SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
HASIL PUTUSAN SIDANGPPKI
SEJARAH
PENGESAHAN UUD 1945
SIDANGPERTAMA
Hukum dasar tertulis di Indonesia
dirancang oleh BPUPKI dalam
sebuah Panitia Perancang Undang-
Undang Dasar yang diketuai oleh Ir.
Soekarno. Pekerjaan tersebut
kemudian dirampungkan dan
disahkan oleh PPKI pada 18
Agustus 1945. UUD 1945
diumumkan dalam berita RI tahun
ke-2 Nomor 7 Tahun 1946.
PENGESAHAN UUD 1945
SIDANGPERTAMA
Sistematika UUD 1945 terdiri atas
berikut ini :
• Pembukaan (mukadimah)
yang meliputi empat alinea
(paragraph)
• Batang Tubuh UUD yang
merupakan isi dan terdiri dari
16 bab, 37 pasal, 4 pasal
Aturan Peralihan, dan 2 ayat
Aturan Tambahan.
• Penjelasan UUD yang terdiri
dari penjelasan umum dan
penjelasan pasal demi pasal.
PENGESAHAN UUD 1945
SIDANGPERTAMA
Sebelum PPKI mengesahkan UUD 1945,
Soekarno dan Hatta menugaskan Ki
Bagus Hadikusumo, K.H Wachid Hasyim,
Mr. Kasman Singo Dimedjo, dan Mr.
Teuku Mohammad Hassan untuk
membahas rancangan Pembukaan UUD
tersebut dinamakan sebagai Piagam
Jakarta. Namun, rancangan tersebut telah
menimbulkan kebertan dari sejumlah
pihak karena adanya satu kalimat yang
dianggap dapat merintangi terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah
dilakukan perundingan, akhirnya mereka
sepakat mengganti kalimat tersebut
dengan : “Ketuhanan Yang Maha Esa”
PENGESAHAN UUD 1945
SIDANGPERTAMA
Setelah PPKI berhasil mengesahkan UUD 1945, Ir. Soekarno lalu
mengeluarkan pernyataan : “ Dengan ini tuan-tuan sekalian,
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia serta peraturan
peralihan telah sah ditetapkan. Dengan demikian pada tanggal 18
Agustus 1945, bangsa Indonesia memperoleh landasan
kehidupan bernegara, yang meliputi dasar Negara yakni sebuah
Undang- Undang Dasar yang kita kenal dengan nama Undang-
Undang Dasar 1945”.
PEMILIHAN PRESIDEN DAN
WAPRES
SIDANGPERTAMA
Sesuai dengan pasal 4 ayat 1 UUD 1945, pemimpin pemerintahan
di Indonesia dipegang oleh seorang presiden. Pemilihan presiden
dan wakil presiden pertama kali dilakukan oleh PPKI. Dalam
sidang pertama PPKI, Otto Iskandardinata mengusulkan
pemilihan presiden dan wapres dilakukan secara aklamasi. Usul
ini disetujui dan PPKI kemudian memilih dan menetapkan Ir.
Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai
Wakil Presiden RI.
Sebuah Negara dapat berdiri
apabila memenuhi syarat –
syarat, yakni:
• Ada wilayahnya
• Ada rakyatnya
• Ada pemerintahan yang
berdaulat
• Mendapat pengakuan dari
Negara-negara lain.
PEMBENTUKAN PEMDA
SIDANGKEDUA
Setelah menjadi presiden, Sukarno kemudian menunjuk
sembilan orang anggota PPKI sebagai panitia kecil yang
dipimpin oleh Otto Iskandardinata.
Yang beranggotakan : Soebardjo, Sayuti Melik, Iwa
Kusumasumantri, Wiranata Kusumah, Dr. Amin, A.A. Hamidhan,
Dr. Ratulangi dan Ketut Pudja. Tim ini bertugas merumuskan
pembagian wilayah Negara Indonesia.
Presiden Soekarno juga telah menunjuk Ahmad Subarjo, Sutarjo
Kartohadikusumo dan Kasman Singodimejo sebagai panitia kecil
yang ditugasi merumuskan bentuk departemen bagi
Pemerintahan RI, tetapi bukan personalianya (pejabatnya).
Sidang PPKI dilanjutkan kembali pada tanggal 19 Agustus 1945.
Acara yang pertama adalah membahas hasil kerja panitia kecil
yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata.
PEMBENTUKAN PEMDA
SIDANGKEDUA
Hasil keputusan panitian kecil yang dipimpin oleh Otto
Iskandardinata :
1. membagi wilayah Republik Indonesia menjadi 8 Provinsi.
Masing-masing Provinsi dipimpin oleh seorang Gubernur,
yakni :
Sumatra : Mr. Teuku Mohammad Hassan
Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusumo
Jawa Tengah : R. Panji Suroso
Jawa Timur : R.A. Suryo
Sunda kecil : Mr. I Gusti Ktut Puja
Maluku : Mr. J. Latuharhary
Sulawesi : Dr. G. S. S. J. Ratulangi
Kalimantan : Pangeran Mohammad Noor
Disamping delapan wilayah tersebut, masih ditambah D.I
Yogyakarta dan Surakarta (Mr. Assaat)
2. Adanya Komite Nasional (Daerah)
PEMBENTUKAN PEMDA
SIDANGKEDUA
Sedangkan hasil sidang dari panitia yang dianggotai oleh Mr.
