Dokumen tersebut membahas tentang analisis komposisi tubuh manusia, dimana tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu jaringan adipose dan jaringan bebas lemak. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai metode pengukuran komposisi tubuh seperti densitometri, skinfold caliper, dan impedansi bioelektrik serta kelebihan dan kekurahan masing-masing metode."
1. ANALISIS KOMPOSISI TUBUH MANUSIA
dr. ISTIKOMAH
PRODI ILMU GIZI (CLINICAL NUTRITION)
PPS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
2. ANALISIS KOMPOSISI TUBUH MANUSIA
PENDAHULUAN
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu jaringan adipose dan jaringan bebas
lemak. Secara konseptual, jaringan bebas lemak adalah sangat aktif dalam proses
metabolisme. Oleh karenanya, kebutuhan gizi erat kaitannya dengan ukuran jaringan ini.
Adiposa adalah jaringan yang tidak aktif dalam proses metabolisme dan fungsi utamanya
adalah sebagai cadangan energi[Gilbert, 1994].
Komposisi tubuh sering digunakan untuk menentukan suatu penyakit, seperti pada ukuran
tulang yang kecil, lebih sering terjadi fraktur. Beberapa metode untuk menentukan komposisi
tubuh adalah presentase lemak tubuh. [Gilbert, 1994]
Adiposa adalah jaringan yang terdiri dari simpanan lemak dalam bentuk trigliserida.
Walaupun kurang aktif dalam proses metabolisme, adipose mempunyai peranan yang penting
dalam metabolisme hormone seperti sintesis estrogen setelah menopause pada wanita.
Simpanan lemak yang utama terdapat pada lemak bawah kulit dan dalam perut. Jumlah lemak
dapat juga diperhitungkan pada otot dan sekitar organ tertentu, seperti hati dan ginjal. Massa
bebas lemak adalah sangat heterogen yaitu terdiri dari tulang, otot, air ekstra seluler, jaringan
syaraf dan semua sel selain adiposa [Supariasa et al, 2002]
PENGERTIAN
Menurut Forber (1994) komposisi tubuh adalah jumlah seluruh dari bagian tubuh. Bagian
tubuh terdiri dari adiposa dan massa jaringan bebas lemak. Willet (1990) menjelaskan
komposisi tubuh manusia seperti dalam tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Tubuh Manusia ( sumber: Willet W, 1990. Nutritional Epidemiology)
Adiposa (lemak)
Lean body mass(bebas lemak)
Muscle (otot)
Bone (tulang)
Cairan ekstra seluler dll
Atau secara sederhana, tubuh dianggap terdiri dari beberapa kompartemen: massa lemak,
massa bebas lemak (protein dan mineral); dan cairan tubuh total [Barasi, 2007].
Antropometri mengukur kedua jenis jaringan ini ( baik lemak maupun bebas lemak) secara
tidak langsung, yang variasi jumlah dan proporsinya dapat dipergunakan sebagai indikator
status gizi. Kelebihan metode ini adalah non invasive, cepat, dan membutuhkan peralatan
yang minimal disbanding dengan pengukuran secara laboratorium.
Perubahan jaringan lemak akan menggambarkan perubahan keseimbangan energi, sedangkan
jaringan otot menggambarkan cadangan protein tubuh. Perubahan pada saat terjadi
kekurangan gizi menahun akan menyebabkan penurunan massa otot. Indikator komposisi
tubuh dipergunakan di klinik untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan gizi, serta
memantau perubahan komposisi tubuh selama pemberian dukungan nutrisi. Komposisi tubuh
manusia mulai dari janin sampai dewasa seperti terlihat pada tabel 2.
1
3. Rekomendasi dari komposisi tubuh menurut Brochek et al, adalah : air (62,4%) dan protein
(16,4%).
Tabel 2. Komposisi Tubuh Manusia Mulai dari Janin Sampai Dewasa.(Sumber Garrow JS&
James WDT, 1993. Human Nutrition dan Dietetics, hal. 13)
Uraian
Berat badan (kg)
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Sisa (%)
Lemak bebas (kg):
Air (%)
Protein (%)
Na (mmol/kg)
K (mmol/kg)
Ca (mmol/kg)
Mg (gr/kg)
P (gr/kg)
Janin 2015
minggu
0.3
88
9.5
0.5
2
Bayi
prematur
Bayi 1 th
Bayi
kurang
gizi
5
74
14
10
2
Obese
laki-laki
20
62
14
20
4
Lakilaki
dewasa
70
60
17
17
6
1.5
83
11.5
3.5
2
0.3
88
9.4
100
4.3
4.2
0.18
3.0
1.45
85
11.9
100
50
7.0
0.24
3.8
8.0
76
18
81
60
14.5
3.5
9.0
58
72
21
80
66
22.4
0.5
12.0
4.5
82
15
88
48
9.0
0.25
5.0
65
73
21
82
64
20
0.5
12
100
47
13
35
5
Mineral
: 5.9%
Lemak
: 15.3%
Massa bebas lemak (FFM) : 84.7%
Menurut WHO Technical Report Series tahun 1995, terdapat lima tingkatan komposisi
tubuh. Kelima tingkatan tersebut dapat dilihat dari tingkat tubuh secara keseluruhan.
