Dokumen tersebut membahas tentang konsep leksem dan kata dalam linguistik. Secara singkat, leksem adalah satuan abstraksi terkecil yang tidak mengubah identitas paradigmanya, seperti bentuk-bentuk kata write, writes, wrote, writing, dan written yang berasal dari leksem WRITE. Kata pada dasarnya dapat berbeda makna atau bentuk tergantung konteks fonologis, gramatikal, atau leksemal.
1. Word vs lexeme
A compilation of Prof Edi Subroto’s lectures
By Faizal Risdianto, S.S,M.Hum
risdiantofaizal@gmail.com
www.pakfaizal.com
2. Pengertian leksem
• LEXEME is a basic lexical unit of a language,
consisting of one word or several words, considered as
an abstract unit, and applied to a family of words
related by form or meaning.
• Menurut kajian berbagai sumber (Tulisan Prof. Dr D.Edi
Subroto, Prof. Harimurti, Matthews dan Francis Katamba)
Leksem adalah hasil abstraksi yang terkecil yang tidak
merubah identitas paradigmanya.
3. • Leksem adalah hasil abstraksi yang terkecil
yang tidak merubah identitas paradigmanya.
Dengan definisi ini bisa diperinci dengan dua poin
penting:
• Satuan abstraksi yang paling kecil
• Satuan abstraksi yang paling kecil tersebut tidak
mengubah identitas paradigm.
4. •Sebagai contoh leksem dalam bentuk
verba bahasa Inggris yaitu kata WRITE.
Leksem dalam bentu verba WRITE
memiliki beberapa realisasi yaitu:
•Write, Writes, Wrote, Writing, Written
5. • Leksem dalam bentu verba WRITE memiliki 5
(lima) bentuk realisasi perwujudan tergantung dari
kondisi sintaksis tertentu (certain syntactic
condition) .
• Kondisi sintaksis yang tertentu dalam hal perbedaan
paradigma (pola/system) dapat diramalkan
berdasarkan kondisi atau tuntutan tata kalimat dalam
verba WRITE.
6. • Jika subyeknya kalimat I, you, we dan they dalam bentuk Present
Tense yang muncul adalah bentuk write, namun kalau Subyeknya
adalah He, She, Budi, Wati (Orang ketiga tunggal) present tense
yang muncul adalah bentuk writes,
• kalau kala lampau yang muncul bentuk wrote,
• kalau kejadian dalam keberlangsungan (Present Continuous Tense)
yang muncul adalah bentuk writing,
• dan kalau bentuk kala kini selesai (Present Perfect Tense) yang muncul
adalah kata written.
7. •Dalam kondisi demikian, bentuk-bentuk kata
write, writes, wrote, writing dan written
bukanlah kata-kata yang berbeda, melainkan
bentuk-bentuk yang berbeda dari sebuah
leksem yang sama.
•Atau dengan perkataan lain merupakan
bentuk-bentuk kata yang berbeda dari leksem
yang sama yaitu WRITE.
8. • Kemudian ada perbedaan kata WRITES jika
dibandingkan dengan kata WRITERS. Jika kata
WRITES memiliki leksem WRITE, kata
WRITERS memiliki leksem WRITER.
• Kata WRITER ini merupakan satuan abstraksi
terkecil yang tidak mengubah identitas paradigm
nomina sedangkan leksem WRITE dari kata
WRITES memiliki paradigma yang berbeda yaitu
paradigm verba atau kata kerja.
9. BOOK –BOOKS/Paradigma nomina
•Paradigma yang sama bisa dilihat pada kata
BOOKS yang memiliki paradigm nomina
yaitu BOOK sebagai satuan abstraksi terkecil
yang tidak mengubah identitas paradigm
nomina pada kata BOOKS.
10. •Hal yang menarik lainnya adalah kata WRITER
yang mana kata WRITE sebagai leksem-nya sudah
berubah menjadi verba bukan nomina seperti kata
WRITERS yang leksemnya nomina yaitu WRITER.
•Dalam kasus kata WRITE menjadi WRITER ini
merupakan derivational process atau perubahan
kelas kata dari kata kerja menjadi kata benda.
11. •Dalam Bahasa Indonesia terdapat
leksem TULIS yang memiliki
belbagai bentuk realisasi leksem
yaitu:
•Menulis, Ditulis, Kutulis, Tertulis,
Dituliskan, Kutuliskan, Ditulis-tulis
12. • Contoh realisasi leksem verba TULIS ini berbeda dengan bentuk
kata PENULIS, PENULISAN dan TULISAN yang paradigma-
nya berbeda yaitu paradigm nomina dan mengalami proses
derivasi dari bentuk verba menjadi nomina.
