SlideShare a Scribd company logo
1 of 101
Download to read offline
SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
KABUPATEN CILACAP
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Administrasi
Oleh :
Wajirah
NIM : D1107525
PROGRAM S-1 NON REGULER
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
55
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, 12 Maret 2010
Drs. Is Hadri Utomo, M.Si.
NIP. 195909071987021001
56
MOTTO
” Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu
(tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-
jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk”. (QS. Al Anbiyaa’ : 31)
Rasulullah S.A.W bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang
selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian”
( Al-Hadist)
57
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT
karya ini kupersembahkan kepada :
Ibuku, Ibuku, Ibuku
Bapakku
Kakakku, dan adik-adikku
Almamater
58
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Pada Hari : Kamis
Tanggal : 08 April 2010
Ketua : Drs. Sudarto, M.Si. ( )
NIP. 195502021985031006
Sekretaris : Herwan P, S.Sos., M.Si. ( )
NIP. 197505052008011033
Penguji : Drs.Is Hadri Utomo, M.Si. ( )
NIP. 195909071987021001
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta,
Dekan
Drs. Supriyadi SN, SU
NIP. 195301281981031001
59
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan dari
Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis
untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. selaku pembimbing, yang telah banyak
membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
2. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos.,M.T.I. selaku pembimbing akademis, yang
telah memberi bimbingan akademis dan bantuan dalam menyelesaikan
studi.
3. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos, M.T.I. selaku Sekretaris Program S1-Non
Reguler Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. dr. Bambang Setyono, MMR selaku Direktur RSUD Kabupaten Cilacap
60
6. Ibu Retno Safitri dan ibu Sri Erawati selaku staff unit Rekam Medis yang
telah membantu kelancaran penelitian.
7. Semua pimpinan dan staff di RSUD Kabupaten Cilacap.
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Negara yang telah
menyampaikan ilmu dan budi pekerti selama penulis belajar di UNS.
9. Semua pimpinan dan karyawan FISIP UNS.
10. Johan Fidianto S.Pd yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya
kepada penulis.
11. Teman-temanku Non Reguler Administrasi Negara angkatan 2007.
12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Penulis haturkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi-
tingginya.
Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran akan penulis perhatikan. Meskipun demikian penulis
berharap agar penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang
lebih mendalam maupun bagi siapapun yang membutuhkannya.
Surakarta, April 2010
Peneliti
61
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN MOTTO....................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v
KATA PENGANTAR....................................................................................... vi
DAFTAR ISI..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................. x
DAFTAR BAGAN........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii
ABSTRAK....................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9
E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 9
F. Kerangka Pemikiran................................................................... 25
G. Metode Penelitian ...................................................................... 29
BAB II DESKRIPSI LOKASI....................................................................... 36
A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap .......................... 36
B. Kedudukan Visi, Misi, dan Tugas .............................................. 37
C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas...................................... 40
D. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit............................................... 47
62
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 54
A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap ............................. 55
1. Sub Sistem Input (Data Masukan) ....................................... 60
2. Sub Sistem Proses................................................................ 65
3. Sub Sistem Output (Hasil Keluaran).................................... 70
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 80
A. Kesimpulan ................................................................................ 80
1. Sistem Input (Data Masukan) .............................................. 80
2. Sistem Proses ....................................................................... 81
3. Sistem Output (Data Keluaran)............................................ 82
B. SARAN...................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 85
LAMPIRAN
63
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap ........4
Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003-2007......6
Tabel 1.3 Layanan Kesehatan Rawat Inap RSUD Kabupaten Cilacap..................7
Tabel 3.1 Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009.63
Tabel 3.2 Jenis Data dan Sistem Pelaporan RSUD Kabupaten Cilacap...............74
Tabel 3.3 Data Kegiatan RSUD Kabupaten Cilacap….......................................78
64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hubungan fakta, data, arsip dan informasi.....................................13
Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Dasar dan Model dasar dengan
penyimpanan data..........................................................................16
Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran...........................................................27
Gambar 1.4 Bagan Model Analisis Interaktif………………………................34
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Cilacap………..................46
Gambar 2.2 Alur Proses Layanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap.........52
Gambar 3.1 Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di RSUD
Kabupaten Cilacap……………………………………………….58
Gambar 3.2 Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di
RSUD Kabupaten Cilacap………………………………………..59
Gambar 3.3 Tampilan Layar Registrasi Pasien di RSUD Kabupaten Cilacap...61
65
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara
2. Bukti Penelitian
3. Surat Rekomendasi Penelitian / Survei
4. Journal International
5. Formulir Data Standar Rumah Sakit (RL1-RL6)
66
ABSTRAK
Wajirah (D1107525). Skripsi. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, 84
halaman.
Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan
sekaligus penghematan bagi rumah sakit. Komputerisasi sistem informasi
pelayanan merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah
sakit yang berstatus BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu
pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan
perkembangan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap antara lain memberikan
pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada
konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem
informasi mempunyai peranan penting di RSUD Kabupaten Cilacap khususnya
dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Sistem
Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap mencakup tiga
aktivitas yaitu input, proses dan output, yang dalam pelaksanaanya dipengaruhi
oleh faktor pendorong dan penghambat, dengan tujuan akhirnya yaitu penggunaan
sistem informasi pelayanan kesehatan secara baik dan benar. Penelitian ini
dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dengan
pertimbangan peran penting RSUD bagi kesehatan masyarakat. Penelitian ini
berbentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik
analisis data kualitatif, yaitu dengan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga
komponen yang saling terkait, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan
simpulan atau verifikasi.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap
mekanismenya dengan mekanisme pelaporan, yaitu informasi yang dihasilkan
dari data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan
akan dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan
agar informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik
sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang
dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sehingga nantinya akan dibuat
perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti diharapkan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mampu mempertahankan atau
mengembangkan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi
pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Cilacap.
67
ABSTRACT
Wajirah (D1107525). Thesis. Health Service Information System in the
Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Faculty of Social and Political
Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta. 2010. 84 pages.
Information system becomes an important factor to improve services as
well as savings for hospitals. Computerized information system services the right
solution to solve the problem. Regional Public Hospital at Cilacap Regency is one
of Cilacap district hospitals with the status of BLUD, and continues to increase
the quality of service and hospital facilities. Regional Public Hospital at Cilacap
Regency show progress in providing health services to the community of Cilacap
in particular. The mission of Public Hospital at Cilacap Regency among others,
provide services which are promotive, preventive, curative and rehabilitative to
the consumer in a timely, accurate, safe, and comfortable, this makes the
information system has an important role in Regional Public Hospital at Cilacap
Regency, particularly in the health service to the community. Based on the
explanation above, this research aims to find out how the Health Service
Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Health
Service Information System in Regional Public Hospital at Cilacap Regency
include three activities, namely input, process and output, which the
implementation was influenced by the driving force and inhibitors, with the final
goal of using health care information systems are good and right. The research
was implemented at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency with
consideration of Cilacap Regency important role for public health hospitals. This
research is a qualitative descriptive form. Data collection techniques using
observation technique, documentation and interview. Techniques of data analysis
using qualitative data analysis techniques, namely the interactive analytical model
consists of three interrelated components, namely data reduction, data presentation
and conclusions or verification.
From the research results can be seen that the Health Service Information
System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency the mechanism with
the reporting mechanism, the information generated from input data and then
processed and finally the output will be reported or sent to the institutions
concerned. This is intended to allow the information generated is also used as a
feedback as evaluation material or monitoring implementation of the programs do
by Regional Public Hospital at Cilacap Regency, which will be made
improvements or improving the quality of existing health services.
The suggestion can be given by the researchers expected the Regional
Public Hospital at Cilacap Regency was able to maintain or expand the use of
Information Technology in health service information systems for Cilacap district
community.
xiii
68
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang
diselenggarakan oleh suatu negara. Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28
H dan Undang Undang Kesehatan Nomor 23/1992 menetapkan bahwa kesehatan
adalah hak fundamental setiap warga. Oleh karena itu negara bertanggung jawab
dalam pengaturan hak hidup sehat bagi penduduknya. Begitu pentingnya arti
hidup sehat, telah menjadikan kesehatan menjadi kebutuhan hidup manusia yang
utama di samping kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan bagi masyarakat, pemerintah mengupayakan dengan disediakannya
sarana dan prasarana kesehatan, salah satunya adalah dengan membangun Rumah
Sakit.
Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa
pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit
memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit
juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat
tergantung pada status kepemilikan rumah sakit. Misi rumah sakit tidak terlepas
dari misi layanan sosial, namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah
sakit tetap terjadi konflik kepentingan dari berbagai pihak. Konflik kepentingan
berbagai pihak ini dapat bersumber dari klasifikasi organisasi rumah sakit.
1
69
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan
tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam
organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu secara cepat dan tepat
mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar
dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan. Oleh karena itu dalam hal ini organisasi harus bisa
memanfaatkan perkembangan infomasi untuk mencapai tujuannya. Dengan
menggunakan informasi akan diperoleh data yang akurat untuk dapat diambil
keputusan yang tepat sehingga organisasi bisa berkembang ke arah yang positif.
Dengan demikian organisasi dapat tetap eksis dalam perubahan yang terjadi di
lingkungannya terutama perkembangan informasi.
Dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63
dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar
dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan
dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir
disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan
dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system). Sistim
Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana
pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk
70
operasional sebuah rumah sakit. Berbagai pengalaman rumah sakit yang
menggunakan sistem administrasi konvensional, menunjukkan banyaknya
kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi
antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat,
akurat, dan terintegrasi. Laba yang dimaksud di sini adalah laba secara financial
maupun laba non financial.
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi
bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya
tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti departemen atau lembaga
suatu instansi pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi direktorat, bidang dan
bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai
organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di
masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi di
masa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah
satu rumah sakit yang saat ini telah berubah statusnya menjadi BLUD dan terus
berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah
sakit. Semakin hari RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan existensinya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya.
Misi RSUD Kabupaten Cilacap, salah satunya antara lain memberikan pelayanan
yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen
secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi
71
mempunyai peranan penting dalam RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
RSUD Kabupaten Cilacap merupakan Rumah Sakit tipe B. Rumah Sakit
Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap Kabupaten
yang menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas. RSUD Kabupaten Cilacap
mempunyai jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak, yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis
RSUD Kabupaten Cilacap
Tahun 2009
o
TENAGA MEDIS DAN
PARAMEDIS
JUMLAH SDM
.
.
.
.
.
A. Tenaga Medis
Dokter Spesialis Bedah
Dokter Spesialis Obsgyn
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Dokter Spesialis Anak
Dokter Spesialis Radiologi
Dokter Spesialis Saraf
Dokter Spesialis THT
Dokter Spesialis Mata
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
Dokter Spesialis Patologi Klinik
3 Orang
3 Orang
2 Orang
3 Orang
1 Orang
2 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
72
.
.
.
.
0.
1.
2.
3.
.
.
.
.
.
.
Dokter Spesialis Anestesi
Dokter Gigi dan Mulut
Dokter Umum
B. Tenaga Paramedis
Tenaga Perawat
C. Tenaga Penunjang Pelayanan
Medis
Tenaga Apoteker
Tenaga Psykologi
Tenaga Sarjana Gizi
Tenaga Ahli Gizi
Tenaga Analis Kesehatan
Tenaga Asisten Apoteker
Tenaga Penunjang Pelayanan Medis
lain
Tenaga Non Medis
1 Orang
3 Orang
10 Orang_+
32 Orang
157 Orang
4 Orang
2 Orang
3 Orang
5 Orang
9 Orang
12 Orang
16 Orang
130 Orang_+
181 Orang
73
.
.
.
Jumlah Tenaga Keseluruhan 370 Orang
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap
Setiap tahun RSUD Kabupaten Cilacap selalu menetapkan target
pendapatan, dan hal tersebut selalu menjadi motivasi bagi karyawan RSUD
Kabupaten Cilacap untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan sistem informasi
pelayanan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan.
Realisasi pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap dari tahun 2003 – 2009 dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.2
Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap
Tahun 2003 – 2009
o.
TAHUN REALISASI
PENDAPATAN
KETER
ANGAN
2003 Rp. 7.730.728.100,-
74
.
.
2004 Rp. 8.972.911.466,-
.
2005 Rp. 11.081.059.934,-
.
2006 Rp. 14.176.196.473,-
.
2007 Rp. 17.312.112.191,-
.
2008 Rp. 21.455.369.820,-
.
2009 Rp. 25.881.004.571,-
Target Pendapatan 2009 : Rp. 25.000.000.000,-
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap
Layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Cilacap dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
a. Layanan Kesehatan Rawat Jalan, yaitu layanan yang mengelola data-data
dan aktivitas layanan medis rawat jalan, meliputi:
· Poliklinik Penyakit dalam
· Poliklinik Bedah
· Poliklinik Obsgyn/ KB
· Poliklinik Anak/ KIA
· Poliklinik Akupuntur Medis
75
· Poliklinik Kulit Kelamin dan Kecantikan
· Poliklinik Mata
· Poliklinik THT
· Poliklinik Saraf
· Poliklinik Umum
· Poliklinik Gigi dan Mulut
· Poliklinik Konsultasi Psikologi
· Poliklinik Konsultasi Gizi
· Fisioterapi
b. Layanan Kesehatan Rawat Inap, yaitu layanan yang mengelola data-data dan
aktivitas layanan medis rawat inap yang memiliki 238 tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 1.3
Fasilitas Pelayanan Rawat Inap
RSUD Kabupaten Cilacap
Tahun 2009
o.
R
UANG
U
TAMA
I
U
TAMA
I
I
K
ELAS
I
K
ELAS
I
I
K
ELAS
I
II
J
UMLAH
.
.
.
.
Wi
jaya
Kusuma
Fl
amboyan
As
ter
M
awar
1
5
4
2
0
1
1
2 4
1
0
2
0
3
6
3
15
20
12
25
40
40
22
12
76
.
.
.
.
.
0.
1.
2.
Da
hlia
Bo
ugenvil
An
ggrek
Ca
telyya
M
elati
IC
U
Int
ermedit
Ke
nanga
5 7 0
2
2
1
6
4
6
2
6
16
4
6
26
JU
MLAH
1
9
2
6
1
2
2
1
1
40
23
8
Sumber: RSUD Kabupaten Cilacap
c. Layanan Kesehatan Medis 24 Jam, antara lain meliputi:
· Instalasi Rawat Inap
· Instalasi Gawat Darurat / IGD
· Instalasi Bedah Sentral / IBS
· Instalasi Perawatan Intensif / ICU
· Instalasi Radiologi
· Instalasi Farmasi
· Instalasi Laboratorium (on call)
· Informasi / reception
· Pelayanan Ambulance
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul ”SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH
77
SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang
diambil sebagai berikut :
“Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka penelitian ini
mempunyai tujuan untuk :
“Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.”
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan Ilmu
Administrasi Negara terutama dalam bidang Sistem Informasi Manajemen.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
atau wawasan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya kepada
pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan dalam mengelola Rumah Sakit
Umum Daerah secara baik dan profesional, terutama yang berhubungan dengan
layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
78
E. Tinjauan Pustaka
Beberapa buku acuan di gunakan sebagai dasar untuk menjelaskan
variabel-variabel yang saling berhubungan. Untuk menjelaskan judul, maka akan
di jelaskan beberapa definisi yang menyangkut hal tersebut. Diantaranya konsep
tentang arti sistem, informasi, pelayanan, kesehatan, dan sistem informasi
pelayanan kesehatan.
Dari judul yang dikemukakan diatas, berikut ini akan penulis uraikan
batasan dan pengertian dari istilah-istilah yang membentuk variable diatas :
a. Sistem
Definisi sistem menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem
Informasi Manajemen cetakan I, yaitu:
“Sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan”. (2004: 5)
S. Prajudi dalam Moekijat (1996:3) mengatakan bahwa :
“Sistem sebagaimana yang telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu
adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau
komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan
pemprosesan atau pengolahan yang tertentu”.
Sedangkan sistem dalam Ensiklopedi Administrasi menjelaskan bahwa
sistem dalam Bahasa Indonesia yaitu:
“Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu
kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi”.
(Moekijat, 1996 : 4)
Dan menurut The Liang Gie dalam Moekijat pada buku Pengantar Sistem
Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa :
79
“Sistem diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-
unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna
mencapai maksud tertentu”.
(The Liang Gie dalam Moekijat, 1996: 3-4)
Menurut The Liang Gie, sistem adalah:
“Suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebutuhan untuk
melaksanakan suatu fungsi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996:4).
Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa sistem
adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung
dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
b. Informasi
Dalam pemahaman sistem informasi pelayanan didalamnya tercakup pula
pemahaman tentang informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi
dengan pengertian yang sama, namun secara konsepsional ada perbedaan yang
prinsipal antara yang disebut data dan informasi. Oleh karena itu akan
dikemukakan terlebuih dulu pengertian data, dimana informasi itu sendiri berasal
dari data, sehingga yang dipakai dalam membuat keputusan adalah informasi,
bukan data. Sondang P. Siagian dalam bukunya Sistem Informasi untuk
pengambilan keputusan yang dikutip oleh Moekijat (1996: 6), mengatakan bahwa:
“Ada perbedaan yang konseptual antara data dan informasi. Perbedaan
yang biasanya dibuat adalah dengan mengatakan bahwa data adalah ”bahan baku”
yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi.
Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidaklah
80
mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang
mempunyai nilai, dalam arti bahwa, informasi akan memudahkan seseorang
pimpinan untuk mengambil keputusan”.
Menurut Murdick et al (1984) secara singkat dapat dirumuskan bahwa data
adalah :
“Fakta-fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan,
biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil
kembali untuk pengambilan keputusan”.
(Wahyudi K dan Subando A. M, 2001 : 11)
