SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I
                              PENDAHULUAN



1.1 Latar belakang
     Dalam rangka mengatasi kelangkaan BBM dan gas, Pemerintah Indonesia
telah melibatkan BUMN dan perusahaan swasta untuk membangun tempat
penyimpanan BBM dan gas seperti LPG dan LNG. Berdasarkan data Ditjen
Migas tahun 2010, jumlah tangki penyimpanan darat milik PT Pertamina
(Persero) dan perusahaan lainnya mencapai 1.611 tangki dengan total kapasitas
5,348 juta kilo liter. Dari jumlah tersebut, 54 % terkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali,
dan Nusa Tenggara.
     Distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas seperti ini memang
menghasilkan suatu jaminan bagi pasokan BBM dan gas terhadap ketiga region
tersebut. Akan tetapi, sebaran ini menjadi tidak optimal karena dengan demikian
jarak antar tempat penyimpanan BBM dan gas di regional tersebut menjadi
semakin dekat dan tidak efisien karena dengan jumlah tempat penyimpanan yang
banyak dengan jarak yang berdekatan akan memakan banyak biaya seperti
maintenance cost yang sebenarnya dapat diefisiensikan apabila perencanaan
sebaran tempat penyimpanan dirancang dengan mempertimbangkan segala aspek
yang berkaitan seperti tingkat konsumsi, laju aktifitas ekonomi, serta kondisi
geografis.
     Dilihat dari aspek tingkat konsumsi, konsumsi pribadi BBM dan gas untuk
region lainnya memang relatif lebih sedikit. Akan tetapi, dalam aspek aktifitas
ekonomi, ada beberapa region yang bergerak jauh lebih progresif khususnya di
sektor ekonomi mikro. Di pesisir Sumatera misalnya, aktifitas ekonomi di sektor
perikanan dan aneka tambang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa, Bali,
dan Nusa Tenggara. Apalagi jika ditinjau dari letak serta kondisi geografis
Sumatera yang memungkinkan aktifitas ekonomi tidak hanya berlangsung antar
komunitas di regional Sumatera, namun juga melibatkan aktifitas ekspor-impor
aneka hasil laut dan tambang bumi. Dengan demikian permintaan akan pasokan

                                                                                   1
BBM dan gas tetap tinggi meskipun mungkin tingkat permintaan tidak
sesignifikan di regional Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
     Dengan        demikian   setidaknya     ada   tiga   parameter   yang   dijadikan
pertimbangan dalam menentukan komposisi sebaran tempat penyimpanan BBM
dan gas, yakni tingkat konsumsi pribadi, tingkat aktifitas ekonomi, dan kondisi
geografis dari suatu regional. Permasalahan ini dapat dimodelkan dengan teori
graf dengan mengimplimentasikan studi kasus menggunakan algoritma Kruskal.
     Dengan algoritma Kruskal ini, maka akan dicari minimum spanning tree
pada graf       terhubung tadi sehingga didapatkan jumlah lintasan yang
menghubungkan node-node dalam graf seminimum mungkin. Pemodelan tersebut
tentu memerlukan suatu fungsi heuristik yang akan mengakomodir ketiga
parameter tadi yakni tingkat konsumsi pribadi, tingkat aktifitas ekonomi, serta
kondisi geografis dari suatu regional. Dengan demikian akan didapatkan
komposisi sebaran tempat penyimpanan yang efisien dan optimal yang
direpresentasikan dengan graf.


1.2 Rumusan Masalah
     Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
     1. Bagaimana mengoptimalkan distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas
       di beberapa wilayah di Indonesia berdasarkan parameter-parameter yang
       telah ditentukan dengan bantuan pemodelan matematis yang berupa
       sebuah graf?
     2. Bagaimana dan seberapa besar pengaruh parameter-parameter tersebut
       terhadap penyebaran tempat penyimpanan BBM dan gas yang optimal?


1.3 Tujuan Karya Tulis
     Berdasarkan masalah yang telah ditetapkan, karya tulis ini bertujuan untuk
menemukan solusi berdasarkan permasalahan yang telah ditentukan. Secara rinci,
karya tulis ini bertujuan sebagai berikut.




                                                                                    2
1. Menemukan       model    matematis     dalam    mendistribusikan     tempat
       penyimpanan BBM maupun gas secara merata dan efisien di beberapa
       wilayah di Indonesia berdasarkan parameter-parameter yang telah
       ditentukan.
    2. Mengetahui seberapa besar pengaruh parameter-parameter tersebut
       terhadap distribusi tempat penyimpanan BBM.


1.4 Manfaat Karya Tulis
     Manfaat yang diharapkan dalam karya tulis ini terbagi secara teoritis dan
praktis. Secara teoritis, hasil karya tulis ini dapat memberikan informasi mengenai
adanya beberapa aspek yang mempengaruhi distribusi tempat penyimpanan BBM
agar merata dan efisien, yaitu (dalam hal ini) konsumsi pribadi, tingkat aktifitas
ekonomi, dan juga kondisi geografis, dan (2) memberikan solusi dari
permasalahan di atas dengan pendekatan Matematika.
     Secara praktis, hasil karya tulis ini dapat memberikan kontribusi yang berarti
bagi penulis, instansi terkait, dan masyarakat. Bagi penulis, hasil penulisan ini
dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut dan
pengaplikasian bidang ilmu (dalam hal ini Matematika) sebagai problem solving,
bagi instansi terkait dapat dijadikan referensi terkait dengan informasi mengenai
distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas yang merata dan efisien.




