Tujuan penelitian ini adalah mencari signifikansi perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran tradisional tatap muka dan online.
Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Blended Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
1.
2.
3. PROSIDING
SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN TEKNOLOGI
INFORMASI (SNITI-3)-2016
MEMBANGUN DAERAH MELALUI INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
DALAM MENYONGSONG OTORITA DANAU TOBA (ODT) DAN
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
DISUSUN OLEH:
PANITIA SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI-3
FORUM INTELEKTUAL HARAPAN ANAK NEGERI BATAK
4. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
i
SUSUNAN DEWAN REDAKSI PROSIDING SEMINAR NASIONAL
INOVASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI 2016
Penanggung Jawab : Ketua Forum IHAN-Batak
Ketua Dewan Redaksi : Dr. Saronom Silaban, M.Pd (Unimed)
Dewan Penelaah : Prof. Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc (Unimed)
Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd (Unimed)
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si (Unimed)
Dr. Poltak Sihombing, M.Kom (USU)
Dr. Zakarias Situmorang, MT (Unika Medan)
Dr. Rahadi Wirawan, M.Si (Univ. Mataram)
Dr. Widyaningrum Indrasari, M.Si (UNJ)
Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd (Unimed)
Dr. Tumiur Gultom, M.Si (Unimed)
Dr. Mariati Simanjuntak, M.Pd (Unimed)
Dr. Betty M. Turnip, M.Pd (Unimed)
Editor Pelaksana : Dr. Juniastel Rajagukguk, M.Si (Unimed)
Dr (Cd) Kammer Sipayung, M.Pd (Univ. Nomensen)
Dr. Saronom Silaban, M.Pd (Unimed)
Desain Sampul : Dr. (Cd) Tonni Limbong, M.Kom (Unika Medan)
Layout : Ir. Roland Siregar, M.P (Univ. Sisingamangaraja)
Online : Dr. (Cd) Janner Simarmata, ST., M.Kom (Unimed)
5. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
ii
DAFTAR ISI
Nurdeli Lasniroha. S1,2*, Dinda Toral. S1,3, Yuna Sutria1,4, Juniastel Rajagukguk1
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa L. Agregatum
Group) YANG TERCEKAM AIR ........................................................................................... 1822
Rolan Siregar1*; Lasminar Siahaan1 dan Tumiur Gultom2
PELUANG PENGEMBANGAN SITUS-SITUS BUDAYA DAN TEMPAT SAKRAL
SEBAGAI UPAYA KONSERVASI LINGKUNGAN DI KAWASAN DANAU TOBA ............. 1826
Maskulino
POTENSI PENGEMBANGAN INTEGRATED AGROFORESTRY-APICULTURE UNTUK
PEMULIHAN EKOSISTEM DAERAH TANGKAPAN AIR DANAU TOBA DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.......................................................... 1830
Aswandi dan Cut Rizlani Kholibrina
APLIKASI RES3DINV DALAM PENENTUAN PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN
DISEKITAR PEMBUANGAN FLY ASH DESA NAULI 1 KABUPATEN TAPANULI
TENGAH ............................................................................................................................... 1837
Intan Syahyati 1*, Rita Juliani2, Rahmatsyah3
REALISASI STRATEGI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PRESENTASI KELAS DI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP
NOMMENSEN...................................................................................................................... 1842
Srisofian Sianturi* dan Febrina Lumbantobing
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ........................................................ 1845
Janner Simarmata1, As’ari Djohar2 , Janulis Paulus Purba3 , Enjang A. Djuanda4
6. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
iii
7. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
iv
SAMBUTAN
8. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
v
Sambutan Ketua Forum IHAN-BATAK
Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi (SNITI-3)-2016
“Membangun Daerah Melalui Inovasi Dan Teknologi Informasi Dalam Menyongsong
Otorita Danau Toba (ODT) Dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”
Samosir, 11-12 November 2016
Salam Sejahtera,
Yang terhormat Bapak Bupati Kabupaten Samosir,
Yang kami hormati pejabat Muspida Kabupaten Samosir
Yang kami hormati Bapak Penasehat IHAN-BATAK
Yang kami hormati Bapak Nara Sumber,
Yang kami hormati Panitia
Yang kami hormati Peserta SNITI III Tahun 2016
Hadirin sekalian, seorang filosof Yunani kuno yang bernama Plato yang membuat sebuah tempat
berkumpulnya para filosof untuk bertukar pikiran, bertukar pandangan satu sama lain. Di samping para
filosof, datang juga ke perkumpulan itu masyarakat umum. Mereka ikut menyaksikan dan menyimak apa
yang menjadi bahan berdebatan para filosof itu. Tempat perkumpulan itu terletak di taman kota bernama
Academos, dan nama perkumpulan itu pun diberi nama akademia dan anggota perkumpulan itu disebut
civitas akademica.
