SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
ZAMAN KAPUR
Presentation
Marchel Monoarfa
PENDAHULUAN
Geologi sejarah merupakan salah satu cabang ilmu geologi
yang mempelajari sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang
pernah terjadi padanya. Semenjak manusia menghuni bumi ini mereka
ingin mengetahui dan ingin mendapat jawaban mengenai bagaimana
terjadinya bumi, kapan terjadinyya dan peristiwa-peristiwa apa saja
yang telah terjadi padanya.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut bukan merupakan hal
yang mudah, hal ini disebabkan konon manusia dilahirkan di bumi
beberapa juta tahun yang lalu sesudah bumi terbentuk. Itulah sebabnya
untuk menjawab pertanyaan itu manusia akan bertitik tolak dari
beberapa teori dan dari segala sesuatu yang terekam dalam kulit bumi
baik yang merupakan rekaman kejadian pada masa lampau ataupun
kejadian pada masa kini.
Mempelajari geologi sejarah tidak akan terlepas dari pengertian
ruang dan waktu. Ruang diartikan sebagai tempat di mana semua
peristiwa telah terjadi dan terekam padanya, sedang waktu akan
meliputi kapan dan beberapa lama peristiwa tersebut terjadi dan
berlangsung.
SKALA WAKTU GEOLOGI
PEMBAHASAN
• Seperti diketahui bahwa zaman Jura
berakhir dengan penyusutan air laut
• Penyusutan air laut berkembang terus
sampai zaman Kapur Bawah yang
kemudian pada pertengahan zaman Kapur
disusul oleh suatu genangan air laut yang
cukup besar dan hampir meliputi seluruh
dunia. Pada akhir zaman itu terjadi lagi
penyusutan air laut yang nampak jelas di
mana-mana. Dengan demikian jelas bahwa
zaman kapur dicirikan oleh suatu daur
pengendapan penyusutan genangan air
laut yang untuk setiap tempat di dunia pada
saat itu tidak sama. Suatu hal yang
menguntungkan pada zaman itu yaitu suatu
endapan laut zaman kapur itu banyak
mengandung fosil, sehingga dengan fosil
tersebut dapat dilakukan suatu
interpertasi.
TINJAUAN UMUM DI ZAMAN KAPUR
UMUR BATUAN KAPUR
• Sistem kapur baik yang diendapkan
dalam lingkungan darat maupun
lingkungan laut banyak mengadung
fosil. Sistem kapur yang
diendapakan dalam lingkungan
darat banyak mengandung fosil
vetebrata khusunya reptilia sedang
yang diendapkan dalam lingkungan
laut dan banyak mengandung fosil
ammonit dan jenis-jenis yang lain
• Endapan zaman Kapur diperkirakan
berumur 65 – 135 juta tahun.
• Selama zaman kapur berkembang bermacam-macam kehidupan. Beberapa
diantaranya merupakan kelanjutan dari zaman jura di samping terdapat
perkembangan kehidupan yang baru.
• Di antara jenis-jenis yang mencirikan untuk zaman kapur antara lain anggota
dari filum protozoa khususnya dari ordo foraminifera, filum coleonterata,
molluska dan antropoda.
• Di samping itu terdapat golongan dari vetebrata maupun jenis flora.
• Selama zaman kapur bawah anggota dari ordo foraminifera yaitu genus
Orbitolina mempunyai peranan yang penting bahkan berfungsi sebagai fosil
penunjuk. Selama zaman kapur atas jenis foraminifera kecil selain merupakan
pembentuk batugamping juga berfungsi sebagai fosil indeks.
• Jenis-jenis yang berfungsi sebagai fosil indeks untuk zaman kapur atas antara
lain : Globotruncana arca, Globotruncana appeninica, Globotruncana linneata,
Globotrucana stuarti, Globotrucana conica, Gumbelina, Pseuditextularia dan
Gumbelitria.
• Di antara anggota filum Echinodermata landak laut memegang peranan yang
paling prnting di antaranya : Micraster, Hemiaster, Anachytes, Hemipneustes
yang menunjukan umur kapur atas bagian bawah
KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR
BEBERAPA JENIS FOSIL INDEKS DALAM PENENTUAN ZAMAN
KAPUR
Hemiaster
• Salah satu anggota
filum Echinodermata
yang memegang
peranan yang paling
penting untuk
menunjukan umur
kapur atas bagian
bawah
• Selama zaman kapur bawah yang memegang peranan
penting adalah genus Toxaster dan Heteraster. Selain
fosil-fosil tersebut di atas masih banyak jenis yang lain
yang khas untuk zaman kapur. Dan berdasarakan atas
asosiasi fosil-fosil tersebut maka zaman kapur dapat
dibagi menjadi beberapa jenjang dengan penciri
fosilnya sebagai berikut:
• Golongan reptilia yang
hidup di laut yaitu
Elasmosaurus memegang
peranan pada zaman itu.
Fosil binatang tersebut
dijumpai di daerah
Niobrara, Kansas Amerika
pada batugamping dengan
ukuran panjang antara 40-
50 feet.
KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (2)
• Golongan reptilia terbang
(Pterosaurus) muncul telah
muncul pada zaman itu. Salah
satu diantaranya yang terkenal
adalah ptronodon yang
mempunyai bentang syap 23-25
feet yang fosil nya didapatkan
pada batugamping di Niobrara,
Kansas, Amerika yang berumur
kapur. Seperti halnya jenis yang
muncul pada zaman jura,
pteranodon ini tidak mempunyai
gigi.
KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (3)
• Perkembangan jenis fauna
diimbangi pula dengan
perkembangan jenis flora. Pada
zaman itu mulai terlihat dngan nyata
perkembangan yang baik unutk jenis
Angiosperm, yang merupakan
golongan tumbuhan tingkat tinggi
dan telah mempunyai bunga. Jenis
flora yang berkembang pada zaman
itu ialah Andromeda, Magnolia,
Salix, Populites, Picus, Bitula dan
Sassafras serta Palm. Diantara
jenis-jenis tersebut golongan
Cycadeoidea di mana bunganya
tumbuh dari tojolan yang terdapat
pada daun.
KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (4)
• Ankylosaurus merupakan hewan yang diyakini sebagai
salah satu hewan yang hidup di akhir zaman kapur
KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (5)
KETERDAPATAN ENDAPAN DI ZAMAN KAPUR
• Endapan kapur atau yang lebih dikenal sebagai system kapur
dijumpai dengan pelemparan yang luas. Tempat-tempat yang sudah
dikenal antara lain daerah Francis bagain selatan.
• Ditempat itu dikenal sebagai wilayah tipe untuk endapan kapur bawah.
Daerah Francis selatan adalah merupakan bagian dari pelemparan
geosinklin Tethys, dan di tempat ini endapan kapur bawah
berkembang dalam 2 fasies yang berbeda. Fasies yang satu
merupakan lempung dan napal, dan padanya terdapat banyak fosil
Ammonit. Fasies yang lain berkembang di sepanjang tepi cekungan,
di dekat sisa pegunungan Variscia, tersusun dari batugamping yang
banyak mengandung fosil Orbitolina, Echinidae dan Rudistae
KONDISI PALEOKLIMATOLOGI DAN PALEOGEOGRAFIDI
ZAMAN KAPUR
• Periode pertengahan zaman kapur adalah salah satu periode geologi yang menonjol
sebagai kondisi yang bersuhu lebih hangat dari pada hari ini, terutama pada garis
lintang yang tinggi.
• Selama Periode pertengahan zaman kapur, 120 - 90000000 tahun yang lalu, sisa-sisa
fosil tumbuhan dan hewan diyakini menghuni lingkungan yang hangat, dan telah
ditemukan di lintang yang lebih tinggi .
• Pohon sukun ternyata tumbuh di utara Greenland (55° N) , dan di lautan , karang air
hangat tumbuh lebih jauh dari garis khatulistiwa di kedua belahan bumi. Pada waktu
itu kondisinya cukup berbeda dengan kondisi di zaman sekarang, seperti deretan
pegunungan yang berbeda dan terdapat laut dangkal di beberapa tempat yang sudah
tidak ada pada saat ini.
• Pertengahan zaman Kapur ditandai oleh geografi dan sirkulasi laut yang sangat
berbeda dari hari ini, serta kadar karbon dioksida yang lebih tinggi ( setidaknya 2
sampai 4 kali lebih tinggi dari hari ini ) . Hal ini menunjukkan bahwa sistem iklim
pertengahan pada zaman kapur itu berbeda dari hari ini. Penjelasantentang kenaikan
air laut dan pola sirkulasi atmosfer yang sangat berbeda dari hari ini telah diusulkan
untuk menjelaskan iklim pada zaman kapur tengah, namun hal tersebut kurang
diperdebatkan bagaimana bisa iklim yang hangat pada saat itu meliputi bumi. Menurut
data dari zoology museum mengungkapkan bahwa pada zaman kapur bumi sebagian
besar tergenang oleh air dan pada saat itu dinosaur mulai punah
