Dokumen tersebut membahas tentang proses penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi (MPSS) yang mencakup tahapan review kerangka kerja logis program, konsolidasi dan integrasi program, penetapan kriteria dan prioritas program, serta internalisasi program prioritas kepada instansi terkait untuk mendapatkan masukan sebelum dituangkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
1. Tata Cara Penyusunan MPSS,
Prioritasi dan Internalisasi Program
Penyusunan Memorandum Program Sektor Sanitasi
Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
7. Penetapan Program Prioritas
m Review Kerangka Kerja Logis
(KKL) Program Pembangunan
Sanitasi
m Konsolidasi dan Integrasi
Program dan Kegiatan (fisik
dan non fisik)
a Pemilihan dan Penentuan
Kriteria Seleksi Kegiatan
Prioritas
Penetapan Prioritas
Pembangunan Sanitasi
t Internalisasi Program
Prioritas
Foto : Proses Penyusunan MPSS
11. 1. Review Kerangka Kerja Logis
Buku Putih Memorandum Program
Isu dan Permasalahan Prioritasi Program & Kegiatan
Strategi Sanitasi Kab/Kota Penjabaran Program & Penganggaran
Visi dan Misi KKL Rincian kegiatan
Jumlah unit
Tujuan & Sasaran
Lokasi kegiatan
Strategi dan Kebijakan
Biaya yang dibutuhkan
Program dan Kegiatan
Sumber pembiayan
Output & Outcome Instansi pelaksana
Rencana & Kesiapan Implementasi
Kesiapan masyaakat
Ketersediaan lahan
Ketersesediaan studi dan disain
Komitmen anggaran
Instansi pengelola, dll.
12. Contoh Penyajian:
Perma- Tujuan & Strategi & Output &
Aspek Program Kegiatan
salahan Sasaran Kebijakan Outcome
Teknis
Kelembagaan
Peraturan
Keuangan
Partisipasi
Masyarakat
Kemitraan
Pem-Swasta
Lainnya
Catatan: Beberapa Kolom dapat dipisahkan atau digabungkan sesuai kebutuhan
13. Contoh :
Strategi Kebijakan Program Kegiatan
(Fisik & Non-Fisik)
Strategi Kebijakan 1 Program A Kegiatan A1
Kegiatan A2
Kegiatan A3
Program B Kegiatan B1
Kegiatan B2
Kegiatan B3
Kegiatan B4
Program C Kegiatan C1
Kegiatan C2
Kebijakan 2 Program D Kegiatan D1
Kebijakan 3 Program E Kegiatan E1
Kegiatan E2
Kegiatan E3
16. 2. Konsolidasi & Integrasi Program dan Kegiatan
Inventarisasi Dokumen Perencanaan Sanitasi Kabupaten/Kota
Baca Ulang Dokumen Perencanaan Sanitasi Kabupaten/Kota
Pemutakhiran Daftar Panjang Program dan Kegiatan
Pengelompokkan Program/Kegiatan
Keterkaitan antar Program/Kegiatan
Pentahapan Program dan Kegiatan (urut-urutannya)
Inventarisasi Kebutuhan Studi dan Disain Teknis
Kajian Kemampuan Keuangan dan Sumber Pembiayaan Lainnya
17. 2. Inventarisasi Kebutuhan Studi dan Disain
Penyusunan Master Plan
Penyusunan Studi Kelayakan (Pra FS, FS)
Penyusunan Detailed Engineering Design (DED)
Penyusunan Studi Lingkungan (AMDAL, UKL, UPL)
Penyusunan Studi LARAP.
Lainnya (opsional):
Studi Keuangan
Studi Kelembagaan
Studi .......
18. 2. Kajian Kemampuan Keuangan
Financial Gap
Perlu sumber dana
alternatif, bantuan
luar negeri, swasta
(Kemitraan, CSR,
dll), masyarakat,
dll.
19. 1. Pemilihan dan Penentuan Kriteria Seleksi
Kegiatan Sanitasi Prioritas
Kenapa perlu dilakukan prioritasi?
Apa saja kriteria yang digunakan?
