SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
SIKAP DAN PERILAKU
DEMOKRATIS

           Meita Purnamasari A,M.Pd
         STIKES AISYIYAH BANDUNG
KONSEP DASAR DEMOKRASI
Dalam bahasa latin demokrasi berasal dari kata: Demos,
Craten/Logos
 Dalam bahasa inggris: Democracy
 Demokrasi merupakan konsep yang masih disalah
  pahami dan disalahgunakan manakala rezim rataster
  dan diktator militer berusaha memperoleh dukungan
  rakyat yang menempelkan label demokrasi pada diri
  mereka sendiri.
KONSEP DASAR DEMOKRASI
MENGAPA MEMILIH DEMOKRASI ?
Robert A-Dahc dalam bukunya ‘’on democracy’’ mengemukakan 10 Proposisi:
Demokrasi mencegah sistem pemerintahan yang keji dan sewenang-wenang
Demokrasi menjamin hak-hak fundamental warga negaranya yang oleh
  sistem lain sering Dikesampingkan
Demokrasi memberikan kesempatan lebih luas bagi warganya untuk
  menentukan nasib sendiri, hidup sesuai pilihannya, dan berdasarkan hukum
Demokrasi melakukan tanggung jawab moral
Demokrasi menjamin perkembangan kemanusiaan
Demokrasi menjamin kesatuan politik yang tinggi atas warganya
Demokrasi suka menghindari ruang terhadap negara lain
 Demokrasi cenderung lebih makmur
 Demokrasi lebih menjamin kebebasan warganya
Demokrasi membantu warga negaranya melindungi                    kepentingan
  fundamentalnya
PRINSIP DEMOKRASI DALAM
                    PIAGAM MADINA
   1. Piagam tersebut dibuat berdasarkan musyawarah antar suku
    bangsa yang menjadi penduduk yang heterogen di Madinah, baik
    penduduk asli Yatsrib yang ber- agama PAGAN (penyembah
    berhala/ kafir dzimmi selain kafir Quraisy yang memang dalam
    keadaan perang dengan kaum muslimin), pemeluk Yahudi (lebih
    dari 20 suku) maupun penduduk dengan agama minoritas lainnya
    (seperti kaum Judam dan Udhro yang beragama kristen). Ini
    sesuai dengan prinsip Al- Qur’an yang menyatakan:
-         ‫( ﻟﻜﻡ ﺪﻴﻨﻜﻡ ﻭﻟﻰ ﺪﻴﻥ‬bagimu agamamu dan bagiku agamaku.
    (QS. Al- Kafirun 6).
-         ‫( ﻭﺃﻤﺮﻬﻢ ﺸﻭﺮﻯ ﺑﻴﻧﻬﻢ‬Perkara mereka selalu di musyawarahkan
    diantara mereka. (QS. As- Syuuroo 36- 38  )
-         ‫( ﻮﺸﺎﻮﺮﻫﻡ ﻔﻰ ﺍﻷﻤﺮ‬Bermusyawarahlah dengan mereka dalam
    segala urusan” ( QS.Ali Imron 159)
PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM                      MADINA
2. Prinsip pengakuan hak intelektual tercermin dalam pengakuan Piagam
   Madinah kepada masing- masing kabilah untuk bertindak sesuai ADAT
   ISTIADAT dan kebiasaan mereka masing- masing. Statement demikian
   bahkan diulang- ulang setiap Piagam tersebut menyebutkan hak tiap- tiap
   kabilah. Sesuai dengan Naskah “Sohifah Madinah” menurut riwayat Ibnu
   Ishaq pada “Sirroh Nabawiyyah”  II/119- 123 yang dikutip oleh Ibnu
   Hisyam, yang menyatakan:
     ‫ﺍﻠﻤﻬﺎﺠﺮﻮﻥ ﻤﻥ ﻗﺮﻴﺶ ﻋﻠﻰ ﺮﺑﻌﺘﻬﻡ –  ﻴﺘﻌﺎﻗﻠﻮﻥ ﺒﻴﻧﻬﻡ –  ﻮﻫﻡ ﻴﻔﺪﻮﻦ ﻋﺎﻨﻴﻬﻡ‬
   ‫ =. .………ﺒﺎﻟﻤﻌﺮﻮﻒ ﻮﺍﻟﻘﺴﻄ ﺒﻴﻦ ﺍﻟﻤﺆﻤﻨﻴﻦ . … ﻮﺒﻧﻭ ﻋﻭﻑ ﻋﻟﻰ ﺮﺒﻌﺘﻬﻡ‬Orang-
   orang Muhajirin dari Quroisy memiliki hak asli mereka, saling menanggung,
   membayar dan menerima uang tebusan darah karena suatu pembunuhan
   dengan cara- cara yang makruf dan adil diantara orang- orang beriman.
   (Piagam Madinah: I.Pembentukan Umat. Pasal 2, berdasarkan sistimisasi
   pasal- pasal oleh Dr.AJ Wensinck dalam bukunya “Muhammad en de
   Yoden le Madina (1928).
PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA

 3. Prinsip pengakuan bahwa mereka adalah BANGSA YANG
   SATU dan mengakui bahwa kekuatan dan kekuasaan
   termasuk kewajiban mempertahankan Negara itu ada pada
   kebersamaan. Sesuai pernyataan Piagam Madinah yang
   menyatakan:
     ‫ﺑﺴﻡ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﺮﺤﻤﻥ ﺍﻟﺭﺤﻴﻡ  - ﻫﺫﺍ ﻜﺘﺎﺐ ﻤﻥ ﻤﺤﻤﺪ ﺼﻠﻌﻡ  ﺑﻴﻦ‬
   ‫ﺍﻠﻤﺆﻤﻨﻴﻦ ﻮﺍﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻤﻦ ﻗﺭﻴﺶ ﻭﻴﺛﺭﺐ ﻮﻤﻦ ﺗﺑﻌﻬﻡ ﻔﻟﺤﻖ ﺑﻬﻡ‬
   ‫ ..……ﻮﺠﺎﻫﺪ ﻤﻌﻬﻢ  ﺇﻨﻬﻡ ﺃﻤﺔ ﻮﺍﺤﺪﺓ‬Dengan nama Allah
   Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Inilah Piagam tertulis
   dari Nabi Muhammad SAW (pemimpin) kalangan orang-
   orang beriman dan pemeluk Islam dari suku Quroisy dan
   Yatsrib, dan orang- orang yang mengikuti mereka,
   mempersatukan diri dan berjuang bersama mereka,
    sesungguhnya mereka merupakan ummat yang satu…..
PRINSIP DEMOKRASI DALAM
      PIAGAM MADINA
 (Piagam Madinah: Mukaddimah, I Pasal 1.Pembentukan Ummat )
  ‫ﻭﺇﻦ ﻋﻟﻰ ﺍﻟﻴﻬﻭﺪ ﻨﻔﻗﺎﺗﻬﻡ ﻮﻋﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﻟﻤﻴﻦ ﻧﻔﻗﺎﺗﻬﻡ –  ﻮﺇﻥ ﺑﻴﻨﻬﻡ ﺍﻟﻧﺼﺭ ﻋﻟﻰ ﻤﻦ‬
‫ﺤﺎﺭﺐ ﺃﻫﻞ ﻫﺫﻩ ﺍﻟﺼﺤﻴﻔﺔ –  ﻮﺍﻥ ﺑﻴﻨﻬﻡ ﺍﻟﻨﺼﺢ ﻮﺍﻟﻨﺼﻴﺤﺔ ﻮﺍﻟﺑﺮ ﺪﻮﻦ ﺍﻹﺛﻡ –  ﻮﺍﻧﻪ‬
‫ﻻﻴﺄﺜﻡ ﺍﻤﺭﺆ ﺑﺤﻠﻴﻔﻪ –  ﻭﺍﻦ ﺍﻟﻨﺼﺮ ﻟﻟﻤﻈﻠﻮﻡ‬
       -          = Kaum Yahudi memikul biaya Negara, sebagaimana kaum
Muslimin memikul beaya Negara. Diantara segenap warga Negara terjalin
pembelaan untuk menentang setiap musuh Negara yang memerangi setiap
peserta piagam ini. Diantara mereka harus terdapat saling nasihat
menasihati dan berbuat kebajikan, dan menjauhi segala dosa. Seseorang
warga negara tidak dianggap bersalah karena kesalahan yang diperbuat oleh
sekutunya. Pertolongan dan pembelaan serta bantuan harus diberikan
kepada golongan yang ter- aniaya…. (Piagam Madinah: VI.Tugas warga
Negara.pasal 37)
PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA

4. Mengakui nilai- nilai specific yang dimiliki masing- masing anak
  bangsa. Ini tercermin dalam dictum yang menyatakan:
   ‫ﻠﻠﻴﻬﻮﺪ ﺪﻴﻧﻬﻡ ﻭﻠﻠﻤﺆﻤﻧﻴﻦ ﺪﻴﻧﻬﻡ ﻤﻮﺍﻠﻬﻢ ﻭﺍﻧﻔﺴﻬﻡ ﺍﻻ ﻤﻥ ﻇﻠﻢ ﻭﺍﺜﻢ‬
  ‫ = ﻔﺈﻨﻪ ﻻ ﻴﻮﺗﻎ ﺍﻻ ﻨﻔﺴﻪ‬Bagi orang Yahudi bebas menjalankan
  agamanya, bagi orang Islam bebas menjalankan agamanya.
  Harta mereka dan jiwa mereka (dilindungi) kecuali yang
  berbuat zalim dan dosa….
    ‫ ..……ﻮﻫﻡ ﻴﻔﺪﻭﻦ ﻋﺎﻧﻴﻬﻡ ﺑﺎﻠﻤﻌﺮﻮﻒ ﻭﺍﻠﻗﺴﻄ‬dan mereka
  berhak/ berkewajiban membayarkan tebusan darah maupun
  tawanan dengan cara- cara yang MAKRUF (sesuai tradisi/ urf
  mereka) dan dengan cara- cara yang adil…
PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA

 5. Jejak pilar- pilar demokrasi/ nomokrasi  dalam Piagam
   Madinah diatas begitu jelas dan dengan tegas menunjukkan
   bahwa justru Islam sangat menjunjung tinggi heterogenitas-
   seperti pendapat Huntington: bersifat unitarianism,
   individualism, skriptalism, puritanism, egalitarianism,
    menolak meditasi dan mysticism adalah sebagai ciri- ciri
   masyarakat baru yang pasti mengarah kepada persamaan
   hak dan kewajiban sesuai prinsip- prinsip demokrasi dan
   sama sekali jauh dari system totaliter, terkecuali dalam
   beberapa hal yang menjadi khususiyah umat ini seperti
   tentang Kafir Dzimmi, Kepemimpinan dan masalah
   Kesaksian,
PILAR PILAR DEMOKRASI
NILAI-NILAI DEMOKRASI

   Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai-nilai
  yang       mutlak     diperlukan     untuk
  mengembangkan        pemerintahan     yang
  demokratis. Ketiadaan hal-hal tersebut
  akan mengakibatkan dampak yang kentara
  berupa pemerintahan yang sulit ditegakkan.
  Diantara yang merupakan nilai-nilai
  tersebut adalah sebagai berikut :
FAKTOR PENDUKUNG NILAI DEMOKRASI
Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia
 • Periode        1945-1959        (Masa       Demokrasi
   Parlementer) Pasca proklamasi kemerdekaan, kita
   memulai      demokrasi    dengan    sistem   Demokrasi
   parlementer pada fase demokrasi ini, peran parlementer
   serta partai-partai sangat menonjol. Di satu sisi partai-
   partai ini memang berfungsi sebagai wadah dalam
   pencerdasan dan aspirasi politik, namun disisi lain,
   munculnya partai-partai dengan kepentingan dan ideologi
   yang berbeda secara tidak langsung menciptakan sekat-
   sekat antar sesama anak bangsa. Akibatnya, persatuan
   yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama
   menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan
   konstruktif sesudah kemerdekaan.
Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia
• Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin)
  Kekuasaan cenderung korup dan kekuasaan absolut
  pasti korup. Adagium itu adalah gambaran dari demokrasi
  paca demokrasi parlementer, pada fase ini, Soekarno
  mendeklarasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup, dan
  saat itu pula Dwi tunggal runtuh, karena Bung Hatta memilih
  mundur dari jabatan wakil presiden karena menilai konsep
  yang dibawa Soekarno sudah jauh menyimpang dari cita-cita
  rakyat. Salah satu kelemahan dari sistem demokrasi
  terpemimpin ini adalah tidak adanya proses check and
  balance.Karena peran presiden sangat dominan sementara
  partai politik praktis menjadi kurang berfungsi. Soekarno
  karena karismanya yang sangat hebat di mata rakyatnya dapat
  menghipnotis bangsa ini sehingga rakyat dan multi parta saat
  itu tidak bergeming ketika dipegang kekuasaan Soekarno
  untuk seumur hidup.
Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia
• Periode  1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era
  Orde Baru) Demokrasi pancasila merupakan demokrasi
  konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan
  formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan TAP
  MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali
  penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa
  Demokrasi Terpimpin. Namun dalam perjalanan 32 tahun
  pemerintahan Soeharto secara tidak disadari terseret dalam
  demokrasi yang diktator. Peran presiden semakin dominant
  terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain. Melihat praktek
  demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya digunakan
  sebagai legitimasi politik penguasa saat itu sebab kenyataannya
  yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
  Kekuatan pemerintah jauh di atas kekuatan rakyat. Rakyat
  yang punya hak suara hampir sulit untuk berbicara.
Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia
        Periode 1999- sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era
  Reformasi) Dengan runtuhnya cengkeraman kekuasaan otoriter maka
  Indonesia  memasuki babak baru sebagai negara demokrasi. Setelah rezim
  berhasil diruntuhkan, peranan partai politik kembali menonjol sehingga
  demokrasi dapat berkembang. Pada fase-fase awal periode ini, posisi
  pemerintah masih belum stabil, sehingga beberapa kali terjadi pergantian
  pemerintahan dalam waktu yang singkat. Era ini ditandai dengan kembali di
  implementasi kannya UUD pasal 28, yaitu kebebasan berpendapat, pers
  kembali tumbuh subur. Bahkan saat ini Indonesia  disebut-sebut sebagai
  negara demokrasi percontohan di Kawasan Asia.  Perubahan secara radikal
  ini patut disyukuri oleh semua orang yang  menganut keadilan dan
  kebebasan berpendapat.  Tapi dibalik itu perubahan  ini menjadi bumerang
  bagi bangsa ini bila salah dalam  menginterpretasikan penerapannya. Saat
  ini tampaknya kekuatan rakyat sangat dominan. Bahkan etika,  moral dan
  aturan hukum diinjak-injak demi demokrasi keblabasan yang  telah diyakini
  banyak pihak.
Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia
 • Kekuatan rakyat yang tanpa etika dan aturan  itu sangat mungkin
   menjadi kontraproduktif yang akan menghancurkan  bangsa ini.  Namun
   dalam perjalanan demokrasi dalam era reformasi berjalan terlalu cepat
   dan tidak terarah. Sistem multi partai dan sistem hukum yang belum
   berkembang sempurna membuat gaya demokrasi masyarakat bangsa ini
   menjadi keblabasan. Eforia politik dalam berdemokrasi membuat
   masyarakat tidak beretika, tidak santun dan cenderung mudah
   melanggar hukum atau anarkis dalam hidup berdemokrasi. Karena
   sistem multi partai inilah maka kekuatan rakyat menjadi sangat dominan.
   Siapapun bangsa ini bisa bebas bersuara, bebas memaki, bebas
   demonstrasi anarkis tanpa ada aparat hukum bisa menindak. Meski
   aturan hukum sudah sangat kuat tetapi aparat tidak terpedaya dalam
   membendung kekuatan rakyat bisa sudah menjadi besar. Aparat sering
   tersandera oleh jargon demokrasi yang berlebihan seperti HAM dan
   pelanggaran demokrasi. Kekuatan rakyat bangun lebih hebat seketika
   melebihi apa yang dipikirkan banyak orang.
PENDIDIKAN DEMOKRASI
  Pendidikan demokrasi diartikan sebagai
upaya sistematis yang dilakukan Negara
dan masyarakat untuk memfasilitasi
individu warga negaranya agar memahami,
meghayati,     mengamall      kan    dan
mengembangkan konsep, prinsip dan nilai
demokrasi sesuai dengan status dan peran
nya dalam masyarakat ( winataputra, 2006
: 12)
PENDIDIKAN DEMOKRASI
  Demokrasi memang tidak diwarisi , tetapi ditangkap dan
dicerna melalui proses belajar oleh karena itu untuk
memahaminya diperlukan suatu proses pendidikan
demokrasi.  Pendidikan demokrasi dalam nerbagai konteks,
dalam hal ini untuk pendidikan formal ( disekolah dan
perguruan tinggi), non formal ( pendidikan diluar sekolah
dan informal ( pergaulan dirumah dan masyarakat
kulturaluntuk membangun cita – cita, nilai, konsep, prinsip,
sikap, dan keterampilan demokrasi dalam berbagai
konteks(Winaputra,2006:19)
KESIMPULAN
    PENTINGNYA PENDIDIKAN DEMOKRASI :
 Pendidikan demokrasi pada generasi penerus
 merupakan salah satu alternatif solusi penyelesaian
  untuk mengantisipasi konflik-konflik yang terjadi
 di Indonesia        dimasa mendatang. Dengan
 tersosialisasikan        pendidikan      demokrasi
 diharapkan generasi penerus dapat memahami,
 menganalisis, menjawab masalah-masalah yang
 dihadapi bangsa, dan dapat membangun kehidupan
 demokrasi secara berkesinambungan, konsisten
 berdasarkan cita-cita bangsa sehingga tujuan
 nasional bisa tercapai.

