SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
ASPEK PRAKTIS DARI DESAIN DRAINASE


1. ALTERNATIF DRAINASE
Umum
Ada empat alternatif dasar yang perlu dipertimbangkan bila akan mendesain perbaikan drainase,
yakni sebagai berikut ini:
   ( i ) Meningkatkan kapasitas saluran drain yang ada
   ( ii ) Mengalihkan sebagian dari aliran
   ( iii ) Menahan aliran dan
   ( iv ) Memompa

Meningkatkan Kapasitas Yang Ada
Kapasitas sungai atau saluran drainase yang ada mungkin bisa dinaikkan melalui salah satu atau
lebih cara berikut ini:
   ( i ) Meluruskan arah aliran sungai atau saluran drainase sehingga memotong bagian
           sungai yang berkelak – kelok (meander)
   ( ii ) Membangun tanggul sepanjang tepi saluran
   ( iii ) Mengeruk dan menggali kedalaman sungai
   ( iv ) Melapisi saluran

Pelurusan
Meluruskan aliran dari saluran drain tersebut agar bisa memotong bagian yang berkelok-kelok
supaya tinggi banjir dibagian sungai yang kita hendaki berkurang.

Pembangunan Tanggul
Tanggul yang di buat sepanjang sisi suatu saluran secara efeketif akan mampu menaikkan
kemampuan muat saluran tersebut, dengan demikian alternatif membangun tanggul sepanjang
satu sisi saluran hanya bisa melindungi daerah di sisi tersebut dari kebanjiran.

Dalam situasi dimana di suatu kota ada potensi air melimpas yang berarti, pembuatan tanggul
justru akan menaikkan risiko banjir, terutama nyawa manusia. Pelimpasan dan bobolnya tanggul
dalam situasi seperti itu bisa menimbulkan banjir bandang yang berakibat sangat besar. Oleh
karena itu bila tanggul tetap akan dipakai, dalam situasi seperti itu diutamakan untuk membuat
desain yang mempersyarakan sistem tanggul yang kuat dan terkoordinasi.

Pengerukan dan Penggalian
Mengeruk dan menggali saluran adalah cara yang umum untuk meningkatkan kapasitas saluran.
Pekerjaan tersebut bisa mencakupi pelebaran atau pendalaman saluran atau kombinasi antara


                                                                                            1
kedua upaya tersebut. Pembebasan tanah sering di perlukan untuk pelebaran saluran yang ada
dan ini akan menjadi kendala pelebaran tersebut. Untuk pendalaman suatu saluran yang ada,
perlu dipastikan bahwa kelerengan baru yang diusulkan itu sesuai dengan bagian hilir saluran
tersebut.

Pelapisan
Pelapisan saluran, apakah itu sebagian (hanya tebing) atau salurannya (dasar tebing), mampu
meningkatkan lemampuan saluran yang ada, karena nilai dari Manning menjadi turun.

Mengelakan Aliran
Pengelakan aliran banjir dari satu daerah aliran ke yang lain bisa merupakan pilihan yang
menarik. Penggunaan saluran pengelak untuk memperbaiki situasi banjir di suatu daerah
tertentu bisa mengenai salah satu tujuan ini:
  ( i ) Mengelakkan aliran banjir yang berlebihan ke sungai saluran drainase lain atau
  ( ii ) Mengelakkan sebagian daerah aliran sehingga alirannya diluahkan kecekungan drainase
         yang lain.

Namun demikian, perlu dicatat bahwa pilihan untuk mengelakkan banjir itu bisa berkaitan
dengan berbagai masalah. Sebagai contoh, sungai yang sesuai untuk penampungan aliran yang
berlebihan tersebut mungkin letaknya relatif jauh, sehingga biaya yang terkait untuk
pembebasan tanah dan pembangunan saluran pengelak akan besar. Kemungkinan saja ada
sungai yang tersedia namun kemungkinan peluahan aliran berlebihan tersebut menimbulkan
pengaruh negatif pada bangunan yang ada di sungai tadi.

Menahan Aliran
Menahan aliran itu menyangkut penyediaan suatu waduk banjir untuk meratakan puncak aliran
banjir. Bila suatu hidrograf banjir melewati waduk tersebut, sebagian dari air banjir tersebut
akan ditahan untuk sementara waktu, hal mana mengakibatkan perataan puncak banjir. (Lihat
Gambar 1)

Konsep menahan aliran itu bisa diterapkan untuk mengurangi aliran banjir dari DAS yang kecil
maupun yang besar. Namun demikian, konsep tersebut lebih sesuai dalam konteks daerah
perkotaan untuk DAS yang kecil. Untuk DAS yang besar, “site” yang sesuai untuk waduk
pengurang banjir itu sering jauh dari daerah perkotaan tersebut padahal justru kota tersebut yang
perlu pengaman. Hal ini merupakan masalah karena waduk pengurang banjir itu keefektifan
akan berkurang secara progresif sesuai dengan semakin ke hilirnya lokasi – lokasi tersebut. Hal
itu disebabkan karena aliran tambahan yang tak dikendalikan dari anak – anak sungai semakin
kehilir akan semakin berarti. Pada garis besarnya, waduk – pengurang banjir itu tidak layak



2
untuk DAS besar, bahkan bila ada lokasi yang secara fisik sesuai pun, hal ini disebabkan karena
adanya masalah pembebasan tanah dan tingginya biaya pembangunan.

Namun demikian, konsep menahan aliran itu lebih berguna untuk DAS yang kecil, terutama
untuk daerah aliran perkotaan biasanya di istilahkan sebagai cekungan atau ceruk penahan.
Ceruk penahan itu adalah kolam tandon sederhana yang menampung untuk sementara waktu air
hujan badai untuk mengurangi laju aliran di bagian hilir. Dengan demikian bangunan –
bangunan drainase di bagian hilir tidak perlu mempunyai kapasitas yang seharusnya pada
kondisi waduk tersebut dibuat.

Hal-hal yang penting mengenai cekungan penahan dijelaskan pada gambar 2.




                  Gambar 1. Hidrograf aliran masuk dan aliran keluar waduk.