• Dari urain di atas dapat disimpulkan bahwa leksem bukanlah
bahan baku pembentukan kata seperti yang dikatakan oleh
Harimurti Kridalaksana tetapi leksem adalah satuan abstraksi
terkecil yang tidak mengubah paradigma atau leksem
tersebut masih dalam batas identitas paradigmanya.
13. • Sampai disini terdapat konsep yang berbeda mengenai
“Kata”.
• Terdapat pengertian kata secara fonologis, kata ASK by
White American vs AKS by Black American sama
makna tapi beda pengucapan.
• kata dalam pengertian kata gramatikal, (ingat kata Fast
dalam frasa fast runner vs Fast dalam kalimat He ran
fast.
• dan ada pengertian kata sebagai leksem.
14. Pengertian kata secara fonologis
• Pengertian kata secara fonologis terkecil yang tersusun
dari susunan fonem berbeda harus dianggap sebagai kata
berbeda (Rumah, Harum, Murah) adalah satuan-satuan kata
yang berbeda karena urutan fonem berbeda sekalipun
jenis fonem pendukungnya sama. Demikian pula susunan
fonem Race dan Care, Part dan Trap, Knee vs Keen
(Giat/Tekun) merupakan kata yang berbeda karena secara
fonologis berbeda meski bahannya sama.
15.
16.
17. •Pengertian berikutnya ialah kata dalam bentuk
gramatikal yang berbeda.
•Telah disinggung dimuka bahwa bentuk-
bentuk kata : write, writes, wrote, writing, written
adalah bentuk-bentuk kata yang berbeda dari
sebuah leksem yang sama, yaitu dari leksem
WRITE.
18. • Arti dasar bentuk-bentuk kata itu adalah “WRITE”.
Telah pula disinggung di muka bahwa kemunculan
bentuk-bentuk kata itu dapat diprediksi berdasarkan
tuntutan sintaksis tertentu.
• Terdapat sifat predictability/ keteramalan atau sifat
otomatis karena tuntutan sintaksis dalam Bahasa
Inggris.
19. •Hal yang sama dapat dilihat dari
pasangan chair dan chairs; kursi dan
banyak kursi, cat dan cats; kucing :
banyak kucing, book dan books; buku
: banyak buku yang termasuk
kategori nomina.
20. Leksem CHAIR, CAT & BOOK
• Terdapat sifat keteramalan pad system nomina Bahasa
Inggris. Kalau kata chair pasti berpasangan dengan is (the chair
is in the room) dan kalau chairs pasti berpasangan dengan are (the
chair are in his room).
• Bentuk kata chair dan chairs (begitu juga kata cat and cats, book
and books) adalah bentuk-bentuk kata yang berbeda dari
sebuah leksem yang sama (yaitu CHAIR, CAT dan BOOK).
Bentuk-bentuk kata yang berbeda dari sebuah leksem yang
sama itu disebut “kata gramatikal” (Matthews, 1974,
Katamba, 1994).
21. Hal yang serupa dapat dilihat pada Bahasa
Indonesia, yaitu : murid dan murid-murid, guru dan
guru-guru, rumah dan rumah-rumah. Semua kata benda
dalam bahasa Indonesia dapat dijadikan bentuk
jamak dengan perulangan misalnnya pengalaman
menjadi pengalaman-pengalaman. Kata benda yang
diulang dapat dites dengan memakai kata “semua”
(murid-murid = semua murid, guru-guru =semua guru).
22. •Jadi dalam Bahasa Indonesia jika penutur
ingin mengungkapkan bahwa jumlah Kata
Benda lebih dari satu dapat dinyatakan dengan
perulangan. Dengan demikian, kita dapat
menyatakan bahwa perubahan dari kata murid
menjadi murid-murid, kata guru menjadi guru-
guru adalah bentuk kata yang berbeda dari
sebuah leksem yang sama (MURID, GURU).
23. KESIMPULAN
• Studi linguistics berupaya untuk memformulakan set of rules
dalam fenomena lingual atau kebahasaan.
Dengan definisi ini bisa diperinci dengan dua poin penting:
• Satuan abstraksi yang paling kecil
• Satuan abstraksi yang paling kecil tersebut tidak mengubah
identitas paradigm.
• Paradigma misalnya paradigma verba, paradigma nomina.
Paradigma adalah pola/system/set of rules dalam fenomena
linguistic atau kebahasaan.