Dokumen ini membahas tentang filsafat Pancasila, meliputi pengertian filsafat, cabang-cabang filsafat umum, aliran-aliran filsafat Barat, dan asal usul filsafat bangsa Indonesia. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa Pancasila dapat dipandang sebagai sistem filsafat yang memiliki dasar ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
1. Soemiarno 2006 1
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Bagian Kedua
Filsafat Pancasila
Pengertian Filsafat
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Periodisasi Penerapan Pancasila
2. Soemiarno 2006 2
Pengertian Filsafat
Dari bahasa Yunani :
Philein: cinta/hasrat besar yg ber-kobar2 & sungguh2
Sophia: kebijaksanaan, kebenaran yg sejati/sungguh 2.
Keingingan sejati mencari kebenaran yg hakiki.
Pengertian ini kemudian berkembang :
Secara etimologis
Filsafat : cinta akan kebijaksanaan ingin menjadi
orang yg arif bijaksana.
Filsafat : mendambakan pengetahuan selalu meng-
harapkan utk mendapatkan pengetahuan sejati.
Secara terminologis
Filsafat : pandangan hidup asas/pendirian yg kebe-
narannya telah diterima & diyakini utk dijadikan lan-
dasan dasar penyelesaian masalah2 hidup
Filsafat : ilmu pengetahuan yg terdalam ilmu yg me-
nyelidiki segala sesuatu secara mendalam (inti sejati)
3. Soemiarno 2006 3
A. Filsafat sbg. suatu kebijaksanaan yg
rasional dari segala sesuatu
B. Filsafat sbg suatu sikap & pandangan
hidup
C. Filsafat sbg suatu kelompok persoalan
D. Filsafat sbg suatu kelompok teori &
sistem pemikiran
E. Filsafat sbg suatu proses kritis & sis-
tematis dari segala penget manusia
F. Filsafat sbg. suatu usaha utk memper-
oleh pandangan yg komprehensif
LINGKUP PENGERTIAN FILSAFAT
FILSAFAT
4. Soemiarno 2006 4
Manfaat Filsafat
1. Pembentuk pribadi menjadi orang bijak dlm arti
sebenarnya
2. Kebenaran sejati membangkitkan hasrat manusia
utk mendapatkan kebenaran sejati.
3. Berpkir kritis dan logis.
4. Penelitian ilmiah.
5. Cakrawala pandangan.
6. Siap menghadapi dinamika kehidupan.
7. Membangun sifat toleransi.
8. Sadar kedudukan.
9. Merupakan petunjuk arah.
10.Ketakwaan.
5. Soemiarno 2006 5
Hal-hal yg Mendorong
Orang Berfilsafat
• Ketakjuban : Takjub thd alam semesta
berusaha utk memikirkan & menyelidiki ra-
hasia alam semesta
• Kesangsian : Menyangsikan atas sesuatu
berusaha utk menyelidikinya secara
seksama hingga mendapat kepastian
• Kesadaran akan keterbatasan : Merasa
bahwa dirinya : makhluk yg serba keter-
batasan memikirkan kekuatan gaib di
luar dirinya
6. Soemiarno 2006 6
Ciri-ciri Kegiatan Berfilsafat (1)
Radikal berpikir sampai ke akar2nya sampai
mendapatkan sesuatu dgn segala konsekwensi
Deskriptif menguraikan secara rinci hal
penting secara realita.
Sistematis berpikir logis, bergerak dgn
langkah2 yg urut & runtut serta saling ber-
hubungan yg teratur
Spekulatif upaya perekayasaan utk jadi
landasan dasar lebih lanjut.
7. Soemiarno 2006 7
Ciri-ciri berpikir yg bersifat (2)
Kritik/analitik analisis pengertian dgn
istilah yg jelas
Evaluatif/normatif menilai utk temukan
norma
Sistematik tersusun secara runtut dlm satu
kesatuan keseluruhan yg bulat & utuh
Universal berpikir yg mencakup keseluruh-
an yg bersifat umum, tidak terbatas oleh
ruang & waktu.
