Laporan ini membahas peranan room boy terhadap efektivitas kerja di departemen housekeeping di sebuah hotel di Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara kerja efektif room boy dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan sehingga tamu merasa puas. Laporan ini menjelaskan tentang pengertian housekeeping, seksi-seksi di departemen tersebut termasuk tentang tugas dan tanggung jawab room boy.
PENGEMBANGAN PARIWISATA BERKELANJUTAN OBJEK WISATA PANTAI SENGGIGI DI LOMBOK ...
Room Boy Efektif
1. i
LAPORAN PENELITIAN
JUDUL
PERANAN ROOM BOY TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA
HOUSEKEEPING DEPARTMENT DI LPP CONVENTION HOTEL
YOGYAKARTA
PENELITI
I Ketut Suardana, S.ST., M.Sc
AKADEMI PARIWISATA
DHARMA NUSANTARA SAKTI
YOGYAKARTA
2018
2. ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Peranan Room Boy terhadap Efektivitas
Kerja pada Housekeeping Department di
LPP Convention Hotel Yogyakarta
2. Bidang Penelitian : Perhotelan
3. Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : I Ketut Suardana, S.ST., M.Sc
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural : Ketua Program Studi
e. Program Studi : Perhotelan
f. Pusat Penelitian : LPPM Akademi Pariwisata Dharma
Nusantara Sakti Yogyakarta
4. Lokasi Penelitian : LPP Convention Hotel Yogyakarta
5. Lama Penelitian : 1 Tahun
6. Biaya Penelitian : Rp. 5.000.000
7. Sumber Biaya : Mandiri dan LPPM
Mengetahui
Ketua Program Studi
I Ketut Suardana, S.ST.,M.Sc
NIDN: 0506078101
Peneliti
I Ketut Suardana, S.ST.,M.Sc
NIDN: 0506078101
Mengetahui
Ketua LPPM
Aditya Yuwana Nawing, ST.,M.Sc
NIDN: 0523128503
3. iii
HALAMAN PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : I Ketut Suardana, S.ST., M.Sc
NIDN : 0506078101
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Jabatan Struktural : Ketua Program Studi
Dengan ini menyatakan bahwa laporan penelitian saya dengan judul:
PERANAN ROOM BOY TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA
HOUSEKEEPING DEPARTMENT DI LPP CONVENTION HOTEL
YOGYAKARTA
Yang diusulkan dengan skema Penelitian Kelembagaan untuk tahun anggaran
2018 bersifat di biayai secara Mandiri dan oleh Lembaga Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (LPPM) AKPARDA Yogyakarta.
Bilamana dikemudian hari terdapat ketidaksesuaian pada penelitian ini, maka
dapat dilakukan tindak lanjut sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) AKPARDA Yogyakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya
Yogyakarta, 11 September 2018
Mengetahui
Ketua LPPM
Aditya Yuwana Nawing, ST.,M.Sc
NIDN: 0523128503
Yang menyatakan
I Ketut Suardana, S.ST.,M.Sc
NIDN: 0506078101
4. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN...................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL .....................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................vii
KATA PENGANTAR.............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
I.1. Latar Belakang Masalah ............................................................1
I.2. Perumusan Masalah ..................................................................2
I.3. Batasan Masalah .......................................................................2
I.4. Tujuan Penelitian.......................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................4
II.1. Landasan Teori.........................................................................4
II.1.1 Pengertian Housekeeping ...............................................4
II.1.2 Seksi-seksi pada Housekeeping ......................................5
II.1.3 Room Boy........................................................................6
II.2. Hipotesis ..................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................8
III.1. Lokasi Penelitian.....................................................................8
III.2. Jenis dan Sumber Data ...........................................................8
III.2.1 Jenis Data .......................................................................8
III.2.2 Sumber Data...................................................................8
III.3. Metode Pengumpulan Data ....................................................9
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................11
IV.1. Produk dan Fasilitas di Hotel LPP Convention Yogyakarta.11
IV.2. Housekeeping Department....................................................12
IV.3. Efektivitas Kerja dalam Membersihkan Kamar....................12
IV.4. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Roomboy.....................15
5. v
IV.5. Perilaku Seorang Roomboy ..................................................17
BAB V PENUTUP....................................................................................20
V.1. Kesimpulan ............................................................................20
V.2. Saran.......................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................22
8. viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian
yang berjudul “Peranan Pastry dalam Menunjang Operasional Sahid Hotel
Yogyakarta”. Penyusunan laporan penelitian ini tentunya tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu peneliti menyampaikan terimakasih kepada:
1. Aditya Yuwana Nawing, ST.,M.Sc, selaku Ketua LPPM.
2. Seluruh staff LPP Convention Yogyakarta khususnya bagian
housekeeping department, yang telah bersedia meluangkan waktunya,
memberi bimbingan, dan wawasan kepada peneliti ketika mencari
data.