Ahmad Subarjo, Sutardjo Kartohadikusumo, dan Mr. Kasman
memutuskan untuk menetapkan 12 kementrian yang mengepalai
departemen dan 4 menteri negara.
• Departemen Dalam Negeri : Wiranata
Kusumah
• Departemen Luar Negeri : Ahmad Subardjo
• Departemen Kehakiman : Dr. Soepomo
• Departemen Keuangan : A.A Maramis
• Departemen Kemakmuran : Ir. Surachman
Tjokrodisuryo
• Departemen Pengajaran : Ki Hajar
Dewantara
• Departemen Penerangan : Amir Syarifudin
• Departemen Sosial : Iwa Kusumasumantri
• Departemen Pertahanan : Supriyadi
• Departemen Kesehatan : Boentaran
PEMBENTUKAN PEMDA
SIDANGKEDUA
Sedangkan hasil sidang dari panitia yang dianggotai oleh Mr.
Ahmad Subarjo, Sutardjo Kartohadikusumo, dan Mr. Kasman
memutuskan untuk menetapkan 12
kementrian yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara.
• Menteri Negara : Wachid Hasyim
• Menteri Negara : R.M Sartono
• Menteri Negara : M. Amir
• Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata
SIDANGKETIGA
Pada sidang hari ketiga, yaitu tanggal 22 Agustus, presiden
memutuskan berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional
Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan
Keamanan Rakyat (BKR). Dengan terbentuknya tiga badan ini,
PPKI dibubarkan.
PEMBENTUKAN KNI
SIDANGKETIGA
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakan badan
pembantu dan penasihat Presiden, yang keanggotaannya terdiri
dari pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan
daerah termasuk mantan anggota PPKI. Jumlahnya mencapai
137 orang.
Anggota KNIP kemudian dilantik di gedung kesenian
Pasar Baru pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan susunan
pengurus sebagai berikut.
Ketua : Kasman Singodimedjo
Wakil I : M. Sutarjo Kartohadikusumo
Wakil II : Johannes Latuharhary
Wakil III : Adam Malik
PEMBENTUKAN KNI
SIDANGKETIGA
Dalam perkembangan selanjutnya, KNIP memiliki
wewenang legislatif, yang ditetapkan dalam rapat pertama KNIP
tanggal 16 Oktober 1945. oleh karena itu, KNIP diakui sebagai
cikal bakal badan Legislatif di Indonesia, dan tanggal
pembentukan KNIP yaitu 29 Agustus 1945 diresmikan sebagai
hari jadi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
PEMBENTUKAN PNI
SIDANGKETIGA
Pada awalnya, pembentukan Partai Nasional Indonesia
(PNI) bertujuan menjadikannya sebagai partai tunggal di
Indonesia. Tujuan PNI seperti yang disebutkan dalam risalah
PPKI adalah mewujudkan Negara Republik Indonesia sebagai
negara yang berdaulat, adil, makmur berdasarkan kedaulatan
rakyat.
Susunan pengurusnya sebagai berikut: Pimpinan utama
adalah Ir. Soekarno, pemimpin kedua adalah Drs. Moh. Hatta,
dan dewan pimpinan lainnya terdiri atas Mr. Gatot
Tarunamiharja, Mr. Iwa Kusumasumantri, Mr. A.A. Maramis,
Sayuti Melik, dan Mr. Sujono.
PEMBENTUKAN BKR
SIDANGKETIGA
Badan ini bertugas menjaga keamanan rakyat. Dalam
badan ini terhimpun unsur-unsur bekas anggota Peta, Heiho,
Polisi, Seinenden, dan Keibodan.
Awalnya, BKR dibentuk bukan sebagai kesatuan militer
yang resmi. Hal itu untuk menghindari permusuhan dengan
kekuatan-kekuatan asing yang masih ada di Indonesia.
Akan tetapi, ketegangan politik yang terjadi pada bulan
September menyadarkan pemerintah bahwa BKR tidak cukup
untuk mempertahankan negara dari serangan musuh. Pada
pertengahan bulan itu, tepatnya tanggal 16 September 1945,
angkatan perang Inggris yang tergabung dalam South East
Asian Command (SEAC) mendarat di Jakarta.
PEMBENTUKAN BKR
SIDANGKETIGA
Kedatangan pasukan membuat para pemuda terpanggil
untuk ikut serta mengangkat senjata dan mendirikan berbagai
anggota kelaskaran pemuda seperti Hizbullah, Pemuda
Indonesia Maluku, Angkatan Pemuda Indonesia (API), dan
Pemuda Republik Indonesia di Aceh. Organisasi-organisasi ini
memiliki satu tujuan: mempertahankan kedaulatan Republik
Indonesia. Maka, terjadi pertempuran yang sengit antara Sekutu
dan para pemuda Indonesia.
Melalui maklumat pemerintah tanggal 5 Oktober 1945,
dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
TERIMA
KASIH!
SMAN 13JAKARTA

