1. RSUD Sidoarjo dibidik oleh Polda Jatim karena diduga membuang limbah B3 secara sembarangan.
2. Limbah B3 tersebut ditangani oleh pihak ketiga yang diduga tidak memiliki izin dan limbah tersebut dijual kembali.
3. Delapan orang telah diperiksa sebagai saksi, termasuk pihak rumah sakit dan pihak ketiga penangani limbah.
1. KORAN KEBANGGAAN WARGA SIDOARJOSELASA, 16 JULI 2013 HALAMAN 9
Tukang Jahit
Kakinya Dijahit
BEKERJA sebagai tukang jahit,
apalagi pekerjaan ini sudah digeluti
10 tahun, Rochmat tentu saja sudah
akrab dengan dunia jahit-menjahit.
Setiap hari, pria berusia 38 tahun ini
bergelut dengan mesin jahitnya.
Namun siapa bisa menolak apes?
Termasuk apa yang menimpa
Rochmat ini. Dia yang biasa
menerima jasa menjahitkan baju ini
malah harus “dijahit” di RSUD
Sidoarjo, kemarin (13/7).
Yang jelas bukan karena profesi
Rochmat, tetapi karena ia menginjak
pecahan kaca sehabis membeli
makanan untuk sahur. Rochmat
mengalami luka di telapak kaki
kanannya. “Kayaknya beling botol
kecap,” kata dia.
Koran yang
Anda baca ini
menggunakan
100% kertas daur ulang
produksi PT Adiprima
Suraprinta
Manuk kalong senengane menclok
wit trembesi, lek nang pagupon
arane manuk doro
Ape nyolong montor kecekel disikan
karo polisi, gak sido riyoyoan malah
ndekem nang penjoro
layouter: alam
Ke Halaman 10
KESEHATAN
Pantau Perkembangan
Anak lewat KSM
PEMKAB Sidoarjo ikut andil
memantau perkembangan kesehatan
anak. Melalui Kartu Menuju Sehat
(KMS), masing-masing orang tua bisa
melihat perkembangan kesehatan
anaknya. KMS ini akan diberikan
bersamaan dengan rapor siswa.
Kepala Seksi Peran Serta
Kesehatan Masyarakat (PSKM) Dinas
Kesehatan (Dinkes) Rochati
mengatakan, selama ini kondisi
Polda Jatim Usut Pembuangan Limbah B3
SIDOARJO-Pengamanan di tempat ke-
ramaian, seperti pusat perbelanjaan dan to-
ko emas, lebih diintensifkan jajaran Polres
Sidoarjo. Sebanyak sepuluh personel dari
satuan polisi pengurai masyarakat (rain-
mas) dan unit K-9 disiagakan untuk ber-
jaga-jaga.
Di antaranya pengamanan di pertokoan
Matahari, serta toko emas di Jl Gajah Ma-
da. Polisi rainmas bersenjata laras panjang
terlihat mondar-mandir di pertokoan ini.
Anjing dari K-9 juga tampak mengendus-
endus barang yang diduga mencurigakan.
Kasubag Humas Polres Sidoarjo AKP
Zaenal Arifin mengatakan, penempatan se-
jumlah polisi dari rainmas dan K-9 akan
dilaksanakan sampai Lebaran mendatang.
SATRIA NUGRAHA/RADAR SIDOARJO
PENGAMANAN: Anggota Rainmas Polres Sidoarjo berpatroli di toko emas di Jl Ahmad Yani dan
seorang polisi (foto kanan) mengawasi transaksi jual beli emas.
Toko Emas Dijaga Ketat
Tidak hanya itu, rainmas juga siap dengan
motor trail melakukan pengejaran terhadap
pelaku kejatahan.
“Motor trail digunakan untuk penang-
kapan pada pelaku yang melarikan diri,”
jelasnya.
Zaenal Arifin menyebut kerawanan tin-
dak kejahatan biasanya di pusat keramai-
an. Misalnya, pasar dan pusat perbelan-
jaan. Toko emas juga menjadi salah satu
incaran para penjahat. Namun ia menya-
takan polisi sudah melakukan koordinasi.
“Kami juga sudah melakukan pertemuan.
Diharapkan mereka juga memasang CCTV
pada pertokoan mereka,” terangnya.
Tidak hanya di Jl Gajah Mada saja, kata
VEGA DWI ARISTA/RADAR SIDOARJO
BARANG BUKTI: Wari (kiri) dan Syamsudin,
serta golok dan obeng yang dibawanya.
RAZIA mendadak dan berpindah-
pindah cukup efektif menekan
pencurian kendaraan bermotor
(curanmor). Wari (29), warga Desa
Jrengik, Kecamatan Jrengik Sampang
dan Syamsudin (35), warga Desa Asen,
Kecamatan Konang Bangkalan,
ditangkap polisi karena terjaring razia
Polsek Buduran yang digelar di Ban-
jarkemantren.
Ke Halaman 10
KRIMINAL
Pelaku Curanmor
Terjaring Razia
Ke Halaman 10
Ke Halaman 10
SEMENTARA itu DP-
RD Sidoarjo merespons pe-
netapan 42 sekolah sebagai
pilot project penerapan ku-
rikulum 2013. Untuk me-
ngecek persiapan masing-
masing sekolah yang di-
tunjuk pemerintah, Komisi
D yang membidangi ma-
salah Kesejahteraan Rak-
yat (kesra), berencana me-
lakukan sidak ke sekolah-
sekolah yang ditunjuk.
