Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen membahas tentang produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi bangunan tinggi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Metode Line of Balance digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan merencanakan aliran pekerjaan secara terstandarisasi.
3. Faktor-faktor seperti motivasi, kompetensi, komunikasi, dan kepemimpinan berpengaruh terhad
1. http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Potensi usaha jasa konstruksi nasional Indonesia saat ini menempati posisi
yang sangat strategis dalam perekonomian Indonesia. Dengan potensi usaha jasa
konstruksi yang besar akan memberikan peluang yang besar bagi penyerapan
tenaga kerja yang memiliki keahlian dibidang industri jasa konstruksi, dengan
tersedianya lapangan pekerjaan maka akan menciptakan pendapatan bagi tenaga
kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Secara prospektif keberadaan
industri jasa konstruksi baik skala kecil, menengah, maupun skala besar
mempunyai nilai strategik bagi Indonesia, mengingat proporsi perannya cukup
besar dan menyangkut banyaknya tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan
pelaksanaan suatu proyek dan pembangunan.
Gambar. 1.1. Pangsa Pasar Konstruksi di Indonesia
Sumber: Andi Asnudin, 2008
1
2. 2
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Asia Construction Outlook, oktober 2014, menyatakan bahwa
Indonesia adalah pasar jasa konstruksi terbesar di kawasan Asean dengan pangsa
pasar senilai USD 267 Milyar. Hal ini menjadikan pasar konstruksi di Indonesia
menjadi peluang dan tantangan bagi Negara lain untuk berkontribusi mengambil
peluang di industri konstruksi. Kontribusi sektor konstruksi saat ini mencapai 10
persen dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7 persen. Namun, sektor konstruksi
masih memiliki beberapa kendala antara lain masih belum terwujudnya tata kelola
yang baik, mutu produk kontruksi yang perlu ditingkatkan, serta sistem
penyelenggaraan konstruksi yang masih konvensional. Kendala lainnya yaitu
badan usaha jasa konstruksi masih didominasi kualifikasi kecil yang
memperebutkan kurang dari 20 persen pasar konstruksi dan badan usaha spesialis
yang belum berkembang. Selain itu, tenaga kerja konstruksi yang belum
bersertifikat masih mendominasi hingga 90% dari total angkatan kerja sektor
konstruksi, sehingga kompetensinya masih diragukan. Sementara di sisi lain,
tenaga kerja asing mulai masuk ke sektor ini. Kendala lain adalah munculnya
sengketa yang berujung pada mutu dan penyelesaian produk konstruksi. ( yusid
toyib,2017,suara.com).
Pada pelaksanaan proyek konstruksi setidaknya ada tiga elemen stake
holder yang berperan didalamnya. Ketiga elemen tersebut adalah Owner sebagai
pemilik Proyek, Kontraktor sebagai pelaksana proyek serta Konsultan sebagai
perencana dan pengawas proyek. Banyaknya aktivitas pada proyek konstruksi
berpengaruh pada banyaknya sumber daya yang digunakan. Sumber daya tersebut
diantaranya tenaga manusia atau pekerja, material/bahan, dan alat-alat. Material
merupakan salah satu sumber daya yang paling penting. Menurut Ervianto (2004),
3. 3
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pemakaian material merupakan bagian yang terpenting yang mempunyai
persentase cukup besar yaitu 50-70% dari total biaya proyek. Sukses tidaknya
perusahaan jasa pelaksana konstruksi dalam mengerjakan proyek konstruksi
bergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya (Wulfram, 2005)
Di sebagian besar negara, pengalaman dan literatur mengungkapkan bahwa
biaya tenaga kerja konstruksi akan mencapai 30% -50% dari total biaya proyek
(Gomar, Haas dan Mortan, 2002; dan Hanna, Peterson dan Lee, 2002). Karena itu,
produktivitas tenaga kerja konstruksi sangat penting bagi profitabilitas sebagian
besar proyek konstruksi. Banyak Sektor industri konstruksi telah mengalami
masalah kronis seperti manajemen yang buruk, inferior kondisi kerja dan kualitas
yang tidak mencukupi. Banyak peneliti, dalam literatur, telah mengidentifikasi
masalah ini sebagai faktor yang mempengaruhi produktivitas konstruksi dan akan
mempengaruhi kinerja perusahaan dan keseluruhan ekonomi negara juga.
