SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
• Istirahat merupakan keadaan relaks 
tanpa adanya tekanan emosional, 
bukan hanya keadaan tidak 
beraktivitas tetapi juga kondisi yang 
membutuhkan ketenangan. 
• Kata istirahat berarti berhenti 
sebentar untuk melepaskan lelah, 
bersantai untuk menyegarkan diri, 
atau suatu keadaan melepaskan diri 
dari segala hal yang membosankan, 
menyulitkan bahkan 
menjengkelkan.
• Tidur merupakan kondisi 
tidak sadar dimana individu 
dapat dibangunkan oleh 
stimulus atau sensoris yang 
sesuai ( Guyton, 1986), atau 
juga dapat dikatakan sebagai 
keadaan tidak sadarkan diri 
yang relatif.
Fisiologi Tidur 
• Fisiologi tidur -> mekanisme serebral -> mengaktifkan dan menekan pusat otak 
agar dapat tidur dan bangun. 
• aktivitas tidur -> system pengaktivasi retikularis -> seluruh tingkatan kegiatan 
susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. 
• Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur -> mesensefalon dan bagian 
atas pons. 
• Reticular activating system (RAS) -> rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan 
perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk 
rangsangan emosi dan proses pikir. 
• Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS -> katekolamin seperti norepneprin. 
• Saat tidur, -> pelepasan serum serotonin -> bulbar synchronizing regional (BSR), 
sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima dipusat 
otak dan system limbic. 
• Dengan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau 
perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.
• Dalam prosesnya, tidur dibagi kedalam 2 jenis. 
1. Jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya 
kegiatan dalam sistem pengaktivasi reticularis, 
disebut dengan tidur gelombang lambat (slow 
wave sleep) karena gelombang otak bergerak 
sangat lambat atau disebut juga tidur non rapid 
eye movement (NREM). 
2. Jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran 
abnormal dari isyarat-isyarat dalam otak 
meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan 
secara berarti, disebut dengan jenis tidur paradox 
atau disebut juga dengan tidur rapid eye 
movement (REM).
Fungsi dan Tujuan Tidur 
• Secara umum terdapat 2 efek fisiologis dari tidur. 
1. Efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat 
memulihkan kepekaan normal dan 
keseimbangan diantara berbagai susunan saraf 
2. Efek pada struktur tubuh dengan memulihkan 
kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena 
selama tidur terjadi penurunan.
• 0 - 1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari 
• 1 bulan - 18 bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari 
• 18 bulan - 3 tahun Masa Anak 11-12 jam/hari 
• 3 tahun - 6 tahun Masa Prasekolah 11 jam/hari 
• 6 tahun - 12 tahun Masa Sekolah 10 jam/hari 
• 12 tahun - 18 tahun Masa Remaja 8,5 jam/hari 
• 18 tahun - 40 tahun Masa Dewasa Muda 7-8 
jam/hari 
• 40 tahun - 60 tahun Masa Paruh Baya 7 jam/hari 
• 60 tahun ke atas Masa Dewasa Tua 6 jam/hari
1. Penyakit 
2. Latihan dan Kelelahan 
3. Stres Psikologis 
4. Obat 
5. Nutrisi 
6. Lingkungan 
7. Motivasi
Masalah pada Kebutuhan Istirahat dan 
Tidur 
1. Insomnia 
2. Hipersomnia 
3. Parasomnia 
4. Enuresa 
5. Apnea Tidur dan Mendengkur 
6. Narcolepsi 
7. Mengigau 
8. Gangguan pola tidur secara umum
1. Riwayat Tidur. Pengkajian riwayat tidur antara lain: kuantitas 
(lama tidur) dan kualitas tidur di siang maupun malam hari. 
2. Gejala klinis. Ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, 
apatis, adanya kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata 
bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak 
focus serta sakit kepala. 
3. Penyimpangan Tidur. Meliputi perubahan tingkah laku dan 
auditorik, meningkatnya kegelisahan, gangguan persepsi, 
halusinasi visual dan auditorik, bingung dan disorientasi tempat 
dan waktu, gangguan koordinasi, serta bicara rancu, tidak sesuai 
