1. Service Training-HMI
1
1. Troubleshooting Chart
2. Menyimpulkan Keluhan
3. Dasar Pemeriksaan dan penyetelan
4. Konfirmasi Masalah
5. Electrical troubleshooting
6. Menentukan Masalah
7. Sistem Diagnosis
8. Komponen Fail Safe
9. Pemeriksaan komponen electrical
10. Pemeriksaan Hydraulic
11. Converter Stall test
12. Oil pressure test
TROUBLESHOOTING
Daftar Isi
2. Service Training-HMI
2
1. Menentukkan masalah
3. Konfirmasi gejala yang terjadi
4. 1) Apa DTC muncul?
2) Apakah ada data pada
current data yang tidak
sesuai
5. 1) Apakah gejala kadang-
kadang terjadi ?
2) Apakah terjadi hentakan
yang kasar ?
6. Problem electric 7. Electrical 8. Problem Hydraulic 9. Mechanical 10. Hydraulic
2. Pemeriksaan Dasar
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Urutan Transaxle
Troubleshooting
TROUBLESHOOTING CHART
3. Service Training-HMI
3
6. Problem electrical 7. Electrical 8.Problem Hydraulic 9. Mechanical 10. Hydraulic
Urutan circuit
DTC , &
pemeriksaan
input sensor
Actuator
test
Test jalan
untuk flight
record
Oil passage atau
bersihkan dan
periksa valve
body
Stall test Hydraulic test
atau
atau
11. Menentukkan problem/masalah yang terjadi
12. Perbaiki
13. Melakukan test ulang
14. SELESAI
TROUBLESHOOTING CHART
4. Service Training-HMI
4
MENYIMPULKAN KELUHAN
Langkah pertama dalam prosedur pemeriksaan adalah mendengarkan
keluhan. Menggali informasi dari customer untuk menemukan secara rinci
kerusakannya, dan kondisi apa yang tidak berfungsi.
Pertama-tama, dengarkan masalah dengan seksama dari customer dan
analisalah gejalanya dengan menggunakan Lembar Pemeriksaan (check
sheet). Check sheet akan membantu anda untuk melakukan prosedur
yang benar dalam menyatakan masalah automatic transaxle.
Langkah selanjutnya adalah untuk mengetahui informasi yang lebih jelas :
*Apakah pernah melakukan perbaikkan pada kendaraan sebelumnya ?
Jika pernah, apa perbaikkannya ?
* Apakah kendaraan pernah terjadi tabrakan ?
* Apakah kebiasaan mengemudi yang kurang baik atau perawatan yang
tidak benar pada kendaraan?
* Apakah cus tomer pernah melakukan beberapa perawatan pada
kendaraan ? Jika pernah, apa perawatan yang dilakukan ?
5. Service Training-HMI
5
MENGUJI KELUHAN
S etelah melihat fisik kendaraan , s angat penting untuk menganalisa
seluruh kemungkinan yang mungkin atau tidak mungkin. Setelah itu, ini
adalah menanyakan yang harus anda tanyakan atau melakukan
pemeriksaan komponen dengan diagnosa secara teliti.
Dapatkah anda menentukan alasan yang mungkin sebagai penyebab dari
malfunction, Anda pastikan penyebab tersebut. Pertama pilihlah alasan
yang mungkin terjadi , l alu langkah kedua dan seterusnya . D isini
dibutuhkan pengalaman dan keputusan anda dalam melakukan prosedur
diagnosa. Setelah anda menentukan faktor-faktor yang mungkin, baru
lakukan pemeriksaan. Lakukan pemeriksaan yang mudah terlebih dahulu,
dan lanjutkan setelah menemukan lokasi malfunction.
Setelah menemukan lokasi malfunction, lakukan langkah perbaikan.
Setelah selesai, evaluasi hasilnya dan periksa kembali sistem. Ingatlah
setelah anda memperbaiki malfunction yang pertama, yang lain mungkin
muncul. Utamakan untuk membuktikan keluhan, terdapat beberapa
persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan test drive.
7. Service Training-HMI
7
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
1) Apakah terjadi kebocoran
Fluid
Periksa dari kemungkinan bocor dari transmission. Bila ada kebocoran,
lakukan langkah perbaikan atau ganti O-ring, seal packing, oil seal,
plug atau komponen yang lainnya.
