SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Oleh :
Indra Winata
Kepala Sub Bidang Pemberdayaan KSP dan USP
Deputi Bidang Pembiayaan
TEKNIS PEMISAHAN LAPORAN
KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
By : Indra Winata
0852-2500-6114
2
I. LATAR BELAKANG
Pasal 44 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian :
1) Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui
kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk :
a. anggota Koperasi yang bersngkutan ;
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya.
2) Kegitan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai
salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha Koperasi.
 Ketentuan ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi koperasi untuk,
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat walaupun dalam lingkup yang
terbatas.
 Kegiatan usaha ini banyak menanggung resiko, oleh karena itu pengelolaannya
harus dilakukan secara profesional.
Lanjutan Latar Belakang…
3
Pasal 12 PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh
Koperasi :
1) Pengelolaan Unit Simpan Pinjam dilakukan secara terpisah dari unit usaha lainnya.
2) Pendapatan Unit Simpan Pinjam setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan unit
yang bersangkutan, dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut:
a. dibagikan kepada anggota secara berimbang berdasarkan nilai transaksi;
b. pemupukan modal Unit Simpan Pinjam;
c. membiayai kegiatan lain yang menunjang Unit Simpan Pinjam.
3) Sisa pendapatan Unit Simpan Pinjam setelah dikurangi biaya dan keperluan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diserahkan kepada koperasi yang bersangkutan
untuk dibagikan kepada seluruh anggota koperasi.
4) Pembagian dan penggunaan keuntungan Unit Simpan Pinjam diajukan oleh Pengurus
Unit Simpan Pinjam untuk mendapat persetujuan para anggota yang telah mendapat
pelayanan dari Unit Simpan Pinjam.
II. TUJUAN PEMISAHAN
Meningkatakan
kinerja keuangan
masing – masing
unit.
4
Mengembangkan
fokus pelayanan
hanya kepada
anggota dan agar
bisa bekerja sama
dengan koperasi
sekunder.
Meraih/menangkap
peluang permintaan
produk simpan pinjam
dari dan untuk anggota.
Mengembangkan
usaha simpan pinjam
sebagai lembaga
keuangan yang
kokoh dan mandiri.
III. LAPORAN KEUANGAN
5
Laporan Keuangan adalah informasi yang dihasilkan dari
suatu proses akuntansi, mulai dari transaksi kemudian
dibuatkan tanda bukti pembukuan, dicatat kedalam buku
jurnal, dibukukan kedalam buku besar sampai dengan
penyusunan neraca lajur hingga menjadi laporan keuangan.
Penyediaan informasi keuangan sebagaimana tersebut diatas memerlukan suatu
proses dan pengerjaan yang bertahap dan memerlukan suatu sistem pengolahan
informasi keuangan atau biasanya disebut dengan istilah akuntansi keuangan dan
hasil akhirnya disebut dengan istilah laporan keuangan.
IV. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN
6
Pihak internal dan eksternal:
Sumber informasi penting
Anggota :
sebagai bahan untuk menilai kinerja dan manfaat ekonomi yang diberikan oleh
koperasi kepada dirinya sebagai pemilik sekaligus pelanggan
Pihak luar :
salah satu alat dalam menganalisa kinerja keuangan serta bahan untuk
mengambil keputusan apabila akan bekerjasama dengan koperasi.
V. KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN
7
Laporan Keuangan Koperasi merupakan bagian dari laporan
pertanggung jawaban pengurus selama satu periode
akuntansi, sehingga dapat dipakai sebagai bahan untuk
menilai hasil kerja dan prestasi koperasi.
Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki oleh
koperasi, transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah
sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam
suatu periode tertentu serta informasi lainnya yang berkaitan
dengan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
VI. TEKNIS PEMBUKUAN DALAM PEMISAHAN NERACA KOPERASI
(INDUK) DENGAN NERACA UNIT SIMPAN PINJAM (USP)
8
Untuk membuka Unit Simpan Pinjam (USP) sebagai unit otonom, maka langkah yang
perlu dipersiapkan sebagai berikut
1.Kelembagaan
a. AD/ART koperasi sudah ada unit usaha simpan pinjam sebagai kegiatan usaha.
b. Izin usaha simpan pinjam
c. Persus – Persus unit simpan pinjam
d. Identifikasi Karyawan (manager, surveyor, kasir, accounting dll)
e. Identifikasi sarana dan prasarana kerja
f. Keputusan Pengurus, bentuk dan jumlah modal yang disetor oleh koperasi
kepada USP-nya, apakah dalam bentuk tunai, tidak tunai ataupun dalam
bentuk sarana kerja maupun aktiva tetap
g. Berita Acara Pemisahan Pengelolaan USP, berdasarkan Rapat Pengurus dan
Pengawas
2. Proses Keuangan
a. Berdasarkan Keputusan Pengurus tentang bentuk dan jumlah modal yang disetor
oleh koperasi kepada USP-nya, pastikan pemisahan atas aset, hutang dan ekuitas
koperasi dilaksanakan secara cermat dan terukur dan memperhatikan beberapa
prinsip sebagai berikut :
Kehati-hatian : Kehati-hatian perlu di perhatikan dalam proses pemisahan karena
sifat Koperasi yang sebelumnya mempunyai lebih dari satu unit
usaha yang bergabung dalam satu pengelolaan mengkibatkan
kemungkinan tercampurnya sumber dana dan permodalan dari
berbagai unit.
Kecermatan : Identifikasi pemisahan Aset, hutang dan modal harus cermat dan
akurat. Tercampurnya sumber dana dan permodalan serta
pemanfaatan aset koperasi menjadi permasalahan tersendiri
dalam pemisahan, untuk itu harus dapat melakukan identifikasi,
penelusuran proses pembentukannya dan penggunaan transaksi
pada masing-masing rekening.
Lanjutan Teknis Pembukuan…
9
10
Keseimbangan : Perhitungan yang cermat dan penuh kehati-hatian sangat
diperlukan untuk menentukan posisi aset, hutang dan ekuitas
untuk selanjutnya dapat ditentukan komposisi aset
bersih/ekuitas, yaitu Total aset dikurangi dengan total kewajiban
pada masing-masing unit usaha, harus dihindari penentuan
komposisi aset koperasi yang hanya berdasarkan prediksi atau
perkiraan, hal ini akan dapat memicu timbulnya konflik
dikemudian hari.
Terukur : Semua perhitungan dan identifikasi atas aset, utang dan
ekuitas harus berasal dari data yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan. Semua transaksi dan saldo dalam
laporan keuangan dapat ditelusuri dengan jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan sifat keterjadiannya (bukan transaksi
fiktif).
Lanjutan Teknis Pembukuan…
11