More Related Content

What's hot

Cabaran demokrasi timur tengah
Cabaran demokrasi timur tengahCabaran demokrasi timur tengah
Cabaran demokrasi timur tengahBella Chan
 
Essay - Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi Rohingya
Essay -  Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi RohingyaEssay -  Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi Rohingya
Essay - Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi RohingyaIndira Jauzā
 
Demorasi dalam islam
Demorasi dalam islamDemorasi dalam islam
Demorasi dalam islamHibar Carlos
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaanmusniumar
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusiadimar aji
 
13 Hak Asasi
13 Hak Asasi13 Hak Asasi
13 Hak AsasiWanBK Leo
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraAldi Aldinar
 

What's hot (14)

Cabaran demokrasi timur tengah
Cabaran demokrasi timur tengahCabaran demokrasi timur tengah
Cabaran demokrasi timur tengah
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Essay - Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi Rohingya
Essay -  Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi RohingyaEssay -  Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi Rohingya
Essay - Posisi Luar Negeri Indonesia dalam Kasus Pengungsi Rohingya
 
Demorasi dalam islam
Demorasi dalam islamDemorasi dalam islam
Demorasi dalam islam
 
Demokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modernDemokrasi dalam sosialisme modern
Demokrasi dalam sosialisme modern
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
 
Jurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwahJurnalistik dakwah
Jurnalistik dakwah
 
PKMakaah ham
PKMakaah hamPKMakaah ham
PKMakaah ham
 
Pancaxxxsso
PancaxxxssoPancaxxxsso
Pancaxxxsso
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
13 Hak Asasi
13 Hak Asasi13 Hak Asasi
13 Hak Asasi
 
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan BernegaraDInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
DInamika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 

Similar to Demokrasi

Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta33335
 
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xisistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xiAuliaFarisHumam
 
Kewarganegaraan, demokrasi
Kewarganegaraan, demokrasiKewarganegaraan, demokrasi
Kewarganegaraan, demokrasiWenny Safitri
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniAditya Padma
 
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptxkewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptxArnoldusThomasLD
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismeAidha Mariza
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesiaSri Hartati
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesiaSri Hartati
 
wawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxwawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxYosSeliin1
 

Similar to Demokrasi (20)

Numpang ta
Numpang taNumpang ta
Numpang ta
 
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xisistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
sistem dan dinamika demokrasi pancasila kelas xi
 
Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)
 