Rear cover ass’y and rear cover “O” ring
Differential cover
and gasket
Oil cooler hose clamp
Differential oil seal
Oil pump oil seal
O-rings for
kickdown servo
S/W and servo
Oil pan ass’y
and gasket
Drain plug
8. Service Training-HMI
8
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
2) Pemeriksaan ketinggian fluid (minyak)
Fluid
- Hidupkan kendaraan sampai suhu
mesin dan transmission mencapai suhu
kerja normal.
- Hanya gunakan batas COOL pada
dipstick saat mengganti fluid atau
mesin dalam keadaan mati.
(a) Parkir kendaraan pada permukaan
yang rata dan gunakan rem tangan.
(b) Dengan mesin dalam kondisi idling
dan tekan pedal rem, pindahkan shift
lever ke seluruh posisi dari P sampai L
dan kembali lagi ke posisi P.
Ketinggian fluid
harus dalam batas ini
송권종:
왜 하필 L레인지?
9. Service Training-HMI
9
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
Fluid
(c) Tarik keluar dipstick transmission dan bersihkan.
(d) Masukkan kembali dipstick kedalam lubang.
(e) Tarik keluar kembali dan periksa apakah ketinggian fluid dalam batas
HOT.
Bila ketinggian kurang, tambahkan fluid.
PERHATIAN : Jangan terlalu berlebihan.
3) Periksa kondisi minyak
Bila tercium bau terbakar atau berwarna hitam, ganti minyak.
4) Mengganti minyak transmission
a) Lepas drain plug dan keluarkan minyak.
b) Bersihkan drain plug dan kencangkan drain plug dengan gasket
dengan moment sebesar 30∼35Nm (300∼350kg.cm, 22∼25lb.ft)
c) Dalam kondisi mesin OFF, tambahkan minyak sebanyak
10. Service Training-HMI
10
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
4 liter (4.2 u.s.qts, 3.5 imp.qts).
(d) Hidupkan mesin dan geser
shift lever keseluruh posisi dari
P sampai L lalu kembali ke
posisi P .
(e) Dengan mesin idling, periksa
ketinggian minyak.
Tambahkan minyak sampai
diatas level COOL pada dipstick.
(f) Periksa ketinggian minyak ATF
sesuai dengan temperatur kerja
normal (70∼80℃ / 158∼176℉)
dan tambahkan jika perlu.
PERINGATAN : Jangan berlebihan.
OK Bila
panas
Tambahk
an bila
panas
11. Service Training-HMI
11
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
Jumlah minyak transmission
Slant Errect 2.0D/2.4S 2.5D2
Hyundai Genuine ATF
Diamond ATF SP-2
Autoron MMSP-2
6,7 6,1 5,8 7.0 7,5
α,β AT
KM series F4A33
Spesifikasi Pelumas
Jumlah (Liters)
12. Service Training-HMI
12
Kabel accelerator
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
Pastikan throttle valve terbuka penuh dan menutup oleh pengoperasian
pedal accelerator. Bila tidak, setel kabel accelerator.
Idle switch
Setelah memanaskan mesin, pastikan bahwa idle switch dengan pedal
accelerator dalam kondisi bebas.
CATATAN: Periksalah untuk melihat bahwa idle switch on atau off
dengan memeriksa tegangan antara kabel pada konektor idle switch dan
ground kabel.
Saat idle switch OFF : 12V
Saat idle switch ON : 0V
13. Service Training-HMI
13
Posisi shift lever
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
* Saat perpindahan shift lever dari posisi “N” ke posisi yang lain, periksa
bahwa tuas dapat dipindahkan dengan lembut dan sesuai dengan
posisinya masing-masing dan posisi indikator yang ditunjukkan benar
* Hidupkan mesin dan pastikan bahw kendaraan bergerak kearah depan
saat memindahkan lever dari posisi “N” ke “D” dan mundur saat tuas
diposisikan “R”.
* Periksalah bahwa mesin dapat di starter hanya dengan shift lever
diposisikan “N” atau “P”, tetapi tidak untuk posisi yang lain.
* Saat shift lever pada posisi “R”, periksa bahwa lampu back up (mundur)
menyala.
* Bila perlu setel inhibitor switch, shift lever atau kabel kontrol manual.
14. Service Training-HMI
14
Engine idle speed
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
1) Pemeriksaan throttle position sensor
Hubungkan Hi-scan pada kendaraan dan periksa besarnya tegangan.
2) Prosedur pemeriksaan idle speed (untuk Sonata)
Kondisi pemeriksaan;
* Temperatur coolant mesin sebesar 80 sampai 95℃ (176 sampai 205℉)
* Lampu-lampu, electric cooling fan dan seluruh accessories OFF.