Gambar 1.2. Perbandingan biaya tenaga kerja konstruksi dengan total biaya
proyek
Sumber: Jorge E. Gomar et.al 2002
2.75
2.5
2.25
2
1.75
1.5
1.25
1
0% 5% 10% 25% 40% 70%
Persentage of Multiskilled Workforce Utilized
TotalWorkforcetoPeak
WorkforceRatio
4. 4
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Didalam proses pelaksanaan proyek konstruksi faktor perilaku sumber
daya manusia sangat berperan penting dalam proses pencapaian hasil akhir yang
baik. Untuk pencapaian hasil yang baik perlu pengorganisasian yang baik pula.
Pengorganisasian yang baik tentu saja diperlukan pemimpin atau manajer yang
baik pula. Dalam pelaksana pekerjaan konstruksi, bawahan bekerja selalu
tergantung pada arahan dan petunjuk dari pimpinan (Project Manager). Bila
pimpinan (Project Manager) tidak memiliki kemampuan memimpin dan
mengarahkan, maka tugas-tugas yang sangat komplek dalam mengerjakan proyek
tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila pimpinan (Project Manager) mampu
melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin perusahaan jasa
konstruksi tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu perusahaan membutuhkan
pimpinan yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku
anggotanya atau anak buahnya (Alimuddin, 2002).
Komunikasi juga merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan
organisasi atau perusahaan jasa konstruksi. Fungsi manajemen mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan sampai dengan pengawasan
semuanya melibatkan komunikasi. Komunikasi membantu para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan organisasi atau
perusahaan, merespon dan mengimplementasikan perubahan organisasi atau
perusahaan, mengkoordinasikan aktivitas perusahaan, serta ikut berperan dalam
semua tindakan perusahaan yang relevan. Komunikasi yang efektif juga
membantu perusahaan dalam mencapai sasaran dan tujuannya. Jadi komunikasi
dapat didefinisikan sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui
penggunaan simbol-simbol bersama dari satu orang atau kelompok kepada pihak
5. 5
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lain. Simbol-simbol tersebut dapat berupa verbal atau non verbal (Ivancevich,
et.al., 2007)
Kompetensi kerja merupakan salah satu unsur penentu upaya peningkatan
kinerja organisasi dan penyediaan tenaga kerja yang memberikan perspektif yang
lebih tajam dan spesifik terhadap pekerja dan pekerjaannya. Menurut Patricia
Marshall dalam buku People and Competencies (2007:107) kompetensi adalah
suatu karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkannya memberikan
kinerja unggul dalam pekerjaan, peran atau situasi tertentu. Salah satu cara yang
digunakan perusahaan yang berhasil dalam era persaingan adalah
mendayagunakan kompetensi (Fitran, 2012). Kompetensi kerja merupakan salah
satu variabel yang mempengaruhi kinerja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja adalah
motivasi pekerja dalam bekerja. Menurut Munandar (2004), motivasi adalah
kebutuhan untuk berprestasi yang lebih tinggi dan menyukai pekerjaan-pekerjaan
dimana mereka memiliki tanggung jawab pribadi akan memperoleh balikan dan
tugas pekerjaannya memiliki resiko sedang. Motivasi kerja seseorang dapat lebih
bercorak proaktif atau reaktif. Pada motivasi kerja yang proaktif, orang akan
berusaha meningkatkan kemampuannya sesuai dengan yang dituntut oleh
pekerjaannya dan atau akan berusaha untuk mencari, menemukan atau
menciptakan peluang dimana ia dapat menggunakan kemampuannya untuk dapat
berprestasi tinggi. Sebaliknya motivasi kerja yang lebih reaktif, cenderung
menunggu upaya atau tawaran dari lingkungannya. Ia baru mau bekerja bila
didorong, dipaksa (dari luar dirinya) untuk bekerja.
6. 6
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari fenomena diatas, terlihat adanya suatu masalah penting yang ada pada
industri jasa konstruksi yang mengganggu tingkat kesehatan usaha sehingga
secara otomatis akan mengganggu pada keberlangsungan usaha. Salah satu
akibatnya perusahaan akan mengalami penurunan produktivitas usahanya.
Rendahnya produktivitas akan berpengaruh pada keberhasilan usaha jasa
Konstruksi, sektor usaha akan berjalan lambat, dan jika dibiarkan maka tidak
menutup kemungkinan industri jasa konstruksi akan bangkrut.
Gambar 1.3. Grafik Faktor-faktor Mempengaruhi Produktivitas Tenaga
Kerja
Sumber: World Academy of Science, Vol.8, 2014
Pembangunan High Rise Building merupakan bagian dari proyek konstruksi.