Kewarganegaraan, demokrasi
Kewarganegaraan, demokrasiKewarganegaraan, demokrasi
Kewarganegaraan, demokrasi
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBudaya demokrasi menuju masyarakat madani
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
KELAS XI BAB 2.pptx
KELAS XI BAB 2.pptxKELAS XI BAB 2.pptx
KELAS XI BAB 2.pptx
 
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptxkewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
kewarganegaraan ol 9 Demokrasi - 27 juni 22.pptx
 
DEMOKRASI.ppt
DEMOKRASI.pptDEMOKRASI.ppt
DEMOKRASI.ppt
 
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan NasionalismePaham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
Paham yang Mendasari Pergerakan Nasionalisme
 
Bab 2 kelas xi
Bab 2 kelas xiBab 2 kelas xi
Bab 2 kelas xi
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Pknnew
PknnewPknnew
Pknnew
 
Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptxDEMOKRASI INDONESIA.pptx
DEMOKRASI INDONESIA.pptx
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesia
 
Ppt demokrasi indonesia
Ppt demokrasi  indonesiaPpt demokrasi  indonesia
Ppt demokrasi indonesia
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
wawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptxwawancara kewarganegaraan.pptx
wawancara kewarganegaraan.pptx
 

More from Meita Purnamasari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANMeita Purnamasari
 
Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilanNorma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilanMeita Purnamasari
 
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...Meita Purnamasari
 
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian  kekuasaan negaraKe 1 sistem pembagian  kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negaraMeita Purnamasari
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaMeita Purnamasari
 
Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawabPers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawabMeita Purnamasari
 
Sosiologi sbg ilmu pengetahuan
Sosiologi sbg ilmu pengetahuanSosiologi sbg ilmu pengetahuan
Sosiologi sbg ilmu pengetahuanMeita Purnamasari
 
Sosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkungan
Sosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkunganSosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkungan
Sosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkunganMeita Purnamasari
 
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatSosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatMeita Purnamasari
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalMeita Purnamasari
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianMeita Purnamasari
 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaMeita Purnamasari
 

More from Meita Purnamasari (20)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
 
Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilanNorma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan
 
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
Harmonisasi dalam keberagaman suku,agama, ras, budaya sosial, ekonomi dan gen...
 
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian  kekuasaan negaraKe 1 sistem pembagian  kekuasaan negara
Ke 1 sistem pembagian kekuasaan negara
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Pers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawabPers yang bebas dan bertanggung jawab
Pers yang bebas dan bertanggung jawab
 
Hubungan internasional
Hubungan internasional Hubungan internasional
Hubungan internasional
 
Hukum internasional
Hukum internasionalHukum internasional
Hukum internasional
 
Sosiologi sbg ilmu pengetahuan
Sosiologi sbg ilmu pengetahuanSosiologi sbg ilmu pengetahuan
Sosiologi sbg ilmu pengetahuan
 
Tipe budaya politik
Tipe budaya politikTipe budaya politik
Tipe budaya politik
 
Sosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkungan
Sosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkunganSosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkungan
Sosiologi sebagai kajian tentang masyarakat dan lingkungan
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakatSosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
Sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat
 
Sistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasionalSistem hukum dan peradilan internasional
Sistem hukum dan peradilan internasional
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadianSosialisasi sbg pembentukan kepribadian
Sosialisasi sbg pembentukan kepribadian
 
Hubungan internasional
Hubungan internasionalHubungan internasional
Hubungan internasional
 
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsaPentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
Pentingnya wilayah indonesia sebagai ruang hidup bangsa
 
NILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASINILAI NILAI DEMOKRASI
NILAI NILAI DEMOKRASI
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Demokrasi