Lima tingkatan model dari komposisi tubuh dapat dilihat pada gambar 1.
Catatan
:
ECS= Extra Cellulair Solid
ECF= Extra Cellulair Fluid
Gambar 1. Lima Tingkatan Model dari Komposisi Tubuh (Sumber: WHO, 1995. Physical
Status: The Use and Interpretation of Anthropometry. WHO Technical Report Series 854.
Geneva. Hlm. 5).
2
4. Komposisi tubuh juga dapat dilihat dari komponen utama yang menyusunnya, seperti
air, protein, glikogen dan mineral (dalam tulang maupun di luar tulang). Komposisi
tubuh berdasarkan komponen utama yang menyusunnya. Dapat dilihat pada bagan 2.
Bagan 2. Komposisi Utama yang Menyusun Tubuh.
(Sumber: WHO, 1995. Physical Status: The Use and Inter
pretation of Anthropometry. WHO Technical Report
Series 854, genev, HLM. 6).
PENGUKURAN KOMPOSISI LEMAK TUBUH
Kaliper lipatan kulit (skinfold) digunakan pada bagian tubuh tertentu (pertengahan biseps,
pertengahan triseps, subscapula, dan suprailiaca) untuk menentukan ketebalan lapisan lemak
subcutan, yang mewakili sebagian besar dari lemak tubuh total. Dengan memasukkan hasil
pengukuran ke dalam persamaan prediksi, prosentase lemak tubuh dapat dihitung [Barasi,
2007].
Metode lain untuk mengukur komposisi tubuh antara lain: Densitrometri, teknik
pencitraan,Analisis Impedansi Biolistrik, teknik pengenceran, dan ekskresi metabolit melalui
urin [Barasi, 2007].
Salah satu teknik pengukuran komposisi lemak tubuh adalah dengan menggunakan Skinfold
Caliper. Bagian-bagian tubuh yang umumnya diukur adalah tricep, bicep, subscapula dan
suprailiaca. Pada awal tahun 1900, pengukuran lemak tubuh mulai diperkenalkan, dan
sekarang penggunaannya sudah meluas mulai pada club fitness dan tempat-tempat latihan
kebugaran lainnya. Hal ini digunakan untuk memantau cadangan lemak tubuh dan melihat
tingkat obesitas seseorang [Supariasa et al, 2002]
3
5. Beberapa asumsi yang digunakan mengapa skinfold bisa digunakan untuk mengukur lemak
tubuh adalah, pertama, skinfold adalah pengukuran yang baik untuk mengukur lemak bawah
kulit,; kedua, distribusi lemak bawah kulit adalah sama untuk semua individu termasuk jenis
kelamin; ketiga, ada hubungan antara lemak bawah kulit dan total lemak tubuh; keempat,
jumlah dari beberapa pengukuran skinfold dapat digunakan untuk memperkirakan total lemak
tubuh [Supariasa et al, 2002].
Pengukuran skinfold umumnya digunakan pada anak umur remaja ke atas. Umumnya jumlah
lemak dibedakan menurut jenis kelamin. Standar tempat pengukuran skinfold menurut
Heyward dan Stolarczyj tahun 1996 ada Sembilan tempat, yaitu: dada, subscapula,
midaxillaris, suprailiaca, perut, tricep, bisep, paha, dan betis. Tabel 3. Menunjukkan tempattempat dan petunjuk pengukuran skinfold [Heyward dan Stolarczyk, 1996].
Berikutnya untuk menghitung prosentase lemak tubuh setelah diperoleh hasil penghitungan
skinfold, bisa menggunakan formula seperti dalam contoh di bawah ini:
4
6. Tabel 3. Tempat-tempat dan Petunjuk Pengukuran Skinfold (Sumber: Heyward Vivian H.
dan Stolarczyk L.M. 1996. Applied Body Compotition Assessment, Human Kinetics.