                                                                                             3
Gambar 2. Diagram skematis dari suatu cekungan penahan yang umum yang memperlihatkan
                                      hal-hal yang penting.

Waduk itu diciptakan dengan meletakkan bendungan melintang sungai atau dengan penggalian
yang sesuai. Tempat keluar utamanya biasanya merupakan pipa di dalam bangunan. Sebuah
bangunan pelimpah yang yang diletakkan di suatu aras yang lebih tinggi dari pipa untuk air
keluar, merupakan kebutuhan untuk mencegah agar air banjir yang lebih besar dari banjir
rencana tidak melimpas tubuh bendungan.

Arah bagian hulu suatu pipa tempat air keluar dapat diletakkan agar ada simpanan mubazir
dalam cekungan, yang dimaksud untuk tujuan rekreasi atau tempat satwa liar. Alternatif lainnya
adalah pipa tersebut di letakkan sedemikian agar cekungan tersebut tetap kering (simpanannya
mubazirnya nol) untuk memenuhi kegiatan rekreasi seperti menggunakan lantai cekung tersebut
untuk fasilitas olahraga.

Sebuah cekungan penahan perlu di desain agar simpanan aktif (simpanan berguna) – nya pas
dipenuhi dengan masuknya banjir rencana senjang kembalinya banjir rencana tergantung pada
keadaan, tetapi biasanya dipilih antara 20 sampai 50 tahun.

Untuk banjir yang lebih besar dari banjir rencana akan diperlukan sebuah bangunan pelimpah
agar tubuh bendungan tidak dilimpasi. Suatu aliran bendung yang khusus akan diperlukan untuk
menjamin agar aras yang naik tidak melewati diatas aras – waduk – rencana. Sebuah bendung
yang bermercu tetap yang baku akan cocok untuk keperluan ini.


4
Gambar 3 (a) merupakan hidrograf aliran keluar yang umum dari suatu banjir yang sama
dengan banjir rencana. Gambar 3 (b) memperlihatkan hidrograf aliran keluar dari banjir yang
lebih besar dari banjir rencana.

Perlu ditekankan bahwa tingkat pengurangan dari puncak hidrograf aliran masuk itu menurun
banyak, karena mengalirnya air melewati pelimpah darurat, jadi keefektifan dari cekungan
penahan untuk banjir yang lebih besar dari banjir rencana itu, lebih kecil dari pada yang untuk
banjir yang lebih kecil dari pada untuk atau sama dengan banjir rencana.

Perencanaan cekungan penahan mencakupi langkah pokok berikut ini:

 (a)   Hitung hidrograf aliran masuk rencana dengan periode ulang rata – rata yang diminta,
       (“Average Return Period”) ARP, untuk suatu seri jujuh badai (dengan menggunakan
       model hujan – larian (“rainfall – runoff model”) limpasan).
 (b)   Lakukan perhitungan pelacakan dengan menggunakan seluruh hidrograf rencana,
       dengan mencobakan berbagai tempat keluar yang diletakkan di aras bawah dengan
       bermacam – macam pengaturan. Ambillah berbagai bentuk tempat keluar yang
       memerlukan cekungan waduk paling kecil sebagai limit agar aliran keluar adalah sama
       dengan yang di perlukan. Tempatkanlah bangunan pelimpah di aras yang tinggi sesuai
       dengan jumlah simpanan yang diperlukan.
 (c)   Rencanakanlah ukuran bangunan pelimpah dengan melacak banjir untuk seri tujuh
       badai melewati cekungan yang telah di desain di (b) dan pilihlah kasus yang terjelek.




                      Gambar 3. Hidrograf aliran keluar dari cekungan penahan

                (a)       Aliran masuk    =       Banjir rencana
                (b)       Aliran masuk    >       Banjir rencana


                                                                                             5
(d)    Cek pengaruh banjir pada aliran di bagian hilir. Oleh karena cekungan penahan itu
           menangguhkan saat terjadinya puncak dari hidrograf aliran keluar, maka kemungkinan
           terjadinya puncak yang bersamaan dengan banjir yang datang dari anak sungai yang lain
           (atau dari waduk lain) akan menciptakan keadaan yang terburuk untuk daerah hilir.

Kemungkinan tersebut bagi daerah hilir untuk suatu deret banjir, perlu di selidiki.

Pemompaan
Ada dua penerapan pemompaan:

(1)       Pemompaan Waduk Banjir.
          Kegiatan ini menyangkut pengelakan yang bersifat sementara dari seluruh atau sebagian
          aliran banjir ke suatu waduk di luar aliran sungai kemudian memompanya kembali masuk
          ke saluran drainase, pada saat banjir mereda. Bangunan drainase di bawah bangunan
          sadap pompa tidak perlu berkapasitas sebesar kapasitas yang seharusnya dimiliki, apabila
          waduk tersebut tidak ada.

(2)       Pemompaan Daerah Rendah.
          Apabila drainase tidak mempunyai tempat keluar atau bila air yang bisa keluar sangat
          terbatas (untuk daerah rendah), maka mungkin diperlukan pemasangan pompa untuk
          mengangkat air drainase dari daerah aliran yang lain. Pompa seperti ini dicirikan dengan
          aliran pompa yang besar dan hulu yang relatif kecil.


2. JENIS SALURAN DAN PENENTUAN UKURANNYA
Jenis Saluran
Jenis saluran yang lazim dipakai untuk sistem drainase perkotaan ditunjukkan dalam Tabel 1
dan digambarkan pada Gambar 4.

Penentuan Ukur
Peubah (“Variabel”) utama dalam pemilihan ukuran saluran adalah : Kelerengan saluran,
lapisan permukaan saluran, kedalaman dan lebar saluran, hal – hal tersebut akan di bahas lebih
lanjut di bawah ini.


Kelerengan Saluran
Di daerah datar kelerengan saluran perlu direncanakan securam yang di mungkinkan, untuk
menjamin ada kecepatan yang cukup sehingga ukuran saluran bisa minimum. Namun kecepatan


6
seyogyanya jangan melebihi 3.0 m/dt dalam saluran terbuka, demi keamanan, dan untuk
menghindari terjadinya aliran balik di jembatan dan gorong – gorong .

Di daerah lebih curam mungkin diperlukan penyediaan bangunan terjunan dalam membuat
lereng saluran yang sesuai, untuk mendapatkan kecepatan yang diperbolehkan, yang miring
biasanya lebih murah pembangunannya. Bangunan terjunan yang miring umumnya
permukaannya diperkasar dan dibangun dengan kelerengan 1 (V) : 2 (H).

Pengakhiran Permukaan
Di daerah datar, dimana kecepatan saluran itu rendah, kapasitas saluran dapat diperbaiki dan
memperbaiki pengakhiran dasar dan tebingnya dengan plesteran semen yang licin. Usaha
tersebut tidak perlu bila lereng alaminya cukup untuk mendapatkan kecepatan yang diperlukan.




                                                                                          7
Tabel 1. JENIS – JENIS SALURAN

       JENIS
                              BATASAN                         KETERANGAN
    (Lihat Gbr 4 )

                     Saluran berbentuk trapesium   Dapat di beri plesteran semen yang
          A
                     dengan kotruksi pasangan      mulus untuk mengurangi nilai n.
                     batu isi.


          B          Saluran berbentuk persegi
                                                   Dapat di beri plesteran semen yang
                     empat dengan kontruksi
                                                   mulus untuk mengurangi nilai n.
                     pasangan batu isi .


                                                   Mahal, biasanya hanya dilakukan untuk
                     Saluran berbentuk persegi     menghindari pembebasan tanah atau
          C
                     empat dari beton bertulang.   penempatan kembali pelayanan
                                                   infrastruktur lainnya.

                                                   Dibangun pada tempat tinggal dengan
                                                   kepadatan tinggi dan daerah – daerah
          D          Saluran – saluran tertutup,
                                                   komersil. pasangan batu juga dio pakai
                     berbagai jenis.
                                                   untuk gorong – gorong yang
                                                   menyeberangi jalan – jalan kecil.

                                                   Di bangun di bawah jalan – jalan utama
                     Gorong – gorong berbentuk
                                                   atau jalan besar. Juga umum di pakai
          E          kotak dari beton bertulang
                                                   pipa – pipa dari beton bertulang.
                     ( atau pipa – pipa ).


                                                   Cocok untuk saluran drain yang lebar
                     Saluran – saluran berbentuk
                                                   pada daerah perkotaan rendah dimana
          F          trapesium yang tidak di
                                                   tanah tidak begitu mahal.
                     perkeras / diberi apa- apa.




8
Gambar 4. Tipe-tipe saluran




                              9
Kedalaman Saluran
Kedalaman saluran itu direncanakan untuk menjamin agar daerah – daerah di dekatnya mengalir
ke saluran tersebut dan agar kapasitasnya cukup untuk mencegah banjir melimpah ke daerah di
dekatnya. Untuk drainase besar, kedalaman minimum sebesar 1,0 m dan maksimum 2,5 m
dalam umum. Dari alasan biaya, maka kedalaman saluran harus di pertahankan sedangkal
mungkin

Lebar saluran
Lebar saluran itu ditentukan dengan perkiraan. Apabila lebar menurut perhitungan itu terlalu
besar dibandingkan terhadap ruang yang tersedia, maka kelerengan saluran, jenis saluran dari
kedalamannya harus dikaji ulang.

Jagaan
Jagaan adalah kedalaman saluran yang di tambah sehingga angkanya diatas yang diperlukan,
untuk menyangkut aliran rencana. Jagaan itu biasanya dianggap sebagai faktor keamanan dan
dengan demikian besarnya harus didasarkan pada kemungkinan air melimpas dan akibatnya.

Penggunaan Saluran Tak Berlapis / Berpenutup Di Daerah Perkotaan
Faktor yang harus dipertimbangkan bila menentukan apakah saluran drainase yang akan di
pakai berlapis atau tidak adalah:

 (i)     Kelayakan ekonomi, politik dan sosial dari pembebasan tanah tambahan yang mungkin
         diperlukan untuk saluran tak berlapis (yang mungkin dimensinya lebih besar dari
         saluran yang berlapis, untuk kapasitas yang tertentu).
 ( ii ) Biaya pembangunan relatif dari saluran berlapis dan yang tak berlapis.
 ( iii ) Biaya pemeliharaan tambahan yang berhubungan dengan saluran yang tak berlapis.

3. PERTIMBANGAN KEAMANAN
Isu keamanan merupakan aspek yang penting untuk sistem drainase perkotaan. Faktor
keamanan berikut ini perlu di pertimbangkan dalam menyiapkan desain bangunan drainase
perkotaan.

       (i)       Penyediaan penutup untuk saluran drain terbuka yang dalam.
       ( ii )    “Peranti lari darurat “ di bagian hulu gorong – gorong dan bagian       saluran
                 yang tertutup seperti :
                 o terali miring
                 o tangga dan undak – undakan
       ( iii )   Pagar pengaman atau telikung sepanjang saluran bertebing curam yang berlapis.
                 Apabila menelikung saluran itu ternyata tidak praktis, maka pagar atau telikung


10
tersebut hendaknya disediakan di bagian yang paling membahayakan, seperti
                dekat sekolah atau di sebelah hulu gorong – gorong. Pagar pengaman jangan
                sampai menghambat kemampuan penolong atau ketinggian sebesar 1,0 sampai
                1,2 m sudah cukup.
       ( iv )   Pelataran samping dan bagian yang dilebarkan yang alirannya lebih lambat dan
                lebih dangkal untuk prasarana penolong. Prasarana tersebut akan khusus
                berguna bagian yang sukar dicapai, seperti bagian hilir dari gorong – gorong
                atau jembatan dan di bagian yang panjang dari saluran yang tebingnya curam
                dan berlapis.

