyek/lokasi (3 bulan) Lelang seleksi dan penetapan “Pengelola Profesional”, dan pembentukan PT baru (2 bulan) Pelaksanaan Awal Investasi
  • 50.
  • 57.
  • 58. MEMBANGUN EKONOMI RIIL DENGAN “EQUITY FINANCING” DARI APBN/APBDUNTUK USAHA MENENGAH GIAT PUSAT DAK RIIL APBN BI PEM Pajak/ Retri DAU DAK Lain Rp 20 M APBD PROV BANK PEMDA Rp 10 M Rp 65 M Pajak/Retri 20% hutang GM KOM APBD KAB/KOTA MODAL Rp. 100 M Rp 5 M Pajak/Retri 20% untung M M M M M Pekerja Pekerja Pekerja TAN BUN IKAN LAIN LAIN 10 kpl 50 perahu 10 Ha budi 500 TK 1.000 Ha 2.000 TK 1.000 Ha 2.000 TK 20% MASY Rp. 6 M Rp. 12 M YIELD: Rp. 150 M
  • 59.
  • 60. Nelayan dan rakyat pesisir sejahtera
  • 62.
  • 64. 20 kawasan “cluster industry”
  • 66. Sistem pendukung: SMK, PT, Penyuluh, Sarana, Prasarana, Lembaga KeuanganMANFAAT PENERIMAAN ABK TERLATIH HANKAM 10 JT PEKERJA
  • 67.
  • 69. 20% mahasiswa gratis, 40% beasiswa
  • 70. “tanpa uang negara”INSTITUT Jaminan KOM BANK PEM WALI AMANAH REKTOR PT SEKELAS SINAR MAS MITRA USAHA CIVITAS AKADEMIKA MAHASISWA Usaha Hut Usaha Tan Usaha Bun Usaha Ternk Usaha Ikan MAGANG 40% SAHAM UNTUK INSTITUT
  • 71.
  • 73.
  • 76. IntegrasiKEUNTUNGAN PENGELOLA PENGELOLA 3 ½ JUTA PEKERJA ULAYAT PEKERJA Lebih banyak Dari rakyat Papua asli ? PLUS MULTIPLIER PLUS KELUARGA
  • 78. PRIMITIF? SasaranEnergi Mix Tahun 2025(PeraturanPresiden No. 5 Tahun 2006) MAU TETAP FOSIL? PerbandinganKonsumsi Per kapita/tahun (KWh)
  • 79.
  • 80. 80,000 km garis pantai;
  • 81. Indonesia dilalui arus yang banyak  potensi besar  selat
  • 82. Persoalan energi  jauh, hambatan alam, distribusi logistik, sumber energi yang tersedia;
  • 83.
  • 84.
  • 85. Tidal Stream Turbines buatan Swan Turbines  Turbin di dasar laut
  • 86. Davis Hydro Turbines dari Blue Energy  kebutuhan listrik skala besar
  • 87. Filipina sudah bekerja sama dengan blue energi untuk pembangkit energi arus laut
  • 88.
  • 90.
  • 91. UU Arrest of Ships
  • 92.
  • 93. Solusi 2 – JOINT FINANCING Kredit (65%) BANK Joint Financing & Security Agent Arrangement Master Agreement Security Agent Kredit Payment Disbursment Equity (5%) Lease Payment+Kredit Payment SHIPPING COMPANY SHIPPER/ END USER LKBB Payment Leasing (30%) Kontrak Pembangunan Delivery Supervisi SHIPYARD/SELLER Pembelian Kapal Bekas Financial Lease => 30 % Harga Kapal Kredit => 65 % Harga Kapal Equity => 5 % Harga Kapal Gross Akte => Nama PT PANN Mortgage => Hipotik Bank => untuk Kapal Baru Note : LKBB : Lembaga Pembiayaan Bukan Bank
  • 94.
  • 95. Route
  • 96.
  • 97.
  • 98. Mengatur dan mengurus 6 urusan eksklusif
  • 101.
  • 104.
  • 107.
  • 108. Mengatur dg bijaksdanpedoman Norma, Standar, Prosedur, Kriteria (NSPK);
  • 113. Mengatur dg bijaksdanpedoman NSPK utkskalaprov, lintaskab/kota, khasprov;
  • 118. Mengatur dg bijaksdanpedoman NSPK skalakab/kota;
  • 121. Bin Was terhadappelaksanaanPUSAT: PROV : KAB/ : KOTA Berdasarkan EKSTERNALITAS, AKUNTABILITAS, EFISIENSI
  • 122. HUBUNGAN PUSAT – DAERAH RPJMN Kebun 2 jt Ha di Prov a s/d t RPJMN Dikdasmen UN 60% B+ MDIK MPPN MDN MK MTAN DAU DAK DIK DAK TAN BIJAKS Guru, sarana Gizi, transp BIJAKS GUB RPJMD : Kebun 300.000 Ha Alokasi di Kab a s/d f SKPG SKPG BIJAKS Kab a: guru+sarana Kab b: guru+gizi Kab c: guru+transport DISDIK DISTAN BAPPEDA RPJMD : Kebun 40.000 Ha Kab a BUPATI WALI Pelaks Guru + Transp BAPPEDA DISDIK DISTAN PROF MGT SEKOLAH