More Related Content

What's hot

Sejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAAN
Sejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAANSejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAAN
Sejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAANRizki Fitrah
 
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraG. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraSiti Jubaedah
 
Gambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiGambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiZen Ndas-Sun
 
Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila
Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila
Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila Eka Rochaningrum
 
Sejarah BPUPKI
Sejarah BPUPKI Sejarah BPUPKI
Sejarah BPUPKI FOXSFOR
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara IndonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara IndonesiaBoedi Santosa,
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaratomy setya
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Neo Linker
 
Bab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara
Bab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negaraBab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara
Bab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negarafarahnet222
 
TERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIATERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIAAndini Hapsari
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraAna Fitrotunnisa
 

What's hot (20)

Pembentukan bpupki&;ppki
Pembentukan bpupki&;ppkiPembentukan bpupki&;ppki
Pembentukan bpupki&;ppki
 
Sejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAAN
Sejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAANSejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAAN
Sejarah UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN PADA AWAL KEMERDEKAAN
 
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraG. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
 
Pembelajaran inovatif ppkn klas 7 (1)
Pembelajaran inovatif ppkn klas 7 (1)Pembelajaran inovatif ppkn klas 7 (1)
Pembelajaran inovatif ppkn klas 7 (1)
 
Pembelajaran inovatif ppkn kelas 7 (2)
Pembelajaran inovatif ppkn kelas 7 (2)Pembelajaran inovatif ppkn kelas 7 (2)
Pembelajaran inovatif ppkn kelas 7 (2)
 
Profil BPUPKI dan PPKI
Profil BPUPKI dan PPKIProfil BPUPKI dan PPKI
Profil BPUPKI dan PPKI
 
Gambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupkiGambar suasana sidang bpupki
Gambar suasana sidang bpupki
 
Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila
Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila
Tugas pancasila Proses Perumusan dan Pengesahan Pancasila
 
Sejarah BPUPKI
Sejarah BPUPKI Sejarah BPUPKI
Sejarah BPUPKI
 
Tugas sejarah kelompo 1
Tugas sejarah kelompo 1Tugas sejarah kelompo 1
Tugas sejarah kelompo 1
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara IndonesiaProses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara Indonesia
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negaraProses perumusan pancasila sebagai dasar negara
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara
 
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
Proses perumusan pancasila sebagai dasar negara 1
 
Bab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara
Bab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negaraBab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara
Bab 1 perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara
 
TERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIATERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
TERJADINYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
 
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negaraProses perumusan pancasila sbg dasar negara
Proses perumusan pancasila sbg dasar negara
 
BPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKIBPUPKI dan PPKI
BPUPKI dan PPKI
 
Ppki
PpkiPpki
Ppki
 
Ppkn7 bab3
Ppkn7 bab3Ppkn7 bab3
Ppkn7 bab3
 
VIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKIVIII: BPUPKI dan PPKI
VIII: BPUPKI dan PPKI
 

Similar to PENGESAHAN UUD 1945

Pembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riPembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riJolinda Amoreka
 
Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)
Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)
Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)ditarengganis
 
Pembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama IndonesiaPembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama IndonesiaGede Prasadana
 
pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RImunir ikhwan
 
Persiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan IndonesiaPersiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan IndonesiaKhalaya Imami
 
sejarah Pemerintahan dan NKRI.pptx
sejarah Pemerintahan dan NKRI.pptxsejarah Pemerintahan dan NKRI.pptx
sejarah Pemerintahan dan NKRI.pptxSatrioSitumorang
 
Profil singkat BPUPKI & PPKI
Profil singkat BPUPKI & PPKIProfil singkat BPUPKI & PPKI
Profil singkat BPUPKI & PPKIveronicalenore14
 
Sejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaSejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaZufar Asyraf Al
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxAhmadRaihanSain
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxAhmadRaihanSain
 
ppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxDederisma4
 
Kelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptx
Kelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptxKelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptx
Kelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptxClarisaTazkia
 
Pembentukan nkri dan kelengkapan negara
Pembentukan nkri dan kelengkapan negaraPembentukan nkri dan kelengkapan negara
Pembentukan nkri dan kelengkapan negaranindya rizqianti
 
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan IndonesiaIps [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan IndonesiaTsasca Dewi Arsyia Asyiffa
 
Sejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik IndonesiaSejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik IndonesiaMartin Rianto
 
sejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasisejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasiJohan Setiawan
 
Pkn Proklamasi kemerdekaan
Pkn Proklamasi kemerdekaanPkn Proklamasi kemerdekaan
Pkn Proklamasi kemerdekaanNafiah RR
 

Similar to PENGESAHAN UUD 1945 (20)

Pembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riPembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-ri
 
Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)
Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)
Pembentukan pemerintahan dan kelengkapan negara indonesia (sejarah indonesia)
 
SEJARAH PPT.pptx
SEJARAH PPT.pptxSEJARAH PPT.pptx
SEJARAH PPT.pptx
 
Pembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama IndonesiaPembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
Pembentukan Pemerintahan Pertama Indonesia
 
pembentukan pemerintahan RI
 pembentukan pemerintahan RI pembentukan pemerintahan RI
pembentukan pemerintahan RI
 
Persiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan IndonesiaPersiapan kemerdekaan Indonesia
Persiapan kemerdekaan Indonesia
 
Kelompok 5 ppki
Kelompok 5 ppkiKelompok 5 ppki
Kelompok 5 ppki
 
sejarah Pemerintahan dan NKRI.pptx
sejarah Pemerintahan dan NKRI.pptxsejarah Pemerintahan dan NKRI.pptx
sejarah Pemerintahan dan NKRI.pptx
 
Profil singkat BPUPKI & PPKI
Profil singkat BPUPKI & PPKIProfil singkat BPUPKI & PPKI
Profil singkat BPUPKI & PPKI
 
Sejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasilaSejarah Lahirnya pancasila
Sejarah Lahirnya pancasila
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
 
ppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptxppkn kel.3.pptx
ppkn kel.3.pptx
 
PPT KELOMPOK 3 MATERI 1
PPT KELOMPOK 3 MATERI 1PPT KELOMPOK 3 MATERI 1
PPT KELOMPOK 3 MATERI 1
 
Kelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptx
Kelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptxKelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptx
Kelompok Sidang PPKI 22-8-1945.pptx
 
Pembentukan nkri dan kelengkapan negara
Pembentukan nkri dan kelengkapan negaraPembentukan nkri dan kelengkapan negara
Pembentukan nkri dan kelengkapan negara
 
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan IndonesiaIps [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Ips [Sejarah] - Persiapan Kemerdekaan Indonesia
 
Sejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik IndonesiaSejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
sejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasisejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasi
 
Pkn Proklamasi kemerdekaan
Pkn Proklamasi kemerdekaanPkn Proklamasi kemerdekaan
Pkn Proklamasi kemerdekaan
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

