SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
FKM-Unismuh Palu
Pertumbuhan melibatkan suatu seri perubahan anatomi dan
fisiologi. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang
berkelanjutan dan mengikuti perjalanan waktu. Selama
pertumbuhan terjadi perubahan ukuran fisik. Ukuran fisik
tidak lain adalah ukuran tubuh manusia baik dari segi
dimensi, proporsi maupun komposisinya.
Perkembangan akan mengikuti pola yang berlaku umum jika kondisi
lingkungan mendukung. Setiap tahapan perkembangan mempunyai
perilaku karakteristik. Perkembangan sangat dibantu rangsangan.
Pola perkembangan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, fisik dan
psikis yang menimbulkan perbedaan tampilan dari setiap anak.
Pertumbuhan
Perkembangan
1. Jenis kelamin
2. Ras atau bangsa
3. Keluarga
4. Umur.
1. Gizi
2. Mekanis
3. Toksin kimia
4. Bayi yang lahir dari penderita
diabetes
5. Radiasi
6. Infeksi
7. Imunitas
8. Anoksia embrio
Antropometri berasal dari kata anthropos dan
metros. Anthropos artinya tubuh dan metros
artinya ukuran. Antropometri artinya ukuran
dari tubuh. Antropometri gizi adalah
berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi.
1. Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel
yang besar
2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli
3. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di
daerah setempat
4. Tepat dan akurat, karena dapat dibakukan
5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau
6. Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang dan buruk
karena sudah ada ambang batas yang jelas
7. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu atau dari
satu generasi ke generasi berikutnya
8. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan gizi
1. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam
waktu singkat serta tidak dapat membedakan kekurangan zat
gizi tertentu seperti zink dan Fe
2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan
penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan
sensitifitas pengukuran antropometri
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat
mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran
antropometri.
Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.
Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri. Beberapa
indeks antropometri yang sering digunakan yaitu:
Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil.
Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih
menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Current Nutrirional Status).
Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur.
Berat Badan Menurut Umur (BB/U) 1
Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
2
Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi
badan.
Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan
otot dan lapisan lemak bawah kulit.
IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang
dewasa yang berumur diatas 18 tahun khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT tidak dapat diterapkan pada
bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak
bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya
Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LiLA/U)
4
Indeks Massa Tubuh (IMT) 5
Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) 3
Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut:
Kategori IMT
Kurus
Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,1-18,5
Normal 18,6-25,0
Gemuk
Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia
Pengukuran lemak tubuh melalui
pengukuran ketebalan lemak
bawah kulit dilakukan pada
beberapa bagian tubuh,
misalnya pada bagian lengan
atas
Rasio Lingkar Pinggang dengan
Pinggul digunakan untuk melihat
perubahan metabolisme yang
memberikan gambaran tentang
pemeriksaan penyakit yang
berhubungan dengan perbedaan
distribusi lemak tubuh.
6
Rasio Lingkar Pinggang
dengan Pinggul
7
Penggolongan Keadaan Gizi
Menurut Indeks Antropometri
Status Gizi
Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan indeks
BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB
Gizi Baik > 80% > 85% > 90% > 80% > 85%
Gizi Kurang 61-80% 71-85% 81-90% 71-85% 76-85%
Gizi Buruk 60% 70% 80% 70% 75%
Untuk mendapatkan data antropometri yang baik harus dilakukan sesuai
standar prosedur pengumpulan data antropometri. Tujuan dari prosedur
standarisasi adalah memberikan informasi yang cepat dan menunjukkan
kesalahan secara tepat sehingga perubahan dapat dilakukan sebelum
sumber kesalahan dapat dipastiakan.
Akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai
sesungguhnya. Presisi menunjukkan seberapa dekat perbedaan
nilai pada saat dilakukan pengulangan pengukuran.
Pengertian Presesi dan Akurasi
Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi
presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi. Ada 3
penyebab utama kesalahan yang signifikan yaitu:
1. Kesalahan pengukuran.
2. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan.
3. Analisis dan asumsi yang keliru.
Kesalahan dalam Pengukuran
Memilih ukuran yang
sesuai dengan apa yang ingin
diukur.
1
Membuat prosedur baku
pengukuran yang harus ditaati oleh
seluruh pengumpul data.
2
Pelatihan dan refreshing
petugas.
3
Kalibrasi alat ukur
secara berkala.
4
Pengukuran silang
antar pengamat.
5
Perekaman hasil
langsung setelah pengukuran lalu
hasilnya diteliti oleh orang kedua.
6
Langkah-langkah Perhitungan Data
1. Hasil dua kali pengukuran disajikan pada kolom a dan b
2. Pada kolom d disajikan hasil pengukuran (a-b), berikut tanda masing-masing (+/-)
3. Pada kolom d2 diisikan hasil kuadrat (a-b)
4. Tanda plus dan minus pada kolom dihitung. Jumlah tanda yang muncul terbanyak menjadi
pembilang dari pecahan dengan subyek sebagai penyebut. Tanda nol tidak dihitung.
5. Pada kolom s dihitung jumlah (a+b) (Kelima langkah ini dilakukan secara serentak oleh
semua petugas pengukur dan penyelia).
6. Kolom s lembar penyelia dipindahkan kelembar tiap petugas di bawah kolom S.
7. Perbedaan kolom s petugas dan S penyelia diisikan kekolom D (s-S) dengan tanda yang
tepat, dan kuadratnya pada kolom D2.
8. Tanda plus dan minus (s-S) dihitung. Jumlah tanda muncul terbanyak menjadi pembilang
dari pecahan dengan jumlah subyek menjadi penyebut. Tanda nol tidak dihitung.
9. Hasil penjumlahan d2 dan D2, serta hasil perhitungan tanda dipindahkan ke lembar lain.
Penilain Hasil
Ketentuan umum berikut ini digunakan dalam menganalisis hasil:
1. Jumlah d2 penyelia biasanya paling kecil; presisinya paling besar
karena kompetensi lebih besar.
2. Jumlah d2 petugas (berkaitan dengan presisi) tidak lebih besar
dari dua kali jumlah d2 penyelia.
3. Jumlah D2 petugas (berkaitan dengan akurasi) tidak lebih besar
dari tiga kali jumlah d2 penyelia.
4. Jumlah D2 petugas harus ebih besar dari d2-nya.jika tidak, data
tersebut harus diperiksa dan dihitung kembali.
Konsep pertumbuhan sebagai