  • 1. SIKAP DAN PERILAKU DEMOKRATIS Meita Purnamasari A,M.Pd STIKES AISYIYAH BANDUNG
  • 2. KONSEP DASAR DEMOKRASI Dalam bahasa latin demokrasi berasal dari kata: Demos, Craten/Logos  Dalam bahasa inggris: Democracy  Demokrasi merupakan konsep yang masih disalah pahami dan disalahgunakan manakala rezim rataster dan diktator militer berusaha memperoleh dukungan rakyat yang menempelkan label demokrasi pada diri mereka sendiri.
  • 4. MENGAPA MEMILIH DEMOKRASI ? Robert A-Dahc dalam bukunya ‘’on democracy’’ mengemukakan 10 Proposisi: Demokrasi mencegah sistem pemerintahan yang keji dan sewenang-wenang Demokrasi menjamin hak-hak fundamental warga negaranya yang oleh sistem lain sering Dikesampingkan Demokrasi memberikan kesempatan lebih luas bagi warganya untuk menentukan nasib sendiri, hidup sesuai pilihannya, dan berdasarkan hukum Demokrasi melakukan tanggung jawab moral Demokrasi menjamin perkembangan kemanusiaan Demokrasi menjamin kesatuan politik yang tinggi atas warganya Demokrasi suka menghindari ruang terhadap negara lain  Demokrasi cenderung lebih makmur  Demokrasi lebih menjamin kebebasan warganya Demokrasi membantu warga negaranya melindungi kepentingan fundamentalnya
  • 5. PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA 1. Piagam tersebut dibuat berdasarkan musyawarah antar suku bangsa yang menjadi penduduk yang heterogen di Madinah, baik penduduk asli Yatsrib yang ber- agama PAGAN (penyembah berhala/ kafir dzimmi selain kafir Quraisy yang memang dalam keadaan perang dengan kaum muslimin), pemeluk Yahudi (lebih dari 20 suku) maupun penduduk dengan agama minoritas lainnya (seperti kaum Judam dan Udhro yang beragama kristen). Ini sesuai dengan prinsip Al- Qur’an yang menyatakan: -         ‫( ﻟﻜﻡ ﺪﻴﻨﻜﻡ ﻭﻟﻰ ﺪﻴﻥ‬bagimu agamamu dan bagiku agamaku. (QS. Al- Kafirun 6). -         ‫( ﻭﺃﻤﺮﻬﻢ ﺸﻭﺮﻯ ﺑﻴﻧﻬﻢ‬Perkara mereka selalu di musyawarahkan diantara mereka. (QS. As- Syuuroo 36- 38  ) -         ‫( ﻮﺸﺎﻮﺮﻫﻡ ﻔﻰ ﺍﻷﻤﺮ‬Bermusyawarahlah dengan mereka dalam segala urusan” ( QS.Ali Imron 159)
  • 6. PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA 2. Prinsip pengakuan hak intelektual tercermin dalam pengakuan Piagam Madinah kepada masing- masing kabilah untuk bertindak sesuai ADAT ISTIADAT dan kebiasaan mereka masing- masing. Statement demikian bahkan diulang- ulang setiap Piagam tersebut menyebutkan hak tiap- tiap kabilah. Sesuai dengan Naskah “Sohifah Madinah” menurut riwayat Ibnu Ishaq pada “Sirroh Nabawiyyah”  II/119- 123 yang dikutip oleh Ibnu Hisyam, yang menyatakan: ‫ﺍﻠﻤﻬﺎﺠﺮﻮﻥ ﻤﻥ ﻗﺮﻴﺶ ﻋﻠﻰ ﺮﺑﻌﺘﻬﻡ –  ﻴﺘﻌﺎﻗﻠﻮﻥ ﺒﻴﻧﻬﻡ –  ﻮﻫﻡ ﻴﻔﺪﻮﻦ ﻋﺎﻨﻴﻬﻡ‬ ‫ =. .………ﺒﺎﻟﻤﻌﺮﻮﻒ ﻮﺍﻟﻘﺴﻄ ﺒﻴﻦ ﺍﻟﻤﺆﻤﻨﻴﻦ . … ﻮﺒﻧﻭ ﻋﻭﻑ ﻋﻟﻰ ﺮﺒﻌﺘﻬﻡ‬Orang- orang Muhajirin dari Quroisy memiliki hak asli mereka, saling menanggung, membayar dan menerima uang tebusan darah karena suatu pembunuhan dengan cara- cara yang makruf dan adil diantara orang- orang beriman. (Piagam Madinah: I.Pembentukan Umat. Pasal 2, berdasarkan sistimisasi pasal- pasal oleh Dr.AJ Wensinck dalam bukunya “Muhammad en de Yoden le Madina (1928).
  • 7. PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA 3. Prinsip pengakuan bahwa mereka adalah BANGSA YANG SATU dan mengakui bahwa kekuatan dan kekuasaan termasuk kewajiban mempertahankan Negara itu ada pada kebersamaan. Sesuai pernyataan Piagam Madinah yang menyatakan: ‫ﺑﺴﻡ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﺮﺤﻤﻥ ﺍﻟﺭﺤﻴﻡ  - ﻫﺫﺍ ﻜﺘﺎﺐ ﻤﻥ ﻤﺤﻤﺪ ﺼﻠﻌﻡ  ﺑﻴﻦ‬ ‫ﺍﻠﻤﺆﻤﻨﻴﻦ ﻮﺍﻠﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻤﻦ ﻗﺭﻴﺶ ﻭﻴﺛﺭﺐ ﻮﻤﻦ ﺗﺑﻌﻬﻡ ﻔﻟﺤﻖ ﺑﻬﻡ‬ ‫ ..……ﻮﺠﺎﻫﺪ ﻤﻌﻬﻢ  ﺇﻨﻬﻡ ﺃﻤﺔ ﻮﺍﺤﺪﺓ‬Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Inilah Piagam tertulis dari Nabi Muhammad SAW (pemimpin) kalangan orang- orang beriman dan pemeluk Islam dari suku Quroisy dan Yatsrib, dan orang- orang yang mengikuti mereka, mempersatukan diri dan berjuang bersama mereka, sesungguhnya mereka merupakan ummat yang satu…..