                                                                                 3
BAB II
                             LANDASAN TEORI


2.1      Penjelasan tentang Algoritma Kruskal dan Fungsi Heuristik
         Aplikasi graf pohon merentang minimum misalnya digunakan dalam
menentukan rute terpendek untuk menjelajahi kota sehingga sejumlah titik
tertentu di kota tersebut tepat dilewati satu kali. Ada beberapa cara yang lazim
digunakan dalam memecahkan masalah pohon merentang minimum ini.
Algoritma Prim dan algoritma Kruskal merupakan dua cara yang paling umum
digunakan untuk membentuk pohon merentang minimum. Kedua algoritma ini
terbukti mampu menghasilkan pohon merentang minimum. (Rinaldi Munir,
2008).
         Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam
proses pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan
(completeness). Untuk dapat menerapkan heuristik tersebut dengan baik dalam
suatu domain tertentu, diperlukan suatu Fungsi Heuristik. Fungsi heuristik ini
digunakan untuk mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual dan
menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi
yang diinginkan. (Thomas Armstrong, 2006).


2.2      Asumsi
         Sebelum menentukan model matematis, maka akan ditetapkan beberapa
asumsi sebagai berikut:
         1.   Diasumsikan bahwa parameter yang digunakan untuk memodelkan
              permasalahan ini ada tiga (berdasarkan prioritasnya), yaitu tingkat
              konsumsi BBM dan gas (yang dilihat dari jumlah penduduk suatu
              wilayah), tingkat aktifitas ekonomi, dan kondisi geografis wilayah
              tersebut.




                                                                               4
2.    Fungsi heuristik = 0.5 (tingkat konsumsi BBM dan gas) + 0.3 (kondisi
                              geografis) + 0.2 (tingkat aktifitas ekonomi)


2.3   Cara Kerja Algoritma Kruskal
           Tahap Pertama
           Melakukan sorting pada tiap edge mulai dari bobot terendah hingga
           bobot tertinggi.
           Tahap Kedua
           Membangun sebuah spanning tree dengan menggabungkan semua node
           menggunakan bobot edge terendah yang didapatkan dari tahap pertama.
           Sebuah edge bisa digunakan jika edge tersebut belum pernah digunakan
           dan tidak memuat cycle pada spanning tree yang akan dibentuk.




                                                                              5
BAB III
                           METODE PENULISAN


3.1 Rancangan Penulisan
     Adapun tahapan-tahapan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai
berikut.
     1. Studi dan Analisa Permasalahan
           Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap kasus penyebaran tempat
           penyimpanan BBM dan gas yang dirasa belum merata dan efisien.
           Kemudian, penulis melakukan penelusuran literatur untuk menentukan
           asumsi-asumsi berdasarkan permasalahan yang ada.
     2. Memodelkan Permasalahan
           Pada tahap ini dilakukan pemodelan secara matematis atas permasalahan
           sehingga   dapat   dipahami    lalu   digunakan       untuk   menemukan
           penyelesaiannya.
     3. Menentukan Solusi dan Menarik Kesimpulan
           Pada tahap ini dilakukan pencarian solusi berdasarkan model yang telah
           ditetapkan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan.


3.2 Sumber Data
     Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat
dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, artikel, surat kabar maupun publikasi
elektronik. Sumber data sekunder ialah hasil diskusi dengan dosen serta beberapa
mahasiswa yang lebih paham mengenai pemodelan dengan menggunakan aplikasi
teori Graf, yakni algoritma Kruskal.




                                                                                 6
BAB IV
                                      PEMBAHASAN


4.1 Model Matematis untuk Distribusi Tempat Penyimpanan BBM
     Dalam menentukan model matematis untuk mendapatkan penyebaran
tempat penyimpanan BBM maupun gas yang optimal, penulis mengambil dua
buah kasus sehingga dapat melihat perbandingan distribusi tempat penyimpanan
BBM ataupun gas antara satu region dengan region lainnya. Dalam hal ini, penulis
memilih untuk memperbandingkan Kabupaten Bangka dan Kabupaten Gianyar.
Kabupaten didefinisikan sebagai suatu graf yang terdiri dari beberapa kecamatan
yang didefinisikan sebagai node.
     Adapun model matematis yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut.
   a) Dengan menggunakan algoritma Kruskal, didapatkan model matematis
       untuk distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas di Kabupaten Gianyar
       secara merata dan efisien sebagai berikut:
                                           P
                                 13
                                                13
                        L                                  S


                                                     15

                            17

             B                                            10      U
                                               T
                   11                 12


                        G
                 Gambar 4.1.1 Representasi Kabupaten Gianyar dalam Bentuk Graf




                                                                                 7
S                              U
                                                                              T


                   P
                                           L                                  G


                                                                 B
                 Gambar 4.1.2 Penerapan Algoritma Kruskal terhadap Kabupaten Gianyar