More Related Content

What's hot

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN pjj_kemenkes
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsHusHa Hatimah
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizif1992
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Firda Amalia
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)Shela Rizky Tarinda
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifHadik27
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamiltris nia
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBHealth
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN pjj_kemenkes
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau giziJoni Iswanto
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaFeny Kartika
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 

What's hot (20)

DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
DIET PADA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
 
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugsPerencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
Perencanaan gizi seimbang melalui edukasi gizi berdasarkan pugs
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009Makalah food record firda amalia 125070301111009
Makalah food record firda amalia 125070301111009
 
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
ADIME NCP PAGT Diet Kasus Pernapasan (PPOK)
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
3 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 33 modul gizi kb 1 3
3 modul gizi kb 1 3
 
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatifSurvai pangan kualitatif dan kuantitatif
Survai pangan kualitatif dan kuantitatif
 
Penilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamilPenilaian status gizi ibu hamil
Penilaian status gizi ibu hamil
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
 
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TBPenimbangan BB dan Pengukuran TB
Penimbangan BB dan Pengukuran TB
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN DIET PADA PEMBEDAHAN
DIET PADA PEMBEDAHAN
 
3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi3 indikator pemantau gizi
3 indikator pemantau gizi
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 

Viewers also liked

Liten portfolio_Mary_Ann Astrup
Liten portfolio_Mary_Ann AstrupLiten portfolio_Mary_Ann Astrup
Liten portfolio_Mary_Ann AstrupMary-Ann Astrup
 
Ven a celebrar nuestro primer aniversario
Ven a celebrar nuestro primer aniversarioVen a celebrar nuestro primer aniversario
Ven a celebrar nuestro primer aniversariostefa0528pv
 
생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법
생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법
생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법gswdfksldf
 
생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기
생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기
생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기gswdfksldf
 
Kelsey Hutton Lookbook
Kelsey Hutton LookbookKelsey Hutton Lookbook
Kelsey Hutton LookbookKelsey Hutton
 
COM 287- Sales Speech Outline
COM 287- Sales Speech OutlineCOM 287- Sales Speech Outline
COM 287- Sales Speech OutlineAlyssa Dimmitt
 
Female contribution on marketing
Female contribution on marketingFemale contribution on marketing
Female contribution on marketingMd.Nurul Amin
 

Viewers also liked (14)

Liten portfolio_Mary_Ann Astrup
Liten portfolio_Mary_Ann AstrupLiten portfolio_Mary_Ann Astrup
Liten portfolio_Mary_Ann Astrup
 
Medios de comunicacion
Medios de comunicacionMedios de comunicacion
Medios de comunicacion
 
Aviso publico.docx
Aviso publico.docxAviso publico.docx
Aviso publico.docx
 
Ven a celebrar nuestro primer aniversario
Ven a celebrar nuestro primer aniversarioVen a celebrar nuestro primer aniversario
Ven a celebrar nuestro primer aniversario
 
