SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
ANALISIS KOMPOSISI TUBUH MANUSIA

dr. ISTIKOMAH

PRODI ILMU GIZI (CLINICAL NUTRITION)
PPS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2013
ANALISIS KOMPOSISI TUBUH MANUSIA
PENDAHULUAN
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu jaringan adipose dan jaringan bebas
lemak. Secara konseptual, jaringan bebas lemak adalah sangat aktif dalam proses
metabolisme. Oleh karenanya, kebutuhan gizi erat kaitannya dengan ukuran jaringan ini.
Adiposa adalah jaringan yang tidak aktif dalam proses metabolisme dan fungsi utamanya
adalah sebagai cadangan energi[Gilbert, 1994].
Komposisi tubuh sering digunakan untuk menentukan suatu penyakit, seperti pada ukuran
tulang yang kecil, lebih sering terjadi fraktur. Beberapa metode untuk menentukan komposisi
tubuh adalah presentase lemak tubuh. [Gilbert, 1994]
Adiposa adalah jaringan yang terdiri dari simpanan lemak dalam bentuk trigliserida.
Walaupun kurang aktif dalam proses metabolisme, adipose mempunyai peranan yang penting
dalam metabolisme hormone seperti sintesis estrogen setelah menopause pada wanita.
Simpanan lemak yang utama terdapat pada lemak bawah kulit dan dalam perut. Jumlah lemak
dapat juga diperhitungkan pada otot dan sekitar organ tertentu, seperti hati dan ginjal. Massa
bebas lemak adalah sangat heterogen yaitu terdiri dari tulang, otot, air ekstra seluler, jaringan
syaraf dan semua sel selain adiposa [Supariasa et al, 2002]
PENGERTIAN
Menurut Forber (1994) komposisi tubuh adalah jumlah seluruh dari bagian tubuh. Bagian
tubuh terdiri dari adiposa dan massa jaringan bebas lemak. Willet (1990) menjelaskan
komposisi tubuh manusia seperti dalam tabel 1.
Tabel 1. Komposisi Tubuh Manusia ( sumber: Willet W, 1990. Nutritional Epidemiology)
Adiposa (lemak)

Lean body mass(bebas lemak)
Muscle (otot)
Bone (tulang)
Cairan ekstra seluler dll
Atau secara sederhana, tubuh dianggap terdiri dari beberapa kompartemen: massa lemak,
massa bebas lemak (protein dan mineral); dan cairan tubuh total [Barasi, 2007].
Antropometri mengukur kedua jenis jaringan ini ( baik lemak maupun bebas lemak) secara
tidak langsung, yang variasi jumlah dan proporsinya dapat dipergunakan sebagai indikator
status gizi. Kelebihan metode ini adalah non invasive, cepat, dan membutuhkan peralatan
yang minimal disbanding dengan pengukuran secara laboratorium.
Perubahan jaringan lemak akan menggambarkan perubahan keseimbangan energi, sedangkan
jaringan otot menggambarkan cadangan protein tubuh. Perubahan pada saat terjadi
kekurangan gizi menahun akan menyebabkan penurunan massa otot. Indikator komposisi
tubuh dipergunakan di klinik untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan gizi, serta
memantau perubahan komposisi tubuh selama pemberian dukungan nutrisi. Komposisi tubuh
manusia mulai dari janin sampai dewasa seperti terlihat pada tabel 2.
1
Rekomendasi dari komposisi tubuh menurut Brochek et al, adalah : air (62,4%) dan protein
(16,4%).
Tabel 2. Komposisi Tubuh Manusia Mulai dari Janin Sampai Dewasa.(Sumber Garrow JS&
James WDT, 1993. Human Nutrition dan Dietetics, hal. 13)
Uraian

Berat badan (kg)
Air (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Sisa (%)
Lemak bebas (kg):
 Air (%)
 Protein (%)
 Na (mmol/kg)
 K (mmol/kg)
 Ca (mmol/kg)
 Mg (gr/kg)
 P (gr/kg)

Janin 2015
minggu
0.3
88
9.5
0.5
2

Bayi
prematur

Bayi 1 th

Bayi
kurang
gizi
5
74
14
10
2

Obese
laki-laki

20
62
14
20
4

Lakilaki
dewasa
70
60
17
17
6

1.5
83
11.5
3.5
2

0.3
88
9.4
100
4.3
4.2
0.18
3.0

1.45
85
11.9
100
50
7.0
0.24
3.8

8.0
76
18
81
60
14.5
3.5
9.0

58
72
21
80
66
22.4
0.5
12.0

4.5
82
15
88
48
9.0
0.25
5.0

65
73
21
82
64
20
0.5
12

100
47
13
35
5

 Mineral
: 5.9%
 Lemak
: 15.3%
 Massa bebas lemak (FFM) : 84.7%
Menurut WHO Technical Report Series tahun 1995, terdapat lima tingkatan komposisi
tubuh. Kelima tingkatan tersebut dapat dilihat dari tingkat tubuh secara keseluruhan.
Lima tingkatan model dari komposisi tubuh dapat dilihat pada gambar 1.