PALEOGEOGRAFI ZAMAN KAPUR
ZAMAN KAPUR DI PARIS DAN LONDON
DI PARIS
Seperti diketahui selama
cenomanian telah terjadi
genangan laut yang
mengakibatkan terjadinya
cekungan-cekungan baru dengan
pengendapan laut.
Cekungan Paris yang dibatasi
oleh Ardena, Vosges, Padatan
tengah dan Normandia sudah
semenjak zaman jura merupakan
sebuah cekungan yang
menghasilkan endapan laut
dangan litologi yang serupa
dengan perkembangan di
pegunungan jura
DI LONDON
Di cekungan London dan
Hampshire pengendapan laut
sudah di mulai sejak yang
terjadi pada Lias. Setelah susut
laut yang terjadi pada
Purbeckian, dalam cekungan
tersebut terjadi perkembangan
endapan darat yang terdiri dari
serpih, batupasir, batugamping
air tawar yang di beberapa
tempat banyak mengandung
fosil reptilia.
Di antara pegunungan Ural dan Perisai Fenoskandia selama zaman kapur bagian
bawah telah terjadi cekungan laut
Selama zaman kapur bagian atas hubungan cekungan ini lengan laut afrika
terputus, akibatnya terjadilah sebuah cekungan yang kearah selatan berhubungan
dengan laut Tethys
Berbatasan dengan cekungan tersebut di atas, Jerman dan Swedia selatan
merupakan pelemparan laut dangkal, demikain juga Denmark. Di Jerman endapan
kapur atas terutama berkembang sebagai batugamping yang banyak mengandung
fosil terutama Inoceramus dan napal dengan fosil Belemnitella. Di Swedia
berkembang sebagai fasies gampingan yang banyak mengandung silika. DI
Denmark berkembang sebagai jenjang dnian dengan fosil yang khas Nautilus
danicus.
ZAMAN KAPUR DI EROPA BARAT DAN AFRIKA
UTARA
ZAMAN KAPUR DI EROPA BARAT DAN AFRIKA
UTARA (2)
• Di daerah afrika selama Cenomanian terjadi genangan laut yng terdapat pada bagian luas
dari gurun sahara, di mana untuk pertama kalinya itu merupakan lautan. Di Afrika utara
selama zaman kapur merupakan beberapa cekungan dengan pengendapan laut, di mana
pada saat itu di sepanjang tepi sahara terutama terjadi endapan yang bersifat pasiran di
bagian tepi yang makin ke tenagh cekungan membentuk batugamping dan dolomit
dengan fosil Orbitolina dan Rudistae
ZAMAN KAPUR DI EROPA BARAT DAN AFRIKA
UTARA (3)
Eropa dan afrika bagian utara pada saat zaman kapur atas(kiri)
dan zaman kapur bawah (kanan).
ZAMAN KAPUR DI AMERIKA
• Di Amerika utara pada zaman kapur bawah banyak terjadi genangan laut mulai dari teluk
meksiko dan meluas sampai daerah pelemparan perisai Kanada hingga sampai Texas,
New Meksiko dan Kansas, sedang genang laut yang lain melanda daerah yang kini
merupakan alaska
• Endapan berupa bahan klastik kasar di bagain tepi cekugan sedang makin ke tengah
berkembang sebagai gampingan mengandung fosil yang cukup banyak dan menghaslkan
endapan yang sangat tebal.
• Di tempat ini akhir dari zaman kapur bawah ditandai dengan adanya susut laut yang
kemudian disusul lagi dengan sebuah genangan laut pada zaman kapur atas
• Pada genangan laut ini mengakibatkan perlusan laut, yang tidak sama kemudian tejadi
sebuah palung yang memisahkan amerika utara menjadi dua bagian yaitu perisai Kanada
dan Appalachia di bagian timur dan Cordillera, Kalifornia serta Nevada di bagian barat. Di
dalam palung itu akan diendapkan hasil rombakan dari pegunungan yang ada di
sekitarnya.
ZAMAN KAPUR DI AMERIKA (2)
• Kenampakan yang nyata bahwa fosil-fosil yang di jumpai dalam endapan
kapur di Amerika utara sangat mirip dengan yang terdapat di Eropa barat.
Hal ini menunjukan adanya hubungan laut yang langsung diantara kedua
daerah tersebut, paling tidak di hubungkan oleh laut dangkal.
• Zaman kapur atas di amerika utara dan amerika selatan berakhir dengan
pembentukan pegunungan besar dengan pengangkatan isi geosinklin yang
menyebabkan terjadinya rocky maountain. Kejadian ini dikenal sebagai
akibat orogenesa yang mencirikan akhir zaman kapur dan dikenal sebagai
orogenesa larami. Akibat selanjutanya terjadilah penyusutan air laut hampir
di seluruh dunia. Dengan demikian maka zaman kapur yang merupakan
akhir dari masa mesozoikum akan terletak tidak selaras dengan suatu
rumpang ataupun ketidakselarasan pada masa kenozoikum.
ZAMAN KAPUR DI AMERIKA (3)
Pelogeografi Amerika Utara pada zaman kapur Atas
(kanan) dan Amerika Utara pada zaman kapur
Bawah (kiri).
ZAMAN KAPUR DI AUSTRALIA
• Pada zaman kapur bawah, di Australia terjadi genangan air laut, terutama di tampat yang
kini merupakan Great Artesian Basin terdapat laut dangkal. Sebagian besar daripada luas
cekungan itu masih masih tertutup dengan endapan zaman kapur, yang terutama
berkembang sebagai sedimen klastik berbutir kasar
• Pada zaman kapur atas mulai terjadi penyusutan air laut, sehingga kini yang ketinggalan
ialah suatu danau air tawar yang cukup luas dengan tumbuh-tumbuhan dan pelonggokan
batubara. Sedang di Australia barat pada genang laut Albian berkembang batuan sedimen
yang bersifat gampingan dan di Australia utara terjaadi endapan lempung radiolarit
ZAMAN KAPUR DI AUSTRALIA (2)
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA
• Di Indonesia terdapat endapan-endapan yang jelas termaksuk zaman kapur tetapi hanya
terdapat di beberapa tempat yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Indonesia bagian
barat system kapur dicirikan oleh endapan klastika dengan fosil Orbitolina, dan fosil itu
juga dijumpai pada system kapur yang ada di Indonesia bagian timur
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA
(SUMATERA)
• Di Sumatera, di bukit Garba, bagian bawahnya terdiri dari napal tufan, tufa, filit dan
marmer, bagian atasnya terdiri dari batu rijang yang mengandung fosil Radiolaria, sedang
fosil yang lain tidak didapatkan
• •Di Sumatera selatan dijumpai lapisan yang dikenal sebagai formasi saling yang terdiri
dari tufa, breksi volkanik, lava, batu hijau, batugamping dan retas-retas batuan beku
basa. Umur formasi itu di tentukan berdasarkan fosil kapur yang kurang begitu jelas
• Kemudian ternyata formasi tersebut mengandung fosil Lacazina dan Lovcenipora vinassai
sehingga demikian sebagain dari formasi ini berumur jura.
• Tidak jauh dari formasi itu di jumpai formasi Lingsing yang terdiri dari serpih gampingan,
radiolarit, basal ofiolit, andesit, lava dan batugamping yang mengandung fosil Orbitolina
yang menunjukan umur kapur
• Di Jambi didapatkan sedimen klastik dengan fosil Neocomites yang menujukan umur
kapur
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA
(KALIMANTAN)
• Di Kalimantan Barat di bagian hulu sungai Kapuas didapatkan endapan kapur di daerah
seberuang. Fosil yang dijumpai antara lain Neocomites yang menunjukan umur kapur di
samping fosil trocholina yang menunjukan umur kapur bwah. Di pegunungan Meratus
dijumpai formasi Manunggul dengan fosil Nerinea dan Orbitolina yang masing-masing
menunjukan umur kapur atas dan kapur tengah
• Di Kalimantan Tengah dijumpai sekumpulan litologi yang dikenal sebagai kelompok
Seberuang yang berumur kapur. Kelompok ini dapat dibagi menjadi Formasi Bedungan di
bagian baawah dan formasi selangkai di bagain atas. Formasi Bedungan terdiri dari
serpih, napal, batupasir polimik, konglomerat yang merupakan formasi bedungan bawah.
Fosil yang didapatatkan antara lain : Phylloceras, Hoptlites neocomiensis, pectin cowperi
dan Schloenbachia yang menunjukan umur Valangian.
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA
(KALIMANTAN) (2)
• Secara stratigrafi di atas formasi bedungan secara selaras diendapkan formasi selangkai
yang dapat dibagi menjadi bagian bawah, tengah dan atas
• Bagian bawah yang berumur Hauterivian hingga Aptian terdiri dari napal dengan fosil
Pecten cowperi, Ammonit, Orbitolina, Haploceras, Belemnit, Echinoida, trigonia, Vola,
Lima, Anactina, Pachydiscus dan Turrilites dan fosil-fosil tanaman di bagian atasnya.