* Transaxle di posisi neutral [range “P” atau “N” untuk kendaraan A/T].
* Kemudi dalam posisi lurus kedepan (kenderaan dengan power
steering)
Throttle valve
Spesifikasi
Sonata Elantra(’96) Accent
Pada idle 0.1 ~ 0.875V
Terbuka perlahan Berangsur-angsur meningkat
Terbuka lebar 4.5 ~ 5V lebih
15. Service Training-HMI
15
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
(1) Pasang tachometer dan timing
light.
(2) Ground-kan terminal-terminal
penyetelan ignition timing.
(3) Hidupkan mesin dan biarkan
dalam kondisi idle.
(4) Periksa basic ignition timing
dan setel bila perlu.
Basic ignition timing :
5。±2。 BTDC (pada idle)
(5) Lepas hubungan lead wire pada
step 2.
(6) Biarkan mesin idle selama 2
menit.
(7) Periksa idle speed.
Idle speed :
750±100rpm
16. Service Training-HMI
16
DASAR PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN
CATATAN :
Penyetelan idling speed tidak begitu
penting, sebab sistem yang akan
mengatur idle speed tersebut.
17. Service Training-HMI
17
Berdasarkan pada pemikiran hasil dari analisa problem customer ,
cobalah untuk merecord gejal masalahnya. Bila problem yang terjadi
transmisi tidak mau upshift, downshift, atau titik perpindahan terlalu tinggi
atau rendah, lakukan beberapa road test mengacu pada pola
perpindahan automatic dan pastikan gejala masalahnya.
Road test
CATATAN :
Lakukan test pada suhu kerja ATF normal (80∼90℃).
Road test dipergunakan untuk memastikan keluhan dan untuk
mendapatkan apa yang menjadi penyebabnya. Saat melakukan road test,
Sangat diperlukan konsentrasi pada performance dari transaxle dan
bagaimana transaxle bekerja. Hal ini dapat membantu anda bila anda
perhatikan langkah-langkah berikut :
* Delayed engagement
* Upshifting timing
* Apakah downshifting sesuai perintah atau dalam limits
* Overdrive switch operation (timing, delay)
KONFIRMASI KERUSAKAN
18. Service Training-HMI
18
* Kickdown
* Apakah kwalitas perpindahan normal atau tidak
* Drive train berisik atau terjadi vibration
* Surging atau lock-up bergetar
* Kode-kode kerusakan mungkin terjadi saat berkendara dan kondisi dari
kode kerusakan akan muncul
Bila keluhannya merupakan sifat hydraulic, seperti slipping, hentakan,
low power pada kecepatan kendaraan, hydraulic pressure test dapat
digunakan untuk memeriksa kemungkinan adanya kehilangan tekanan
(pressure losses).
Bila ada kebocoran yang berlebihan atau bunyi yang tidak normal
atau masalah yang lain, periksalah transaxle pada kendaraan untuk
memastikan apakah transaxle harus dilepas untuk diperbaiki.
KONFIRMASI KERUSAKAN
19. Service Training-HMI
19
1) D range test (Normal dan Power)
Geser ke range D dan tahan pedal accelerator secara pedal konstan
pada posisi pembukaan throttle valve penuh, dan periksa point-point
berikut :
(a) Periksa kerja upshift
1-2, 2-3 dan 3-O/D upshift harus sesuai letaknya, dan point-point
perpindahan harus menyesuaikan pada pola perpindahan automatic.
Melakukan test dibawah kondisi Normal dan Power patterns.
CATATAN : Saat temperature ATF 20℃ atau dibawah, mode Normal selalu
digunakan sekalipun mode Power dipilih.
(b) Periksa dari kemungkinan shift shock dan slip
Dalam cara yang sama, periksalah terhadap kemungkinan terjadi dan
slip pada perpindahan upshift 1→2, 2→3, dan
3→O/D.
(c) Matikan O/D switch pada waktu yang bersamaan dengan pedal
accelerator dilepas. Periksalah perpindahan transaxle dari gigi 4 ke gigi 3
dan kecepatan mesin ditingkatkan.
(d) Periksa dari kemungkinan bunyi yang tidak normal dan getaran
Jalankan pada range D dan periksa dari kemungkinan bunyi yang tidak
normal dan getaran.
KONFIRMASI KERUSAKAN
20. Service Training-HMI
20
CATATAN : Pemeriksaan dari kemungkinan bunyi yang tidak normal
dan getaran harus dilakukan dengan cara hati-hati yang diakibatkan
karena hilangnya keseimbangan pada differential, torque converter, dll.