생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법
생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법
생중계마작 ''SX797.COM'' 릴게임따는법
 
생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기
생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기
생중계포커 ''SX797.COM'' 고스톱배우기
 
Presentación1.pptx laura
Presentación1.pptx lauraPresentación1.pptx laura
Presentación1.pptx laura
 
cv
cvcv
cv
 
Kelsey Hutton Lookbook
Kelsey Hutton LookbookKelsey Hutton Lookbook
Kelsey Hutton Lookbook
 
COM 287- Sales Speech Outline
COM 287- Sales Speech OutlineCOM 287- Sales Speech Outline
COM 287- Sales Speech Outline
 
Beshoy Fares CV
Beshoy Fares CVBeshoy Fares CV
Beshoy Fares CV
 
Female contribution on marketing
Female contribution on marketingFemale contribution on marketing
Female contribution on marketing
 
Mineria de datos
Mineria de datosMineria de datos
Mineria de datos
 
UDResume
UDResumeUDResume
UDResume
 

Similar to Konsep pertumbuhan sebagai

materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.pptNicholasGmarzai1
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.pptrose125620
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI pjj_kemenkes
 
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.pptPERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.pptastroboy40
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1_fitria
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfPkmBadean1
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri giziYenniJanggu
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDREISA Class
 
Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf
Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdfBuku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf
Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdfNadyaNafisUtami
 
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.pptPengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.pptrose125620
 
Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesFirda Amalia
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Muh Saleh
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfRizkaDana
 
Analisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh ManusiaAnalisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh ManusiaIstikomah Umardani
 

Similar to Konsep pertumbuhan sebagai (20)

materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri-1.ppt
antropometri-1.pptantropometri-1.ppt
antropometri-1.ppt
 
antropometri
antropometriantropometri
antropometri
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.pptPERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
PERTEMUAN_KE-4_ANTROPOMETRI_GIZI.ppt
 
Antropometri 1
Antropometri 1Antropometri 1
Antropometri 1
 
antropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdfantropometrigizi-190228012756.pdf
antropometrigizi-190228012756.pdf
 
Antropometri gizi
Antropometri giziAntropometri gizi
Antropometri gizi
 
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMDParameter pertumbuhan pada anak - BMD
Parameter pertumbuhan pada anak - BMD
 
Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf
Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdfBuku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf
Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf
 
Pengukuran antropometr1
Pengukuran antropometr1Pengukuran antropometr1
Pengukuran antropometr1
 
Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA
Pengukuran antropometr1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Pengukuran antropometr1 AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.pptPengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
Pengukuran_FR_PTM_dan_Pencatatan_Pelapor.ppt
 
Evaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicatesEvaluation of growth indicates
Evaluation of growth indicates
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
Analisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh ManusiaAnalisis Komposisi Tubuh Manusia
Analisis Komposisi Tubuh Manusia
 

More from Lilik Sholeha

More from Lilik Sholeha (10)

Kadarzi
KadarziKadarzi
Kadarzi
 
Keamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan PanganKeamanan dan Ketahanan Pangan
Keamanan dan Ketahanan Pangan
 
Distribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam TubuhDistribusi Obat Dalam Tubuh
Distribusi Obat Dalam Tubuh
 
ADM Rumah Sakit
ADM Rumah SakitADM Rumah Sakit
ADM Rumah Sakit
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 
Hipersensitivitas
HipersensitivitasHipersensitivitas
Hipersensitivitas
 
Bj. habibie
Bj. habibieBj. habibie
Bj. habibie
 
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit MenularEpidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Menular
 