Sedangkan menurut Drs. S. Pramudji, M.P.A dalam Moekijat, data adalah :
“Fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk perhitungan
dan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan atau operasi-
operasi yang secara pasti mengarah pada suatu akhir”.
(Moekijat, 1996 : 6)
Dari penjelasan diatas jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber
informasi, bahan informasi dan dengan sendirinnya erat hubungannya dengan
informasi, namun masih merupakan suatu kenyataan yang masih mentah, masih
berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.
Sedangkan informasi adalah seperti yang dijelaskan oleh Gordon B Davis,
informasi adalah :
“Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi
penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau
mendatang”. (Gordon B Davis, 2002 : 28)
Sedangkan menurut Burch dan Strater dalam Moekijat menyatakan bahwa
informasi adalah :
“Information is the aggregation or processing of data to provide
knowledge or intelligence. (Informasi adalah pengumpulan atau
pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan)”.
(Moekijat, 1996 : 6)
81
Sudah dijelaskan beberapa pengertian informasi, maka jelaslah bahwa
informasi sebagai data-data yang sudah diolah untuk mmberikan pengertian bagi
seorang pimpinan digunakan sebagai suatu pengambilan keputusan. Pengelolaan
data untuk menjadi sebuah informasi dapat dilakukan dengan alat pengolahan
manual, mesin manual, mesin elektronik, atau komputer.
Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data.
Data kemudian dimasukkan ke komputer dan selanjutnya diolah menjadi
informasi. Data otentik yaitu dalam bentuk tertulisnya sendiri, kemudian disimpan
sebagai arsip otentik. Bila diperlukan untuk pembuktian administratif dan hukum,
maka arsip otentik tersebut dapat dikeluarkan dari penyimpannya.
Gambar 1.1
Hubungan fakta, data, arsip dan informasi
Direkam/ dicatat
disimpan
diproses
Fakta kegiatan :
· Pelaporan
· Komunikasi
· Transaksi
· Perjanjian
· dsb
Data
Komputer
Arsip otentik
Informasi
82
keluaran
Dalam hal ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap,
fakta kegiatan yang direkam atau dicatat adalah proses Registrasi Pasien, yang
mencatat data atau status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian pasien.
Data ini meliputi pendaftaran pasien baru atau lama. Data tersebut kemudian
menjadi data yang disimpan sebagai data otentik. Kemudian dari registrasi pasien
tersebut, data dimasukkan ke dalam ruang Rekam Medik (RM), dan dari hasil
Rekam Medik maka petugas dapat mengetahui riwayat penyakit pasien,
selanjutnya petugas menginformasikan hasil tersebut kepada pasien untuk
selanjutnya pasien mendapat tindakan lebih lanjut.
Agar dapat digunakan oleh manajer untuk menghasilkan keputusan yang
baik, maka informasi itu hendaknya memenuhi beberapa persyaratan utama.
Menurut Parker (dalam Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11)
persyaratan tesebut terdiri atas :
1. Ketersediaan (availability)
Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
2. Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu
informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan yang
bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan
83
membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.
3. Relevan
Dala konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benar-
benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
4. Bermanfaat
Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, infomasi juga harus
bermanfaat bagi organisasi. Karena itu infomasi juga harus dapat tersaji
ke dalam bentuk-bentuk yang meyakinkan pemanfaatan oleh organisasi
yang bersangkutan.
5. Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer
hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial.
6. Keandalan (reliability)
Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat
menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.
7. Akurat
Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
8. Konsisten
84
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya
karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan
keputusan.
Dari penjelasan tersebut diatas maka bisa disimpulkan bahwa informasi
adalah bahan yang sudah dihasilkan dari pengolahan data, dimana informasi ini
merupakan nilai yang berguna bagi pemakai ataupun bagi pembuat keputusan.
c. Sistem Informasi
Pada dasarnya semua organisasi mempunyai satu sistem informasi atau
lebih, yang dipandang dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi, dan dengan
demikian mengurangi kemungkinan mengambil keputusan yang tidak tepat. Akan
tetapi, banyak sistem informasi yang tidak dapat memberikan informasi penting
untuk pengambilan keputusan strategis.
Berikut ini akan digambarkan model sistem informasi dasar atau bisa
disebut aktivitas yang terjadi pada sistem informasi.
Gambar 1.2
Model Sistem Informasi Dasar
Model dasar dengan penyimpanan data
Data Pengolahan Informasi
Penyimpanan
Data
85
Gordon B. Davis dalam Moekijat, (1996:108) menguraikan sistem
informasi sebagai suatu sistem, yaitu sistem informasi menerima masukan data
dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi, dan mengeluarkan
hasilnya. Model sistem dasar masukan, pengolahan, dan keluaran cocok dalam
hal sistem pengolahan informasi yang paling sederhana apabila semua masukan
diterima pada waktu yang sama. Fungsi pengolahan informasi sering memerlukan
data yang dikumpulakan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu, pada model
sistem informasi ditambahkan alat penyimpan arsip data sehingga kegiatan
pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah dikumpulkan dan
disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpanan data maka fungsi
pengolahan informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi informasi,
tetapi juga penyimpanan data untuk digunakan kemudian. Yang dimaksud dengan
penyimpanan data adalah penyimpanan data dalam suatu formulir yang diatur
sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah ditemukan kembali apabila
diperlukan. Model pengolahan informasi dasar ini sangat bermanfaat tidak hanya
dalam memahami sistem pengolahan informasi secara keseluruhan, tetapi juga
dalam pengolahan informasi secara sendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis
berkenaan dengan masukan, penyimpanan, pengolahan, dan keluaran.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, maka RSUD Kabupaten
Masukan Pengolahan Keluaran
86
Cilacap menitikberatkan kegiatannya pada sistem informasi pelayanan kesehatan
yang baik. Sehingga sasaran yang dituju oleh RSUD Kabupaten Cilacap tercapai
yaitu meningkatkan efektivitas organisasi. Termasuk didalamnya usaha untuk
mengembangkan budaya organisasi yang sehat, melalui komunikasi yang terbuka,
kerjasama dalam pemecahan persoalan, pengembangan rasa saling percaya,
pengembangan motivasi dan pengendalian diri sendiri.
Menurut The Liang Gie dalam Moekijat, Sistem Informasi didefinisikan
sebagai:
“Rangkaian tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani sebagai
suatu kebetulan yang lengkap keterangan-keterangan sejak pengumpulan
melalui penggunaan dan penyimpanannya sampai penyingkirannya untuk
membantu tercapainya tujuan dari suatu organisasi”. (Moekijat, 1996:10)
Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi
Manajemen cetakan I dijelaskan bawa:
“Sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai sistem yang saling
terkait, dengan menggunakan basis data dan sumber daya secara bersama-
sama”. (2004: 15)
Gordon B Davis dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi Manajemen I
mendefinisikan sebagai:
”Sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi”. (2002:3).
Sedangkan menurut Buch and Strater dalam Moekijat, Sistem Informasi
dirumuskan sebagai:
”Kumpulan bagian-bagian yang formal dan sistematis yang melaksanakan
operasi pengolahan data untuk : a). Memenuhi persyaratan pengolahan
data yang legal dan transasional, b). Memberikan informasi pada
manajemen untuk mendukung kegiatan perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan, dan c). Memberikan bermacam-macam laporan
seperti yang diperlukan oleh pihak-pihak luar”. (Moekijat, 1996:10).
87
Dalam jurnal internasional, sistem informasi di jabarkan sebagai berikut:
“Information systems emphasizes the application of information
technology in business and other organizations. Computers and other
information technologies are the technical foundations or the tools of
information systems. However, both technical skills and knowledge of
business processes and practice are needed to be able to properly
envision, design, implement, integrate, evaluate, and manage computer-
based solutions to business problems”. (Sistem Informasi menekankan
penerapan teknologi informasi dalam bisnis dan organisasi lainnya.
Komputer dan teknologi informasi lain merupakan dasar teknis atau alat-
alat sistem informasi. Namun, baik keterampilan teknis dan pengetahuan
tentang proses bisnis dan praktik dibutuhkan untuk bisa benar apa yang
dibayangkan, merancang, mengimplementasikan, mengintegrasikan,
mengevaluasi, dan mengelola solusi berbasis-komputer untuk masalah
bisnis). (http://www-afa.adm.ohio-state.edu/u-majors/pdf/infosys.pdf
: 2008)
Dari penjelasan yang diuraikan diatas, maka dalam Sistem Informsi
terkandung pengertian tentang suatu kegiatan yang dilakukan yang meliputi hal-
hal berikut :
· Suatu sistem atau metode pengolahan data
· Menyajikan informasi secara cepat dan tepat
· Digunakan bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan
d. Pelayanan
Menurut Gronroos, definisi pelayanan adalah sebagai berikut:
”Pelayanan adalah aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak
kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi
antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh
perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan
permasalahan konsumen/pelanggan.” (dalam Ratminto dan Atik Septi
88
Winarsih, 2005 : 2)
Pengertian pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa “melayani adalah membantu, menyiapkan (mengurus) apa-apa yang
diperlukan seseorang, meladeni, sedangkan pelayanan adalah perihal atau cara
melayani.” (1989:509).
Dengan demikian pelayanan merupakan serangkaian cara yang
diwujudkan dalam bentuk kegiatan manajemen yang dilakukan baik oleh
seseorang maupun lembaga yang betujuan untuk memberikan apa yang
dibutuhkan orang lain.
Sistem informasi pelayanan kesehatan sangat diperlukan oleh organisasi
publik dalam memberikan layanan terutama dalam bidang kesehatan kepada
masyarakat, seperti RSUD Kabupaten Cilacap. Disamping itu, masyarakat sebagai
pengguna jasa pelayanan kesehatan juga sangat membutuhkan sistem informasi
dalam bidang pelayanan kesehatan supaya kecepatan dan ketepatan pelayanan
dapat mereka terima dan rasakan.
Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pelayanan adalah sebagai
berikut:
”Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib yang menangani sebagai
suatu sistem formal yang didalamnya terdapat kegiatan melaporkan,
menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang
tepat yaitu dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta
untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1986: hal 10 dan
Gordon B. Davis, 2002 hal 3)
Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, informasi pelayanan
kesehatan harus mempunyai nilai guna bagi para pemakainya. Menurut Burch dan
89
Strater, bahwa nilai informasi didasarkan atas 10 sifat yaitu sebagai berikut:
1. Mudahnya dapat diperoleh
Menunjukan mudah dan cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi.
2. Sifat luas dan lengkapnya
Menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya
mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
3. Ketelitian
Berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesadaran keluaran
informasi, yaitu biasanya berhubungan dengan kesalahan pencatatan dan
perhitungan.
4. Kecocokan
Menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya
dengan permintaan para pemakai serta isi informasi harus ada
hubungannya dengan masalah yang dihadapi.
5. Ketepatan waktu
Berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada
siklus dapat diperolehnya informasi, yaitu masukan, pengolahan, dan
pelaporan keluaran kepada para pemakai.
6. Kejelasan
Menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang
tidak jelas.
7. Keluwesan
90
Berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak
hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari
seorang pengambil keputusan.
8.. Dapat dibuktikan
Menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi
guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur
Menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
formal. (Dalam Moekijat, 1996: hal 29)
Untuk mengukur dan mengetahui penerapan sistem informasi yang
dimaksud, secara opersional dapat kita lihat pada unsur-unsur dasar sistem
informasi yang terdiri dari 3 aktivitas, yaitu:
1. Pengumpulan Data
Merupakan sebagai salah satu aktivitas dari sistem informasi yang
didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan data dan fakta yang relevan
dengan permasalahan yang ada. Sistem informasi pelayanan kesehatan
ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan.
2. Pengolahan Data
Menurut George R. Terry Dalam Moekijat, pengolahan data adalah
serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai
91
tujuan atau hasil yang diinginkan. (Dalam Moekijat, 1996: hal 14).
3. Penyajian Data
Meliputi kegiatan menyediakan dan menyajikan informasi yang ada
kepada para pemakai yaitu pihak-pihak yang memerlukan. Dalam sistem
informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur
pendaftaran pelayanan kesehatan. Data yang telah dioleh mejadi
informasi harus segera diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan,
mengingat pentingnya kecepatan penyebaran informasi tersebut melalui
bentuk dan media penyampaiannya. (Dalam Moekijat, 1996: hal 15).
Penyebaran informasi diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan
yaitu selain kepada pihak publik pengguna jasa kesehatan, juga sangat diperlukan
baik ditingkat manajemen yang terdiri dari berbagai level dan juga dilingkungan
kerja yaitu para petugas / staff organisasi di dalam menetukan langkah-langkah
selanjutnya.
e. Pelayanan Kesehatan
Pengertian pelayanan yang dimaksud di sini adalah pelayanan kesehatan
kepada masyarakat umum atau pelayanan umum atau pelayanan publik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:705) publik diartikan sebagai orang banyak
atau umum. Jadi publik menyangkut orang banyak atau masyarakat luas. Terkait
dengan kajian yang diangkat disini yaitu pelayanan umum, maka perlu disinggung
sedikit tentang pengertian pelayanan umum.
A.S. Moenir (2000:26-27) mendefinisikan pelayanan umum sebagai
92
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam landasan
faktor materiil melalui sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha
memenuhi kepentingan orang lain sesui dengan haknya. Pelayanan umum juga
dijelaskan dalam keputusan MENPAN No. 81/1993 tentang pedoman Tata
Laksana Pelayanan Umum, yaitu segala bentuk kegiatan oleh instansi pemerintah
di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
bentuk barang dan jasa baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengertian kesehatan yaitu keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani
(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan
kelemahan. Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1960 pasal 1, dinyatakan bahwa
tiap-tiap WNI berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dan perlu
diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah RI dan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya itu harus dapat dicapai oleh seluruh rakyat Indonesia
secara merata.
Pengertian kesehatan menurut WHO dalam Mariyati Sukarni (1994:1)
adalah sebagai berikut:
”Health is state of complete physically and social wll being and notmerely
the absence of diseases and infirmity “ (sehat adalah sesuatu keadaan yang
prima yang meliputi tidak hanya fisik, mental, maupun sosial melainkan
pula bebas dari sakit maupun cacat).
Dalam jurnal internasional, kesehatan masyarakat dijabarkan sebagai
berikut :
“Public health is the art and science of preventing disease, prolonging life,
and promoting the health of entire populations rather than individual
patients. Assessing and monitoring the health of populations and ensuring
93
that communities have access to appropriate and effective health care
requires highly qualified health professionals dedicated to delivering the
nation’s health promotion and disease prevention programs. As one of
America’s seven uniformed services, the Commissioned Corps of the U.S.
Public Health Service (PHS) is an essential component of the largest
public health program in the world”. (Kesehatan masyarakat adalah seni
dan ilmu mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan
kesehatan seluruh masyarakat bukan hanya individual pasien. Menilai dan
memantau kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat
memiliki akses keperawatan kesehatan yang sesuai dan efektif yang
membutuhkan tenaga profesional kesehatan yang berdedikasi untuk
memberikan promosi kesehatan kepada bangsa dan program pencegahan
penyakit. Sebagai salah satu dari tujuh berseragam layanan Amerika, itu
ditugaskan pada korps Dinas Kesehatan Masyarakat AS (PHS) yaitu
sebuah komponen penting dari program kesehatan masyarakat terbesar di
dunia).
(Louis Flowers, et al :
http://www.usphs.gov/corpslinks/pharmacy/pdf/Flowers2009.pdf :
2009)
Pada dasarnya pemaknaan pelayanan kesehatan itu berbeda dari berbagai
perspektif yaitu bisa berasal dari pasien, petugas kesehatan untuk para manajer
atau administrator serta bagi yayasan atau pemilik rumah sakit. Para pasien
memakai mutu pelayanan empathi, respek dan tanggap akan kebutuhannya,
pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang
ramah saat berkunjung. Pengertian pelayanan kesehatan bagi petugas kesehatan
yaitu bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan
derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang maju, mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang
baik.
Menurut para manajer kesehatan memaknai pelayanan kesehatan
meskipun tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari namun
tetap menganggap hal itu sebagai sesuatu yang penting. Pada umumnya para
94
manajer dan pemilik instansi mengharapkan efisiensi dan kewajaran
penyelenggaraan pelayanan, minimal tidak merugikan dipandang dari berbagai
aspek seperti tiadanya pemborosan tenaga, peralatan, biaya, waktu dan
sebagainya.
F. Kerangka Pemikiran
Selain kepada para konsumen pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD
Kabupaten Cilacap, sistem informasi juga diperlukan bagi pihak direktur beserta
para karyawannya untuk mengambil langkah-langkah operasional maupun
keputusan strategis dalam melihat kondisi pasar. Hal ini dikarenakan RSUD
Kabupaten Cilacap adalah organisasi yang juga berorientasi untuk memperoleh
keuntungan, sehingga dengan memperhatikan sistem informasi yang tepat maka
bisa menjaga agar organisasi ini tetap survive.
Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam upaya untuk
mencapai tujuan yang telah titetapkan, sehingga tidak akan menyimpang dari yang
diharapkan. Pelayanan kesehatan dalam penelitian ini pada dasarnya adalah
terdapatnya suatu cara yang dilakukan oleh para pegawai RSUD Kabupaten
Cilacap yang mempunyai suatu tujuan untuk dapat membantu memberikan
kemudahan kepada pasien dalam proses menuju sehat, sehingga dalam prakteknya
diperlukan suatu bentuk jalinan komunikasi yang baik antara pegawai RSUD
dengan pasien.
Kedua hal tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses
95
pencapaian tujuan organisasi. Kerangka pemikiran penulisan skripsi ini dapat
ditunjukan dalam gambar 1.3 berikut:
Gambar 1.3
Model Kerangka Pemikiran
Latar Belakang
Masalah :
1.Pentingnya kesehatan
2.Peran RSUD
3.UU Kesehatan No. 23
Th 1992 Pasal 63
tentang
Pengembangan Sistem
Informasi.
4.Pentingnya Sistem
Informasi
Sistem Informasi
Pelayanan Kesehatan
1.Input
Pendaftaran pasien
2.Proses
Rekam Medis(RM)
3.Output
Keputusan yang
diambil
(penyampaian
informasi mengenai
pelayanan
kesehatan)
Tujuan Akhir
Penggunaan Sistem
Informasi
Pelayanan
Kesehatan secara
baik dan benar.
96
Dari skema diatas, dapat dijelaskan bahwa masalah yang melatarbelakangi
dari sistem informasi pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap yaitu
pentingnya kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat Cilacap, pentingnya
peran RSUD Kabupaten Cilacap, adanya Undang – Undang Kesehatan No.23
Tahun 1992 Pasal 63 tentang pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, dan
pentingnya peran Sistem Informasi. Hal ini mengakibatkan usaha peningkatan
pelayanan RSUD Kabupaten Cilacap terutama dalam hal sistem informasi
pelayanan kesehatan, yang didalamnya mencakup tiga aktivitas yaitu input,
proses, dan output. Dalam subsistem input mencakup masukan data melalui
pendaftaran, dalam hal ini data pasien baik pasien lama maupun baru. Tahap
berikutnya yaitu subsistem proses dengan mekanisme penyimpanan data secara
elektronik (Bank Data) dan secara manual oleh petugas Rekam Medis (RM)
dalam ruang Rekam Medis (RM), Rekam Medis (RM) adalah berkas yang berisi
97
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (SK Men PAN
no.135/ tahun 2002). Tahap selanjutnya yaitu subsistem output yang berupa hasil
periksa berupa informasi yang akan disampaikan kepada pasien untuk tindakan
lebih lanjut. Dalam pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan di RSUD
Kabupaten Cilacap dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat.
Faktor pendorong antara lain kemajuan teknologi dalam bidang informasi yaitu
dengan adanya penggunaan Teknologi Informasi (TI) seperti Lokal Area Network
(LAN), VSAT, dan Internet sebagai satu pendukung dalam mengirim informasi.
Untuk medukung Teknologi Informasi (TI) tersebut maka sumber daya informasi
seperti perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan sumber daya
manusia yang berupa spesialis informasi mutlak diperlukan, karena pada dasarnya
sumber daya ini adalah upaya dalam rangka membentuk sistem informasi berbasis
komputer. Faktor penghambat dalam sistem informasi pelayanan kesehatan antara
lain pada Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu kurangnya atau masih sedikitnya
pengetahuan karyawan mengenai Teknologi Informasi (TI), faktor penghambat
berikutnya yaitu masih terbatasnya jumlah sumber daya teknologi karena sumber
daya teknologi didapatkan dari pemerintah. Tujuan akhir dari sistem informasi
pelayanan kesehatan tersebut antara lain penggunaan sistem informasi pelayanan
kesehatan secara baik dan benar.
G. Metode Penelitian
98
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu
menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, gejala, keadaan, atau kelompok
tertentu dan hubungan satu gejala dengan gejala lain. Dalam penelitian ini penulis
berusaha untuk mendeskripsikan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Cilacap dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut :
a. Karena RSUD Kabupaten Cilacap memiliki peranan yang penting bagi
pelayanan kesehatan untuk masyarakat terutama masyarakat Kabupaten
Cilacap.
b. Kemajuan Teknologi Informasi sebagai standar Sistem Informasi
Pelayanan Kesehatan.
c. Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap
memungkinkan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai
dengan permasalahan yang ada.
3. Jenis dan Sumber Data
Menurut Moleong (2001:112) “Sumber data penelitian kualitatif dapat
dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik”.
99
Berdasarkan sumber perolehan data, Tika (1997:67) menggolongkan data menjadi
dua, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau
obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data Primer pada
penelitian ini diperoleh dari :
- Kepala bagian Perencanaan dan pengembangan RSUD Kabupaten
Cilacap.
- Kepala Bidang Rekam Medik (RM) RSUD Kabupaten Cilacap.
- Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Kabupaten Cilacap.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun yang
dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Dalam penelitian ini
data sekunder yang diperoleh yaitu :
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008.
- Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 20 Tahun 2008 Tanggal
27 September 2008.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
100
Mengenai teknik dokumentasi Arikunto (1996:234) menyatakan
bahwa “Metode dokumentasi yaitu mencari data, mengenal hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan lain sebagainya”. Dalam penelitian ini teknik
dokumentasi ditempuh melalui penelaahan terhadap dokumen yang sudah
ada. Adapun data yang diperoleh dari dokumentasi adalah berupa profil
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
b. Observasi
Tika (1997:67) menyatakan bahwa “Observasi adalah cara dan teknik
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian”.
Pada penelitian ini, teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data :
Tampilan layar sistem informasi pelayanan kesehatan, dan tampilan layar
registrasi pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap.
c. Wawancara
Tehnik ini merupakan suatu jenis pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengadakan tanya jawab dengan narasumber yang diteliti untuk
mendapatkan data yang diperlukan. Tanya jawab ini dilakukan secara
langsung dengan responden sebagai informan, dan dari responden itulah
penulis akan menanyakan secara langsung apa saja yang bersangkutan dan
berhubungan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, wawancara
101
dilakukan dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record
yaitu dengan Ibu Sri Erawati dan Ibu Retno Safitri. Untuk mempermudahkan
dalam proses wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara yang
memuat garis-garis pokok pertanyaan, dan apabila dianggap perlu peneliti
dapat mengajukan pertanyaan di luar pedoman interview tersebut, agar data
yang diperoleh semakin lengkap.
5. Teknik Analisis Data
Karena sebagian besar data yang terkumpul merupakan data kualitatif,
maka penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data kualitatif, yang
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara khusus yang bersifat
menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang dilakukan di
lapangan pada waktu pengumpulan data. Sedangkan teknik analisis data kualitatif
yang dianggap relevan adalah dengan menggunakan model analisis interaktif,
yakni model analisis yang memerlukan tiga komponen berupa induksi data, sajian
data, serta penarikan kesimpulan / verifikasi dengan menggunakan proses siklus
antar tahap-tahap tersebut, sehingga data yang terkumpul akan berhubungan satu
dengan yang lainnya secara sistematis ( HB Sutopo : 2002 : 91 ). Untuk lebih
jelasnya maka perlu diuraikan tiga komponen utama yang saling berkaitan serta
menentukan hasil akhir analisis, tiga komponen tersebut adalah:
a. Pengumpulan Data
Yaitu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat
fokus, membuang hak-hak tidak penting yang muncul dari catatan tertulis
102
dilapangan. Proses ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian
selesai ditulis.
b. Reduksi Data
Yaitu suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian data,
peneliti akan mengerti apa yang terjadi, akan memungkinkan untuk
mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasar penelitian
tersebut.
c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal
yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan,
pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin akan menjadi
suatu simpulan.
Aktifitas penelitian yang dilakukan merupakan suatu proses siklus diantara
komponen-komponen tersebut, sehingga data yang didapat benar-benar mewakili
dan sesuai dengan masalah-masalah yang diteliti. Agar lebih jelas, teknik analisis
data pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.4
Model Analisis Interaktif
Reduksi data Sajian data
Penggumpulan data
103
Sumber : HB. Sutopo ( 2002 : 96 )
Model analisis ini merupakan siklus interaktif. Peneliti harus bergerak
diantara empat sumbu kumparan itu dari reduksi data, pengumpulan data,
penyajian data, sampai pada penarikan simpulan dan verifikasi selama sisa waktu
penelitiannya. Aktifitas yang dilakukan dengan proses ini diharapkan membuat
komponen-komponen tersebut akan dapat benar-benar mewakili dan sesuai
dengan permasalahan yang di teliti. Setelah analis data selesai, maka hasilnya
dapat disajikan secara diskriptif, yaitu dengan jalan apa adanya sesuai dengan
permasalahan yang diteliti dan data-data yang diperoleh.
6. Validitas data
Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang sesungguhnya. Untuk menguji keabsahan data
yang diperoleh, dalam penelitian ini digunakan cara Triangulasi data. Dalam
triangulasi data peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia.
Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap keberadaannya bila digali
dari beberapa sumberdata yang berbeda. Data tidak hanya berasal dari pihak
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap tetapi juga dari
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan.
Penarikan simpulan dan
verifikasi
104
BAB II
DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap adalah rumah
sakit milik Pemerintah Kabupaten Cilacap yang telah memenuhi persyaratan
peningkatan kelas rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non
Pendidikan pada tahun 2000 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 1807 / Menkes – Kessos / SK /
XII / 2000 tertanggal 26 Desember 2000.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi dan efektifitas
penegelolaan sumber daya yang ada dengan tetap memperhatikan fungsi sosial
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RSUD Kabupaten Cilacap
telah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Cilacap perihal Penetapan
Keputusan Bupati Cilacap tentang penetapan RSUD Kabupaten Cilacap sebagai
Unit Swadana Daerah pada tahun 2001.
Selain itu telah disetujui pada usulan penyesuaian Ranperda Tarip RSUD
Kabupaten Cilacap tentang Tata Pelayanan dan Tarip Pelayanan Kesehatan RSUD
Kabupaten Cilacap dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap
Nomor 32 Tahun 2000, dan pada tahun 2001 RSUD Kabupaten Cilacap telah
memenuhi standar penilaian akreditasi untuk 12 bidang pelayanan Rumah Sakit
dan mendapat status Akreditasi Penuh.
36
105
Berikut ini data-data RSUD Kabupaten Cilacap:
1. Nama Rumah Sakit : RSUD Kabupaten Cilacap
2. Direktur : Dr. Bambang Setyono, MMR
3. Pendiri Pertama : Pemerintah Daerah Cilacap
4. Tanggal / Tahun Berdiri : 1946
Secara Yuridis Ditetapkan dengan UU 13 Tahun
1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto No. 28 Cilacap
No. Telp / Fax : telp. (0282) 533010 / Fax : (0282) 520755
Luas tanah dan bangunan : 3,414 Ha
B. Kedudukan, Visi, Misi dan Tugas
1. Kedudukan, Visi dan Misi
a. Visi :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, sebagai lembaga
sosio bisnis dan pusat pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan, mampu
mengadaptasi perkembangan teknologi dan globalisasi, didukung oleh manajemen
professional serta berwawasan lingkungan.
b. Misi :
1. Memberikan pelayanan yang bersifat promotif, kuratif dan
rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman dan
nyaman.
106
2. Memberikan peran aktif terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan.
3. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai
pusat pengembangan di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai
pusat rujukan pelayanan kesehatan.
5. Melakukan alih pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge)
dibidang kedokteran, pelayanan kesehatan masyarakat dan manajemen
Rumah Sakit.
6. Menjadikan Sistem dan Teknologi Informasi sebagai alat (tool) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
7. Menciptakan kemadirian dalam mengelola Rumah Sakit, baik dalam
hal manajemen maupun pendanaan, melalui penerapan Strategic
Business Unit (SBU).
8. Menciptakan sistem manajemen dan pengembangan sumber daya
manusia yang mampu meningkatkan motivasi dan produktifitas kerja.
9. Membentuk sumber daya manusia yang professional dan berkarakter.
10. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap menjadi
Rumah Sakit yang ramah lingkungan.
2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
a. RSUD Kabupaten Cilacap adalah Unit Pelaksana Pelayanan Kesehatan.
b. RSUD Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan
Direktur yang secara teknis administratif bertanggung jawab kepada
107
Kepala Dinas Kesehatan dan secara taktis operasional bertanggung jawab
kepada Bupati Kepala Daerah.
c. RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya
kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan
terpadu dengan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan.
3. Tujuan
a. Bagi Pemilik (Pemerintah Daerah)
1. Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semakin
meningkat setiap tahunnya.
2. Memberikan citra yang baik kepada Pemerintah Daerah.
3. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dibidang
kesehatan .
4. Memberikan iklim kerja yang inovatif.
b. Bagi Konsumen
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan, cepat dan akurat.
2. Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
3. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kode etik
kedokteran.
c. Bagi Karyawan
1. Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara proporsional.
108
2. Memperlakukan karyawan sebagai asset organisasi.
3. Memberikan kesempatan pengembangan bakat, kemampuan dan
keteladanan.
4. Memberikan kesempatan karir bagi karyawan yang berprestasi.
5. Menjadikan sebagai tempat bekerja dan mengabdi yang menjanjikan
dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
d. Bagi Masyarakat Sekitar
1. Memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar dilingkungan
rumah sakit.
2. Memberikan bantuan sosial bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat dalam arti luas.
3. Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai kelompok pemasar rumah
sakit.
4. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan kepada
masyarakat sekitar.
5. Ikut membantu menciptakan suasana lingkungan yang bersih dan
sehat.
C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dipimpin oleh
seorang Direktur yang berada dibawah Bupati Kabupaten Cilacap dan
bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap.
Direktur dibantu oleh dua wakil direktur, yaitu wakil direktur bidang umum dan
109
Keuangan, dan wakil direktur bidang pelayanan.
Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan,
membina pelaksanaan, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas
Rumah Sakit dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.
Wakil direktur umum dan keuangan mempunyai tugas mengelola kegiatan
kesekretariatan, menyusun program dan laporan keuangan. Kegiatan pelatihan dan
penelitian serta pengembangan, pemeliharaan sarana rumah sakit, bianatu dan
sanitasi serta memberikan pelayanan kesekretariatan, penyusunan program dan
laporan serta keuangan kepada semua satuan kerja dilingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
Adapun fungsi dari wakil direktur bidang Umum dan Keuangan adalah:
1. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pengembangan,
penyusunan program dan laporan keuangan, kegiatan pelatihan,
penelitian dan evaluasi serta kebutuhan instalasi pemeliharaan sarana
rumah sakit.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyediaan seluruh kebutuhan
sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit.
3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan,
perencaan dan pengembangan, laporan keuangan, tata usaha, hokum
dan humas, perbendaharaan, kepegawaian, pengembangan dan diklat,
pemeliharaan sarana rumah sakit, binatu dan sanitasi.
Wakil direktur bidang umum dan keuangan secara langsung memegang
tiga bagian yang menjadi tanggung jawab dan tugas wakil direktur tersebut, antara
110
lain bagian perencanaan dan pengembangan yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan perencanaan monitoring dan evaluasi serta pengembangan
badan diklat. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut, bagian perencanaan dan
pengembangan membawai sub bagian perencanaan monitoring dan evaluasi, sub
bagian hukum dan humas, serta sub bagian pengembangan dan diklat.
Bagian keuangan berada dibawah dan beratanggung jawab langsung
kepada wakil direktur bidang umum dan keuangan, yang mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan anggaran, pembendaharaan, akuntansi, dan verifikasi.
Selanjutnya fungsi kepala bagian keuangan adalah:
1. Melakukan penyusunan anggaran.
2. Perbendaharaan
3. Melakukan akuntansi dan verifikasi.
Dalam penyelenggaraan tugas tersebut bagian keuangan membawai sub
bagaian anggaran, sub bagian perbendaharaan, serta subbagian akuntansi dan
verifikasi. Sub bagian anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan anggaran rutin, anggaran pembangunan, dan kegiatan. Sub bagian
perbendaharaan mempunyai tugas yaitu melakukan kegiatan perbendaharaan. Sub
bagian akuntansi dan verifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan kegiatan
akuntansi manajemen dan verifikasi.
Bagian umum berada dibawah wakil direktur umum dan keuangan yang
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, kerumah
tanggaan dan logistik. Selanjutnya fungsi bagian umum adalah melaksanakan
urusan ketatausahaan, usuran kepegawaian, urusan kerumah tanggaan dan
111
logistik.
Dalam menyelenggarakan tugas tersebut bagian umum membawai sub
bagian tata usaha, subbagian kepegawaian, sub bagian rumah tangga dan logistik.
Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan kegiatan surat menyurat,
arsip, dan penggandaan. Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan
analisis kebutuhan pegawai pengembangan pegawai, mutasi pegawai, tata usaha
kepegawaian, kesejahteraan pegawai, analisis jabatan, analisis dan
ketatalaksanaan. Subbagian rumah tangga dan logistic mempunyai tugas
melaksanakan urusan dalam bidang kebersihan, keamanan, perlengkapan dan
pergudangan non medis, pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan asrama dan
rumah dinas.
Wakil direktur bidang pelayanan mempunyai tugas mengelola pelayanan
medis, pelayanan perawatan, serta pelayanan penunjang medis. Selanjutnya fungsi
dari wakil direktur bidang pelayanan adalah:
1. Melayani penyusunan kebutuhan tenaga paramedis dan non medis,
alat-alat, obat-obatan, dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan
medis, keperawatan, serta pelayanan penunjang medis.
2. Menyelenggarakan penyusunan penyediaan fasilitas pelayanan medis,
keperawatan, dan pelayanan peenunjang medis.
3. Mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan, dan
pelayanan penunjang medis.
4. Menyelenggakan pengawasan dan pengendalian peneriamaan dan
pemulangan pasien.
112
5. Menyelenggaran pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas
dan kegunaan pelayanan medis keperawatan dan pelayanan penunjang
medis.
Dalam menyenggarakan tugas dan fungsinya wakil direktur pelayanan
membawahi bidang pelayanan medis, bidang pelayanan keperawatan, dan bidang
pelayanan penunjang medis. Bidang pelayanan medis berada dibawah dan
bertanggung jawab langsung kepada wakil direktur pelayanan, mempunyai tugas
mengkoordinasikan seluruh kebutuhan pada instalasi rawat inap, gawat darurat,
bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, farmasi, laboratorium, informasi dan
pelayanan ambulans.
Bidang keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada wakil direktur pelayanan, bertugas melakukan bimbingan pelaksanaan
asuhan dan pelayanan keperawatan. Sedangkan fungsinya adalah :
1. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan dan penyusunan standar
program asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan,
serta peningkatan pelaksanaan etika profesi dan peningkatan
ketrampilan keperawatan.
2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan asuhan dan
pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, serta peningkatan
pelaksanaan etika profesi dan peningkatan ketrampilan keperawatan.
3. Melakukan pengusulan penempatan tenaga keperawatan atas
permintaan kepala bidang terkait.
113
Bidang pelayanan penunjang medis berada dibawah dan bertanggung
jawab langsung kepada wakil direktur pelayanan, mempunyai tugas
mengkoordinasikan seluruh kebutuhan dan fasilitas pelayanan medis. Dalam
menyelenggarakan tugas teersebut, bidang pelayanan penunjang medis
mempunyai fungsi :
1. Melakukan penyusunan kebutuhan peralatan, bahan atau fasilitas
pelayanan penunjang medis. Menyediakan fasilitas pelayanan
penunjang medis.
2. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas dan
kegiatan pelayanan penunjang meedis.
Berikut ini digambarkan struktur organisasi yang terdapat di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap secara umum.
114
Gambar 2.1
Struktur Organisasi
RSUD Kabupaten Cilacap
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
WAKIL DIREKTUR
BIDANG UMUM DAN
KEUANGAN
WAKIL DIREKTUR
BIDANG
PELAYANAN
BAGIAN
PERENCANAAN
DAN
PENGEMBANGAN
SUBAG
ANGGARAN
BAGIAN
KEUANGAN
SUBAG
PENGEMBANGA
N DAN DIKLAT
SUBAG HUKUM
DAN HUMAS
BIDANG
PERENCANAAN
MONITORING
DAN EVALUASI
SUBAG
TATA
USAHA
BAGIAN
UMUM
SUBAG
AKUNTANSI
DAN
VERIFIKASI
SUBAG
PERBENDAHA
RAAN
BIDANG
PELAYANAN
PENUNJANG
MEDIK
SUBAG
RUMAH
TANGGA
DAN
LOGISTIK
SUBAG
KEPEGAWA
IAN
BIDANG
PELAYANAN
PERAWATAN
BIDANG
PELAYANAN
MEDIK
115
D. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit
1. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai
fasilitas pelayanan rawat jalan, yaitu dengan adanya 14 Poliklinik seperti
disebutkan pada halaman 6.
2. Fasilitas Pelayanan Rawat Inap
Fasilitas pelayanan rawat inap dimaksudkan agar kesehatan dapat pulih
secara maksimal dan dapat kembali berfungsi ditengah masyarakat. Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai dua belas (12) jenis ruang
yang antara lain dapat dilihat pada tabel 1.3.
3. Fasilitas Pelayanan Medis RSUD Kabupaten Cilacap
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai
sembilan (9) fasilitas pelayanan medis yang antara lain :
a. Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap
menyediakan pelayanan rawat inap yang memiliki fasilitas yang memadai
dengan tarif yang terjangkau. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Cilacap pada saat ini menyediakan fasilitas ruang rawat inap yang terdiri
dari Kelas Utama I, Utama II, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
116
b. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Sesuai fungsinya IGD dipersiapkan secara khusus untuk
menangani kebutuhan pasien darurat. Ditangani oleh para mdis yang dapat
diandalkan, dengan pelayanan Dokter non-stop selama 24 jam. Semua
fasilitas yang tersedia di IGD RSUD Kabupaten Cilacap dirancang khusus
sesuai dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan pasien akan
pelayanan emergency. Merupakan unit yang melayani hal-hal yang
berkenaan dengan kegawatdaruratan medik, serta pertolongan pengobatan
pada hari-hari libur / minggu. Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Kabupaten Cilacap dilayani oleh perawat serta Dokter Umum.
c. Instalasi Bedah Sentral
Memberikan pelayanan bedah terpadu untuk tindakan operatif
terencana maupun darurat dan diagnostic, dilengkapi dengan peralatan
kedokteran yang canggih. Dilayani oleh staff medis yang berpengalaman
yang terdiri dari dokter spesialis, perawatan bedah, perawatan anestesi dan
tenaga non medis bersertifikat keahlian khusus.
d. Instalasi Perawatan Intensif (ICU)
Salah satu pelayanan yang sentral disuatu Rumah Sakit adalah
pelayanan perawatan intensif (ICU). Saat ini pelayanan di ICU tidak
terbatas hanya untuk menangani pasien pasca bedah saja, tetapi juga
meliputi berbagai jenis pasien yang mengalami lebih dari satu disfungsi
(gagal organ).
117
e. Instalasi Radiologi
Pelayanan Radiologi RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai tujuan
untuk memberikan pelayanan pemeriksaan radiologi profesional, yang
dikembangkan secara berkesinambungan seperti : Digital Imaging, CT –
Scan, dan lain-lain dengan hasil berupa gambar dengan tujuan membantu
para Dokter yang merawat pasien dalam menegakkan Diagnosa suatu
penyakit di dalam tubuh. Saat ini RSUD Kabupaten Cilacap telah
memiliki peralatan radiologi yang lengkap dan baik dengan pelayanan 24
jam.
f. Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi adalah pelayanan kefarmasian yang merupakan
kegiatan terpadu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan obat dan kesehatan.
Instalasi ini merupakan salah satu pelayanan utama di rumah sakit dan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan di
Rumah sakit yang berorientasi kepada pasien, penyediaan obat yang
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi lapisan
masyarakat.
g. Instalasi Laboratorium
Instalasi Laboratorium adalah pelayanan 24 jam yang melayanai
pemeriksaan specimen (darah, urine, tinja, cairan tubuh) baik bersifat rutin
dan emergency. Sebagai penunjang diagnosa menggunakan alat-alat
automatic dan modern.
118
h. Informasi (Reception)
Bagian informasi menyediakan layanan berupa informasi tentang Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, mulai dari layanan
kesehatan dan semua informasi yang dibutuhkan konsumen atau
pengunjung rumah sakit.
i. Pelayanan Ambulance
Memberikan berbagai pelayanan yang lengkap untuk menunjang
kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan, fasilitas ini disediakan
dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang lengkap dengan kualitas
yang baik bagi pasien.
RSUD Kabupaten Cilacap menyediakan unit ambulan untuk
kebutuhan pasien rujukan, evakuasi kasus gawat darurat, dan kasus
penyakit menular, dengan fasilitas lengkap dengan paramedik yang terlatih
dan tersertifikasi dalam penanganan pasien gawat darurat.
4. Fasilitas Peralatan yang dimiliki RSUD Kabupaten Cilacap
a. Peralatan Obsgyn : USG, Alat Vacum, Meja Gin, Alat
Curetage, Alat Partus, Ceraniotomi.
b. Peralatan Bedah : 2 Set Alat Operasi Besar, 1 Set alat operasi
kecil.
c. Peralatan Penyakit Dalam : Monitor ECG, USG, Endoscopy.
d. Peralatan Laboratorium : Meditron Junior untuk pemeriksaan
Urinalisa, KX-21 untuk pemeriksaan
119
Haemotologi atau pemeriksaan darah
lengkap.
e. Peralatan Rontgen : Automatic X-Ray, USG.
f. Kulit kelamin / Kecantikan : 1 Set Alat Kecantikan.
g. Peralatan Gizi : Kitchen Set.
h. Peralatan ICU : Bedsite Monitor, Ventilator, DC Shock.
i. Peralatan Pengolah Limbah : Unit Pengolah Limbah Cair (IPAL) dan
Padat (Incenerator).
5. Peningkatan Pelayanan dan Unggulan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
a. Pelayanan Klinik VTC (HIV / AIDS)
b. Pelayanan CT – Scan
c. Pelayanan Bedah Onkologi
d. Playanan E – Government / SIM – RS