Canada, hlm. 28-29)
No
1
Tempat
Dada
Arah Lipatan
Diagonal
2
Subscapula
Diagonal
3
Mid-axilla
Horizontal
4
Suprailiaka
Miring
5
Abdominal
Horizontal
6
Tricep
vertikal
7
Bicep
vertikal
8
Paha
Vertikal
9
Betis
Vertikal
Standar Anatomi
Pengukuran
Axilla & puting Lipatan diambil antara axilla dan
susu
putting susu, setinggi mungkin,
sejajar dengan lipatan bagian depan
dengan ukuran 1 cm di bawah jari
tangan.
Sudut
bawah Lipatan diambil sepanjang garis
dari scapula
cleavage tepat di bawah scapula
dengan ukuran 1 cm di bawah jari
tangan.
Pertemuan
Lipatan diambil pada garis midxiphisternal
axillaris, tepat pada pertemuan
xiphisternal.
Atas iliac
Lipatan diambil kearah belakang garis
mid-axillaris dan ke atas iliac, dengan
ukuran 1 cm di bawah jari tangan.
Umbilicus
Lipatan 3 cm di samping tali pusat
dan 1 cm ke pusat umbilicus
Proses acromial Jarak antara penonjolan lateral dari
dari scapula dan proses acronial dan batas interior dari
proses olecranon prosesus olecranon, dan diukur pada
dari ulna
bagian lateral lengan dengan bahu
bersudut 90◦ menggunakan pita
pengukur. Titik tengah ditandai pada
sisi samping lengan. Pengukuran
diambil 1 cm di atas tanda tersebut.
Biceps brachii
Lipatan diambil di atas bicep brachii
yang sejajar dengan tricep di bagian
belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm
di bawah jari.
Lipatan inguinal Lipatan di ambil pada tengah paha,
dan patella
antara lipatan inguinal dan batas dari
patella. Pengukuran dilakukan 1 cm di
bawah jari.
Lingkaran betis
Lipatan diambil pada lingkaran betis
yang paling lebar yang paling lebar, pada bagian tengah
dari betis dengan lutut bersudut 90˚
5
7. Berikut gambar ilustrasi cara pengkuran skinfold tiap-tiap lokasi.
Gambar 3. Pengukuran skinfold dada
Gambar 4. Pengukuran skinfold subscapula
Gambar 5. Pengukuran skinfold mid-axilla
Gambar 6. Pengukuran skinfold suprailiaca
Gambar 7. Pengukuran skinfold abdomen
6
8. Gambar 8. Pengukuran skinfold tricep
Gambar 9. Pengukuran skinfold tricep
Gambar 10. Pengukuran skinfold betis
Sumber kesalahan pengukuran dapat diipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain:
ketrampilan teknik pengukuran, jenis skinfold caliper yang digunakan, faktor subyek yang diukur,
dan rumus yang digunakan untuk memperkirakan lemak tubuh.
Gambar 3. Normogram dari Perkiraan Lemak Tubuh (Sumber: Heyward Vivian H. dan
Stolarczyk L.M. 1996. Applied Body composition Assessment, Human Kinetics, Canada,
hlm. 26).
7
9. KANDUNGAN AIR
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Bila dianalisis, komposisi kimianya terdiri dari
rata-rata 65% kandungan air atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Diperkirakan, mulai usia
20-15 minggu, kandungan air di dalam tubuh manusia berjumlah 88%; bayi premature 83%;
bayi 1 tahun 62%; laki-laki dewasa 60%; bayi kekurangan gizi 74%; dan laki-laki obesitas
sebesar 47%.
Garrow (1993) memberikan gambaran bahwa komposisi tubuh laki-laki remaja dengan berat
70 kg adalah seperti yang terlihat pada gambar 4. Kebutuhan air sekitar 2.5 liter per hari
berasal dari 1.5 liter air minum dan sekitar 1 liter dari bahan makanan yang dikonsumsi,
sementara lemak tubuh tidak mengandung air. Meskipun demikian kandungan air terdapat
pada seluruh jaringan bebas lemak, yang diperkirakan mengandung air rata-rata 73.2% [Pace
dan Rathburu, 1945 cit Supariasa et al, 2002]. Perhitungan kandungan air dalam tubuh dapat
menggunakan isotope dilution [Gibson, 1990].
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
Beberapa teknik pengukuran komposisi tubuh mempunyai keuntungan dan kelemahan,
tampak pada tabel 4 [Maurice, 1994 cit Supariasa et al, 2002]
No
Teknik
1. Density
(kepadatan)
2.
3.
Metode
Dilusion
Menghitung
40
K
4.
Keseimbanga
n metabolis
5.
