SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
CASH FLOW
Cash flow = Net Income+Depreciation+Depletion+amortization
+Defered Deduction-Capital Cost
Cash flow = Sales Revenue-Operating cost –Income tax –Capital cost
Penerimaan : a
Royalty : -b
Pendapatan Kotor : c (a-b)
Biaya Operasi : -d
Depresiasi : -e
Amortisasi : -f
Pendapatan terpajak
Sebelum deplesi : g= c-(d+e+f)
50%limit deplesi : -h
% deplesi : -i
Cost deplesi : -j
Pendapatan terpajak : k = g-(h/i/j)
Pajak : -l
Profit/keuntungan : m = k-l
Depresiasi : e
Amortisasi : f
Deplesi : h/i/j
Modal Kerja kembali : n*
Capital Cost : -o**
Cash flow : p = m (e+f+h/i/j)
*dilakukan pada akhir umur proyek
** dilakukan pada tahun ke-0
Cash flow modal sendiri
Depresiasi :
penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan.
Depresiasi adalah konsep akutansi yang menentukan deduksi tahunan
terhadap pendapatan sebelum pajak dengan demikian efek waku dan
penggunaan atas nilai aset dapat direfleksikan dalam laporan
keuangan perusahaan.
Deduksi depresiasi tahunan bertujuan untuk menyesuaikan nilai tahunan yang
digunakan oleh suatu aset dalam proses produksi dari pendapatan
berdasarkan umur ekonomis aktual aset.
Beberapa pengertian nilai yang berhubungan dengan depresiasi :
1. Market value (nilai pasar)
Nilai yang menyatakan brapa besar nilai dari suatu benda modal bila diperjualbelikan
2. Use value
Nilai berdasarkan kegunaan,jadi seseorang membeli benda modal berdasarkan nilai
kegunaan benda tersebut sebagai satuan porsi.
3. Fair value :
Nilai benda modal yang ditentukan oleh pembeli dan penjual dengan keyakinan
bahwa harganya cukup wajar bagi keduanya.
4. Book value (nilai buku) :
Nilai dari benda modal seperti tercantum dalam pembukuan
5. Salvage value (nilai sisa) :
Nilai sisa dari benda modal.Nilai ini merupakan harga yang akan diperoleh bila
benda modal dijual sebagai barang bekas.
6. Scrap value :
Jumlah yang akan diperoleh jika benda modal dijual sebagai barang rongsokan
atau besi tua, biasanya = 0.
Guna Depresiasi
1. Penafsiran pajak
2. Biaya operasi
3. Mengumpulkan dana untuk penggantian alat/pabrik
4. Menghitung harga buku dari harga yang telah dipakai.
Pemilihan Metoda Depresiasi :
1. Dapat mengembalikan modal secepatnya
2. Tidak terlalu rumit
3. Dapat menjamin bahwa setiap saat nilai pembukuan tidak lebih besar dari nilai
sesungguhnya.
4. Tidak menyalahi ketentuan yang berlaku (cukup wajar) sehingga dapat diakui.
Macam metoda Depresiasi :
1. Metode Garis Lurus (Straight Line - SL)
2. Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance - DB)
3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Year Digits- SYD)
4. Metode Produksi-Unit (Units of Production)
1. Metode Garis Lurus (SL)
Metode SL mengasumsikan bahwa suatu jumlah tetap yang didepresiasikan setiap
tahunnya atas umur depresiasi (efektif) aset.
N = Umur depresiasi aset dalam tahun
C = Harga beli dari aset
L = Nilai sisa pada akhir tahun ke N
Dt = Depresiasi pada tahun ke t (1<t<N)
Bt = Nilai buku pada tahun ke t
Dt = (C-L)/N
Bt = C – t Dt
Contoh :
Harga alat gali Rp 900 juta, umur pakai selama 5 tahun, nilai sisa pada akhir tahun ke 5
adalah Rp 100 juta.
Depresiasi tiap tiap tahun (Dt) = (900-100)/5 = 160 juta
Tahun Depresiasi Nilai Buku
0 900
1 160 740
2 160 580
3 160 420
4 160 260
5 160 100
Nilai buku pada akhir tahun adalah
nilai sisa dari aset tersebut.
2. Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance - DB)
Diasumsikan bahwa depresiasi biaya tahunan merupakan
persentase tetap dari Bt pada permulaan tahun.