Hadirin yang berbahagia, apa yang dilakukan Plato itulah yang kini dikukuhkan menjadi tradisi bagi
IHAN-Batak, yaitu tradisi akademik melalui Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi. Karena
itu setiap tahun IHAN-Batak melaksanakan tradisi akademiknya. Karena dengan tradisi akademik ini,
para dosen, guru, peneliti, mahasiswa di perguruan tinggi dapat berinovasi kreasi ilmiah khususnya
dalam pengembang wilayah sekitar Danau Toba, khususnya kabupaten Samosir.
Hadirin sekalian, untuk menjamin tumbuhnya sebuah tradisi akademik mensyaratkan adanya dua jenis
kebebasan yaitu kebebasan akademik (Academic freedom) dan kebebasan mimbar akademik (The
freedom of academic deis). Kebebasan akademik adalah kebebasan yang menjamin para dosen dan
mahasiswa (Civitas akademica) untuk saling menyampaikan, mempertahankan, dan menguji pandangan
dan penemuan ilmiahnya dalam hubungan yang setara dan dalam suasana kesejawatan. Sedang
kebebasan mimbar akademik adalah kebebasan yang menjamin para dosen dan mahasiswa untuk
menyampaikan pandangan dan temuan ilmiahnya kepada masyarakat luas, yang memberi peluang
kepada masyarakat utuk menguji, menerima, mengadopsi dan bahkan mengikuti pandangan dan temuan
ilmiah itu.
Hadirin sekalian, kehidupan tradisi akademik ini tercermin di dalam dua bentuk aktivitas yaitu berupa
forum-forum ilmiah dan publikasi ilmiah. Forum ilmah antara lain berupa seminar, stadium generale,
panel diskusi, work shop. Sedangkan publikasi ilmiah berupa buku, jurnal, buletin, paper model,
prototype, dsb.
Hadirin sekalian, Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi ini menurut hemat saya merupakan
bagian dari upaya kita untuk memperkokoh dan mengakselerasikan proses penguatan tradisi akademik
pada perguruan tinggi khususnya di Sumatera Utara sebagai salah satu wujud sumbangsih ilmiah,
sebagai sebuah persiapan dampak Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan Otorita Danau Toba (ODT).
Semoga SNITI III tahun 2016 yang diselenggarakan ini memberi konstribusi yang besar dalam upaya
memperkokoh tradisi akademik, yang pada giliranya dengan tradisi akademik yang kokoh perguruan
tinggi di Indonesia akan bisa menjadi faktor penentu dalam upaya membangun bangsa Indonesia yang
maju dan bermartabat.
Akhirnya, izinkan saya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada segenap panitia baik yang berasal
dari berbagai Perguruan Tinggi. Di Sumatera Utara Terimakasih kepada bapak Bupati Samosir, Nara
sumber dan segenap peserta, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi Masyarakat Kabupaten Samosir.
Terimakasih.