4. MASALAH DESAIN YANG UMUM
Banyak masalah desain yang umum yang berhubungan dengan drainase perkotaan di Indonesia.
masalah – masalah tersebut berhubungan dengan praktek memerinci yang kurang teliti, yang
menurunkan efisiensi dan meningkatkan keperluan pemeliharaan. Contohnya sebagai berikut:

 o   Drainase yang tidak terkoordinasi
     Yakni saluran drainase yang sudah dibangun tanpa mempertimbangkan aras tanah.
     Saluran – saluran tersebut di bangun sepanjang tepi jalan yang kentara sekali lebih tinggi
     dari aras tanah di sekitarnya, sebagai akibat banyak saluran drainase yang hanya
     menampung aliran limpasan dari jalanan meskipun mempunyai kapasitas yang secara
     substantif lebih besar dari yang di perlukan untuk sekedar menjadi drainase jalanan.
     (Lihat Gambar 5).




          Gambar 5. Saluran tepi jalanan yang tidak efektif untuk daerah di dekatnya

 o   Menentukan Ukuran Saluran
     Pemilihan ukuran saluran tidak didasarkan atas ruang yang tersedia. Akibatnya adalah
     saluran – saluran sering kentara bahwa ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil, kalau
     terlalu kecil maka berarti bahwa daerah di dekatnya kebanjiran yang terjadi secara teratur,



                                                                                             11
sedangkan kalau terlalu besar akan meningkatkan kebutuhan untuk membersihkan
     endapan.

 o   Menentukan Kemiringan Saluran
     Praktek yang umum dalam pembangunan saluran drain adalah agar kelerengan tanah di
     sekelilingnya seragam, apabila kelerengan alami seragam, maka kebiasaan tadi bisa
     menyebabkan kelerengan yang datar di daerah – daerah tertentu. Hal tersebut tidak perlu
     terjadi (Gambar 6). Akibatnya adalah peningkatan pengendapan angkutan sedimen, yang
     akan menurunkan kemampuan saluran dan terjadinya kolam senak berisi aliran tercemar
     pada waktu aliran kecil.




                Gambar 6. Pengaruh lereng dan kedalaman untuk keandalan

 o   Daerah Rendah
     Di daerah dimana kelerengan tanah alaminya adalah sangat datar, biasanya
     pengembangannya terjadi di dekat jalanan diatas timbunan yang di tinggikan.
     Pengembangan dengan pola ini akan menyebabkan daerah – daerah yang jauh dari
     jalanan menjadi terisolasi dan tidak bisa disalirkan.

 o   Saluran Tertutup
     Praktek yang sering terjadi adalah membuat saluran tertutup yang berfungsi ganda, yakni
     sebagai jalan untuk pejalan kaki dan saluran drainase. Masalah dari saluran semacam ini
     adalah:
        - Tidak memadainya ruang jangkauan sehingga pemeliharaannya menjadi sukar
           sehingga akibatnya jarang kegiatan itu di lakukan. Kondisi ini berakibat kebanjiran
           yang serius yang disebabkan oleh saluran yang tersumbat oleh endapan dan
           sampah lain.


12
- Jumlah tempat masuk yang tidak memadai atau kapasitas tempat masuk yang
         terbatas, sehingga berakibat sering terjadinya kebanjiran lokal, terutama di jalanan.

o   Siphon
    Sarana tersebut di bangun di lokasi yang saluran drainasenya melintas saluran irigasi
    yang terletak pada ketinggian yang sama. Praktek umumnya menyediakan siphon
    dibawah saluran irigasi untuk membawa aliran drainase, meskipun siphon itu cukup
    kapasitasnya untuk mengalirkan aliran drainase namun ada kemungkinan besar bangunan
    itu akan tersumbat oleh obyek besar (seperti kayu atau obyek padat lainnya), yang
    menutupi tempat masuk bangunan siphon dalam alur drainase seyogyanya dihindari bila
    mana memungkinkan. Dari sudut pandang drainase, adalah lebih baik bila siphon dan
    talang itu diperuntukan bagi aliran irigasi dan membolehkan aliran drainase untuk
    mengalir dengan hambatan minimum.

o   Fungsi Ganda
    Dalam beberapa kasus air irigasi itu disalurkan melalui sebuah drain yang juga digunakan
    sebagai drainase perkotaan. Akibatnya adalah air irigasi tersebut menjadi tercemar dan
    fungsi drainase menjadi terbatas karena:
      - Bangunan pengendali (untuk pengelak) yang menghambat mengalirnya aliran
          drainase secara efisien.
      - Lereng yang datar biasa untuk menyalurkan air irigasi ke tempat yang memerlukan
          atau tempat dengan kehilangan potensi yang minim. Hal ini membatasi
          kemampuan saluran untuk membawa aliran yang lebih besar pada waktu
          kebanjiran.




                                                                                           13

More Related Content

What's hot

Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirYahya M Aji
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiArizki_Hidayat
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanJoy Irman
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarYosua Freddyta'tama
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"E Sanjani
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendungironsand2009
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiMOSES HADUN
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aceh Engineering State
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airIren Doke
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk21010115410004
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaaninfosanitasi
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)andribacotid
 

What's hot (20)

Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
 
Permasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya AirPermasalahan Sumber Daya Air
Permasalahan Sumber Daya Air
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 PerencanaanPenyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan - A2 Perencanaan
 
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabarMenghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
Menghitung Curah hujan rata-rata dengan Metode aljabar
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Perencanaan bendung
Perencanaan bendungPerencanaan bendung
Perencanaan bendung
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Kp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluranKp 03 2010 saluran
Kp 03 2010 saluran
 
Aliran Kritis
Aliran KritisAliran Kritis
Aliran Kritis
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
Aliran Seragam pada Saluran Terbuka (Hidrolika)
 
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-airPerencanaan irigasi-dan-bangunan-air
Perencanaan irigasi-dan-bangunan-air
 
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan WadukPerhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
Perhitungan Kapasitas Tampungan Waduk
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase PerkotaanPola Penanganan Drainase Perkotaan
Pola Penanganan Drainase Perkotaan
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 

Similar to Aspek praktis dan desain drainase besar

1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter iibaadsah
 
1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter iibaadsah
 
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxPerenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxGilangIdfi1
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur airinfosanitasi
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptxDesriEmiliyaniSinaga
 