b. Mengidentifikasi rekening-rekening yang tidak dapat
dibagi
c. Mengidentifikasi rekening-rekening yang harus dibagi
d. Mengklasifikasikan kembali rekening-rekening yang
sudah dibagi kedalam neraca masing-masing unit
e. Merekontruksi rekening dalam ekuitas dan kewajiban
dengan memperhatikan rasio ideal (keseimbangan
ekuitas dan kewajiban, serta aset lancar dan aset tetap)
Lanjutan Teknis Pembukuan…
1) Pemisahan aset
a) Kas dan Bank
 Reklasifikasi kas dan bank pada unit sektor riil dan USP, dinilai dari proses
transaksi dan penggunaannya, disamping itu kas dan bank dapat
digunakan sebagai kompensasi penggantian aset tetap
 Memastikan Kas dan bank Koperasi sudah memisahkan antara Kas dan
Bank untuk Unit sektor riil dan USP
 Apabila belum terpisah, lakukan pemisahan dengan cara melihat buku kas
pada masing-masing unit usaha, dan menelusuri catatan rekening buku
bank.
 Lakukan Cash Opname per tanggal pemisahan dan menelusuri ke tanggal
laporan keuangan untuk memastikan jumlah Kas tunai dengan yang
tercatat tidak terjadi selisih, Buat Berita acara-nya.
12
Lanjutan Teknis Pembukuan…
 Cetak Rekening Koran Bank per tanggal pemisahan, cek masing
masing transaksi dan pastikan tidak ada transaksi dalam satu
rekening koran yang digunakan untuk lebih dari dua Unit usaha.
 Apabila terdapat rekening koran bank yang digunakan sebagai
rekening induk untuk semua aktifitas koperasi, maka pisahkan nilai
kas dan bank masing-masing Unit dengan melihat dari karakteristik
transaksinya.
 Lakukan pengecekan pada Deposito yang dimiliki Koperasi dan
telusuri sumber pendanaan pada saat pembukaan deposito tersebut
(dari kas USP atau Unit Lainnya).
 Lakukan Pengecekan Surat Berharga yang dimiliki Koperasi dan
telusuri sumber pendanaan pada saat pembelian surat berharga
tersebut (dari kas USP atau Unit Lainnya).
 Lakukan rekonsiliasi terhadap bilyet giro/cheque yang belum jatuh
tempo dan sudah dipegang Koperasi dan telusuri sesuai proses
transaksinya (milik USP atau Unit Lainnya). 13
Lanjutan Teknis Pembukuan…
b) Piutang
 Dapatkan daftar piutang berdasarkan kelompok jenis
piutang, pastikan masing-masing piutang sudah
tercatat dalam kelompok yang benar misalnya: Piutang
Simpan pinjam (pinjaman yang diberikan), Piutang
Dagang, Piutang Barang, Piutang Karyawan dan
Piutang lain-lain
 Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok
piutangnya ke masing-masing neraca unit usaha
 Khusus untuk piutang lain-lain, harus ditelusuri proses
terjadinya transaksi piutang tersebut dan sumber dana
yang digunakan, apa dari unit simpan atau unit lainnya
14
Lanjutan Teknis Pembukuan…
15
 Pastikan tidak terdapat piutang USP Koperasi kepada unit
sektor riil yang biasanya timbul akibat penggunaan dana
USP Koperasi untuk keperluan Unit sektor Riil. Apabila ada
maka harus dilakukan penyelesaian terlebih dahulu atau
kompensasi dengan aset lancar dan/atau aset tetap
 Identifikasi apakah ada pinjaman (piutang) dari Unit Simpan
Pinjam kepada pihak ketiga (non Anggota) yang diberikan
untuk sektor Riil, apabila ada piutang tersebut harus segera
diupayakan pengembaliannya
Contoh : Piutang Dagang ke Sektor Riil, Piutang Uang ke
USP, Piutang Barang ke Sektor Riil, Piutang Pendapatan
ke sektor Riil dst.
Lanjutan Teknis Pembukuan…
c) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)
 Rekening ini adalah rekening yang wajib dibentuk dalam usaha
simpan pinjam, sehingga PPAP masuk dalam KSP
 PPAP dibentuk dari penyisihan pinjaman anggota yang
dilakukan pada saat akad pinjaman, sebagai akibat dari
asimetris information
 PPAP diperlakukan sebagai biaya resiko Pinjaman tak tertagih
d) Persediaan
 Persediaan Barang Dagangan seluruhnya masuk pada
rekening sektor riil (induk)
 Persediaan Perlengkapan Kantor dan barang cetakan
diidentifikasi dan ditelusuri berdasarkan proses dan manfaat
penggunaannya
16
Lanjutan Teknis Pembukuan…
e) Biaya Dibayar Dimuka
 Lakukan identifikasi dan telusuri proses transaksi yang
terkait dengan kegiatan pembayaran dimuka (persekot)
 Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok biaya dibayar
dimuka ke masing-masing neraca unit usaha.
f) Pajak Dibayar Dimuka
Pajak dibayar dimuka tidak dilakukan pemisahan dan
seluruhnya tetap pada rekening sektor riil (induk)
g) Aset Tidak Lancar (Investasi jangka panjang, aset tidak
berwujud / intangible asset)
Seluruh kelompok rekening aset tidak lancar tidak dilakukan
pemisahan dan tetap pada rekening sektor riil (induk)
17
Lanjutan Teknis Pembukuan…
h) Aset Tetap
 Lakukan identifikasi Aset tetap milik Koperasi dan tanggal
perolehannya secara rinci dan lengkap meliputi bukti kepemilikan,
penguasaan, pengelompokan berdasarkan jenis, status dll.
 Aset tetap yang secara fisik dapat dibagi, langsung dilakukan
pemisahan berdasarkan kegunaannya selama ini.
 Aset tetap yang secara fisik tidak dapat langsung dibagi, lakukan
penelusuran dan proses transaksi perolehan serta kemanfaatannya
sebagai acuan dalam melakukan pemisahan aset tetap
 Pastikan tidak terdapat aset tetap yang dicatat dengan atas nama
bukan koperasi (Pengurus / anggota) apabila ditemukan Aset tetap
milik koperasi akan tetapi masih atas nama bukan koperasi harus
dilakukan balik nama terlebih dahulu menjadi atas nama koperasi.
 Pengalokasian aset tetap untuk USP harus mempertimbangkan
nilai rasio aset tetap terhadap total ekuitas yang ideal. 18
Lanjutan Teknis Pembukuan…
i) Aset Lain-lain
 Lakukan identifikasi Aset lain-lain Koperasi secara rinci dan lengkap
meliputi bukti penggunaan, pengelompokan berdasarkan jenis, dll.
 Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok aset lain-lain ke masing-
masing neraca unit usaha
2) Pemisahan Hutang
a) Hutang Jangka Pendek / Hutang Lancar
1) Hutang Usaha, hutang pendapatan, hutang pajak dan hutang barang
dagangan seluruhnya masuk ke rekening neraca sektor riil (induk).
2) Simpanan-simpanan dalam bentuk uang (tunai) seluruhnya masuk ke
rekening neraca Koperasi Simpan Pinjam.
3) Dana-dana bagian SHU yang belum dibagi, seluruhnya masuk rekening
neraca sektor riil (induk).
4) Biaya yang masih harus dibayar, harus dilakukan penelusuran dan proses
transaksinya serta penggunaannya sebagai acuan pemisahan biaya yang
masih harus dibayar pada rekening neraca masing-masing usaha.
Lanjutan Teknis Pembukuan…
19
b) Hutang Jangka Panjang
 Lakukan penelusuran proses transaksi serta penggunaannya
dari kelompok rekening hutang jangka panjang yang