Rasio depresiasi dalam setiap satu tahun terhadap Bt pada permulaan
adalah tetap di seluruh umur aset dan ditandai dengan R (0<R<1).
Dalam metode ini R = 2/N ketika digunakan keseimbangan menurun
200%, jika ditetapkan bahwa ditetapkan bahwa keseimbangan
menurun 150%, maka R = 1,5 N.
D1= B (R)
Dt = B (1 –R)t-1 (R)
Contoh diatas (tanpa nilai sisa) dikerjakan dengan metode keseimbangan
menurun 200%.
Tahun Depresiasi Nilai Buku
0 900
1 360 540
2 216 324
3 129,6 194,4
4 77,76 116,64
5 46,656 69,984
Nilai buku pada akhir tahun dikatakan Write Off, yang fungsinya sama dengan
Depresiasi.
3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Year Digits- SYD)
Faktor depresiasi untuk setiap tahun merupakan angka dari daftar
urutan terbalik untuk tahun terseut dibagi dengan jumlah angkanya.
Depresiasi adalah :
Nilai buku :
Berdasarkan data diatas maka depresiasi dengan metode jumlah angka menurun (SYD) :
Tahun Angka tahun dalam
Faktor
Depresiasi Depresiasi Nilai Buku
urutan terbalik
1 5 .5/15 266,67 633,33
2 4 .4/15 213,33 420,00
3 3 .3/15 160,00 260,00
4 2 .2/15 106,67 153,33
5 1 .1/15 53,33 100,00
Jumlah 15
4. Metode Produksi-Unit (Units of Production)
Hasil dari metode ini dalam Harga beli aset dikurangi nilai sisa dialokasikan
secara sama berdasarkan estimasi angka dari unit-unit yang diproduksi
sepanjang umur efektif aset.
Depresiasi per unit produk :
(C-L)/estimasi jangka waktu umur produksi dalam unit-unit
Contoh :
Sebuah alat yang digunakan dalam bisnis mempunyai harga $50.000
dan diharapkan nilai sisanya $10.000 serta alat tsb dapat digunakan
300.000 jam. Carilah tingkat deprsiasi per jam penggunaan, dan carilah
nilai bukunya setelah beroperasi selama 10.000 jam.
Depresiasi per unit produk : (50.000-10.000)/300.000 = $0,133 per jam
Setelah 10.000 jam, Bt = 50.000 – (0,133x10.000) = $ 48.670
Keseimbangan menurun yang dialihkan ke Garis Lurus
Berfungsi untuk menghindari Write off
Tahun Depresiasi (DDB)
Nilai Buku
DDB SL
Dep.yg
dipakai
Nilai
buku
0 900 900
1 360 540 180 360 540
2 216 324 135 216 324
3 129,6 194,4 108 129,6 194,4
4 77,76 116,64 97,2 97,2 97,2
5 46,656 69,984 97,2 97,2 0
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2008
TENTANG
PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG
NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN
Metode penyusutan yang dibolehkan berdasarkan ketentuan ini
dilakukan:
•dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang
ditetapkan bagi harta tersebut (metode garis lurus atau straight-
line method); atau
•dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif
penyusutan atas nilai sisa buku (metode saldo menurun atau
declining balance method).
Penggunaan metode penyusutan atas harta harus dilakukan
secara taat asas.
Untuk harta berwujud berupa bangunan hanya dapat disusutkan
dengan metode garis lurus. Harta berwujud selain bangunan
dapat disusutkan dengan metode garis lurus atau metode
saldo menurun.
Dalam hal Wajib Pajak memilih menggunakan metode saldo
menurun, nilai sisa buku pada akhir masa manfaat harus
disusutkan sekaligus.
Contoh penggunaan metode garis lurus:
Sebuah gedung yang harga perolehannya Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) dan masa manfaatnya 20 (dua puluh) tahun,
penyusutannya setiap tahun adalah sebesar : Rp50.000.000,00
atau (Rp1.000.000.000,00 : 20).
Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif
penyusutan harta berwujud ditetapkan sebagai berikut:
Contoh penggunaan metode saldo menurun:
Sebuah mesin yang dibeli dan ditempatkan pada bulan Januari 2009