Bab ix perencanaan-bangunan-air
Bab ix perencanaan-bangunan-airBab ix perencanaan-bangunan-air
Bab ix perencanaan-bangunan-airRazali Effendi
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxbagus223923
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiPPGHybrid1
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxBonardoSiallagan
 
perancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptxperancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptxHendyWijaya17
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambangheny novi
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intakeReza Nuari
 
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT IIFrienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT IITriBagusMinarno
 

Similar to Aspek praktis dan desain drainase besar (20)

1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter ii
 
1797 chapter ii
1797 chapter ii1797 chapter ii
1797 chapter ii
 
TUGAS_SPILLWAY.doc
TUGAS_SPILLWAY.docTUGAS_SPILLWAY.doc
TUGAS_SPILLWAY.doc
 
Bab i coba
Bab i cobaBab i coba
Bab i coba
 
Tb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 okTb. irbang 2 ok
Tb. irbang 2 ok
 
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxPerenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Perenc_Waduk_ppt.pptxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
 
Hidraulika jalur air
Hidraulika jalur airHidraulika jalur air
Hidraulika jalur air
 
5.pdf
5.pdf5.pdf
5.pdf
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
 
Bab ix perencanaan-bangunan-air
Bab ix perencanaan-bangunan-airBab ix perencanaan-bangunan-air
Bab ix perencanaan-bangunan-air
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptxSlide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
Slide-CIV-313-pertemuan-6-drainase-jalan.pptx
 
Pltmh mikro hidro
Pltmh mikro hidroPltmh mikro hidro
Pltmh mikro hidro
 
perancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptxperancangan-bendungan.pptx
perancangan-bendungan.pptx
 
Penyaliran Tambang
Penyaliran TambangPenyaliran Tambang
Penyaliran Tambang
 
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
Kelompok 3 (prasarana drainase perkotaan)
 
perencanaan intake
perencanaan intakeperencanaan intake
perencanaan intake
 
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT IIFrienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
Frienly A.U.Daungu_Tugas makalah IUT II
 

More from infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehataninfosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMinfosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasiinfosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...infosanitasi
 

More from infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Recently uploaded

TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...FORTRESS
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxnairaazkia89
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonusunikbetslotbankmaybank
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................rendisalay
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 

Recently uploaded (20)

TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
ESTETIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Coklat di Denpa...
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptxDRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
DRAFT Penilaian Assessor _MIiii_UIM.pptx
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak BonusUNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Bisa Deposit Ovo 24 Jam Online Banyak Bonus
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................04 AKMEN new.pdf........................
04 AKMEN new.pdf........................
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 

Aspek praktis dan desain drainase besar

  • 1. ASPEK PRAKTIS DARI DESAIN DRAINASE 1. ALTERNATIF DRAINASE Umum Ada empat alternatif dasar yang perlu dipertimbangkan bila akan mendesain perbaikan drainase, yakni sebagai berikut ini: ( i ) Meningkatkan kapasitas saluran drain yang ada ( ii ) Mengalihkan sebagian dari aliran ( iii ) Menahan aliran dan ( iv ) Memompa Meningkatkan Kapasitas Yang Ada Kapasitas sungai atau saluran drainase yang ada mungkin bisa dinaikkan melalui salah satu atau lebih cara berikut ini: ( i ) Meluruskan arah aliran sungai atau saluran drainase sehingga memotong bagian sungai yang berkelak – kelok (meander) ( ii ) Membangun tanggul sepanjang tepi saluran ( iii ) Mengeruk dan menggali kedalaman sungai ( iv ) Melapisi saluran Pelurusan Meluruskan aliran dari saluran drain tersebut agar bisa memotong bagian yang berkelok-kelok supaya tinggi banjir dibagian sungai yang kita hendaki berkurang. Pembangunan Tanggul Tanggul yang di buat sepanjang sisi suatu saluran secara efeketif akan mampu menaikkan kemampuan muat saluran tersebut, dengan demikian alternatif membangun tanggul sepanjang satu sisi saluran hanya bisa melindungi daerah di sisi tersebut dari kebanjiran. Dalam situasi dimana di suatu kota ada potensi air melimpas yang berarti, pembuatan tanggul justru akan menaikkan risiko banjir, terutama nyawa manusia. Pelimpasan dan bobolnya tanggul dalam situasi seperti itu bisa menimbulkan banjir bandang yang berakibat sangat besar. Oleh karena itu bila tanggul tetap akan dipakai, dalam situasi seperti itu diutamakan untuk membuat desain yang mempersyarakan sistem tanggul yang kuat dan terkoordinasi. Pengerukan dan Penggalian Mengeruk dan menggali saluran adalah cara yang umum untuk meningkatkan kapasitas saluran. Pekerjaan tersebut bisa mencakupi pelebaran atau pendalaman saluran atau kombinasi antara 1
  • 2. kedua upaya tersebut. Pembebasan tanah sering di perlukan untuk pelebaran saluran yang ada dan ini akan menjadi kendala pelebaran tersebut. Untuk pendalaman suatu saluran yang ada, perlu dipastikan bahwa kelerengan baru yang diusulkan itu sesuai dengan bagian hilir saluran tersebut. Pelapisan Pelapisan saluran, apakah itu sebagian (hanya tebing) atau salurannya (dasar tebing), mampu meningkatkan lemampuan saluran yang ada, karena nilai dari Manning menjadi turun. Mengelakan Aliran Pengelakan aliran banjir dari satu daerah aliran ke yang lain bisa merupakan pilihan yang menarik. Penggunaan saluran pengelak untuk memperbaiki situasi banjir di suatu daerah tertentu bisa mengenai salah satu tujuan ini: ( i ) Mengelakkan aliran banjir yang berlebihan ke sungai saluran drainase lain atau ( ii ) Mengelakkan sebagian daerah aliran sehingga alirannya diluahkan kecekungan drainase yang lain. Namun demikian, perlu dicatat bahwa pilihan untuk mengelakkan banjir itu bisa berkaitan dengan berbagai masalah. Sebagai contoh, sungai yang sesuai untuk penampungan aliran yang berlebihan tersebut mungkin letaknya relatif jauh, sehingga biaya yang terkait untuk pembebasan tanah dan pembangunan saluran pengelak akan besar. Kemungkinan saja ada sungai yang tersedia namun kemungkinan peluahan aliran berlebihan tersebut menimbulkan pengaruh negatif pada bangunan yang ada di sungai tadi. Menahan Aliran Menahan aliran itu menyangkut penyediaan suatu waduk banjir untuk meratakan puncak aliran banjir. Bila suatu hidrograf banjir melewati waduk tersebut, sebagian dari air banjir tersebut akan ditahan untuk sementara waktu, hal mana mengakibatkan perataan puncak banjir. (Lihat Gambar 1) Konsep menahan aliran itu bisa diterapkan untuk mengurangi aliran banjir dari DAS yang kecil maupun yang besar. Namun demikian, konsep tersebut lebih sesuai dalam konteks daerah perkotaan untuk DAS yang kecil. Untuk DAS yang besar, “site” yang sesuai untuk waduk pengurang banjir itu sering jauh dari daerah perkotaan tersebut padahal justru kota tersebut yang perlu pengaman. Hal ini merupakan masalah karena waduk pengurang banjir itu keefektifan akan berkurang secara progresif sesuai dengan semakin ke hilirnya lokasi – lokasi tersebut. Hal itu disebabkan karena aliran tambahan yang tak dikendalikan dari anak – anak sungai semakin kehilir akan semakin berarti. Pada garis besarnya, waduk – pengurang banjir itu tidak layak 2
  • 3. untuk DAS besar, bahkan bila ada lokasi yang secara fisik sesuai pun, hal ini disebabkan karena adanya masalah pembebasan tanah dan tingginya biaya pembangunan. Namun demikian, konsep menahan aliran itu lebih berguna untuk DAS yang kecil, terutama untuk daerah aliran perkotaan biasanya di istilahkan sebagai cekungan atau ceruk penahan. Ceruk penahan itu adalah kolam tandon sederhana yang menampung untuk sementara waktu air hujan badai untuk mengurangi laju aliran di bagian hilir. Dengan demikian bangunan – bangunan drainase di bagian hilir tidak perlu mempunyai kapasitas yang seharusnya pada kondisi waduk tersebut dibuat. Hal-hal yang penting mengenai cekungan penahan dijelaskan pada gambar 2. Gambar 1. Hidrograf aliran masuk dan aliran keluar waduk. 3
  • 4. Gambar 2. Diagram skematis dari suatu cekungan penahan yang umum yang memperlihatkan hal-hal yang penting. Waduk itu diciptakan dengan meletakkan bendungan melintang sungai atau dengan penggalian yang sesuai. Tempat keluar utamanya biasanya merupakan pipa di dalam bangunan. Sebuah bangunan pelimpah yang yang diletakkan di suatu aras yang lebih tinggi dari pipa untuk air keluar, merupakan kebutuhan untuk mencegah agar air banjir yang lebih besar dari banjir rencana tidak melimpas tubuh bendungan. Arah bagian hulu suatu pipa tempat air keluar dapat diletakkan agar ada simpanan mubazir dalam cekungan, yang dimaksud untuk tujuan rekreasi atau tempat satwa liar. Alternatif lainnya adalah pipa tersebut di letakkan sedemikian agar cekungan tersebut tetap kering (simpanannya mubazirnya nol) untuk memenuhi kegiatan rekreasi seperti menggunakan lantai cekung tersebut untuk fasilitas olahraga. Sebuah cekungan penahan perlu di desain agar simpanan aktif (simpanan berguna) – nya pas dipenuhi dengan masuknya banjir rencana senjang kembalinya banjir rencana tergantung pada keadaan, tetapi biasanya dipilih antara 20 sampai 50 tahun. Untuk banjir yang lebih besar dari banjir rencana akan diperlukan sebuah bangunan pelimpah agar tubuh bendungan tidak dilimpasi. Suatu aliran bendung yang khusus akan diperlukan untuk menjamin agar aras yang naik tidak melewati diatas aras – waduk – rencana. Sebuah bendung yang bermercu tetap yang baku akan cocok untuk keperluan ini. 4
