4. Patofisiologi
Hiperplasia Hipofisis
Anterior
Pengendapan matriks
pada ujung tulang kecil,
membranosa
Peningkatan
kondrosit
Hipersekresi GH
Peningkatan
pembentukan
osteoblas
Tumor
Tumor merangsang
produksi GH
Perubahan citra tubuh
Mandibula-Rahang bawah
memanjang – Gigi jarang
Sinus Frontalis – Pelebaran
Dahi
Sinus Nasalis- pembesaran
hidung
Ujung-ujung tulang ekstremitas
pembesaran kaki dan tangan
Penebalan tulang
5. Tanda dan Gejala
Kaki Membesar
Jari-jari tangan membesar
Pembesaran sinus paranasalis dan frontalis
Bagian frontal menonjol
Pembesaran lidah
Kesulitan berbicara
Gigi jarang
Gambaran tulang wajah menjadi kasar, tangan dan kakinya
membengkak
Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) bisa
menyebabkan rahang menonjol (prognatisme)
Wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur
6. Diagnosa RA
1. Pengukuran GH dan IGF-I
Setelah pasien menjalani puasa semalaman,
dokter akan mengambil contoh darah untuk
mengukur level GH dan IGF-I. Peningkatan
kadar kedua hormon ini mengindikasikan
adanya akromegali
2. Tes penekanan hormon pertumbuhan
Dalam tes ini, level darah dari GH diukur
sebelum dan sesudah pasien mengonsumsi
gula (glukosa). Dalam kondisi normal,
glukosa akan menekan kadar GH. Namun
pada akromegali, kadar GH akan tetap tinggi.
7. 3. Pemeriksaan pencitraan
Dokter akan merekomendasikan pasien
untuk menjalankana pemeriksaan pencitraan
seperti MRI, untuk membantu mengetahui
lokasi dan ukuran tumor pada kelenjar
pituituri.
Next
8. Penatalaksanaan
1. Menormalkan tubuh kembali kadar GH atau
IGF1/SM-C
2. Memperkecil tumor atau menstabilkan
besarnya tumor
4. Mencegah komplikasi akibat kelebihan kadar
GH/IFG1 atau SM-C akibat pembesaran
tumor.
3. Menormalkan fungsi hipofisis
Tujuan Pengobatan :
9. Ada 3 macam terapi :
1. Terapi
pembedahan
a. Bedah makro dengan melakukan pembedahan pada batok
kepala (TC atau Trans Cranial)
b. Bedah mikro (TESH/ Trans Ethmoid Sphenoid
Hypophysectomy). Cara terakhir TESH ini dilakukan
dengan cara pembedahan melalui sudut antara celah intra
orbita dan jembatan hidung antara kedua mata untuk
mencapai tumor hipofisis.
10. 2. Terapi radiasi
a. Radiasi secara konversional (Conventinal High Voltage
Radiation, 45 69 4500 RAD)
b. Radiasi dengan energy tinggi partikel berat (High Energy
Particles Radiation, 150 69 15000 RAD)
Next
11. Next
3. Terapi
medikamentosa
a. Agosis dopamine
agosis dopamine dapat meningkatkan kadar HP
tetapi tidak demikian halnya pada pasien
akromegali. Pada akromegali dopamine ataupun
agosis dopamine menurunkan kadar HP dalam
darah.
12. Next
Contoh Agosis dopamine :
1. Brokriptin
Dianjurkan memberikan dosis 2,5 mg sesudah makan
malam, dan dinaikkan secara berkala 2,5 mg setiap 2-4
hari.
Perbaikan klinis yang dicapai antara lain
adalah:
• Ukuran tangan dan jari mengecil, serta
• Terjadi perbaikan gangguan toleransi
glukosa
Efek samping yang terjadi adalah vaso
spasme digital, hipotensi ortostatik, sesak
nafas ringan, nausea, konstipasi, dll.
13. 2. Ocreotide (Long Acting Somatostatin Analogue)
Cara pemberian melalui subkutan. Dosis: dosis rata-rata
adalah 100-200 mikrogram diberikan setiap 8 jam.
Perbaikan klinis yang dicapai:
1. Menurunkan kadar HP menjadi dibawah 5 mikrogram/ 1
pada 50 kasus
2. Menormalkan kadar IGF1/ SM-C pada 50% kasus
3. Penyusunan tumor
Efek samping: ringan dan mempunyai sifat
sementara yaitu nyeri local/ di daerah suntikan
Next