PENGESAHAN UUD 1945

  • 2. PENGESAHAN UUD 1945 SIDANGPERTAMA Hukum dasar tertulis di Indonesia dirancang oleh BPUPKI dalam sebuah Panitia Perancang Undang- Undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Pekerjaan tersebut kemudian dirampungkan dan disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus 1945. UUD 1945 diumumkan dalam berita RI tahun ke-2 Nomor 7 Tahun 1946.
  • 3. PENGESAHAN UUD 1945 SIDANGPERTAMA Sistematika UUD 1945 terdiri atas berikut ini : • Pembukaan (mukadimah) yang meliputi empat alinea (paragraph) • Batang Tubuh UUD yang merupakan isi dan terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat Aturan Tambahan. • Penjelasan UUD yang terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal.
  • 4. PENGESAHAN UUD 1945 SIDANGPERTAMA Sebelum PPKI mengesahkan UUD 1945, Soekarno dan Hatta menugaskan Ki Bagus Hadikusumo, K.H Wachid Hasyim, Mr. Kasman Singo Dimedjo, dan Mr. Teuku Mohammad Hassan untuk membahas rancangan Pembukaan UUD tersebut dinamakan sebagai Piagam Jakarta. Namun, rancangan tersebut telah menimbulkan kebertan dari sejumlah pihak karena adanya satu kalimat yang dianggap dapat merintangi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Setelah dilakukan perundingan, akhirnya mereka sepakat mengganti kalimat tersebut dengan : “Ketuhanan Yang Maha Esa”
  • 5. PENGESAHAN UUD 1945 SIDANGPERTAMA Setelah PPKI berhasil mengesahkan UUD 1945, Ir. Soekarno lalu mengeluarkan pernyataan : “ Dengan ini tuan-tuan sekalian, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia serta peraturan peralihan telah sah ditetapkan. Dengan demikian pada tanggal 18 Agustus 1945, bangsa Indonesia memperoleh landasan kehidupan bernegara, yang meliputi dasar Negara yakni sebuah Undang- Undang Dasar yang kita kenal dengan nama Undang- Undang Dasar 1945”.
  • 6. PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAPRES SIDANGPERTAMA Sesuai dengan pasal 4 ayat 1 UUD 1945, pemimpin pemerintahan di Indonesia dipegang oleh seorang presiden. Pemilihan presiden dan wakil presiden pertama kali dilakukan oleh PPKI. Dalam sidang pertama PPKI, Otto Iskandardinata mengusulkan pemilihan presiden dan wapres dilakukan secara aklamasi. Usul ini disetujui dan PPKI kemudian memilih dan menetapkan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden RI. Sebuah Negara dapat berdiri apabila memenuhi syarat – syarat, yakni: • Ada wilayahnya • Ada rakyatnya • Ada pemerintahan yang berdaulat • Mendapat pengakuan dari Negara-negara lain.
  • 7. PEMBENTUKAN PEMDA SIDANGKEDUA Setelah menjadi presiden, Sukarno kemudian menunjuk sembilan orang anggota PPKI sebagai panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata. Yang beranggotakan : Soebardjo, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, Wiranata Kusumah, Dr. Amin, A.A. Hamidhan, Dr. Ratulangi dan Ketut Pudja. Tim ini bertugas merumuskan pembagian wilayah Negara Indonesia. Presiden Soekarno juga telah menunjuk Ahmad Subarjo, Sutarjo Kartohadikusumo dan Kasman Singodimejo sebagai panitia kecil yang ditugasi merumuskan bentuk departemen bagi Pemerintahan RI, tetapi bukan personalianya (pejabatnya). Sidang PPKI dilanjutkan kembali pada tanggal 19 Agustus 1945. Acara yang pertama adalah membahas hasil kerja panitia kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata.
  • 8. PEMBENTUKAN PEMDA SIDANGKEDUA Hasil keputusan panitian kecil yang dipimpin oleh Otto Iskandardinata : 1. membagi wilayah Republik Indonesia menjadi 8 Provinsi. Masing-masing Provinsi dipimpin oleh seorang Gubernur, yakni : Sumatra : Mr. Teuku Mohammad Hassan Jawa Barat : Sutarjo Kartohadikusumo Jawa Tengah : R. Panji Suroso Jawa Timur : R.A. Suryo Sunda kecil : Mr. I Gusti Ktut Puja Maluku : Mr. J. Latuharhary Sulawesi : Dr. G. S. S. J. Ratulangi Kalimantan : Pangeran Mohammad Noor Disamping delapan wilayah tersebut, masih ditambah D.I Yogyakarta dan Surakarta (Mr. Assaat) 2. Adanya Komite Nasional (Daerah)