       Jadi, distribusi tempat penyimpanan BBM maupun gas yang efisien dan
merata adalah dimulai dari Kecamatan Sukawati, Kecamatan Payangan,
Kecamatan Tegallalang, Kecamatan Ubud, Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan
Gianyar, dan yang terakhir Kecamatan Blahbatuh.


   b) Dengan menggunakan algoritma Kruskal, didapatkan model matematis
       untuk distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas di Kabupaten Bangka
       secara merata dan efisien sebagai berikut:


             S                    21                 P


         17                                          10                  31

                                                 B                                      M
                                                                                   15
         R
                  15                                                 K
                                                20
                                U

                   Gambar 4.1.3 Representasi Kabupaten Gianyar dalam Bentuk Graf




                                                                                            8
S
                                                                            R




                                                                        U
         P
                                K
    B
                                                 M


                Gambar 4.1.4 Penerapan Algoritma Kruskal terhadap Kabupaten Gianyar



Jadi, distribusi tempat penyimpanan BBM maupun gas yang efisien dan merata
adalah dimulai dari Kecamatan Belinyu, Kecamatan Pemali, Kecamatan
Sungailiat, Kecamatan Riau Silip, Kecamatan Puding Besar, Kecamatan Bakam,
dan yang terakhir Kecamatan Merawang.


4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Tempat Penyimpanan
        BBM
        Berdasarkan model matematis yang telah didapat, distribusi tempat
penyimpanan BBM akan merata dan efisien jika persebarannya dibentuk dari
node (dalam hal ini kecamatan) yang memiliki nilai fungsi heuristik terkecil.


Tabel 4.2.1 Fungsi Heuristik untuk Kabupaten Gianyar
                      Tingkat
 Nama              Konsumsi BBM        Pendapatan Regional        Kondisi Geografis    Fungsi
 Kecamatan              (%)             Domestik Bruto (%)               (%)          heuristik
 Sukawati               21,40                  12,00                    13,25          17,00
 Blahbatuh              13,90                  11,00                    6,50           11,00
 Gianyar                18,50                  13,00                    0,00           12,00
 Tampaksiring           10,20                  14,40                    6,50           10,00
 Ubud                   15,30                  23,60                    9,75           15,00
 Tegallalang            11,20                  13,00                    16,25          13,00




                                                                                                  9
Payangan               9,50                 13,00                20,25              13,00


Tabel 4.2.2 Fungsi Heuristik untuk Kabupaten Bangka
                      Tingkat Konsumsi     Pendapatan Regional   Kondisi Geografis       Fungsi
Nama Kecamatan            BBM (%)           Domestik Bruto (%)          (%)             heuristik
Sungailiat                 31,30                 27,50                 0,00              21,00
Pemali                     10,20                 11,30                 7,00              10,00
Belinyu                    18,30                 19,50                60,00              31,00
Merawang                   14,50                 16,20                15,00              15,00
Bakam                       7,80                     5,50             50,00              20,00
Puding Besar                7,40                     6,40             32,00              15,00
Riau Silip                 10,50                 13,60                30,00              17,00


         Fungsi heuristik tersebut mencakup tiga aspek atau parameter, yaitu:
         1.   Tingkat konsumsi BBM dan gas pada kabupaten tertentu.
              Untuk mengetahui tingkat konsumsi BBM dan gas pada kabupaten,
              penulis menggunakan data jumlah penduduk yang ada pada masing-
              masing kecamatan di kabupaten tersebut. Hal ini dikarenakan penulis
              berasumsi bahwa jika semakin banyak jumlah penduduk pada suatu
              region, maka akan semakin banyak pula BBM dan gas yang
              dikonsumsi. Lalu, apabila semakin tinggi tingkat konsumsi BBM dan
              gas, maka akan semakin banyak pula pasokan BBM yang diperlukan
              untuk mencegah terjadinya kelangkaan BBM dan gas.
         2.   Tingkat aktifitas ekonomi.
              Dalam hal ini, penulis dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat
              aktifitas ekonomi pada kabupaten tertentu berdasarkan data Pendapatan
              Domestik Regional Bruto yang telah mencakup beberapa sektor, seperti
              pertanian, perkebunan, pertambangan, dan sebagainya, yang didapat
              dalam kurun waktu setahun.
          3. Kondisi Geografis
              Adapun kondisi geografis yang mencakup keadaan alam sekitar dan
              mudah dijangkau bagi regional ataupun negara lainnya. Jika suatu
              kabupaten dapat menjangkau regional-regional di sekitarnya, ini akan



                                                                                             10
memudahkan kabupaten tersebut untuk mendistribusikan pasokan BBM
          yang diterima ke regional-regional sekitarnya. Namun akan lebih baik
          apabila kabupaten tersebut dapat menjangkau negara lain sehingga akan
          meningkatkan jumlah kekayaan alam yang dapat diekspor dan pada
          akhirnya akan menambah jumlah pendapatan bagi kabupaten tersebut.


     Dan berdasarkan hasil pengamatan yang didapat dari pemodelan matematis,
yang sangat diprioritaskan dan berpengaruh terhadap distribusi tempat
penyimpanan BBM dan gas adalah tingkat konsumsi BBM di kabupaten yang
bersangkutan. Sedangkan dua aspek lainnya, tingkat aktifitas ekonomi dan kondisi
geografis, tentunya juga berpengaruh besar. Hanya saja pengaruh yang diberikan
tidak sebesar tingkat konsumsi BBM dan gas.




