Dokumen tersebut merangkum rencana perancangan pusat rehabilitasi medis dan anak dengan pendekatan arsitektur perilaku untuk membantu korban kejahatan dan teknologi memulihkan kondisi fisik dan mental mereka serta beradaptasi dengan kondisi saat ini melalui aktivitas pemulihan, penerimaan, dan penyesuaian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Pusat Rehabilitasi Medis dan Anak dengan Pendekatan Arsitektur Prilaku
1. PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI MEDIS DAN ANAK
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PRILAKU
LATAR BELAKANG
1. Seiring dengan perkembangan teknologi, angka kriminalitas ikut meningkat
di Indonesia termasuk Pekanbaru.
2. Setiap tindak kriminal meninggalkan korban dan bekas luka baik secara fisik
maupun mental. Begitu pula perkembangan teknologi, yang tidak sedikit
memakan korban saat pemanfaatannya tidak dibawah pengawasan terutama
pada anak.
3. Pusat Rehabilitasi Medis dan Anak dirancang untuk membantu mereka
memulihkan kembali kondisi fisik dan mental seperti sedia kala. Juga
membantu mereka menyesuaikan diri dengan kondisi mereka saat ini.
4. Dengan pendekatan arsitektur perilaku yang akan diterapkan pada
perancangan Pusat Rehabilitasi Medis dan Anak ini, diharapkan para penghuni
pusat rehabilitasi bisa kembali berbaur dengan lingkungannya.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah Pusat Rehabilitasi Medis dan Anak dapat membantu korban
kriminalitas dan teknologi untuk kembali ke kondisi semula dan atau dapat
menerima kondisi mereka saat ini ?
2. Bagai mana mewadahi aktivitas pemulihan pada Pusat Rehabilitasi Medis
dan Anak dengan pendekatan prilaku?
3. Bagaimana mewadahi aktivitas penerimaan dan penyesuaian kondisi pada
Pusat Rehabilitasi Medis dan Anak dengan pendekatan perilaku ?
TUJUAN
1. Dengan pendekatan prilaku membantu korban kriminalitas dan teknologi
untuk kembali ke kondisi semula dan atau dapat menerima kondisi mereka
saat ini.
2. Mewadahi aktivitas pemulihan pada Pusat Rehabilitasi Medis dan Anak
dengan pendekatan arsitektur prilaku.
3. Mewadahi aktivitas penerimaan dan penyesuaian kondisi pada Pusat
Rehabilitasi Medis dan Anak dengan pendekatan arsitektur perilaku.
3. LINGKUP
Perancangan Pusat Rehabilitasi Medis dan Anak ini menggunakan pendekatan
arsitektur perilaku yang mewadahi aktivitas pemulihan, penerimaan dan
penyesuaian untuk para korban kriminal dan teknologi.
BATASAN
Perancangan Pusat Rehabilitasi Medis Dan Anak dengan pendekatan arsitektur
perilaku ini dibatasi pada aktivitas pemulihan kondisi, penerimaan kondisi dan
penyesuaian kondisi pasca menjadi korban kriminal dan atau teknologi.
4. METODE PENDEKATAN DALAM TAHAP PENELITIAN
Fasilitas Umum
Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
• Sistem informasi
• Transportasi dalam bangunan
• Penghawaan alami dan buatan
• Pencahayaan lami dan buatan
• Pengolahan sampah medis non
medis
• Air bersih dan Air kotor
(plumbing)
• Sirkulasi parkir
• Keamanan gedung
• Taman
• Alaram bentuk sesuai fungsi
• Tangga darurat
• Fasilitas divable
• Sprinkler
• Hit detector
• Smoke detector
• Hydrant
• Kapasitas parkir
• Fasilitas pemulihan
5. METODE PENDEKATAN DALAM TAHAP PENELITIAN
Pengumpulan data
Metode Kualitatif
Metode Kuantitatif
o Tingkat kriminalitas
o Perkembangan teknologi
o Usia korban kriminal
o Prilaku korban kriminalitas
o Prilaku pecandu teknologi
o Fasilitas pemulihan yang
dibutuhkan
o Tenaga pendamping yg dibutuhkan
6. Paradigma
Metode Kualitatif Metode Kuantitatif
o Penerapan tema arsitektur prilaku
Analisa data
o Kebutuhan ruang pemulihan korban
kriminal
o Kebutuhan ruang normalisasi
pecandu teknologi