3. Keluarga yang telah memberikan dorongan dan doa demi
terselesaikannya laporan ini.
4. Serta pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Peneliti juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan laporan ini. Akhirnya peneliti berharap, semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Yogyakarta, 11 September 2018
I Ketut Suardana, S.ST.,M.Sc
NIDN: 0506078101
9. 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.Latar Belakang Masalah
Pariwisata menjadi sektor potensial untuk meningkatkan pendapatan nasional
dimana salam dunia pariwisata banyak sekali bidang-bidang yang dapat
dijalankan di dalam dunia pariwisata itu sendiri, sehingga pariwisata sangat cocok
dijadikan sebagai industri yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia
maupun daerah setempat. Semakin banyak industri pariwisata yang dapat
dilakukan maka semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang dihasilkan dalam
dunia pariwisata itu sendiri sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah
setempat maupun negara.
Dunia perhotelan indentik dengan dengan dunia pariwisata karena kedua
industri tersebut saling berkaitan dan saling berpengaruh tehadap pertumbuhan
perekonomian global. Karena dalam prinsip dunia perhotelan yaitu hospitality
yang mana akan menjadikan perhotelan sebagai penggerak ekonomi yang sangat
menjanjikan di Indonesia. Di Yogyakarta sendiri industri perhotelan semakin
meningkat, hal ini dikarenakan Kota Yogyakarta memiliki banyak kunjungan
wisatawan yang ingin melakukan bisnis atau wisatawan yang bertujuan untuk
berwisata di Yogyakarta.
Hotel di Kota Yogyakarta kebanyakan hotel yang bertipe hotel bisnis yang
mana hotel tersebut ditujukan kepada para tamu yang memiliki kepentingan dalam
berbisnis salah satunya yaitu LPP convention Hotel Yogyakarta yang kebanyakan
10. 2
tamu yang menginap di hotel tersebut adalah yang memiliki kepentingan dalam
bisnis. Di Kota Yogyakarta sendiri banyak dibangun hotel-hotel besar yang
bertujuan untuk mencari keuntungan dalam industri perhotelan. Banyaknya hotel-
hotel di Kota Yogyakarta yang bagus membuat LPP convention Hotel
Yogyakarta membuat nilai-nilai yang harus dipegang erat oleh karyawan sehingga
para karyawan fokus dalam bekerja dan membuat para tamu senang akan
pelayanan yang ada di departemen masing-masing.
Housekeeping mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu
hotel, karena housekeeping adalah departemen yang mengelola secara langsung
produk utama yang merupakan sumber pendapatan terbesar di hotel yaitu kamar,
maka dari itu housekeeping harus memperhatikan dan mengusahakan agar tamu
betah tinggal di hotel. Housekeeping department terdiri atas beberapa seksi yaitu
ada room boy/room attendant, linnen & loundry section, dan public area section,
yang mana dalam kebersihan hotel housekeeping memiliki tanggung jawab penuh
didalamnya.
I.2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari laporan penelitian ini adalah bagaimana
efektivitas pelaksanaan kerja room boy terhadap housekeeping?
I.3. Batasan Permasalahan
Adapun batasan masalah dari laporan penelitian ini yaitu :
1. Hal-hal yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pelayanan untuk
menarik simpati tamu.
11. 3
2. Hal-hal yang dilakukan agar tamu merasa senang dan puas mendapatkan
pelayanan penginapan.
I.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara kerja efektif dari seorang roomboy dalam
meningkatkan pelayanan kamar.
2. Untuk mengetahui istilah-istilah status kamar serta ketentuan-ketentuan
seorang roomboy dalam melaksanan tugasnya dengan baik.
3. Untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dalam meningkatkan
mutu pelayanan sehingga tamu merasa senang dan puas akan pelayanan
yang diberikan.
12. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Landasan Teori
II.1.1 Pengertian Housekeeping
Housekeeping atau tata graha berasal dari bahasa Inggris yaitu, house dan
to keep yang berarti memelihara/menjaga. Housekeeping juga dapat diartikan
sebagai rumah tangga. Jadi Housekeeping Department adalah bagian dari hotel
yang bertanggung jawab atas kebersihan, kerapian, dan kenyamanan kamar (guest
room), ruangan umum, restoran, bar, dan outlet lainnya.
Fungsi Housekeeping dalam hotel sangat penting demi kelancaran
penyiapan dan pemeliharaan kebersihan kamar karena pendapatan hotel yang
paling besar berasal dari penyewaan kamar maka dengan demikian tata graha atau
housekeeping harus diperhatikan dengan baik agar para tamu betah tinggal di
hotel. Housekeeping memiliki areal tugas dan tanggung jawab yang dapat
meningkatkan kinerja dan pelayanan sehingga memberikan kepuasan pada tamu
serta meningkatkan kemajuan hotel dengan menciptakan rasa nyaman, kebersihan,
kerapian dan penataan kamar yang menarik.
Mengingat tanggung jawab Housekeeping sangat besar menyangkut
kemajuan tamu maka petugas housekeeping dibagi kedalam kelompok-kelompok
atau seksi-seksi agar pekerjaannya dapat berjalan dengan baik. Selain itu petugas
housekeeping juga dituntut memiliki wawasan yang luas dan terampil serta
professional dalam bekerja.
13. 5
Pentingnya bagian Housekeeping ini tampak pada tamu-tamu yang merasa
puas dengan kebersihan, kerapian, kelengkapan kamar sehingga tamu akan betah
untuk tinggal di hotel karena tamu merasa senang telah diperhatikan
keperluannya. Oleh sebab itu bagian tata graha atau Housekeeping menjadi
sorotan utama yang harus diperhatikan untuk menarik simpati para tamu
II.1.2 Seksi-seksi pada Housekeeping
Menurut Rumekso (2002), housekeeping department dibagi menjadi
beberapa seksi menurut areal tugas masing-masing. Untuk itu housekeeping
department dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Floor Section (Room Section).
Floor Section sering juga disebut sebagai room section. Tugas pokok dan
bagian ini ialah menjaga kebersihan, kerapian, keindahan, kenyamanan
dan kelengkapan kamar-kamar tamu. Tugas tersebut dikerjakan langsung
oleh seorang room boy (pramugraha). Di dalamnya melaksanakan
tugasnya, room boy selalu berhubungan langsung dengan para tamu. Oleh
sebab itu seorang room boy harus berhati-hati dengan perilakunya,
termasuk harus selalu menjaga kebersihan pakaian atau seragamnya.
b. Public Area Section.
Tugas pokok dari pada seksi ini ialah menjaga kebersihan, kerapian,
keindahan dan kenyamanan seluruh area hotel, baik yang ada di luar
gedung maupun di dalam gedung kecuali kamar tamu.
14. 6
c. Linen Section
Seksi ini sangat penting peranannya dalam operasional hotel karena
mempunyai tugas dan tanggung jawab atas semua lena hotel tersebut.
Keluar masuknya linen dari setiap bagian atau departemen diatur oleh
linen section ini. Di samping itu, linen section juga bertugas dan
bertanggung jawab terhadap uniform (pakaian seragam) seluruh karyawan,
baik melayani penukaran uniform lama dengan yang baru, penukaran
uniform kotor dengan yang bersih, mencucikan uniform kotor ke laundry
dan menyimpan uniform lama yang tidak dipakai secara terpisah.
II.1.3 Room Boy
Room boy menurut Agus Sulastiyono dalam Rumekso (2009:35)
mengemukakan bahwa “Room boy adalah petugas yang mempersiapkan tempat tidur
pada waktu membersihkan kamar, pada waktu tamu masuk ke kamar, pandangan
pertama akan ditujukan ke kerapihan tempat tidur.” Istilah Room boy digunakan
dalam dunia perhotelan untuk menyebut seorang pria pramukamar, sementara untuk
seorang wanita pramukamar biasa disebut dengan Roommaid. Pramukamar berada
dalam satu kesatuan seksi kamar yang merupakan bagian dari Departemen
Housekeeping. Penelitian ini, peneliti lebih menitik beratkan Room boy, yaitu istilah
untuk Pramukamar pria, karena hampir semua pramukamar yang berada di LPP
convention Hotel Yogyakarta merupakan Pramukamar pria.