digunakan sebagai acuan pemisahan kedalam rekening
neraca masing-masing.
 Apabila terdapat kewajiban imbalan pasca kerja,
keseluruhannya masuk ke dalam sektor riil (induk).
3) Pemisahan Ekuitas
Identifikasi permodalan sesuai keputusan pengurus tentang bentuk
dan jumlah modal yang disetor oleh koperasi kepada USP-nya,
apakah dalam bentuk tunai, tidak tunai ataupun dalam bentuk
sarana kerja maupun aktiva tetap
20
Lanjutan Teknis Pembukuan…
21
Tahapan pengerjaan pemisahan pembukuan Unit Simpan Pinjam (USP) dari induknya yaitu
dengan :
1. Berdasarkan Berita Acara Pemisahan Pengelolaan USP, buatkan Bukti Memorial/Bukti
Umum;
2. Buat jurnal pemisahan untuk menentukan neraca awal USP dan neraca yang baru bagi
koperasi induknya.
3. Buat jurnal USP-nya, senilai pemisahan yang telah diputuskan oleh rapat pengurus sesuai
dengan perkiraan masing-masing;
4. Buat jurnal induknya dengan membalikkan jurnal USP-nya, dimana perkiraan yang didebet
pada USP-nya menjadi dikredit pada induknya dan yang dikredit pada USP nya menjadi debet
pada induknya;
5. Membuat neraca komparatif dengan kolom terdiri dari nomor, perkiraan, neraca awal,
pemisahan dan neraca akhir setelah dipisahkan;
6. Buat neraca masing-masing setelah dipisahkan antara induknya dan USP-nya;
7. Untuk membuat Neraca Gabungan atau Neraca Konsolidasi, masukkan kembali perkiraan-
perkiraan yang ada di USP-nya dengan menggabungkan dan menjumlahkan atau mengurangi
nilainya sesuai dengan keadaan keduanya.
Lanjutan Teknis Pembukuan…
Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas 11.000.000 Hutang Dagang 15.000.000
Giro Bank BPD 1.500.000 Simpanan Berjangka 11.000.000
Giro Bank BNI 4.500.000
Piutang Dagang 5.000.000
Piutang Simpan Pinjam 7.000.000
Penyisihan penghapusan piutang (500.000)
Aktiva Tetap Modal
Peralatan Kantor 3.500.000 Simpanan Pokok 3.000.000
Kendaraan R.2 16.000.000 Simpanan Wajib 14.000.000
Aktiva lain-lain 2.000.000 SHU 7.000.000
TOTAL AKTIVA 50.000.000 TOTAL HUTANG DAN MODAL 50.000.000
VII. KASUS PEMISAHAN NERACA UNIT SIMPAN PINJAM
22
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KOPERASI XYZ
31 DESEMBER 2006
Berdasarkan data diatas susunlah:
1. Jurnal di USP setelah dipisahkan dari induknya;
2. Jurnal di induknya setelah pemisahan USP;
3. Laporan Posisi Keuangan Komparatif koperasi;
4. Laporan Posisi Keuangan Induk setelah dipisah;
5. Laporan Posisi Keuangan awal USPnya.
Pada tanggal 1 Januari 2007 Pengurus Koperasi XYZ memutuskan
membentuk Unit Simpan Pinjam secara Otonom dengan menyetorkan
modalnya dalam bentuk:
 Penyetoran kas Rp. 8.000.000,-
 Giro Bank BNI Rp. 4.500.000,-
 Piutang simpan pinjam Rp. 7.000.000,-
 Penyisihan penghapusan piutang Rp. (500.000,-)
 Peralatan Kantor Rp. 2.000.000,-
 Kendaraan R.2 Rp. 5.000.000,-
 Simpanan berjangka anggota Rp. (11.000.000,-)
Lanjutan Kasus…
23
Tanggal Rekening/Keterangan Ref Debit Kredit
2007,
1 Jan
24
JURNAL
UNIT SIMPAN PINJAM (USP)
AKIBAT SETORAN MODAL DARI KOPERASI
Kas
Giro Bank BNI
Piutang Simpan Pinjam
Peralatan Kantor
Kendaraan R.2
Modal disetor
Modal disetor
Penyisihan Penghapusan Piutang
Simpanan Berjangka Anggota
8.000.000
4.500.000
7.000.000
2.000.000
5.000.000
11.500.000
26.500.000
11.000.000
500.000
Lanjutan Kasus…
Tanggal Rekening/Keterangan Ref Debit Kredit
2007,
1 Jan
25
JURNAL
KOPERASINYA (INDUK)
SETELAH PEMISAHAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP)
Kas
Giro Bank BNI
Piutang Simpan Pinjam
Peralatan Kantor
Kendaraan R.2
Modal disetor USP
Modal disetor USP
Penyisihan Penghapusan Piutang
Simpanan Berjangka Anggota
8.000.000
4.500.000
7.000.000
2.000.000
5.000.000
11.500.000
26.500.000
11.000.000
500.000
Lanjutan Kasus…
PERKIRAAN NERACA AWAL JURNAL PEMISAHAN NERACA AKHIR
Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
AKTIVA
· Kas 11.000.000 8.000.000 3.000.000
· Giro Bank BPD 1.500.000 1.500.000
· Giro Bank BNI 4.500.000 4.500.000
· Piutang Dagang 5.000.000 5.000.000
· Piutang Simpan Pinjam 7.000.000 7.000.000
· Penyisihan Penghapusan Piutang 500.000 500.000
· Modal Disetor USP 26.500.000 11.500.000 15.000.000
· Peralatan Kantor 3.500.000 2.000.000 1.500.000
· Kendaraan R.2 16.000.000 5.000.000 11.000.000
· Aktiva lain-lain 2.000.000 2.000.000
HUTANG LANCAR
· Hutang Dagang 15.000.000 15.000.000
· Simpanan Berjangka Anggota 11.000.000 11.000.000
MODAL SENDIRI
· Simpanan Pokok 3.000.000 3.000.000
· Simpanan Wajib 14.000.000 14.000.000
· SHU 7.000.000 7.000.000
TOTAL 50.500.000 50.500.000 38.000.000 38.000.000 39.000.000 39.000.000
26
LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF
KOPERASI XYZ (INDUK)
1 JANUARI 2007
Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas 3.000.000 Hutang Dagang 15.000.000
Giro Bank BDN 1.500.000
Piutang Dagang 5.000.000
Investasi Jangka Panjang
Modal disetor USP 15.000.000
Aktiva Tetap Modal
Peralatan Kantor 1.500.000 Simpanan Pokok 3.000.000
Kendaraan R.2 11.000.000 Simpanan Wajib 14.000.000
Aktiva lain-lain 2.000.000 SHU 7.000.000
TOTAL AKTIVA 39.000.000 TOTAL HUTANG DAN MODAL 39.000.000
27
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KOPERASI XYZ (INDUK)
1 JANUARI 2007
28
Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah
Aktiva Lancar Hutang Lancar
Kas 8.000.000 Simpanan Berjangka 11.000.000
Giro Bank BNI 4.500.000
Piutang Simpan Pinjam 7.000.000
Penyisihan penghapusan piutang (500.000)
Investasi Jangka Panjang
Aktiva Tetap Modal
Peralatan Kantor 2.000.000 Modal disetor 15.000.000
Kendaraan R.2 5.000.000
TOTAL AKTIVA 26.000.000 TOTAL HUTANG DAN MODAL 26.000.000
LAPORAN POSISI KEUANGAN
UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI XYZ
1 JANUARI 2007
4) Pemisahan Pendapatan
 Pada saat pembukuan setelah pemisahan neraca (laporan posisi
keuangan) lakukan identifikasi dan telusuri proses transaksi yang terkait
dengan kegiatan pendapatan.
 Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok pendapatan ke masing-
masing unit usaha.
 Pendapatan yang diperoleh dari jasa pinjaman anggota dicatat dalam
perhitungan hasil usaha unit simpan pinjam
5) Pemisahan Beban
 Pada saat pembukuan setelah pemisahan neraca (laporan posisi
keuangan) lakukan identifikasi dan telusuri proses transaksi yang terkait
dengan kegiatan pembayaran dan pembebanan
 Alokasikan beban sesuai dengan kelompoknya ke masing-masing unit
secara proporsional sesuai dengan penggunaannya
29
LAPORAN KEUANGAN USP