  • 8. PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA (Piagam Madinah: Mukaddimah, I Pasal 1.Pembentukan Ummat ) ‫ﻭﺇﻦ ﻋﻟﻰ ﺍﻟﻴﻬﻭﺪ ﻨﻔﻗﺎﺗﻬﻡ ﻮﻋﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﻟﻤﻴﻦ ﻧﻔﻗﺎﺗﻬﻡ –  ﻮﺇﻥ ﺑﻴﻨﻬﻡ ﺍﻟﻧﺼﺭ ﻋﻟﻰ ﻤﻦ‬ ‫ﺤﺎﺭﺐ ﺃﻫﻞ ﻫﺫﻩ ﺍﻟﺼﺤﻴﻔﺔ –  ﻮﺍﻥ ﺑﻴﻨﻬﻡ ﺍﻟﻨﺼﺢ ﻮﺍﻟﻨﺼﻴﺤﺔ ﻮﺍﻟﺑﺮ ﺪﻮﻦ ﺍﻹﺛﻡ –  ﻮﺍﻧﻪ‬ ‫ﻻﻴﺄﺜﻡ ﺍﻤﺭﺆ ﺑﺤﻠﻴﻔﻪ –  ﻭﺍﻦ ﺍﻟﻨﺼﺮ ﻟﻟﻤﻈﻠﻮﻡ‬ -          = Kaum Yahudi memikul biaya Negara, sebagaimana kaum Muslimin memikul beaya Negara. Diantara segenap warga Negara terjalin pembelaan untuk menentang setiap musuh Negara yang memerangi setiap peserta piagam ini. Diantara mereka harus terdapat saling nasihat menasihati dan berbuat kebajikan, dan menjauhi segala dosa. Seseorang warga negara tidak dianggap bersalah karena kesalahan yang diperbuat oleh sekutunya. Pertolongan dan pembelaan serta bantuan harus diberikan kepada golongan yang ter- aniaya…. (Piagam Madinah: VI.Tugas warga Negara.pasal 37)
  • 9. PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA 4. Mengakui nilai- nilai specific yang dimiliki masing- masing anak bangsa. Ini tercermin dalam dictum yang menyatakan: ‫ﻠﻠﻴﻬﻮﺪ ﺪﻴﻧﻬﻡ ﻭﻠﻠﻤﺆﻤﻧﻴﻦ ﺪﻴﻧﻬﻡ ﻤﻮﺍﻠﻬﻢ ﻭﺍﻧﻔﺴﻬﻡ ﺍﻻ ﻤﻥ ﻇﻠﻢ ﻭﺍﺜﻢ‬ ‫ = ﻔﺈﻨﻪ ﻻ ﻴﻮﺗﻎ ﺍﻻ ﻨﻔﺴﻪ‬Bagi orang Yahudi bebas menjalankan agamanya, bagi orang Islam bebas menjalankan agamanya. Harta mereka dan jiwa mereka (dilindungi) kecuali yang berbuat zalim dan dosa…. ‫ ..……ﻮﻫﻡ ﻴﻔﺪﻭﻦ ﻋﺎﻧﻴﻬﻡ ﺑﺎﻠﻤﻌﺮﻮﻒ ﻭﺍﻠﻗﺴﻄ‬dan mereka berhak/ berkewajiban membayarkan tebusan darah maupun tawanan dengan cara- cara yang MAKRUF (sesuai tradisi/ urf mereka) dan dengan cara- cara yang adil…
  • 10. PRINSIP DEMOKRASI DALAM PIAGAM MADINA 5. Jejak pilar- pilar demokrasi/ nomokrasi  dalam Piagam Madinah diatas begitu jelas dan dengan tegas menunjukkan bahwa justru Islam sangat menjunjung tinggi heterogenitas- seperti pendapat Huntington: bersifat unitarianism, individualism, skriptalism, puritanism, egalitarianism,  menolak meditasi dan mysticism adalah sebagai ciri- ciri masyarakat baru yang pasti mengarah kepada persamaan hak dan kewajiban sesuai prinsip- prinsip demokrasi dan sama sekali jauh dari system totaliter, terkecuali dalam beberapa hal yang menjadi khususiyah umat ini seperti tentang Kafir Dzimmi, Kepemimpinan dan masalah Kesaksian,
  • 12. NILAI-NILAI DEMOKRASI Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai-nilai yang mutlak diperlukan untuk mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Ketiadaan hal-hal tersebut akan mengakibatkan dampak yang kentara berupa pemerintahan yang sulit ditegakkan. Diantara yang merupakan nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :
  • 13.
  • 15. Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia • Periode 1945-1959 (Masa Demokrasi Parlementer) Pasca proklamasi kemerdekaan, kita memulai demokrasi dengan sistem Demokrasi parlementer pada fase demokrasi ini, peran parlementer serta partai-partai sangat menonjol. Di satu sisi partai- partai ini memang berfungsi sebagai wadah dalam pencerdasan dan aspirasi politik, namun disisi lain, munculnya partai-partai dengan kepentingan dan ideologi yang berbeda secara tidak langsung menciptakan sekat- sekat antar sesama anak bangsa. Akibatnya, persatuan yang digalang selama perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
  • 16. Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia • Periode 1959-1965 (Masa Demokrasi Terpimpin) Kekuasaan cenderung korup dan kekuasaan absolut pasti korup. Adagium itu adalah gambaran dari demokrasi paca demokrasi parlementer, pada fase ini, Soekarno mendeklarasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup, dan saat itu pula Dwi tunggal runtuh, karena Bung Hatta memilih mundur dari jabatan wakil presiden karena menilai konsep yang dibawa Soekarno sudah jauh menyimpang dari cita-cita rakyat. Salah satu kelemahan dari sistem demokrasi terpemimpin ini adalah tidak adanya proses check and balance.Karena peran presiden sangat dominan sementara partai politik praktis menjadi kurang berfungsi. Soekarno karena karismanya yang sangat hebat di mata rakyatnya dapat menghipnotis bangsa ini sehingga rakyat dan multi parta saat itu tidak bergeming ketika dipegang kekuasaan Soekarno untuk seumur hidup.