(e) Pemeriksaan kerja kickdown
Saat bekerja pada range D, 2nd, 3rd dan O/D gears, periksalah untuk
mengetahui batas kecepatan kickdown kendaraan untuk 2→1, 3→2,
dan O/D→3 menyesuaikan pada pola perpindahan automatic
yang ditunjukkan.
(f) Perikisalah dari kemungkinan kejutan yang tidak normal dan slip pada
kickdown.
(g) Periksa mekanisme lockup.
1) Berkendara di range D, O/D gear, pada kecepatan yang stabil
(lockup ON) sekitar 60km/h (37mph).
2) Tekan secara perlahan pedal accelerator dan periksa rpm mesin
bila tiba-tiba berubah.
Bila terjadi lompatan yang besar dalam rpm mesin, tidak terjadi lock-
up.
KONFIRMASI KERUSAKAN
21. Service Training-HMI
21
2) 2 range test
Pindahkan dalam range 2 dan kemudian dengan pedal accelerator
ditahan konstan pada posisi pembukaan throttle valve penuh, pindahkan ke
salah satu mode pilihan dan periksalah point-point berikut:
(a) Periksa kerja upshift
Periksalah untuk mengetahui bahwa perpindahan upshift 1-2 sesuai,
dan point-point perpindahan sesuai dengan pola perpindahan
automatic.
(b) Periksa dari kemungkinan bunyi yang tidak normal saat acceleration
dan deceleration, dan dari kemungkinan terjadi kejutan (shock) pada
saat upshift dan downshift.
3) L range test
Pindahkan dalam range L dan kemudian dengan pedal accelerator
ditahan konstan pada posisi pembukaan throttle valve penuh, dorong
ke salah satu mode selector dan periksalah point-point berikut :
(a) Periksalah dari kemungkinan tidak adanya upshift
Saat berkendara range L, periksalah untuk mengetahui apakah ada
perpindahan ke gigi 2.
(b) Periksalah dari kemungkinan bunyi yang tidak normal selama
acceleration dan deceleration.
KONFIRMASI KERUSAKAN
22. Service Training-HMI
22
4) R range test
Pindahkan ke range R dan dimulai dengan throttle penuh, periksalah
dari kemungkinan hentakan yang tidak normal dan slip.
5) P range test
Hentikan kendaraan pada permukaan naik/turun (lebih dari 5°)
dan setelah dipindahkah ke posisi range P, lepaskan rem tangan.
KONFIRMASI KERUSAKAN
23. Service Training-HMI
23
ELECTRICAL TROUBLESHOOTING
Bila selama test electrical dari data service pada actuator hasilnya tidak sesuai
dengan spesifikasinya, hal tersebut bisa terjadi beberapa kemungkinan yang
harus ditinjau kembali. Hal ini sangat penting untuk di analisa, lalu pastikan
kemungkinannya.
* Periksa Transaxle Control Module. Konektor-konektor terminal harus
diperiksa kekencangannya. Konektor harus diperiksa kekencangannya yang
ada di TCM.
* S ambungan yang kurang baik pada komponen dapat menyebabkan
komponen tidak berfungsi, apakah terjadi kekenduran pada pemasangan atau
terminal-terminal. Terminal-terminal yang berkarat dapat menyebabkan
komponen tidak berfungsi (malfunction).
* Sambungan yang kurang baik pada in-line connector mungkin juga sumber
malfunction. Konektor-konektor dapat tertukar dengan bentuk konektor yang
sama.
* Juga periksa dari kemungkinan kabel terjepit atau putus, yang dapat terjadi
sepanjang jalur electrical. Satu cara untuk memeriksanya dengan memastikan
adanya tegangan pada komponen.
24. Service Training-HMI
24
ELECTRICAL TROUBLESHOOTING
* Ground yang kurang baik dapat menjadi alasan terjadinya malfunction.
Hal ini disebabkan ground dari komponen atau ground dari sensor di TCM.
Kerja yang tidak konstant dari actuators dapat disebabkan oleh ground
yang kendur atau buruk.
* Saat memeriksa dari kemungkinan kompoen-komponen yang tidak
berfungsi, mengacu pada “Pemeriksaan dari Komponen-komponen
Sistem Kontrol Electrik” bagian dari Shop Manual yang dapat dipakai.
* Tidak berfungsinya atau komponen yang salah akan memberikan data
yang salah ke TCM. Pastikan bahwa penggantian komponen pada
kendaraan sudah diperbaiki.
