Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekonomi sosialisme menurut pandangan Karl Marx. Marx mengkritik ketidakadilan dalam sistem ekonomi kapitalisme yang menguntungkan pemilik modal saja dan mengeksploitasi buruh. Ia menganjurkan sistem ekonomi sosialisme dengan kepemilikan dan produksi secara kolektif untuk mencapai keadilan bagi seluruh anggota masyarakat.
4. SISTEM EKONOMI SOSIALISME
• Karl marx merupakan pendiri faham ekonomi
sosialisme yang mengkritik keras faham ekonomi
aliran klasik.
• Dalam memberikan kritiknya, Marx
menggunakan asumsi-asumsi dasar yang
digunakan oleh aliran klasik.
• Dari asumsi-asumsi dasar itulah, kemudian Marx
memberikan kritik balik yang sangat telak
terhadap faham ekonomi aliran klasik.
5. 1. Surplus labor and value theory
• Dalam membangun teorinya, Marx berangkat dari
pandangan nilai (value) menurut Adam Smith dan
David Ricardo.
• Nilai suatu barang itu diukur dari seberapa banyak
tenaga yang telah dikorbankan oleh pekerja untuk
memproduksi barang tersebut.
• Dengan adanya perubahan pola produksi dari
sistem yang primitif kepada sistem yang modern,
maka akan muncul ketidakadilan dalam ekonomi.
6. PERUBAHAN POLA PRODUKSI
• Pola produksi yang primitif:
1. Kepemilikan bersifat individual.
2. Produksi bersifat individual.
3. Penjualan bersifat individual.
4. Pembagian keuntungan bersifat individual.
• Pola produksi yang modern:
1. Kepemilikan bersifat individual.
2. Produksi bersifat kolektif.
3. Penjualan bersifat kolektif.
4. Pembagian keuntungan bersifat individual.
7. POLA PRODUKSI MODERN
• Dalam pola produksi modern, yang bekerja adalah buruh-buruh
perusahaan.
• Majikan sebagai pemilik perusahaan tidak terlibat dalam
produksi, tetapi yang menikmati seluruh keuntungan.
• Tenaga buruh hanya dianggap sebagai bagian dari komponen
biaya produksi.
• Untuk memperoleh keuntungan yang maksimum, metodenya
adalah dengan menekan biaya produksi seminimum mungkin
(lihat box 1).
• Jika nilai barang itu diukur dari besarnya tenaga yang telah
dikorbankan, maka sesungguhnya telah terjadi surplus nilai
tenaga buruh yang telah diambil oleh majikannya.
• Dengan demikian, ekonomi kapitalisme adalah ekonomi yang
sangat zalim.
8. Box 1. Maksimisasi Keuntungan
•TP = TR – TC
•TP max = TR max – TC min
•TC = TFC + TVC
•TC min = TFC min + TVC min
•TVC = bahan baku + tenaga kerja dll
•TVC min = bea tenaga kerja minimal
•TP seluruhnya akan diambil oleh pemilik
modal (majikan).
9. 2. The law of capital acumulations
• Menurut Marx, dalam persaingan yang bebas,
perusahaan yang besar akan senantiasa
“memakan” perusahaan yang kecil (lihat box 2)
• Maka, jumlah majikan akan semakin berkurang,
sebaliknya jumlah kaum buruh akan semakin
banyak.
• Demikian juga, jumlah perusahaan juga akan
semakin sedikit, namun akumulasi kapitalnya
akan semakin besar.
• Dengan demikian, nasib kaum buruh akan
semakin tertindas.
10. Box 2. Memenangkan Persaingan
• TP = TR – TC
• TP max = TR max – TC min
• TR = P X Q
• TR max = P max X Q max
• TR max tetapi tidak kompetitif
• TR kompetitif = P min X Q max
• Q max hanya dapat diperoleh dari modal yang
maksimal (modal besar).
• Perusahaan besar akan selalu memenangkan
persaingan bebas.
11. 3. Hukum Upah
Besi (The Iron
Wage’s Law)
UPAH BURUH
TIDAK DAPAT DINAIKKAN TIDAK DAPAT DITURUNKAN
YANG ANTRE UNTUK MEMPEROLEH
KERJA SANGAT BANYAK
JIKA BURUH MENUNTUT UPAH NAIK
MEREKA SIAP UNTUK DIPEKERJAKAN
DENGAN UPAH YANG LEBIH RENDAH
UPAH TIDAK DAPAT KURANG DARI
KEBUTUHAN FISIK MINIMUM
AKAN MENGURANGI
PRODUKTIVITAS
MERUGIKAN PERUSAHAAN
EKONOMI KAPITALISME SANGAT DZOLIM
12. SOLUSI EKONOMI SOSIALISME
• Untuk menghilangkan ketidakadilan yang
terjadi dalam ekonomi kapitalisme, maka Marx
memberikan solusi yang sangat radikal, yaitu:
penghapusan kepemilikan individu.
• Dengan demikian akan muncul pola produksi
yang adil, yaitu:
1. Kepemilikan bersifat kolektif.
2. Produksi bersifat kolektif.
3. Penjualan bersifat kolektif.
4. Pembagian keuntungan bersifat kolektif.