Ketua Forum IHAN-Batak,
Dr. Zakarias Situmorang, MT
9. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
vi
Sambutan Ketua Panitia SNITI-3 2016
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Seminar
Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi (SNITI-III) yang ketiga dapat terlaksana pada hari ini. Seperti
pada tahun-tahun sebelumnya, SNITI-III ini merupakan kegiatan tahunan dari Forum Intelektual
Harapan Anak Negeri-Batak (FIHAN-Batak) dan berlangsung selama dua hari yakni tanggal 11-12
Nopember 2016 di Rogate Beach Hotel, Ambarita Kabupaten Samosir. Berbeda dengan tahun
sebelumnya, SNITI-III kali ini dirangkai dengan beberapa kegiatan akademik yakni pelaksanaan Seminar
Nasional dan Workshop tiga pilar pembangunan daerah (Pendidikan, Pertanian dan Pariwisata).
Sesuai dengan tema yang diangkat dalam seminar kali ini yakni Membangun Daerah Melalui Inovasi Dan
Teknologi Informasi dalam Menyongsong Otorita Danau Toba (ODT) dan Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA), maka hal itu jugalah yang mendasari kegiatan ini dilaksanakan di daerah, tepatnya di tengah-
tengah danau Toba yakni Pulau Samosir. Jarak dari Kota Medan ke Pulau Samosir kurang lebih 200 km
ternyata tidak menyurutkan niat para peserta hadir dalam kegiatan SNITI ini. Terbukti bahwa sebanyak
494 orang dari berbagai institusi dan perguruan tinggi di Indonesia seperti Aceh, Medan, Jakarta, Bogor,
Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Sulawesi dan daerah lainnya sangat antusias dan mendaftar sebagai
pemakalah dalam kegiatan ini.
Tingginya antusiasme para peserta yang dating dari seluruh penjuru tanah air sebaiknya menjadi
perhatian khusus dari pemerintah kabupaten di sekitar pinggiran Danau Toba. Sebab kedatangan para
peserta ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian dan menjadi duta pariwisata bagi daerah
Samosir setelah selesai mengikuti SNITI-III. Selain dapat meningkatkan perekonomian dan kunjungan
wisata, kegiatan SNITI-III ini juga dapat menjadi forum ilmiah bagi pemerintah daerah (Pemda) dengan
para peneliti dan akademisi untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di daerah tersebut. Seperti
diketahui bahwa peran serta para akademisi dan peneliti sangat penting dalam mempengaruhi
perubahan-perubahan suatu masyarakat.
Peran dan fungsi akademisi dapat diwujudkan dalam bentuk membangun gerakan pembelajaran
masyarakat untuk mendorong terciptanya transformasi sosial. Jarak yang lebar antara pemerintah
daerah dengan para akademisi dan peneliti perlu dihilangkan sehingga menjadi mitra dalam pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan.
Selama kurang lebih lima bulan, panitia dengan kesungguhannya dan tanpa kenal lelah telah
mempersiapkan kegiatan SNITI-III ini dengan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Bupati Samosir
sekaligus penasehat Forum IHAN-Batak Drs. Rapidin Simbolon, M.M, kepada Bapak Prof. Dr. Syawal
Gultom, M.Pd dan Prof. Dr. BornokSinaga, M.Pd masing-masing selaku penasehat Forum IHAN-Batak,
para Kepala SKPD di lingkungan Kabupaten Samosir dan semua pihak yang turut serta membantu
panitia sehingga SNITI-III ini dapat terselenggara. Ucapan terimakasih yang setinggi-tingginya juga kami
sampaikan pada para narasumber Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Dr. Mesdin Simarmata, M.Sc dan Dr.
Pontas Sinaga, M.Sc atas perhatiannya yang sangat besar kepada panitia. Secara khusus kepada rekan-
rekan panitia, saya mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas dukungan dan kerja kerasnya
sehingga SNITI-III ini dapat terselenggara.
Akhir kata, kepada para peserta seminar baik sebagai pemakalah, peserta workshop maupun non
pemakalah, kami mengucapkan selamat dating dan selamat mengikuti seminar, semoga kegiatan ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi bagi
bangsa dan Negara yang kita cintai ini.
