3. Pengalamatan IPv4Pengalamatan IPv4
● Ditulis dalam format x.x.x.x
– x bisa bernilai 0 sampai dengan 255 (8 bit).
– ingat!! IPv4 memiliki lebar data 32 bit = 8 bit * 4
● Netmask ditulis dalam format x.x.x.x atau /x
– “dotted netmask” hanya bisa bernilai 255, 254, 252, 248, 240,
224, 192, 128, atau 0.
– “slash (/) netmask” adalah jumlah angka 1 dalam binary
“dotted netmask” tersebut. Misalkan 255.255.255.0 adalah
sama dengan /24.
– Jadi maksimal netmask dalam IPv4 adalah /32 atau
255.255.255.255.
4. Pengalamatan IPv6Pengalamatan IPv6
● IPv6 ditulis dalam format xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx:xxxx
– xxxx adalah angka dalam format heksadesimal.
– angka xxxx bila bernilai 0 bisa sederhanakan dengan “double colon”.
Contohnya fe80:0000:0000:0000:0000:1234:5678:9ABC:DEF0 bisa
disederhanakan menjadi fe80::1234:5678:9ABC:DEF0
– Ingat!! 1 digit heksadesimal setara dengan 4 bit binary. IPv6 memiliki
lebar data 128 bit = 32 * 4 bit
● Netmask ditulis dalam format /x
– netmask IPv6 ini antara angka 0 sampai dengan 128.
– tidak pernah ada penulisan netmask dalam bentuk “dotted netmask”
atau “colon netmask”.
5. Netmask?Netmask?
● Netmask digunakan untuk menandai berapa banyak IP yang berada
dalam satu jaringan.
● IPv4:
– /24 memiliki 2(32-24) = 28 = 256 buah IP yang ada dalam satu jaringan.
– /23 memiliki 2(32-23) = 29 = 512 (= 2 * /24) buah IP yang ada dalam satu
jaringan.
– /25 memiliki 2(32-25) = 27 = 128 (= ½ * /24) buah IP yang ada dalam satu
jaringan.
● IPv6
– /64 memiliki 2(128-64) = 264 buah IP yang ada dalam satu jaringan
– /63 memiliki 2(128-63) = 265 = 2 x jumlah IP /64.
– /65 memiliki 2(128-65) = 263 = ½ x jumlah IP /64.
6. Netmask /0Netmask /0
● Jumlah IP dalam network /0 adalah semua IP di dunia ini.
–/0 IPv4 → 2(32-0) = 232 = 4,294,967,296 IPv4
–/0 IPv6 → 2(128-0) = 2128 =
340,282,366,920,938,463,463,374,607,431,768,211,456 IPv6
● Biasa disebut sebagai default route.
–IPv4 default route → 0.0.0.0/0
–IPv4 default route →
0000:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0000/0 atau ::/0
7. IP PortableIP Portable
● IP Portable adalah IP yang di-assign atau di-allocate
oleh Regional Internet Registry (RIR) atau National
Internet Registry (NIR) untuk digunakan oleh satu
institusi (tidak selalu ISP).
● IP portable bisa di-advertise ke AS# upstream
berapa pun. Jadi meski dilakukan pemindahan
upstream, IP yang digunakan tetap sama.
8. IP Non-PortableIP Non-Portable
● IP Non-Portable adalah IP yang di-assign atau di-
allocate oleh Internet Service Provider (ISP) untuk
institusi di bawahnya (seperti pelanggan ISP).
● IP Non-Portable hanya bisa di-advertise ke AS#
upstream yang ditentukan. Jadi saat dilakukan
pemindahan upstream, IP yang digunakan harus
berganti
9. Mendapatkan IP AddressMendapatkan IP Address
● Jika diinginkan IP Non-Portable, maka bisa
didapatkan dari ISP sebagai upstream.
● Jika diperlukan IP Portable (misalkan agar bisa
multihomming lebih dari 1 ISP dengan IP yang
sama), maka IP bisa didapatkan dari RIR atau NIR.
● Untuk institusi di Indonesia, IP Portable bisa
didapatkan dari IDNIC (http://www.idnic.net)
sebagai NIR.
11. Autonomous System Number (ASN)Autonomous System Number (ASN)
● adalah sebuah nomor sekumpulan IP prefiks routing di bawah
kendali satu atau lebih operator jaringan atas nama satu badan
administrasi atau institusi (yang memiliki satu kebijakan definisi
routing di jaringan Internet).
● Setiap network IP, selalu memerlukan Autonomous System
Number (ASN) untuk dapat dilakukan advertise melalui Border
Gateway Protocol (BGP).
● Untuk IP Non-Portable, ASN menggunakan milik ISP yang
memiliki allocated IP tersebut. Sementara untuk IP Portable,
ASN didapatkan dari RIR/NIR.
12. BGPBGP
● Salah satu dynamic routing protocol yang berfungsi
untuk mempertukarkan informasi routing antar
router dengan ASN yang berbeda.
● Bekerja dengan cara memetakan tabel IP network
yang menunjuk ke suatu jaringan yang dapat dicapai
antar ASN.
● Routing decision ditentukan berdasarkan path,
network policies, dan/atau ruleset di router.
● Biasanya, netmask yang boleh di-advertise di
Internet adalah /24, /23, /22 atau di bawahnya.
13. BGPBGP Routing DecisionRouting Decision
● 2 aturan penting dalam menentukan routing mana
yang didahulukan oleh BGP:
– routing network terkecil (netmask lebih besar)
didahulukan sebagai decision routing. Misalkan routing IP
pada network /21 dan network /24, maka yang /24
didahulukan.
– routing network path ASN terpendek akan didahulukan.
Misalkan IP yang melewati 3 ASN lebih didahulukan
daripada IP -yang sama, yang melewati 4 ASN.
14. PrependingPrepending ASNASN
● Untuk mendapatkan efek path ASN yang lebih
panjang, BGP mengijinkan kita melakukan prepend
ASN sebanyak yang kita mau.
● Misalkan kita ingin memindah traffic dari upstream
#1 ke upstrem #2, kita bisa menambah path ASN
pada upstream #1 sehingga kalah pendek dengan
path ASN upstream #2