8. Soemiarno 2006 8
Fungsi Filsafat (1)
Ditinjau dari Aspek Sejarah :
Mulanya berfungsi sbg Induk dari segala Ilmu
Pengetahuan.
Kini berfungsi sbg Sistem Inter Disipliner :
Sebagai penghubung & tempat bertemunya
berbagai disiplinilmu yg spesifik & yg telah
terpisah dari filsafat.
Pendalaman lebih lanjut ilmu2 itu akan
kembali lagi ke filsafat.
9. Soemiarno 2006 9
Fungsi Filsafat (2)
Ditinjau dari Aspek Kemanfaatannya :
Fungsi secara Teoritik Merupakan
Sumber Bahan & Pemberi Asas serta Metode,
Pemberi Dasar, Prasangka & Pemersatu,
Petunjuk & Penafsir bagi Ilmu Pengetahuan
lain.
Fungsi secara Praktis Menjadikan orang
dapat berpikir secara logis & hidup secara
harmonis, serta bersikap maupun bertindak
secara bijaksana dlm batas norma kehidupan
yg berlaku dlm masyarakat.
10. Soemiarno 2006 10
Beberapa Cabang Filsafat Umum
(1)
1.Metafisika (Filsafat tentang yg ada) bagian2
Ontologia (Filsafat ada umum)
Inti Mutlak atau Zat atau Hakikat segala
sesuatu
Kosmologia (Filsafat Alam)
Segala sesuatu yg ada , teratur (struktur alam
semesta)
Epistomologi (teori ttg ilmu pengetahuan)
spontan & reflektif
Pluralisme sesuatu banyak & saling berhu-
bungan biasanya bersifat empirik
11. Soemiarno 2006 11
Beberapa Cabang Filsafat Umum
(2)
2. Logika (Filsafat Budi)
Masalah penalaran atau Cara Berpikir Tepat merupa-
kan cabang aksiologi ilmu pengetahuan
3. Etika (Filsafat Keindahan perilaku) Manusia ditinjau
dari sudut tingkah laku :
Hedonisme, Eudaemonisme, Stoicisme, Unititarisme,
vitalisme,
4. Estetika (Filsafat Keindahan fisik) Masalah Indah
tidaknya suatu menurut norma2 Objektif
5. Theodice (Filsafat Ada Mutlak)
Masalah zat mutlak yaitu Tuhan
12. Soemiarno 2006 12
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(1)
Rasionalisme : pendiriannya adalah akal pikiran yg
merupakan :
Dasar utk mengetahui sesuatu.
Petunjuk utk mencapai kenyataan.
Alat utk mencapai pengetahuan.
Mengabaikan pengetahuan indrawi yg dianggap sering
menyesatkan
Empirisme :
Mendewakan pengalaman (empirisme) yg dianggap
memegang peranan sangat penting bagi pengetahuan,
satu2nya dasar serta sumber pengetahuan.
Dalam ilmu, pengetahuan yg berguna, pasti & benar
adalah diperoleh orang melalui penginderaannya.
13. Soemiarno 2006 13
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(2)
Kritisme :
Menyelidiki (mengadakan kritik) pengetahuan budi &
menjelaskan tentang dimungkinkannya pengetahuan
budi ini.
Berusaha mendamaikan pertentangan antara filsafat
rasionalisme dgn empirisme.
Idealisme :
Segala sesuatu yang ada itu tergantung pada kesa-
daran manusia.
Mengutamakan kebesaran rohani atau kebenaran
ilham.
Akal akan memikirkan lebih lanjut ilham itu.
Segala benda pada hakikatnya idea belaka.
14. Soemiarno 2006 14
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(3)
Positivisme :
Orang hendaknya memperhatikan hal2 yg positif, &
apa2 yg sungguh2, serta akibat2 yg sudah ditentukan
secara pasti & positif.
Mengutamakan kenyataan yg senyata2nya & tidak
dapat diingkari lagi.
Materialisme :
Hanya materilah yg dipandang sebagi kebenaran yg
sah.
