1. Hukum Bacaan Mad
Kelompok 8
- Lazuardi
- Despoyo
- Hasan
- Rizka
Dosen Pembimbing :
- Noval Maliki, M.Pd.
2. Menurut bahasa
• Mad adalah isim masdar dari fi’i “ madda-yamuddu-
maddan “ yang mempunyai arti panjang atau
memanjangkan.
• Menurut sebagian ulama’ mad juga mempunyai arti “
ziyadah “ yang artinya bertambah,
Menurut istilah
• Memanjangkan suara suara suatu huruf dengan adanya
huruf-huruf mad tetentu
ARTI MAD
4. Mad Ashli / mad thobi’i
Mad Ashli / Mad Thobi’i adalah mad yang berdiri sendiri karenaa zat huruf mad
itu. Jadi mad ashli/mad thobi’i itu suatu mad yang masih murni, disebabkan oleh
hamzah atau sukun.
Mad Ashli / mad thobi’I terjadi apabila :
• Huruf berharakat fathah bertemu dengan alif.
• Huruf berharakat kasroh bertemu dengan ya mati.
• Huruf berharakat dhommah bertemu dengan wawu mati.
Panjangnya mad ashli/mad thobi’i adalah 1 alif atau 2 harokat, baik disaat washal
maupun waqaf.
Contoh :
5. Mad Far’i
Mad far’i secara bahasa
adalah cabang. Sedangkan
menurut istilah mad far’i
adalah mad yang
merupakan hukum
tambahan dari mad ashli
(sebagai hukum asalnya).
Ada 14 hukum bacaan
6. Mad Wajib Muttashil
Mad Wajib Muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah
dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh:
2. Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah
tetapi tidak dalam satu kata. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat)
Contoh
7. Mad Aridl Lissukun
Mad ‘Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah
hidup yang dibaca mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1 alif (2 harakat) atau
2 alif (4 harakat) atau 3 alif (6 harakat).
Contoh
Mad Iwadl
Mad ‘iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang
dibaca waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat).
Contoh
8. Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf
hamzah yang pertama berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-
2 disukun (mati), maka hamzah yang ke-2 diganti dengan :
• ا jika hamzah yang pertama berharakat fathah
• - و jika hamzah yang pertama berharakat kasrah
• - ي jika hamzah yang pertama berharakat dhammah
Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat)
9. Mad Layyin
Mad layyin adalah apabila ada
salah satu huruf hijaiyyah
yang berharakat fathah
sebelum wawu sukun atau ya’
sukun.
Contoh
Mad Thamkin
Mad thamkin adalah apabila
ada huruf yang bertasydid
dan berharakat kasrah
bertemu dengan sukun.
Panjang bacaanya yaitu 1 alif
(2 harakat) dan penempatan
bacaanya pada tasydid serta
mad thabi’inya.
Contoh
10. Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
adalah permulaan surat dalam
Al-Qur’an yang terdapat salah
satu/lebih dari huruf : ن
,
ق
,
ص
,
ع
,
ل
,
ي
,
ك
,
م yang bisa disingkat
dengan lafal عليكم نقص
. Adapun
panjang bacaanya yaitu 3 alif (6
harakat).
Contoh:
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
adalah permulaan surat dalam
Al-Qur’an yang terdapat
satu/lebih dari huruf : حي
طهرyaitu ح
,
ي
,
ط
,
ه
,
ر
. Adapun
panjang bacaanya yaitu 1 alif (2
harakat).
Contoh:
11. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
adalah apabila ada mad thabi’i
bertemu dengan huruf hijaiyah
yang bertasydid dalam satu kata.
Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6
harakat).
Contoh
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
adalah apabila ada mad thabi’i
bertemu dengan huruf hijaiyah
yang bersukun. Panjang bacaanya
yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh
12. Mad Shilah Qashirah
Mad Shilah Qashirah adalah
apabila ada kata ganti (ha’
dlomir) yang didahului dengan
huruf yang berharakat ( ̶ )/
( ̶ ). Adapun panjang bacaanya
yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh
Mad Shilah Thawilah
Mad Shilah Thawilah adalah
apabila ada mad shilah qashirah
yang bertemu dengan hamzah.
Adapun panjang bacaanya yaitu
2½ alif (5 harakat).
Contoh
13. Mad Farqi
Farq secara bahasa adalah pembeda. Sedangkan secara istilah
adalah bacaan panjang yang berfungsi untuk membedakan
kalimat istifham (pertanyaan) dan khabar (keterangan),
karena jika tidak dibedakan dengan mad, kalimat istifham
akan disangka kalimat khabar, padahal hamzah tersebut
adalah hamzah istifham. Cara membacanya adalah 6 harakat
atau 3 alif.
Contoh