1. BAHASA INDONESIA
Teks Argumentasi
Nama kelompok :
1.Ditha Putri Pratama
2. Fatiyah Hamasah
3. Disa Sita
4. Ginindha Izzati Sabila
5. Raisya Savira
6 . Rahel Putri Adhyaksa
7. Rodhiah Hanifah Djatmiko
8. Adinda Prila Dewi
9. Sasanti Meirdana
10. Andini Dara
2. SURVEI: PUBLIK INGIN RESHUFFLE
KABINET
Thursday, 23 April 2015, 13:00 WIB
JAKARTA -- Hasil survei menyebut, mayoritas masyarakat Indonesia
menginginkan dilakukannya perombakan kabinet kerja (reshuffle)
pemerintahan Jokowi-JK. Terutama, para menteri yang tergabung
dalam tim ekonomi.
Menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina
Hendri Satrio, berdasarkan polling yang dilakukan Kelompok Diskusi
dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI), sebanyak 96,5
persen masyarakat sepakat dilakukannya reshuffle kabinet.
Mayoritas publik juga menginginkan agar perombakan kabinet
digantikan oleh orang-orang yang berasal dari kalangan profesional
atau akademisi. "Ada 58,14 persen yang ingin penambahan menteri
dari kalangan profesional," kata Hendri yang juga juru bicara
kedaKOPI dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu
(22/4).
3. Kemudian, kata dia, sebanyak 22,67 persen masyarakat
tak menginginkan adanya perombakan kabinet
pemerintahan Jokowi-JK. Namun, mereka meminta
dilakukannya rotasi para menteri. "Karena, ada menteri
yang capable (mampu), cuma wrong place (ditempatkan
di posisi yang salah)," tambah dia.
Sedangkan, 15,2 persen masyarakat lainnya
menginginkan agar Presiden menerima menteri dari
partai oposisi, yakni Koalisi Merah Putih. Dalam polling
ini, ia juga menyebutkan, terdapat tiga menteri yang
memiliki kinerja di bawah standar. Yakni, Menteri
Pertanian Amran Sulaiman, diikuti Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, dan terakhir Menteri
Perindustrian Saleh Husin.
4. Hendri melanjutkan, ada tiga menteri yang memiliki kinerja terbaik selama
enam bulan terakhir masa pemerintahan Jokowi-JK. Di antaranya, Menteri
Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, dan Menteri BUMN Rini
Soemarno.
Anggota Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun yang hadir dalam diskusi itu
menilai, Menteri Keuangan Bambang memiliki kinerja yang baik. Apalagi, dia
berhasil dalam mengegolkan APBN-P pada Februari lalu.
"Dan, ini pertama kali APBNP diajukan pemerintah dengan ingar-bingar KMP
dan KIH. Komunikasinya sangat bagus dan ini adalah sebuah prestasi," kata
Misbakhun.
Pada saat yang sama, kata dia, terdapat sejumlah partai yang berniat
menggagalkan APBN-P. Namun, APBN-P justru dapat berjalan sesuai
dengan program-program pemerintah.
"Salah satu contoh, Jokowi ingin alihkan subsidi BBM dari konsumtif ke
produktif dan ini berjalan dalam APBN-P itu. Sehingga, APBN-P 2015
mempunyai ruang fiskal yang besar. Bagi saya, ini adalah prestasi Menkeu
bicara dengan komisi XI dan bicara dengan Banggar," ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga mengkritisi koordinasi dalam tim ekonomi yang selama
ini tak sinkron. Menurut dia, koordinasi dalam tim ekonomi menjadi titik
lemah dalam pemerintahan saat ini. rep: Dessy Suciati Saputri c14 ed:
Muhammad Hafil