Mengutamakan benda atau materi & mengabaikan jiwa
& roh.
Jiwa & roh dianggap berasal dari materi.
15. Soemiarno 2006 15
Beberapa Aliran dlm Filsafat Barat
(4)
Pragmatisme :
Mengutamakan kegunaan segala sesuatu bagi kehidup-
an manusia. Yg penting adalah apa2 yg berguna bagi
kehidupan manusia.
Utilitarisme :
Tujuan hidup manusia adalah membentuk masyarakat
yg sangat makmur & tanpa kesusahan serta
bermandikan kesenangan belaka.
Eksistensialisme : Individu merupakan subyek
konkrit dlm menghadapi manusia & benda-benda lain.
16. Soemiarno 2006 16
DASAR ONTOLOGIS
Pemikiran ttg negara
bangsa, masyarakat &
manusia
DASAR EPISTEMOLOGIS
Sbg suatau pengetahuan
intern struktur logis &
konsisten implementasinya
DASAR AKSIOLOGIS
Yg terkandung di dlmnya,
hierarkhi & struktur nilai
di dlmnya konsep etika yg
terkandung di dlmnya
PANCASILA
SBG
SISTEM FILSAFAT
20. Soemiarno 2006 20
ASAL USUL FALSAFAH BANGSA (1)
DARI BUDAYA BANGSA
Tertuang dari prasasti kerajaan di Kalimantan Timur,
Sumatera Selatan, dan Jawa Tengah
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900
Kerajaan KUTAI
Prasasti Yupa Nilai sosial, politik & ketuhanan dlm
bentuk : kerajaan, kenduri & sedekah kepada
brahmana
Kerajaan SRIWIJAYA
Sistem pemerintahan teratur nilai keagamaan ter-
gambar adanya kerjasama rohaniwan dgn pegawai
kerajaan.
Cita2 negara tersurat : “marvuat vanua Criwijaya
siddhayatra subhiksa” cita2 negara Sriwijaya yg
adil & makmur
21. Soemiarno 2006 21
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (2)
Kerajaan di Jawa sebelum MAJAPAHIT (masa Raja
Erlangga)
sila I dgn toleransi beragama
sila IV dgn musyawarah & tradisi istana
sila V dgn upaya kesejahteraan pertanian rakyat
Kerajaan MAJAPAHIT
Pancasila dlm buku “Negarakertagama” (Mpu Pra-
panca)
“Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”
dlm buku Sutasoma (Mpu Tantular) walaupun
berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak ada
agama yg memiliki Tuhan yg berbeda
Sumpah “Palapa” Gajah Mada cita2 mempersa-
tukan nusantara
22. Soemiarno 2006 22
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (3)
PERIODE SEBELUM TAHUN 1900
Masa Kerajaan Islam tidak banyak yg
ditulis ttg falsafah bangsa (Pancasila)
Masa Penjajahan Portugis & Belanda
para Pemimpin Lokal (raja/sultan)
disibukkan utk melawan orang2 Eropa
23. Soemiarno 2006 23
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA
(4)
Bangkitnya Kesadaran Kebangsaan
R. A. KARTINI (1904) Emansipasi perempuan :
cerminan sila II
BOEDI OETOMO (1908) Kemandirian, martabat
bangsa, dan kesadaran nasional bertumpu pada
kebudayaan : cerminan sila II & III.
SERIKAT DAGANG ISLAM (1911) Persamaan
derajat, kemandirian, solidaritas, & perkembangan
sosial-ekonomi masyarakat dgn tumpuan agama &
perdagangan : cerminan sila I, III, & V,
24. Soemiarno 2006 24
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (5)
Bangkitnya Kesadaran Politis
INDISCHE PARTIJ (1912) ingin capai
kemerdekaan dan membangun patriotisme
kaum “Hindia”, persamaan derajat, solidaritas,
keadilan sosial ; cerminan sila III & V
Gerakan Pemuda2 di Indonesia cita2
persatuan dgn dasar nasionalisme menuju
Indonesia Raya : cerminan sila III
PNI & partai politik lain memperjoangkan
kemerdekaan dgn semangat nasionalisme &
patriotisme : cerminan sila III & IV
25. Soemiarno 2006 25
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (6)
Bangkitnya Kesadaran Ideologis
Kongres Pemuda 1928 “Sumpah
Pemuda”, satu tanah air, bangsa &
bahasa cerminan : sila III, IV dan V
Dikenal sbg hari lahir bangsa Indonesia
sbg nasion
Poespowardojo, 1989: 100
26. Soemiarno 2006 26
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (7)
Sidang BPUPKI
3 ideologi yg berpengaruh : Kebangsaan, Islam,
Barat Moderen Sekuler.