dengan harga perolehan sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah). Masa manfaat dari mesin tersebut adalah 4 (empat) tahun.
Kalau tarif penyusutan misalnya ditetapkan 50% (lima puluh persen),
penghitungan penyusutannya adalah sebagai berikut.
Tahun Tarif Penyusutan Nilai Buku
Harga Perolehan 150.000.000.
2009 50% 75.000.000 75.000.000
2010 50% 37.500.000 37.500.000
2011 50% 18.750.000 18.750.000
2012 Disusutkan
sekaligus
18.750.000 0
Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan
pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna
bangunan, hak guna usaha, hak pakai, dan muhibah (goodwill)
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun yang
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan.
Untuk menghitung amortisasi, masa manfaat dan tarif amortisasi ditetapkan
sebagai berikut:
Harga perolehan harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya
termasuk biaya perpanjangan hak guna bangunan, hak guna
usaha, hak pakai, dan muhibah (goodwill) yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun diamortisasi dengan
metode:
a. dalam bagian-bagian yang sama setiap tahun selama masamanfaat;
b. dalam bagian-bagian yang menurun setiap tahun dengan cara
menerapkan tarif amortisasi atas nilai sisa buku.
Khusus untuk amortisasi harta tak berwujud yang menggunakan
metode saldo menurun, pada akhir masa manfaat nilai sisa buku harta
tak berwujud atau hak-hak tersebut diamortisasi sekaligus.
DEPLESI
Apabila sumberdaya alam dikonsumsi dalam memproduksi produk
atau jasa, digunakan terminologi deplesi (penyusutan)
untuk menyatakan penurunan nilai sumber daya alam.
Ada dua cara untuk menghitung nilai deplesi :
1. Deplesi biaya
2. Metode Persentase :
a. Persentase deplesi untuk berbagai deposit mineral
b. 50% limit dari pendapatan kena pajak sebelum deplesi
Berdasarkan metode biaya unit deplesi ditentukan dengan membagi
penyesuaian cost basis dari cadangan dengan jumlah unit
yang akan ditambang.
Contoh :
Suatu usah tambang, pemilikan cadangan sebesar 1.000.000 ton
membutuhkan biaya $ 200.000. Produksi tahun 1 sebesar 100.000 ton,
tahun ke dua 200.000 ton. Hitung deplesi biaya !.
Tahun ke 1 Dep.biaya = 200.000 x (100.000/1.000.000) = $20.000
Tahun ke 2 dep.biaya = (200.000-20.000) x (200.000/900.000) = $40.000
No. Deposit Mineral %Deplesi
1. Minyak dan gas 22
2. Sulphur, uranium, asbes, nikel,timah, vanadium 22
3. Emas, perak, tambaga dan bijih besi 15
4. Batubara, lignit dan sodium chloride 10
5. Peat, batu apung dan pasir 5
Besarnya persentase deplesi untuk berbagai jenis deposit mineral
Menentukan deplesi yang diperbolehkan
Menghitung persen
penyusutan (% yang tepat x
pendapatan kotor)
Menghitung 50% dari
pendapatan kena pajak
tanpa nilai deplesi
Memilih yang
lebih KECIL
sebagai
persentase yang
diijinkan
Menghitung biaya
penyusutan (berdasarkan unit
penyusutan yang sesuai
Memilih yang
lebih BESAR
sebagai nilai
deplesi
Suatu usah tambang, pemilikan cadangan batubar sebesar 1 juta ton
membutuhkan biaya $ 200.000. Produksi tahun 1 sebesar 100.000 ton,
tahun ke dua 200.000 ton. Harga jual $10/ton. Biaya produksi $6/ton.
Penyusutan pada tahun pertama dan kedua adalah $100.000.
Persentase deplesi batubara 10%, dengan royalty 10%.
1 2
Pendapatan 1.000.000 2.000.000
Royalty 100.000 200.000
Pendapatan kotor 900.000 1.800.000
Biaya operasi 600.000 1.200.000
Depresiasi 100.000 100.000
Pendapatan terpajak
sebelum deplesi 200.000 500.000
10% Deplesi 90.000 180.000
50% limit deplesi 100.000 250.000
Deplesi biaya 20.000 40.000