Terima kasih, salam.
Ketua Panitia SNITI-3 2016
Dr. Juniastel Rajagukguk, S.Si., M.Si
10. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
1845
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS BLENDED
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Janner Simarmata1, As’ari Djohar2, Janulis Paulus Purba3, Enjang A. Djuanda4
Program Studi Administrasi Perkantoran – Universitas Negeri Medan1
Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan – Universitas Pendidikan Indonesia,2,3,4
jannersimarmata@gmail.com1, njangwae@gmail.com4
Abstrak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dengan pretest-posttest control
group design. Data diperoleh dengan menggunakan instrumen angket dan test. Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa Kelas XI yang mengambil mata pelajaran Sistem Basisdata pada SMK Medikacom Bandung. Tujuan
penelitian ini adalah mencari signifikansi perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan pembelajaran tradisional tatap muka dan online.
Dari Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil implementasi model pembelajaran blended learning dapat
diterapkan dengan baik karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata kunci : Model Pembelajaran, Blended Learning, Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Pendidikan kejuruan sebagai pendidikan khusus, direncanakan untuk menyiapkan peserta didik
yang mampu memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional dibidang kejuruan. Lulusan
pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja
dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja sesuai dengan bidang keahlian secara
kompetitif dan profesional.
Sistem pendidikan yang dilaksanakan pada pendidikan kejuruan seyogianya mampu mencerminkan
proses memanusiakan manusia; dalam arti peserta didik diberi kesempatan membelajarkan diri untuk
mengaktualisasikan semua potensi yang dimilikinya menjadi kemampuan profesional yang dapat
dimanfaatkan dalam dunia kerja. Pandangan ini sejalan dengan pendapat yang disarikan dari Finch dan
Crunkilton (1984: 13), bahwa: “Hasil belajar atau kemampuan yang telah dikuasai diharapkan dapat
memberikan kontribusi pada pengembangan diri peserta didik, sehingga mereka mampu bekerja sesuai
dengan tuntutan dunia kerja”.
SMK merupakan sekolah yang mempersiapkan siswanya dengan berbagai kompetensi keahlian di
bidang tertentu untuk dapat memasuki dunia kerja. Dengan dibekali kompetensi keahlian tersebut para
siswa seharusnya dapat terampil, terdidik dan professional serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi secara optimal dan produktif, sehingga siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dapat siap
menjadi tenaga kerja tingkat menengah dan dapat bersaing dalam perkembangan era teknologi ini.
Terkait dengan peran guru sebagai agen pembelajaran, guru dituntut dapat memberikan
pembelajaran secara optimal dengan menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik siswa. Wina Sanjaya (2010: 14) menegaskan bahwa seorang guru perlu
memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang
dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa, termasuk di
dalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektivitas
pembelajaran.
Sistem Basisdata adalah salah satu mata pelajaran wajib dasar paket keahlian Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL) untuk mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan
dengan materi mata pelajaran dalam merancang suatu materi ajar tentang memahami, menerapkan, dan
menjelaskan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Sistem Basisdata adalah salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting pada kompetensi
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan peneliti di
salahsatu sekolah, ternyata masih banyak siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar minimal yakni
75, rata-rata dari siswa baru mencapai ketuntasan 70, sehingga banyak siswa harus melakukan remedial.
Selain masih rendahnya ketuntasan belajar, motivasi belajar siswa juga masih rendah, hal ini terlihat dari
kurangnya persiapan siswa ketika waktunya pelajaran dimulai di kelas.
Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam mengimplementasi Structur Query Language (SQL).
Penyebab dari kesulitan lainnya adalah mata pelajaran Sistem Basisdata hanya disampaikan satu kali
dalam seminggu dengan alokasi waktu 2 jam, tidak ada pengulangan materi oleh guru pada minggu
selanjutnya, dan sumber belajar yang digunakan berupa catatan, buku yang dipinjam dari perpustakaan,
dan modul yang diberikan guru.
11. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
1846
BLENDED LEARNING
Cheung & Hew (2011 : 1319) menjelaskan blended learning sebagai kombinasi antara face to face
learning dan online learning. Sementara Samarescu. N (2016 : 620) mengatakan bahwa Blended
learning merupakan bentuk pembelajaran campuran yang menggabungkan pembelajaran tradisional
dengan teknologi yang tersedia saat ini.
Khan et al (2012 : 311) menyebutnya bahwa Blended learning diberi nama yang berbeda sepanjang
tahun, seperti 1) hybrid instruction, 2) mediated learning, 3) technology enhanced instruction, 4) web
enhanced instruction, dan 5) web assisted instruction. Saat ini, blended learning tampaknya menjadi
istilah secara "de facto" yang mengacu pada lingkungan belajar campuran. Di sisi lain, blended learning
dikritik karena campuran yang dimaksud terjadi tidak dalam pembelajaran, tetapi dalam pengajaran.
Dalam penerapannya blended learning menggabungkan berbagai sumber secara fisik dan maya
(virtual) dengan pendekatan seperti disajikan pada Tabel 1 berikut :
Tabel 1. Pendekatan Blended Learning
Live face-to-face (formal) Live face-to-face (informal)
Instructor-led classroom
Workshops
Coaching/monitoring
On-the-job (OTJ) training
Collegial connections
Work teams
Role modeling
Virtual Collaboration / synchronous Virtual collaboration/ asynchronous
Live e-Learning classes
E-mentoring
E-mail
Online bulletin boards
Listservs
Online communities
Self-paced learning Performance support
Web learning modules
Online resource links
Simulations
Scenarios
Video and audio CD/DVDs
Online self-assessments
Workbooks
Help System
Print job aids
Knowledge databases
Documentation
Performance/decision support tool
Sumber : Allison Rosset, Felicia Douglis, and Rebecca V. Fraze (2003:1)
Berdasarkan empat klasifikasi tersebut, kemudian dikembangkan menjadi enam jenis e-learning
yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2. Klasifikasi e-learning sebagai konsep dasar Blended Learning
Klasifikasi Presentasi
Komunikasi
Elektronik
Sebutan Pembelajaran
Tipe I YA TIDAK Tatap Muka
Tipe II TIDAK TIDAK Belajar Mandiri
Tipe III TIDAK YA Tidak sinkron
Tipe IV YA YA Sinkron
Tipe V PILIHAN YA Blended/Hybrid-Tidak Sinkron
Tipe VI YA YA Blended/Hybrid-Sinkron
Sumber: Negash dan Wilcox (2007: 3)
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dengan pretest-posttest
control group design. Sampel penelitian adalah siswa yang mengambil mata pelajaran Sistem Basisdata
pada SMK Medikacom yang terdiri dari dua kelas, yaitus satu kelas sebagai kelompok eksperimen
berjumlah 33 orang dengan menerapkan model pembelajaran blended learning dan satu kelas yang lain
sebagai kelompok kontrol yang berjumlah 31 orang dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Adapun desain one group pretest post-test ditunjukkan pada Tabel 3.
12. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
1847
Tabel 3. Rancangan Penelitian Quasi Eksperimen
Kelompok Tes Awal Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen TE 1 XE TE 2
Kontrol TK 1 XK TK 2
Diadopsi dari MC Millan dan Schumacher (2001), Fraenkel & Wallen, (1993)
Keterangan:
TE1: Pengukuran awal yang diberikan pada kelompok eksperimen sebelum pembelajaran
Blended Learning.
TE2: Pengukuran akhir yang diberikan pada kelompok eksperimen setelah pembelajaran
Blended Learning.
TK1: Pengukuran awal yang diberikan pada kelompok kontrol sebelum model konvensional .
Tk2: Pengukuran akhir yang diberikan pada kelompok kontrol sesudah model konvensional.
XE: Perlakuan pada eksperimen yaitu Implementasi Model Pembelajaran Blended Learning.