Menurut Dipohusodo (1996), proyek pada hakekatnya adalah proses mengubah
sumber daya dan dana tertentu secara terorganisasi menjadi hasil pembangunan
yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan–harapan awal dengan
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Factor
Persentase
7. 7
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia dalam jangka waktu
tertentu.
Proyek konstruksi memiliki tujuan khusus dimana dalam pencapaiannya ada
batasan yang harus dipenuhi, yaitu anggaran proyek, jadwal dan mutu yang harus
dipenuhi. Menurut Soeharto (1995), ketiga hal tersebut sering diasosiasikan
sebagai sasaran proyek sebagai Biaya, Mutu dan Waktu. Manajemen proyek
dikatakan baik jika sasaran tersebut tercapai.
Pembangunan High Rise Building memiliki beberapa tahapan dalam
penyelesaiannya baik pada pekerjaan struktur, arsitektur dan MEP (Mechanical,
Electrical, Plumbing). Khususnya pada pekerjaan struktur memiliki tahapan dari
perencanaan, persiapan dan pelaksanaan.
Pembangunan sebuah high rise building memiliki risiko yang tinggi
sehingga banyak faktor penting yang mempengaruhi hasil dari suatu proyek yang
disebut dengan 5 M, yaitu man, money, method, material dan machine (Soeharto,
2001). Pembangunan High Rise Building memerlukan waktu yang lama dan biaya
yang besar sehingga memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang baik
sehingga dapat selesai tepat biaya mutu dan waktu.
Menurut Chan, et al (2004), faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek
adalah faktor-faktor proyek, prosedur proyek, manajemen proyek, faktor manusia,
dan lingkungan luar. Pada pelaksanaan proyek sangat dipengaruhi oleh banyak
faktor. Pertama faktor proyek yaitu tipe proyek, jenis proyek, jumlah lantai,
kesulitan proyek, ukuran proyek. Kedua prosedur proyek yaitu metode pengadaan,
metode penawaran. Ketiga manajemen proyek yaitu sistem komunikasi,
mekanisme kontrol, perencanaan yang matang, pengembangan dari suatu
8. 8
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
organisasi, implementasi sistem keamanan. Keempat faktor manusia yaitu
karyawan berpengalaman, mampu berorganisasi, mampu mendesain, mampu
membuat keputusan. Kelima lingkungan luar yaitu ekonomi, politik, sosial,
industri dan teknologi.
Line of Balance ( LoB ) adalah merupakan suatu diagram sederhana untuk
menunjukkan standarisasi output dari berbagai item pekerjaan menurut lokasi dan
waktu dimana alat dan tenaga kerja akan bekerja secara optimal. Metode Line of
Balance ini biasanya digunakan untuk membuat penjadwalan terhadap proyek-
proyek gedung yang diketahui model, ukuran, type, sumber dayanya dari setiap
unitnya sama dan terjadi pengulangan di setiap aktivitasnya. Sehingga penerapan
Metode Line of Balance sangat cocok diterapkan pada bangunan tinggi karena
banyak terdapat pekerjaan yang berulang sehingga kecepatan pekerjaan bisa
ditingkatkan. LoB juga bisa digunakan sebagai indikator produktivitas yang di
hasilkan oleh pekerja. Di sisi lain, metode LoB dilakukan untuk mencegah
fluktuasi yang sangat tidak stabil di histogram sumber daya, yang dapat
menyebabkan pengelolaan sumber dayanya menjadi tidak merata (Arditi dan
Albulak 1986). Penggunaan LoB di harapkan menjadi pendeteksi dini terhadap
kinerja proyek untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi produktifitas.
9. 9
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.4. Diagram Line of balance
Sumber: Penulis, 2017
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah dapat diidentifikasi bahwa
efektivitas pengelolaan sumber daya manusia mempunyai peran yang sangat
penting terhadap kesuksesan suatu proyek bangunan tinggi namun konsistensi
dari performa sumber daya manusia selalu berfluktuatif dan mempengaruhi
faktor faktor Produktivitas.
1.3. Perumusan Masalah
Berdasarkan faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas diatas, dapat
di rumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh penerapan metode line of balance pada
produktivitas tenaga kerja pada bangunan tinggi?
2. Faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi produktivitas
tenaga kerja pada proyek bangunan bertingkat tinggi?
10. 10
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Berapa besar tingkat produktivitas tenaga kerja pada proyek
pembangunan Apartemen Formosa Residence Batam ?
1.4. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian ini lebih terarah pada sasaran,
terfokus, terperinci, dan tidak melebar, dan disamping itu juga mengingat
keterbatasan sarana, tempat, waktu dan biaya maka penelitian hanya membatasi
permasalahan sebagai beikut:
1. Penelitian dilakukan pada proyek pembangunan Apartemen Formosa
Residence 36 lantai untuk pekerjaan struktur lantai yang tipikal .