• Bagian tengah terdiri dari konglomerat dengan fragmen batugamping, pegmatite, granit,
dan sekis, menyusul napal pasiran, arkose, batupasir lempungan dengan fosil Trigonia,
Orbitolina, Avicula dan Ammonit yang menunjukan umur Cenomanian hingga Turonian(
Kapur atas bagian bawah).
• Bagian atas terdiri dari konglomerat dengan fragmen batugamping, hornfels, keratophyr
kwarsa dan bagian atas terdiri dari batupasir lempungan dengan fosil Globotruncana yang
menunjukan umur kapur atas.
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (KALIMANTAN) (3)
Bagian bawah yang berumur Hauterivian hingga
Aptian terdiri dari napal dengan fosil:
1.Orbitolina
2.Belemnit
3.Ammonit
4.Anactina
5.Turrilites
Bagian atas terdiri dari konglomerat dengan fragmen
batugamping, hornfels, keratophyr kwarsa dan
bagian atas terdiri dari batupasir lempungan dengan
fosil :
1. Globotruncana yang
menunjukan umur kapur atas.
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (KALIMANTAN) (4)
Cekungan Kalimantan Tengah di zaman kapur
• Di Sulawesi endapan kapur mempunyai
fasies yang bermacam-macam, berumur
kapur tengah sampai atas, terdiri dari
batugamping, batugamping napalan, serpih
dengan fosil Globotrucana serta batu pasir.
Di bagaian tengah selatan di jumpai serpih
lempungan yang mungkin berumur kapur.
Bagian tangan timur endapan kapur terdiri
dari batupasir mika, serpih, batupasir
gampingan dengan fosil foraminifera antara
lain : Gumbelina globulosa.
• Pengetahuan tentang endapan kapur di
Sulawesi tengah sangat kurang, hal ini
disebabkan karena strukturnya yang sangat
komplek sehingga penyebaran dan
stratigrafinya terganggu. Litologinya
umumnya terdiri dari diabas, tufa
greywacke, napal, batugamping dengan
fosil Orbitolina yang berumur kapur,
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (SULAWESI)
Di Jawa endapan yang berumur
kapur telah diketahui dalam
bentuk lensa-lensa batugamping
yang mengandung fosil Orbitolina
terapit di antara lempung dan
serpih. Endapan tersebut di
jumpai di Lok Ulo,
Karangsambung, selatan
Banjarnegara, jawa tengah. Batu
guling dengan fosil Orbitolina
telah dijumpai dalam konglomerat
Eosen di pegunungan Jiwo,
selatan Klaten.
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (JAWA)
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (P.SERAM &
MISOOL)
• Di Pulau Seram dikenal formasi Nief yang sebgain berumur
Malm dan sebagian lagi berumur Kapur Atas. Yang berumur
kapur terdiri dari batugamping, napal, dengan osil seperti
terdapat di pulau Buru yang menunjukan kapur atas. Tektonik
pulau itu sangat komplek sehingga sulit untuk memisahkan
antara formasi Nief yang berumur Malm dengan yang berumur
kapur atas.
• Di Pulau Misool endapan yang berumur kapur terdiri dari
batugamping, rijang, dan napal dengan fosil Inoceraamus,
Rudiste, Echinoida, Globotrucana dan Belmnit
ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (IRIAN JAYA)
• Di Bagian kepala burung Irian Jaya, di sekitar Muturi didapatkan endapan
yang berumur Jura-Kapur yang terdiri dari batu sabak, serpih, batupasir,
kwarsit, batugamping, konglomerat serta batuan beku porfirit, diabas, breksi
volkanik, basalt, tufa andesit, tufa basalt dengan fosil belemnite.dan Ammonit
PALEOGEOGRAFI INDONESIA SAAT ZAMAN
KAPUR
KETRDAPATAN ENDAPAN KAPUR DI INDONESIA
BAGIAN BARAT
PERKEMBANGAN GEOSINKLIN DI INDONESIA
PADA ZAMAN KAPUR
• Pada zaman kapur timbul geosinklin yang baru antara lain geosinklin Mariana,
geosinklin Birma. Geosinklin Danau mulai menyempit sedang geosinklin Sumatera-
Jawa, Banda dan papua masih tetap ada dan geosinklin Tasmania muncul kembali.
Pada zaman itulah trjadi perubahan pola yang relative yang berbeda dibandingkan
dengan zaman-zaman sebelumnya
KESIMPULAN
• 1.Masa Mesozoikum berlangsung dari 225.000-70.000 juta tahun yang lalu dengan
demikian sudah berlangsung selama 155.000 juta tahun. Masa mesozoikum dibagi
menjadi tiga zaman yaitu : zaman trias, jura dan kapur
• 2.Endapan zaman kapur diperkirakan berumur 65 – 135 juta tahun.
• 3.Selama zaman kapur berkembang bermacam-macam kehidupan. Beberapa diantaranya
merupakan kelanjutan dari zaman jura di samping terdapat perkembangan kehidupan
yang baru. Di antara jenis-jenis yang mencirikan untuk zaman kapur antara lain anggota
dari filum protozoa khusnya dari ordo foraminifera, filum coleonterata, molluska dan
antropoda. Di samping itu terdapat golongan dari vetebrata maupun jenis flora.
• 4.Diaantara kelompok dinosaurus yang terkhususkan untuk zaman kapur boleh dikatakan
merupakan perkembangan yang ada pada zaman jura. Stegosaurus telah mulai punah
pada zaman ini, Ankylosaurus dijumpai pada akhir zaman kapur bersama dengan
Tyrannosaurus, Trachydon, triceratops, Struthionimus dan Petrodon.
• 5.Periode pertengahan zaman kapur adalah salah satu periode geologi yang menonjol
sebagai kondisi yang bersuhu lebih hangat dari pada hari ini, terutama pada garis lintang
yang tinggi.
• 6.Pertengahan zaman Kapur ditandai oleh geografi dan sirkulasi laut yang sangat
berbeda dari hari ini, serta kadar karbon dioksida yang lebih tinggi ( setidaknya 2 sampai
4 kali lebih tinggi dari hari ini.
• 7. Zaman Kapur di Paris dan London
• Dikedua tempat ini dikenal dengan sebagai wilayah untuk tipe endapan kapur atas. Seperti
diketahui selama cenomanian telah terjadi genangan laut yang mengakibatkan terjadinya
cekungan-cekungan baru dengan pengendapan laut.
• 8. Zaman Kapur di Eropa Barat dan Afrika Utara
• Di antara pegunungan Ural dan Perisai Fenoskandia selama zaman kapur bagian bawah
telah terjadi cekungan laut. Di dalam cekungan itu telah diendapkan batupasir berglaukonit,
lempung hitam denagan fosil Simbrsakites dan batupasir yang mengandung besi.
• 9. Zaman Kapur di Amerika
• Di Amerika utara pada zaman kapur bawah, banyak terjadi genangan laut mulai dari teluk
meksiko dan meluas sampai daerah pelemparan perisai Kanada hingga sampai Texas, New
Meksiko dan Kansas, sedang genang laut yang lain melanda daerah yang kini merupakan
alsaka.
• 10. Zaman Kapur di Australia
• Pada zaman kapur bawah, di Australia terjadi genangan air laut, terutama di tampat yang kini
merupakan Great Artesian Basin terdapat laut dangkal. Sebagian besar daripada luas
cekungan itu masih masih tertutup dengan endapan zaman kapur, yang terutama
berkembang sebagai sedimen klastik berbutir kasar.
• .
• 11. Zaman Kapur di Indonesia
• Di Indonesia terdapat endapan-endapan yang jelas termaksuk zaman kapur, tetapi hanya
terdapat di beberapa tempat yang terpencar luas di seluruh Indonesia. Di Indonesia
bagian barat sistem kapur dicirikan oleh endapan klastika dengan fosil Orbitolina, fosil itu
juga dijumpai pada sistem kapur yang ada di Indonesia bagian timur.
• 12. Perkembangan Geosinklin di Indonesia Pada Zaman Kapur
• Pada zaman kapur timbul geosinklin yang baru antara lain geosinklin Mariana, geosinklin
Birma. Geosinklin Danau mulai menyempit sedang geosinklin Sumatera-Jawa, Banda dan
papua masih tetap ada dan geosinklin Tasmania muncul kembali. Pada zaman itulah trjadi
perubahan pola yang relative yang berbeda dibandingkan dengan zaman-zaman
sebelumnya
PUSTAKA
• 1. Monoarfa, M, 2013, Studi Makro Paleontologi Terhadap Teori Evolusi ;Sebuah Konsep Dasar
• Pembuktian Evolusi Ditinjau Dari Data Makro Paleontologi, Bahan Seminar, IST AKPRIND,
• Yogyakarta (Tidak dipublikasikan).
• 2. Sukandarrumidi, 2005, Geologi Sejarah, Gadja Mada Univerity Press, Yogya.
• 3. www.earth .edu
• 4. www.nrm.se
• 5. www. Southompton.ac.uk
• 6. www.answersingnesis.org
• 7. www.geoscience.org
• 8. www.oxford.ac.uk
• 9. www.wikimwdia.org
• 10. www.earthbyte.org
• 11. .http://jan.ucc.nau.edu/~rcb7/
• 12. www.ncdc.noaa.gov
ZAMAN KAPUR GEOLOGI