More Related Content

What's hot

Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJogo Hera
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikFransiska Puteri
 
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan JasaAyat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasachillastiady
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapDissa MeLina
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAMahyuni Bjm
 
Bab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapBab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapRian Ekawati
 
Depreciation and Revaluation
Depreciation and RevaluationDepreciation and Revaluation
Depreciation and RevaluationNico Iswaraputra
 
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANMETODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANRiki Ardoni
 
Materi ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaianMateri ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaianDede Azis Nagara
 
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)Riki Ardoni
 
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Mitha Viani
 
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaJurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaPiet_Fitriady
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonFransiska Puteri
 
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Trisdarisa Soedarto, MPM, MQM
 

What's hot (19)

Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasaJurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian dan kertas kerja perusahaan jasa
 
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknikITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
ITP UNS Semester 3, Analisis biaya alsin ekonomi teknik
 
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan JasaAyat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
 
Depresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SRDepresiasi Aset Tetap-SR
Depresiasi Aset Tetap-SR
 
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetapPengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
Pengantar Akuntansi 2 Aktiva tetap
 
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDAAkuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
Akuntansi Penyusutan Aset Tetap PEMDA
 
Bab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetapBab 5 aktifa tetap
Bab 5 aktifa tetap
 
Depreciation and Revaluation
Depreciation and RevaluationDepreciation and Revaluation
Depreciation and Revaluation
 
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKANMETODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
METODE PENYUSUTAN DALAM KETENTUAN PERPAJAKAN
 
Materi ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaianMateri ayat jurnal penyesuaian
Materi ayat jurnal penyesuaian
 
Fixed assets.pdf
Fixed assets.pdfFixed assets.pdf
Fixed assets.pdf
 
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
Metode Penyusutan Aset Tetap (Tangible fixed assets)
 
Aktiva tetap
Aktiva tetapAktiva tetap
Aktiva tetap
 
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
 
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasaJurnal penyesuaian perusahaan jasa
Jurnal penyesuaian perusahaan jasa
 
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekonITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
ITP UNS Semester 3, Ekonomi teknik: metode dasar studi ekon
 
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...Ch 10   aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
Ch 10 aset tetap dan aset tidak berwujud, pengantar akuntansi, edisi ke21 w...
 
Aktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujudAktiva tetap berwujud
Aktiva tetap berwujud
 
Akuntansi aktiva tetap
Akuntansi aktiva tetapAkuntansi aktiva tetap
Akuntansi aktiva tetap
 

Similar to Cashflow

06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)
06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)
06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)Al Ibra
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depreschillastiady
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depreschillastiady
 
pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1 pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1 arifahnr
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutanmsahuleka
 
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksiEkonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksiAchmadalimansyur
 
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Kul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooKul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooFajarSuriadi
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapSunarwan Se
 
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxPersediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxFajri A
 
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetapMetode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetapChika Indra
 

Similar to Cashflow (20)

06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)
06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)06 ekotek break  even  analysis & penyusutan (depresiasi)  (tgs klp 5)
06 ekotek break even analysis & penyusutan (depresiasi) (tgs klp 5)
 
depresiasi.pptx
depresiasi.pptxdepresiasi.pptx
depresiasi.pptx
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depres
 
Microsoft Word Depres
Microsoft Word   DepresMicrosoft Word   Depres
Microsoft Word Depres
 
pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1 pengantar akuntansi 1
pengantar akuntansi 1
 
Bab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetapBab 5-aktiva-tetap
Bab 5-aktiva-tetap
 
Konsep Dasar Aktiva Tetap
Konsep Dasar Aktiva TetapKonsep Dasar Aktiva Tetap
Konsep Dasar Aktiva Tetap
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Metode Penyusutan
Metode PenyusutanMetode Penyusutan
Metode Penyusutan
 
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksiEkonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
Ekonomi-Teknik-materi-depresiasi-pada konstruksi
 
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
Amortisasi dan Penyusutan (Matematika Keuangan)
 
Kul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooKul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Kul_5, Defresiasi.pptugoooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
 
ASet Tetap (1).pdf
ASet Tetap (1).pdfASet Tetap (1).pdf
ASet Tetap (1).pdf
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
 
12 depresiasi
12 depresiasi12 depresiasi
12 depresiasi
 
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting TaxPersediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
Persediaan dan penyusutan -- Accounting Tax
 
fixed asset
fixed assetfixed asset
fixed asset
 
Aktiva
AktivaAktiva
Aktiva
 
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetapMetode perhitungan penyusutan aktiva tetap
Metode perhitungan penyusutan aktiva tetap
 