  • 5. Gambar 3 (a) merupakan hidrograf aliran keluar yang umum dari suatu banjir yang sama dengan banjir rencana. Gambar 3 (b) memperlihatkan hidrograf aliran keluar dari banjir yang lebih besar dari banjir rencana. Perlu ditekankan bahwa tingkat pengurangan dari puncak hidrograf aliran masuk itu menurun banyak, karena mengalirnya air melewati pelimpah darurat, jadi keefektifan dari cekungan penahan untuk banjir yang lebih besar dari banjir rencana itu, lebih kecil dari pada yang untuk banjir yang lebih kecil dari pada untuk atau sama dengan banjir rencana. Perencanaan cekungan penahan mencakupi langkah pokok berikut ini: (a) Hitung hidrograf aliran masuk rencana dengan periode ulang rata – rata yang diminta, (“Average Return Period”) ARP, untuk suatu seri jujuh badai (dengan menggunakan model hujan – larian (“rainfall – runoff model”) limpasan). (b) Lakukan perhitungan pelacakan dengan menggunakan seluruh hidrograf rencana, dengan mencobakan berbagai tempat keluar yang diletakkan di aras bawah dengan bermacam – macam pengaturan. Ambillah berbagai bentuk tempat keluar yang memerlukan cekungan waduk paling kecil sebagai limit agar aliran keluar adalah sama dengan yang di perlukan. Tempatkanlah bangunan pelimpah di aras yang tinggi sesuai dengan jumlah simpanan yang diperlukan. (c) Rencanakanlah ukuran bangunan pelimpah dengan melacak banjir untuk seri tujuh badai melewati cekungan yang telah di desain di (b) dan pilihlah kasus yang terjelek. Gambar 3. Hidrograf aliran keluar dari cekungan penahan (a) Aliran masuk = Banjir rencana (b) Aliran masuk > Banjir rencana 5
  • 6. (d) Cek pengaruh banjir pada aliran di bagian hilir. Oleh karena cekungan penahan itu menangguhkan saat terjadinya puncak dari hidrograf aliran keluar, maka kemungkinan terjadinya puncak yang bersamaan dengan banjir yang datang dari anak sungai yang lain (atau dari waduk lain) akan menciptakan keadaan yang terburuk untuk daerah hilir. Kemungkinan tersebut bagi daerah hilir untuk suatu deret banjir, perlu di selidiki. Pemompaan Ada dua penerapan pemompaan: (1) Pemompaan Waduk Banjir. Kegiatan ini menyangkut pengelakan yang bersifat sementara dari seluruh atau sebagian aliran banjir ke suatu waduk di luar aliran sungai kemudian memompanya kembali masuk ke saluran drainase, pada saat banjir mereda. Bangunan drainase di bawah bangunan sadap pompa tidak perlu berkapasitas sebesar kapasitas yang seharusnya dimiliki, apabila waduk tersebut tidak ada. (2) Pemompaan Daerah Rendah. Apabila drainase tidak mempunyai tempat keluar atau bila air yang bisa keluar sangat terbatas (untuk daerah rendah), maka mungkin diperlukan pemasangan pompa untuk mengangkat air drainase dari daerah aliran yang lain. Pompa seperti ini dicirikan dengan aliran pompa yang besar dan hulu yang relatif kecil. 2. JENIS SALURAN DAN PENENTUAN UKURANNYA Jenis Saluran Jenis saluran yang lazim dipakai untuk sistem drainase perkotaan ditunjukkan dalam Tabel 1 dan digambarkan pada Gambar 4. Penentuan Ukur Peubah (“Variabel”) utama dalam pemilihan ukuran saluran adalah : Kelerengan saluran, lapisan permukaan saluran, kedalaman dan lebar saluran, hal – hal tersebut akan di bahas lebih lanjut di bawah ini. Kelerengan Saluran Di daerah datar kelerengan saluran perlu direncanakan securam yang di mungkinkan, untuk menjamin ada kecepatan yang cukup sehingga ukuran saluran bisa minimum. Namun kecepatan 6
  • 7. seyogyanya jangan melebihi 3.0 m/dt dalam saluran terbuka, demi keamanan, dan untuk menghindari terjadinya aliran balik di jembatan dan gorong – gorong . Di daerah lebih curam mungkin diperlukan penyediaan bangunan terjunan dalam membuat lereng saluran yang sesuai, untuk mendapatkan kecepatan yang diperbolehkan, yang miring biasanya lebih murah pembangunannya. Bangunan terjunan yang miring umumnya permukaannya diperkasar dan dibangun dengan kelerengan 1 (V) : 2 (H). Pengakhiran Permukaan Di daerah datar, dimana kecepatan saluran itu rendah, kapasitas saluran dapat diperbaiki dan memperbaiki pengakhiran dasar dan tebingnya dengan plesteran semen yang licin. Usaha tersebut tidak perlu bila lereng alaminya cukup untuk mendapatkan kecepatan yang diperlukan. 7
  • 8. Tabel 1. JENIS – JENIS SALURAN JENIS BATASAN KETERANGAN (Lihat Gbr 4 ) Saluran berbentuk trapesium Dapat di beri plesteran semen yang A dengan kotruksi pasangan mulus untuk mengurangi nilai n. batu isi. B Saluran berbentuk persegi Dapat di beri plesteran semen yang empat dengan kontruksi mulus untuk mengurangi nilai n. pasangan batu isi . Mahal, biasanya hanya dilakukan untuk Saluran berbentuk persegi menghindari pembebasan tanah atau C empat dari beton bertulang. penempatan kembali pelayanan infrastruktur lainnya. Dibangun pada tempat tinggal dengan kepadatan tinggi dan daerah – daerah D Saluran – saluran tertutup, komersil. pasangan batu juga dio pakai berbagai jenis. untuk gorong – gorong yang menyeberangi jalan – jalan kecil. Di bangun di bawah jalan – jalan utama Gorong – gorong berbentuk atau jalan besar. Juga umum di pakai E kotak dari beton bertulang pipa – pipa dari beton bertulang. ( atau pipa – pipa ). Cocok untuk saluran drain yang lebar Saluran – saluran berbentuk pada daerah perkotaan rendah dimana F trapesium yang tidak di tanah tidak begitu mahal. perkeras / diberi apa- apa. 8