More Related Content

What's hot

Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinNurul Afdal Haris
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuadbel Edwar
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologironimputra
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanMario Yuven
 
Deformasi batuan
Deformasi batuanDeformasi batuan
Deformasi batuanGoogle
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu'Oke Aflatun'
 
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiGeomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiIsaacHamonangan
 
www.ovan.geovano. paleontologi.com
www.ovan.geovano. paleontologi.comwww.ovan.geovano. paleontologi.com
www.ovan.geovano. paleontologi.comOvan Geovano
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikUDIN MUHRUDIN
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiDimaz Gunawan
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasYOHANIS SAHABAT
 
153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidam153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidamStella Putri
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192kerong
 
Acara 2 pengenalan peta geologi dan peta geomorfologi
Acara 2   pengenalan peta geologi dan peta geomorfologiAcara 2   pengenalan peta geologi dan peta geomorfologi
Acara 2 pengenalan peta geologi dan peta geomorfologiaryadipayana
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMario Yuven
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimenWahidin Zuhri
 

What's hot (20)

Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/AeolinMateri MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
Materi MK Geomorfologi Dasar Mengenai Bentuklahan Bentukan Asal Angin/Aeolin
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Makalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses GeomorfologiMakalah Proses Geomorfologi
Makalah Proses Geomorfologi
 
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalanmateri-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
materi-kuliah-geolog14. kedalamam dan ketebalan
 
Deformasi batuan
Deformasi batuanDeformasi batuan
Deformasi batuan
 
Bentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvialBentuk asal fluvial
Bentuk asal fluvial
 
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah BengkuluLaporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
Laporan Bentuk Asal Marine Daerah Bengkulu
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung apiGeomorf 7 geomorfologi gunung api
Geomorf 7 geomorfologi gunung api
 
www.ovan.geovano. paleontologi.com
www.ovan.geovano. paleontologi.comwww.ovan.geovano. paleontologi.com
www.ovan.geovano. paleontologi.com
 
Laporan Geologi Fisik
Laporan Geologi FisikLaporan Geologi Fisik
Laporan Geologi Fisik
 
Bab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologiBab 4+proses+proses+geologi
Bab 4+proses+proses+geologi
 
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM AkamigasMATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
MATERI 2 LANJUTAN HIDROGEOLOGI (Manajemen Pertambangan & Energi) STEM Akamigas
 
153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidam153800318 van-zuidam
153800318 van-zuidam
 
140710080104 2 1192
140710080104 2 1192140710080104 2 1192
140710080104 2 1192
 
Acara 2 pengenalan peta geologi dan peta geomorfologi
Acara 2   pengenalan peta geologi dan peta geomorfologiAcara 2   pengenalan peta geologi dan peta geomorfologi
Acara 2 pengenalan peta geologi dan peta geomorfologi
 
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesarMateri Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
Materi Kuliah Geologi Struktur 9.diskripsi sesar
 
Sistem Penambangan
Sistem PenambanganSistem Penambangan
Sistem Penambangan
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 

Viewers also liked

Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010
Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010
Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010Hansen Wijaya
 
Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975
Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975
Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975Fatimah Ramadhani
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangKarina Oriza
 
Geofisika eksplorasi geologi
Geofisika eksplorasi geologiGeofisika eksplorasi geologi
Geofisika eksplorasi geologijusril akarius
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Gendis Wildah Nia
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal AbidinPengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal AbidinZainal Abidin Mustofa
 
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambangyannick99
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasRona Binham
 
Management vs. Leadership - Linked 2 Leadership
Management vs. Leadership  - Linked 2 LeadershipManagement vs. Leadership  - Linked 2 Leadership
Management vs. Leadership - Linked 2 LeadershipLinked 2 Leadership
 
Professional basic selling skills
Professional basic selling skillsProfessional basic selling skills
Professional basic selling skillsshehzad Chohan
 

Viewers also liked (18)

Soal OSK Kebumian (Geosains) 2015
Soal OSK Kebumian (Geosains) 2015Soal OSK Kebumian (Geosains) 2015
Soal OSK Kebumian (Geosains) 2015
 
Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010
Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010
Soal-Jawab-Pembahasan Olimpiade Kebumian Bag. Geologi Tk. Kabupaten/Kota 2010
 
Tektonik konvergen upn
Tektonik konvergen upnTektonik konvergen upn
Tektonik konvergen upn
 
7568 pendahuluan1
7568 pendahuluan17568 pendahuluan1
7568 pendahuluan1
 
Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975
Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975
Klasifikasi struktur batuan sedimen dari pettijohn 1975
 
Paleontologi 1 Pendahuluan
Paleontologi 1 PendahuluanPaleontologi 1 Pendahuluan
Paleontologi 1 Pendahuluan
 
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang MelayangAntara Tambang dan Nyawa yang Melayang
Antara Tambang dan Nyawa yang Melayang
 
Pengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambangPengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambang
 
Geofisika eksplorasi geologi
Geofisika eksplorasi geologiGeofisika eksplorasi geologi
Geofisika eksplorasi geologi
 
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
Geografi - Jenis jenis lipatan (SMA Kelas X)
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal AbidinPengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
Pengantar Ilmu Kebumian - Zainal Abidin
 
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
 
Cashflow tambang
Cashflow tambangCashflow tambang
Cashflow tambang
 
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: PengantarStudi Kelayakan Tambang: Pengantar
Studi Kelayakan Tambang: Pengantar
 
Presentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvasPresentasi bisnis model canvas
Presentasi bisnis model canvas
 
Management vs. Leadership - Linked 2 Leadership
Management vs. Leadership  - Linked 2 LeadershipManagement vs. Leadership  - Linked 2 Leadership
Management vs. Leadership - Linked 2 Leadership
 
Professional basic selling skills
Professional basic selling skillsProfessional basic selling skills
Professional basic selling skills
 

Similar to ZAMAN KAPUR GEOLOGI

Geo kala geologi dan sejarah kehidupan
Geo   kala geologi dan sejarah kehidupanGeo   kala geologi dan sejarah kehidupan
Geo kala geologi dan sejarah kehidupanezar eneas
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi SejarahTeachers
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiPakage Berna
 
Roy anggara,sjp x.2
Roy anggara,sjp x.2Roy anggara,sjp x.2
Roy anggara,sjp x.2Dzikri Fauzi
 
Awal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasiAwal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasiMentari Arsharanti
 
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-CirinyaPembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-CirinyaDesy Pentalibertin
 
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiPaleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiBudhi Kuswan Susilo
 
(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037
(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037
(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037fbonar1
 
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...gilaanganugrah
 
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologisman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologisartikot
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni Google
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfRestuBisnis
 

Similar to ZAMAN KAPUR GEOLOGI (20)

Geo kala geologi dan sejarah kehidupan
Geo   kala geologi dan sejarah kehidupanGeo   kala geologi dan sejarah kehidupan
Geo kala geologi dan sejarah kehidupan
 
Geologi Sejarah
Geologi SejarahGeologi Sejarah
Geologi Sejarah
 
Sejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumiSejarah pembentukan bumi
Sejarah pembentukan bumi
 
Roy anggara,sjp x.2
Roy anggara,sjp x.2Roy anggara,sjp x.2
Roy anggara,sjp x.2
 
Awal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasiAwal kehidupan manusia purba presentasi
Awal kehidupan manusia purba presentasi
 
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-CirinyaPembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
Pembagian Zaman Pra Aksara dan Ciri-Cirinya
 
Sejarah Bumi
Sejarah BumiSejarah Bumi
Sejarah Bumi
 
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu GeologiPaleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
Paleontologi 2: Fossil, Evolusi & Waktu Geologi
 
(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037
(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037
(Cretaceous period) franz siagian 21100110141037
 
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjel...
 
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologisman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
sman 3 cilegon ipa 2 zaman geologi
 
Kehidupan awal masyarakat
Kehidupan awal masyarakatKehidupan awal masyarakat
Kehidupan awal masyarakat
 
Palaeotikum
PalaeotikumPalaeotikum
Palaeotikum
 
Melacak filogeni
Melacak filogeni Melacak filogeni
Melacak filogeni
 
Masa mesozoikum
Masa mesozoikumMasa mesozoikum
Masa mesozoikum
 
Geografi sejarah
Geografi sejarahGeografi sejarah
Geografi sejarah
 
Masa kenozoikum
Masa kenozoikumMasa kenozoikum
Masa kenozoikum
 
MEDIA_KASUS_2.pdf
MEDIA_KASUS_2.pdfMEDIA_KASUS_2.pdf
MEDIA_KASUS_2.pdf
 
PPT MASA PRA AKSARA.pptx
PPT MASA PRA AKSARA.pptxPPT MASA PRA AKSARA.pptx
PPT MASA PRA AKSARA.pptx
 
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdfSalinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
Salinan 4-kehidupan-awal-masyarakat-indonesia.pdf
 

More from Marchel monoarfa

Zoning dan informasi penggunaan tanah
Zoning dan informasi penggunaan tanahZoning dan informasi penggunaan tanah
Zoning dan informasi penggunaan tanahMarchel monoarfa
 
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...Marchel monoarfa
 
Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...
Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...
Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...Marchel monoarfa
 
An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]
An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]
An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]Marchel monoarfa
 
Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU
 Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU
Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTUMarchel monoarfa
 
Stop Pembakaran Hutan green peace
 Stop Pembakaran Hutan green peace  Stop Pembakaran Hutan green peace
Stop Pembakaran Hutan green peace Marchel monoarfa
 
Surpac untuk Aplikasi Geologi
Surpac untuk  Aplikasi GeologiSurpac untuk  Aplikasi Geologi
Surpac untuk Aplikasi GeologiMarchel monoarfa
 

More from Marchel monoarfa (11)

Zoning dan informasi penggunaan tanah
Zoning dan informasi penggunaan tanahZoning dan informasi penggunaan tanah
Zoning dan informasi penggunaan tanah
 
FOSIL OSTRACODA
FOSIL OSTRACODAFOSIL OSTRACODA
FOSIL OSTRACODA
 
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY”   UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
PENGGUNAAN METODE THE LOOK AHEAD VSP SURVEY” UNTUK PENCITRAAN TARGET FORMA...
 
Sifat fisik mineral
Sifat fisik mineralSifat fisik mineral
Sifat fisik mineral
 
Phylum chordata
Phylum chordataPhylum chordata
Phylum chordata
 
Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...
Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...
Struktur komunitas Foraminifera bentik resen dalam sedimen dasar laut pra-pas...
 
An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]
An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]
An introduction to ocean remote sensing (2nd ed.) [s. martin, 2014]
 
Banjir jakarta 2014
Banjir jakarta 2014 Banjir jakarta 2014
Banjir jakarta 2014
 
Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU
 Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU
Amdal Pertambangan Pertambangan Pasir SIRTU
 
Stop Pembakaran Hutan green peace
 Stop Pembakaran Hutan green peace  Stop Pembakaran Hutan green peace
Stop Pembakaran Hutan green peace
 
Surpac untuk Aplikasi Geologi
Surpac untuk  Aplikasi GeologiSurpac untuk  Aplikasi Geologi
Surpac untuk Aplikasi Geologi
 

Recently uploaded

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (7)

UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

ZAMAN KAPUR GEOLOGI

  • 2. PENDAHULUAN Geologi sejarah merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi padanya. Semenjak manusia menghuni bumi ini mereka ingin mengetahui dan ingin mendapat jawaban mengenai bagaimana terjadinya bumi, kapan terjadinyya dan peristiwa-peristiwa apa saja yang telah terjadi padanya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut bukan merupakan hal yang mudah, hal ini disebabkan konon manusia dilahirkan di bumi beberapa juta tahun yang lalu sesudah bumi terbentuk. Itulah sebabnya untuk menjawab pertanyaan itu manusia akan bertitik tolak dari beberapa teori dan dari segala sesuatu yang terekam dalam kulit bumi baik yang merupakan rekaman kejadian pada masa lampau ataupun kejadian pada masa kini. Mempelajari geologi sejarah tidak akan terlepas dari pengertian ruang dan waktu. Ruang diartikan sebagai tempat di mana semua peristiwa telah terjadi dan terekam padanya, sedang waktu akan meliputi kapan dan beberapa lama peristiwa tersebut terjadi dan berlangsung.
  • 5. • Seperti diketahui bahwa zaman Jura berakhir dengan penyusutan air laut • Penyusutan air laut berkembang terus sampai zaman Kapur Bawah yang kemudian pada pertengahan zaman Kapur disusul oleh suatu genangan air laut yang cukup besar dan hampir meliputi seluruh dunia. Pada akhir zaman itu terjadi lagi penyusutan air laut yang nampak jelas di mana-mana. Dengan demikian jelas bahwa zaman kapur dicirikan oleh suatu daur pengendapan penyusutan genangan air laut yang untuk setiap tempat di dunia pada saat itu tidak sama. Suatu hal yang menguntungkan pada zaman itu yaitu suatu endapan laut zaman kapur itu banyak mengandung fosil, sehingga dengan fosil tersebut dapat dilakukan suatu interpertasi. TINJAUAN UMUM DI ZAMAN KAPUR
  • 6. UMUR BATUAN KAPUR • Sistem kapur baik yang diendapkan dalam lingkungan darat maupun lingkungan laut banyak mengadung fosil. Sistem kapur yang diendapakan dalam lingkungan darat banyak mengandung fosil vetebrata khusunya reptilia sedang yang diendapkan dalam lingkungan laut dan banyak mengandung fosil ammonit dan jenis-jenis yang lain • Endapan zaman Kapur diperkirakan berumur 65 – 135 juta tahun.
  • 7. • Selama zaman kapur berkembang bermacam-macam kehidupan. Beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari zaman jura di samping terdapat perkembangan kehidupan yang baru. • Di antara jenis-jenis yang mencirikan untuk zaman kapur antara lain anggota dari filum protozoa khususnya dari ordo foraminifera, filum coleonterata, molluska dan antropoda. • Di samping itu terdapat golongan dari vetebrata maupun jenis flora. • Selama zaman kapur bawah anggota dari ordo foraminifera yaitu genus Orbitolina mempunyai peranan yang penting bahkan berfungsi sebagai fosil penunjuk. Selama zaman kapur atas jenis foraminifera kecil selain merupakan pembentuk batugamping juga berfungsi sebagai fosil indeks. • Jenis-jenis yang berfungsi sebagai fosil indeks untuk zaman kapur atas antara lain : Globotruncana arca, Globotruncana appeninica, Globotruncana linneata, Globotrucana stuarti, Globotrucana conica, Gumbelina, Pseuditextularia dan Gumbelitria. • Di antara anggota filum Echinodermata landak laut memegang peranan yang paling prnting di antaranya : Micraster, Hemiaster, Anachytes, Hemipneustes yang menunjukan umur kapur atas bagian bawah KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR
  • 8. BEBERAPA JENIS FOSIL INDEKS DALAM PENENTUAN ZAMAN KAPUR
  • 9. Hemiaster • Salah satu anggota filum Echinodermata yang memegang peranan yang paling penting untuk menunjukan umur kapur atas bagian bawah
  • 10. • Selama zaman kapur bawah yang memegang peranan penting adalah genus Toxaster dan Heteraster. Selain fosil-fosil tersebut di atas masih banyak jenis yang lain yang khas untuk zaman kapur. Dan berdasarakan atas asosiasi fosil-fosil tersebut maka zaman kapur dapat dibagi menjadi beberapa jenjang dengan penciri fosilnya sebagai berikut:
  • 11.
  • 12. • Golongan reptilia yang hidup di laut yaitu Elasmosaurus memegang peranan pada zaman itu. Fosil binatang tersebut dijumpai di daerah Niobrara, Kansas Amerika pada batugamping dengan ukuran panjang antara 40- 50 feet. KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (2)
  • 13. • Golongan reptilia terbang (Pterosaurus) muncul telah muncul pada zaman itu. Salah satu diantaranya yang terkenal adalah ptronodon yang mempunyai bentang syap 23-25 feet yang fosil nya didapatkan pada batugamping di Niobrara, Kansas, Amerika yang berumur kapur. Seperti halnya jenis yang muncul pada zaman jura, pteranodon ini tidak mempunyai gigi. KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (3)
  • 14. • Perkembangan jenis fauna diimbangi pula dengan perkembangan jenis flora. Pada zaman itu mulai terlihat dngan nyata perkembangan yang baik unutk jenis Angiosperm, yang merupakan golongan tumbuhan tingkat tinggi dan telah mempunyai bunga. Jenis flora yang berkembang pada zaman itu ialah Andromeda, Magnolia, Salix, Populites, Picus, Bitula dan Sassafras serta Palm. Diantara jenis-jenis tersebut golongan Cycadeoidea di mana bunganya tumbuh dari tojolan yang terdapat pada daun. KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (4)
  • 15. • Ankylosaurus merupakan hewan yang diyakini sebagai salah satu hewan yang hidup di akhir zaman kapur KEHIDUPAN SELAMA ZAMAN KAPUR (5)
  • 16. KETERDAPATAN ENDAPAN DI ZAMAN KAPUR • Endapan kapur atau yang lebih dikenal sebagai system kapur dijumpai dengan pelemparan yang luas. Tempat-tempat yang sudah dikenal antara lain daerah Francis bagain selatan. • Ditempat itu dikenal sebagai wilayah tipe untuk endapan kapur bawah. Daerah Francis selatan adalah merupakan bagian dari pelemparan geosinklin Tethys, dan di tempat ini endapan kapur bawah berkembang dalam 2 fasies yang berbeda. Fasies yang satu merupakan lempung dan napal, dan padanya terdapat banyak fosil Ammonit. Fasies yang lain berkembang di sepanjang tepi cekungan, di dekat sisa pegunungan Variscia, tersusun dari batugamping yang banyak mengandung fosil Orbitolina, Echinidae dan Rudistae
  • 17. KONDISI PALEOKLIMATOLOGI DAN PALEOGEOGRAFIDI ZAMAN KAPUR • Periode pertengahan zaman kapur adalah salah satu periode geologi yang menonjol sebagai kondisi yang bersuhu lebih hangat dari pada hari ini, terutama pada garis lintang yang tinggi. • Selama Periode pertengahan zaman kapur, 120 - 90000000 tahun yang lalu, sisa-sisa fosil tumbuhan dan hewan diyakini menghuni lingkungan yang hangat, dan telah ditemukan di lintang yang lebih tinggi . • Pohon sukun ternyata tumbuh di utara Greenland (55° N) , dan di lautan , karang air hangat tumbuh lebih jauh dari garis khatulistiwa di kedua belahan bumi. Pada waktu itu kondisinya cukup berbeda dengan kondisi di zaman sekarang, seperti deretan pegunungan yang berbeda dan terdapat laut dangkal di beberapa tempat yang sudah tidak ada pada saat ini. • Pertengahan zaman Kapur ditandai oleh geografi dan sirkulasi laut yang sangat berbeda dari hari ini, serta kadar karbon dioksida yang lebih tinggi ( setidaknya 2 sampai 4 kali lebih tinggi dari hari ini ) . Hal ini menunjukkan bahwa sistem iklim pertengahan pada zaman kapur itu berbeda dari hari ini. Penjelasantentang kenaikan air laut dan pola sirkulasi atmosfer yang sangat berbeda dari hari ini telah diusulkan untuk menjelaskan iklim pada zaman kapur tengah, namun hal tersebut kurang diperdebatkan bagaimana bisa iklim yang hangat pada saat itu meliputi bumi. Menurut data dari zoology museum mengungkapkan bahwa pada zaman kapur bumi sebagian besar tergenang oleh air dan pada saat itu dinosaur mulai punah
  • 18.
  • 19.
  • 21. ZAMAN KAPUR DI PARIS DAN LONDON