More Related Content

What's hot

Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaMarino Alsangkily
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpdNadia Amelia
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copyfspi
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanSujatmiko Wibowo
 
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Kanaidi ken
 
Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...
Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...
Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...widarma atmaja i komang
 
Sosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.ppt
Sosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.pptSosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.ppt
Sosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.pptsriningsih63
 
Format penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternalFormat penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternalDeny Susanto
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriSujatmiko Wibowo
 
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DESA
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DESASISTEM INFORMASI KEUANGAN DESA
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DESAMAHMUN SYARIF
 
Makalah akuntansi perbankan_kliring_prin
Makalah akuntansi perbankan_kliring_prinMakalah akuntansi perbankan_kliring_prin
Makalah akuntansi perbankan_kliring_prinJokoWidodo51
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kasaikinou
 
Strategi pelaknasanaan manajemen kinerja
Strategi pelaknasanaan manajemen kinerjaStrategi pelaknasanaan manajemen kinerja
Strategi pelaknasanaan manajemen kinerjaKutsiyatinMSi
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBBogor Agricultural University
 
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptPELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptMAHMUN SYARIF
 

What's hot (20)

Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
 
16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd16a.sapd simulasi-skpd
16a.sapd simulasi-skpd
 
Proposal koperasi copy
Proposal koperasi copyProposal koperasi copy
Proposal koperasi copy
 
Contoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
Contoh/Template JOB DESC dalam PerusahaanContoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
Contoh/Template JOB DESC dalam Perusahaan
 
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi PemerintahanKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
 
Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)
 
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
Dasar Hukum dan Konsep Dasar Keberadaan "SPI (Internal Audit)"
 
Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...
Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...
Kebijakan Teknis Perka BKN No 3 Tahun 2023 Tentang Angka Kredit, Kenaikan Pan...
 
Sosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.ppt
Sosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.pptSosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.ppt
Sosialisasi Penilaian Angka Kredit PAK Integrasi 2023.ppt
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
CONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAPCONTOH JOBDES LENGKAP
CONTOH JOBDES LENGKAP
 
Format penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternalFormat penomoran dokumen internal dan eksternal
Format penomoran dokumen internal dan eksternal
 
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi NegeriTata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri
 
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DESA
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DESASISTEM INFORMASI KEUANGAN DESA
SISTEM INFORMASI KEUANGAN DESA
 
Makalah akuntansi perbankan_kliring_prin
Makalah akuntansi perbankan_kliring_prinMakalah akuntansi perbankan_kliring_prin
Makalah akuntansi perbankan_kliring_prin
 
Analisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus KasAnalisis Laporan Arus Kas
Analisis Laporan Arus Kas
 
Contoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal KoperasiContoh Proposal Koperasi
Contoh Proposal Koperasi
 
Strategi pelaknasanaan manajemen kinerja
Strategi pelaknasanaan manajemen kinerjaStrategi pelaknasanaan manajemen kinerja
Strategi pelaknasanaan manajemen kinerja
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
 
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).pptPELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
PELAPORAN_KEUANGAN_DESA (1).ppt
 

Similar to LAPORAN KEUANGAN USP

AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxIrfanJayaKusumah
 
Laporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxLaporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxAndiNova5
 
Powerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus LaowoPowerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus Laowomarkuslaowo
 
PPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptx
PPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptxPPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptx
PPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptxSahlimaHutagalung
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptxMutee28
 
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxPertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxArnoldBell2
 
Persentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptx
Persentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptxPersentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptx
Persentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptxMAliMurtadha
 
Pengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuanganPengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuanganrizky nurul chasanah
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuanganrizky nurul chasanah
 
Perolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakPerolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakrantong
 
Pengantar Akuntansi - BAB I
Pengantar Akuntansi - BAB IPengantar Akuntansi - BAB I
Pengantar Akuntansi - BAB Irusdiman1
 
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}DonnieChrysnabudi
 
Koperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptxKoperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptxKomangMuliana1
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10harjunode
 

Similar to LAPORAN KEUANGAN USP (20)

AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptxAK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
AK2-Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas.pptx
 
Laporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptxLaporan_arus_kas.pptx
Laporan_arus_kas.pptx
 
Akuntansi koperasi
Akuntansi koperasiAkuntansi koperasi
Akuntansi koperasi
 
laporan-arus-kas
laporan-arus-kaslaporan-arus-kas
laporan-arus-kas
 
Powerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus LaowoPowerpoint AKM II Markus Laowo
Powerpoint AKM II Markus Laowo
 
PPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptx
PPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptxPPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptx
PPT Laporan Keuangan Bank Kel 3pptx.pptx
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
 
DEVINISI AKUNTANSI
DEVINISI AKUNTANSIDEVINISI AKUNTANSI
DEVINISI AKUNTANSI
 
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptxPertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
Pertemuan-8-Laporan-Arus-Kas-PA-2.pptx
 
Psak02
Psak02Psak02
Psak02
 
Persentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptx
Persentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptxPersentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptx
Persentasi_Juli_2022_Bang_Teby.pptx
 
Cash flow
Cash flowCash flow
Cash flow
 
Pengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuanganPengantar analisis laporan keuangan
Pengantar analisis laporan keuangan
 
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan KeuanganPengantar Analisis Laporan Keuangan
Pengantar Analisis Laporan Keuangan
 
Perolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psakPerolehan aset tetap berdasar psak
Perolehan aset tetap berdasar psak
 
Pengantar Akuntansi - BAB I
Pengantar Akuntansi - BAB IPengantar Akuntansi - BAB I
Pengantar Akuntansi - BAB I
 
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
CORPORATE POLICIES MANUAL {{{{{{{}}}}}}}
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 
Koperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptxKoperasi Simpan Pinjam.pptx
Koperasi Simpan Pinjam.pptx
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
 

LAPORAN KEUANGAN USP

  • 1. Oleh : Indra Winata Kepala Sub Bidang Pemberdayaan KSP dan USP Deputi Bidang Pembiayaan TEKNIS PEMISAHAN LAPORAN KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA By : Indra Winata 0852-2500-6114
  • 2. 2 I. LATAR BELAKANG Pasal 44 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian : 1) Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk : a. anggota Koperasi yang bersngkutan ; b. Koperasi lain dan/atau anggotanya. 2) Kegitan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau satu-satunya kegiatan usaha Koperasi.  Ketentuan ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi koperasi untuk, menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat walaupun dalam lingkup yang terbatas.  Kegiatan usaha ini banyak menanggung resiko, oleh karena itu pengelolaannya harus dilakukan secara profesional.
  • 3. Lanjutan Latar Belakang… 3 Pasal 12 PP No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi : 1) Pengelolaan Unit Simpan Pinjam dilakukan secara terpisah dari unit usaha lainnya. 2) Pendapatan Unit Simpan Pinjam setelah dikurangi biaya penyelenggaraan kegiatan unit yang bersangkutan, dipergunakan untuk keperluan sebagai berikut: a. dibagikan kepada anggota secara berimbang berdasarkan nilai transaksi; b. pemupukan modal Unit Simpan Pinjam; c. membiayai kegiatan lain yang menunjang Unit Simpan Pinjam. 3) Sisa pendapatan Unit Simpan Pinjam setelah dikurangi biaya dan keperluan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), diserahkan kepada koperasi yang bersangkutan untuk dibagikan kepada seluruh anggota koperasi. 4) Pembagian dan penggunaan keuntungan Unit Simpan Pinjam diajukan oleh Pengurus Unit Simpan Pinjam untuk mendapat persetujuan para anggota yang telah mendapat pelayanan dari Unit Simpan Pinjam.
  • 4. II. TUJUAN PEMISAHAN Meningkatakan kinerja keuangan masing – masing unit. 4 Mengembangkan fokus pelayanan hanya kepada anggota dan agar bisa bekerja sama dengan koperasi sekunder. Meraih/menangkap peluang permintaan produk simpan pinjam dari dan untuk anggota. Mengembangkan usaha simpan pinjam sebagai lembaga keuangan yang kokoh dan mandiri.
  • 5. III. LAPORAN KEUANGAN 5 Laporan Keuangan adalah informasi yang dihasilkan dari suatu proses akuntansi, mulai dari transaksi kemudian dibuatkan tanda bukti pembukuan, dicatat kedalam buku jurnal, dibukukan kedalam buku besar sampai dengan penyusunan neraca lajur hingga menjadi laporan keuangan. Penyediaan informasi keuangan sebagaimana tersebut diatas memerlukan suatu proses dan pengerjaan yang bertahap dan memerlukan suatu sistem pengolahan informasi keuangan atau biasanya disebut dengan istilah akuntansi keuangan dan hasil akhirnya disebut dengan istilah laporan keuangan.
  • 6. IV. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 6 Pihak internal dan eksternal: Sumber informasi penting Anggota : sebagai bahan untuk menilai kinerja dan manfaat ekonomi yang diberikan oleh koperasi kepada dirinya sebagai pemilik sekaligus pelanggan Pihak luar : salah satu alat dalam menganalisa kinerja keuangan serta bahan untuk mengambil keputusan apabila akan bekerjasama dengan koperasi.
  • 7. V. KEGUNAAN LAPORAN KEUANGAN 7 Laporan Keuangan Koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus selama satu periode akuntansi, sehingga dapat dipakai sebagai bahan untuk menilai hasil kerja dan prestasi koperasi. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki oleh koperasi, transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu periode tertentu serta informasi lainnya yang berkaitan dengan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
  • 8. VI. TEKNIS PEMBUKUAN DALAM PEMISAHAN NERACA KOPERASI (INDUK) DENGAN NERACA UNIT SIMPAN PINJAM (USP) 8 Untuk membuka Unit Simpan Pinjam (USP) sebagai unit otonom, maka langkah yang perlu dipersiapkan sebagai berikut 1.Kelembagaan a. AD/ART koperasi sudah ada unit usaha simpan pinjam sebagai kegiatan usaha. b. Izin usaha simpan pinjam c. Persus – Persus unit simpan pinjam d. Identifikasi Karyawan (manager, surveyor, kasir, accounting dll) e. Identifikasi sarana dan prasarana kerja f. Keputusan Pengurus, bentuk dan jumlah modal yang disetor oleh koperasi kepada USP-nya, apakah dalam bentuk tunai, tidak tunai ataupun dalam bentuk sarana kerja maupun aktiva tetap g. Berita Acara Pemisahan Pengelolaan USP, berdasarkan Rapat Pengurus dan Pengawas
  • 9. 2. Proses Keuangan a. Berdasarkan Keputusan Pengurus tentang bentuk dan jumlah modal yang disetor oleh koperasi kepada USP-nya, pastikan pemisahan atas aset, hutang dan ekuitas koperasi dilaksanakan secara cermat dan terukur dan memperhatikan beberapa prinsip sebagai berikut : Kehati-hatian : Kehati-hatian perlu di perhatikan dalam proses pemisahan karena sifat Koperasi yang sebelumnya mempunyai lebih dari satu unit usaha yang bergabung dalam satu pengelolaan mengkibatkan kemungkinan tercampurnya sumber dana dan permodalan dari berbagai unit. Kecermatan : Identifikasi pemisahan Aset, hutang dan modal harus cermat dan akurat. Tercampurnya sumber dana dan permodalan serta pemanfaatan aset koperasi menjadi permasalahan tersendiri dalam pemisahan, untuk itu harus dapat melakukan identifikasi, penelusuran proses pembentukannya dan penggunaan transaksi pada masing-masing rekening. Lanjutan Teknis Pembukuan… 9
  • 10. 10 Keseimbangan : Perhitungan yang cermat dan penuh kehati-hatian sangat diperlukan untuk menentukan posisi aset, hutang dan ekuitas untuk selanjutnya dapat ditentukan komposisi aset bersih/ekuitas, yaitu Total aset dikurangi dengan total kewajiban pada masing-masing unit usaha, harus dihindari penentuan komposisi aset koperasi yang hanya berdasarkan prediksi atau perkiraan, hal ini akan dapat memicu timbulnya konflik dikemudian hari. Terukur : Semua perhitungan dan identifikasi atas aset, utang dan ekuitas harus berasal dari data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Semua transaksi dan saldo dalam laporan keuangan dapat ditelusuri dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sifat keterjadiannya (bukan transaksi fiktif). Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 11. 