* Tidak berfungsinya TCM dapat menjadi penyebab masalah. Tidak ada
alat test yang sesuai untuk mencoba TCM. Sekali lagi, ganti dengan TCM
yang bagus.
* Bila semua input dan output dalam kondisi bagus, dan problem elektrik
masih terjadi, menunjukkan bahwa TCM tidak berfungsi.
25. Service Training-HMI
25
ELECTRICAL TROUBLESHOOTING
* Saat ditemukan komponen yang tidak berfungsi, lakukanlah perbaikkan.
S etelah perbaikkan selesai dilakukan , p eriksa kembali sistem d engan
menggunakan Hi-scan setelah menghapus terlebih dahulu kode kesalahan. Hi-
scan menyediakan berbagai macam fungsi diagnosisi: self-diagnosis, current
data, flight record, actuation test dan oscilloscope function.
A. Hi-scan dapat memperoleh informasi dan melakukan test atas komponen-
komponen yang berhubungan dengan transaxle dan sensor-sensor.
B. Hi-scan tidak dapat melakukan test atas clutches, brakes, valves pada valve
body, slipping antara atau di gear, kebocoran atau noise.
C. Pemanfaatan Hi-scan.
Sebelum melakukan road test dengan beberapa tester terkait, memutuskan
bila keluhan customer adalah masalah electrical atau hydraulic. Dengan
informasi ini, salah satu pemeriksaan pressure atau Hi-scan test dapat
dilakukan. Sejak pengaruh kontrol-kontrol electrical pada pengoperasian
hydraulic dari transaxles, test electrical yang sangat mudah dilakukan dengan
menggunakan Hi-scan. Bila Hi-scan menemukan adanya masalah, hanya
perlu melakukan perbaikkan yang perlu saja dan lakukan pemeriksaan kembali
dengan Hi-scan. Jika Hi-scan gagal menyatakan ada kode kesalahan.
26. Service Training-HMI
26
ELECTRICAL TROUBLESHOOTING
Lakukan hydraulic pressure test. Dengan informasi ini, rencana
perbaikkan dapat dilakukan. Tambahan yang lain dalam melakukan road
test kendaraan dengan Hi-scan dan pressure test selama berkendara.
CATATAN: Utamakan untuk melakukan road test, lakukan pemeriksan
dasar pertama kali pada step 2.
D. Memperoleh kode-kode kesalahan
1) Hubungkan Hi-scan ke connector
untuk melakukan diagnosis.
2) Bacalah hasil diagnostic trouble
codes yang muncul.
3) Lalu ikuti prosedur perbaikkan
menurut “GAMBARAN DIAGNOSTIC
TROUBLE CODE”.
27. Service Training-HMI
27
ELECTRICAL TROUBLESHOOTING
CATATAN :
* Sebanyaknya sepuluh diagnostic
t r o u b l e c o d e s , d alam rangkain
kejadian, dapat disimpan di Random
Access Memory (RAM) digabungkan
bersama control module.
* Diagnostic trouble code yang sama dapat disimpan hanya sekali.
* Bila nomor dari diagnostic trouble codes yang disimpan atau macam
diagnostic trouble melebihi sepuluh, diagnostic trouble codes yang
sudah disimpan, rangkaiannya dimulai dengan yang paling lama.
* Jangan melepaskan battery sampai semua diagnostic trouble codes
atau macam diagnostic trouble sudah dibaca, sebab semua diagnostic
trouble codes yang tersimpan atau macam diagnostic trouble akan
dihapuskan saat battery dilepas.
4) Bila fail-safe system diaktifkan dan transaxle terkunci di gigi tiga,
1 2
9 10
3 4 5 6 7 8
11 12 13 14 15 16
TCM Ground Engine
ABS
B+
L-wire
Vehicle
speed
A/bag
28. Service Training-HMI
28
ELECTRICAL TROUBLESHOOTING
diagnostic trouble code di Fail-safe Code Description akan disimpan di
RAM.
5) Penghapusan akan terjadi bila transaxle mengunci di gigi 3, kunci
kontak di putar ke posisi OFF, tetapi diagnostic trouble code disimpan di
RAM.
E. Metode penghapusan
* Bila temperature minyak meningkat 50℃ atau lebih dari 200 kali dari
memory awal, diagnostic trouble code akan dihapus dengan sendirinya.
* Hapus trouble code dengan Hi-scan.
* Lepaskan terminal-battery lebih dari 15 detik.