Bagaimana proses penentuan prioritas?
21. Alternatif Kriteria Seleksi (1/2)
Manfaat
Jumlah Penerima Manfaat (Beneficieries)
Peningkatan kualitas pelayanan
Keuangan
Jumlah kebutuhan investasi, jangka pendek dan menengah
Perkiraan biaya operasional dan pemeliharaan
Kemampuan keuangan daerah (plus dukungan pusat, BLN, dll)
Kemungkinan Cost Recovery , dan Pengelolaan yang Mandiri
Manajemen
Kelembagaan pengelola di tingkat Pemda
Kelembagaan pengelola di tingkat Masyarakat
Peraturan dan sanksi yang mendukung
22. Alternatif Kriteria Seleksi (2/2)
Teknis dan Teknologi
Sudah ada perencanaan (FS, Master Plan, DED, Amdal, LARAP, dll)
Teknologi sudah tersedia (opsi : sederhana s/d canggih)
Dampak terhadap lingkungan
Peluang partisipasi masyarakat dan dunia usaha
23. Pertimbangan Lainnya
Keselarasan proses, urut-urutan atau tahapan logis pembangunan,
misalnya
harus tersedia studi dan disain teknis terlebih dulu sebelum
dilaksanakannya pembangunan/konstruksi, atau
harus telah tersedianya lahan sebelum terlaksananya pembangunan.
Keselarasan dengan sektor lainnya, utamanya dengan kegiatan:
pembangunan jaringan air bersih,
Pembangunan jalan, perumahan baru, peremajaan kota, dll.
Keselarasan pembangunan dengan kawasan/wilayah sekitarnya,
Misalnya antara TPA Sampah atau IPLT dengan kawasan sekitarnya.
Kesiapan (Readiness) Kab/Kota untuk melaksanakan usulan
kegiatan
Ketersediaan Studi dan Disain, Lahan, komitmen anggaran, kesiapan
masyarakat, instansi pengelola (pasca konstruksi), dll.
Program-program yang telah disepakati (committed program):
Bantuan luar negeri.
24. Metode Seleksi
Analisis kuantitatif:
analisis ini menitikberatkan pengolahan data dengan menggunakan kriteria
tersebut di atas, kemudian pemberian bobot dan nilai (weighting factors
analysis). Kegiatan yang mempunyai total nilai tertinggi diasumsikan
mempunyai prioritas “tinggi”.
Analisis kualitatif: analisis ini berdasarkan penilaian kualitatif atas
masing-masing kegiatan.
Focus Group Discussion: Anggota Pokja/SKPD melakukan diskusi
terfokus terhadap masing-masing program/kegiatan, mengadakan
penilaian dari berbagai aspek (teknis, kelembagaan,pemberdayaan
masyarakat, keuangan, dll).
Gabungan: dari beberapa pendekatan tersebut di atas.
26. 4. Penetapan Program Prioritas
Program dan kegiatan prioritas yang telah terpilih tersebut di atas
kemudian disusun berdasarkan skala prioritasnya, yaitu :
Tahun pertama (n+1) atau 2012
Tahun kedua (n+2) atau 2013
Tahun ketiga (n+3) atau 2014
Tahun keempat (n+4) atau 2015
Tahun kelima (n+5) atau 2016
30. Internalisasi Program & Kegiatan Prioritas
Tujuan
Meningkatnya pemahaman SKPD dan instansi terkait tentang arah
dan prioritas pembangunan sektor sanitasi di kabupaten kota
Memperoleh masukan, opini, saran, koreksi dan rekomendasi
terhadap rancangan program/kegiatan prioritas dan skema pendanaan
yang telah disusun
Terbangunnya kesepakatan dan komitmen antar instansi terkait
dalam upaya perbaikan kondisi sanitasi.
31. Internalisasi Program & Kegiatan Prioritas
Kepada Siapa saja internalisasi harus dilakukan?
Kendala apa saja yang mungkin timbul dalam proses internalisasi?
Bagaimana agar proses internalisasi dapat berjalan dengan baik?
Apa tindak-lanjut setelah internalisasi?