                                                                             11
BAB V
                                    PENUTUP


5.1     Kesimpulan
        Berdasarkan deskripsi serta analisis, simpulan dalam karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
1. Sesuai dengan permasalahan ini, ada tiga aspek yang mempengaruhi distribusi
      tempat penyimpanan BBM dan gas, yakni tingkat konsumsi BBM, tingkat
      aktifitas ekonomi, dan kondisi geografis pada region tertentu. Dan
      berdasarkan hasil dari pemodelan yang telah didapat, aspek yang sangat
      berpengaruh dalam permasalahan ini adalah tingkat konsumsi BBM dan gas di
      region tersebut.
2. Distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas dapat dimodelkan dengan
      menggunakan aplikasi dari teori Graf, yakni dengan menggunakan algoritma
      Kruskal, sehingga sebarannya merata dan efisien. Sesuai dengan hasil
      pengamatan, didapatkan sebaran yang merata dan efisien untuk Kabupaten
      Bangka dan Kabupaten Gianyar.


5.2     Saran
        Berdasarkan keseluruhan pembahasan dalam karya tulis ini, maka penulis
dapat mengutarakan beberapa saran sebagai rekomendasi. Saran tersebut adalah
sebagai berikut.
1.      Hendaknya Pemerintah mempertimbangkan kedua aspek lainnya dalam
        mendistribusikan tempat penyimpanan BBM maupun gas, bukan hanya
        melihat dari aspek tingkat konsumsi BBM di suatu region saja. Karena dua
        aspek seperti tingkat aktifitas ekonomi serta kondisi geografis suatu region
        juga memberikan pengaruh terhadap penyebaran lokasi penyimpanan BBM
        yang merata dan efisien, walaupun tidak sebesar pengaruh yang diberikan
        oleh tingkat konsumsi BBM.
2.      Diharapkan ada penelitian lebih lanjut dari peneliti yang telah mahir di
        bidang pemodelan untuk dapat menemukan model Matematika mengenai


                                                                                 12
cara mendistribusikan tempat penyimpanan BBM yang optimal tanpa
mengabaikan aspek-aspek yang berhubungan dengan hal tersebut.




                                                                13
DAFTAR PUSTAKA



Armstrong, Thomas (2006), The Best Schools: How Human Development
      Research Should Inform Educational Practice, ASCD(Association for
      Supervision and Curriculum Development), Virginia.

Munir, Rinaldi (2008), Diktat Kuliah IF2091 Struktur Diskrit, Program Studi
       Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Elektro dan Informatika,
       Institut Teknologi Bandung.

detikFinance.com. 2009. BPH Migas: Fasilitas Distribusi BBM Pertamina Belum
       Memadai. [28 Januari 2009]

Nugroho, Hanan (2004), “Penyediaan BBM Nasional, Masalah Besar
Menghadang”, Koran KOMPAS, 6 Juli 2004.

http://www.bangka.go.id/content.php [diakses pada tanggal 5 Oktober 2011, pukul
22:10 WIB]

http://www.bangka.go.id/content.php?id_content=pdrb [diakses pada tanggal 4
Oktober, pukul 19:47 WIB)

http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kabupaten+Gianyar [diakses
pada tanggal 5 Oktober 2011, pukul 22:11 WIB]

http://gianyarkab.bps.go.id/tabel/tabel1_1.htm [diakses pada tanggal 5 Oktober
2011, pukul 23:01 WIB]

http://dprd-gianyarkab.go.id/gambaran-umum-kabupaten-gianyar [diakses pada
tanggal 4 Oktober 2011]

http://www.scribd.com/doc/21742228/Prim-and-Kruskal-algorithm [diakses pada
tanggal 3 Oktober 2011]




                                                                              14
Lampiran
                        BIODATA PESERTA


1. Nama Lengkap               : Meutia Keumala Bachnar
   Tempat dan Tanggal Lahir   : Medan, 11 Agustus 1991
   NIM                        : 0908101010026
   Jenis Kelamin              : Perempuan
   Nama Perguruan Tinggi      : Universitas Syiah Kuala
   Fakultas                   : Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam
   Jurusan                    : Matematika
   No HP                      : 0852 9550 8278
   Email / Facebook           : meutiakbachnar91@gmail.com




                                                                       15

More Related Content

Viewers also liked

מערך הפרקים ורציונל היחידה
מערך הפרקים ורציונל היחידהמערך הפרקים ורציונל היחידה
מערך הפרקים ורציונל היחידהיהודה שלגר
 
ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2bussayamas1618
 
RadioSense RTSS 2012
RadioSense RTSS 2012RadioSense RTSS 2012
RadioSense RTSS 2012Qi Xin
 
ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2bussayamas1618
 
Rj 0207 2012-ag-senasa
Rj 0207 2012-ag-senasaRj 0207 2012-ag-senasa
Rj 0207 2012-ag-senasaSusi Quiroga
 
SMART Seminar Series: Mechanism Design for Ridesharing
SMART Seminar Series: Mechanism Design for RidesharingSMART Seminar Series: Mechanism Design for Ridesharing
SMART Seminar Series: Mechanism Design for RidesharingSMART Infrastructure Facility
 
