2. PERINTAH MENUNTUT ILMU
Telah datang dari sang pembawa syariat, Nabi Muhammad Saw.
bahwasanya beliau bersabda:
“Mencari ilmu wajib hukumnya bagi setiap Muslim (baik laki-
laki maupun perempuan).”
Hal pertama yang harus kamu tunaikan adalah mencari ilmu,
sebab ilmu merupakan pusat dan poros ibadah.
Ilmu pengetahuan ibarat pohon, dan ibadah adalah buahnya.
Pohon lebih unggul, karena ia menjadi dasar atau fundamen,
namun manfaat didapatnya dari hasil buahnya. Jadi, seorang
hamba harus memiliki ilmu dan ibadah, yang senantiasa
berjalan seiring dan seirama.
3. PERINTAH MENUNTUT ILMU
Ilmu menjadi pondasi dasar yang mengharuskanmu
mendahulukannya daripada ibadah, agar engkau menemukan
maksud dan tujuan ibadah itu dengan benar, sehingga ibadah
tersebut diterima di sisi-Nya.
Rasulullah Saw. bersabda:
“Ilmu adalah pemimpin amal, sedangkan amal adalah
pengikutnya.”
Salah satu kemalangan orang yang beramal tanpa disertai ilmu
adalah karena dia tidak mempelajari ilmu, sehingga dia
sengsara dan payah dalam melaksanakan ibadah, yang
kemudian berakhir dengan hilangnya pahala. Dia tidak akan
mendapatkan apa-apa kecuali kepayahan dan kesusahan yang
4. PERINTAH MENUNTUT ILMU
Rasululullah Saw., menjadikan kegiatan menuntut ilmu dan
pengetahuan sebagai kewajiban yang Fardlu ‘Ain bagi setiap
Muslim.
Ilmu yang Fardlu Ain yaitu ilmu yang setiap orang yang sudah
berumur aqil baligh wajib mengamalkannya yang mencakup;
ilmu aqidah, mengerjakan perintah Allah, dan meninggalkan
larangan-Nya.
Adapun ilmu yang Fardlu Kifayah. Artinya seluruh kaum
Muslimin akan berdosa jika tidak ada seorang pun di antara
mereka yang menekuni suatu jenis ilmu, padahal mereka
membutuhkannya. Mereka tidak terbebas dari dosa, sehingga
ada salah satu di antara mereka memenuhi kewajiban itu.
5. KEUTAMAAN ORANG
BERILMU
Ilmu adalah amalan yang tidak terputus pahalanya.
Menjadi saksi terhadap kebenaran.
Allah memerintahkan kepada nabinya Muhammad SAW untuk
meminta ditambahkan ilmu.
Allah mengangkat derajat orang yang berilmu.
Orang berilmu adalah orang yang takut Allah SWT.
6. KEUTAMAAN ORANG
BERILMU
Ilmu adalah anugerah Allah yang sangat besar.
Ilmu merupakan tanda kebaikan Allah kepada seseorang.
Menuntut ilmu merupakan jalan menuju surga.
Diperbolehkannya ”hasad” kepada ahli ilmu.
Malaikat akan membentangkan sayap terhadap penuntut ilmu.
7. KEDUDUKAN
CENDIKIAWAN
DALAM ISLAM
Kenapa ilmu didahulukan
karena ilmu yang bermanfaat
menghasilkan rasa takut
(khasyyah) kepada Allah Swt.
dan mahabbah kepada-Nya.
Allah Swt. menegaskan dalam
firman-Nya:
“Sesungguhnya orang yang
takut kepada Allah di antara
para hamba-Nya hanyalah
ulama (orang-orang yang
mengetahui kebesaran dan
kekuasaan Allah).” (Q.S. 35: 28)
Dengan ilmunya, para ulama
menjadi tinggi kedudukan dan
martabatnya, menjadi agung
dan mulia kehormatannya.
8. KEDUDUKAN
CENDIKIAWAN
DALAM ISLAM
Di dalam hadits Abi Darda
radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Nabi Saw. bersabda:
“Barangsiapa yang meniti suatu
jalan untuk menuntut ilmu,
maka Allah akan memudahkan
baginya jalan menuju surga.
Sesungguhya para malaikat
akan membuka sayapnya untuk
orang yang menuntut ilmu
karena ridha dengan apa yang
mereka lakukan. Dan
sesungguhnya seorang yang
alim akan dimohonkan ampun
oleh makhluk yang ada di langit
maupun di bumi hingga ikan
yang berada di air.
Sesungguhnya keutamaan
9. KEDUDUKAN
CENDIKIAWAN
DALAM ISLAM
Sesungguhnya para ulama itu
pewaris para Nabi, dan yang
mereka wariskan bukanlah
dinar atau dirham, melainkan
ilmu.
Dari Ubadah bin Ashomit
radhiyallahu ‘anhu bahwasanya
Rasulullah Saw. bersabda,
“Bukan termasuk umatku orang
yang tidak memuliakan orang
yang lebih tua, tidak
menyayangi yang lebih muda,
dan tidak tahu kedudukan
ulama.”
Dan di antara hak para ulama
adalah mereka tidak
diremehkan dalam hal keahlian
dan kemampuannya, yaitu