Kelompok Kebangsaan :
5 hal sebagai dasar Indonesia merdeka
Muh Yamin : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan,
Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, Kesejahteraan
Rakyat
Soepomo : Pemikiran Negara Integralistik, ...“
negara yg bersatu dgn seluruh rakyatnya, yg
mengatasi seluruh golongan2nya dlm lapangan
apapun”
27. Soemiarno 2006 27
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (8)
Kelompok Kebangsaan
Soekarno : Nasionalisme atau Kebangsaan
Indonesia, Internasionalisme atau Peri
Kemanusiaan, Mufakat atau demokrasi,
Kesejahteraan sosial, Ke-Tuhanan yg
Berkebudayaan Ke-Tuhanan yg
Maha Esa Pancasila
28. Soemiarno 2006 28
ASAL USUL FILSAFAT BANGSA (9)
Kelompok Islam
Menghendaki Islam sbg Dasar Negara, Islam sbg
agama resmi & Presiden harus orang Indonesia asli
yg beragama Islam
Piagam Jakarta : “… Ketuhanan dgn kewajiban menja-
lankan syari’at Islam bagi pemeluk pemeluknya”
Kelompok Barat Moderen Sekuler
Urusan agama dipisahkan dgn urusan negara
Demokrasi yg mengarah pada faham individualistik
Sistem Pemerintahan Parlementer & pembatasan
kekuasaan
29. Soemiarno 2006 29
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (1)
Destut de Tracy : “science of idea” penget. ttg
gagasan : benar/kesalahan melalui proses berfikir
kritis.
Berkembang
1. penget. ttg gagasan disertai : kerangka pikir, emosi,
perilaku manusia, masyarakat & dunia secara kese-
luruhan sehingga menjasi suatu sistem.
2.“ pengetahuan yg mengkaji motivasi & penghalalan
tindak2 politik”
Pelaku politik sering tidak lagi berbicara logis &
faktual dlm melemparkan ide2nya
30. Soemiarno 2006 30
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (2)
Sejak abad XVIII berkembang ideologi sebagai
kemajuan cara berfikir manusia yg mengarah pd
politik
Masa ini pertarungan antara penguasa & pemikir2 yg
mengembangkan ide egaliter
Ideologi Liberal, lebih mengetengahkan faham rasion-
alisme, empirisme, individualisme
Ideologi Sosialis Komunis, faham ini merupakan bentuk
faham sbg reaksi atas perkembangan masyarakat
kapitalis. lebih mengutamakan masasalah komunal
Ideologi lain, berkembang sbg ideologi alternatif yg
disesuaikan dgn situasi kondisi : bangsa (terkait,
sejarah & budaya) & wilayah
31. Soemiarno 2006 31
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (3)
Makna Ideologi bagi Bangsa & Negara :
mencerminkan cara berfikir masyarakat,
bangsa maupun negara, namun juga
membentuk masyarakat menuju cita2
Merupakan sumber motivasi & semangat
bangsa
Hendaknya bersifat terbuka, reformatif &
dinamis.