29. Service Training-HMI
29
MENENTUKAN MASALAH
Bila, dalam step #4, tidak ada DTC yang muncul dan current data benar,
lalu lakukan step #5.
Untuk step #5, batasi apa gejalanya dengan menanyakan dua pertanyaan :
1. Apakah masalah kadang-kadang terjadi ?
2. Apakah terjadi hentakan yang keras dalam kondisi perpindahan ?
☞ <Lihat Automatic Troubleshooting Chart>
Bila gejalanya berhubungan dengan mechanically atau hydraulically, lalu
masalah dapat sering terjadi dan hentakan tidak berangsur baik. Alasan
untuk hentakan yang kecil di kondisi perpindahan berhubungan dengan
kenyataan bahwa hydraulic pressure dikontrol oleh PCSV. Pengecualian
untuk masalah ini saat oil passage atau valve body terkontaminasi, atau
saat valve di valve body macet.
Jadi bila berhubungan dengan gejala mechanically atau hydraulically, lalu
pertanyaan untuk step #5 akan “tidak”. Lakukan step #9 atau #10.
30. Service Training-HMI
30
Bila masalah tidak terjadi kadang-kadang atau bila ada hentakan keras,
lalu periksa komponen-komponen electrical. Pemeriksaan komponen-
komponen electrical sangatlah penting sebab trouble codes dapat tidak
terdeteksi dengan DTC, dan current data terlihat normal. Tetapi terjadi
error sebab input data dapat hilang.
Dalam hal ini, hentakan keras dan gejala dapat kadang-kadang terjadi.
Lakukan step #7 atau #8.
MENENTUKAN MASALAH
31. Service Training-HMI
31
DIAGNOSIS SYSTEM
Gambaran
Trouble code system dipergunakan untuk semua kendaraan ‘96MY
termasuk RD (Riding Delight).
Penyebab Petunjuk
-Periksa konektor throttle
position sensor.
-Periksa throttle position
sensor itu sendiri.
-Periksa idle switch.
-Periksa pengkabelan
throttle position sensor
-Periksa kabel antara
ECM dan throttle position
sensor.
32. Service Training-HMI
32
DIAGNOSIS SYSTEM
Penyetelan throttle
position sensor
yang tidak benar
-Periksa konektor fluid
temperature sensor.
-Periksa fluid temperature
sensor.
-Periksa pengkabelan fluid
temperature sensor.
-Periksa konektor kickdown
servo switch.
-Periksa kickdown servo
switch.
-Periksa pengkabelan
kickdown servo switch
-Periksa ignition pulse signal
line.
-PeriksaKabel antara Ecm
dan ignitionsystem
33. Service Training-HMI
33
DIAGNOSIS SYSTEM
Penyebab Petunjuk
-Periksa konektor idle switch.
-Periksa idle switch itu
sendiri.
-Setel idle switch.
-Periksa pengkabelan idle
switch.
-Periksa pulse generator A
dan pulse generator B.
-Periksa vehicle speed reed
switch.
-Periksa pengkabelan pulse
generator A dan B.
-Periksa konektor solenoid
valve.
-Periksa shift control
solenoid valve A.
34. Service Training-HMI
34
DIAGNOSIS SYSTEM
-Periksa pengkabelan shift
control solenoid valve A.
-Periksa konektor shift
control solenoid valve.
-Periksa pengkabelan shift
control solenid valve B.
-Periksa shift control
solenoid valve B.
-Periksa pressure control
solenoid valve.
-Periksa pengkabelan
pressure control solenoid
valve.
35. Service Training-HMI
35
DIAGNOSIS SYSTEM
-Periksalah konektor solenoid
valve.
-Periksa secara tersendiri
damper clutch control
solenoid valve.
-Periksa pengkabelan
damper clutch control
solenoid valve.
-Periksa TCM.
-Pemeriksaan damper clutch
hydraulic system.
-Periksa konektor pulse
generator A dan pulse
generator B.
-Periksa pulse generator A
dan pulse generator B.
Penyebab Petunjuk
Open circuit di
damper clutch
control solenoid
valve.
Short circuit di
damper clutch
control solenoid
valve.
Kerusakan di
damper clutch
system
Perpindahan ke gigi
satu tidak sesuai
dengan kecepatan
mesin.
36. Service Training-HMI
36
DIAGNOSIS SYSTEM
Perpindahan ke
gigi dua tidak
sesuai dengan
kecepatan mesin
Perpindahan ke
gigi tiga tidak
sesuai dengan
kecepatan mesin
Perpindahan ke
gigi empat tidak
sesuai dengan
kecepatan mesin
-Periksa one way clutch
atau rear clutch.