Pengecekan itu di an-
taranya untuk melihat
sumber daya, maupun in-
frastruktur pendukung-
nya. Dikhawatirkan pe-
nunjukan itu hanya main
tunjuk tanpa dibarengi pe-
menuhan sarana dan pra-
sarana. “Penunjukan itu
kan berarti ada yang me-
ngusulkan. Kalau sudah di-
tunjuk, konsekuensinya
harus disertai dengan pe-
menuhan sarana dan pra-
Komisi D Curigai
Penunjukan Sekolah
sarana,” kata Ketua Komisi
D Mahmud.
Sidak dilaksanakan juga
karena ada kecurigaan ada
sekolah yang ditunjuk tan-
pa ada kesiapan. “Ya bisa
saja begitu. Tetapi tidak
mungkin kita tunjuk yang
mana sekolah itu. Tetapi
itu akan kita lakukan se-
cara acak. Maksud kami
biar penunjukan itu benar-
benar disertai kesiapan
yang matang,” paparnya.
Ya bisa saja begitu.
Tetapi tidak mungkin
kita tunjuk yang mana se-
kolah itu. Tetapi itu akan kita
lakukan secara acak. Maksud
kami biar penunjukan itu
benar-benar disertai kesiapan
yang matang.”
MAHMUD
KETUA KOMISI D DPRD SIDOARJO
Ke Halaman 10
SURABAYA-RSUD Sidoarjo
dibidik Polda Jatim. Rumah sa-
kit milik pemerintah ini ke-
tahuan membuang limbah Ba-
han Berbahaya dan Beracun
(B3) berupa limbah rumah sakit
secara sembarangan. Polda Ja-
tim kini sedang mengusut dan
menangani kasus pembuangan
limbah B3 ini.
“Kasusnya dalam penyelidikan.
Kami belum dapat menjelaskan
detail karena memang masih
prosespenyelidikan,”terangKabid
Humas Polda Jatim Kombes Pol
Awi Setiyono, kemarin (15/7).
Penyelidikan kasus ini dimulai
sejak 4 Juli lalu. Informasi yang
dihimpun koran ini menyebut-
kan, polisi menemukan limbah
rumah sakit di RSUD Sidoarjo
dialihkan ke pihak ketiga. Tetapi
pihak yang diserahi limbah
berbahaya itu tidak mengantongi
izin. Limbah itu biasa dikeluar-
kan dari rumah sakit dengan di-
angkut menggunakan truk.
Limbah ini sendiri berupa be-
kas alat suntik, kasa, jeriken, be-
kas operasi seperti potongan da-
ging, darah dan sebagainya. Pi-
hak rumah sakit maupun pihak
ketiga yang menangani limbah
ini diduga melanggar Pasal 102
dan 103 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Lingku-
ngan Hidup. Alasannya pihak ru-
mah sakit mestinya menggu-
nakan incinerator untuk pena-
nganan limbah atau mengirim
limbah B3 ke pihak yang ber-
wenang dan memiliki izin dari
pemerintah.
Sementara, pihak ketiga ter-
sebut diduga melanggar lanta-
ran tidak mengantongi izin.
Apalagi pihak ketiga ini bukan
perusahaan, melainkan perora-
ngan. Dan kabarnya oleh pihak
ketiga itu limbah B3 dari RSUD
Sidoarjo ternyata dijual lagi ke
pihak lain.
“Sejauh ini, sudah ada delapan
orang yang menjalani pemerik-
saan, termasuk pihak rumah sa-
kit dan pihak ketiga yang me-
nangani limbah tersebut. Na-
mun, semuanya masih sebatas
saksi. Belum ada yang ditetap-
kan tersangka,” terang Awi
Setiyono.
Ditangani Pihak
Ketiga yang
Diduga Tidak
Miliki Izin
Dibidik Melanggar
UU Lingkungan
Hidup
DUGAAN PELANGGARAN PEMBUANGAN LIMBAH B3
1. Limbah terdiri atas bekas alat suntik, kasa, jeriken, atau bekas operasi,
misalnya potongan daging dan darah.
2. Pembuangan limbah B3 ditangani pihak ketiga yang diduga tidak miliki
izin
3. Pihak ketiga ini bukan perusahaan, melainkan perorangan
4. Kabarnya limbah B3 ini dijual lagi ke pihak lain
5. Sudah delapan orang diperiksa, termasuk pihak rumah sakit dan pihak
ketiga yang menangani limbah tersebut
Ke Halaman 10
SATRIA NUGRAHA/RADAR SIDOARJO
LIHAT BUKU: Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan (kanan) bersama Kadispendik Sidoarjo Agoes
Boedi Tjahjono dan Kepala Sekolah SMKN 1 Buduran Fatimah memeriksa buku tahun ajaran baru 2013.
Kacung Marijan Tinjau Kesiapan Kurikulum 2013
SIDOARJO-Hari pertama
penerapan kurikulum 2013,
Dirjen Kebudayaan Kemente-
rian Pendidikan dan Kebuda-
yaan (Kemendikbud) Kacung
Marijan meninjau tiga sekolah
di Kota Delta dari 42 sekolah
yang telah ditunjuk sebagai
pilot project. Ketiga sekolah
tersebut SMKN 1 Buduran,
SMAN 1 Sidoarjo dan SMPN
1 Sidoarjo. Guru besar Ilmu
Politik Universitas Airlangga
bidang perbandingan politik
tersebut juga berdialog
dengan guru setempat tentang
kurikulum ini.
Kacung mengatakan, kuri-
kulum 2013 dibangun untuk
memenuhi kebutuhan hidup
Ke Halaman 10