e. Pelayanan PONEK 24 jam (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi
Komprehensif).
f. Laboratorium dengan peralatan modern (Standar Kelas B) :
- Meditron Junior II : untuk pemeriksaan urinalisa
- Sysmex XS 800 I dan Sysmex KX – 21 : untuk pemeriksaan Hematologi
- Vitros : untuk pemeriksaan kimia klinik
g. Pelayanan Akupuntur Medis
h. Pelayanan Kosmtik / Kecantikan pada Poliklinik kulit dan Kelamin.
i. Pelayanan Medical Check Up
120
j. Pelayanan Konsultasi Psikologi
k. Pelayanan Konsultasi Gizi
l. Unit Pengolahan Limbah Cair (UPL) dan padat (Incnerator).
m. Pelayanan dan Konsultasi Narkoba oleh Tim Narkoba RSUD Kabupaten
Cilacap.
Gambar 2.2
Alur Proses Layanan Kesehatan
RSUD Kabupaten Cilacap
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
POLI (UMUM &
SPESIALIS
MEDICAL
RECORD:
RAWAT INAP
ICU
UGD
UNIT
PENUNJANG:
LAB
RADIOLOGI
REHABILITASI
MEDIK
APOTEK
KELOMPOK
TINDAKAN
BEDAH (OK)
ANESTESI
KAMAR
TINDAKAN
KAMAR
BERSALIN
K
E
U
A
N
G
A
N
PENDAFTARAN
RAWAT INAP
RAWAT JALAN
UGD
121
Dari gambar 2.1 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa tahap awal dari
alur proses pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap yaitu unit
pendaftaran atau registrasi pasien. Di unit pendaftaran (registrasi pasien), identitas
pasien dicatat di kartu atau status rekam medis untuk selanjutnya diproses, dan
selanjutnya pasien beserta kartu atau status rekam medisnya di bawa keruang
pemeriksaan (Medical Record). Oleh tenaga kesehatan, pasien tersebut diperiksa,
serta apabila dibutuhkan perlakuan pemeriksaan atau unit penunjang yang
termasuk di dalamnya Laboratorium, Radiologi, dan Rehabilitasi Medik.
Akhirnya dilakukan penegakkan diagnosa dan sesuai kebutuhan, pasien tersebut
diberi obat atau menebus obat sendiri ke Apotik atau tindakan medis lainnya
(Kelompok Tindakan) antara lain Bedah (OK), anestesi, kamar tindakan, dan
kamar bersalin. Semua layanan kesehatan ini dicatat dalam kartu atau status
rekam medis. Setiap tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan dan
atau tindakan medis harus menuliskan nama dan membubuhi tandatangannya pada
kartu atau status rekam medis tersebut. Setelah melalui proses tersebut diatas,
pasien dapat mengurus biaya administrasi pada unit keuangan, dan selanjutnya
pasien diperbolehkan pulang.
122
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menyajikan hasil penelitian dan sekaligus
membahas mengenai bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD
Kabupaten Cilacap.
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Sistem
Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap merupakan
Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib sebagai suatu sistem formal yang
didalamnya terdapat kegiatan melaporkan, menggolongkan dan menyebarkan
informasi kepada orang-orang yang tepat, yaitu dalam kaitannya dengan
pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen
dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Dari penjelasan di atas, dapat
diketahui bahwa sistem informasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh
RSUD Kabupaten Cilacap dalam rangka memberikan pelayanan yang cepat, tepat,
aman dan mudah kepada para pelanggannya juga digunakan oleh berbagai level
organisasi guna mendukung fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.
Deskripsi sistem informasi pelayanan kesehatan merupakan suatu alur
proses yang bergerak dari suatu unit ke unit organisasi yang lain yang mempunyai
hubungan dalam lingkup organisasi, dalam hal ini RSUD Kabupaten Cilacap.
Dimulai dari unit pendaftaran sebagai awal dimulainya registrasi pasien, baik
pasien baru maupun pasien lama. Sebagai unit yang melaksanakan fungsi
pendaftaran atau registrasi pasien, unit pendaftaran bertanggung jawab atas proses
54
123
pengumpulan data yang dalam hal ini adalah data pasien yang akan berobat.
Setiap transaksi yang dilakukan melalui sistem komputerisasi akan disimpan
kemudian dikumpulkan untuk dibuat laporan dan diserahkan kepada pihak yang
berkepentingan seperti unit Medical Record (Rekam Medis), unit penunjang, dan
unit keuangan atau kasir dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan yang
aman, nyaman dan tepat waktu.
A. Gambaran Umum Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
Sistem informasi pelayanan kesehatan terbentuk karena adanya kebutuhan
informasi kesehatan yang cepat dan tepat serta adanya tuntutan teknologi yang
semakin canggih. Cara manual dalam pengumpulan informasi dirasa kurang
efektif dan efisien sehingga muncullah gagasan untuk menerapkan sistem
informasi pelayanan kesehatan. Hal ini di dukung dengan adanya Undang Undang
Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan
sistem informasi kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya
pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi
dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi
kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
1410/MENKES/SK/X/2003 tentang Sisitem Informasi Rumah Sakit di Indonesia.
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap yang
berbasis komputerisasi diterapkan atau dimulai secara bertahap, yaitu dimulai
pada unit Registrasi atau pendaftaran yang menerapkan sistem komputerisasi
124
pada awal Juli 2008, selanjutnya pada unit Pengolahan Data (Medical Record)
yang di terapkan pada bulan Januari 2009, dan pada unit kasir sistem
komputerisasi diterapkan pada bulan September 2009.
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan
Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut :
“Untuk teknologi informasi kami sudah menerapkannya. Hal ini dapat
dilihat dalam sistem informasi kami yang sudah berbasis komputerisasi
dan sudah menggunakan sistem jaringan dalam komunikasi data, yaitu
LAN yang sudah bisa berjalan secara online pada jam kerja”.
“Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap
atau sistem komputerisasi memang dilaksanakan secara bertahap, yang
pertama pada bulan Juli 2008 baru bagian atau unit Registrasi, kemudian
bulan Januari 2009 kita mulai ke bagian atau unit Pengolahan Data, bulan
September 2009 ini udah masuk ke bagian atau unit kasir atau Billing
Sistemnya”. (Wawancara 28/09/2009)
Selanjutnya ditambahkan pula :
“Yang melatarbelakangi penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan
disini terkait dengan proses penyediaan data biar cepat, akurat, dan dalam
penyediaan data-data pasien biar ga doubel-doubel karena komputer disini
bisa memback up data-data dari pasien”. (Wawancara 28/09/2009)
Dalam penerapan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD
Kabupaten Cilacap awalnya berjalan kurang lancar, banyak hambatan yang
dihadapi di dalam penggunaan sistem informasi pelayanan tersebut. Masalah
sumber daya manusia di dalam penguasaan Teknologi Informasi (TI) menjadi
kendala utama dalam penggunaan sistem informasi ini, hal ini mengakibatkan
kurang sesuainya hasil yang diharapkan pada awal penerapan sistem informasi ini.
Tetapi hambatan ini bisa ditangani dengan pengadaan pelatihan diluar jam kerja,
sehingga dalam waktu singkat hambatan ini bisa terselesaikan atau tertangani.
125
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan
Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut :
“Hambatan dari penerapan sistem komputerisasi ini terutama dari segi
Sumber Daya Manusia (SDM), harga dan sistem. Dari segi SDM hanya
masalah ketrampilan pegawai, adaptasi dari proses manual ke sistem
komputer. Nah, sebelum penerapan sistem itu kan biasanya ada dukungan
dari direktur, yang nantinya menjadi backup untuk melakukan tindakan-
tindakan selanjutnya seperti koordinasi dan pelatihan pegawai”.
(Wawancara 28/09/2009)
Dari wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa pada penerapan
Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap secara
komputerisasi yang berjalan secara bertahap mulai dari unit pendaftaran atau
registrasi pasien, bagian Rekam Medis, dan yang terakhir bagian kasir atau Billing
Sistemnya tidak lepas dari hambatan-hambatan, baik itu dari segi SDM, biaya,
dan sistemnya. Tetapi hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan adanya
koordinasi dan pelatihan-pelatihan terhadap pegawai RSUD Kabupaten Cilacap.
Untuk memberikan sedikit gambaran mengenai Sistem Informasi
Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap, berikut tampilan dari layar
komputer yang di dalamnya memuat data-data kesehatan
126
Gambar 3.1
Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
Di RSUD Kabupaten Cilacap
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
Dari gambar diatas dapat dilihat tampilan pertama layar komputer di
RSUD Kabupaten Cilacap, yang sudah menerapkan jaringan komunikasi data
secara online. Pilarhospital yaitu lambang atau logo dari Sistem Informasi
Manajemen di RSUD Kabupaten Cilacap, sedangkan INA-DRG (Indonesia
Diagnosis Related Group) yaitu Sebuah solusi yang dapat menjamin ketersediaan
pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau. INA-DRAG merupakan
sistem pembayaran pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan mutu,
pemerataan, jangkauan dalam sistem pelayanan kesehatan yang menjadi salah satu
unsur dalam pembiayaan kesehatan, serta mekanisme pembayaran untuk pasien
berbasis kasus campuran.
127
Berikut ini juga akan di tampilkan gambaran mengenai Konsep
Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten
Cilacap.
Gambar 3.2
Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan
di RSUD Kabupaten Cilacap
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
Dari gambar diatas dapat diterangkan bahwa konsep pengembangan sistem
informasi pelayanan kesehatan berawal dari data masukan oleh unit pendaftaran
ke server, yang dalam hal ini unit rekam medis. Kemudian data disimpan dan di
PENDAFTARAN
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
KELOMPOK
PENUNJANG
APOTIK
KASIR
RAKAM MEDIK
ELEKTRONIK
(SERVER)
128
backup oleh server yang kemudian akan digunakan atau dimanfaatkan unit-unit
penunjang layanan kesehatan lainnya, yang antara lain rawat jalan dan rawat inap,
kelompok penunjang, apotik, dan kasir untuk kepentingan RSUD Kabupaten
Cilacap pada khususnya, dan layanan kesehatan masyarakat (pasien) pada
umumnya.
Pada dasarnya pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan
mencakup tiga hal yang menjadi sub sistemnya. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini
akan peneliti jelaskan ketiga sub sistem tersebut.
1. Sub Sistem Input (Data Masukan)
Di dalam rangkaian kegiatan sistem informasi pelayanan kesehatan yang
dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sub sistem input merupakan proses
awal dari sebuah perjalanan arus informasi. Sub sistem input atau data masukan,
yaitu aktivitas pemasukan data seperti registrasi pasien, yang antara lain
pencatatan dan pemeriksaan data pasien masuk atau berobat dengan tujuan untuk
memperoleh keterangan atau informasi yang di dalamnya terdapat kegiatan
menghimpun data-data dan fakta-fakta yang relevan dengan permasalahan yang
ada. Berikut adalah tampilan layar komputer tentang registrasi pasien yang
memuat tentang data-data pasien :
129
Gambar 3.3
Tampilan Layar Registrasi Pasien
di RSUD Kabupaten Cilacap
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
Dalam menghimpun data-data dan fakta maka tidak terlepas dari adanya
sumber data, untuk itu maka yang menjadi sumber data di sini adalah pasien
RSUD Kabupaten Cilacap baik pasien baru maupun pasien lama atau yang sudah
pernah berobat di RSUD Kabupaten Cilacap. Data calon pasien di dalam formulir
pendaftaran mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam sub sistem input.
Data tersebut meliputi nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status
perkawinan, pekerjaan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon, dan tanggal
atau waktu kunjungan terakhir pasien.
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan
Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut :
“Jadi, syarat bagi pasien ketika mendaftar untuk pertama kalinya itu
tergantung pasien dalam pembayaran, jika pasien bayar sendiri ya cuma
Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tapi kalo pasien pake Askes atau
130
Jamsostek, ya pake aturan pembayaran yang sudah ditentukan dari Rumah
Sakit”. (Wawancara 28/09/2009)
Dan di tambahkan pula :
“Data yang dibutuhkan dan dituliskan dalam formulir pendaftaran
mengenai data pasien antara lain mengenai nama, tanggal lahir, jenis
kelamin, dan status perkawinan, kemudian data tersebut dimasukan dalam
sistem komputer oleh petugas registrasi”. (Wawancara 28/09/2009)
Dalam pendaftaran atau registrasi pasien, baik pasien baru maupun lama,
pasien diharuskan datang secara langsung ke unit pendaftaran RSUD Kabupaten
Cilacap, hal ini dikarenakan unit pendaftaran RSUD Kabupaten Cilacap belum
melayani pendaftaran secara tidak langsung atau lewat telepon. Hal ini tercermin
dalam wawancara dengan staff kelompok jabatan fungsional di Unit Medical
Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut :
”Kita belum bisa menerima pendaftaran melalui telepon, karena kami
belum merancang program tersebut. Pasien diwajibkan datang kalo mau
berobat”. (Wawancara 28/09/2009)
Setelah melewati proses pendaftaran atau pengumpulan data pasien, secara
khusus petugas pemasukan data memasukkan data yaitu data pasien secara
langsung kedalam sistem komputer dengan bantuan formulir atau kartu berobat
yang berisi sejumlah data untuk di masukkan ke dalam sistem komputer. Dalam
pengumpulan data pasien, pihak atau unit pendaftaran menggunakan formulir bagi
pasien baru dan kartu berobat bagi pasien yang pernah berobat sebelumnya,
dimana data formulir tersebut berisi antara lain, nama, usia, jenis kelamin, tempat
tanggal lahir, alamat, dan nomor telephon yang nantinya akan membantu dalam
kelengkapan data pasien.
Berikut tabel data registrasi pasien RSUD Kabupaten Cilacap :
Tabel 3.1 : Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009
Record ID No.
Registrasi
No.RM Nama Pasien Sex Umur Kelmpk
Umur
Cara
Masuk
Asal Pasien Status Cara Bayar poliklinik No.
Registrasi
1020093950 250598001 250598 Rehan Laki-Laki 5 TH 5-14 TH Rawat Darurat Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Gigi dan Mulut 250598001
1020093952 250599001 250599 Gibran Laki-Laki 3 TH 1-4 TH Rawat Darurat Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Mata 250599001
1020093954 832731004 832731 Sarinem Perempuan 64 TH 45-64 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Dalam 832731004
1020093955 833356002 833356 Sunarto Laki-Laki 49 TH 45-64 TH Rawat jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Rehabilitasi
Medik
833356002
1020093956 834592001 834592 Galih Ramadani Laki-laki 96 TH >65 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Jiwa 834592001
1020093957 802667004 802667 Rado Laki-Laki 1 TH 1-4 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Rehabilitasi
Medik
802667004
1020093958 162468019 162468 Agus Tri Santoso Laki-Laki 30 TH 25-44 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Mata 162468019
1020093959 789320004 789320 Agus Tiyono Laki-Laki 37 TH 25-44 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Mata 789320004
1020093960 782078020 782078 Tumiyah Perempuan 61 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Kulit dan
Kelamin
782078020
1020093961 161716001 161716 Sukarsih Perempuan 77 TH >65 TH Rawat Jalan Puskesmas Baru Askes (PNS) Umum 161716001
1020093962 103805007 103805 Ngadiyati Perempuan 55 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Bedah 103805007
1020093963 833767002 833767 Ridwanto Paiman Laki-Laki 42 TH 25-44 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas Dalam 833767002
1020093964 800760030 800760 Sardiono Laki-Laki 26 TH 25-44 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas THT 800760030
1020093965 822004004 822004 Saliyah Perempuan 53 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas Anak 822004004
1020093966 138774007 138774 Kurliah Perempuan 60 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Dalam 138774007
1020093967 794615006 794615 Kuatman Laki-Laki 64 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) THT 794615006
1020093968 833972005 833972 Lantrah Perempuan 50 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas Kandungan
dan KB
833972005
1020093969 833268008 833268 Abdulloh Kasmin Laki-Laki 56 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas THT 833268008
1020093970 834125002 834125 Hari Purnommo Laki-Laki 67 TH >65 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Gigi dan
Mulut
834125002
1020093971 834593001 834593 Sukarjo Laki-Laki 70 TH >65 TH Rawat jalan Puskesmas Lama Jamkesmas THT 834593001
1020093972 834394004 834394 Dimas Dirstyan
Risqullah
Laki-Laki 8 Bulan 28.<1TH Rawat Jalan Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Anak 834394004
1020093973 833918002 833918 Arsawitana Laki-Laki 86 TH >65 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Dalam 833918002
1020093974 834594001 834594 Mahfud Laki-Laki 42 TH 25-44 TH Rawat Jalan Puskesmas Baru Jamkesmas THT 834594001
63
64
Dalam proses pemasukan data ataupun registrasi pasien, unit pendaftaran
menggunakan terminal komputer yang saling terhubung satu dengan yang lainnya
yang didukung dengan perangkat jaringan dengan menggunakan Local Area
Network (LAN), yaitu merupakan suatu jaringan antar komputer yang terbatas di
suatu area yang relatif kecil, yaitu hanya dikalangan RSUD Kabupaten Cilacap.
Terminal komputer dikoordinasi oleh satu server atau komputer utama, sehingga
dalam lingkup RSUD Kabupaten Cilacap ini komputernya saling terhubung,
untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.2 mengenai Konsep
Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten
Cilacap.
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan
Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut :
“Mengenai sistem jaringan di RSUD Kabupaten Cilacap ini sudah ada,
dan jenis jaringan tersebut adalah LAN, dimana ada satu komputer utama
atau Server yang menghubungkan antara unit satu keunit yang lain dalam
lingkup RSUD Kabupaten Cilacap. Dengan adanya sistem jaringan ini
sangat membantu kami dalam memperoleh data yang kami butuhkan”.
(Wawancara 28/09/2009)
Wawancara tersebut menyebutkan bahwa fungsi dari LAN sendiri
sangatlah penting bagi kerja masing-masing personal atau unit dalam lingkup
RSUD Kabupaten Cilacap, selain dapat menggunakan data secara bersama-sama
juga menghemat biaya dan waktu. Selain itu sub sistem input sendiri merupakan
hal yang penting untuk pemasukan data, sehingga dari sini bisa dilanjutkan
pengolahan data selanjutnya. Dengan pengumpulan data secara elektronik melalui
jaringan secara online ini akan menjadikan data yang masuk mudah diolah dan di
kontrol serta menjadi lebih aplikatif, dimana nanti data-data yang ada pada input
65
data registrasi pasien akan diolah dan disimpan dalam data base.
Data pada input data registrasi pasien yang ada dalam jaringan sistem
informasi pelayanan kesehatan ini dibuat dalam bentuk statistik yang berupa
tabel-tabel yang harus diisi dan berupa formulir dengan format kolom isian yang
sudah ditentukan dan di sesuaikan dengan keperluan kegiatan masing-masing.
Dengan adanya format yang telah ditentukan akan memudahkan unit
pendaftaran (registrasi pasien) dalam pemasukan data-data pasien, sehingga
mempercepat proses pelayanan untuk kemudian dikirim baik secara manual dan
secara online ke komputer pusat (server) dalam hal ini unit rekam medis.
2. Sub Sistem Proses
Sub sistem proses merupakan suatu tahap berikutnya di dalam perjalanan
arus informasi, dimana di dalam sistem informasi pelayanan kesehatan ini
mekanisme pengolahan data untuk kemudian di simpan di dalam bank data. Bank
data sendiri merupakan kumpulan-kumpulan data yang strategis dari unit kerja
terkait yang nantinya tersimpan di suatu server atau komputer pusat yang bisa
diakses melalui media elektronik atau internet.
Dalam sub sistem proses ini meliputi kegiatan mengumpulkan data-data
transaksi yang terjadi kemudian diolah menjadi laporan yang akan diberikan
kepada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu antara lain Departemen Kesehatan,
Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, dan Rumas Sakit
sebagai arsip.
66
Data-data yang disimpan dalam suatu bank data ini adalah data yang
masuk ke bagian registrasi (input data) dari jaringan sistem informasi pelayanan
kesehatan yang dijalankan. Hal ini seperti penuturan Ibu Erawati selaku staff
kelompok jabatan fungsional sebagai berikut :
“Seluruh data yang masuk atau yang ada pada input data kemudian
diproses lebih lanjut dan disimpan di bank data yang merupakan kumpulan
data yang strategis dari unit pendaftaran yang kemudian disimpan di
komputer pusat atau server dan dapat diakses melalui media elektronik”.
(Wawancara 28/09/2009)
Dari wawancara diatas tampaknya RSUD Kabupaten Cilacap sudah
memfungsikan database dalam menjalankan sistem informasi pelayanan
kesehatan, karena bank data di RSUD Kabupaten Cilacap secara elektronik sudah
dapat menyimpan input data yang masuk ke RSUD Kabupaten Cilacap melalui
sistem jaringan secara online. Jadi data yang masuk sebagai input data secara
otomatis tersimpan kedalam database. Jadi disini dapat dikatakan bahwa fungsi
database itu adalah sebagai sumber data, yang nantinya akan digunakan sebagai
bahan acuan dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan.
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan
Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut :
“Dengan sistem komputerisasi secara online ini kita dimudahkan dalam
pengambilan data sewaktu-waktu, kita tinggal mengambil saja dari data
base sehingga menghemat waktu karena setiap data yang masuk itu pasti
tersimpan di database kita”. (Wawancara 28/09/2009)
Dalam sub sistem proses ini terdapat dua prosedur, yaitu :
a. Proses Pengelohan Data
Dalam proses pengolahan data disini, proses pemasukan data
pasien kedalam sistem komputer dikerjakan oleh petugas yang bewenang,
67
setelah data selesai maka data akan disimpan untuk dibuat laporan sebagai
bentuk output. Proses pengolahan data ini meliputi pengumpulan atau
perekapan yang terjadi tiap hari untuk selanjutnya disimpan dan akan
dibuat laporan baik untuk bulanan, tiga bulanan, tiap enam bulan dan
laporan tahunan.
Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok
Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai
berikut :
“Dalam proses pengolahan data ini, data akan di catat dan diproses yaitu
melalui proses asembling yang dikerjakan menggunakan program Excel
oleh petugas di unit rekam medis, setelah di export ke Excel dan diolah,
data jadi tersebut diprint untuk dijadikan laporan ke instasi yang sudah
ditentukan”. (Wawancara 28/09/2009)
Dari wawancara diatas dapat diterangkan bahwa proses assembling
itu sendiri yaitu penataan berkas yang ada dalam rekam medis yang
dikerjakan oleh petugas rekam medis dengan menggunakan program Excel
pada sebuah unit komputer yang selanjutnya akan dijadikan laporan rutin
kepada unit-unit yang membutuhkan.
Dalam pengolahan data transaksi ini perangakat lunaknya sama
dengan pada proses input, yaitu menggunakan hard disk atau CPU.
Sedangkan untuk perangkat kerasnya juga sama yaitu dengan
menggunakan perangkat komputer, mouse, keyboard. Untuk aktivitas
pengolahan data ini RSUD Kabupaten Cilacap, khususnya untuk unit
medical record memiliki 2 terminal komputer dengan fungsi yang berbeda,
yaitu satu unit untuk komputer khusus pembuatan laporan, dan satu unit
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861
3861

More Related Content

What's hot

Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah KalimantanPenataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)endahnurfebriyanti
 
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...rina0107
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatarilokanithak
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITALLAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITALNimroatul_Chasanah
 
Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...
Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...
Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...Roni Darmanto
 
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017Mohammad Shafari
 
LAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSAN
LAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSANLAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSAN
LAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSANFaridatulHasanah4
 
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"gini_alawiyah96
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...Uofa_Unsada
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusiaermawidiana
 
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...FandyFajaruddin
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNP
Laporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNPLaporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNP
Laporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNPEKPD
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGUofa_Unsada
 
Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...
Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...
Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 

What's hot (19)

Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah KalimantanPenataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
Penataan Kewenangan dan Kelembagaan Pemerintah Daerah di Wilayah Kalimantan
 
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK  (KP)
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK (KP)
 
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
Laporan observasi lapangan kepatuhan penggunaan apd terhadap penyebaran penya...
 
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatariSistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
Sistem penggajian karyawan via bank apsi ni putu lokanitha kusumatari
 
STATISTIKA
STATISTIKASTATISTIKA
STATISTIKA
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITALLAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM TEKNIK OPTIK : FOTOGRAFI DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
 
Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...
Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...
Analisis Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada CU. Keling Kumang BO. Labung L...
 
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
Laporan keramahan petugas igd & tingkat kenyamanan staf rsud cideres 2017
 
4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni
 
Kkp bsi bogor
Kkp bsi bogorKkp bsi bogor
Kkp bsi bogor
 
LAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSAN
LAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSANLAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSAN
LAPORAN KKN UNUSIDA DESA KAJEKSAN
 
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
Evaluasi Pembelajaran Matematika "Kemampuan berpikir metafora"
 
Laporan kkn anggita
Laporan kkn anggitaLaporan kkn anggita
Laporan kkn anggita
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS VERIFIKASI PEMBAYARAN LANGSUNG DI SATUAN KERJ...
 
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya ManusiaManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
Laporan pelaksanaan aktualisasi latihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XII P...
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNP
Laporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNPLaporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNP
Laporan Akhir EKPD 2010 - Papua Barat - UNP
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...
Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...
Evaluasi Dampak perimbangan keuangan terhadap kapasitas kinerja otonomi daera...
 

Similar to 3861

Filsafat ilmu dan metode riset
Filsafat ilmu dan metode risetFilsafat ilmu dan metode riset
Filsafat ilmu dan metode risetSyafrizal Helmi
 
TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHAT
TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHATTINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHAT
TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHATLuthfinurrahman
 
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...Dicky Audi
 
Yustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkYustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkrundee87
 
Media pembelajaran video
Media pembelajaran videoMedia pembelajaran video
Media pembelajaran videoJennySutanto
 
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia AmirouliyaNadia
 
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahLaporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahAniqotulazizah
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...Warnet Raha
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...Warnet Raha
 
B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021Aflah Azzaky
 
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul SitiCholifa
 
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)Dina Puspita Sari
 
Sosiologi 2
Sosiologi 2Sosiologi 2
Sosiologi 2lombkTBK
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraHelda Zakiya Fitri
 
HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...
HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...
HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...laskarenviro12
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Trisna Nurdiaman
 
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAISKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAIapedius
 

Similar to 3861 (20)

Sosiologi
SosiologiSosiologi
Sosiologi
 
Filsafat ilmu dan metode riset
Filsafat ilmu dan metode risetFilsafat ilmu dan metode riset
Filsafat ilmu dan metode riset
 
achmad (2).pdf
achmad (2).pdfachmad (2).pdf
achmad (2).pdf
 
TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHAT
TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHATTINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHAT
TINGKAT PENGETAHUAN PENYAKIT SEKS MENULAR HIV/AIDS DAN PERILAKU SEKS SEHAT
 
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
KEJADIAN MALARIA AKIBAT AKTIVITAS PERTAMBANGAN DI KECAMATAN KINTAP KABUPATEN ...
 
Yustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lkYustinus krisna kusnendar lk
Yustinus krisna kusnendar lk
 
Media pembelajaran video
Media pembelajaran videoMedia pembelajaran video
Media pembelajaran video
 
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
Laporan akhir kegiatan KKN Amiro uliya nadia
 
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizahLaporan akhir kkn ani qotul azizah
Laporan akhir kkn ani qotul azizah
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
B34180029-Moh. Aflah Azzaky-KKN UNUSIDA BERDAYA 2021
 
59491206200907011
5949120620090701159491206200907011
59491206200907011
 
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
Siti Cholifah_Kkn unusida berdaya 2021 desa sentul
 
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
HUBUNGAN KUALITAS LINGKUNGAN TERHADAP PENULARAN TUBERKULOSIS (TB)
 
Sosiologi 2
Sosiologi 2Sosiologi 2
Sosiologi 2
 
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan MartapuraSurveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
 
HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...
HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...
HUBUNGAN ANTARA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DENGAN PENYAKIT MALARIA DI DAERAH PT ...
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
 
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAISKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
SKRIPSI , APEDIUS M. MAGAI
 

Recently uploaded

SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (9)

SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

3861

  • 1. SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Oleh : Wajirah NIM : D1107525 PROGRAM S-1 NON REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
  • 2. 55 HALAMAN PERSETUJUAN Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta, 12 Maret 2010 Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. NIP. 195909071987021001
  • 3. 56 MOTTO ” Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan- jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk”. (QS. Al Anbiyaa’ : 31) Rasulullah S.A.W bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian” ( Al-Hadist)
  • 4. 57 PERSEMBAHAN Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT karya ini kupersembahkan kepada : Ibuku, Ibuku, Ibuku Bapakku Kakakku, dan adik-adikku Almamater
  • 5. 58 HALAMAN PENGESAHAN Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Hari : Kamis Tanggal : 08 April 2010 Ketua : Drs. Sudarto, M.Si. ( ) NIP. 195502021985031006 Sekretaris : Herwan P, S.Sos., M.Si. ( ) NIP. 197505052008011033 Penguji : Drs.Is Hadri Utomo, M.Si. ( ) NIP. 195909071987021001 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dekan Drs. Supriyadi SN, SU NIP. 195301281981031001
  • 6. 59 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kepada Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan dari Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. selaku pembimbing, yang telah banyak membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 2. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos.,M.T.I. selaku pembimbing akademis, yang telah memberi bimbingan akademis dan bantuan dalam menyelesaikan studi. 3. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos, M.T.I. selaku Sekretaris Program S1-Non Reguler Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. dr. Bambang Setyono, MMR selaku Direktur RSUD Kabupaten Cilacap
  • 7. 60 6. Ibu Retno Safitri dan ibu Sri Erawati selaku staff unit Rekam Medis yang telah membantu kelancaran penelitian. 7. Semua pimpinan dan staff di RSUD Kabupaten Cilacap. 8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Negara yang telah menyampaikan ilmu dan budi pekerti selama penulis belajar di UNS. 9. Semua pimpinan dan karyawan FISIP UNS. 10. Johan Fidianto S.Pd yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya kepada penulis. 11. Teman-temanku Non Reguler Administrasi Negara angkatan 2007. 12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis haturkan rasa hormat dan terima kasih yang setinggi- tingginya. Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran akan penulis perhatikan. Meskipun demikian penulis berharap agar penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam maupun bagi siapapun yang membutuhkannya. Surakarta, April 2010 Peneliti
  • 8. 61 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii HALAMAN MOTTO....................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v KATA PENGANTAR....................................................................................... vi DAFTAR ISI..................................................................................................... viii DAFTAR TABEL............................................................................................. x DAFTAR BAGAN........................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xii ABSTRAK....................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1 B. Perumusan Masalah ................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9 E. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 9 F. Kerangka Pemikiran................................................................... 25 G. Metode Penelitian ...................................................................... 29 BAB II DESKRIPSI LOKASI....................................................................... 36 A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap .......................... 36 B. Kedudukan Visi, Misi, dan Tugas .............................................. 37 C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas...................................... 40 D. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit............................................... 47
  • 9. 62 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 54 A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap ............................. 55 1. Sub Sistem Input (Data Masukan) ....................................... 60 2. Sub Sistem Proses................................................................ 65 3. Sub Sistem Output (Hasil Keluaran).................................... 70 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 80 A. Kesimpulan ................................................................................ 80 1. Sistem Input (Data Masukan) .............................................. 80 2. Sistem Proses ....................................................................... 81 3. Sistem Output (Data Keluaran)............................................ 82 B. SARAN...................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 85 LAMPIRAN
  • 10. 63 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap ........4 Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003-2007......6 Tabel 1.3 Layanan Kesehatan Rawat Inap RSUD Kabupaten Cilacap..................7 Tabel 3.1 Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009.63 Tabel 3.2 Jenis Data dan Sistem Pelaporan RSUD Kabupaten Cilacap...............74 Tabel 3.3 Data Kegiatan RSUD Kabupaten Cilacap….......................................78
  • 11. 64 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Hubungan fakta, data, arsip dan informasi.....................................13 Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Dasar dan Model dasar dengan penyimpanan data..........................................................................16 Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran...........................................................27 Gambar 1.4 Bagan Model Analisis Interaktif………………………................34 Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Cilacap………..................46 Gambar 2.2 Alur Proses Layanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap.........52 Gambar 3.1 Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di RSUD Kabupaten Cilacap……………………………………………….58 Gambar 3.2 Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap………………………………………..59 Gambar 3.3 Tampilan Layar Registrasi Pasien di RSUD Kabupaten Cilacap...61
  • 12. 65 DAFTAR LAMPIRAN 1. Pedoman Wawancara 2. Bukti Penelitian 3. Surat Rekomendasi Penelitian / Survei 4. Journal International 5. Formulir Data Standar Rumah Sakit (RL1-RL6)
  • 13. 66 ABSTRAK Wajirah (D1107525). Skripsi. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, 84 halaman. Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi rumah sakit. Komputerisasi sistem informasi pelayanan merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang berstatus BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan perkembangan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi mempunyai peranan penting di RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses dan output, yang dalam pelaksanaanya dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat, dengan tujuan akhirnya yaitu penggunaan sistem informasi pelayanan kesehatan secara baik dan benar. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dengan pertimbangan peran penting RSUD bagi kesehatan masyarakat. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu dengan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yang saling terkait, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mekanismenya dengan mekanisme pelaporan, yaitu informasi yang dihasilkan dari data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan akan dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan agar informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sehingga nantinya akan dibuat perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti diharapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mampu mempertahankan atau mengembangkan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Cilacap.
  • 14. 67 ABSTRACT Wajirah (D1107525). Thesis. Health Service Information System in the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta. 2010. 84 pages. Information system becomes an important factor to improve services as well as savings for hospitals. Computerized information system services the right solution to solve the problem. Regional Public Hospital at Cilacap Regency is one of Cilacap district hospitals with the status of BLUD, and continues to increase the quality of service and hospital facilities. Regional Public Hospital at Cilacap Regency show progress in providing health services to the community of Cilacap in particular. The mission of Public Hospital at Cilacap Regency among others, provide services which are promotive, preventive, curative and rehabilitative to the consumer in a timely, accurate, safe, and comfortable, this makes the information system has an important role in Regional Public Hospital at Cilacap Regency, particularly in the health service to the community. Based on the explanation above, this research aims to find out how the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Health Service Information System in Regional Public Hospital at Cilacap Regency include three activities, namely input, process and output, which the implementation was influenced by the driving force and inhibitors, with the final goal of using health care information systems are good and right. The research was implemented at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency with consideration of Cilacap Regency important role for public health hospitals. This research is a qualitative descriptive form. Data collection techniques using observation technique, documentation and interview. Techniques of data analysis using qualitative data analysis techniques, namely the interactive analytical model consists of three interrelated components, namely data reduction, data presentation and conclusions or verification. From the research results can be seen that the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency the mechanism with the reporting mechanism, the information generated from input data and then processed and finally the output will be reported or sent to the institutions concerned. This is intended to allow the information generated is also used as a feedback as evaluation material or monitoring implementation of the programs do by Regional Public Hospital at Cilacap Regency, which will be made improvements or improving the quality of existing health services. The suggestion can be given by the researchers expected the Regional Public Hospital at Cilacap Regency was able to maintain or expand the use of Information Technology in health service information systems for Cilacap district community. xiii
  • 15. 68 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang diselenggarakan oleh suatu negara. Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang Undang Kesehatan Nomor 23/1992 menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental setiap warga. Oleh karena itu negara bertanggung jawab dalam pengaturan hak hidup sehat bagi penduduknya. Begitu pentingnya arti hidup sehat, telah menjadikan kesehatan menjadi kebutuhan hidup manusia yang utama di samping kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah mengupayakan dengan disediakannya sarana dan prasarana kesehatan, salah satunya adalah dengan membangun Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat tergantung pada status kepemilikan rumah sakit. Misi rumah sakit tidak terlepas dari misi layanan sosial, namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah sakit tetap terjadi konflik kepentingan dari berbagai pihak. Konflik kepentingan berbagai pihak ini dapat bersumber dari klasifikasi organisasi rumah sakit. 1
  • 16. 69 Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Oleh karena itu dalam hal ini organisasi harus bisa memanfaatkan perkembangan infomasi untuk mencapai tujuannya. Dengan menggunakan informasi akan diperoleh data yang akurat untuk dapat diambil keputusan yang tepat sehingga organisasi bisa berkembang ke arah yang positif. Dengan demikian organisasi dapat tetap eksis dalam perubahan yang terjadi di lingkungannya terutama perkembangan informasi. Dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan. Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based information system). Sistim Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk
  • 17. 70 operasional sebuah rumah sakit. Berbagai pengalaman rumah sakit yang menggunakan sistem administrasi konvensional, menunjukkan banyaknya kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi. Laba yang dimaksud di sini adalah laba secara financial maupun laba non financial. Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti departemen atau lembaga suatu instansi pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi direktorat, bidang dan bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang tentang organisasi tersebut. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang saat ini telah berubah statusnya menjadi BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. Semakin hari RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan existensinya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap, salah satunya antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi
  • 18. 71 mempunyai peranan penting dalam RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat RSUD Kabupaten Cilacap merupakan Rumah Sakit tipe B. Rumah Sakit Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap Kabupaten yang menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas. RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 o TENAGA MEDIS DAN PARAMEDIS JUMLAH SDM . . . . . A. Tenaga Medis Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Obsgyn Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter Spesialis Anak Dokter Spesialis Radiologi Dokter Spesialis Saraf Dokter Spesialis THT Dokter Spesialis Mata Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Dokter Spesialis Patologi Klinik 3 Orang 3 Orang 2 Orang 3 Orang 1 Orang 2 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang 1 Orang
  • 19. 72 . . . . 0. 1. 2. 3. . . . . . . Dokter Spesialis Anestesi Dokter Gigi dan Mulut Dokter Umum B. Tenaga Paramedis Tenaga Perawat C. Tenaga Penunjang Pelayanan Medis Tenaga Apoteker Tenaga Psykologi Tenaga Sarjana Gizi Tenaga Ahli Gizi Tenaga Analis Kesehatan Tenaga Asisten Apoteker Tenaga Penunjang Pelayanan Medis lain Tenaga Non Medis 1 Orang 3 Orang 10 Orang_+ 32 Orang 157 Orang 4 Orang 2 Orang 3 Orang 5 Orang 9 Orang 12 Orang 16 Orang 130 Orang_+ 181 Orang
  • 20. 73 . . . Jumlah Tenaga Keseluruhan 370 Orang Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Setiap tahun RSUD Kabupaten Cilacap selalu menetapkan target pendapatan, dan hal tersebut selalu menjadi motivasi bagi karyawan RSUD Kabupaten Cilacap untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan sistem informasi pelayanan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan. Realisasi pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap dari tahun 2003 – 2009 dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2009 o. TAHUN REALISASI PENDAPATAN KETER ANGAN 2003 Rp. 7.730.728.100,-
  • 21. 74 . . 2004 Rp. 8.972.911.466,- . 2005 Rp. 11.081.059.934,- . 2006 Rp. 14.176.196.473,- . 2007 Rp. 17.312.112.191,- . 2008 Rp. 21.455.369.820,- . 2009 Rp. 25.881.004.571,- Target Pendapatan 2009 : Rp. 25.000.000.000,- Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi: a. Layanan Kesehatan Rawat Jalan, yaitu layanan yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat jalan, meliputi: · Poliklinik Penyakit dalam · Poliklinik Bedah · Poliklinik Obsgyn/ KB · Poliklinik Anak/ KIA · Poliklinik Akupuntur Medis
  • 22. 75 · Poliklinik Kulit Kelamin dan Kecantikan · Poliklinik Mata · Poliklinik THT · Poliklinik Saraf · Poliklinik Umum · Poliklinik Gigi dan Mulut · Poliklinik Konsultasi Psikologi · Poliklinik Konsultasi Gizi · Fisioterapi b. Layanan Kesehatan Rawat Inap, yaitu layanan yang mengelola data-data dan aktivitas layanan medis rawat inap yang memiliki 238 tempat tidur dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1.3 Fasilitas Pelayanan Rawat Inap RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 o. R UANG U TAMA I U TAMA I I K ELAS I K ELAS I I K ELAS I II J UMLAH . . . . Wi jaya Kusuma Fl amboyan As ter M awar 1 5 4 2 0 1 1 2 4 1 0 2 0 3 6 3 15 20 12 25 40 40 22 12
  • 23. 76 . . . . . 0. 1. 2. Da hlia Bo ugenvil An ggrek Ca telyya M elati IC U Int ermedit Ke nanga 5 7 0 2 2 1 6 4 6 2 6 16 4 6 26 JU MLAH 1 9 2 6 1 2 2 1 1 40 23 8 Sumber: RSUD Kabupaten Cilacap c. Layanan Kesehatan Medis 24 Jam, antara lain meliputi: · Instalasi Rawat Inap · Instalasi Gawat Darurat / IGD · Instalasi Bedah Sentral / IBS · Instalasi Perawatan Intensif / ICU · Instalasi Radiologi · Instalasi Farmasi · Instalasi Laboratorium (on call) · Informasi / reception · Pelayanan Ambulance Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH
  • 24. 77 SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang diambil sebagai berikut : “Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap?” C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk : “Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.” D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan Ilmu Administrasi Negara terutama dalam bidang Sistem Informasi Manajemen. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau wawasan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya kepada pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan dalam mengelola Rumah Sakit Umum Daerah secara baik dan profesional, terutama yang berhubungan dengan layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
  • 25. 78 E. Tinjauan Pustaka Beberapa buku acuan di gunakan sebagai dasar untuk menjelaskan variabel-variabel yang saling berhubungan. Untuk menjelaskan judul, maka akan di jelaskan beberapa definisi yang menyangkut hal tersebut. Diantaranya konsep tentang arti sistem, informasi, pelayanan, kesehatan, dan sistem informasi pelayanan kesehatan. Dari judul yang dikemukakan diatas, berikut ini akan penulis uraikan batasan dan pengertian dari istilah-istilah yang membentuk variable diatas : a. Sistem Definisi sistem menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen cetakan I, yaitu: “Sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”. (2004: 5) S. Prajudi dalam Moekijat (1996:3) mengatakan bahwa : “Sistem sebagaimana yang telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu”. Sedangkan sistem dalam Ensiklopedi Administrasi menjelaskan bahwa sistem dalam Bahasa Indonesia yaitu: “Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi”. (Moekijat, 1996 : 4) Dan menurut The Liang Gie dalam Moekijat pada buku Pengantar Sistem Informasi Manajemen, menjelaskan bahwa :
  • 26. 79 “Sistem diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur- unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996: 3-4) Menurut The Liang Gie, sistem adalah: “Suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebutuhan untuk melaksanakan suatu fungsi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996:4). Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. b. Informasi Dalam pemahaman sistem informasi pelayanan didalamnya tercakup pula pemahaman tentang informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun secara konsepsional ada perbedaan yang prinsipal antara yang disebut data dan informasi. Oleh karena itu akan dikemukakan terlebuih dulu pengertian data, dimana informasi itu sendiri berasal dari data, sehingga yang dipakai dalam membuat keputusan adalah informasi, bukan data. Sondang P. Siagian dalam bukunya Sistem Informasi untuk pengambilan keputusan yang dikutip oleh Moekijat (1996: 6), mengatakan bahwa: “Ada perbedaan yang konseptual antara data dan informasi. Perbedaan yang biasanya dibuat adalah dengan mengatakan bahwa data adalah ”bahan baku” yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi. Perbedaan ini penting untuk disadari oleh karena sesungguhnya data tidaklah
  • 27. 80 mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang mempunyai nilai, dalam arti bahwa, informasi akan memudahkan seseorang pimpinan untuk mengambil keputusan”. Menurut Murdick et al (1984) secara singkat dapat dirumuskan bahwa data adalah : “Fakta-fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan”. (Wahyudi K dan Subando A. M, 2001 : 11) Sedangkan menurut Drs. S. Pramudji, M.P.A dalam Moekijat, data adalah : “Fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk perhitungan dan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan atau operasi- operasi yang secara pasti mengarah pada suatu akhir”. (Moekijat, 1996 : 6) Dari penjelasan diatas jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber informasi, bahan informasi dan dengan sendirinnya erat hubungannya dengan informasi, namun masih merupakan suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah. Sedangkan informasi adalah seperti yang dijelaskan oleh Gordon B Davis, informasi adalah : “Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”. (Gordon B Davis, 2002 : 28) Sedangkan menurut Burch dan Strater dalam Moekijat menyatakan bahwa informasi adalah : “Information is the aggregation or processing of data to provide knowledge or intelligence. (Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan)”. (Moekijat, 1996 : 6)
  • 28. 81 Sudah dijelaskan beberapa pengertian informasi, maka jelaslah bahwa informasi sebagai data-data yang sudah diolah untuk mmberikan pengertian bagi seorang pimpinan digunakan sebagai suatu pengambilan keputusan. Pengelolaan data untuk menjadi sebuah informasi dapat dilakukan dengan alat pengolahan manual, mesin manual, mesin elektronik, atau komputer. Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data. Data kemudian dimasukkan ke komputer dan selanjutnya diolah menjadi informasi. Data otentik yaitu dalam bentuk tertulisnya sendiri, kemudian disimpan sebagai arsip otentik. Bila diperlukan untuk pembuktian administratif dan hukum, maka arsip otentik tersebut dapat dikeluarkan dari penyimpannya. Gambar 1.1 Hubungan fakta, data, arsip dan informasi Direkam/ dicatat disimpan diproses Fakta kegiatan : · Pelaporan · Komunikasi · Transaksi · Perjanjian · dsb Data Komputer Arsip otentik Informasi
  • 29. 82 keluaran Dalam hal ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, fakta kegiatan yang direkam atau dicatat adalah proses Registrasi Pasien, yang mencatat data atau status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian pasien. Data ini meliputi pendaftaran pasien baru atau lama. Data tersebut kemudian menjadi data yang disimpan sebagai data otentik. Kemudian dari registrasi pasien tersebut, data dimasukkan ke dalam ruang Rekam Medik (RM), dan dari hasil Rekam Medik maka petugas dapat mengetahui riwayat penyakit pasien, selanjutnya petugas menginformasikan hasil tersebut kepada pasien untuk selanjutnya pasien mendapat tindakan lebih lanjut. Agar dapat digunakan oleh manajer untuk menghasilkan keputusan yang baik, maka informasi itu hendaknya memenuhi beberapa persyaratan utama. Menurut Parker (dalam Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11) persyaratan tesebut terdiri atas : 1. Ketersediaan (availability) Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak memanfaatkannya. 2. Mudah dipahami (comprehensibility) Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan yang bersifat strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan
  • 30. 83 membuat kurang efektifnya keputusan manajemen. 3. Relevan Dala konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang benar- benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi. 4. Bermanfaat Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, infomasi juga harus bermanfaat bagi organisasi. Karena itu infomasi juga harus dapat tersaji ke dalam bentuk-bentuk yang meyakinkan pemanfaatan oleh organisasi yang bersangkutan. 5. Tepat waktu Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial. 6. Keandalan (reliability) Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan. 7. Akurat Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. 8. Konsisten
  • 31. 84 Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan. Dari penjelasan tersebut diatas maka bisa disimpulkan bahwa informasi adalah bahan yang sudah dihasilkan dari pengolahan data, dimana informasi ini merupakan nilai yang berguna bagi pemakai ataupun bagi pembuat keputusan. c. Sistem Informasi Pada dasarnya semua organisasi mempunyai satu sistem informasi atau lebih, yang dipandang dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi, dan dengan demikian mengurangi kemungkinan mengambil keputusan yang tidak tepat. Akan tetapi, banyak sistem informasi yang tidak dapat memberikan informasi penting untuk pengambilan keputusan strategis. Berikut ini akan digambarkan model sistem informasi dasar atau bisa disebut aktivitas yang terjadi pada sistem informasi. Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Dasar Model dasar dengan penyimpanan data Data Pengolahan Informasi Penyimpanan Data
  • 32. 85 Gordon B. Davis dalam Moekijat, (1996:108) menguraikan sistem informasi sebagai suatu sistem, yaitu sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model sistem dasar masukan, pengolahan, dan keluaran cocok dalam hal sistem pengolahan informasi yang paling sederhana apabila semua masukan diterima pada waktu yang sama. Fungsi pengolahan informasi sering memerlukan data yang dikumpulakan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu, pada model sistem informasi ditambahkan alat penyimpan arsip data sehingga kegiatan pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpanan data maka fungsi pengolahan informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi informasi, tetapi juga penyimpanan data untuk digunakan kemudian. Yang dimaksud dengan penyimpanan data adalah penyimpanan data dalam suatu formulir yang diatur sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah ditemukan kembali apabila diperlukan. Model pengolahan informasi dasar ini sangat bermanfaat tidak hanya dalam memahami sistem pengolahan informasi secara keseluruhan, tetapi juga dalam pengolahan informasi secara sendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis berkenaan dengan masukan, penyimpanan, pengolahan, dan keluaran. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, maka RSUD Kabupaten Masukan Pengolahan Keluaran
  • 33. 86 Cilacap menitikberatkan kegiatannya pada sistem informasi pelayanan kesehatan yang baik. Sehingga sasaran yang dituju oleh RSUD Kabupaten Cilacap tercapai yaitu meningkatkan efektivitas organisasi. Termasuk didalamnya usaha untuk mengembangkan budaya organisasi yang sehat, melalui komunikasi yang terbuka, kerjasama dalam pemecahan persoalan, pengembangan rasa saling percaya, pengembangan motivasi dan pengendalian diri sendiri. Menurut The Liang Gie dalam Moekijat, Sistem Informasi didefinisikan sebagai: “Rangkaian tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani sebagai suatu kebetulan yang lengkap keterangan-keterangan sejak pengumpulan melalui penggunaan dan penyimpanannya sampai penyingkirannya untuk membantu tercapainya tujuan dari suatu organisasi”. (Moekijat, 1996:10) Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen cetakan I dijelaskan bawa: “Sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai sistem yang saling terkait, dengan menggunakan basis data dan sumber daya secara bersama- sama”. (2004: 15) Gordon B Davis dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi Manajemen I mendefinisikan sebagai: ”Sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi”. (2002:3). Sedangkan menurut Buch and Strater dalam Moekijat, Sistem Informasi dirumuskan sebagai: ”Kumpulan bagian-bagian yang formal dan sistematis yang melaksanakan operasi pengolahan data untuk : a). Memenuhi persyaratan pengolahan data yang legal dan transasional, b). Memberikan informasi pada manajemen untuk mendukung kegiatan perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan, dan c). Memberikan bermacam-macam laporan seperti yang diperlukan oleh pihak-pihak luar”. (Moekijat, 1996:10).
  • 34. 87 Dalam jurnal internasional, sistem informasi di jabarkan sebagai berikut: “Information systems emphasizes the application of information technology in business and other organizations. Computers and other information technologies are the technical foundations or the tools of information systems. However, both technical skills and knowledge of business processes and practice are needed to be able to properly envision, design, implement, integrate, evaluate, and manage computer- based solutions to business problems”. (Sistem Informasi menekankan penerapan teknologi informasi dalam bisnis dan organisasi lainnya. Komputer dan teknologi informasi lain merupakan dasar teknis atau alat- alat sistem informasi. Namun, baik keterampilan teknis dan pengetahuan tentang proses bisnis dan praktik dibutuhkan untuk bisa benar apa yang dibayangkan, merancang, mengimplementasikan, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan mengelola solusi berbasis-komputer untuk masalah bisnis). (http://www-afa.adm.ohio-state.edu/u-majors/pdf/infosys.pdf : 2008) Dari penjelasan yang diuraikan diatas, maka dalam Sistem Informsi terkandung pengertian tentang suatu kegiatan yang dilakukan yang meliputi hal- hal berikut : · Suatu sistem atau metode pengolahan data · Menyajikan informasi secara cepat dan tepat · Digunakan bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan d. Pelayanan Menurut Gronroos, definisi pelayanan adalah sebagai berikut: ”Pelayanan adalah aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.” (dalam Ratminto dan Atik Septi