-Periksa pengkabelan
pulse generator.
-Periksa rear clutch atau
control system.
-Periksa konektor pulse
generator A dan pulse
generator B.
-Periksa pulse generator A
dan pulse generator B.
-Periksa front clutch
slippage atau control
system.
-Periksa pengkabelan pulse
generator.
-Periksa rear clutch slippage
atau control system.
-Periksa konektor pulse
generator A dan B.
-Periksa pulse generator A
dan B.
-Kickdown brake slippage.
-Periksa end clutch atau
control system.
-Periksa pengkabelan pulse
generator
37. Service Training-HMI
37
FAIL SAFE ITEM
1. Bila fail-safe system diaktifkan dan transaxle mengunci di gigi tiga,
diagnostic trouble code di Fail-Safe Code description akan disimpan
di RAM.
2. Penghapusan akan terjadi, dengan transaxle dikunci di gigi 3, kunci
kontak diputar ke posisi OFF, tetapi diagnostic trouble
code disimpan di RAM.
Catatan
(Berhubungan dengan
trouble code)
Gambaran Fail-safe
Saat kode No.31
diaktifkan selama
empat kali
Saat kode No.41
atau 42 diaktifkan
selama empat kali
Saat kode No.32
diaktifkan selama
empat kali
Dikunci di tiga
(D) atau kedua
(2,L)
Dikunci di tiga
Dikunci di tiga
(D) atau kedua
(2,L)
38. Service Training-HMI
38
FAIL SAFE ITEM
Dikunci di gigi tiga
Dikunci di gigi tiga
(D) atau kedua
(2,L)
Dikunci di gigi tiga
(D) atau kedua
(2,L)
Saat kode No.43 atau
44 diaktifkan empat
kali
Saat kode No.45 atau
46 diaktifkan empat
kali
Saat salahsatu kode
No.51, 52, 53 atau54
diaktifkan empat kali
Open circuit
atau short shift
control solenoid
valve B.
Open circuit
atau short
pressure control
solenoid valve.
Perpindahan
gigi tidak sesuai
dengan
kecepatan
mesin
Terjadi
kerusakan pada
trasaxle control
module (TCM)
Output konstan atau 0V
39. Service Training-HMI
39
PEMERIKSAAN KOMPONEN ELECTRICAL
1) Actuator test
- Periksalah kerja actuator saat TCM mengirimkan sinyal ke actuator.
- Test actuator itu sendiri.
2) Driving test untuk merekan current data
- Mendapatkan atau menemukan input data yang lain dan rekamlah.
40. Service Training-HMI
40
PEMERIKSAAN HYDRAULIC
1) Pemeriksaan oil passage
Periksalah masalah sesuai dengan gejala yang terjadi. actuator.
Sebagai contoh : Bila hentakan terjadi di gigi 3. dan gigi mundur, lalu
periksa keseluruhan oil passage dari front clutch.
2) Membersihkan valve body
Saat tidak ada penyumbatan di jalur lintas oli, tetapi masalah masih
saja terjadi, mungkin saja valve body kotor. Dalam hal ini, bersihkan
valve body atau terdapat komponen yang rusak, ganti dengan yang
baru. Lalu lakukan test kembali.
41. Service Training-HMI
41
CONVERTER STALL TEST
Stall test terdiri atas pencapaian kecepatan mesin maximum dicapai pada
full throttle dalam posisi “D” dan “R”. Test ini memeriksa torque
converter stator overrunning clutch operation, dan kemampuan menahan
dari transaxle clutches dan low-reverse brake.
PERINGATAN : Selama melakukan test ini, pastikan tidak ada
seorangpun yang berdiri didepan atau dibelakang kendaraan.
1) Periksalah ketinggian minyak transaxle. Minyak harus dalam
temperatur kerja normal (80∼90℃). Pendingin mesin harus selalu dalam
kondisi temperatur kerja normal (80∼90℃).
2) Pergunakan penahan pada kedua roda depan.
3) Pasang tachometer mesin.
4) Pergunakan rem tangan dan service brakes secara penuh.
5) Hidupkan mesin.