II.2. Hipotesis
Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara terhadap rumusan
masalah yangada dalam penelitian dan perlu adanya pembuktian secara empiris
melalui hasil penelitian yang akan dilakukan.Berdasarkan pernyataan tersebut,
15. 7
maka penulis dapat menarik dugaan sementara (hipotesis) dalam penelitian ini
yaitu:
H0 : Tidak adanya efektivitas pelaksanaan kerja room boy terhadap housekeeping
H1 : Adanya efektivitas pelaksanaan kerja room boy terhadap housekeeping
16. 8
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Hotel LPP Convention Yogyakarta. Pemilihan
lokasi dan obyek penelitian ini dilakukan dengan sengaja dengan pertimbangan
bahwa lokasi dan obyek tersebut merupakan hotel yang telah memenuhi standar
dalam melakukan kegiatan room boy efektivitas kerja pada housekeeping dan
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Lokasi dari obyek penelitian ini
berada di Jalan Demangan Baru No. 8, Catur Tunggal, Depok, Demangan Baru,
Caturtunggal, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
III.2. Jenis dan Sumber Data
III.2.1 Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam pelaksanaan praktek kerja nyata ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin (2013),
dalam buku Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, dijelaskan bahwa penelitian
kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Beberapa
peneliti mengumpulkan data melalui wawancara dan pengamatan dua teknik yang
biasa dikaitkan dengan metode kualitatif.
III.2.2 Sumber Data
Menurut Sekaran (2011), data primer adalah data yang mengacu pada
informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan
17. 9
variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data primer adalah responden
individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber data primer jika
kuesioner disebarkan melalui internet. Sumber data yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian adalah sumber data primer yang berupa catatan hasil
wawancara yang diperoleh dari hasil wawancara para senior dan supervisor Hotel
LPP Convention Jogjakarta.
III.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelaksanaan praktek kerja
nyata ini adalah sebagai berikut:
a. Observasi atau Pengamatan
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2010), mengemukakan bahwa, observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan. Dalam hal ini penulis menyusun laporan dengan
melakukan observasi secara langsung dengan mengamati aktivitas yang dilakukan
oleh senior Hotel LPP Convention Yogyakarta.
b. Wawancara
Sugiyono (2010), mengemukakan bahwa wawancara digunakan sebagai
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. Pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan
18. 10
oleh penulis kepada housekeeping supervisor, captain housekeeping serta room
boy/room selaku senior guna mengetahui langkah apa yang sebaiknya dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan atau skill kerja seorang room boy/room
attendent bagaimana cara membersihkan kamar dengan cepat dan sesuai standar
SOP tanpa ada komplain dari tamu.
19. 11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Produk dan Fasilitas di Hotel LPP Convention Yogyakarta
Adapun juga beberapa produk dan fasilitas-fasilitas di Hotel LPP
Convention Yogyakarta sebagai berikut :
a. Accomodation
Memiliki 50 kamar tamu dan suite dengan desain simple dan modern.
Dalam kamar tersebut memiliki fitur 32” LCD TV, lebih dari 50 channel
TV, save deposit, dan wifi.
b. Tipe kamar
Hotel LPP Convention Yogyakarta memiliki beberapa tipe kamar yang
digunakan oleh tamu untuk menginap.
Tabel 4.1 Room Type di Hotel LPP Convention Yogyakarta
Tipe Kamar Size Jumlah kamar berdasarkan tipe bed
Twin King
Deluxe 21 m2
5 5
Deluxe executive 25 m2
30 15
c. Restaurant
Restaurant melayani berbagai menu masakan asli
Indonesia dan internasional. Restaurant buka dari jam 06.00 am- 11.00 pm
dengan fasilitas untuk 100 orang serta pada saat breakfast menggunakan buffet
20. 12
yang mana dilakukan pada jam 06.00 am- 10.00 am (weekday) dan 06.00 am-
10.30 am (weekend).