Bersiafat terbuka mengandung nilai2 :
- Nilai Dasar
- Nilai Instrumental
- Nilai Praksis
32. Soemiarno 2006 32
PANCASILA sbg IDEOLOGI NEGARA (4)
Ideologi Negara (dalam arti cita2 negara) : menjadi
basis teori sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat
& bangsa, yang pada hakekatnya adalah suatu asas
kerohanian dengan beberapa ciri antara lain :
1. Menjadi derajad tertinggi sebagai nilai hidup
kebangsaan dan kenegaraan
2. Yuridis Kenegaraan utk mewujudkan suatu asas
kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pe-
doman hidup, yg dipelihara, dikembangkan, diamal-
kan, dilestarikan kepada generasi berikutnya serta
diperjuangkan & dipertahanakan dgn kesediaan
berkorban. (Prof Notonagoro)
33. Soemiarno 2006 33
RUMUSAN PANCASILA (1)
Rumusan Soekarno
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme atau
Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau
Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha
Esa
Rumusan Muh.Yamin
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat
34. Soemiarno 2006 34
RUMUSAN PANCASILA (2)
Rumusan Piagam Jakarta
1. Ketuhanan dgn kewajiban
menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil &
beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksa-
naan dalam permusyawa-
ratan/perwakilan
5.Keadilan Sosial bagi
seluruh takyat Indonesia
Rumusan UUD-1945
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2.Kemanusiaan yang adil &
beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat bijaksanaan
dalam permusyawaratan/
perwakilan
5.Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
35. Soemiarno 2006 35
RUMUSAN PANCASILA (3)
Rumusan Konstitusi
RIS
1. Ketuhanan yang
Maha Esa
2. Perikemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
Rumusan UUDS
1. Ketuhanan Yang
Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
Setneg, tt: 67
36. Soemiarno 2006 36
NILAI2 HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT,
HUKUM ETIS, HUKUM FILOSOFIS
YG TERKANDUNG DLM PEMBUKAAN UUD 1945
HUKUM KODRAT
HUKUM ETIS
CITA-CITA
KEMERDEKAAN
HUKUM TUHAN
HUKUM ETIS
HUKUM FILOSOFIS
(PANCASILA)
HUKUM POSITIV
DAN
PELAKSANAANNYA
PELAKSANAAN
NEGARA
INDONESIA
PELAKSANAAN
NEG. INDONESIA
SUMBER BENTUK
DAN SIFAT
SUMBER BAHAN
DAN
SUMBER NILAI
ALINEA I
ALINEA II
ALINEA III
ALINEA IV
37. Soemiarno 2006 37
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949
Pandangan yg berkembang s/d berlakunya Konstitusi
RIS
Sidang PPKI 18 Agustus 1845 :
1. Mengesahkan Pembukaan UUD
2. Mengesahkan UUD
3. Memilih Presiden dan Wakil Presiden
4. Menetapkan utk sementara Presiden dibantu oleh
sebuah Komite Nasional.
5. Konstitusi terdiri dari 3 bagian : Pembukaan, Ba-
tang Tubuh & Penjelasan
38. Soemiarno 2006 38
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949
Pemikiran Pancasila sbg cita2 hukum & cita2 kenega-
raan dipenga-ruhi oleh situasi mempertahankan ke-
merdekaan & eksistensi bangsa.
Faktor Eksteren : Allied Forces Netherlands East
Indies utk lucuti & pulangkan Jepang, bebaskan
interniran sekutu, tegakkan perdamaian utk pemerin-
tahan sipil & menuntut penjahat perang ke pengadilan
AFNEI masuk wilayah yg telah merdeka, timbulkan
konflik
Faktor Interen : power struggle & ideological struggle
berdampak pada pelaksanaan cita2 hukum & cita2
kenegaraan
39. Soemiarno 2006 39
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1945 - 1949
Maklumat Wakil Presiden No X :
Komite Nasional Indonesia Pusat sbg MPR & DPR
kekuasaan legislatif & menetapkan GBHN
Pelaksana BP KNIP
Berdiri Partai Politik dgn 3 sumber ideologi :
Ideologi Agama : Masyumi, Parkindo, PKRI
Ideologi Barat Moderen Sekular : PSI, PRS, PKI
Ideologi Persatuan & Kebangsaan : PNI
40. Soemiarno 2006 40
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1949 - 1950
Masa Berlakunya Pemerintah RIS
Pembukaan Konstitusi RIS :
Alinea I kesadaran kebangsaan, konstatasi seja-
rah perjuangan, cita2 & niat “menduduki
hak bangsa merdeka”
Alinea II pengakuan & ucapan syukur kpd Tuhan,
konstatasi situasi konkrit pd masa itu
Alinea III Republik Federasi, Dasar Negara
Pancasila
Alinea IV tujuan “mewujudkan kebahagiaan kese-
jahteraan, perdamaian & kemerdekaan”,
ttg negara hukum
41. Soemiarno 2006 41
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1949 - 1950
Pembukan Konstitusi RIS dan Pembukaan UUD
1945 tdk banyak berbeda (dalam perumusan),
namun alam pikiran & sistem pemerintahan
banyak berbeda.