Ekonomi Rekayasa 2016
Ekonomi Rekayasa 2016Ekonomi Rekayasa 2016
Ekonomi Rekayasa 2016
 

Cashflow

  • 1. CASH FLOW Cash flow = Net Income+Depreciation+Depletion+amortization +Defered Deduction-Capital Cost Cash flow = Sales Revenue-Operating cost –Income tax –Capital cost
  • 2. Penerimaan : a Royalty : -b Pendapatan Kotor : c (a-b) Biaya Operasi : -d Depresiasi : -e Amortisasi : -f Pendapatan terpajak Sebelum deplesi : g= c-(d+e+f) 50%limit deplesi : -h % deplesi : -i Cost deplesi : -j Pendapatan terpajak : k = g-(h/i/j) Pajak : -l Profit/keuntungan : m = k-l Depresiasi : e Amortisasi : f Deplesi : h/i/j Modal Kerja kembali : n* Capital Cost : -o** Cash flow : p = m (e+f+h/i/j) *dilakukan pada akhir umur proyek ** dilakukan pada tahun ke-0 Cash flow modal sendiri
  • 3. Depresiasi : penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan. Depresiasi adalah konsep akutansi yang menentukan deduksi tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak dengan demikian efek waku dan penggunaan atas nilai aset dapat direfleksikan dalam laporan keuangan perusahaan. Deduksi depresiasi tahunan bertujuan untuk menyesuaikan nilai tahunan yang digunakan oleh suatu aset dalam proses produksi dari pendapatan berdasarkan umur ekonomis aktual aset. Beberapa pengertian nilai yang berhubungan dengan depresiasi : 1. Market value (nilai pasar) Nilai yang menyatakan brapa besar nilai dari suatu benda modal bila diperjualbelikan 2. Use value Nilai berdasarkan kegunaan,jadi seseorang membeli benda modal berdasarkan nilai kegunaan benda tersebut sebagai satuan porsi.
  • 4. 3. Fair value : Nilai benda modal yang ditentukan oleh pembeli dan penjual dengan keyakinan bahwa harganya cukup wajar bagi keduanya. 4. Book value (nilai buku) : Nilai dari benda modal seperti tercantum dalam pembukuan 5. Salvage value (nilai sisa) : Nilai sisa dari benda modal.Nilai ini merupakan harga yang akan diperoleh bila benda modal dijual sebagai barang bekas. 6. Scrap value : Jumlah yang akan diperoleh jika benda modal dijual sebagai barang rongsokan atau besi tua, biasanya = 0. Guna Depresiasi 1. Penafsiran pajak 2. Biaya operasi 3. Mengumpulkan dana untuk penggantian alat/pabrik 4. Menghitung harga buku dari harga yang telah dipakai.
  • 5. Pemilihan Metoda Depresiasi : 1. Dapat mengembalikan modal secepatnya 2. Tidak terlalu rumit 3. Dapat menjamin bahwa setiap saat nilai pembukuan tidak lebih besar dari nilai sesungguhnya. 4. Tidak menyalahi ketentuan yang berlaku (cukup wajar) sehingga dapat diakui. Macam metoda Depresiasi : 1. Metode Garis Lurus (Straight Line - SL) 2. Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance - DB) 3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Year Digits- SYD) 4. Metode Produksi-Unit (Units of Production)
  • 6. 1. Metode Garis Lurus (SL) Metode SL mengasumsikan bahwa suatu jumlah tetap yang didepresiasikan setiap tahunnya atas umur depresiasi (efektif) aset. N = Umur depresiasi aset dalam tahun C = Harga beli dari aset L = Nilai sisa pada akhir tahun ke N Dt = Depresiasi pada tahun ke t (1<t<N) Bt = Nilai buku pada tahun ke t Dt = (C-L)/N Bt = C – t Dt Contoh : Harga alat gali Rp 900 juta, umur pakai selama 5 tahun, nilai sisa pada akhir tahun ke 5 adalah Rp 100 juta. Depresiasi tiap tiap tahun (Dt) = (900-100)/5 = 160 juta