4.2 Housekeeping Department
Housekeeping department terbagi menjadi dua bagian, yaitu room boy dan
linen & loundry attendant. Di Hotel LPP Convention Yogyakarta, housekeeping
department memiliki staff yaitu room boy yang tugasnya bertanggung jawab
dalam hal pembersihan kamar-kamar tamu sesuai tugas yang diberikan,
memastikan standar kebersihan kamar, melaporkan dan mencatat setiap kerusakan
yang ditemukan, menangani keluhan dan permintaan tamu, memastikan
kerahasiaan dan keamanan setiap kamar tamu.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Housekeeping department
4.3 Efektivitas Kerja dalam Membersihkan Kamar
Menurut Handoko (2001), efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas
21. 13
diperlukan dalam membersihkan kamar dengan adanya efektivitas kerja tersebut
saat hotel dalam keadaan low season maupun high season para tamu yang check
in bisa melakukan check in dengan normal tanpa harus menunggu kamar yang
sedang dibersihkan. Adapun keefektivitasan kerja dalam membersihkan kamar
yaitu:
a. Room boy mulai membersihkan kamar sesuai status kamar, kamar yang
dibersihkan terlebih dahulu yaitu kamar maid servis (kamar occupied yang
ingin dibersihkan) setelah itu baru kamar vacant dirty (kamar yang tamunya
sudah check out).
b. Tahap pembersihan kamar mulai dengan membuka certain agar ruangan
terlihat.
c. Mengambil semua sampah, linen dan towel kotor dan meletakkan di RBS
dengan membawa linen dan towel bersih untuk di setup di dalam kamar.
d. Mulai menarik bed serta melakukan making bed dengan membersihkan area
bed terlebih dahulu. Tahapan ini dimulai dengan menebar sheet kemudian
kunci bagian ujung bawah kanan dan kiri tebarkan duvet cover masukan
inner duvet ke dalam duvet cover kemudian dirapikan tanpa harus
mengelilingi bed, kunci duvet pada ujung bawah kanan dan kiri. Selanjutnya
melakukan dusting di seluruh area bed searah jarum jam harus di dusting
merata dari tv, mirror table, mirror, lamp, hudenlist, serta membersihkan
bagian bed yang kurang rapi dan melihat amenites apa yang kurang pada
bagian tersebut. Pada saat melakukan dusting dilakukan searah jarum jam
sampai di bagian atas kunci sheet bagian atas kanan dan kiri kemudian lipat
22. 14
bagian atas duvet sehingga rapi untuk dilihat setelah selesai mulai dusting
dari bagian atas ke bawah searah jarum jam saat selesai setup pillow sesuai
tempatnya.
e. Pembersihan bagian bathroom yang dimulai dari membersihkan vanity
counter dengan menggunakan chemical glass cleaner secara merata dan
diamkan. Kemudian membersihkan watertank dengan menggunakan
chemical bathclean dan biarkan. Bilas daerah vanity counter lalu keringkan.
Setelah itu menuju ke daerah shower box dan bersihkan dengan
menggunakan glass cleaner. Bagian shower juga harus dibersihkan dengan
menggunakan bathclean. Setelah selesai membersihan area shower box dan
dikeringkan, mopping floor bathroom dengan menggunakan bathclean dan
keringkan.
f. Melengkapi amenities, guest supply dan towel sesuai dengan tempatnya.
g. Mengecek AC, TV, dan lampu.
h. Melakukan mopping dengan menggunakan chemical airfresh dan dusting
menggunakan cloth kering pada floor parquet.
i. Setelah make up room, kemudian mengisi worksheet.
j. Apabila ada barang dari tamu yang tertinggal SOP yang dilakukan adalah
mencatat barang tersesuai dengan nama item barang dan nomor kamar,
selanjutnya report barang tersebut ke order taker agar dapat diambil oleh
runner yang bertugas. Apabila runner tidak mengambil barang lost and found
tersebut room boy harus membawa barang tersebut ke office dan diserahkan
23. 15
kepada order taker. Jika ada barang hotel yang hilang atau rusak, room boy
harus melaporkan kepada order taker agar barang tersebut dicatat dan segera
melaporkan kepada FO agar para tamu yang menghilangkan atau merusakkan
barang tersebut pada saat melalukan proses check out diberi biaya tambahan.