UUD 1945 didukung secara penuh ideologi
kebangsaan
Konstitusi RIS alam pikiran Barat Moderen
Sekular : Sistem Parlamenter, dicantumkannya
hak2 & kebebasan dasar manusia,serta asas2
dasar.
Masa ini ada :
Pemberontakan baik bersifat petualangan
maupun ideologis
Gerakan kearah negara kesatuan
42. Soemiarno 2006 42
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (1)
Periode ditandai memuncaknya konflik & perdebatan
ideologi di sekitar Pancasila.
Mukadimah UUDS 1950
Alinea I ttg kemerdekaan & penemuan kembali
Proklamasi
Alinea II konstatasi jalannya perjuangan
Alinea III pernyataan syukur kepada Tuhan
Alinea IV neg yg berbentuk republik, dasar neg.
Pancasila, tujuan : mewujudkan kebaha-
giaan, kesejahteraan, perdamaian & ke-
merdekaan dlm masyarakat & neg Hukum
Indonesia Merdeka
43. Soemiarno 2006 43
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (2)
Garuda Pancasila, dgn perisai tanda gambar
dgn motto “Bhineka Tunggal Ika” disyahkan th
1951
Perkembangan umum luar negeri pengakuan
& ikut berperanserta dlm politik dunia
Perkembangan politik dalam negeri krisis &
gejolak instabilitas Pem.
Konflik Ideologi >< Kebangsaan >< Sosialisme
(tripolar)
44. Soemiarno 2006 44
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (3)
Ideologi Keagamaan
- Masyumi : menegakkan kedaulatan negara &
Islam serta cita2 Islam
- PSII : negara spt dlm Qur’an, masalah lain2
berasaskan keislaman.
- Perti : ingin laksanakan tarbiat Islam se-
luas2nya
- Parkindo : politik ekonomi & sosial mrt
firman Tuhan
- PKRI : Pancasila & bertindak sesuai ajaran
Katholik
45. Soemiarno 2006 45
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (4)
Ideologi Kebangsaan
- PNI : kedaulatan NKRI, masyarakat sosialistis
- PPIR : Kebangsaan, kerakyatan, peri-kemanusiaan
- Parindra : Patriotisme, Kerakyatan, Keadilan Sosial
- PRI : kedaulatan NKRI, dasar Pancasila, perdamaian
abadi
- PRN : kerakyatan, kebangsaan, kekeluargaan (gotong
royong)
- Partai2 lain : P.Kedaulatan Rakyat, P.Serikat Kerakyat-
an Indonesia, P.Ikatan Nasional Indonesia, P.Tani In-
donesia
- Partai2 yg bersifat kerakyatan tercampur juga paham
sosialisme khususnya Marxisme
46. Soemiarno 2006 46
PERIODISASI PENERAPAN
PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (5)
Ideologi Sosialisme Dipengaruhi ide negara Barat
Moderen Sekular
- PKI ; Marxisme Leninisme masyarakat sosialistis
Indonesia alat2 produksi dimiliki oleh/dan diper-
dipergunakan utk kepentingan masy.
- PSI : ajaran sosialis Marx-Engels
- P.Murba : anti fasisme, imperialisme, kapitalisme &
perjuangan aksi Murba yg teratur
- P.Buruh : asas demokrasi, perjuangan rakyat sosialis.