Catatan

:

ECS= Extra Cellulair Solid
ECF= Extra Cellulair Fluid
Gambar 1. Lima Tingkatan Model dari Komposisi Tubuh (Sumber: WHO, 1995. Physical
Status: The Use and Interpretation of Anthropometry. WHO Technical Report Series 854.
Geneva. Hlm. 5).
2
Komposisi tubuh juga dapat dilihat dari komponen utama yang menyusunnya, seperti
air, protein, glikogen dan mineral (dalam tulang maupun di luar tulang). Komposisi
tubuh berdasarkan komponen utama yang menyusunnya. Dapat dilihat pada bagan 2.
Bagan 2. Komposisi Utama yang Menyusun Tubuh.
(Sumber: WHO, 1995. Physical Status: The Use and Inter
pretation of Anthropometry. WHO Technical Report
Series 854, genev, HLM. 6).

PENGUKURAN KOMPOSISI LEMAK TUBUH
Kaliper lipatan kulit (skinfold) digunakan pada bagian tubuh tertentu (pertengahan biseps,
pertengahan triseps, subscapula, dan suprailiaca) untuk menentukan ketebalan lapisan lemak
subcutan, yang mewakili sebagian besar dari lemak tubuh total. Dengan memasukkan hasil
pengukuran ke dalam persamaan prediksi, prosentase lemak tubuh dapat dihitung [Barasi,
2007].
Metode lain untuk mengukur komposisi tubuh antara lain: Densitrometri, teknik
pencitraan,Analisis Impedansi Biolistrik, teknik pengenceran, dan ekskresi metabolit melalui
urin [Barasi, 2007].
Salah satu teknik pengukuran komposisi lemak tubuh adalah dengan menggunakan Skinfold
Caliper. Bagian-bagian tubuh yang umumnya diukur adalah tricep, bicep, subscapula dan
suprailiaca. Pada awal tahun 1900, pengukuran lemak tubuh mulai diperkenalkan, dan
sekarang penggunaannya sudah meluas mulai pada club fitness dan tempat-tempat latihan
kebugaran lainnya. Hal ini digunakan untuk memantau cadangan lemak tubuh dan melihat
tingkat obesitas seseorang [Supariasa et al, 2002]

3
Beberapa asumsi yang digunakan mengapa skinfold bisa digunakan untuk mengukur lemak
tubuh adalah, pertama, skinfold adalah pengukuran yang baik untuk mengukur lemak bawah
kulit,; kedua, distribusi lemak bawah kulit adalah sama untuk semua individu termasuk jenis
kelamin; ketiga, ada hubungan antara lemak bawah kulit dan total lemak tubuh; keempat,
jumlah dari beberapa pengukuran skinfold dapat digunakan untuk memperkirakan total lemak
tubuh [Supariasa et al, 2002].
Pengukuran skinfold umumnya digunakan pada anak umur remaja ke atas. Umumnya jumlah
lemak dibedakan menurut jenis kelamin. Standar tempat pengukuran skinfold menurut
Heyward dan Stolarczyj tahun 1996 ada Sembilan tempat, yaitu: dada, subscapula,
midaxillaris, suprailiaca, perut, tricep, bisep, paha, dan betis. Tabel 3. Menunjukkan tempattempat dan petunjuk pengukuran skinfold [Heyward dan Stolarczyk, 1996].
Berikutnya untuk menghitung prosentase lemak tubuh setelah diperoleh hasil penghitungan
skinfold, bisa menggunakan formula seperti dalam contoh di bawah ini:

4
Tabel 3. Tempat-tempat dan Petunjuk Pengukuran Skinfold (Sumber: Heyward Vivian H.
dan Stolarczyk L.M. 1996. Applied Body Compotition Assessment, Human Kinetics.
Canada, hlm. 28-29)
No
1

Tempat
Dada

Arah Lipatan
Diagonal

2

Subscapula

Diagonal

3

Mid-axilla

Horizontal

4

Suprailiaka

Miring

5

Abdominal

Horizontal

6

Tricep

vertikal

7

Bicep

vertikal

8

Paha

Vertikal

9

Betis

Vertikal

Standar Anatomi
Pengukuran
Axilla & puting Lipatan diambil antara axilla dan
susu
putting susu, setinggi mungkin,
sejajar dengan lipatan bagian depan
dengan ukuran 1 cm di bawah jari
tangan.
Sudut
bawah Lipatan diambil sepanjang garis
dari scapula
cleavage tepat di bawah scapula
dengan ukuran 1 cm di bawah jari
tangan.
Pertemuan
Lipatan diambil pada garis midxiphisternal
axillaris, tepat pada pertemuan
xiphisternal.
Atas iliac
Lipatan diambil kearah belakang garis
mid-axillaris dan ke atas iliac, dengan
ukuran 1 cm di bawah jari tangan.
Umbilicus
Lipatan 3 cm di samping tali pusat
dan 1 cm ke pusat umbilicus
Proses acromial Jarak antara penonjolan lateral dari
dari scapula dan proses acronial dan batas interior dari
proses olecranon prosesus olecranon, dan diukur pada
dari ulna
bagian lateral lengan dengan bahu
bersudut 90◦ menggunakan pita
pengukur. Titik tengah ditandai pada
sisi samping lengan. Pengukuran
diambil 1 cm di atas tanda tersebut.
Biceps brachii
Lipatan diambil di atas bicep brachii
yang sejajar dengan tricep di bagian
belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm
di bawah jari.
Lipatan inguinal Lipatan di ambil pada tengah paha,
dan patella
antara lipatan inguinal dan batas dari
patella. Pengukuran dilakukan 1 cm di
bawah jari.
Lingkaran betis
Lipatan diambil pada lingkaran betis
yang paling lebar yang paling lebar, pada bagian tengah
dari betis dengan lutut bersudut 90˚

5
Berikut gambar ilustrasi cara pengkuran skinfold tiap-tiap lokasi.
Gambar 3. Pengukuran skinfold dada

Gambar 4. Pengukuran skinfold subscapula

Gambar 5. Pengukuran skinfold mid-axilla

Gambar 6. Pengukuran skinfold suprailiaca

Gambar 7. Pengukuran skinfold abdomen

6
Gambar 8. Pengukuran skinfold tricep

Gambar 9. Pengukuran skinfold tricep

Gambar 10. Pengukuran skinfold betis

Sumber kesalahan pengukuran dapat diipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain:
ketrampilan teknik pengukuran, jenis skinfold caliper yang digunakan, faktor subyek yang diukur,
dan rumus yang digunakan untuk memperkirakan lemak tubuh.

Gambar 3. Normogram dari Perkiraan Lemak Tubuh (Sumber: Heyward Vivian H. dan
Stolarczyk L.M. 1996. Applied Body composition Assessment, Human Kinetics, Canada,
hlm. 26).
7
KANDUNGAN AIR
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Bila dianalisis, komposisi kimianya terdiri dari
rata-rata 65% kandungan air atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Diperkirakan, mulai usia
20-15 minggu, kandungan air di dalam tubuh manusia berjumlah 88%; bayi premature 83%;
bayi 1 tahun 62%; laki-laki dewasa 60%; bayi kekurangan gizi 74%; dan laki-laki obesitas
sebesar 47%.
Garrow (1993) memberikan gambaran bahwa komposisi tubuh laki-laki remaja dengan berat
70 kg adalah seperti yang terlihat pada gambar 4. Kebutuhan air sekitar 2.5 liter per hari
berasal dari 1.5 liter air minum dan sekitar 1 liter dari bahan makanan yang dikonsumsi,
sementara lemak tubuh tidak mengandung air. Meskipun demikian kandungan air terdapat
pada seluruh jaringan bebas lemak, yang diperkirakan mengandung air rata-rata 73.2% [Pace
dan Rathburu, 1945 cit Supariasa et al, 2002]. Perhitungan kandungan air dalam tubuh dapat
menggunakan isotope dilution [Gibson, 1990].
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN
Beberapa teknik pengukuran komposisi tubuh mempunyai keuntungan dan kelemahan,
tampak pada tabel 4 [Maurice, 1994 cit Supariasa et al, 2002]
No
Teknik
1. Density
(kepadatan)




2.





3.

Metode
Dilusion

Menghitung
40
K







4.

Keseimbanga
n metabolis






5.

Ekskresi
Kreatinin




Keuntungan
Peralatan tidaka mahal
Perkiraan jaringan bebas
lemak dan lemak secara
simultan
Tidak berbahaya
Dapat diulang-ulang
Perkiraan volume cairan
tubuh
Murah
Sangat bervariasi
Na, K, Cl (Br), H2O
Tidak berbahaya
Sangat sedikit yang mau
diukur
Dapat diulang-ulang
Tidak berbahaya
Cocok untuk berbagai alat
Dapat mendeteksi perubahan
yang kecildalam tubuh (<1%)
Tidak berbahaya
Perkiraan massa otot

8

Kelemahan
 Subjek harus dapat bekerja sama
dalam penimbangan bawah air
 Kurang sesuai untuk anak-anak dan
lansia
 Kesalahan dari gas dalam perut.
 Mengeluarkan radiasi
 Dibutuhkan sampel darah
 Keseimbangan Na, K, tidak lengkap
 Alat mahal
 Dibutuhkan peneraan yang baik.
 Masalah interpretasi pada subjek
dengan kekurangan K.
 Hanya mengukur perubahan
komposisi tubuh.
 Banyak dibutuhkan dalam analisis
laboratorium.
 Dibutuhkan kerjasama dengan subjek
 Dipengaruhi oleh diet.
 Waktu pengumpulan data sangat
kritis.
 Bervariasi dari waktu ke waktu.
6.

Antropometri
(Skinfold)

7.

CT Scan

8.

Aliran Listrik

9.

Bioelektrik
impedance

10. Aktivasi
netron
11. Nuclear
Magnetic
resonance
12. Dual photon
absorption
metry
13. Plain
radiographs
of
extremities

 Murah
 Perkiraan langsung dari lemak
tubuh dan otot di daerah
tertentu.









Ukuran organ
Distribusi lemak
Tulang
Tidak berbahaya
Perkiraan massa bebas lemak
Murah
Tidak berbahaya
Perkiraan dari massa bebas
lemak dan air
 Kerjasama subjek sedikit
 Mengukur ca, P, N, Na Cl






Ukuran organ, otot dan lemak
Distribusi lemak
Kandungan air dalam tubuh
Mineral tulang
Lemak tubuh

 Otot, lemak, korteks tulang









Kepadatan sangat rendah pada
orang yang gemuk.
Tebal lipatan kulit sangat
bervariasi.
Variasi lemak subcutan tidak pasti.
Alat mahal
Mengeluarkan radiasi
Bahan-bahan mahal.
Alat mahal.



Ketepatan sedang diteliti.






Alat murah
Peneraan sulit
Mengeluarkan radiasi
Alat murah.




Mahal
Mengeluarkan radiasi



Mengeluarkan radiasi.



KESIMPULAN
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian penting, yaitu adipose dan jaringan bebas lemak.
Secara konseptual, jaringan bebas lemak adalah jaringan yang aktif dalam proses
metabolisme dibandingkan dengan adipose.
Komposisi tubuh yang penting dan berhubungan dengan antropometri dan penentuan
penyakit adalah kandungan kalium tubuh, kandungan air, dan kandungan nitrogen. Berbagai
teknik untuk mengukur komposisi tubuh antara lain dengan densitometry, bioelektrik
impedance dan isotop dilution. Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan.

9
DAFTAR PUSTAKA

1. Ayvas G. dan Cimen A. R., 2011. Methods of Body Composition Analysis in
Adults.In:The Open Obesity Journal, 2011, 3, 62-69 1876-8237/11 2011 Bentham
Open
2. Barasi M. E., 2007. At a Glance Ilmu Gizi. Hermin Halim (Alih bahasa). Penerbit
Erlangga, hlm.11.
3. Garrow J. S., & James WDT., 1993. Human Nutrition & Dietetics, Churchill
Livingstone, hlm. 12-22.
4. Gibson R. S., 1990. Principles of Nutritional Assessment, Oxford University Press,
hlm. 263-282.
5. Heyward V.H. dan Stolarczyk L. M., 1996. Applied Body Composition Assessment.
Human Kinetics, hlm. 44-55.
6. Lukaski H. D., 1987. Methods for the assessment of human body composition:
traditional and new. In: Am J Clin Nutr 1987; 46: 537-56.
7. Maurice E. Shill et al., 1994. Modern Nutrition & Health & Diseases, eigth edition,
hlm. 781-779.
8. Supariasa I. D. N., Bakri B. dan Fajar I., 2001. Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, hlm. 191-208.
9. Willet W., 1990. Nutritional Epidemiology, Oxford University Press, hlm. 221.

10

More Related Content

What's hot

Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananCahya
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuhlidyasrprb
 
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat giziMemperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat giziLolyta Sucihara
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Dessycis
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyDhila Faya
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangAgnescia Sera
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis'Rheyfan Caspian
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)Feny Kartika
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Fakhriyah Elita
 
Food habits.pdf
Food habits.pdfFood habits.pdf
Food habits.pdfsucita86
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaFeny Kartika
 
Presentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangPresentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangcassiopeia91
 

What's hot (20)

Jenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makananJenis dan bentuk makanan
Jenis dan bentuk makanan
 
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi TubuhPenilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
Penilaian Status Gizi (PSG) - Komposisi Tubuh
 
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat giziMemperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
Memperkirakan kecukupan gizi dengan menghitung nilai zat gizi
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Bahan makan penukar
Bahan makan penukarBahan makan penukar
Bahan makan penukar
 
Makanan untuk diet
Makanan untuk dietMakanan untuk diet
Makanan untuk diet
 
Kasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensiKasus stroke hipertensi
Kasus stroke hipertensi
 
Bentuk makanan
Bentuk makananBentuk makanan
Bentuk makanan
 
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas AnakNutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
Nutrition Care Process (NCP) Obesitas Anak
 
Kasus saluran cerna atas
Kasus saluran cerna atasKasus saluran cerna atas
Kasus saluran cerna atas
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
Kasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawahKasus saluran cerna bawah
Kasus saluran cerna bawah
 
Pert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary historyPert 6 ffq dan dietary history
Pert 6 ffq dan dietary history
 
Konsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbangKonsep gizi seimbang
Konsep gizi seimbang
 
Kasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasisKasus k empedu kolelitiasis
Kasus k empedu kolelitiasis
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
Perencanaan Menu Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis)
 
Food habits.pdf
Food habits.pdfFood habits.pdf
Food habits.pdf
 
Kasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tikaKasus dislipidemia tika
Kasus dislipidemia tika
 
Presentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbangPresentasi gizi seimbang
Presentasi gizi seimbang
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Komponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh ManusiaKomponen Tubuh Manusia
Komponen Tubuh Manusia
 
PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI  PENILAIAN STATUS GIZI
PENILAIAN STATUS GIZI
 
Komponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusiaKomponen dan komposisi tubuh manusia
Komponen dan komposisi tubuh manusia
 
