2. [Type text]
[Type text]
Ekstraksi – Mitigasi – Konservasi
Tiga kata yang merupakan simbol yang saling berkaitan dan harus dijiwai
para seluruh ahli kebumian dalam hal ini ahli geologi, agar dalam mengeksploitasi
bumi dilakukan secara jujur, adil, dan bertanggung jawab supaya bumi yang kita
cintai ini terjaga kelestariannya sampai keanak cucu kelak nantinya. Sebelumnya
apa itu ekstraksi, mitigasi dan konservasi.
Ekstraksi sumberdaya alam.
Ialah mengambil langsung bahan-bahan bermanfaat dari alam seperti air,
mineral, minyak, gas, dan lain-lain serta pengolahannya. Yang akan menjadi
sorotan utama dalam ekstraksi sumberdaya alam adalah efisiensi serta peningkatan
peran nasional dalam pengelolaan SDA itu sendiri. Salah satu program yang
direncanakan agar tidak terjadi ekstraksi sumberdaya alam yang tak terkontrol
adalah inisiasi Natural Resources Accounting. Ahli geologi semestinya tidak hanya
berkonsentrasi perhitungan jumlah seberapa besar sumberdaya alamnya saja namun
juga sistem pelaporan dan pengelolaan yang berkelanjutan (sustain). Sistem
rekening sumber daya alam ini akan memberikan informasi yang berguna untuk
pengelolaan sumberdaya terpadu melalui identifikasi dari harga nilai komoditi
pasar dan nilai-nilai non-pasar. Misalnya, informasi yang komprehensif yang
terkandung dalam NRA dapat berguna untuk menentukan tarif royalti dan
kebijakan leasing dan untuk menyeimbangkan penggunaan lahan yang bersaing.
Ahli geologi juga sudah harus mulai memikirkan perlunya sosialisasi keselamatan
kerja (safety) bagi pekerja kebumian yang bekerja ditempat yang penuh risiko.
Konservasi lingkungan
Bumi bukanlah sekedar benda mati yang diam. Bumi memiliki siklus
aktifitas seolah bernafas. Bumi juga bergerak, bergetar, dan air laut pun terus
mengalun. Dinamika bumi juga mengikuti kaidah fisis serta memiliki mahluk lain
yang menghuninya selain manusia, yang juga harus kita mengerti. Perubahan
lingkungan yang terjadi sekarang ini akibat iklim global yang semakin hari terus
berubah dikarenakan oleh aktivitas manusia yang terus berusaha untuk mencapai
3. [Type text]
[Type text]
kemakmuran tanpa memperdulikan lingkungannya. Oleh karena itu dibutuhkan
sebuah konservasi sumber daya alam, yaitu pengelolah sumber daya alam yang
menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya terbarui
menjamin kesinambungan untuk persediannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman.
Dan dengan inisiasi Natural Resources Accounting diatas diharapkan akan
ada sebuah kebijakan pengelolaan lintas sektoran yang diusulkan ke pemerintah
maupun legislatif. Program-program lain yang dapat dikaitkan dengan kegitan
konservasi lingkungan adalah konservasi wahana-wahana kebumian termasuk
didalamnya pengusulan Geopark dan lokasi geowisata.
Mitigasi kebencanaan
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008
Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Frekuensi bencana yang
sering terjadi saat ini terutama bencana alam yang berhubungan dengan
meteorologis (suhu, hujan dan angin). Frekuensinya semakin meningkat terutama di
Jawa. Dalam usaha mitigasi kebencanaan saat ini sudah sangat diperlukan
sosialisasi dan penyadaran bahwa kebencanaan di Indonesia ini sangat beragam dan
tidak merata. Setiap daerah memiliki karakteristik kebencanaan yg berbeda-beda.
Oleh sebab itu ahli geologi dan masyarakat sekitar harus lebih peka lagi terhadap
lingkungan dan perlu mengoptimumkan peran pemda-pemda di tiap propinsi untuk
melakukan sosialisasi proses mitigasi serta dalam kegiatan penanganan bencananya
kita harus tepat waktu. Waktu penanganan bencana dapat dibagi 4 kategori:
1. kegiatan sebelum bencana terjadi (mitigasi)
2. kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi)
3. kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan)
4. kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi)