Dokumen tersebut membahas tentang naibul fa'il, yaitu posisi kalimat yang menggantikan tempat fa'il setelah dibuang. Terdapat empat jenis posisi kalimat yang dapat menjadi naibul fa'il, yaitu maf'ul bih, masdar, jer majrur, dan dhorof. Namun hanya maf'ul bih yang selalu dapat menjadi naibul fa'il. Dokumen juga menjelaskan cara membentuk kata kerja majhul dan conto
2. Oleh kelompok 1 (Satu):
Nurul Mutmainnah
Rosalia
Siti Maryam
Salma Landu
Nur Lia Sari
Ilyas
3. Apa saja Macam Posisi kalimat
yang mengganti tempatnya ?
Bagaimana cara membentuk
Apa penyebab di buang?
apa itu ?
4. Apa itu ?
Naibul Fail ialah isim yang di baca
rofa’ yang menempati tempatnya
fail yang dibuang atas isim yang
disandarkan pada fi’il mabni majhul
atau yang menyerupainya. Dan
dalam pengertian lain naibul fail
ialah maf’ul bih yang ditempatkan
pada tempat fa’il setelah
membuangnya dan di beri semua
hukumnya fa’il.
5. - naibul fail isim dlomir, contoh:
–
Adapun isim dlomir itu sendiri di bagi
dua yaitu:
1. Dlomir muttasil
2. Dlomir munfashil
- isim dhohir, contoh:
Sedang Isim dhohir di bagi menjadi
tiga yaitu:
1. Isim Mufrod
2. Isim Tasniyah
3. Isim Jamak[2]
6. Apa penyebab
di buang?
1. (Karena sudah di ketahui)
2. (Karena tidak di ketahui,
jadi tidak bisa menyebutkan)
3. (Karena mengawatirkan
fa’il)
4. (Karena takut padanya)
7. 5. (Karena ingin atau
bermaksud untuk menyelamatkan
dan merahasiakan)
6. (Karena kemuliaannya
atau karena mengagungkannya)
7. (Karena meremehkannya)
. (Karena tidak ada
gunanya untuk disebutkan)
[3] M. Maftuhin Sholeh Nadwi,
Terjemah Alifiyah Ibnu Malik
(Putra Jaya Surabaya 1986) 54.
8. Bagaimana cara
membentuk
Cara membuat fi’il mabni majhul:
• fi’il madli yaitu huruf pertama
harus di baca dhomah dan huruf
sebelum akhir dibaca kasroh,
contoh:
• fi’il mudhori’ maka huruf prtama
dibaca dhomah dan huruf sebelum
akhir dibaca fathah, contoh:
apabila fi’il madli yang dimabnikan
9. 1. Di baca kasroh dan mengganti
huruf ilat (alif) dengan ya’
Contoh: asalnya
2. di baca dlomah dan mengganti alif
dengan wawu
Contoh: asalnya
3. Dibaca isymam,
fi’il madli tsulasi bina mudloaf
(yang ‘ain fi’ilnya dan lam fi’ilnya
hurufnya sama) yang mabnikan
10. • fi’il madhi tsulasi mazid khumasi
yang ikut wazan dan yang
terdiri dari fi’il mu’tal ‘ain
itu jika di mabnikan majhul tiga
macam: dlomah, kasorh dan isymam
seperti fa’ fiilnya fiil tsulasi
mu’tal ‘ain yang dimabnikan
majhul. Contoh:
a. yang ikut wazan
11. Apa saja Macam Posisi
kalimat yang mengganti
tempatnya ?1. maf’ul bih contoh:
Asalnya
2. Masdar contoh:
Asalnya
3. Jer majrur contoh:
Asalnya
4. Dhorof contoh:
12. • Dhorof, masdar, jer majrur itu
tidak bisa dijadikan naibul fa’il
(sekalipun sudah memenuhi syarat)
dengan catatan jika dalam
susunan atau kalimat itu ada
maf’ul bih (jadi yang berhak atau
harus dijadikan naibul fa’il
adalah maful bih) akan tetapi
kadang – kadang ada juga yang
dijadikan naibul fail (padahal