Statistika uji parametrik
Statistika uji parametrikStatistika uji parametrik
Statistika uji parametrik
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Medical Nutrition Therapy in Diabetes
Medical Nutrition Therapy in DiabetesMedical Nutrition Therapy in Diabetes
Medical Nutrition Therapy in Diabetes
 
Komposisi tubuh badan
Komposisi tubuh badanKomposisi tubuh badan
Komposisi tubuh badan
 
Sains Sukan STPM: Kecergasan fizikal
Sains Sukan STPM: Kecergasan fizikal Sains Sukan STPM: Kecergasan fizikal
Sains Sukan STPM: Kecergasan fizikal
 

Similar to Analisis Komposisi Tubuh Manusia

Similar to Analisis Komposisi Tubuh Manusia (20)

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdfMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKAaaaaaaaa.pdf
 
Antropometri.1 AKPER PEMKAB MUNA
Antropometri.1 AKPER PEMKAB MUNA Antropometri.1 AKPER PEMKAB MUNA
Antropometri.1 AKPER PEMKAB MUNA
 
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.pptmateri gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan  ANTROPOMETRI.ppt
materi gizi dalam daur kehidupan pemeriksaan ANTROPOMETRI.ppt
 
Antropometri.1
Antropometri.1Antropometri.1
Antropometri.1
 
Antropometri.1
Antropometri.1Antropometri.1
Antropometri.1
 
Pertemuan 2 & 3.pptx
Pertemuan 2 & 3.pptxPertemuan 2 & 3.pptx
Pertemuan 2 & 3.pptx
 
Komposisi tubuh ( body composition)
Komposisi tubuh ( body composition)Komposisi tubuh ( body composition)
Komposisi tubuh ( body composition)
 
Konsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagaiKonsep pertumbuhan sebagai
Konsep pertumbuhan sebagai
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011Asimen anatomi& fisiologi 2011
Asimen anatomi& fisiologi 2011
 
Makalah obesitas
Makalah obesitasMakalah obesitas
Makalah obesitas
 
Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1Ilmu gizi 1
Ilmu gizi 1
 
BAB 2 (1).pdf
BAB 2 (1).pdfBAB 2 (1).pdf
BAB 2 (1).pdf
 
Pangaruh Pola Makan Terhadap Postur Tubuh Manusia
Pangaruh Pola Makan Terhadap Postur Tubuh ManusiaPangaruh Pola Makan Terhadap Postur Tubuh Manusia
Pangaruh Pola Makan Terhadap Postur Tubuh Manusia
 
Pengukuran antropometri
Pengukuran antropometriPengukuran antropometri
Pengukuran antropometri
 
Komposisi Badan - MPP
Komposisi Badan - MPPKomposisi Badan - MPP
Komposisi Badan - MPP
 
Energi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdfEnergi dan lemak pada atlet.pdf
Energi dan lemak pada atlet.pdf
 
Asg pjm3106
Asg pjm3106Asg pjm3106
Asg pjm3106
 
Cara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuhCara menghitung indeks massa tubuh
Cara menghitung indeks massa tubuh
 