47. Soemiarno 2006 47
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1950 – 1959 (6)
Konflik Ideologi Tripolar (DN) & Bipolar (LN)
1. Golongan yg menghendaki Sosial Ekonomi sbg dasar
negara & menolak Pancasila atau Islam
2.Golongan yg menghendaki Islam & menolak Pancasila
serta sosial ekonomi menjadi dasar.
3.Golongan yg mempertahankan Pancasila & menolak
sosial ekonomi & Islam utk dijadikan negara.
KAA memberi pengalaman bhw bgs Indonesia dpt
berperan di dunia
Usul kembali ke UUD 1945
48. Soemiarno 2006 48
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965
Periode ini dikenal sbg Periode Demokrasi Terpimpin
Langkah2 Presiden Soekarno
- Fungsi Pancasila = sbg dasar kebijaksanaan Pem.
- Fungsi Pancasila = legitimasi kekuasaan monopoli
penjelasan Pancasila oleh Pem.
Atas desakan Partai2 Politik Pancasila = NASAKOM
Menolak NASAKOM = menolak Pancasila
Pancasila menjadi tertutup thp kritik2 kabur
statusnya Tema sentral : Revolusi
Pol LN mewarnai penyelesaian masalah Irian Barat
Pol DN dipengaruhi pergolakan Bipolar dunia
49. Soemiarno 2006 49
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965
Sidang MPRS
- Memperkuat Manipol RI dgn perincian dlm GBHN
- Menyetujui Amanat Presiden ttg GBHN
- Menyetujui Amanat Presiden ttg “to Bulid the World
Anew” & pedoman Manipol.
- Menugaskan dgn kekuasaan penuh kepada Presiden/
Pangti/PBR utk laksanakan keputusan2 MPRS
- Lembaga2 Negara dibawah Presiden (dgn Ketuanya
setingkat Menteri.
Pembubaran DPR (hasil Pemilu 1955) DPR GR
50. Soemiarno 2006 50
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1960 - 1965
Pemikiran Presiden Soekarno ttg Pancasila
- Revolusi menjadi tema utama, Pancasila dikembangkan uraian
mengenai sosialisme Indonesia.
- Pendidikan harus melahirkan warganegara yg Pancasilais.
Peranan PKI
- Makin meningkat, Nyoto & Lukman berkedudukan sbg Menteri
- Tema revolusi memantulkan ideologi Marxis versi Lenin & Mao
merupakan pergumulan politik
Seminar Hukum Nasional 1963 :
Pancasila secara eksplisit menjadi dasar Hukum Nasional
Politik = Panglima
51. Soemiarno 2006 51
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998
Dikenal sebagai Orde Baru
Ditandai dgn Perjuangan Tritura (bubarkan PKI, pe-
rombakan dari unsur PKI, perbaikan ekonomi)
Front Pancasila (beberapa partai & ormas) penata-
an kembali kehidupan kenegaraan sesuai dgn Pancasila
& UUD-1945
Super Semar Presiden Soekarno memberi mandat
kepada Letjen TNI Suharto
Pemegang Super Semar Bubarkan PKI
52. Soemiarno 2006 52
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998
Sidang Umum MPRS 1966
Penugasan Super Semar membentuk Kabinet Ampera
Menarik kembali Pengangkatan Pemimpin Besar
Revolusi sbg Presiden seumur hidup.
Memorandum DPR-GR ttg sumber tertib hukum RI &
tata urut per-undang2an.
Penyerderhanaan: kepartaian, keormasan & kekaryaan.