Dalam membersihkan kamar sudah room boy sudah menjalankan pengerjaan
kamar secara efektif sehingga pada saat high occupancy kamar tersebut sudah
siap untuk dijual tanpa ada yang mengalami keterlambatan dalam pengerjaan
kamar. Karena dengan mengerjakan kamar secara efektif room boy melaksanakan
tugas dengan tepat waktu sehingga para tamu yang melakukan check in tidak
perlu menunggu kamar yang belum selesai dikerjakan. Hal ini berpengaruh pada
hotel karena para tamu akan merasa kecewa bila kamar yang sudah dipesan belum
siap untuk ditempati sehingga tamu tidak akan menginap di hotel lagi. Bila kamar
sudah tersedia saat tamu melakukan check in dan siap untuk ditempati tamu akan
puas dengan pelayanan yang diberikan oleh hotel dan akan kembali menginap di
hotel. Pada saat pengerjaan kamar dengan menggunakan SOP kamar dibersihkan
secara satu-persatu pada bagian sehingga pada saat pengerjaan kamar waktu yang
diperlukan akan lebih lama, jadi pada saat hotel mengalami high season
ada beberapa kamar yang belum siap untuk ditempati pada saat peoses check in.
4.4 Uraian Tugas dan Tanggung jawab Roomboy
Untuk menjaga mutu pelayanan setiap Roomboy dituntut agar memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dalam membersihkan kamar,
melengkapi kamar dan menata kamar. Untuk itu sebelum melaksanakan
24. 16
tugasnya dengan baik seorang Roomboy harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Persiapan diri dengan memakai seragam yang rapi dan bersih.
2. Potong rambut harus rapi.
3. Tepat waktu.
4. Harus mengenakan seragam saat bertugas
Adapun tugas dan tanggung jawab Roomboy atau Room Maid meliputi:
1. Melayani tamu atas segala macam keperluan yang mereka butuhkan selama
menginap.
2. Mengelola kamar-kamar dalam arti menjaga kebersihan, kebersihan,
kenyamanan, serta kelengkapan fasilitas kamar.
3. Menjaga keamanan barang-barang milik hotel yang ada di dalam kamar
jangan sa,pai hilang atau rusak.
4. Melaporkan kepada atasan bila mendapati alat-alat yang rusak agar
dibuatkan Work Order (WO) kepada Engineering Department untuk segera
diperbaiki.
5. Membuat laporan Room Attendant Report.
6. Menjaga kebersihan kamar tamu.
7. Melayani permintaan tamu mengenai Supplies kamar.
Petugas Roomboy berhubungan langsung dengan tamu dan melayani tamu
lebih dekat daripada petugas lainnya. Untuk itu pelaksanaan tugas seorang
25. 17
Roomboy dibagi ke dalam 3 shift:
1. Morning Shift dengan jam kerja:
- Mulai jam 06.00-14.00, atau
- Jam 07.00-15.00
- Jam 08.00-16.00
2. Evening Shift dengan jam kerja:
- Mulai jam 14.00-22.00
- Jam 15.00-23.00
- Jam 16.00-24.00
3. Night Shift dengan jam kerja:
- Mulai jam 22.00-06.00
- Jam 23.00-07.00
- Jam 24.00-08.00
4.5 Perilaku Seorang Roomboy
Sikap atau perilaku yang dituntut dari seorang Roomboy dalam
menunjang mutu pelayanan pada dasarnya adalah suatu sikap yang
keberadaannya untuk tujuan dan kepentingan yang sama yaitu „The
Satisfactory Of Service‟ yaitu di mana sikap yang menunjukkan oleh para
petugas hotel harus dapat menciptakan suatu kepuasaan bagi tamu.
26. 18
Berikut adalah sikap dan perilaku yang harus dimiliki seorang Roomboy dalam
melaksanakan tugasnya:
1. Appearance (Penampilan)
Adalah merupakan faktor dominan dalam keberhasilan terciptanya
kepuasaan tamu seperti penampilan yang rapi, bersih, dan ceria dengan
tingkah laku yang sopan dan ramah.
2. Exspressience (Ekspresi)
Mimik muka dan suara harus mampu membuat orang lain senang, wajah
yang tersenyum dan suara tidak terlalu keras dan tidak terlalu lembut, cara
bicara harus santai tidak terburu-buru, bicara jelas dan teratur, pemakaian
bahasa yang baik dan pemilihan kata yang sopan, mampu membuat perasaan
tamu dan menarik simpati tamu.