6) Dengan selector lever diposisikan “D”, tekanlah pedal accelerator
42. Service Training-HMI
42
CONVERTER STALL TEST
Untuk mendapatkan rpm mesin yang maksimum secara penuh. Jangan
menahan throttle terlalu lebar dalam jangka waktu yang lama tidak lebih
dari 5 detik. Bila terjadi lebih dari satu stall test yang dibutuhkan,
operasikan mesin sekitar 1,000rpm di posisi neutral selama 2 menit untuk
mendinginkan minyak transaxle setelah pengetesan.
Model Stall speed
KM 175, 176 2500±300
A4AF, A4BF 2500±200
F4A33 2200∼2500
7) Tempatkan selector lever di posisi “R” dan lakukan stall test dengan
prosedur yang sama dengan sebelumnya.
43. Service Training-HMI
43
CONVERTER STALL TEST
Stall speed Evaluation
Problem Kemungkinan Penyebab
Stall speed rendah di
range D dan R
- Output mesin kurang
- Stator one-way clutch malfunction
Stall speed tinggi di
range D
- Line pressure terlalu rendah
- Rear clutch slippage
- Overrunning clutch malfunction
Stall speed tinggi di
range R
- Line pressure terlalu rendah
- Front clutch slippage
- Low-reverse brake slippage
44. Service Training-HMI
44
OIL PRESSURE TEST
Oil pressure tests
1) Transaxle sudah benar-benar panas.
2) Dongkrak kendaraan sampai roda depan kendaraan dapat diputar.
3) Hubungkan tachometer mesin dan tempatkan dilokasi yang mudah
untuk dilihat.
4) Pasang special oil-pressure gauge (09452-21500) dan adapter
(09452-21002) ke masing-masing lubang outlet oil pressure. Saat
melakukan test reverse pressure, harus dipergunakan tipe
3,000kPa(400psi)
5) Ukurlah oil pressure dikondisi yang berbeda-beda. Periksalah untuk
memastikan hasil pengukuran dalam batas nilai standarnya yang
terdapat pada “Standard oil pressure table”. Bila oil pressure tidak
dalam batas nilai standarnya, periksa dan perbaikilah seperti yang
digambarkan pada bagian “Langkah-langkah Persiapan Bila Oil
Pressure tidak Normal”.
45. Service Training-HMI
45
OIL PRESSURE TEST
Kickdown servo pressure
Low-reverse brake pressure
End clutch pressure
Damper clutch apply pressure
Rear clutch
pressure
Front clutch pressure Reducing pressure
Torque converter pressure
Lokasi lubang-lubang oil pressure test
46. Service Training-HMI
46
OIL PRESSURE TEST
Standard Oil Pressure Table
Selector
lever
position
(Reference)
Vehicle
speed
km/h(mph)
Engine
speed
(rpm)
Shift
position
1
Reducing
pressure
2
Kickdown
brake
pressure
3
Front
clutch
pressure
4
End
clutch
pressure
5
LR brake
pressure
6
Torque-
converter
pressure
7
D/C
apply
pressure
8
Rear
clutch
pressure
1 N 0 (0) Idling Neutral
380-460
(55-67)
- - - - * * -
2 D 0 (0)
2,500
Approx.
2nd
gear
380-460
(55-67)
- - - - * *
840-900
(122-131)
3
D
(SW-ON)
110 (68)
2,500
Approx.
4th
gear
380-460
(55-67)
840-900
(122-131)
-
840-900
(122-131)
-
490-785
(71-114)
- -
4
D
(SW-OFF)
75 (47)
2,500
Approx.
3rd
gear
380-460
(55-67)
840-900
(122-131)
820-900
(119-131)
840-900
(122-131)
-
490-785
(71-114)
-
840-900
(122-131)
5 2 50 (31)
2,500
Approx.
2nd
gear
380-460
(55-67)
840-900
(122-131)
- - -
490-785
(71-114)
-
840-900
(122-131)
6 L 0 (0)
1,000
Approx.
1st
gear
380-460
(55-67)
- - -
300-450
(43-64) *
410-500
(59-73)
840-900
(122-131)
35 (22)
2,500
Approx.
1750-
2050
(254-297)
1750-
2050
(254-297)
490-785
(71-114)
420-500
(61-73)
0 (0)
1,000
Approx.
450 (65)
or more
450 (65)
or more * *
Standard Oil Pressure kPa (psi)
No.
Conditions
7 R Reverse
380-460
(55-67)
- - -
*Harus sekitar 19.6 kPa (2.8psi) atau kurang. (Hydraulic pressure dihasilkan, tetapi tidak sesuai nilai standard )
SW-ON : Switch ON the overdrive control switch / SW-OFF : Switch OFF the overdrive control switch.