Ekskresi
Kreatinin
Keuntungan
Peralatan tidaka mahal
Perkiraan jaringan bebas
lemak dan lemak secara
simultan
Tidak berbahaya
Dapat diulang-ulang
Perkiraan volume cairan
tubuh
Murah
Sangat bervariasi
Na, K, Cl (Br), H2O
Tidak berbahaya
Sangat sedikit yang mau
diukur
Dapat diulang-ulang
Tidak berbahaya
Cocok untuk berbagai alat
Dapat mendeteksi perubahan
yang kecildalam tubuh (<1%)
Tidak berbahaya
Perkiraan massa otot
8
Kelemahan
Subjek harus dapat bekerja sama
dalam penimbangan bawah air
Kurang sesuai untuk anak-anak dan
lansia
Kesalahan dari gas dalam perut.
Mengeluarkan radiasi
Dibutuhkan sampel darah
Keseimbangan Na, K, tidak lengkap
Alat mahal
Dibutuhkan peneraan yang baik.
Masalah interpretasi pada subjek
dengan kekurangan K.
Hanya mengukur perubahan
komposisi tubuh.
Banyak dibutuhkan dalam analisis
laboratorium.
Dibutuhkan kerjasama dengan subjek
Dipengaruhi oleh diet.
Waktu pengumpulan data sangat
kritis.
Bervariasi dari waktu ke waktu.
10. 6.
Antropometri
(Skinfold)
7.
CT Scan
8.
Aliran Listrik
9.
Bioelektrik
impedance
10. Aktivasi
netron
11. Nuclear
Magnetic
resonance
12. Dual photon
absorption
metry
13. Plain
radiographs
of
extremities
Murah
Perkiraan langsung dari lemak
tubuh dan otot di daerah
tertentu.
Ukuran organ
Distribusi lemak
Tulang
Tidak berbahaya
Perkiraan massa bebas lemak
Murah
Tidak berbahaya
Perkiraan dari massa bebas
lemak dan air
Kerjasama subjek sedikit
Mengukur ca, P, N, Na Cl
Ukuran organ, otot dan lemak
Distribusi lemak
Kandungan air dalam tubuh
Mineral tulang
Lemak tubuh
Otot, lemak, korteks tulang
Kepadatan sangat rendah pada
orang yang gemuk.
Tebal lipatan kulit sangat
bervariasi.
Variasi lemak subcutan tidak pasti.
Alat mahal
Mengeluarkan radiasi
Bahan-bahan mahal.
Alat mahal.
Ketepatan sedang diteliti.
Alat murah
Peneraan sulit
Mengeluarkan radiasi
Alat murah.
Mahal
Mengeluarkan radiasi
Mengeluarkan radiasi.
KESIMPULAN
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian penting, yaitu adipose dan jaringan bebas lemak.
Secara konseptual, jaringan bebas lemak adalah jaringan yang aktif dalam proses
metabolisme dibandingkan dengan adipose.
Komposisi tubuh yang penting dan berhubungan dengan antropometri dan penentuan
penyakit adalah kandungan kalium tubuh, kandungan air, dan kandungan nitrogen. Berbagai
teknik untuk mengukur komposisi tubuh antara lain dengan densitometry, bioelektrik
impedance dan isotop dilution. Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan.
9
11. DAFTAR PUSTAKA
1. Ayvas G. dan Cimen A. R., 2011. Methods of Body Composition Analysis in
Adults.In:The Open Obesity Journal, 2011, 3, 62-69 1876-8237/11 2011 Bentham
Open
2. Barasi M. E., 2007. At a Glance Ilmu Gizi. Hermin Halim (Alih bahasa). Penerbit
Erlangga, hlm.11.
3. Garrow J. S., & James WDT., 1993. Human Nutrition & Dietetics, Churchill
Livingstone, hlm. 12-22.
4. Gibson R. S., 1990. Principles of Nutritional Assessment, Oxford University Press,
hlm. 263-282.
5. Heyward V.H. dan Stolarczyk L. M., 1996. Applied Body Composition Assessment.
Human Kinetics, hlm. 44-55.
6. Lukaski H. D., 1987. Methods for the assessment of human body composition:
traditional and new. In: Am J Clin Nutr 1987; 46: 537-56.
7. Maurice E. Shill et al., 1994. Modern Nutrition & Health & Diseases, eigth edition,
hlm. 781-779.
8. Supariasa I. D. N., Bakri B. dan Fajar I., 2001. Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, hlm. 191-208.
9. Willet W., 1990. Nutritional Epidemiology, Oxford University Press, hlm. 221.
10