Konsep pertumbuhan sebagai

  • 2. Pertumbuhan melibatkan suatu seri perubahan anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan mengikuti perjalanan waktu. Selama pertumbuhan terjadi perubahan ukuran fisik. Ukuran fisik tidak lain adalah ukuran tubuh manusia baik dari segi dimensi, proporsi maupun komposisinya. Perkembangan akan mengikuti pola yang berlaku umum jika kondisi lingkungan mendukung. Setiap tahapan perkembangan mempunyai perilaku karakteristik. Perkembangan sangat dibantu rangsangan. Pola perkembangan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, fisik dan psikis yang menimbulkan perbedaan tampilan dari setiap anak. Pertumbuhan Perkembangan
  • 3. 1. Jenis kelamin 2. Ras atau bangsa 3. Keluarga 4. Umur. 1. Gizi 2. Mekanis 3. Toksin kimia 4. Bayi yang lahir dari penderita diabetes 5. Radiasi 6. Infeksi 7. Imunitas 8. Anoksia embrio
  • 4. Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Antropometri artinya ukuran dari tubuh. Antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
  • 5.
  • 6. 1. Prosedurnya sederhana, aman dan dapat dilakukan dalam jumlah sampel yang besar 2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli 3. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan dibuat di daerah setempat 4. Tepat dan akurat, karena dapat dibakukan 5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa lampau 6. Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang dan buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas 7. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu atau dari satu generasi ke generasi berikutnya 8. Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan gizi 1. Tidak sensitif, artinya tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat serta tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti zink dan Fe 2. Faktor di luar gizi (penyakit, genetik dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuran antropometri 3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri.
  • 7. Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu: Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Current Nutrirional Status). Pada keadaan normal tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Berat Badan Menurut Umur (BB/U) 1 Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) 2
  • 8. Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Lingkar lengan atas memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak bawah kulit. IMT merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa yang berumur diatas 18 tahun khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Disamping itu pula IMT tidak bisa diterapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LiLA/U) 4 Indeks Massa Tubuh (IMT) 5 Berat badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) 3
  • 9. Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut: Kategori IMT Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0 Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,1-18,5 Normal 18,6-25,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan 25,1-27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0 Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia
  • 10. Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit dilakukan pada beberapa bagian tubuh, misalnya pada bagian lengan atas Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul digunakan untuk melihat perubahan metabolisme yang memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh. 6 Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul 7
  • 11. Penggolongan Keadaan Gizi Menurut Indeks Antropometri Status Gizi Ambang batas baku untuk keadaan gizi berdasarkan indeks BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB Gizi Baik > 80% > 85% > 90% > 80% > 85% Gizi Kurang 61-80% 71-85% 81-90% 71-85% 76-85% Gizi Buruk 60% 70% 80% 70% 75%
  • 12. Untuk mendapatkan data antropometri yang baik harus dilakukan sesuai standar prosedur pengumpulan data antropometri. Tujuan dari prosedur standarisasi adalah memberikan informasi yang cepat dan menunjukkan kesalahan secara tepat sehingga perubahan dapat dilakukan sebelum sumber kesalahan dapat dipastiakan. Akurasi menunjukkan kedekatan hasil pengukuran dengan nilai sesungguhnya. Presisi menunjukkan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan pengukuran. Pengertian Presesi dan Akurasi
  • 13. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi. Ada 3 penyebab utama kesalahan yang signifikan yaitu: 1. Kesalahan pengukuran. 2. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan. 3. Analisis dan asumsi yang keliru. Kesalahan dalam Pengukuran
  • 14. Memilih ukuran yang sesuai dengan apa yang ingin diukur. 1 Membuat prosedur baku pengukuran yang harus ditaati oleh seluruh pengumpul data. 2 Pelatihan dan refreshing petugas. 3 Kalibrasi alat ukur secara berkala. 4 Pengukuran silang antar pengamat. 5 Perekaman hasil langsung setelah pengukuran lalu hasilnya diteliti oleh orang kedua. 6
  • 15. Langkah-langkah Perhitungan Data 1. Hasil dua kali pengukuran disajikan pada kolom a dan b 2. Pada kolom d disajikan hasil pengukuran (a-b), berikut tanda masing-masing (+/-) 3. Pada kolom d2 diisikan hasil kuadrat (a-b) 4. Tanda plus dan minus pada kolom dihitung. Jumlah tanda yang muncul terbanyak menjadi pembilang dari pecahan dengan subyek sebagai penyebut. Tanda nol tidak dihitung. 5. Pada kolom s dihitung jumlah (a+b) (Kelima langkah ini dilakukan secara serentak oleh semua petugas pengukur dan penyelia). 6. Kolom s lembar penyelia dipindahkan kelembar tiap petugas di bawah kolom S. 7. Perbedaan kolom s petugas dan S penyelia diisikan kekolom D (s-S) dengan tanda yang tepat, dan kuadratnya pada kolom D2. 8. Tanda plus dan minus (s-S) dihitung. Jumlah tanda muncul terbanyak menjadi pembilang dari pecahan dengan jumlah subyek menjadi penyebut. Tanda nol tidak dihitung. 9. Hasil penjumlahan d2 dan D2, serta hasil perhitungan tanda dipindahkan ke lembar lain.
  • 16.
  • 17. Penilain Hasil Ketentuan umum berikut ini digunakan dalam menganalisis hasil: 1. Jumlah d2 penyelia biasanya paling kecil; presisinya paling besar karena kompetensi lebih besar. 2. Jumlah d2 petugas (berkaitan dengan presisi) tidak lebih besar dari dua kali jumlah d2 penyelia. 3. Jumlah D2 petugas (berkaitan dengan akurasi) tidak lebih besar dari tiga kali jumlah d2 penyelia. 4. Jumlah D2 petugas harus ebih besar dari d2-nya.jika tidak, data tersebut harus diperiksa dan dihitung kembali.