XK: Perlakuan pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran dengan model konvensional.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Penelitian. Pada pertemuan awal dengan siswa dilakukan pretes sebelum
dilaksanakannya pembelajaran. Pretes dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada sebuah
materi pelajaran. Hasil pretes siswa diperoleh kesimpulan bahwa siswa masih tergolong kepada kurang
mampu dalam menyelesaikan soal-soal tentang materi tersebut. Kesulitan-kesulitan siswa tersebut dapat
dilihat dari kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan ketika menjawab pertanyaan yang diberikan.
Berikut adalah penyajian data hasil akhir uji kelas eksprimen dan kontrol.
Tabel 4. Penyajian Data Hasil Akhir Uji Kelas Eksprimen dan Kontrol
Kelompok Treatment Statistik KELAS A Kelompok Treatment Statistik KELAS B
Eksperimen
Pre tes
n 33
Kontrol
Pre tes
n 31
rata2 64,83 rata2 65,38
sd dev 10,13 sd dev 8,13
max 84,44 max 84,44
min 48,89 min 44,44
Pos tes
n 33
Pos tes
n 31
rata2 85,7 rata2 73,25
sd dev 8,23 sd dev 7,63
max 97,78 max 88,89
min 57,78 min 46,67
N-Gain
n 33
N-Gain
n 31
rata2 0,57 rata2 0,21
sd dev 0,25 sd dev 0,18
max 0,92 max 0,62
min 0 min -0,29
Gambar 1. Penyajian Data Hasil Akhir Uji Kelas Eksprimen dan Kontrol
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Pretes
Eksperimen
Postes
Eksperimen
Pretes
Kontrol
Postes
Kontrol
Eksprimen
Kontrol
eksperimen kontrol gain
KELAS
SISWA
13. Prosiding Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Informasi SNITI- 3 ISSN: 2548-4540
Samosir, 11-12 November 2016
1848
Tabel 4 di atas menunjukkan kelompok eksprimen sebelum diberikan treatment nilai rata-data siswa
adalah 64,83 persen sedangkan kelas kontrol rata-rata 65,38 persen. Setelah diterapkam model
pembelajaran blended learning, sangat terlihat perbedaan hasil dimana kelas eksprimen dengan rata-rata
85,7 persen dan kelas kontrol dengan rata-rata 73,25 persen.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa model
pembelajaran blended learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa, ini dibuktikan dengan
meningkatnya jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas dari (64,83%) menjadi (85,7%) dan dengan
menggunakan model pembelajaran blended learning maka hasil belajar siswa akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Allison Rosset, Felicia Douglis, and Rebecca V. Fraze (2003:1), Strategies for Building Blended Learning
http://admin.umt.edu.pk/Media/Site/UMT/SubSites/ctl/FileManager/CTL/Queens/Strategies%20
Building%20Blended%20Learning.pdf
Cheung, WS; Hew, KF (2011). Design and evaluation of two blended learning approaches: Lessons
learned. Australasian Journal of Educational Technology, 2011, v. 27 n. 8, p. 1319-1337
Finch, C. dan Crunkilton, J.R. (1984). Curriculum Development in Vocational and Technical Education :
Planning,Content and Implementation. Boston : Allyn and Bacon, Inc.
Khan. AI, Noor-ul-Qayyum, Shaik. MS, Ali. AM, Bebi. CV. (2012). Study of Blended Learning Process in
Education Context, I.J. Modern Education and Computer Science, 2012, 9, 23-29 Published Online
September 2012 in MECS (http://www.mecs-press.org/) DOI: 10.5815/ijmecs.2012.09.03
Samarescu, N. (2016). The teacher’s role in blended learning and teaching, The 12th International
Scientific Conference eLearning and Software for Education Bucharest, April 21-22, 2016
10.12753/2066-026X-16-270.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Solomon Negash, Marlene V. Wilcox, (2008). Handbook of Distance Learning for Real-Time and
Asynchronous Information Technology Education, IGI Global.