Analisis Komposisi Tubuh Manusia

  • 1. ANALISIS KOMPOSISI TUBUH MANUSIA dr. ISTIKOMAH PRODI ILMU GIZI (CLINICAL NUTRITION) PPS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
  • 2. ANALISIS KOMPOSISI TUBUH MANUSIA PENDAHULUAN Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu jaringan adipose dan jaringan bebas lemak. Secara konseptual, jaringan bebas lemak adalah sangat aktif dalam proses metabolisme. Oleh karenanya, kebutuhan gizi erat kaitannya dengan ukuran jaringan ini. Adiposa adalah jaringan yang tidak aktif dalam proses metabolisme dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi[Gilbert, 1994]. Komposisi tubuh sering digunakan untuk menentukan suatu penyakit, seperti pada ukuran tulang yang kecil, lebih sering terjadi fraktur. Beberapa metode untuk menentukan komposisi tubuh adalah presentase lemak tubuh. [Gilbert, 1994] Adiposa adalah jaringan yang terdiri dari simpanan lemak dalam bentuk trigliserida. Walaupun kurang aktif dalam proses metabolisme, adipose mempunyai peranan yang penting dalam metabolisme hormone seperti sintesis estrogen setelah menopause pada wanita. Simpanan lemak yang utama terdapat pada lemak bawah kulit dan dalam perut. Jumlah lemak dapat juga diperhitungkan pada otot dan sekitar organ tertentu, seperti hati dan ginjal. Massa bebas lemak adalah sangat heterogen yaitu terdiri dari tulang, otot, air ekstra seluler, jaringan syaraf dan semua sel selain adiposa [Supariasa et al, 2002] PENGERTIAN Menurut Forber (1994) komposisi tubuh adalah jumlah seluruh dari bagian tubuh. Bagian tubuh terdiri dari adiposa dan massa jaringan bebas lemak. Willet (1990) menjelaskan komposisi tubuh manusia seperti dalam tabel 1. Tabel 1. Komposisi Tubuh Manusia ( sumber: Willet W, 1990. Nutritional Epidemiology) Adiposa (lemak) Lean body mass(bebas lemak) Muscle (otot) Bone (tulang) Cairan ekstra seluler dll Atau secara sederhana, tubuh dianggap terdiri dari beberapa kompartemen: massa lemak, massa bebas lemak (protein dan mineral); dan cairan tubuh total [Barasi, 2007]. Antropometri mengukur kedua jenis jaringan ini ( baik lemak maupun bebas lemak) secara tidak langsung, yang variasi jumlah dan proporsinya dapat dipergunakan sebagai indikator status gizi. Kelebihan metode ini adalah non invasive, cepat, dan membutuhkan peralatan yang minimal disbanding dengan pengukuran secara laboratorium. Perubahan jaringan lemak akan menggambarkan perubahan keseimbangan energi, sedangkan jaringan otot menggambarkan cadangan protein tubuh. Perubahan pada saat terjadi kekurangan gizi menahun akan menyebabkan penurunan massa otot. Indikator komposisi tubuh dipergunakan di klinik untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan gizi, serta memantau perubahan komposisi tubuh selama pemberian dukungan nutrisi. Komposisi tubuh manusia mulai dari janin sampai dewasa seperti terlihat pada tabel 2. 1
  • 3. Rekomendasi dari komposisi tubuh menurut Brochek et al, adalah : air (62,4%) dan protein (16,4%). Tabel 2. Komposisi Tubuh Manusia Mulai dari Janin Sampai Dewasa.(Sumber Garrow JS& James WDT, 1993. Human Nutrition dan Dietetics, hal. 13) Uraian Berat badan (kg) Air (%) Protein (%) Lemak (%) Sisa (%) Lemak bebas (kg):  Air (%)  Protein (%)  Na (mmol/kg)  K (mmol/kg)  Ca (mmol/kg)  Mg (gr/kg)  P (gr/kg) Janin 2015 minggu 0.3 88 9.5 0.5 2 Bayi prematur Bayi 1 th Bayi kurang gizi 5 74 14 10 2 Obese laki-laki 20 62 14 20 4 Lakilaki dewasa 70 60 17 17 6 1.5 83 11.5 3.5 2 0.3 88 9.4 100 4.3 4.2 0.18 3.0 1.45 85 11.9 100 50 7.0 0.24 3.8 8.0 76 18 81 60 14.5 3.5 9.0 58 72 21 80 66 22.4 0.5 12.0 4.5 82 15 88 48 9.0 0.25 5.0 65 73 21 82 64 20 0.5 12 100 47 13 35 5  Mineral : 5.9%  Lemak : 15.3%  Massa bebas lemak (FFM) : 84.7% Menurut WHO Technical Report Series tahun 1995, terdapat lima tingkatan komposisi tubuh. Kelima tingkatan tersebut dapat dilihat dari tingkat tubuh secara keseluruhan. Lima tingkatan model dari komposisi tubuh dapat dilihat pada gambar 1. Catatan : ECS= Extra Cellulair Solid ECF= Extra Cellulair Fluid Gambar 1. Lima Tingkatan Model dari Komposisi Tubuh (Sumber: WHO, 1995. Physical Status: The Use and Interpretation of Anthropometry. WHO Technical Report Series 854. Geneva. Hlm. 5). 2