3. Cepat
Dalam memodekan pelayanan kepada tamu, petugas Roomboy harus
bersikap cepat dalam arti gesit. Jangan bertindak seolah-olah tidak semangat
dan tidak boleh memberi kesan bahwa tamulah yang membutuhkan
pelayanan.
4. Tepat/Teliti
Dalam memberikan pelayanan seorang Roomboy dituntut memiliki
ketelitian agar tidak menimbulkan kesalahan dalam memberikan pelayanan.
27. 19
5. Emotion (Emosi)
Emosi seorang Roomboy harus dihindari tidak boleh bersifat terlalu
sensitif terutama sikap acuh tidak acuh akan tetapi harus memiliki sikap
perduli, lapang dada dan rendah hati.
6. Interest (Perhatian)
Seorang Roomboy harus memiliki perhatian kepada tamu terhadap
pelayanan kepada tamu sehingga tamu merasa diperhatikan.
7. Jujur
Seorang Roomboy dituntut bersikap jujur dalam pekerjaannya.
Kejujuran tersebut meliputi waktu, uang, benda, dan pelaksanaan benda.
8. Wiraga
Setiap petugas hotel harus selalu memelihara suatu sikap tubuh yang
baik, seperti: sikap duduk, sikap berdiri, sikap berjalan.
9. Tanggung jawab
Seorang petugas Roomboy harus melaksanakan tugasnya dengan baik
dan benar dan memilki tanggung jawab yang besar dalam melaksanakan
tugasnya dengan baik.
10. Disiplin
Setiap petugas harus memiliki disiplin waktu dan tertib, patuh dalam
melaksanakan pekerjaannya.
28. 20
BAB V
PENUTUP
V.I. Kesimpulan
Adapun hasil penelitian yang sudah dilaksanakan oleh penulis di Hotel LPP
Convention Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa kefektivitasan sudah dilakukan
sesuai dengan step by step dalam membersihkan kamar tamu mulai dari
melakukan absen, menggunakan uniform, set up toolkit & toolbox, penggunaan
lift karyawan, pengecekan kamar (room status), menulis form room status, dan
proses pengerjaan kamar mulai dari making bed, membersihkan toilet, sweeping,
mopping, dusting hingga menulis worksheet. Keefektivitasan dalam
membersihkan kamar tanpa meninggalkan SOP (Standard Operational
Procedure) menjadi acuan dalam pengerjaan kamar seorang room boy yang mana
pengerjaan tersebut harus dilakukan dengan baik dan benar, sehingga hasil yang
didapat saat pengerjaan kamar sesuai dengan apa yang diinginkan oleh tamu dan
supervisor sebagai karyawan yang menilai hasil kerja seorang room boy. Dengan
adanya keefektivitasan kerja yang dilakukan di Hotel LPP Convention
Yogyakarta para tamu yang melakukan check in dapat menggunakan kamar tanpa
menunggu dibersihkan terlebih dahulu dan tamu akan merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh hotel.
V.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk housekeeping
department Hotel LPP Convention Yogyakarta, diantaranya ialah:
29. 21
a. Hendaknya hotel memiliki trolley untuk memfasilitasi room boy dalam
mengerjakan kamar, karena Hotel LPP Convention Yogyakarta
menggunakan toolbox serta tempat membuang sampah dan menaruh Iinen di
RBS yang membutuhkan waktu.
b. Hendaknya diadakan penambahan daily worker khususnya seorang room boy
dikarenakan Hotel LPP Convention Yogyakarta mengalami high season
pengerjaan kamar dilakukan oleh satu orang room boy sedangkan di hotel lain
menggunakan dua room boy dalam pengerjaan kamar.
c. Mengadakan pelatihan untuk room boy dalam memakai chemical untuk
membersihkan kamar. Hal ini bertujuan agar setiap room boy lama dan baru
mengetahui kegunaan chemical yang baik sesuai penggunaannya dan dapat
membersihkan secara efektif.
30. 22
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,Edisi
Kedua. Yogyakarta: BPFE.
Rumekso, SE. 2002. Housekeeping Hotel, Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Rumekso. 2009. Housekeeping Hotel Floor Section. Yogyakarta: Andi Offset
.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta
Strauss, A. Dan Corbin, J. 2013. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.