11 b. Mengidentifikasi rekening-rekening yang tidak dapat dibagi c. Mengidentifikasi rekening-rekening yang harus dibagi d. Mengklasifikasikan kembali rekening-rekening yang sudah dibagi kedalam neraca masing-masing unit e. Merekontruksi rekening dalam ekuitas dan kewajiban dengan memperhatikan rasio ideal (keseimbangan ekuitas dan kewajiban, serta aset lancar dan aset tetap) Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 12. 1) Pemisahan aset a) Kas dan Bank  Reklasifikasi kas dan bank pada unit sektor riil dan USP, dinilai dari proses transaksi dan penggunaannya, disamping itu kas dan bank dapat digunakan sebagai kompensasi penggantian aset tetap  Memastikan Kas dan bank Koperasi sudah memisahkan antara Kas dan Bank untuk Unit sektor riil dan USP  Apabila belum terpisah, lakukan pemisahan dengan cara melihat buku kas pada masing-masing unit usaha, dan menelusuri catatan rekening buku bank.  Lakukan Cash Opname per tanggal pemisahan dan menelusuri ke tanggal laporan keuangan untuk memastikan jumlah Kas tunai dengan yang tercatat tidak terjadi selisih, Buat Berita acara-nya. 12 Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 13.  Cetak Rekening Koran Bank per tanggal pemisahan, cek masing masing transaksi dan pastikan tidak ada transaksi dalam satu rekening koran yang digunakan untuk lebih dari dua Unit usaha.  Apabila terdapat rekening koran bank yang digunakan sebagai rekening induk untuk semua aktifitas koperasi, maka pisahkan nilai kas dan bank masing-masing Unit dengan melihat dari karakteristik transaksinya.  Lakukan pengecekan pada Deposito yang dimiliki Koperasi dan telusuri sumber pendanaan pada saat pembukaan deposito tersebut (dari kas USP atau Unit Lainnya).  Lakukan Pengecekan Surat Berharga yang dimiliki Koperasi dan telusuri sumber pendanaan pada saat pembelian surat berharga tersebut (dari kas USP atau Unit Lainnya).  Lakukan rekonsiliasi terhadap bilyet giro/cheque yang belum jatuh tempo dan sudah dipegang Koperasi dan telusuri sesuai proses transaksinya (milik USP atau Unit Lainnya). 13 Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 14. b) Piutang  Dapatkan daftar piutang berdasarkan kelompok jenis piutang, pastikan masing-masing piutang sudah tercatat dalam kelompok yang benar misalnya: Piutang Simpan pinjam (pinjaman yang diberikan), Piutang Dagang, Piutang Barang, Piutang Karyawan dan Piutang lain-lain  Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok piutangnya ke masing-masing neraca unit usaha  Khusus untuk piutang lain-lain, harus ditelusuri proses terjadinya transaksi piutang tersebut dan sumber dana yang digunakan, apa dari unit simpan atau unit lainnya 14 Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 15. 15  Pastikan tidak terdapat piutang USP Koperasi kepada unit sektor riil yang biasanya timbul akibat penggunaan dana USP Koperasi untuk keperluan Unit sektor Riil. Apabila ada maka harus dilakukan penyelesaian terlebih dahulu atau kompensasi dengan aset lancar dan/atau aset tetap  Identifikasi apakah ada pinjaman (piutang) dari Unit Simpan Pinjam kepada pihak ketiga (non Anggota) yang diberikan untuk sektor Riil, apabila ada piutang tersebut harus segera diupayakan pengembaliannya Contoh : Piutang Dagang ke Sektor Riil, Piutang Uang ke USP, Piutang Barang ke Sektor Riil, Piutang Pendapatan ke sektor Riil dst. Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 16. c) Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP)  Rekening ini adalah rekening yang wajib dibentuk dalam usaha simpan pinjam, sehingga PPAP masuk dalam KSP  PPAP dibentuk dari penyisihan pinjaman anggota yang dilakukan pada saat akad pinjaman, sebagai akibat dari asimetris information  PPAP diperlakukan sebagai biaya resiko Pinjaman tak tertagih d) Persediaan  Persediaan Barang Dagangan seluruhnya masuk pada rekening sektor riil (induk)  Persediaan Perlengkapan Kantor dan barang cetakan diidentifikasi dan ditelusuri berdasarkan proses dan manfaat penggunaannya 16 Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 17. e) Biaya Dibayar Dimuka  Lakukan identifikasi dan telusuri proses transaksi yang terkait dengan kegiatan pembayaran dimuka (persekot)  Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok biaya dibayar dimuka ke masing-masing neraca unit usaha. f) Pajak Dibayar Dimuka Pajak dibayar dimuka tidak dilakukan pemisahan dan seluruhnya tetap pada rekening sektor riil (induk) g) Aset Tidak Lancar (Investasi jangka panjang, aset tidak berwujud / intangible asset) Seluruh kelompok rekening aset tidak lancar tidak dilakukan pemisahan dan tetap pada rekening sektor riil (induk) 17 Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 18. h) Aset Tetap  Lakukan identifikasi Aset tetap milik Koperasi dan tanggal perolehannya secara rinci dan lengkap meliputi bukti kepemilikan, penguasaan, pengelompokan berdasarkan jenis, status dll.  Aset tetap yang secara fisik dapat dibagi, langsung dilakukan pemisahan berdasarkan kegunaannya selama ini.  Aset tetap yang secara fisik tidak dapat langsung dibagi, lakukan penelusuran dan proses transaksi perolehan serta kemanfaatannya sebagai acuan dalam melakukan pemisahan aset tetap  Pastikan tidak terdapat aset tetap yang dicatat dengan atas nama bukan koperasi (Pengurus / anggota) apabila ditemukan Aset tetap milik koperasi akan tetapi masih atas nama bukan koperasi harus dilakukan balik nama terlebih dahulu menjadi atas nama koperasi.  Pengalokasian aset tetap untuk USP harus mempertimbangkan nilai rasio aset tetap terhadap total ekuitas yang ideal. 18 Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 19. i) Aset Lain-lain  Lakukan identifikasi Aset lain-lain Koperasi secara rinci dan lengkap meliputi bukti penggunaan, pengelompokan berdasarkan jenis, dll.  Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok aset lain-lain ke masing- masing neraca unit usaha 2) Pemisahan Hutang a) Hutang Jangka Pendek / Hutang Lancar 1) Hutang Usaha, hutang pendapatan, hutang pajak dan hutang barang dagangan seluruhnya masuk ke rekening neraca sektor riil (induk). 2) Simpanan-simpanan dalam bentuk uang (tunai) seluruhnya masuk ke rekening neraca Koperasi Simpan Pinjam. 3) Dana-dana bagian SHU yang belum dibagi, seluruhnya masuk rekening neraca sektor riil (induk). 4) Biaya yang masih harus dibayar, harus dilakukan penelusuran dan proses transaksinya serta penggunaannya sebagai acuan pemisahan biaya yang masih harus dibayar pada rekening neraca masing-masing usaha. Lanjutan Teknis Pembukuan… 19