  • 35. 88 Winarsih, 2005 : 2) Pengertian pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “melayani adalah membantu, menyiapkan (mengurus) apa-apa yang diperlukan seseorang, meladeni, sedangkan pelayanan adalah perihal atau cara melayani.” (1989:509). Dengan demikian pelayanan merupakan serangkaian cara yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan manajemen yang dilakukan baik oleh seseorang maupun lembaga yang betujuan untuk memberikan apa yang dibutuhkan orang lain. Sistem informasi pelayanan kesehatan sangat diperlukan oleh organisasi publik dalam memberikan layanan terutama dalam bidang kesehatan kepada masyarakat, seperti RSUD Kabupaten Cilacap. Disamping itu, masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan kesehatan juga sangat membutuhkan sistem informasi dalam bidang pelayanan kesehatan supaya kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat mereka terima dan rasakan. Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pelayanan adalah sebagai berikut: ”Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib yang menangani sebagai suatu sistem formal yang didalamnya terdapat kegiatan melaporkan, menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat yaitu dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1986: hal 10 dan Gordon B. Davis, 2002 hal 3) Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, informasi pelayanan kesehatan harus mempunyai nilai guna bagi para pemakainya. Menurut Burch dan
  • 36. 89 Strater, bahwa nilai informasi didasarkan atas 10 sifat yaitu sebagai berikut: 1. Mudahnya dapat diperoleh Menunjukan mudah dan cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi. 2. Sifat luas dan lengkapnya Menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya. 3. Ketelitian Berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesadaran keluaran informasi, yaitu biasanya berhubungan dengan kesalahan pencatatan dan perhitungan. 4. Kecocokan Menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai serta isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang dihadapi. 5. Ketepatan waktu Berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada siklus dapat diperolehnya informasi, yaitu masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai. 6. Kejelasan Menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. 7. Keluwesan
  • 37. 90 Berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan. 8.. Dapat dibuktikan Menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama. 9. Tidak ada prasangka Berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya. 10. Dapat diukur Menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal. (Dalam Moekijat, 1996: hal 29) Untuk mengukur dan mengetahui penerapan sistem informasi yang dimaksud, secara opersional dapat kita lihat pada unsur-unsur dasar sistem informasi yang terdiri dari 3 aktivitas, yaitu: 1. Pengumpulan Data Merupakan sebagai salah satu aktivitas dari sistem informasi yang didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan data dan fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada. Sistem informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan. 2. Pengolahan Data Menurut George R. Terry Dalam Moekijat, pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai
  • 38. 91 tujuan atau hasil yang diinginkan. (Dalam Moekijat, 1996: hal 14). 3. Penyajian Data Meliputi kegiatan menyediakan dan menyajikan informasi yang ada kepada para pemakai yaitu pihak-pihak yang memerlukan. Dalam sistem informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan. Data yang telah dioleh mejadi informasi harus segera diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, mengingat pentingnya kecepatan penyebaran informasi tersebut melalui bentuk dan media penyampaiannya. (Dalam Moekijat, 1996: hal 15). Penyebaran informasi diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan yaitu selain kepada pihak publik pengguna jasa kesehatan, juga sangat diperlukan baik ditingkat manajemen yang terdiri dari berbagai level dan juga dilingkungan kerja yaitu para petugas / staff organisasi di dalam menetukan langkah-langkah selanjutnya. e. Pelayanan Kesehatan Pengertian pelayanan yang dimaksud di sini adalah pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum atau pelayanan umum atau pelayanan publik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:705) publik diartikan sebagai orang banyak atau umum. Jadi publik menyangkut orang banyak atau masyarakat luas. Terkait dengan kajian yang diangkat disini yaitu pelayanan umum, maka perlu disinggung sedikit tentang pengertian pelayanan umum. A.S. Moenir (2000:26-27) mendefinisikan pelayanan umum sebagai
  • 39. 92 kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam landasan faktor materiil melalui sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesui dengan haknya. Pelayanan umum juga dijelaskan dalam keputusan MENPAN No. 81/1993 tentang pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum, yaitu segala bentuk kegiatan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengertian kesehatan yaitu keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1960 pasal 1, dinyatakan bahwa tiap-tiap WNI berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dan perlu diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah RI dan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya itu harus dapat dicapai oleh seluruh rakyat Indonesia secara merata. Pengertian kesehatan menurut WHO dalam Mariyati Sukarni (1994:1) adalah sebagai berikut: ”Health is state of complete physically and social wll being and notmerely the absence of diseases and infirmity “ (sehat adalah sesuatu keadaan yang prima yang meliputi tidak hanya fisik, mental, maupun sosial melainkan pula bebas dari sakit maupun cacat). Dalam jurnal internasional, kesehatan masyarakat dijabarkan sebagai berikut : “Public health is the art and science of preventing disease, prolonging life, and promoting the health of entire populations rather than individual patients. Assessing and monitoring the health of populations and ensuring
  • 40. 93 that communities have access to appropriate and effective health care requires highly qualified health professionals dedicated to delivering the nation’s health promotion and disease prevention programs. As one of America’s seven uniformed services, the Commissioned Corps of the U.S. Public Health Service (PHS) is an essential component of the largest public health program in the world”. (Kesehatan masyarakat adalah seni dan ilmu mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat bukan hanya individual pasien. Menilai dan memantau kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses keperawatan kesehatan yang sesuai dan efektif yang membutuhkan tenaga profesional kesehatan yang berdedikasi untuk memberikan promosi kesehatan kepada bangsa dan program pencegahan penyakit. Sebagai salah satu dari tujuh berseragam layanan Amerika, itu ditugaskan pada korps Dinas Kesehatan Masyarakat AS (PHS) yaitu sebuah komponen penting dari program kesehatan masyarakat terbesar di dunia). (Louis Flowers, et al : http://www.usphs.gov/corpslinks/pharmacy/pdf/Flowers2009.pdf : 2009) Pada dasarnya pemaknaan pelayanan kesehatan itu berbeda dari berbagai perspektif yaitu bisa berasal dari pasien, petugas kesehatan untuk para manajer atau administrator serta bagi yayasan atau pemilik rumah sakit. Para pasien memakai mutu pelayanan empathi, respek dan tanggap akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang ramah saat berkunjung. Pengertian pelayanan kesehatan bagi petugas kesehatan yaitu bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang maju, mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang baik. Menurut para manajer kesehatan memaknai pelayanan kesehatan meskipun tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari namun tetap menganggap hal itu sebagai sesuatu yang penting. Pada umumnya para
  • 41. 94 manajer dan pemilik instansi mengharapkan efisiensi dan kewajaran penyelenggaraan pelayanan, minimal tidak merugikan dipandang dari berbagai aspek seperti tiadanya pemborosan tenaga, peralatan, biaya, waktu dan sebagainya. F. Kerangka Pemikiran Selain kepada para konsumen pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap, sistem informasi juga diperlukan bagi pihak direktur beserta para karyawannya untuk mengambil langkah-langkah operasional maupun keputusan strategis dalam melihat kondisi pasar. Hal ini dikarenakan RSUD Kabupaten Cilacap adalah organisasi yang juga berorientasi untuk memperoleh keuntungan, sehingga dengan memperhatikan sistem informasi yang tepat maka bisa menjaga agar organisasi ini tetap survive. Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah titetapkan, sehingga tidak akan menyimpang dari yang diharapkan. Pelayanan kesehatan dalam penelitian ini pada dasarnya adalah terdapatnya suatu cara yang dilakukan oleh para pegawai RSUD Kabupaten Cilacap yang mempunyai suatu tujuan untuk dapat membantu memberikan kemudahan kepada pasien dalam proses menuju sehat, sehingga dalam prakteknya diperlukan suatu bentuk jalinan komunikasi yang baik antara pegawai RSUD dengan pasien. Kedua hal tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dalam proses
  • 42. 95 pencapaian tujuan organisasi. Kerangka pemikiran penulisan skripsi ini dapat ditunjukan dalam gambar 1.3 berikut: Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran Latar Belakang Masalah : 1.Pentingnya kesehatan 2.Peran RSUD 3.UU Kesehatan No. 23 Th 1992 Pasal 63 tentang Pengembangan Sistem Informasi. 4.Pentingnya Sistem Informasi Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan 1.Input Pendaftaran pasien 2.Proses Rekam Medis(RM) 3.Output Keputusan yang diambil (penyampaian informasi mengenai pelayanan kesehatan) Tujuan Akhir Penggunaan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan secara baik dan benar.
  • 43. 96 Dari skema diatas, dapat dijelaskan bahwa masalah yang melatarbelakangi dari sistem informasi pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap yaitu pentingnya kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat Cilacap, pentingnya peran RSUD Kabupaten Cilacap, adanya Undang – Undang Kesehatan No.23 Tahun 1992 Pasal 63 tentang pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, dan pentingnya peran Sistem Informasi. Hal ini mengakibatkan usaha peningkatan pelayanan RSUD Kabupaten Cilacap terutama dalam hal sistem informasi pelayanan kesehatan, yang didalamnya mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses, dan output. Dalam subsistem input mencakup masukan data melalui pendaftaran, dalam hal ini data pasien baik pasien lama maupun baru. Tahap berikutnya yaitu subsistem proses dengan mekanisme penyimpanan data secara elektronik (Bank Data) dan secara manual oleh petugas Rekam Medis (RM) dalam ruang Rekam Medis (RM), Rekam Medis (RM) adalah berkas yang berisi
  • 44. 97 catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (SK Men PAN no.135/ tahun 2002). Tahap selanjutnya yaitu subsistem output yang berupa hasil periksa berupa informasi yang akan disampaikan kepada pasien untuk tindakan lebih lanjut. Dalam pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat. Faktor pendorong antara lain kemajuan teknologi dalam bidang informasi yaitu dengan adanya penggunaan Teknologi Informasi (TI) seperti Lokal Area Network (LAN), VSAT, dan Internet sebagai satu pendukung dalam mengirim informasi. Untuk medukung Teknologi Informasi (TI) tersebut maka sumber daya informasi seperti perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan sumber daya manusia yang berupa spesialis informasi mutlak diperlukan, karena pada dasarnya sumber daya ini adalah upaya dalam rangka membentuk sistem informasi berbasis komputer. Faktor penghambat dalam sistem informasi pelayanan kesehatan antara lain pada Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu kurangnya atau masih sedikitnya pengetahuan karyawan mengenai Teknologi Informasi (TI), faktor penghambat berikutnya yaitu masih terbatasnya jumlah sumber daya teknologi karena sumber daya teknologi didapatkan dari pemerintah. Tujuan akhir dari sistem informasi pelayanan kesehatan tersebut antara lain penggunaan sistem informasi pelayanan kesehatan secara baik dan benar. G. Metode Penelitian
  • 45. 98 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, gejala, keadaan, atau kelompok tertentu dan hubungan satu gejala dengan gejala lain. Dalam penelitian ini penulis berusaha untuk mendeskripsikan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut : a. Karena RSUD Kabupaten Cilacap memiliki peranan yang penting bagi pelayanan kesehatan untuk masyarakat terutama masyarakat Kabupaten Cilacap. b. Kemajuan Teknologi Informasi sebagai standar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan. c. Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap memungkinkan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang ada. 3. Jenis dan Sumber Data Menurut Moleong (2001:112) “Sumber data penelitian kualitatif dapat dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik”.
  • 46. 99 Berdasarkan sumber perolehan data, Tika (1997:67) menggolongkan data menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data Primer pada penelitian ini diperoleh dari : - Kepala bagian Perencanaan dan pengembangan RSUD Kabupaten Cilacap. - Kepala Bidang Rekam Medik (RM) RSUD Kabupaten Cilacap. - Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Kabupaten Cilacap. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh yaitu : - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008. - Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 20 Tahun 2008 Tanggal 27 September 2008. 4. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi
  • 47. 100 Mengenai teknik dokumentasi Arikunto (1996:234) menyatakan bahwa “Metode dokumentasi yaitu mencari data, mengenal hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya”. Dalam penelitian ini teknik dokumentasi ditempuh melalui penelaahan terhadap dokumen yang sudah ada. Adapun data yang diperoleh dari dokumentasi adalah berupa profil Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. b. Observasi Tika (1997:67) menyatakan bahwa “Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian”. Pada penelitian ini, teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data : Tampilan layar sistem informasi pelayanan kesehatan, dan tampilan layar registrasi pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap. c. Wawancara Tehnik ini merupakan suatu jenis pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan narasumber yang diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Tanya jawab ini dilakukan secara langsung dengan responden sebagai informan, dan dari responden itulah penulis akan menanyakan secara langsung apa saja yang bersangkutan dan berhubungan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini, wawancara
  • 48. 101 dilakukan dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record yaitu dengan Ibu Sri Erawati dan Ibu Retno Safitri. Untuk mempermudahkan dalam proses wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara yang memuat garis-garis pokok pertanyaan, dan apabila dianggap perlu peneliti dapat mengajukan pertanyaan di luar pedoman interview tersebut, agar data yang diperoleh semakin lengkap. 5. Teknik Analisis Data Karena sebagian besar data yang terkumpul merupakan data kualitatif, maka penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data kualitatif, yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara khusus yang bersifat menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang dilakukan di lapangan pada waktu pengumpulan data. Sedangkan teknik analisis data kualitatif yang dianggap relevan adalah dengan menggunakan model analisis interaktif, yakni model analisis yang memerlukan tiga komponen berupa induksi data, sajian data, serta penarikan kesimpulan / verifikasi dengan menggunakan proses siklus antar tahap-tahap tersebut, sehingga data yang terkumpul akan berhubungan satu dengan yang lainnya secara sistematis ( HB Sutopo : 2002 : 91 ). Untuk lebih jelasnya maka perlu diuraikan tiga komponen utama yang saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis, tiga komponen tersebut adalah: a. Pengumpulan Data Yaitu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hak-hak tidak penting yang muncul dari catatan tertulis
  • 49. 102 dilapangan. Proses ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian selesai ditulis. b. Reduksi Data Yaitu suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian data, peneliti akan mengerti apa yang terjadi, akan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasar penelitian tersebut. c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin akan menjadi suatu simpulan. Aktifitas penelitian yang dilakukan merupakan suatu proses siklus diantara komponen-komponen tersebut, sehingga data yang didapat benar-benar mewakili dan sesuai dengan masalah-masalah yang diteliti. Agar lebih jelas, teknik analisis data pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut : Gambar 1.4 Model Analisis Interaktif Reduksi data Sajian data Penggumpulan data
  • 50. 103 Sumber : HB. Sutopo ( 2002 : 96 ) Model analisis ini merupakan siklus interaktif. Peneliti harus bergerak diantara empat sumbu kumparan itu dari reduksi data, pengumpulan data, penyajian data, sampai pada penarikan simpulan dan verifikasi selama sisa waktu penelitiannya. Aktifitas yang dilakukan dengan proses ini diharapkan membuat komponen-komponen tersebut akan dapat benar-benar mewakili dan sesuai dengan permasalahan yang di teliti. Setelah analis data selesai, maka hasilnya dapat disajikan secara diskriptif, yaitu dengan jalan apa adanya sesuai dengan permasalahan yang diteliti dan data-data yang diperoleh. 6. Validitas data Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang diperoleh sesuai dengan apa yang sesungguhnya. Untuk menguji keabsahan data yang diperoleh, dalam penelitian ini digunakan cara Triangulasi data. Dalam triangulasi data peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap keberadaannya bila digali dari beberapa sumberdata yang berbeda. Data tidak hanya berasal dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap tetapi juga dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan. Penarikan simpulan dan verifikasi
  • 51. 104 BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap adalah rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Cilacap yang telah memenuhi persyaratan peningkatan kelas rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non Pendidikan pada tahun 2000 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 1807 / Menkes – Kessos / SK / XII / 2000 tertanggal 26 Desember 2000. Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi dan efektifitas penegelolaan sumber daya yang ada dengan tetap memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RSUD Kabupaten Cilacap telah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Cilacap perihal Penetapan Keputusan Bupati Cilacap tentang penetapan RSUD Kabupaten Cilacap sebagai Unit Swadana Daerah pada tahun 2001. Selain itu telah disetujui pada usulan penyesuaian Ranperda Tarip RSUD Kabupaten Cilacap tentang Tata Pelayanan dan Tarip Pelayanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 32 Tahun 2000, dan pada tahun 2001 RSUD Kabupaten Cilacap telah memenuhi standar penilaian akreditasi untuk 12 bidang pelayanan Rumah Sakit dan mendapat status Akreditasi Penuh. 36
  • 52. 105 Berikut ini data-data RSUD Kabupaten Cilacap: 1. Nama Rumah Sakit : RSUD Kabupaten Cilacap 2. Direktur : Dr. Bambang Setyono, MMR 3. Pendiri Pertama : Pemerintah Daerah Cilacap 4. Tanggal / Tahun Berdiri : 1946 Secara Yuridis Ditetapkan dengan UU 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto No. 28 Cilacap No. Telp / Fax : telp. (0282) 533010 / Fax : (0282) 520755 Luas tanah dan bangunan : 3,414 Ha B. Kedudukan, Visi, Misi dan Tugas 1. Kedudukan, Visi dan Misi a. Visi : Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, sebagai lembaga sosio bisnis dan pusat pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan, mampu mengadaptasi perkembangan teknologi dan globalisasi, didukung oleh manajemen professional serta berwawasan lingkungan. b. Misi : 1. Memberikan pelayanan yang bersifat promotif, kuratif dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman dan nyaman.
  • 53. 106 2. Memberikan peran aktif terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan. 3. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai pusat pengembangan di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. 4. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan. 5. Melakukan alih pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge) dibidang kedokteran, pelayanan kesehatan masyarakat dan manajemen Rumah Sakit. 6. Menjadikan Sistem dan Teknologi Informasi sebagai alat (tool) untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. 7. Menciptakan kemadirian dalam mengelola Rumah Sakit, baik dalam hal manajemen maupun pendanaan, melalui penerapan Strategic Business Unit (SBU). 8. Menciptakan sistem manajemen dan pengembangan sumber daya manusia yang mampu meningkatkan motivasi dan produktifitas kerja. 9. Membentuk sumber daya manusia yang professional dan berkarakter. 10. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap menjadi Rumah Sakit yang ramah lingkungan. 2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi a. RSUD Kabupaten Cilacap adalah Unit Pelaksana Pelayanan Kesehatan. b. RSUD Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan Direktur yang secara teknis administratif bertanggung jawab kepada
  • 54. 107 Kepala Dinas Kesehatan dan secara taktis operasional bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. c. RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan terpadu dengan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan. 3. Tujuan a. Bagi Pemilik (Pemerintah Daerah) 1. Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semakin meningkat setiap tahunnya. 2. Memberikan citra yang baik kepada Pemerintah Daerah. 3. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dibidang kesehatan . 4. Memberikan iklim kerja yang inovatif. b. Bagi Konsumen 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan, cepat dan akurat. 2. Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. 3. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kode etik kedokteran. c. Bagi Karyawan 1. Meningkatkan kesejahteraan karyawan secara proporsional.
  • 55. 108 2. Memperlakukan karyawan sebagai asset organisasi. 3. Memberikan kesempatan pengembangan bakat, kemampuan dan keteladanan. 4. Memberikan kesempatan karir bagi karyawan yang berprestasi. 5. Menjadikan sebagai tempat bekerja dan mengabdi yang menjanjikan dimasa sekarang dan masa yang akan datang. d. Bagi Masyarakat Sekitar 1. Memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar dilingkungan rumah sakit. 2. Memberikan bantuan sosial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas. 3. Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai kelompok pemasar rumah sakit. 4. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan kepada masyarakat sekitar. 5. Ikut membantu menciptakan suasana lingkungan yang bersih dan sehat. C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dibawah Bupati Kabupaten Cilacap dan bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Direktur dibantu oleh dua wakil direktur, yaitu wakil direktur bidang umum dan
  • 56. 109 Keuangan, dan wakil direktur bidang pelayanan. Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan, membina pelaksanaan, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas Rumah Sakit dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku. Wakil direktur umum dan keuangan mempunyai tugas mengelola kegiatan kesekretariatan, menyusun program dan laporan keuangan. Kegiatan pelatihan dan penelitian serta pengembangan, pemeliharaan sarana rumah sakit, bianatu dan sanitasi serta memberikan pelayanan kesekretariatan, penyusunan program dan laporan serta keuangan kepada semua satuan kerja dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Adapun fungsi dari wakil direktur bidang Umum dan Keuangan adalah: 1. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pengembangan, penyusunan program dan laporan keuangan, kegiatan pelatihan, penelitian dan evaluasi serta kebutuhan instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit. 2. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyediaan seluruh kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit. 3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan, perencaan dan pengembangan, laporan keuangan, tata usaha, hokum dan humas, perbendaharaan, kepegawaian, pengembangan dan diklat, pemeliharaan sarana rumah sakit, binatu dan sanitasi. Wakil direktur bidang umum dan keuangan secara langsung memegang tiga bagian yang menjadi tanggung jawab dan tugas wakil direktur tersebut, antara
  • 57. 110 lain bagian perencanaan dan pengembangan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan monitoring dan evaluasi serta pengembangan badan diklat. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut, bagian perencanaan dan pengembangan membawai sub bagian perencanaan monitoring dan evaluasi, sub bagian hukum dan humas, serta sub bagian pengembangan dan diklat. Bagian keuangan berada dibawah dan beratanggung jawab langsung kepada wakil direktur bidang umum dan keuangan, yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan anggaran, pembendaharaan, akuntansi, dan verifikasi. Selanjutnya fungsi kepala bagian keuangan adalah: 1. Melakukan penyusunan anggaran. 2. Perbendaharaan 3. Melakukan akuntansi dan verifikasi. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut bagian keuangan membawai sub bagaian anggaran, sub bagian perbendaharaan, serta subbagian akuntansi dan verifikasi. Sub bagian anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan anggaran rutin, anggaran pembangunan, dan kegiatan. Sub bagian perbendaharaan mempunyai tugas yaitu melakukan kegiatan perbendaharaan. Sub bagian akuntansi dan verifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan kegiatan akuntansi manajemen dan verifikasi. Bagian umum berada dibawah wakil direktur umum dan keuangan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, kerumah tanggaan dan logistik. Selanjutnya fungsi bagian umum adalah melaksanakan urusan ketatausahaan, usuran kepegawaian, urusan kerumah tanggaan dan
  • 58. 111 logistik. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut bagian umum membawai sub bagian tata usaha, subbagian kepegawaian, sub bagian rumah tangga dan logistik. Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan kegiatan surat menyurat, arsip, dan penggandaan. Sub bagian kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan analisis kebutuhan pegawai pengembangan pegawai, mutasi pegawai, tata usaha kepegawaian, kesejahteraan pegawai, analisis jabatan, analisis dan ketatalaksanaan. Subbagian rumah tangga dan logistic mempunyai tugas melaksanakan urusan dalam bidang kebersihan, keamanan, perlengkapan dan pergudangan non medis, pengadaan barang dan jasa, serta pengelolaan asrama dan rumah dinas. Wakil direktur bidang pelayanan mempunyai tugas mengelola pelayanan medis, pelayanan perawatan, serta pelayanan penunjang medis. Selanjutnya fungsi dari wakil direktur bidang pelayanan adalah: 1. Melayani penyusunan kebutuhan tenaga paramedis dan non medis, alat-alat, obat-obatan, dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan medis, keperawatan, serta pelayanan penunjang medis. 2. Menyelenggarakan penyusunan penyediaan fasilitas pelayanan medis, keperawatan, dan pelayanan peenunjang medis. 3. Mengoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis, keperawatan, dan pelayanan penunjang medis. 4. Menyelenggakan pengawasan dan pengendalian peneriamaan dan pemulangan pasien.
  • 59. 112 5. Menyelenggaran pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas dan kegunaan pelayanan medis keperawatan dan pelayanan penunjang medis. Dalam menyenggarakan tugas dan fungsinya wakil direktur pelayanan membawahi bidang pelayanan medis, bidang pelayanan keperawatan, dan bidang pelayanan penunjang medis. Bidang pelayanan medis berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada wakil direktur pelayanan, mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh kebutuhan pada instalasi rawat inap, gawat darurat, bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, farmasi, laboratorium, informasi dan pelayanan ambulans. Bidang keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada wakil direktur pelayanan, bertugas melakukan bimbingan pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan. Sedangkan fungsinya adalah : 1. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan dan penyusunan standar program asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, serta peningkatan pelaksanaan etika profesi dan peningkatan ketrampilan keperawatan. 2. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan, serta peningkatan pelaksanaan etika profesi dan peningkatan ketrampilan keperawatan. 3. Melakukan pengusulan penempatan tenaga keperawatan atas permintaan kepala bidang terkait.
  • 60. 113 Bidang pelayanan penunjang medis berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada wakil direktur pelayanan, mempunyai tugas mengkoordinasikan seluruh kebutuhan dan fasilitas pelayanan medis. Dalam menyelenggarakan tugas teersebut, bidang pelayanan penunjang medis mempunyai fungsi : 1. Melakukan penyusunan kebutuhan peralatan, bahan atau fasilitas pelayanan penunjang medis. Menyediakan fasilitas pelayanan penunjang medis. 2. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang meedis. Berikut ini digambarkan struktur organisasi yang terdapat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap secara umum.
  • 61. 114 Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Cilacap Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 DIREKTUR KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL WAKIL DIREKTUR BIDANG UMUM DAN KEUANGAN WAKIL DIREKTUR BIDANG PELAYANAN BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN SUBAG ANGGARAN BAGIAN KEUANGAN SUBAG PENGEMBANGA N DAN DIKLAT SUBAG HUKUM DAN HUMAS BIDANG PERENCANAAN MONITORING DAN EVALUASI SUBAG TATA USAHA BAGIAN UMUM SUBAG AKUNTANSI DAN VERIFIKASI SUBAG PERBENDAHA RAAN BIDANG PELAYANAN PENUNJANG MEDIK SUBAG RUMAH TANGGA DAN LOGISTIK SUBAG KEPEGAWA IAN BIDANG PELAYANAN PERAWATAN BIDANG PELAYANAN MEDIK
  • 62. 115 D. Fasilitas Pelayanan Rumah Sakit 1. Fasilitas Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai fasilitas pelayanan rawat jalan, yaitu dengan adanya 14 Poliklinik seperti disebutkan pada halaman 6. 2. Fasilitas Pelayanan Rawat Inap Fasilitas pelayanan rawat inap dimaksudkan agar kesehatan dapat pulih secara maksimal dan dapat kembali berfungsi ditengah masyarakat. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai dua belas (12) jenis ruang yang antara lain dapat dilihat pada tabel 1.3. 3. Fasilitas Pelayanan Medis RSUD Kabupaten Cilacap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mempunyai sembilan (9) fasilitas pelayanan medis yang antara lain : a. Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap menyediakan pelayanan rawat inap yang memiliki fasilitas yang memadai dengan tarif yang terjangkau. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap pada saat ini menyediakan fasilitas ruang rawat inap yang terdiri dari Kelas Utama I, Utama II, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.
  • 63. 116 b. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Sesuai fungsinya IGD dipersiapkan secara khusus untuk menangani kebutuhan pasien darurat. Ditangani oleh para mdis yang dapat diandalkan, dengan pelayanan Dokter non-stop selama 24 jam. Semua fasilitas yang tersedia di IGD RSUD Kabupaten Cilacap dirancang khusus sesuai dengan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan emergency. Merupakan unit yang melayani hal-hal yang berkenaan dengan kegawatdaruratan medik, serta pertolongan pengobatan pada hari-hari libur / minggu. Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kabupaten Cilacap dilayani oleh perawat serta Dokter Umum. c. Instalasi Bedah Sentral Memberikan pelayanan bedah terpadu untuk tindakan operatif terencana maupun darurat dan diagnostic, dilengkapi dengan peralatan kedokteran yang canggih. Dilayani oleh staff medis yang berpengalaman yang terdiri dari dokter spesialis, perawatan bedah, perawatan anestesi dan tenaga non medis bersertifikat keahlian khusus. d. Instalasi Perawatan Intensif (ICU) Salah satu pelayanan yang sentral disuatu Rumah Sakit adalah pelayanan perawatan intensif (ICU). Saat ini pelayanan di ICU tidak terbatas hanya untuk menangani pasien pasca bedah saja, tetapi juga meliputi berbagai jenis pasien yang mengalami lebih dari satu disfungsi (gagal organ).
  • 64. 117 e. Instalasi Radiologi Pelayanan Radiologi RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai tujuan untuk memberikan pelayanan pemeriksaan radiologi profesional, yang dikembangkan secara berkesinambungan seperti : Digital Imaging, CT – Scan, dan lain-lain dengan hasil berupa gambar dengan tujuan membantu para Dokter yang merawat pasien dalam menegakkan Diagnosa suatu penyakit di dalam tubuh. Saat ini RSUD Kabupaten Cilacap telah memiliki peralatan radiologi yang lengkap dan baik dengan pelayanan 24 jam. f. Instalasi Farmasi Instalasi Farmasi adalah pelayanan kefarmasian yang merupakan kegiatan terpadu, dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan obat dan kesehatan. Instalasi ini merupakan salah satu pelayanan utama di rumah sakit dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem pelayanan di Rumah sakit yang berorientasi kepada pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi lapisan masyarakat. g. Instalasi Laboratorium Instalasi Laboratorium adalah pelayanan 24 jam yang melayanai pemeriksaan specimen (darah, urine, tinja, cairan tubuh) baik bersifat rutin dan emergency. Sebagai penunjang diagnosa menggunakan alat-alat automatic dan modern.
  • 65. 118 h. Informasi (Reception) Bagian informasi menyediakan layanan berupa informasi tentang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, mulai dari layanan kesehatan dan semua informasi yang dibutuhkan konsumen atau pengunjung rumah sakit. i. Pelayanan Ambulance Memberikan berbagai pelayanan yang lengkap untuk menunjang kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan, fasilitas ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang lengkap dengan kualitas yang baik bagi pasien. RSUD Kabupaten Cilacap menyediakan unit ambulan untuk kebutuhan pasien rujukan, evakuasi kasus gawat darurat, dan kasus penyakit menular, dengan fasilitas lengkap dengan paramedik yang terlatih dan tersertifikasi dalam penanganan pasien gawat darurat. 4. Fasilitas Peralatan yang dimiliki RSUD Kabupaten Cilacap a. Peralatan Obsgyn : USG, Alat Vacum, Meja Gin, Alat Curetage, Alat Partus, Ceraniotomi. b. Peralatan Bedah : 2 Set Alat Operasi Besar, 1 Set alat operasi kecil. c. Peralatan Penyakit Dalam : Monitor ECG, USG, Endoscopy. d. Peralatan Laboratorium : Meditron Junior untuk pemeriksaan Urinalisa, KX-21 untuk pemeriksaan
  • 66. 119 Haemotologi atau pemeriksaan darah lengkap. e. Peralatan Rontgen : Automatic X-Ray, USG. f. Kulit kelamin / Kecantikan : 1 Set Alat Kecantikan. g. Peralatan Gizi : Kitchen Set. h. Peralatan ICU : Bedsite Monitor, Ventilator, DC Shock. i. Peralatan Pengolah Limbah : Unit Pengolah Limbah Cair (IPAL) dan Padat (Incenerator). 5. Peningkatan Pelayanan dan Unggulan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit a. Pelayanan Klinik VTC (HIV / AIDS) b. Pelayanan CT – Scan c. Pelayanan Bedah Onkologi d. Playanan E – Government / SIM – RS e. Pelayanan PONEK 24 jam (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi Komprehensif). f. Laboratorium dengan peralatan modern (Standar Kelas B) : - Meditron Junior II : untuk pemeriksaan urinalisa - Sysmex XS 800 I dan Sysmex KX – 21 : untuk pemeriksaan Hematologi - Vitros : untuk pemeriksaan kimia klinik g. Pelayanan Akupuntur Medis h. Pelayanan Kosmtik / Kecantikan pada Poliklinik kulit dan Kelamin. i. Pelayanan Medical Check Up
  • 67. 120 j. Pelayanan Konsultasi Psikologi k. Pelayanan Konsultasi Gizi l. Unit Pengolahan Limbah Cair (UPL) dan padat (Incnerator). m. Pelayanan dan Konsultasi Narkoba oleh Tim Narkoba RSUD Kabupaten Cilacap. Gambar 2.2 Alur Proses Layanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 POLI (UMUM & SPESIALIS MEDICAL RECORD: RAWAT INAP ICU UGD UNIT PENUNJANG: LAB RADIOLOGI REHABILITASI MEDIK APOTEK KELOMPOK TINDAKAN BEDAH (OK) ANESTESI KAMAR TINDAKAN KAMAR BERSALIN K E U A N G A N PENDAFTARAN RAWAT INAP RAWAT JALAN UGD
  • 68. 121 Dari gambar 2.1 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa tahap awal dari alur proses pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap yaitu unit pendaftaran atau registrasi pasien. Di unit pendaftaran (registrasi pasien), identitas pasien dicatat di kartu atau status rekam medis untuk selanjutnya diproses, dan selanjutnya pasien beserta kartu atau status rekam medisnya di bawa keruang pemeriksaan (Medical Record). Oleh tenaga kesehatan, pasien tersebut diperiksa, serta apabila dibutuhkan perlakuan pemeriksaan atau unit penunjang yang termasuk di dalamnya Laboratorium, Radiologi, dan Rehabilitasi Medik. Akhirnya dilakukan penegakkan diagnosa dan sesuai kebutuhan, pasien tersebut diberi obat atau menebus obat sendiri ke Apotik atau tindakan medis lainnya (Kelompok Tindakan) antara lain Bedah (OK), anestesi, kamar tindakan, dan kamar bersalin. Semua layanan kesehatan ini dicatat dalam kartu atau status rekam medis. Setiap tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan dan atau tindakan medis harus menuliskan nama dan membubuhi tandatangannya pada kartu atau status rekam medis tersebut. Setelah melalui proses tersebut diatas, pasien dapat mengurus biaya administrasi pada unit keuangan, dan selanjutnya pasien diperbolehkan pulang.
  • 69. 122 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis akan menyajikan hasil penelitian dan sekaligus membahas mengenai bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap merupakan Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib sebagai suatu sistem formal yang didalamnya terdapat kegiatan melaporkan, menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat, yaitu dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa sistem informasi pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh RSUD Kabupaten Cilacap dalam rangka memberikan pelayanan yang cepat, tepat, aman dan mudah kepada para pelanggannya juga digunakan oleh berbagai level organisasi guna mendukung fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. Deskripsi sistem informasi pelayanan kesehatan merupakan suatu alur proses yang bergerak dari suatu unit ke unit organisasi yang lain yang mempunyai hubungan dalam lingkup organisasi, dalam hal ini RSUD Kabupaten Cilacap. Dimulai dari unit pendaftaran sebagai awal dimulainya registrasi pasien, baik pasien baru maupun pasien lama. Sebagai unit yang melaksanakan fungsi pendaftaran atau registrasi pasien, unit pendaftaran bertanggung jawab atas proses 54
  • 70. 123 pengumpulan data yang dalam hal ini adalah data pasien yang akan berobat. Setiap transaksi yang dilakukan melalui sistem komputerisasi akan disimpan kemudian dikumpulkan untuk dibuat laporan dan diserahkan kepada pihak yang berkepentingan seperti unit Medical Record (Rekam Medis), unit penunjang, dan unit keuangan atau kasir dalam rangka melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, nyaman dan tepat waktu. A. Gambaran Umum Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Sistem informasi pelayanan kesehatan terbentuk karena adanya kebutuhan informasi kesehatan yang cepat dan tepat serta adanya tuntutan teknologi yang semakin canggih. Cara manual dalam pengumpulan informasi dirasa kurang efektif dan efisien sehingga muncullah gagasan untuk menerapkan sistem informasi pelayanan kesehatan. Hal ini di dukung dengan adanya Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63 dijelaskan perlunya pengembangan sistem informasi kesehatan yang mantap agar dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir disemua tingkat administrasi kesehatan, dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1410/MENKES/SK/X/2003 tentang Sisitem Informasi Rumah Sakit di Indonesia. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap yang berbasis komputerisasi diterapkan atau dimulai secara bertahap, yaitu dimulai pada unit Registrasi atau pendaftaran yang menerapkan sistem komputerisasi
  • 71. 124 pada awal Juli 2008, selanjutnya pada unit Pengolahan Data (Medical Record) yang di terapkan pada bulan Januari 2009, dan pada unit kasir sistem komputerisasi diterapkan pada bulan September 2009. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Untuk teknologi informasi kami sudah menerapkannya. Hal ini dapat dilihat dalam sistem informasi kami yang sudah berbasis komputerisasi dan sudah menggunakan sistem jaringan dalam komunikasi data, yaitu LAN yang sudah bisa berjalan secara online pada jam kerja”. “Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap atau sistem komputerisasi memang dilaksanakan secara bertahap, yang pertama pada bulan Juli 2008 baru bagian atau unit Registrasi, kemudian bulan Januari 2009 kita mulai ke bagian atau unit Pengolahan Data, bulan September 2009 ini udah masuk ke bagian atau unit kasir atau Billing Sistemnya”. (Wawancara 28/09/2009) Selanjutnya ditambahkan pula : “Yang melatarbelakangi penerapan sistem informasi pelayanan kesehatan disini terkait dengan proses penyediaan data biar cepat, akurat, dan dalam penyediaan data-data pasien biar ga doubel-doubel karena komputer disini bisa memback up data-data dari pasien”. (Wawancara 28/09/2009) Dalam penerapan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap awalnya berjalan kurang lancar, banyak hambatan yang dihadapi di dalam penggunaan sistem informasi pelayanan tersebut. Masalah sumber daya manusia di dalam penguasaan Teknologi Informasi (TI) menjadi kendala utama dalam penggunaan sistem informasi ini, hal ini mengakibatkan kurang sesuainya hasil yang diharapkan pada awal penerapan sistem informasi ini. Tetapi hambatan ini bisa ditangani dengan pengadaan pelatihan diluar jam kerja, sehingga dalam waktu singkat hambatan ini bisa terselesaikan atau tertangani.
  • 72. 125 Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Hambatan dari penerapan sistem komputerisasi ini terutama dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), harga dan sistem. Dari segi SDM hanya masalah ketrampilan pegawai, adaptasi dari proses manual ke sistem komputer. Nah, sebelum penerapan sistem itu kan biasanya ada dukungan dari direktur, yang nantinya menjadi backup untuk melakukan tindakan- tindakan selanjutnya seperti koordinasi dan pelatihan pegawai”. (Wawancara 28/09/2009) Dari wawancara tersebut diatas dapat diketahui bahwa pada penerapan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap secara komputerisasi yang berjalan secara bertahap mulai dari unit pendaftaran atau registrasi pasien, bagian Rekam Medis, dan yang terakhir bagian kasir atau Billing Sistemnya tidak lepas dari hambatan-hambatan, baik itu dari segi SDM, biaya, dan sistemnya. Tetapi hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi dengan adanya koordinasi dan pelatihan-pelatihan terhadap pegawai RSUD Kabupaten Cilacap. Untuk memberikan sedikit gambaran mengenai Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap, berikut tampilan dari layar komputer yang di dalamnya memuat data-data kesehatan
  • 73. 126 Gambar 3.1 Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di RSUD Kabupaten Cilacap Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 Dari gambar diatas dapat dilihat tampilan pertama layar komputer di RSUD Kabupaten Cilacap, yang sudah menerapkan jaringan komunikasi data secara online. Pilarhospital yaitu lambang atau logo dari Sistem Informasi Manajemen di RSUD Kabupaten Cilacap, sedangkan INA-DRG (Indonesia Diagnosis Related Group) yaitu Sebuah solusi yang dapat menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau. INA-DRAG merupakan sistem pembayaran pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan mutu, pemerataan, jangkauan dalam sistem pelayanan kesehatan yang menjadi salah satu unsur dalam pembiayaan kesehatan, serta mekanisme pembayaran untuk pasien berbasis kasus campuran.
  • 74. 127 Berikut ini juga akan di tampilkan gambaran mengenai Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap. Gambar 3.2 Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 Dari gambar diatas dapat diterangkan bahwa konsep pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan berawal dari data masukan oleh unit pendaftaran ke server, yang dalam hal ini unit rekam medis. Kemudian data disimpan dan di PENDAFTARAN RAWAT JALAN RAWAT INAP KELOMPOK PENUNJANG APOTIK KASIR RAKAM MEDIK ELEKTRONIK (SERVER)
  • 75. 128 backup oleh server yang kemudian akan digunakan atau dimanfaatkan unit-unit penunjang layanan kesehatan lainnya, yang antara lain rawat jalan dan rawat inap, kelompok penunjang, apotik, dan kasir untuk kepentingan RSUD Kabupaten Cilacap pada khususnya, dan layanan kesehatan masyarakat (pasien) pada umumnya. Pada dasarnya pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan mencakup tiga hal yang menjadi sub sistemnya. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan peneliti jelaskan ketiga sub sistem tersebut. 1. Sub Sistem Input (Data Masukan) Di dalam rangkaian kegiatan sistem informasi pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sub sistem input merupakan proses awal dari sebuah perjalanan arus informasi. Sub sistem input atau data masukan, yaitu aktivitas pemasukan data seperti registrasi pasien, yang antara lain pencatatan dan pemeriksaan data pasien masuk atau berobat dengan tujuan untuk memperoleh keterangan atau informasi yang di dalamnya terdapat kegiatan menghimpun data-data dan fakta-fakta yang relevan dengan permasalahan yang ada. Berikut adalah tampilan layar komputer tentang registrasi pasien yang memuat tentang data-data pasien :
  • 76. 129 Gambar 3.3 Tampilan Layar Registrasi Pasien di RSUD Kabupaten Cilacap Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 Dalam menghimpun data-data dan fakta maka tidak terlepas dari adanya sumber data, untuk itu maka yang menjadi sumber data di sini adalah pasien RSUD Kabupaten Cilacap baik pasien baru maupun pasien lama atau yang sudah pernah berobat di RSUD Kabupaten Cilacap. Data calon pasien di dalam formulir pendaftaran mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam sub sistem input. Data tersebut meliputi nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon, dan tanggal atau waktu kunjungan terakhir pasien. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Jadi, syarat bagi pasien ketika mendaftar untuk pertama kalinya itu tergantung pasien dalam pembayaran, jika pasien bayar sendiri ya cuma Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tapi kalo pasien pake Askes atau
  • 77. 130 Jamsostek, ya pake aturan pembayaran yang sudah ditentukan dari Rumah Sakit”. (Wawancara 28/09/2009) Dan di tambahkan pula : “Data yang dibutuhkan dan dituliskan dalam formulir pendaftaran mengenai data pasien antara lain mengenai nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan status perkawinan, kemudian data tersebut dimasukan dalam sistem komputer oleh petugas registrasi”. (Wawancara 28/09/2009) Dalam pendaftaran atau registrasi pasien, baik pasien baru maupun lama, pasien diharuskan datang secara langsung ke unit pendaftaran RSUD Kabupaten Cilacap, hal ini dikarenakan unit pendaftaran RSUD Kabupaten Cilacap belum melayani pendaftaran secara tidak langsung atau lewat telepon. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan staff kelompok jabatan fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : ”Kita belum bisa menerima pendaftaran melalui telepon, karena kami belum merancang program tersebut. Pasien diwajibkan datang kalo mau berobat”. (Wawancara 28/09/2009) Setelah melewati proses pendaftaran atau pengumpulan data pasien, secara khusus petugas pemasukan data memasukkan data yaitu data pasien secara langsung kedalam sistem komputer dengan bantuan formulir atau kartu berobat yang berisi sejumlah data untuk di masukkan ke dalam sistem komputer. Dalam pengumpulan data pasien, pihak atau unit pendaftaran menggunakan formulir bagi pasien baru dan kartu berobat bagi pasien yang pernah berobat sebelumnya, dimana data formulir tersebut berisi antara lain, nama, usia, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, alamat, dan nomor telephon yang nantinya akan membantu dalam kelengkapan data pasien. Berikut tabel data registrasi pasien RSUD Kabupaten Cilacap :
  • 78. Tabel 3.1 : Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009 Record ID No. Registrasi No.RM Nama Pasien Sex Umur Kelmpk Umur Cara Masuk Asal Pasien Status Cara Bayar poliklinik No. Registrasi 1020093950 250598001 250598 Rehan Laki-Laki 5 TH 5-14 TH Rawat Darurat Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Gigi dan Mulut 250598001 1020093952 250599001 250599 Gibran Laki-Laki 3 TH 1-4 TH Rawat Darurat Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Mata 250599001 1020093954 832731004 832731 Sarinem Perempuan 64 TH 45-64 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Dalam 832731004 1020093955 833356002 833356 Sunarto Laki-Laki 49 TH 45-64 TH Rawat jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Rehabilitasi Medik 833356002 1020093956 834592001 834592 Galih Ramadani Laki-laki 96 TH >65 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Jiwa 834592001 1020093957 802667004 802667 Rado Laki-Laki 1 TH 1-4 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Rehabilitasi Medik 802667004 1020093958 162468019 162468 Agus Tri Santoso Laki-Laki 30 TH 25-44 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Mata 162468019 1020093959 789320004 789320 Agus Tiyono Laki-Laki 37 TH 25-44 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Mata 789320004 1020093960 782078020 782078 Tumiyah Perempuan 61 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Kulit dan Kelamin 782078020 1020093961 161716001 161716 Sukarsih Perempuan 77 TH >65 TH Rawat Jalan Puskesmas Baru Askes (PNS) Umum 161716001 1020093962 103805007 103805 Ngadiyati Perempuan 55 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Bedah 103805007 1020093963 833767002 833767 Ridwanto Paiman Laki-Laki 42 TH 25-44 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas Dalam 833767002 1020093964 800760030 800760 Sardiono Laki-Laki 26 TH 25-44 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas THT 800760030 1020093965 822004004 822004 Saliyah Perempuan 53 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas Anak 822004004 1020093966 138774007 138774 Kurliah Perempuan 60 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Dalam 138774007 1020093967 794615006 794615 Kuatman Laki-Laki 64 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) THT 794615006 1020093968 833972005 833972 Lantrah Perempuan 50 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas Kandungan dan KB 833972005 1020093969 833268008 833268 Abdulloh Kasmin Laki-Laki 56 TH 45-64 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Jamkesmas THT 833268008 1020093970 834125002 834125 Hari Purnommo Laki-Laki 67 TH >65 TH Rawat Jalan Puskesmas Lama Askes (PNS) Gigi dan Mulut 834125002 1020093971 834593001 834593 Sukarjo Laki-Laki 70 TH >65 TH Rawat jalan Puskesmas Lama Jamkesmas THT 834593001 1020093972 834394004 834394 Dimas Dirstyan Risqullah Laki-Laki 8 Bulan 28.<1TH Rawat Jalan Datang Sendiri Baru Bayar Sendiri Anak 834394004 1020093973 833918002 833918 Arsawitana Laki-Laki 86 TH >65 TH Rawat Jalan Datang Sendiri Lama Bayar Sendiri Dalam 833918002 1020093974 834594001 834594 Mahfud Laki-Laki 42 TH 25-44 TH Rawat Jalan Puskesmas Baru Jamkesmas THT 834594001 63
  • 79. 64 Dalam proses pemasukan data ataupun registrasi pasien, unit pendaftaran menggunakan terminal komputer yang saling terhubung satu dengan yang lainnya yang didukung dengan perangkat jaringan dengan menggunakan Local Area Network (LAN), yaitu merupakan suatu jaringan antar komputer yang terbatas di suatu area yang relatif kecil, yaitu hanya dikalangan RSUD Kabupaten Cilacap. Terminal komputer dikoordinasi oleh satu server atau komputer utama, sehingga dalam lingkup RSUD Kabupaten Cilacap ini komputernya saling terhubung, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.2 mengenai Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Mengenai sistem jaringan di RSUD Kabupaten Cilacap ini sudah ada, dan jenis jaringan tersebut adalah LAN, dimana ada satu komputer utama atau Server yang menghubungkan antara unit satu keunit yang lain dalam lingkup RSUD Kabupaten Cilacap. Dengan adanya sistem jaringan ini sangat membantu kami dalam memperoleh data yang kami butuhkan”. (Wawancara 28/09/2009) Wawancara tersebut menyebutkan bahwa fungsi dari LAN sendiri sangatlah penting bagi kerja masing-masing personal atau unit dalam lingkup RSUD Kabupaten Cilacap, selain dapat menggunakan data secara bersama-sama juga menghemat biaya dan waktu. Selain itu sub sistem input sendiri merupakan hal yang penting untuk pemasukan data, sehingga dari sini bisa dilanjutkan pengolahan data selanjutnya. Dengan pengumpulan data secara elektronik melalui jaringan secara online ini akan menjadikan data yang masuk mudah diolah dan di kontrol serta menjadi lebih aplikatif, dimana nanti data-data yang ada pada input
  • 80. 65 data registrasi pasien akan diolah dan disimpan dalam data base. Data pada input data registrasi pasien yang ada dalam jaringan sistem informasi pelayanan kesehatan ini dibuat dalam bentuk statistik yang berupa tabel-tabel yang harus diisi dan berupa formulir dengan format kolom isian yang sudah ditentukan dan di sesuaikan dengan keperluan kegiatan masing-masing. Dengan adanya format yang telah ditentukan akan memudahkan unit pendaftaran (registrasi pasien) dalam pemasukan data-data pasien, sehingga mempercepat proses pelayanan untuk kemudian dikirim baik secara manual dan secara online ke komputer pusat (server) dalam hal ini unit rekam medis. 2. Sub Sistem Proses Sub sistem proses merupakan suatu tahap berikutnya di dalam perjalanan arus informasi, dimana di dalam sistem informasi pelayanan kesehatan ini mekanisme pengolahan data untuk kemudian di simpan di dalam bank data. Bank data sendiri merupakan kumpulan-kumpulan data yang strategis dari unit kerja terkait yang nantinya tersimpan di suatu server atau komputer pusat yang bisa diakses melalui media elektronik atau internet. Dalam sub sistem proses ini meliputi kegiatan mengumpulkan data-data transaksi yang terjadi kemudian diolah menjadi laporan yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan, yaitu antara lain Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota, dan Rumas Sakit sebagai arsip.
  • 81. 66 Data-data yang disimpan dalam suatu bank data ini adalah data yang masuk ke bagian registrasi (input data) dari jaringan sistem informasi pelayanan kesehatan yang dijalankan. Hal ini seperti penuturan Ibu Erawati selaku staff kelompok jabatan fungsional sebagai berikut : “Seluruh data yang masuk atau yang ada pada input data kemudian diproses lebih lanjut dan disimpan di bank data yang merupakan kumpulan data yang strategis dari unit pendaftaran yang kemudian disimpan di komputer pusat atau server dan dapat diakses melalui media elektronik”. (Wawancara 28/09/2009) Dari wawancara diatas tampaknya RSUD Kabupaten Cilacap sudah memfungsikan database dalam menjalankan sistem informasi pelayanan kesehatan, karena bank data di RSUD Kabupaten Cilacap secara elektronik sudah dapat menyimpan input data yang masuk ke RSUD Kabupaten Cilacap melalui sistem jaringan secara online. Jadi data yang masuk sebagai input data secara otomatis tersimpan kedalam database. Jadi disini dapat dikatakan bahwa fungsi database itu adalah sebagai sumber data, yang nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan di bidang kesehatan. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Dengan sistem komputerisasi secara online ini kita dimudahkan dalam pengambilan data sewaktu-waktu, kita tinggal mengambil saja dari data base sehingga menghemat waktu karena setiap data yang masuk itu pasti tersimpan di database kita”. (Wawancara 28/09/2009) Dalam sub sistem proses ini terdapat dua prosedur, yaitu : a. Proses Pengelohan Data Dalam proses pengolahan data disini, proses pemasukan data pasien kedalam sistem komputer dikerjakan oleh petugas yang bewenang,
  • 82. 67 setelah data selesai maka data akan disimpan untuk dibuat laporan sebagai bentuk output. Proses pengolahan data ini meliputi pengumpulan atau perekapan yang terjadi tiap hari untuk selanjutnya disimpan dan akan dibuat laporan baik untuk bulanan, tiga bulanan, tiap enam bulan dan laporan tahunan. Hal ini tercermin dalam wawancara dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record, Ibu Sri Erawati sebagai berikut : “Dalam proses pengolahan data ini, data akan di catat dan diproses yaitu melalui proses asembling yang dikerjakan menggunakan program Excel oleh petugas di unit rekam medis, setelah di export ke Excel dan diolah, data jadi tersebut diprint untuk dijadikan laporan ke instasi yang sudah ditentukan”. (Wawancara 28/09/2009) Dari wawancara diatas dapat diterangkan bahwa proses assembling itu sendiri yaitu penataan berkas yang ada dalam rekam medis yang dikerjakan oleh petugas rekam medis dengan menggunakan program Excel pada sebuah unit komputer yang selanjutnya akan dijadikan laporan rutin kepada unit-unit yang membutuhkan. Dalam pengolahan data transaksi ini perangakat lunaknya sama dengan pada proses input, yaitu menggunakan hard disk atau CPU. Sedangkan untuk perangkat kerasnya juga sama yaitu dengan menggunakan perangkat komputer, mouse, keyboard. Untuk aktivitas pengolahan data ini RSUD Kabupaten Cilacap, khususnya untuk unit medical record memiliki 2 terminal komputer dengan fungsi yang berbeda, yaitu satu unit untuk komputer khusus pembuatan laporan, dan satu unit