Estetika Dalam Kraf Tradisional Apa itu estetika? -Objektif Nilai estetika melekat pada benda itu -Subjektif Nilai estetika tergantung pada perasaan seseorang yang mengamati benda itu * Sebagai contoh sepasang insan yang mabuk asmara akan merasa indahnya dunia dalam konteks asmara mereka * Disini terdapat pemisah antara keindahan bila berhadapan dengan pengamat - Pada keindahan alam pengamat menghampiri kenyataan objektif dengan menggunakan perasaan subjektifnya - Pada keindahan seni kenyataan objektif mula memudar dan kenyataan ekspresi yang mengimbau pengamat- disini kenyataan ekspresi lebih mengimbau pengamat dibanding kenyataan objektif. * Susanne K. Langer mengatakan seni merupakan kreativiti bentuk-bentuk simbolis dari perasaan manusia - secara implisit kenyataan ini membezakan keindahan objektif (keindahan alami) dengan keindahan subjektif (kreativiti simbolis dari perasaan manusia) * Seni sebagai kenyataan ekspresi merupakan pengungkapan seniman dalam bentuk simbol-simbol atau dengan kata lain “seni tidak berkaitan dengan fakta objektif. Bagaimana Menilai estetika? Menurut Herbert Read – Menilai aspek estetika sesuatu karya terbahagi kepada 3 tahap 1. Pengamatan aspek fizikal (unsur seni) seperti bahan (media), warna, garis, dll. 2. Pengamatan aspek bentuk serta pola (prinsip penyusunan/rekaan) seperti keseimbangan, kesatuan, penegasan dll. yang akan menimbulkan kesan menarik. 3. Pengamatan ekspresi – penggunaan unsur seni dan prinsip rekaan dikaitkan dengan emosi dan perasaan seniman Menurut Ibrahim Titus Burckhardt- Inti dari kesenian adalah keindahan dan keindahan adalah dari kenyataan dalaman dan kenyataan luaran -Kenyataan Luaran -keindahan dalam bentuk visual (lahiriah) -Kenyataan Dalaman -keindahan dalam bentuk non visual (Batiniah) * Inti dari kedua tokoh tersebut adalah sama * Apa yang diungkapkan oleh kedua tokoh tersebut dapat ditemui dalam beberapa kraf tradisional.