GERARD BARTALOT MANS UNIDES
GERARD BARTALOT MANS UNIDESGERARD BARTALOT MANS UNIDES
GERARD BARTALOT MANS UNIDESjotaemapemarina
 
SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?
SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?
SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?SMART Infrastructure Facility
 
Christmas Store Slideshow 2
Christmas Store Slideshow 2Christmas Store Slideshow 2
Christmas Store Slideshow 2acklandartmuseum
 
SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...
SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...
SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...SMART Infrastructure Facility
 
SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...
SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...
SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...SMART Infrastructure Facility
 
ใบงานที่ 5
ใบงานที่ 5ใบงานที่ 5
ใบงานที่ 5bussayamas1618
 

Viewers also liked (16)

מערך הפרקים ורציונל היחידה
מערך הפרקים ורציונל היחידהמערך הפרקים ורציונל היחידה
מערך הפרקים ורציונל היחידה
 
ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2
 
RadioSense RTSS 2012
RadioSense RTSS 2012RadioSense RTSS 2012
RadioSense RTSS 2012
 
Genesis flora bhiwadi
Genesis flora bhiwadiGenesis flora bhiwadi
Genesis flora bhiwadi
 
ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2ใบงานที่ 2
ใบงานที่ 2
 
Rj 0207 2012-ag-senasa
Rj 0207 2012-ag-senasaRj 0207 2012-ag-senasa
Rj 0207 2012-ag-senasa
 
SMART Seminar Series: Mechanism Design for Ridesharing
SMART Seminar Series: Mechanism Design for RidesharingSMART Seminar Series: Mechanism Design for Ridesharing
SMART Seminar Series: Mechanism Design for Ridesharing
 
People Development
People DevelopmentPeople Development
People Development
 
GERARD BARTALOT MANS UNIDES
GERARD BARTALOT MANS UNIDESGERARD BARTALOT MANS UNIDES
GERARD BARTALOT MANS UNIDES
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?
SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?
SMART Seminar - How do we supply the world's energy needs?
 
Family pics2august014
Family pics2august014Family pics2august014
Family pics2august014
 
Christmas Store Slideshow 2
Christmas Store Slideshow 2Christmas Store Slideshow 2
Christmas Store Slideshow 2
 
SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...
SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...
SMART International Symposium for Next Generation Infrastructure: A Systems-b...
 
SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...
SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...
SMART Seminar Series: Gods of the Gaps - How Public Perception Affects Austra...
 
ใบงานที่ 5
ใบงานที่ 5ใบงานที่ 5
ใบงานที่ 5
 

Recently uploaded

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxJajang Sulaeman
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanNesha Mutiara
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGmamaradin
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxcupulin
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIHepySari1
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriFarhanPerdanaRamaden1
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfEirinELS
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxrani414352
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 

Recently uploaded (20)

Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 

Karya Tulis Ilmiah OSN PTI 2011

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam rangka mengatasi kelangkaan BBM dan gas, Pemerintah Indonesia telah melibatkan BUMN dan perusahaan swasta untuk membangun tempat penyimpanan BBM dan gas seperti LPG dan LNG. Berdasarkan data Ditjen Migas tahun 2010, jumlah tangki penyimpanan darat milik PT Pertamina (Persero) dan perusahaan lainnya mencapai 1.611 tangki dengan total kapasitas 5,348 juta kilo liter. Dari jumlah tersebut, 54 % terkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas seperti ini memang menghasilkan suatu jaminan bagi pasokan BBM dan gas terhadap ketiga region tersebut. Akan tetapi, sebaran ini menjadi tidak optimal karena dengan demikian jarak antar tempat penyimpanan BBM dan gas di regional tersebut menjadi semakin dekat dan tidak efisien karena dengan jumlah tempat penyimpanan yang banyak dengan jarak yang berdekatan akan memakan banyak biaya seperti maintenance cost yang sebenarnya dapat diefisiensikan apabila perencanaan sebaran tempat penyimpanan dirancang dengan mempertimbangkan segala aspek yang berkaitan seperti tingkat konsumsi, laju aktifitas ekonomi, serta kondisi geografis. Dilihat dari aspek tingkat konsumsi, konsumsi pribadi BBM dan gas untuk region lainnya memang relatif lebih sedikit. Akan tetapi, dalam aspek aktifitas ekonomi, ada beberapa region yang bergerak jauh lebih progresif khususnya di sektor ekonomi mikro. Di pesisir Sumatera misalnya, aktifitas ekonomi di sektor perikanan dan aneka tambang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Apalagi jika ditinjau dari letak serta kondisi geografis Sumatera yang memungkinkan aktifitas ekonomi tidak hanya berlangsung antar komunitas di regional Sumatera, namun juga melibatkan aktifitas ekspor-impor aneka hasil laut dan tambang bumi. Dengan demikian permintaan akan pasokan 1
  • 2. BBM dan gas tetap tinggi meskipun mungkin tingkat permintaan tidak sesignifikan di regional Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Dengan demikian setidaknya ada tiga parameter yang dijadikan pertimbangan dalam menentukan komposisi sebaran tempat penyimpanan BBM dan gas, yakni tingkat konsumsi pribadi, tingkat aktifitas ekonomi, dan kondisi geografis dari suatu regional. Permasalahan ini dapat dimodelkan dengan teori graf dengan mengimplimentasikan studi kasus menggunakan algoritma Kruskal. Dengan algoritma Kruskal ini, maka akan dicari minimum spanning tree pada graf terhubung tadi sehingga didapatkan jumlah lintasan yang menghubungkan node-node dalam graf seminimum mungkin. Pemodelan tersebut tentu memerlukan suatu fungsi heuristik yang akan mengakomodir ketiga parameter tadi yakni tingkat konsumsi pribadi, tingkat aktifitas ekonomi, serta kondisi geografis dari suatu regional. Dengan demikian akan didapatkan komposisi sebaran tempat penyimpanan yang efisien dan optimal yang direpresentasikan dengan graf. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana mengoptimalkan distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas di beberapa wilayah di Indonesia berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan dengan bantuan pemodelan matematis yang berupa sebuah graf? 2. Bagaimana dan seberapa besar pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap penyebaran tempat penyimpanan BBM dan gas yang optimal? 1.3 Tujuan Karya Tulis Berdasarkan masalah yang telah ditetapkan, karya tulis ini bertujuan untuk menemukan solusi berdasarkan permasalahan yang telah ditentukan. Secara rinci, karya tulis ini bertujuan sebagai berikut. 2
  • 3. 1. Menemukan model matematis dalam mendistribusikan tempat penyimpanan BBM maupun gas secara merata dan efisien di beberapa wilayah di Indonesia berdasarkan parameter-parameter yang telah ditentukan. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap distribusi tempat penyimpanan BBM. 1.4 Manfaat Karya Tulis Manfaat yang diharapkan dalam karya tulis ini terbagi secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, hasil karya tulis ini dapat memberikan informasi mengenai adanya beberapa aspek yang mempengaruhi distribusi tempat penyimpanan BBM agar merata dan efisien, yaitu (dalam hal ini) konsumsi pribadi, tingkat aktifitas ekonomi, dan juga kondisi geografis, dan (2) memberikan solusi dari permasalahan di atas dengan pendekatan Matematika. Secara praktis, hasil karya tulis ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi penulis, instansi terkait, dan masyarakat. Bagi penulis, hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengadakan penulisan lebih lanjut dan pengaplikasian bidang ilmu (dalam hal ini Matematika) sebagai problem solving, bagi instansi terkait dapat dijadikan referensi terkait dengan informasi mengenai distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas yang merata dan efisien. 3