  • 17. Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia • Periode  1966-1998 (Masa Demokrasi Pancasila Era Orde Baru) Demokrasi pancasila merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial. Landasan formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan TAP MPRS/MPR dalam rangka untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin. Namun dalam perjalanan 32 tahun pemerintahan Soeharto secara tidak disadari terseret dalam demokrasi yang diktator. Peran presiden semakin dominant terhadap lembaga-lembaga Negara yang lain. Melihat praktek demokrasi pada masa ini, nama pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politik penguasa saat itu sebab kenyataannya yang dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Kekuatan pemerintah jauh di atas kekuatan rakyat. Rakyat yang punya hak suara hampir sulit untuk berbicara.
  • 18. Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia Periode 1999- sekarang (Masa Demokrasi Pancasila Era Reformasi) Dengan runtuhnya cengkeraman kekuasaan otoriter maka Indonesia  memasuki babak baru sebagai negara demokrasi. Setelah rezim berhasil diruntuhkan, peranan partai politik kembali menonjol sehingga demokrasi dapat berkembang. Pada fase-fase awal periode ini, posisi pemerintah masih belum stabil, sehingga beberapa kali terjadi pergantian pemerintahan dalam waktu yang singkat. Era ini ditandai dengan kembali di implementasi kannya UUD pasal 28, yaitu kebebasan berpendapat, pers kembali tumbuh subur. Bahkan saat ini Indonesia  disebut-sebut sebagai negara demokrasi percontohan di Kawasan Asia.  Perubahan secara radikal ini patut disyukuri oleh semua orang yang  menganut keadilan dan kebebasan berpendapat.  Tapi dibalik itu perubahan  ini menjadi bumerang bagi bangsa ini bila salah dalam  menginterpretasikan penerapannya. Saat ini tampaknya kekuatan rakyat sangat dominan. Bahkan etika,  moral dan aturan hukum diinjak-injak demi demokrasi keblabasan yang  telah diyakini banyak pihak.
  • 19. Perjalanan Panjang Sejarah Demokrasi Di Indonesia • Kekuatan rakyat yang tanpa etika dan aturan  itu sangat mungkin menjadi kontraproduktif yang akan menghancurkan  bangsa ini.  Namun dalam perjalanan demokrasi dalam era reformasi berjalan terlalu cepat dan tidak terarah. Sistem multi partai dan sistem hukum yang belum berkembang sempurna membuat gaya demokrasi masyarakat bangsa ini menjadi keblabasan. Eforia politik dalam berdemokrasi membuat masyarakat tidak beretika, tidak santun dan cenderung mudah melanggar hukum atau anarkis dalam hidup berdemokrasi. Karena sistem multi partai inilah maka kekuatan rakyat menjadi sangat dominan. Siapapun bangsa ini bisa bebas bersuara, bebas memaki, bebas demonstrasi anarkis tanpa ada aparat hukum bisa menindak. Meski aturan hukum sudah sangat kuat tetapi aparat tidak terpedaya dalam membendung kekuatan rakyat bisa sudah menjadi besar. Aparat sering tersandera oleh jargon demokrasi yang berlebihan seperti HAM dan pelanggaran demokrasi. Kekuatan rakyat bangun lebih hebat seketika melebihi apa yang dipikirkan banyak orang.
  • 20. PENDIDIKAN DEMOKRASI Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan Negara dan masyarakat untuk memfasilitasi individu warga negaranya agar memahami, meghayati, mengamall kan dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status dan peran nya dalam masyarakat ( winataputra, 2006 : 12)
  • 21. PENDIDIKAN DEMOKRASI Demokrasi memang tidak diwarisi , tetapi ditangkap dan dicerna melalui proses belajar oleh karena itu untuk memahaminya diperlukan suatu proses pendidikan demokrasi.  Pendidikan demokrasi dalam nerbagai konteks, dalam hal ini untuk pendidikan formal ( disekolah dan perguruan tinggi), non formal ( pendidikan diluar sekolah dan informal ( pergaulan dirumah dan masyarakat kulturaluntuk membangun cita – cita, nilai, konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan demokrasi dalam berbagai konteks(Winaputra,2006:19)
  • 22. KESIMPULAN PENTINGNYA PENDIDIKAN DEMOKRASI : Pendidikan demokrasi pada generasi penerus merupakan salah satu alternatif solusi penyelesaian untuk mengantisipasi konflik-konflik yang terjadi di Indonesia dimasa mendatang. Dengan tersosialisasikan pendidikan demokrasi diharapkan generasi penerus dapat memahami, menganalisis, menjawab masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dan dapat membangun kehidupan demokrasi secara berkesinambungan, konsisten berdasarkan cita-cita bangsa sehingga tujuan nasional bisa tercapai.