  • 7. Tahun Depresiasi Nilai Buku 0 900 1 160 740 2 160 580 3 160 420 4 160 260 5 160 100 Nilai buku pada akhir tahun adalah nilai sisa dari aset tersebut. 2. Metode Keseimbangan Menurun (Declining Balance - DB) Diasumsikan bahwa depresiasi biaya tahunan merupakan persentase tetap dari Bt pada permulaan tahun. Rasio depresiasi dalam setiap satu tahun terhadap Bt pada permulaan adalah tetap di seluruh umur aset dan ditandai dengan R (0<R<1). Dalam metode ini R = 2/N ketika digunakan keseimbangan menurun 200%, jika ditetapkan bahwa ditetapkan bahwa keseimbangan menurun 150%, maka R = 1,5 N.
  • 8. D1= B (R) Dt = B (1 –R)t-1 (R) Contoh diatas (tanpa nilai sisa) dikerjakan dengan metode keseimbangan menurun 200%. Tahun Depresiasi Nilai Buku 0 900 1 360 540 2 216 324 3 129,6 194,4 4 77,76 116,64 5 46,656 69,984 Nilai buku pada akhir tahun dikatakan Write Off, yang fungsinya sama dengan Depresiasi.
  • 9. 3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Year Digits- SYD) Faktor depresiasi untuk setiap tahun merupakan angka dari daftar urutan terbalik untuk tahun terseut dibagi dengan jumlah angkanya. Depresiasi adalah : Nilai buku :
  • 10. Berdasarkan data diatas maka depresiasi dengan metode jumlah angka menurun (SYD) : Tahun Angka tahun dalam Faktor Depresiasi Depresiasi Nilai Buku urutan terbalik 1 5 .5/15 266,67 633,33 2 4 .4/15 213,33 420,00 3 3 .3/15 160,00 260,00 4 2 .2/15 106,67 153,33 5 1 .1/15 53,33 100,00 Jumlah 15 4. Metode Produksi-Unit (Units of Production) Hasil dari metode ini dalam Harga beli aset dikurangi nilai sisa dialokasikan secara sama berdasarkan estimasi angka dari unit-unit yang diproduksi sepanjang umur efektif aset.
  • 11. Depresiasi per unit produk : (C-L)/estimasi jangka waktu umur produksi dalam unit-unit Contoh : Sebuah alat yang digunakan dalam bisnis mempunyai harga $50.000 dan diharapkan nilai sisanya $10.000 serta alat tsb dapat digunakan 300.000 jam. Carilah tingkat deprsiasi per jam penggunaan, dan carilah nilai bukunya setelah beroperasi selama 10.000 jam. Depresiasi per unit produk : (50.000-10.000)/300.000 = $0,133 per jam Setelah 10.000 jam, Bt = 50.000 – (0,133x10.000) = $ 48.670
  • 12. Keseimbangan menurun yang dialihkan ke Garis Lurus Berfungsi untuk menghindari Write off Tahun Depresiasi (DDB) Nilai Buku DDB SL Dep.yg dipakai Nilai buku 0 900 900 1 360 540 180 360 540 2 216 324 135 216 324 3 129,6 194,4 108 129,6 194,4 4 77,76 116,64 97,2 97,2 97,2 5 46,656 69,984 97,2 97,2 0
  • 13. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN Metode penyusutan yang dibolehkan berdasarkan ketentuan ini dilakukan: •dalam bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang ditetapkan bagi harta tersebut (metode garis lurus atau straight- line method); atau •dalam bagian-bagian yang menurun dengan cara menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku (metode saldo menurun atau declining balance method).
  • 14. Penggunaan metode penyusutan atas harta harus dilakukan secara taat asas. Untuk harta berwujud berupa bangunan hanya dapat disusutkan dengan metode garis lurus. Harta berwujud selain bangunan dapat disusutkan dengan metode garis lurus atau metode saldo menurun. Dalam hal Wajib Pajak memilih menggunakan metode saldo menurun, nilai sisa buku pada akhir masa manfaat harus disusutkan sekaligus. Contoh penggunaan metode garis lurus: Sebuah gedung yang harga perolehannya Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan masa manfaatnya 20 (dua puluh) tahun, penyusutannya setiap tahun adalah sebesar : Rp50.000.000,00 atau (Rp1.000.000.000,00 : 20).
  • 15. Untuk menghitung penyusutan, masa manfaat dan tarif penyusutan harta berwujud ditetapkan sebagai berikut:
  • 16. Contoh penggunaan metode saldo menurun: Sebuah mesin yang dibeli dan ditempatkan pada bulan Januari 2009 dengan harga perolehan sebesar Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah). Masa manfaat dari mesin tersebut adalah 4 (empat) tahun. Kalau tarif penyusutan misalnya ditetapkan 50% (lima puluh persen), penghitungan penyusutannya adalah sebagai berikut. Tahun Tarif Penyusutan Nilai Buku Harga Perolehan 150.000.000. 2009 50% 75.000.000 75.000.000 2010 50% 37.500.000 37.500.000 2011 50% 18.750.000 18.750.000 2012 Disusutkan sekaligus 18.750.000 0
  • 17. Amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai, dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun yang dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan. Untuk menghitung amortisasi, masa manfaat dan tarif amortisasi ditetapkan sebagai berikut:
  • 18. Harga perolehan harta tak berwujud dan pengeluaran lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai, dan muhibah (goodwill) yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun diamortisasi dengan metode: a. dalam bagian-bagian yang sama setiap tahun selama masamanfaat; b. dalam bagian-bagian yang menurun setiap tahun dengan cara menerapkan tarif amortisasi atas nilai sisa buku. Khusus untuk amortisasi harta tak berwujud yang menggunakan metode saldo menurun, pada akhir masa manfaat nilai sisa buku harta tak berwujud atau hak-hak tersebut diamortisasi sekaligus.
  • 19. DEPLESI Apabila sumberdaya alam dikonsumsi dalam memproduksi produk atau jasa, digunakan terminologi deplesi (penyusutan) untuk menyatakan penurunan nilai sumber daya alam. Ada dua cara untuk menghitung nilai deplesi : 1. Deplesi biaya 2. Metode Persentase : a. Persentase deplesi untuk berbagai deposit mineral b. 50% limit dari pendapatan kena pajak sebelum deplesi Berdasarkan metode biaya unit deplesi ditentukan dengan membagi penyesuaian cost basis dari cadangan dengan jumlah unit yang akan ditambang.
  • 20. Contoh : Suatu usah tambang, pemilikan cadangan sebesar 1.000.000 ton membutuhkan biaya $ 200.000. Produksi tahun 1 sebesar 100.000 ton, tahun ke dua 200.000 ton. Hitung deplesi biaya !. Tahun ke 1 Dep.biaya = 200.000 x (100.000/1.000.000) = $20.000 Tahun ke 2 dep.biaya = (200.000-20.000) x (200.000/900.000) = $40.000 No. Deposit Mineral %Deplesi 1. Minyak dan gas 22 2. Sulphur, uranium, asbes, nikel,timah, vanadium 22 3. Emas, perak, tambaga dan bijih besi 15 4. Batubara, lignit dan sodium chloride 10 5. Peat, batu apung dan pasir 5 Besarnya persentase deplesi untuk berbagai jenis deposit mineral
  • 21. Menentukan deplesi yang diperbolehkan Menghitung persen penyusutan (% yang tepat x pendapatan kotor) Menghitung 50% dari pendapatan kena pajak tanpa nilai deplesi Memilih yang lebih KECIL sebagai persentase yang diijinkan Menghitung biaya penyusutan (berdasarkan unit penyusutan yang sesuai Memilih yang lebih BESAR sebagai nilai deplesi
  • 22. Suatu usah tambang, pemilikan cadangan batubar sebesar 1 juta ton membutuhkan biaya $ 200.000. Produksi tahun 1 sebesar 100.000 ton, tahun ke dua 200.000 ton. Harga jual $10/ton. Biaya produksi $6/ton. Penyusutan pada tahun pertama dan kedua adalah $100.000. Persentase deplesi batubara 10%, dengan royalty 10%. 1 2 Pendapatan 1.000.000 2.000.000 Royalty 100.000 200.000 Pendapatan kotor 900.000 1.800.000 Biaya operasi 600.000 1.200.000 Depresiasi 100.000 100.000 Pendapatan terpajak sebelum deplesi 200.000 500.000 10% Deplesi 90.000 180.000 50% limit deplesi 100.000 250.000 Deplesi biaya 20.000 40.000