Pembubaran PKI & pernyataan sbg partai terlarang di
wil neg Indonesia, pelarangan penyebarluasan/meng-
embangkan ajaran Komunis (Marxis, Leninisme)
53. Soemiarno 2006 53
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998
Sidang Umum Istimewa MPRS 1967
Pres Soekarno tdk dpt memenuhi pertanggungjawaban
konstusional & tdk menjalankan haluan serta putusan
MPRS
Menetapkan tatacara pemilihan Wapres & tatacara
pengangkatan Pejabat Presiden hingga dipilihnya
Presiden oleh MPR (hasil pemilu)
Sidang Umum MPR 1973
Memilih Presiden & Wakil Presiden
GBHN ditetapkan pertama kali di masa Orde Baru
54. Soemiarno 2006 54
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1966 - 1998
Sidang Umum MPR 1978 :
Pengukuan Pancasila melalui Program P4 penuntun &
pegangan hidup & sikap setiap individu Indonesia
Sidang Umum MPR 1983 :
Pancasila sbg satu2nya asas bagi organisasi politik &
organisasi masa
Sidang Umum MPR 1988 :
Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila
Masa Orba Pancasila menjadi alat memperkokoh
kekuasaan orba kekuasaan eksekutif makin sulit
dikontrol & legislatif dibawah kendali eksekutif.
55. Soemiarno 2006 55
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1999 - kini
Masa Reformasi bersamaan dgn “semangat globalisasi”
Globalisasi menyatukan berbagai negara dlm satu
entitas
Globalisasi perubahan struktural dlm kehidupan
berbangsa & bernegara
Globalisasi (ekonomi & iptek) imbas ; politik, sosial,
budaya, gaya hidup dls hingga tindak kriminal
Blok liberal tdk ada yg mengimbangi benturan
budaya pecah neg. nasional neg. etnik
Ras Anglo Saxon ingin menguasai dunia lagi
Liberalisme subur politisi enggan bicara Pancasila
56. Soemiarno 2006 56
PERIODISASI PENERAPAN PANCASILA
Periode 1999 - kini
UNESCO (1999) menyarankan tetap diberlakunannya
kurikulum/silabi “learning to be” yg dijabarkan
menjadi kelompok Mk Pengembangan Kepribadian.
Indonesia harus tetap konsisten dgn Tunas
paradigma pembangunan sesuai dgn Pancasila.
Sila I : menempatkan manusia sebagai sistem alam
Sila II : dasar moralitas pengembangan Iptek
Sila III : komplementasi universal & internasional
Sila IV : ilmuwan bebas, demokratis & bersedia
dikritik
Sila V : hasil pembangunan utk jaga keseimbangan
keadilan dlm kehidupan manusia
57. Soemiarno 2006 57
RENUNGAN MASA DEPAN
Globalisasi menyeret kita kearah
liberalisme faham individualisme
Negara kita mengarah menjadi negara
federal (sistem bi-kameral pada badan
legislatif)
UU otonomi daerah akan mengarah ke
federalis & individualis
Beberapa pasal dlm UUD malah saling
bertentangan (Pembukaan mengarah pd
negara persatuan, batang tubuh meng-
arah pada faham individualis)
58. Soemiarno 2006 58
Daftar Pustaka
Abdulgani, DR. Roeslan, 1988, Pancasila, Perjalanan Sebuah
Ideologi, Jakarta, Grasindo, FKN-alumni GMNI.
Front Pembela Proklamasi ’45, 2002, Perubahan UUD 1945,
Jakarta.
Kaelan, H., Drs,MS,2002, Pendidikan Pancasila, Edisi Reformasi
2002, Yogyakarta, Paradigma.
Kattsoff, Louis O., 2004, Pengantar Filsafat (terjemahan
Soejono Soemargono), Yogyakarta, Tiara Wacana
Notonagoro, Prof, Dr, Mr, Drs, 1997, Pancasila secara ilmiah
Populer, Jakarta, Bumi Aksara, Jakarta
Noor Syam, Dr. Mohammad, 2000. Pancasila Dasar negara
Republik Indonesia, Malang, Lab Pancasila Un.Neg. Malang,
Poespowardoyo, DR.Soerjanto, Filsafat Pancasila, Gramedia,
Jakarta 1989
Simbolon, Parakitri T., 1995 Mejadi Indonesia I : Akar-akar
Kebangsaan Indonesia, Jakarta, Kompas-Grasindo
Sunoto, 1981, Mengenal Filsafat Pancasila, Yogyakarta,Bag
Penerbitan FE UII