  • 20. b) Hutang Jangka Panjang  Lakukan penelusuran proses transaksi serta penggunaannya dari kelompok rekening hutang jangka panjang yang digunakan sebagai acuan pemisahan kedalam rekening neraca masing-masing.  Apabila terdapat kewajiban imbalan pasca kerja, keseluruhannya masuk ke dalam sektor riil (induk). 3) Pemisahan Ekuitas Identifikasi permodalan sesuai keputusan pengurus tentang bentuk dan jumlah modal yang disetor oleh koperasi kepada USP-nya, apakah dalam bentuk tunai, tidak tunai ataupun dalam bentuk sarana kerja maupun aktiva tetap 20 Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 21. 21 Tahapan pengerjaan pemisahan pembukuan Unit Simpan Pinjam (USP) dari induknya yaitu dengan : 1. Berdasarkan Berita Acara Pemisahan Pengelolaan USP, buatkan Bukti Memorial/Bukti Umum; 2. Buat jurnal pemisahan untuk menentukan neraca awal USP dan neraca yang baru bagi koperasi induknya. 3. Buat jurnal USP-nya, senilai pemisahan yang telah diputuskan oleh rapat pengurus sesuai dengan perkiraan masing-masing; 4. Buat jurnal induknya dengan membalikkan jurnal USP-nya, dimana perkiraan yang didebet pada USP-nya menjadi dikredit pada induknya dan yang dikredit pada USP nya menjadi debet pada induknya; 5. Membuat neraca komparatif dengan kolom terdiri dari nomor, perkiraan, neraca awal, pemisahan dan neraca akhir setelah dipisahkan; 6. Buat neraca masing-masing setelah dipisahkan antara induknya dan USP-nya; 7. Untuk membuat Neraca Gabungan atau Neraca Konsolidasi, masukkan kembali perkiraan- perkiraan yang ada di USP-nya dengan menggabungkan dan menjumlahkan atau mengurangi nilainya sesuai dengan keadaan keduanya. Lanjutan Teknis Pembukuan…
  • 22. Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah Aktiva Lancar Hutang Lancar Kas 11.000.000 Hutang Dagang 15.000.000 Giro Bank BPD 1.500.000 Simpanan Berjangka 11.000.000 Giro Bank BNI 4.500.000 Piutang Dagang 5.000.000 Piutang Simpan Pinjam 7.000.000 Penyisihan penghapusan piutang (500.000) Aktiva Tetap Modal Peralatan Kantor 3.500.000 Simpanan Pokok 3.000.000 Kendaraan R.2 16.000.000 Simpanan Wajib 14.000.000 Aktiva lain-lain 2.000.000 SHU 7.000.000 TOTAL AKTIVA 50.000.000 TOTAL HUTANG DAN MODAL 50.000.000 VII. KASUS PEMISAHAN NERACA UNIT SIMPAN PINJAM 22 LAPORAN POSISI KEUANGAN KOPERASI XYZ 31 DESEMBER 2006
  • 23. Berdasarkan data diatas susunlah: 1. Jurnal di USP setelah dipisahkan dari induknya; 2. Jurnal di induknya setelah pemisahan USP; 3. Laporan Posisi Keuangan Komparatif koperasi; 4. Laporan Posisi Keuangan Induk setelah dipisah; 5. Laporan Posisi Keuangan awal USPnya. Pada tanggal 1 Januari 2007 Pengurus Koperasi XYZ memutuskan membentuk Unit Simpan Pinjam secara Otonom dengan menyetorkan modalnya dalam bentuk:  Penyetoran kas Rp. 8.000.000,-  Giro Bank BNI Rp. 4.500.000,-  Piutang simpan pinjam Rp. 7.000.000,-  Penyisihan penghapusan piutang Rp. (500.000,-)  Peralatan Kantor Rp. 2.000.000,-  Kendaraan R.2 Rp. 5.000.000,-  Simpanan berjangka anggota Rp. (11.000.000,-) Lanjutan Kasus… 23
  • 24. Tanggal Rekening/Keterangan Ref Debit Kredit 2007, 1 Jan 24 JURNAL UNIT SIMPAN PINJAM (USP) AKIBAT SETORAN MODAL DARI KOPERASI Kas Giro Bank BNI Piutang Simpan Pinjam Peralatan Kantor Kendaraan R.2 Modal disetor Modal disetor Penyisihan Penghapusan Piutang Simpanan Berjangka Anggota 8.000.000 4.500.000 7.000.000 2.000.000 5.000.000 11.500.000 26.500.000 11.000.000 500.000 Lanjutan Kasus…
  • 25. Tanggal Rekening/Keterangan Ref Debit Kredit 2007, 1 Jan 25 JURNAL KOPERASINYA (INDUK) SETELAH PEMISAHAN UNIT SIMPAN PINJAM (USP) Kas Giro Bank BNI Piutang Simpan Pinjam Peralatan Kantor Kendaraan R.2 Modal disetor USP Modal disetor USP Penyisihan Penghapusan Piutang Simpanan Berjangka Anggota 8.000.000 4.500.000 7.000.000 2.000.000 5.000.000 11.500.000 26.500.000 11.000.000 500.000 Lanjutan Kasus…
  • 26. PERKIRAAN NERACA AWAL JURNAL PEMISAHAN NERACA AKHIR Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit AKTIVA · Kas 11.000.000 8.000.000 3.000.000 · Giro Bank BPD 1.500.000 1.500.000 · Giro Bank BNI 4.500.000 4.500.000 · Piutang Dagang 5.000.000 5.000.000 · Piutang Simpan Pinjam 7.000.000 7.000.000 · Penyisihan Penghapusan Piutang 500.000 500.000 · Modal Disetor USP 26.500.000 11.500.000 15.000.000 · Peralatan Kantor 3.500.000 2.000.000 1.500.000 · Kendaraan R.2 16.000.000 5.000.000 11.000.000 · Aktiva lain-lain 2.000.000 2.000.000 HUTANG LANCAR · Hutang Dagang 15.000.000 15.000.000 · Simpanan Berjangka Anggota 11.000.000 11.000.000 MODAL SENDIRI · Simpanan Pokok 3.000.000 3.000.000 · Simpanan Wajib 14.000.000 14.000.000 · SHU 7.000.000 7.000.000 TOTAL 50.500.000 50.500.000 38.000.000 38.000.000 39.000.000 39.000.000 26 LAPORAN POSISI KEUANGAN KOMPARATIF KOPERASI XYZ (INDUK) 1 JANUARI 2007
  • 27. Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah Aktiva Lancar Hutang Lancar Kas 3.000.000 Hutang Dagang 15.000.000 Giro Bank BDN 1.500.000 Piutang Dagang 5.000.000 Investasi Jangka Panjang Modal disetor USP 15.000.000 Aktiva Tetap Modal Peralatan Kantor 1.500.000 Simpanan Pokok 3.000.000 Kendaraan R.2 11.000.000 Simpanan Wajib 14.000.000 Aktiva lain-lain 2.000.000 SHU 7.000.000 TOTAL AKTIVA 39.000.000 TOTAL HUTANG DAN MODAL 39.000.000 27 LAPORAN POSISI KEUANGAN KOPERASI XYZ (INDUK) 1 JANUARI 2007
  • 28. 28 Nama Akun Jumlah Nama Akun Jumlah Aktiva Lancar Hutang Lancar Kas 8.000.000 Simpanan Berjangka 11.000.000 Giro Bank BNI 4.500.000 Piutang Simpan Pinjam 7.000.000 Penyisihan penghapusan piutang (500.000) Investasi Jangka Panjang Aktiva Tetap Modal Peralatan Kantor 2.000.000 Modal disetor 15.000.000 Kendaraan R.2 5.000.000 TOTAL AKTIVA 26.000.000 TOTAL HUTANG DAN MODAL 26.000.000 LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI XYZ 1 JANUARI 2007
  • 29. 4) Pemisahan Pendapatan  Pada saat pembukuan setelah pemisahan neraca (laporan posisi keuangan) lakukan identifikasi dan telusuri proses transaksi yang terkait dengan kegiatan pendapatan.  Lakukan pemisahan sesuai dengan kelompok pendapatan ke masing- masing unit usaha.  Pendapatan yang diperoleh dari jasa pinjaman anggota dicatat dalam perhitungan hasil usaha unit simpan pinjam 5) Pemisahan Beban  Pada saat pembukuan setelah pemisahan neraca (laporan posisi keuangan) lakukan identifikasi dan telusuri proses transaksi yang terkait dengan kegiatan pembayaran dan pembebanan  Alokasikan beban sesuai dengan kelompoknya ke masing-masing unit secara proporsional sesuai dengan penggunaannya 29