  • 4. Komposisi tubuh juga dapat dilihat dari komponen utama yang menyusunnya, seperti air, protein, glikogen dan mineral (dalam tulang maupun di luar tulang). Komposisi tubuh berdasarkan komponen utama yang menyusunnya. Dapat dilihat pada bagan 2. Bagan 2. Komposisi Utama yang Menyusun Tubuh. (Sumber: WHO, 1995. Physical Status: The Use and Inter pretation of Anthropometry. WHO Technical Report Series 854, genev, HLM. 6). PENGUKURAN KOMPOSISI LEMAK TUBUH Kaliper lipatan kulit (skinfold) digunakan pada bagian tubuh tertentu (pertengahan biseps, pertengahan triseps, subscapula, dan suprailiaca) untuk menentukan ketebalan lapisan lemak subcutan, yang mewakili sebagian besar dari lemak tubuh total. Dengan memasukkan hasil pengukuran ke dalam persamaan prediksi, prosentase lemak tubuh dapat dihitung [Barasi, 2007]. Metode lain untuk mengukur komposisi tubuh antara lain: Densitrometri, teknik pencitraan,Analisis Impedansi Biolistrik, teknik pengenceran, dan ekskresi metabolit melalui urin [Barasi, 2007]. Salah satu teknik pengukuran komposisi lemak tubuh adalah dengan menggunakan Skinfold Caliper. Bagian-bagian tubuh yang umumnya diukur adalah tricep, bicep, subscapula dan suprailiaca. Pada awal tahun 1900, pengukuran lemak tubuh mulai diperkenalkan, dan sekarang penggunaannya sudah meluas mulai pada club fitness dan tempat-tempat latihan kebugaran lainnya. Hal ini digunakan untuk memantau cadangan lemak tubuh dan melihat tingkat obesitas seseorang [Supariasa et al, 2002] 3
  • 5. Beberapa asumsi yang digunakan mengapa skinfold bisa digunakan untuk mengukur lemak tubuh adalah, pertama, skinfold adalah pengukuran yang baik untuk mengukur lemak bawah kulit,; kedua, distribusi lemak bawah kulit adalah sama untuk semua individu termasuk jenis kelamin; ketiga, ada hubungan antara lemak bawah kulit dan total lemak tubuh; keempat, jumlah dari beberapa pengukuran skinfold dapat digunakan untuk memperkirakan total lemak tubuh [Supariasa et al, 2002]. Pengukuran skinfold umumnya digunakan pada anak umur remaja ke atas. Umumnya jumlah lemak dibedakan menurut jenis kelamin. Standar tempat pengukuran skinfold menurut Heyward dan Stolarczyj tahun 1996 ada Sembilan tempat, yaitu: dada, subscapula, midaxillaris, suprailiaca, perut, tricep, bisep, paha, dan betis. Tabel 3. Menunjukkan tempattempat dan petunjuk pengukuran skinfold [Heyward dan Stolarczyk, 1996]. Berikutnya untuk menghitung prosentase lemak tubuh setelah diperoleh hasil penghitungan skinfold, bisa menggunakan formula seperti dalam contoh di bawah ini: 4
  • 6. Tabel 3. Tempat-tempat dan Petunjuk Pengukuran Skinfold (Sumber: Heyward Vivian H. dan Stolarczyk L.M. 1996. Applied Body Compotition Assessment, Human Kinetics. Canada, hlm. 28-29) No 1 Tempat Dada Arah Lipatan Diagonal 2 Subscapula Diagonal 3 Mid-axilla Horizontal 4 Suprailiaka Miring 5 Abdominal Horizontal 6 Tricep vertikal 7 Bicep vertikal 8 Paha Vertikal 9 Betis Vertikal Standar Anatomi Pengukuran Axilla & puting Lipatan diambil antara axilla dan susu putting susu, setinggi mungkin, sejajar dengan lipatan bagian depan dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan. Sudut bawah Lipatan diambil sepanjang garis dari scapula cleavage tepat di bawah scapula dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan. Pertemuan Lipatan diambil pada garis midxiphisternal axillaris, tepat pada pertemuan xiphisternal. Atas iliac Lipatan diambil kearah belakang garis mid-axillaris dan ke atas iliac, dengan ukuran 1 cm di bawah jari tangan. Umbilicus Lipatan 3 cm di samping tali pusat dan 1 cm ke pusat umbilicus Proses acromial Jarak antara penonjolan lateral dari dari scapula dan proses acronial dan batas interior dari proses olecranon prosesus olecranon, dan diukur pada dari ulna bagian lateral lengan dengan bahu bersudut 90◦ menggunakan pita pengukur. Titik tengah ditandai pada sisi samping lengan. Pengukuran diambil 1 cm di atas tanda tersebut. Biceps brachii Lipatan diambil di atas bicep brachii yang sejajar dengan tricep di bagian belakang. Pengukuran dilakukan 1 cm di bawah jari. Lipatan inguinal Lipatan di ambil pada tengah paha, dan patella antara lipatan inguinal dan batas dari patella. Pengukuran dilakukan 1 cm di bawah jari. Lingkaran betis Lipatan diambil pada lingkaran betis yang paling lebar yang paling lebar, pada bagian tengah dari betis dengan lutut bersudut 90˚ 5
  • 7. Berikut gambar ilustrasi cara pengkuran skinfold tiap-tiap lokasi. Gambar 3. Pengukuran skinfold dada Gambar 4. Pengukuran skinfold subscapula Gambar 5. Pengukuran skinfold mid-axilla Gambar 6. Pengukuran skinfold suprailiaca Gambar 7. Pengukuran skinfold abdomen 6
  • 8. Gambar 8. Pengukuran skinfold tricep Gambar 9. Pengukuran skinfold tricep Gambar 10. Pengukuran skinfold betis Sumber kesalahan pengukuran dapat diipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain: ketrampilan teknik pengukuran, jenis skinfold caliper yang digunakan, faktor subyek yang diukur, dan rumus yang digunakan untuk memperkirakan lemak tubuh. Gambar 3. Normogram dari Perkiraan Lemak Tubuh (Sumber: Heyward Vivian H. dan Stolarczyk L.M. 1996. Applied Body composition Assessment, Human Kinetics, Canada, hlm. 26). 7