2. Kualifikasi responden yang mengisi kuesioner adalah seluruh tenaga
kerja yang terlibat dalam proses pembangunan Apartemen Formosa
Residence Batam baik itu level manajerial proyek maupun level pekerja
lapangan.
3. Metode Penjadwalan Line of Balance digunakan sebagai dasar studi
pembanding terhadap metode penjadwalan yang digunakan pada proyek
pembangunan Apartemen Formosa Residence Batam.
1.5. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Menerapkan metode line of balance pada produktivitas tenaga kerja
pada proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi.
2. Menganalisa faktor-faktor dominan yang mempengaruhi produktivitas
tenaga kerja pada pembangunan gedung bertingkat tinggi.
11. 11
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Menganalisa dan mengukur produktivitas tenaga kerja dengan metode
Labour Utilization Rate (LUR) dan Relative Importance Index (RII) yang
merupakan faktor indeks yang mempengaruhi produktivitas.
1.6. Manfaat dan Kegunaan Penelitian.
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka hasil penelitian ini
diharapkan dapat berguna untuk :
1. Secara Ilmiah.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian
penelitian selanjutnya, dan memberikan sumbangan pemikiran bagi
perkembangan ilmu manajemen konstruksi yang menekankan terhadap
analisi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dari segi sumber
daya manusia yang berbasis Line of Balance.
2. Secara Praktis.
a. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
masukan serta sebagai bahan informasi dan rekomendasi untuk
selanjutnya menjadi referensi bagi perusahaan jasa konstruksi dalam
meningkatkan dan mengontrol produktivitas tenaga kerjanya dengan
menggunakan metode penjadwalan Line of Balance (LoB).
b. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu
referensi bagi siapa saja yang ingin mengkaji permasalahan ini.
c. Bisa mengetahui faktor-faktor penting apa saja yang mempengaruhi
produktivitas dalam suatu proyek bangunan tinggi.
12. 12
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.7. Keaslian Penelitian
1.7.1. Research Gap
Gambar 1.5. Research Gap
Sumber: Penulis, 2017
Beberapa literatur yang telah didapat dikelompokkan menurut topik
bahasannya, antara lain topik mengenai penjadwalan line of balance (LoB),
sumber daya manusia, kinerja proyek (waktu) dan jenis konstruksi
bangunan tinggi. Ada beberapa literatur yang membahas lebih dari satu
tema. Bagan yang menggambarkan hubungan antara tema-tema yang
dibahas pada gambar 1.6.
Dari research gap, dapat terlihat jelas bahwa belum ada literatur
yang membahas keseluruhan topik ini dalam satu penelitian. Oleh karena
13. 13
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
itu, penelitian ini diharapkan bisa menjadi jembatan yang bisa mengisi
celah (gap) dari tema-tema yang telah dibahas oleh peneliti lainnya.
1.7.2. State of The Art.
Berikut ini adalah studi literatur mengenai Line of balance,
Produktivitas Pekerja, Waktu, dan Simulation Tools. Beserta diagram
yang menggambarkan keterkaitannya dengan penelitian ini. Diharapkan
penelitian ini bisa menjadi State-of-the-Art dari penelitian-penelitian yang
sudah ada sebelumnya.
15. 15
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 1.7. Kerangka Penelitian
Sumber: Penulis, 2018
1.8. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Proposal Tesis ini penulis membagi dalam beberapa
bab yang meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, identifikasi, perumusan, dan
batasan masalah, maksud, tujuan, manfaat, kegunaan, dan keaslian
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESA
Bab ini berisi mengenai dasar-dasar teori yang relevan dengan
permasalahan yang akan dibahas.
16. 16
UNIVERSITAS MERCU BUANA
http://digilib.mercubuana.ac.id/
BAB III METODA PENELITIAN
Bab ini berisi tentang sistem metode pengumpulan data dan dari mana
data-data penunjang itu didapat untuk menganalisa permasalahan dari
penelitian pada bab selanjutnya.
BAB IV ANALISA DATA
Bab ini berisikan tentang data penelitian, data penjadwalan proyek yang
digunakan, dan tabulasi data.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan penjelasan tentang kesimpulan yang dapat diambil
mengenai analisa faktor-faktor yang berpengaruh dalam produktivitas
tenaga kerja berbasis Line of Balance pada bangunan bertingkat tinggi,
serta saran-saran yang dapat diberikan