BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
Siklus penanggulangan bencana
1. Siklus Penanggulangan Bencana
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.
Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 4 Tahun
2008 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana, rangkaian
kegiatan tersebut dapat digambarkan dalam siklus penanggulangan bencana seperti
pada gambar berikut.
Ada tiga tahapan penyelenggaraan penanggulangan bencana. Ketiga tahapan itu adalah
prabencana, tahap tanggap darurat dan pascabencana. Setiap waktu pada semua
tahapan dilaksanakan secara bersama-sama dengan porsi kegiatan yang berbeda.
Contohnya, pada tahap pemulihan, kegiatan utamanya adalah pemulihan. Namun
kegiatan pencegahan dan mitigasi juga sudah dimulai. Tujuannya untuk mengantisipasi
bencana.
Secara umum, perencanaan dalam penanggulangan bencana dilakukan pada tahap
prabencana, tahap tanggap darurat dan tahap pemulihan. Semua tahapan ini dapat
dilihat pada gambar berikut.
Pada tahap prabencana di mana tidak terjadi bencana, penyelenggaraan
penanggulangan bencana meliputi:
1. perencanaan penanggulangan bencana;
2. pengurangan risiko bencana;
3. pencegahan;
4. pemaduan dalam perencanaan pembangunan;
2. 5. persyaratan analisis risiko bencana;
6. pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang;
7. pendidikan dan pelatihan;
8. persyaratan standar teknis penanggulangan bencana.
Pada tahap prabencana di mana ada potensi bencana, penyelenggaraan penanggulangan
bencana meliputi:
1. kesiapsiagaan;
2. peringatan dini;
3. mitigasi bencana.
Dalam situasi tidak terjadi bencana, penyusunan rencana penanggulangan bencana
(disaster management plan) disusun. Secara garis besar, proses penyusunan/penulisan
rencana penanggulangan bencana dapat dilihat pada skema berikut.
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta
pemulihan prasarana dan sarana.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana pada tahap pascabencana meliputi
rehabilitasi dan rekonstruksi.
Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana adalah sebagai berikut.
1. Cepat dan tepat;
2. Prioritas;
3. Koordinasi dan keterpaduan;
4. Berdaya guna dan berhasil guna;
5. Transparansi dan akuntabilitas;
6. Kemitraan;
7. Pemberdayaan;
8. Nondiskriminatif;
9. Nonproletisi (dilarang menyebarkan agama atau keyakinan pada saat keadaan
bencana, terutama melalui pemberian bantuan dan pelayanan darurat bencana).