  • 4. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjelasan tentang Algoritma Kruskal dan Fungsi Heuristik Aplikasi graf pohon merentang minimum misalnya digunakan dalam menentukan rute terpendek untuk menjelajahi kota sehingga sejumlah titik tertentu di kota tersebut tepat dilewati satu kali. Ada beberapa cara yang lazim digunakan dalam memecahkan masalah pohon merentang minimum ini. Algoritma Prim dan algoritma Kruskal merupakan dua cara yang paling umum digunakan untuk membentuk pohon merentang minimum. Kedua algoritma ini terbukti mampu menghasilkan pohon merentang minimum. (Rinaldi Munir, 2008). Heuristik adalah sebuah teknik yang mengembangkan efisiensi dalam proses pencarian, namun dengan kemungkinan mengorbankan kelengkapan (completeness). Untuk dapat menerapkan heuristik tersebut dengan baik dalam suatu domain tertentu, diperlukan suatu Fungsi Heuristik. Fungsi heuristik ini digunakan untuk mengevaluasi keadaan-keadaan problema individual dan menentukan seberapa jauh hal tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan solusi yang diinginkan. (Thomas Armstrong, 2006). 2.2 Asumsi Sebelum menentukan model matematis, maka akan ditetapkan beberapa asumsi sebagai berikut: 1. Diasumsikan bahwa parameter yang digunakan untuk memodelkan permasalahan ini ada tiga (berdasarkan prioritasnya), yaitu tingkat konsumsi BBM dan gas (yang dilihat dari jumlah penduduk suatu wilayah), tingkat aktifitas ekonomi, dan kondisi geografis wilayah tersebut. 4
  • 5. 2. Fungsi heuristik = 0.5 (tingkat konsumsi BBM dan gas) + 0.3 (kondisi geografis) + 0.2 (tingkat aktifitas ekonomi) 2.3 Cara Kerja Algoritma Kruskal Tahap Pertama Melakukan sorting pada tiap edge mulai dari bobot terendah hingga bobot tertinggi. Tahap Kedua Membangun sebuah spanning tree dengan menggabungkan semua node menggunakan bobot edge terendah yang didapatkan dari tahap pertama. Sebuah edge bisa digunakan jika edge tersebut belum pernah digunakan dan tidak memuat cycle pada spanning tree yang akan dibentuk. 5
  • 6. BAB III METODE PENULISAN 3.1 Rancangan Penulisan Adapun tahapan-tahapan yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut. 1. Studi dan Analisa Permasalahan Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap kasus penyebaran tempat penyimpanan BBM dan gas yang dirasa belum merata dan efisien. Kemudian, penulis melakukan penelusuran literatur untuk menentukan asumsi-asumsi berdasarkan permasalahan yang ada. 2. Memodelkan Permasalahan Pada tahap ini dilakukan pemodelan secara matematis atas permasalahan sehingga dapat dipahami lalu digunakan untuk menemukan penyelesaiannya. 3. Menentukan Solusi dan Menarik Kesimpulan Pada tahap ini dilakukan pencarian solusi berdasarkan model yang telah ditetapkan sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. 3.2 Sumber Data Sumber data utama dalam penulisan ini adalah informasi yang terdapat dalam bentuk tulisan; baik berupa buku, artikel, surat kabar maupun publikasi elektronik. Sumber data sekunder ialah hasil diskusi dengan dosen serta beberapa mahasiswa yang lebih paham mengenai pemodelan dengan menggunakan aplikasi teori Graf, yakni algoritma Kruskal. 6
  • 7. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Model Matematis untuk Distribusi Tempat Penyimpanan BBM Dalam menentukan model matematis untuk mendapatkan penyebaran tempat penyimpanan BBM maupun gas yang optimal, penulis mengambil dua buah kasus sehingga dapat melihat perbandingan distribusi tempat penyimpanan BBM ataupun gas antara satu region dengan region lainnya. Dalam hal ini, penulis memilih untuk memperbandingkan Kabupaten Bangka dan Kabupaten Gianyar. Kabupaten didefinisikan sebagai suatu graf yang terdiri dari beberapa kecamatan yang didefinisikan sebagai node. Adapun model matematis yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut. a) Dengan menggunakan algoritma Kruskal, didapatkan model matematis untuk distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas di Kabupaten Gianyar secara merata dan efisien sebagai berikut: P 13 13 L S 15 17 B 10 U T 11 12 G Gambar 4.1.1 Representasi Kabupaten Gianyar dalam Bentuk Graf 7
  • 8. S U T P L G B Gambar 4.1.2 Penerapan Algoritma Kruskal terhadap Kabupaten Gianyar Jadi, distribusi tempat penyimpanan BBM maupun gas yang efisien dan merata adalah dimulai dari Kecamatan Sukawati, Kecamatan Payangan, Kecamatan Tegallalang, Kecamatan Ubud, Kecamatan Tampaksiring, Kecamatan Gianyar, dan yang terakhir Kecamatan Blahbatuh. b) Dengan menggunakan algoritma Kruskal, didapatkan model matematis untuk distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas di Kabupaten Bangka secara merata dan efisien sebagai berikut: S 21 P 17 10 31 B M 15 R 15 K 20 U Gambar 4.1.3 Representasi Kabupaten Gianyar dalam Bentuk Graf 8
  • 9. S R U P K B M Gambar 4.1.4 Penerapan Algoritma Kruskal terhadap Kabupaten Gianyar Jadi, distribusi tempat penyimpanan BBM maupun gas yang efisien dan merata adalah dimulai dari Kecamatan Belinyu, Kecamatan Pemali, Kecamatan Sungailiat, Kecamatan Riau Silip, Kecamatan Puding Besar, Kecamatan Bakam, dan yang terakhir Kecamatan Merawang. 4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Distribusi Tempat Penyimpanan BBM Berdasarkan model matematis yang telah didapat, distribusi tempat penyimpanan BBM akan merata dan efisien jika persebarannya dibentuk dari node (dalam hal ini kecamatan) yang memiliki nilai fungsi heuristik terkecil. Tabel 4.2.1 Fungsi Heuristik untuk Kabupaten Gianyar Tingkat Nama Konsumsi BBM Pendapatan Regional Kondisi Geografis Fungsi Kecamatan (%) Domestik Bruto (%) (%) heuristik Sukawati 21,40 12,00 13,25 17,00 Blahbatuh 13,90 11,00 6,50 11,00 Gianyar 18,50 13,00 0,00 12,00 Tampaksiring 10,20 14,40 6,50 10,00 Ubud 15,30 23,60 9,75 15,00 Tegallalang 11,20 13,00 16,25 13,00 9