  • 10. Kedalaman Saluran Kedalaman saluran itu direncanakan untuk menjamin agar daerah – daerah di dekatnya mengalir ke saluran tersebut dan agar kapasitasnya cukup untuk mencegah banjir melimpah ke daerah di dekatnya. Untuk drainase besar, kedalaman minimum sebesar 1,0 m dan maksimum 2,5 m dalam umum. Dari alasan biaya, maka kedalaman saluran harus di pertahankan sedangkal mungkin Lebar saluran Lebar saluran itu ditentukan dengan perkiraan. Apabila lebar menurut perhitungan itu terlalu besar dibandingkan terhadap ruang yang tersedia, maka kelerengan saluran, jenis saluran dari kedalamannya harus dikaji ulang. Jagaan Jagaan adalah kedalaman saluran yang di tambah sehingga angkanya diatas yang diperlukan, untuk menyangkut aliran rencana. Jagaan itu biasanya dianggap sebagai faktor keamanan dan dengan demikian besarnya harus didasarkan pada kemungkinan air melimpas dan akibatnya. Penggunaan Saluran Tak Berlapis / Berpenutup Di Daerah Perkotaan Faktor yang harus dipertimbangkan bila menentukan apakah saluran drainase yang akan di pakai berlapis atau tidak adalah: (i) Kelayakan ekonomi, politik dan sosial dari pembebasan tanah tambahan yang mungkin diperlukan untuk saluran tak berlapis (yang mungkin dimensinya lebih besar dari saluran yang berlapis, untuk kapasitas yang tertentu). ( ii ) Biaya pembangunan relatif dari saluran berlapis dan yang tak berlapis. ( iii ) Biaya pemeliharaan tambahan yang berhubungan dengan saluran yang tak berlapis. 3. PERTIMBANGAN KEAMANAN Isu keamanan merupakan aspek yang penting untuk sistem drainase perkotaan. Faktor keamanan berikut ini perlu di pertimbangkan dalam menyiapkan desain bangunan drainase perkotaan. (i) Penyediaan penutup untuk saluran drain terbuka yang dalam. ( ii ) “Peranti lari darurat “ di bagian hulu gorong – gorong dan bagian saluran yang tertutup seperti : o terali miring o tangga dan undak – undakan ( iii ) Pagar pengaman atau telikung sepanjang saluran bertebing curam yang berlapis. Apabila menelikung saluran itu ternyata tidak praktis, maka pagar atau telikung 10
  • 11. tersebut hendaknya disediakan di bagian yang paling membahayakan, seperti dekat sekolah atau di sebelah hulu gorong – gorong. Pagar pengaman jangan sampai menghambat kemampuan penolong atau ketinggian sebesar 1,0 sampai 1,2 m sudah cukup. ( iv ) Pelataran samping dan bagian yang dilebarkan yang alirannya lebih lambat dan lebih dangkal untuk prasarana penolong. Prasarana tersebut akan khusus berguna bagian yang sukar dicapai, seperti bagian hilir dari gorong – gorong atau jembatan dan di bagian yang panjang dari saluran yang tebingnya curam dan berlapis. 4. MASALAH DESAIN YANG UMUM Banyak masalah desain yang umum yang berhubungan dengan drainase perkotaan di Indonesia. masalah – masalah tersebut berhubungan dengan praktek memerinci yang kurang teliti, yang menurunkan efisiensi dan meningkatkan keperluan pemeliharaan. Contohnya sebagai berikut: o Drainase yang tidak terkoordinasi Yakni saluran drainase yang sudah dibangun tanpa mempertimbangkan aras tanah. Saluran – saluran tersebut di bangun sepanjang tepi jalan yang kentara sekali lebih tinggi dari aras tanah di sekitarnya, sebagai akibat banyak saluran drainase yang hanya menampung aliran limpasan dari jalanan meskipun mempunyai kapasitas yang secara substantif lebih besar dari yang di perlukan untuk sekedar menjadi drainase jalanan. (Lihat Gambar 5). Gambar 5. Saluran tepi jalanan yang tidak efektif untuk daerah di dekatnya o Menentukan Ukuran Saluran Pemilihan ukuran saluran tidak didasarkan atas ruang yang tersedia. Akibatnya adalah saluran – saluran sering kentara bahwa ukurannya terlalu besar atau terlalu kecil, kalau terlalu kecil maka berarti bahwa daerah di dekatnya kebanjiran yang terjadi secara teratur, 11
  • 12. sedangkan kalau terlalu besar akan meningkatkan kebutuhan untuk membersihkan endapan. o Menentukan Kemiringan Saluran Praktek yang umum dalam pembangunan saluran drain adalah agar kelerengan tanah di sekelilingnya seragam, apabila kelerengan alami seragam, maka kebiasaan tadi bisa menyebabkan kelerengan yang datar di daerah – daerah tertentu. Hal tersebut tidak perlu terjadi (Gambar 6). Akibatnya adalah peningkatan pengendapan angkutan sedimen, yang akan menurunkan kemampuan saluran dan terjadinya kolam senak berisi aliran tercemar pada waktu aliran kecil. Gambar 6. Pengaruh lereng dan kedalaman untuk keandalan o Daerah Rendah Di daerah dimana kelerengan tanah alaminya adalah sangat datar, biasanya pengembangannya terjadi di dekat jalanan diatas timbunan yang di tinggikan. Pengembangan dengan pola ini akan menyebabkan daerah – daerah yang jauh dari jalanan menjadi terisolasi dan tidak bisa disalirkan. o Saluran Tertutup Praktek yang sering terjadi adalah membuat saluran tertutup yang berfungsi ganda, yakni sebagai jalan untuk pejalan kaki dan saluran drainase. Masalah dari saluran semacam ini adalah: - Tidak memadainya ruang jangkauan sehingga pemeliharaannya menjadi sukar sehingga akibatnya jarang kegiatan itu di lakukan. Kondisi ini berakibat kebanjiran yang serius yang disebabkan oleh saluran yang tersumbat oleh endapan dan sampah lain. 12
  • 13. - Jumlah tempat masuk yang tidak memadai atau kapasitas tempat masuk yang terbatas, sehingga berakibat sering terjadinya kebanjiran lokal, terutama di jalanan. o Siphon Sarana tersebut di bangun di lokasi yang saluran drainasenya melintas saluran irigasi yang terletak pada ketinggian yang sama. Praktek umumnya menyediakan siphon dibawah saluran irigasi untuk membawa aliran drainase, meskipun siphon itu cukup kapasitasnya untuk mengalirkan aliran drainase namun ada kemungkinan besar bangunan itu akan tersumbat oleh obyek besar (seperti kayu atau obyek padat lainnya), yang menutupi tempat masuk bangunan siphon dalam alur drainase seyogyanya dihindari bila mana memungkinkan. Dari sudut pandang drainase, adalah lebih baik bila siphon dan talang itu diperuntukan bagi aliran irigasi dan membolehkan aliran drainase untuk mengalir dengan hambatan minimum. o Fungsi Ganda Dalam beberapa kasus air irigasi itu disalurkan melalui sebuah drain yang juga digunakan sebagai drainase perkotaan. Akibatnya adalah air irigasi tersebut menjadi tercemar dan fungsi drainase menjadi terbatas karena: - Bangunan pengendali (untuk pengelak) yang menghambat mengalirnya aliran drainase secara efisien. - Lereng yang datar biasa untuk menyalurkan air irigasi ke tempat yang memerlukan atau tempat dengan kehilangan potensi yang minim. Hal ini membatasi kemampuan saluran untuk membawa aliran yang lebih besar pada waktu kebanjiran. 13