  • 22. DI PARIS Seperti diketahui selama cenomanian telah terjadi genangan laut yang mengakibatkan terjadinya cekungan-cekungan baru dengan pengendapan laut. Cekungan Paris yang dibatasi oleh Ardena, Vosges, Padatan tengah dan Normandia sudah semenjak zaman jura merupakan sebuah cekungan yang menghasilkan endapan laut dangan litologi yang serupa dengan perkembangan di pegunungan jura
  • 23. DI LONDON Di cekungan London dan Hampshire pengendapan laut sudah di mulai sejak yang terjadi pada Lias. Setelah susut laut yang terjadi pada Purbeckian, dalam cekungan tersebut terjadi perkembangan endapan darat yang terdiri dari serpih, batupasir, batugamping air tawar yang di beberapa tempat banyak mengandung fosil reptilia.
  • 24. Di antara pegunungan Ural dan Perisai Fenoskandia selama zaman kapur bagian bawah telah terjadi cekungan laut Selama zaman kapur bagian atas hubungan cekungan ini lengan laut afrika terputus, akibatnya terjadilah sebuah cekungan yang kearah selatan berhubungan dengan laut Tethys Berbatasan dengan cekungan tersebut di atas, Jerman dan Swedia selatan merupakan pelemparan laut dangkal, demikain juga Denmark. Di Jerman endapan kapur atas terutama berkembang sebagai batugamping yang banyak mengandung fosil terutama Inoceramus dan napal dengan fosil Belemnitella. Di Swedia berkembang sebagai fasies gampingan yang banyak mengandung silika. DI Denmark berkembang sebagai jenjang dnian dengan fosil yang khas Nautilus danicus. ZAMAN KAPUR DI EROPA BARAT DAN AFRIKA UTARA
  • 25. ZAMAN KAPUR DI EROPA BARAT DAN AFRIKA UTARA (2) • Di daerah afrika selama Cenomanian terjadi genangan laut yng terdapat pada bagian luas dari gurun sahara, di mana untuk pertama kalinya itu merupakan lautan. Di Afrika utara selama zaman kapur merupakan beberapa cekungan dengan pengendapan laut, di mana pada saat itu di sepanjang tepi sahara terutama terjadi endapan yang bersifat pasiran di bagian tepi yang makin ke tenagh cekungan membentuk batugamping dan dolomit dengan fosil Orbitolina dan Rudistae
  • 26. ZAMAN KAPUR DI EROPA BARAT DAN AFRIKA UTARA (3) Eropa dan afrika bagian utara pada saat zaman kapur atas(kiri) dan zaman kapur bawah (kanan).
  • 27. ZAMAN KAPUR DI AMERIKA • Di Amerika utara pada zaman kapur bawah banyak terjadi genangan laut mulai dari teluk meksiko dan meluas sampai daerah pelemparan perisai Kanada hingga sampai Texas, New Meksiko dan Kansas, sedang genang laut yang lain melanda daerah yang kini merupakan alaska • Endapan berupa bahan klastik kasar di bagain tepi cekugan sedang makin ke tengah berkembang sebagai gampingan mengandung fosil yang cukup banyak dan menghaslkan endapan yang sangat tebal. • Di tempat ini akhir dari zaman kapur bawah ditandai dengan adanya susut laut yang kemudian disusul lagi dengan sebuah genangan laut pada zaman kapur atas • Pada genangan laut ini mengakibatkan perlusan laut, yang tidak sama kemudian tejadi sebuah palung yang memisahkan amerika utara menjadi dua bagian yaitu perisai Kanada dan Appalachia di bagian timur dan Cordillera, Kalifornia serta Nevada di bagian barat. Di dalam palung itu akan diendapkan hasil rombakan dari pegunungan yang ada di sekitarnya.
  • 28. ZAMAN KAPUR DI AMERIKA (2) • Kenampakan yang nyata bahwa fosil-fosil yang di jumpai dalam endapan kapur di Amerika utara sangat mirip dengan yang terdapat di Eropa barat. Hal ini menunjukan adanya hubungan laut yang langsung diantara kedua daerah tersebut, paling tidak di hubungkan oleh laut dangkal. • Zaman kapur atas di amerika utara dan amerika selatan berakhir dengan pembentukan pegunungan besar dengan pengangkatan isi geosinklin yang menyebabkan terjadinya rocky maountain. Kejadian ini dikenal sebagai akibat orogenesa yang mencirikan akhir zaman kapur dan dikenal sebagai orogenesa larami. Akibat selanjutanya terjadilah penyusutan air laut hampir di seluruh dunia. Dengan demikian maka zaman kapur yang merupakan akhir dari masa mesozoikum akan terletak tidak selaras dengan suatu rumpang ataupun ketidakselarasan pada masa kenozoikum.
  • 29. ZAMAN KAPUR DI AMERIKA (3) Pelogeografi Amerika Utara pada zaman kapur Atas (kanan) dan Amerika Utara pada zaman kapur Bawah (kiri).
  • 30. ZAMAN KAPUR DI AUSTRALIA • Pada zaman kapur bawah, di Australia terjadi genangan air laut, terutama di tampat yang kini merupakan Great Artesian Basin terdapat laut dangkal. Sebagian besar daripada luas cekungan itu masih masih tertutup dengan endapan zaman kapur, yang terutama berkembang sebagai sedimen klastik berbutir kasar • Pada zaman kapur atas mulai terjadi penyusutan air laut, sehingga kini yang ketinggalan ialah suatu danau air tawar yang cukup luas dengan tumbuh-tumbuhan dan pelonggokan batubara. Sedang di Australia barat pada genang laut Albian berkembang batuan sedimen yang bersifat gampingan dan di Australia utara terjaadi endapan lempung radiolarit
  • 31. ZAMAN KAPUR DI AUSTRALIA (2)
  • 32. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA • Di Indonesia terdapat endapan-endapan yang jelas termaksuk zaman kapur tetapi hanya terdapat di beberapa tempat yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Indonesia bagian barat system kapur dicirikan oleh endapan klastika dengan fosil Orbitolina, dan fosil itu juga dijumpai pada system kapur yang ada di Indonesia bagian timur
  • 33. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (SUMATERA) • Di Sumatera, di bukit Garba, bagian bawahnya terdiri dari napal tufan, tufa, filit dan marmer, bagian atasnya terdiri dari batu rijang yang mengandung fosil Radiolaria, sedang fosil yang lain tidak didapatkan • •Di Sumatera selatan dijumpai lapisan yang dikenal sebagai formasi saling yang terdiri dari tufa, breksi volkanik, lava, batu hijau, batugamping dan retas-retas batuan beku basa. Umur formasi itu di tentukan berdasarkan fosil kapur yang kurang begitu jelas • Kemudian ternyata formasi tersebut mengandung fosil Lacazina dan Lovcenipora vinassai sehingga demikian sebagain dari formasi ini berumur jura. • Tidak jauh dari formasi itu di jumpai formasi Lingsing yang terdiri dari serpih gampingan, radiolarit, basal ofiolit, andesit, lava dan batugamping yang mengandung fosil Orbitolina yang menunjukan umur kapur • Di Jambi didapatkan sedimen klastik dengan fosil Neocomites yang menujukan umur kapur
  • 34. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (KALIMANTAN) • Di Kalimantan Barat di bagian hulu sungai Kapuas didapatkan endapan kapur di daerah seberuang. Fosil yang dijumpai antara lain Neocomites yang menunjukan umur kapur di samping fosil trocholina yang menunjukan umur kapur bwah. Di pegunungan Meratus dijumpai formasi Manunggul dengan fosil Nerinea dan Orbitolina yang masing-masing menunjukan umur kapur atas dan kapur tengah • Di Kalimantan Tengah dijumpai sekumpulan litologi yang dikenal sebagai kelompok Seberuang yang berumur kapur. Kelompok ini dapat dibagi menjadi Formasi Bedungan di bagian baawah dan formasi selangkai di bagain atas. Formasi Bedungan terdiri dari serpih, napal, batupasir polimik, konglomerat yang merupakan formasi bedungan bawah. Fosil yang didapatatkan antara lain : Phylloceras, Hoptlites neocomiensis, pectin cowperi dan Schloenbachia yang menunjukan umur Valangian.
  • 35. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (KALIMANTAN) (2) • Secara stratigrafi di atas formasi bedungan secara selaras diendapkan formasi selangkai yang dapat dibagi menjadi bagian bawah, tengah dan atas • Bagian bawah yang berumur Hauterivian hingga Aptian terdiri dari napal dengan fosil Pecten cowperi, Ammonit, Orbitolina, Haploceras, Belemnit, Echinoida, trigonia, Vola, Lima, Anactina, Pachydiscus dan Turrilites dan fosil-fosil tanaman di bagian atasnya. • Bagian tengah terdiri dari konglomerat dengan fragmen batugamping, pegmatite, granit, dan sekis, menyusul napal pasiran, arkose, batupasir lempungan dengan fosil Trigonia, Orbitolina, Avicula dan Ammonit yang menunjukan umur Cenomanian hingga Turonian( Kapur atas bagian bawah). • Bagian atas terdiri dari konglomerat dengan fragmen batugamping, hornfels, keratophyr kwarsa dan bagian atas terdiri dari batupasir lempungan dengan fosil Globotruncana yang menunjukan umur kapur atas.