  • 9. KANDUNGAN AIR Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Bila dianalisis, komposisi kimianya terdiri dari rata-rata 65% kandungan air atau sekitar 47 liter per orang dewasa. Diperkirakan, mulai usia 20-15 minggu, kandungan air di dalam tubuh manusia berjumlah 88%; bayi premature 83%; bayi 1 tahun 62%; laki-laki dewasa 60%; bayi kekurangan gizi 74%; dan laki-laki obesitas sebesar 47%. Garrow (1993) memberikan gambaran bahwa komposisi tubuh laki-laki remaja dengan berat 70 kg adalah seperti yang terlihat pada gambar 4. Kebutuhan air sekitar 2.5 liter per hari berasal dari 1.5 liter air minum dan sekitar 1 liter dari bahan makanan yang dikonsumsi, sementara lemak tubuh tidak mengandung air. Meskipun demikian kandungan air terdapat pada seluruh jaringan bebas lemak, yang diperkirakan mengandung air rata-rata 73.2% [Pace dan Rathburu, 1945 cit Supariasa et al, 2002]. Perhitungan kandungan air dalam tubuh dapat menggunakan isotope dilution [Gibson, 1990]. KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN Beberapa teknik pengukuran komposisi tubuh mempunyai keuntungan dan kelemahan, tampak pada tabel 4 [Maurice, 1994 cit Supariasa et al, 2002] No Teknik 1. Density (kepadatan)   2.    3. Metode Dilusion Menghitung 40 K      4. Keseimbanga n metabolis     5. Ekskresi Kreatinin   Keuntungan Peralatan tidaka mahal Perkiraan jaringan bebas lemak dan lemak secara simultan Tidak berbahaya Dapat diulang-ulang Perkiraan volume cairan tubuh Murah Sangat bervariasi Na, K, Cl (Br), H2O Tidak berbahaya Sangat sedikit yang mau diukur Dapat diulang-ulang Tidak berbahaya Cocok untuk berbagai alat Dapat mendeteksi perubahan yang kecildalam tubuh (<1%) Tidak berbahaya Perkiraan massa otot 8 Kelemahan  Subjek harus dapat bekerja sama dalam penimbangan bawah air  Kurang sesuai untuk anak-anak dan lansia  Kesalahan dari gas dalam perut.  Mengeluarkan radiasi  Dibutuhkan sampel darah  Keseimbangan Na, K, tidak lengkap  Alat mahal  Dibutuhkan peneraan yang baik.  Masalah interpretasi pada subjek dengan kekurangan K.  Hanya mengukur perubahan komposisi tubuh.  Banyak dibutuhkan dalam analisis laboratorium.  Dibutuhkan kerjasama dengan subjek  Dipengaruhi oleh diet.  Waktu pengumpulan data sangat kritis.  Bervariasi dari waktu ke waktu.
  • 10. 6. Antropometri (Skinfold) 7. CT Scan 8. Aliran Listrik 9. Bioelektrik impedance 10. Aktivasi netron 11. Nuclear Magnetic resonance 12. Dual photon absorption metry 13. Plain radiographs of extremities  Murah  Perkiraan langsung dari lemak tubuh dan otot di daerah tertentu.         Ukuran organ Distribusi lemak Tulang Tidak berbahaya Perkiraan massa bebas lemak Murah Tidak berbahaya Perkiraan dari massa bebas lemak dan air  Kerjasama subjek sedikit  Mengukur ca, P, N, Na Cl      Ukuran organ, otot dan lemak Distribusi lemak Kandungan air dalam tubuh Mineral tulang Lemak tubuh  Otot, lemak, korteks tulang       Kepadatan sangat rendah pada orang yang gemuk. Tebal lipatan kulit sangat bervariasi. Variasi lemak subcutan tidak pasti. Alat mahal Mengeluarkan radiasi Bahan-bahan mahal. Alat mahal.  Ketepatan sedang diteliti.     Alat murah Peneraan sulit Mengeluarkan radiasi Alat murah.   Mahal Mengeluarkan radiasi  Mengeluarkan radiasi.  KESIMPULAN Tubuh manusia terdiri dari dua bagian penting, yaitu adipose dan jaringan bebas lemak. Secara konseptual, jaringan bebas lemak adalah jaringan yang aktif dalam proses metabolisme dibandingkan dengan adipose. Komposisi tubuh yang penting dan berhubungan dengan antropometri dan penentuan penyakit adalah kandungan kalium tubuh, kandungan air, dan kandungan nitrogen. Berbagai teknik untuk mengukur komposisi tubuh antara lain dengan densitometry, bioelektrik impedance dan isotop dilution. Tiap-tiap metode memiliki keunggulan dan kelemahan. 9
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. Ayvas G. dan Cimen A. R., 2011. Methods of Body Composition Analysis in Adults.In:The Open Obesity Journal, 2011, 3, 62-69 1876-8237/11 2011 Bentham Open 2. Barasi M. E., 2007. At a Glance Ilmu Gizi. Hermin Halim (Alih bahasa). Penerbit Erlangga, hlm.11. 3. Garrow J. S., & James WDT., 1993. Human Nutrition & Dietetics, Churchill Livingstone, hlm. 12-22. 4. Gibson R. S., 1990. Principles of Nutritional Assessment, Oxford University Press, hlm. 263-282. 5. Heyward V.H. dan Stolarczyk L. M., 1996. Applied Body Composition Assessment. Human Kinetics, hlm. 44-55. 6. Lukaski H. D., 1987. Methods for the assessment of human body composition: traditional and new. In: Am J Clin Nutr 1987; 46: 537-56. 7. Maurice E. Shill et al., 1994. Modern Nutrition & Health & Diseases, eigth edition, hlm. 781-779. 8. Supariasa I. D. N., Bakri B. dan Fajar I., 2001. Penilaian Status Gizi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, hlm. 191-208. 9. Willet W., 1990. Nutritional Epidemiology, Oxford University Press, hlm. 221. 10