  • 10. Payangan 9,50 13,00 20,25 13,00 Tabel 4.2.2 Fungsi Heuristik untuk Kabupaten Bangka Tingkat Konsumsi Pendapatan Regional Kondisi Geografis Fungsi Nama Kecamatan BBM (%) Domestik Bruto (%) (%) heuristik Sungailiat 31,30 27,50 0,00 21,00 Pemali 10,20 11,30 7,00 10,00 Belinyu 18,30 19,50 60,00 31,00 Merawang 14,50 16,20 15,00 15,00 Bakam 7,80 5,50 50,00 20,00 Puding Besar 7,40 6,40 32,00 15,00 Riau Silip 10,50 13,60 30,00 17,00 Fungsi heuristik tersebut mencakup tiga aspek atau parameter, yaitu: 1. Tingkat konsumsi BBM dan gas pada kabupaten tertentu. Untuk mengetahui tingkat konsumsi BBM dan gas pada kabupaten, penulis menggunakan data jumlah penduduk yang ada pada masing- masing kecamatan di kabupaten tersebut. Hal ini dikarenakan penulis berasumsi bahwa jika semakin banyak jumlah penduduk pada suatu region, maka akan semakin banyak pula BBM dan gas yang dikonsumsi. Lalu, apabila semakin tinggi tingkat konsumsi BBM dan gas, maka akan semakin banyak pula pasokan BBM yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan BBM dan gas. 2. Tingkat aktifitas ekonomi. Dalam hal ini, penulis dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat aktifitas ekonomi pada kabupaten tertentu berdasarkan data Pendapatan Domestik Regional Bruto yang telah mencakup beberapa sektor, seperti pertanian, perkebunan, pertambangan, dan sebagainya, yang didapat dalam kurun waktu setahun. 3. Kondisi Geografis Adapun kondisi geografis yang mencakup keadaan alam sekitar dan mudah dijangkau bagi regional ataupun negara lainnya. Jika suatu kabupaten dapat menjangkau regional-regional di sekitarnya, ini akan 10
  • 11. memudahkan kabupaten tersebut untuk mendistribusikan pasokan BBM yang diterima ke regional-regional sekitarnya. Namun akan lebih baik apabila kabupaten tersebut dapat menjangkau negara lain sehingga akan meningkatkan jumlah kekayaan alam yang dapat diekspor dan pada akhirnya akan menambah jumlah pendapatan bagi kabupaten tersebut. Dan berdasarkan hasil pengamatan yang didapat dari pemodelan matematis, yang sangat diprioritaskan dan berpengaruh terhadap distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas adalah tingkat konsumsi BBM di kabupaten yang bersangkutan. Sedangkan dua aspek lainnya, tingkat aktifitas ekonomi dan kondisi geografis, tentunya juga berpengaruh besar. Hanya saja pengaruh yang diberikan tidak sebesar tingkat konsumsi BBM dan gas. 11
  • 12. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan deskripsi serta analisis, simpulan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut. 1. Sesuai dengan permasalahan ini, ada tiga aspek yang mempengaruhi distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas, yakni tingkat konsumsi BBM, tingkat aktifitas ekonomi, dan kondisi geografis pada region tertentu. Dan berdasarkan hasil dari pemodelan yang telah didapat, aspek yang sangat berpengaruh dalam permasalahan ini adalah tingkat konsumsi BBM dan gas di region tersebut. 2. Distribusi tempat penyimpanan BBM dan gas dapat dimodelkan dengan menggunakan aplikasi dari teori Graf, yakni dengan menggunakan algoritma Kruskal, sehingga sebarannya merata dan efisien. Sesuai dengan hasil pengamatan, didapatkan sebaran yang merata dan efisien untuk Kabupaten Bangka dan Kabupaten Gianyar. 5.2 Saran Berdasarkan keseluruhan pembahasan dalam karya tulis ini, maka penulis dapat mengutarakan beberapa saran sebagai rekomendasi. Saran tersebut adalah sebagai berikut. 1. Hendaknya Pemerintah mempertimbangkan kedua aspek lainnya dalam mendistribusikan tempat penyimpanan BBM maupun gas, bukan hanya melihat dari aspek tingkat konsumsi BBM di suatu region saja. Karena dua aspek seperti tingkat aktifitas ekonomi serta kondisi geografis suatu region juga memberikan pengaruh terhadap penyebaran lokasi penyimpanan BBM yang merata dan efisien, walaupun tidak sebesar pengaruh yang diberikan oleh tingkat konsumsi BBM. 2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut dari peneliti yang telah mahir di bidang pemodelan untuk dapat menemukan model Matematika mengenai 12
  • 13. cara mendistribusikan tempat penyimpanan BBM yang optimal tanpa mengabaikan aspek-aspek yang berhubungan dengan hal tersebut. 13
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Armstrong, Thomas (2006), The Best Schools: How Human Development Research Should Inform Educational Practice, ASCD(Association for Supervision and Curriculum Development), Virginia. Munir, Rinaldi (2008), Diktat Kuliah IF2091 Struktur Diskrit, Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung. detikFinance.com. 2009. BPH Migas: Fasilitas Distribusi BBM Pertamina Belum Memadai. [28 Januari 2009] Nugroho, Hanan (2004), “Penyediaan BBM Nasional, Masalah Besar Menghadang”, Koran KOMPAS, 6 Juli 2004. http://www.bangka.go.id/content.php [diakses pada tanggal 5 Oktober 2011, pukul 22:10 WIB] http://www.bangka.go.id/content.php?id_content=pdrb [diakses pada tanggal 4 Oktober, pukul 19:47 WIB) http://www.cps-sss.org/web/home/kabupaten/kab/Kabupaten+Gianyar [diakses pada tanggal 5 Oktober 2011, pukul 22:11 WIB] http://gianyarkab.bps.go.id/tabel/tabel1_1.htm [diakses pada tanggal 5 Oktober 2011, pukul 23:01 WIB] http://dprd-gianyarkab.go.id/gambaran-umum-kabupaten-gianyar [diakses pada tanggal 4 Oktober 2011] http://www.scribd.com/doc/21742228/Prim-and-Kruskal-algorithm [diakses pada tanggal 3 Oktober 2011] 14
  • 15. Lampiran BIODATA PESERTA 1. Nama Lengkap : Meutia Keumala Bachnar Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 11 Agustus 1991 NIM : 0908101010026 Jenis Kelamin : Perempuan Nama Perguruan Tinggi : Universitas Syiah Kuala Fakultas : Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Jurusan : Matematika No HP : 0852 9550 8278 Email / Facebook : meutiakbachnar91@gmail.com 15