  • 36. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (KALIMANTAN) (3) Bagian bawah yang berumur Hauterivian hingga Aptian terdiri dari napal dengan fosil: 1.Orbitolina 2.Belemnit 3.Ammonit 4.Anactina 5.Turrilites Bagian atas terdiri dari konglomerat dengan fragmen batugamping, hornfels, keratophyr kwarsa dan bagian atas terdiri dari batupasir lempungan dengan fosil : 1. Globotruncana yang menunjukan umur kapur atas.
  • 37. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (KALIMANTAN) (4) Cekungan Kalimantan Tengah di zaman kapur
  • 38. • Di Sulawesi endapan kapur mempunyai fasies yang bermacam-macam, berumur kapur tengah sampai atas, terdiri dari batugamping, batugamping napalan, serpih dengan fosil Globotrucana serta batu pasir. Di bagaian tengah selatan di jumpai serpih lempungan yang mungkin berumur kapur. Bagian tangan timur endapan kapur terdiri dari batupasir mika, serpih, batupasir gampingan dengan fosil foraminifera antara lain : Gumbelina globulosa. • Pengetahuan tentang endapan kapur di Sulawesi tengah sangat kurang, hal ini disebabkan karena strukturnya yang sangat komplek sehingga penyebaran dan stratigrafinya terganggu. Litologinya umumnya terdiri dari diabas, tufa greywacke, napal, batugamping dengan fosil Orbitolina yang berumur kapur, ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (SULAWESI)
  • 39. Di Jawa endapan yang berumur kapur telah diketahui dalam bentuk lensa-lensa batugamping yang mengandung fosil Orbitolina terapit di antara lempung dan serpih. Endapan tersebut di jumpai di Lok Ulo, Karangsambung, selatan Banjarnegara, jawa tengah. Batu guling dengan fosil Orbitolina telah dijumpai dalam konglomerat Eosen di pegunungan Jiwo, selatan Klaten. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (JAWA)
  • 40. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (P.SERAM & MISOOL) • Di Pulau Seram dikenal formasi Nief yang sebgain berumur Malm dan sebagian lagi berumur Kapur Atas. Yang berumur kapur terdiri dari batugamping, napal, dengan osil seperti terdapat di pulau Buru yang menunjukan kapur atas. Tektonik pulau itu sangat komplek sehingga sulit untuk memisahkan antara formasi Nief yang berumur Malm dengan yang berumur kapur atas. • Di Pulau Misool endapan yang berumur kapur terdiri dari batugamping, rijang, dan napal dengan fosil Inoceraamus, Rudiste, Echinoida, Globotrucana dan Belmnit
  • 41. ZAMAN KAPUR DI INDONESIA (IRIAN JAYA) • Di Bagian kepala burung Irian Jaya, di sekitar Muturi didapatkan endapan yang berumur Jura-Kapur yang terdiri dari batu sabak, serpih, batupasir, kwarsit, batugamping, konglomerat serta batuan beku porfirit, diabas, breksi volkanik, basalt, tufa andesit, tufa basalt dengan fosil belemnite.dan Ammonit
  • 43. KETRDAPATAN ENDAPAN KAPUR DI INDONESIA BAGIAN BARAT
  • 44. PERKEMBANGAN GEOSINKLIN DI INDONESIA PADA ZAMAN KAPUR • Pada zaman kapur timbul geosinklin yang baru antara lain geosinklin Mariana, geosinklin Birma. Geosinklin Danau mulai menyempit sedang geosinklin Sumatera- Jawa, Banda dan papua masih tetap ada dan geosinklin Tasmania muncul kembali. Pada zaman itulah trjadi perubahan pola yang relative yang berbeda dibandingkan dengan zaman-zaman sebelumnya
  • 45. KESIMPULAN • 1.Masa Mesozoikum berlangsung dari 225.000-70.000 juta tahun yang lalu dengan demikian sudah berlangsung selama 155.000 juta tahun. Masa mesozoikum dibagi menjadi tiga zaman yaitu : zaman trias, jura dan kapur • 2.Endapan zaman kapur diperkirakan berumur 65 – 135 juta tahun. • 3.Selama zaman kapur berkembang bermacam-macam kehidupan. Beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari zaman jura di samping terdapat perkembangan kehidupan yang baru. Di antara jenis-jenis yang mencirikan untuk zaman kapur antara lain anggota dari filum protozoa khusnya dari ordo foraminifera, filum coleonterata, molluska dan antropoda. Di samping itu terdapat golongan dari vetebrata maupun jenis flora. • 4.Diaantara kelompok dinosaurus yang terkhususkan untuk zaman kapur boleh dikatakan merupakan perkembangan yang ada pada zaman jura. Stegosaurus telah mulai punah pada zaman ini, Ankylosaurus dijumpai pada akhir zaman kapur bersama dengan Tyrannosaurus, Trachydon, triceratops, Struthionimus dan Petrodon. • 5.Periode pertengahan zaman kapur adalah salah satu periode geologi yang menonjol sebagai kondisi yang bersuhu lebih hangat dari pada hari ini, terutama pada garis lintang yang tinggi. • 6.Pertengahan zaman Kapur ditandai oleh geografi dan sirkulasi laut yang sangat berbeda dari hari ini, serta kadar karbon dioksida yang lebih tinggi ( setidaknya 2 sampai 4 kali lebih tinggi dari hari ini.
  • 46. • 7. Zaman Kapur di Paris dan London • Dikedua tempat ini dikenal dengan sebagai wilayah untuk tipe endapan kapur atas. Seperti diketahui selama cenomanian telah terjadi genangan laut yang mengakibatkan terjadinya cekungan-cekungan baru dengan pengendapan laut. • 8. Zaman Kapur di Eropa Barat dan Afrika Utara • Di antara pegunungan Ural dan Perisai Fenoskandia selama zaman kapur bagian bawah telah terjadi cekungan laut. Di dalam cekungan itu telah diendapkan batupasir berglaukonit, lempung hitam denagan fosil Simbrsakites dan batupasir yang mengandung besi. • 9. Zaman Kapur di Amerika • Di Amerika utara pada zaman kapur bawah, banyak terjadi genangan laut mulai dari teluk meksiko dan meluas sampai daerah pelemparan perisai Kanada hingga sampai Texas, New Meksiko dan Kansas, sedang genang laut yang lain melanda daerah yang kini merupakan alsaka. • 10. Zaman Kapur di Australia • Pada zaman kapur bawah, di Australia terjadi genangan air laut, terutama di tampat yang kini merupakan Great Artesian Basin terdapat laut dangkal. Sebagian besar daripada luas cekungan itu masih masih tertutup dengan endapan zaman kapur, yang terutama berkembang sebagai sedimen klastik berbutir kasar. • .
  • 47. • 11. Zaman Kapur di Indonesia • Di Indonesia terdapat endapan-endapan yang jelas termaksuk zaman kapur, tetapi hanya terdapat di beberapa tempat yang terpencar luas di seluruh Indonesia. Di Indonesia bagian barat sistem kapur dicirikan oleh endapan klastika dengan fosil Orbitolina, fosil itu juga dijumpai pada sistem kapur yang ada di Indonesia bagian timur. • 12. Perkembangan Geosinklin di Indonesia Pada Zaman Kapur • Pada zaman kapur timbul geosinklin yang baru antara lain geosinklin Mariana, geosinklin Birma. Geosinklin Danau mulai menyempit sedang geosinklin Sumatera-Jawa, Banda dan papua masih tetap ada dan geosinklin Tasmania muncul kembali. Pada zaman itulah trjadi perubahan pola yang relative yang berbeda dibandingkan dengan zaman-zaman sebelumnya
  • 48. PUSTAKA • 1. Monoarfa, M, 2013, Studi Makro Paleontologi Terhadap Teori Evolusi ;Sebuah Konsep Dasar • Pembuktian Evolusi Ditinjau Dari Data Makro Paleontologi, Bahan Seminar, IST AKPRIND, • Yogyakarta (Tidak dipublikasikan). • 2. Sukandarrumidi, 2005, Geologi Sejarah, Gadja Mada Univerity Press, Yogya. • 3. www.earth .edu • 4. www.nrm.se • 5. www. Southompton.ac.uk • 6. www.answersingnesis.org • 7. www.geoscience.org • 8. www.oxford.ac.uk • 9. www.wikimwdia.org • 10. www.earthbyte.org • 11. .http://jan.ucc.nau.edu/~rcb7/ • 12. www.ncdc.noaa.gov

Editor's Notes

  1. Gambar kondisi kapur bagian atas
  2. Amonit dan Nethosaurus
  3. Nautilus danidus belemnitella (kanan)
  4. Kiri (phylloceras kanan hoplites
  5. Dari kiri = orbitolina, amonit, belemnit, anactina, turitiles