  • 9. PEMBENTUKAN PEMDA SIDANGKEDUA Sedangkan hasil sidang dari panitia yang dianggotai oleh Mr. Ahmad Subarjo, Sutardjo Kartohadikusumo, dan Mr. Kasman memutuskan untuk menetapkan 12 kementrian yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara. • Departemen Dalam Negeri : Wiranata Kusumah • Departemen Luar Negeri : Ahmad Subardjo • Departemen Kehakiman : Dr. Soepomo • Departemen Keuangan : A.A Maramis • Departemen Kemakmuran : Ir. Surachman Tjokrodisuryo • Departemen Pengajaran : Ki Hajar Dewantara • Departemen Penerangan : Amir Syarifudin • Departemen Sosial : Iwa Kusumasumantri • Departemen Pertahanan : Supriyadi • Departemen Kesehatan : Boentaran
  • 10. PEMBENTUKAN PEMDA SIDANGKEDUA Sedangkan hasil sidang dari panitia yang dianggotai oleh Mr. Ahmad Subarjo, Sutardjo Kartohadikusumo, dan Mr. Kasman memutuskan untuk menetapkan 12 kementrian yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara. • Menteri Negara : Wachid Hasyim • Menteri Negara : R.M Sartono • Menteri Negara : M. Amir • Menteri Negara : R. Otto Iskandardinata
  • 11. SIDANGKETIGA Pada sidang hari ketiga, yaitu tanggal 22 Agustus, presiden memutuskan berdirinya tiga badan baru, yaitu Komite Nasional Indonesia (KNI), Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Dengan terbentuknya tiga badan ini, PPKI dibubarkan.
  • 12. PEMBENTUKAN KNI SIDANGKETIGA Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakan badan pembantu dan penasihat Presiden, yang keanggotaannya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan daerah termasuk mantan anggota PPKI. Jumlahnya mencapai 137 orang. Anggota KNIP kemudian dilantik di gedung kesenian Pasar Baru pada tanggal 29 Agustus 1945 dengan susunan pengurus sebagai berikut. Ketua : Kasman Singodimedjo Wakil I : M. Sutarjo Kartohadikusumo Wakil II : Johannes Latuharhary Wakil III : Adam Malik
  • 13. PEMBENTUKAN KNI SIDANGKETIGA Dalam perkembangan selanjutnya, KNIP memiliki wewenang legislatif, yang ditetapkan dalam rapat pertama KNIP tanggal 16 Oktober 1945. oleh karena itu, KNIP diakui sebagai cikal bakal badan Legislatif di Indonesia, dan tanggal pembentukan KNIP yaitu 29 Agustus 1945 diresmikan sebagai hari jadi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
  • 14. PEMBENTUKAN PNI SIDANGKETIGA Pada awalnya, pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) bertujuan menjadikannya sebagai partai tunggal di Indonesia. Tujuan PNI seperti yang disebutkan dalam risalah PPKI adalah mewujudkan Negara Republik Indonesia sebagai negara yang berdaulat, adil, makmur berdasarkan kedaulatan rakyat. Susunan pengurusnya sebagai berikut: Pimpinan utama adalah Ir. Soekarno, pemimpin kedua adalah Drs. Moh. Hatta, dan dewan pimpinan lainnya terdiri atas Mr. Gatot Tarunamiharja, Mr. Iwa Kusumasumantri, Mr. A.A. Maramis, Sayuti Melik, dan Mr. Sujono.
  • 15. PEMBENTUKAN BKR SIDANGKETIGA Badan ini bertugas menjaga keamanan rakyat. Dalam badan ini terhimpun unsur-unsur bekas anggota Peta, Heiho, Polisi, Seinenden, dan Keibodan. Awalnya, BKR dibentuk bukan sebagai kesatuan militer yang resmi. Hal itu untuk menghindari permusuhan dengan kekuatan-kekuatan asing yang masih ada di Indonesia. Akan tetapi, ketegangan politik yang terjadi pada bulan September menyadarkan pemerintah bahwa BKR tidak cukup untuk mempertahankan negara dari serangan musuh. Pada pertengahan bulan itu, tepatnya tanggal 16 September 1945, angkatan perang Inggris yang tergabung dalam South East Asian Command (SEAC) mendarat di Jakarta.
  • 16. PEMBENTUKAN BKR SIDANGKETIGA Kedatangan pasukan membuat para pemuda terpanggil untuk ikut serta mengangkat senjata dan mendirikan berbagai anggota kelaskaran pemuda seperti Hizbullah, Pemuda Indonesia Maluku, Angkatan Pemuda Indonesia (API), dan Pemuda Republik Indonesia di Aceh. Organisasi-organisasi ini memiliki satu tujuan: mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia. Maka, terjadi pertempuran yang sengit antara Sekutu dan para pemuda Indonesia. Melalui maklumat pemerintah tanggal 5 Oktober 1945, dibentuklah Tentara Keamanan Rakyat (TKR).