dan intonasinya tidak teratur.
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan: Kerusakan 
transpor oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan 
eliminasi, pengaruh obat, immobilitas, nyeri pada kaki, takut 
operasi, lingkungan yang mengganggu. 
2. Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk tidur, 
henti napas saat tidur (sleep apnea), dan ketidakmampuan 
mengawasi perilaku. 
3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia 
4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan henti napas 
saat tidur 
5. Potensial cedera berhubungan dengan somnambolisme 
6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan 
tidur hipersomnia.
• Tujuan: Perencanaan Keperawatan berhubungan dengan 
cara untuk mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur 
dalam batas normal. Rencana Tindakan: 
1. Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah 
tidur 
2. Lakukan pengurangan distraks lingkungan dan hal-hal 
yang dapat mengganggu tidur 
3. Tingkatkan aktivitas pada siang hari 
4. Coba untuk memicu tidur (induce sleep) 
5. Kurangi potensial cedera selama tidur 
6. Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika 
diperlukan.
A. Tindakan Keperawatan pada Orang Dewasa 
1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah 
tidur 
2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal-hal yang 
mengganggu tidur. 
3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari. Buat jadwal 
aktivitas yang dapat menolong 
4. Membuat pasien untuk memicu tidur 
5. Mengurangi potensial cedera selama tidur. 
6. Memindahkan pendidikan kesehatan dan rujukan
B. Tindakan Keperawatan pada Anak 
1. Masa neonatus dan bayi. Beri sprei yang kering dan tebal untuk menutupi perlak dan 
buat permukaan kasur tegang dan rata, hindarkan pemberian bantal yang terlalu 
banyak, atur suhu ruangan sekitar 18-210 c pada malam hari dan 15.5-180 c pada 
siang hari serta hindarkam pasien dari angin dan pakaikan selimut, berikan cahaya 
lampu yang lembut, yakinkan bahwa bayi merasa nyaman dan kering, berikan 
aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi misalnya membelai, meminang 
bersenandung dan berikan lingkungan yang nyaman. 
2. Masa Anak. Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang hari secara konsisten, 
tempel jadwal tidur, berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur, dukung aktivitas 
“pereda ketegangan” seperti bercerita dan memberikan mainan. 
3. Masa sebelum sekolah. Berikan kebiasaan waktu tidur malam san siang secara 
konsisten, tempel jadwal tidur, berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur, dukung 
aktivitas “pereda ketegangan” seperti bercerita dan memberikan mainan, sering 
perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur, dorong pasien untuk 
mengekspresikan ketakutannya dan jelaskan bahwa perawat selalu dekat dengannya, 
nyalakan lampu yang agak terang.
4. Masa Sekolah. Perawat perlu mengingatkan waktu istirahat dan tidur 
karena anak pada usia ini memiliki banyak aktivitas. 
5. Masa remaja. Usia ini sering memerlukan waktu sebelum tidur yang 
cukup lama unutk berdandan dan membersihkan diri. 
6. Masa dewasa (muda, paruh baya dan tua) 
a. Bantu pasien melepaskan ketegangan sebelum tidur. Berikan hiburan, 
kurangi rasa nyeri, bersihkan tempat tidur sehingga tempat tidur 
nyaman dan bebas dar bau-bauan. 
b. Sediakan lingkungan dimana pasien merasa aman dan nyaman serta 
dekat dengan perawat. Berikan selimut sehingga tidak kedinginan, 
anjurkan pasien untuk latihan relaksasi, berikan makanan ringan atau 
susu hangat sebelum tidur, berikan obat sedatif sesuai dengan 
program terapi kolaborasi, bantu pasien untuk mendapatkan posisi 
tidur yang nyaman.
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan tidur dan istirahat dapat dinilai 
dari adanya kemampuan dalam memenuhi: 
1. Jumlah tidur, apakah sesuai dengan kebutuhan 
2. Faktor-faktor yang mencegah gangguan tidur 
3. Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan 
tidur 
4. Mendemonstrasikan adanya keseimbangan istirahat dan tidur 
sesuai dengan status kesehatan pasien 
5. Hilangnya tanda klinis gangguan tidur dan penyimpangan pada 
pasien, seperti timbulnya perasaan segar, tidak gelisah, lesu dan 
apatis, hilangnya kehitaman di daerah sekitar mata, mulai 
menghilangnya kelopak mata yang bengkak, tidak adanya 
konjungtiva merah dan nata paerih, pasien sudah dapat 
berkonsentrasi penuh serta tidak ditemukan gangguan proses 
berpikir, bicara dan lain-lain.
Bermain adalah unsur yang 
penting untuk perkembangan 
anak baik fisik, emosi, mental, 
intlektual, kreativitas dan sosial. 
Anak yang mendapat kesempatan 
cukup untuk bermain akan 
menjadi orang dewasa yang 
mudah berteman, kreatif dan 
cerdas, bila dibandingkan dengan 
mereka yang masa kecilnya 
kurang mendapat kesempatan 
bermain (Soetjiningsih, 1995).
1. Permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang 
sedang dijalankan pada anak. 
2. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat 
dan sederhana. 
3. Permainan yang harus mempertimbangkan keamanan anak. 
Pilih alat permainan yang aman untuk anak, tidak tajam, tidak 
merangsang anak untuk berlari-lari, dan bergerak secara 
berlebihan. 
4. Permainan harus melibatkan kelompok umur yang sama. 
Apabila permainan khusus dilakukan di kamar bermain secara 
berkelompok, permainan harus dilakukan pada kelompok umur 
yang sama. Misalnya, permainan mewarnai pada kelompok 
usia prasekolah. 
5. Melibatkan orang tua.
1. Data Umum 
2. Riwayat 
3. Data lingkungan 
4. Struktur keluarga 
5. Fungsi keluarga 
6. Stres dan koping keluarga 
7. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota 
keluarga 
8. Harapan keluarga
• Setelah pengkajian, perawat mengklasifikasikan data 
untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Pada 
asuhan keperawatan keluarga, diagnosis keperawatan 
yang muncul dapat dua sifat, yaitu yang berhubungan 
dengan anak bertujuan agar anak dapat tumbuh dan 
berkermbang secara optimal sesuai usia anak dan yang 
berhubungan dengan keluarga dengan penyebab 
(etiologi) berpedoman pada lima tugas keluarga di 
bidang kesehatan yang bertujuan agar keluarga 
memahami dan memfasilitasi perkembangan anak. 
Masalah dalam diagnosis keperawatan merupakan 
kebutuhan dasar klien (manusia) yang tidak terpenuhi.
1. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah 
yang dibebankan berhubungan dengan anak terlalu asik bermain 
• Tujuan : anak mau meningkatkan lama waktu belajarnya dan 
mengurangi waktu bermain 
• Intervensi : 
a. Anjurkan keluarga untuk membuat kesepakatan tentang waktu 
bermain dan belajar 
b. Beri penjelasan pada anak tentang perlunya belajar dan sekolah 
c. Anjurkan anak untuk mengurangi waktu bermain 
d. Anjurkan orang tua agar mau menemani atau membantu anak 
belajar 
e. Anjurkan orang tua untuk memberikan hukuman jika anak tidak 
mau belajar dan memberikan pujian jika anak mau belajar
2. Gangguan pemenuhan kebersihan diri berhubungan 
dengan terlalu banyak waktu yang digunakan untuk bermain 
• Tujuan : anak mau melakukan aktivitas kebersihan diri 
sesuai aturan keluarga 
• Intervensi : 
a. Beri penjelasan pada anak tentang perlunya menjaga 
kebersihan diri 
b. Beri penjelasan pada anak tentang bahayanya tidak 
menjaga kebersihan diri 
c. Anjurkan anak untuk disiplin dalam menaati peraturan 
keluarga tentang 
d. Beri pemahaman kepada keluarga tentang perlunya 
kedisiplinan dalam menjaga kebersihan diri
• Tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi, 
berdasarkan tujuan yang hendak dicapai 
sesuai dengan kriteria hasil yang telah 
diterapkan sebelumnya. Saat evaluasi perawat 
hendaknya selalu memberi kesempatan 
keluarga untuk menilai keberhasilannya, 
kemudian diarahkan sesuai dengan tugas 
keluarga di bidang kesehatan.
Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain

More Related Content

What's hot

Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatsiakadurban
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxValny Majid
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISyifaARN
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixppghybrid4
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Dedi Kun
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalDestu Ayu Hapsari
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiWidiastutiwiwi
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 

What's hot (20)

Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Kebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & TidurKebutuhan Istirahat & Tidur
Kebutuhan Istirahat & Tidur
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia
 
Kumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r clKumpulan nanda nic noc r cl
Kumpulan nanda nic noc r cl
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Personal hygiene
Personal hygienePersonal hygiene
Personal hygiene
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
 
Askep hipertensi
Askep hipertensiAskep hipertensi
Askep hipertensi
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fixM6 kb4   tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
M6 kb4 tindakan mobilisasi, ambulasi dan personal hygiene-fix
 
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
Kebutuhan aktivitas (mobilisasi)
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisipemenuhan Kebutuhan nutrisi
pemenuhan Kebutuhan nutrisi
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Askep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisiAskep kebutuhan nutrisi
Askep kebutuhan nutrisi
 
Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)Eliminasi alvi (bab)
Eliminasi alvi (bab)
 

Similar to Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain

Personal hygiene istirahat & tidur
Personal hygiene istirahat & tidurPersonal hygiene istirahat & tidur
Personal hygiene istirahat & tidurIdha Chan
 
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurAsuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurmuhammad isra
 
Makalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatanMakalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatanMustain Doang
 
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.pptPsikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppthein30
 
Data mayor dan data minor
Data mayor dan data minorData mayor dan data minor
Data mayor dan data minorNisa Khairun
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimDanial Iskandar
 
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 219 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21Tuah Barus
 
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...Universitas Katolik Musi Charitas
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidurVhe Viie
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurnuriamuliani
 
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxAhmadJamaluddin12
 
Abat(repro napza-porno-hiv aids)
Abat(repro napza-porno-hiv aids)Abat(repro napza-porno-hiv aids)
Abat(repro napza-porno-hiv aids)Idayu Buntoro
 

Similar to Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain (20)

Personal hygiene istirahat & tidur
Personal hygiene istirahat & tidurPersonal hygiene istirahat & tidur
Personal hygiene istirahat & tidur
 
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidurAsuhan keperawatan istirahat & tidur
Asuhan keperawatan istirahat & tidur
 
Makalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatanMakalah manfaat tidur bagi kesehatan
Makalah manfaat tidur bagi kesehatan
 
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.pptPsikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
Psikologi-Perkembangan-Manusia-3.ppt
 
Data mayor dan data minor
Data mayor dan data minorData mayor dan data minor
Data mayor dan data minor
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Akper pemkab muna
Akper pemkab munaAkper pemkab muna
Akper pemkab muna
 
Balance Disorder
Balance DisorderBalance Disorder
Balance Disorder
 
Gangguan tidur pada balita
Gangguan tidur pada balitaGangguan tidur pada balita
Gangguan tidur pada balita
 
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuimPengantar psikologi kesedaran - kuim
Pengantar psikologi kesedaran - kuim
 
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 219 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
9 tips gaya hidup sehat menuju abad 21
 
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
iis marini asuhan keperawatan lanjut usia insomnia gangguan tidur dengan inte...
 
Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3Makalah psikologi ibu dan anak 3
Makalah psikologi ibu dan anak 3
 
Isrhat tidur
Isrhat tidurIsrhat tidur
Isrhat tidur
 
Askep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidurAskep Istirahat tidur
Askep Istirahat tidur
 
Proses Sensorik dan Motorik
Proses Sensorik dan MotorikProses Sensorik dan Motorik
Proses Sensorik dan Motorik
 
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptxASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
ASKEP KEBUTUHAN ISTIRAHAT dan TIDUR.pptx
 
ABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.pptABAT HIV AIDS.ppt
ABAT HIV AIDS.ppt
 
Abat(repro napza-porno-hiv aids)
Abat(repro napza-porno-hiv aids)Abat(repro napza-porno-hiv aids)
Abat(repro napza-porno-hiv aids)
 
CNI Young Intelmax
CNI Young IntelmaxCNI Young Intelmax
CNI Young Intelmax
 

More from indah puspa pratiwi

Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kotaData kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kotaindah puspa pratiwi
 
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kotaData kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kotaindah puspa pratiwi
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaanindah puspa pratiwi
 
HIV/AIDS menyerang Ibu Rumah Tangga
HIV/AIDS menyerang Ibu Rumah TanggaHIV/AIDS menyerang Ibu Rumah Tangga
HIV/AIDS menyerang Ibu Rumah Tanggaindah puspa pratiwi
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanindah puspa pratiwi
 

More from indah puspa pratiwi (6)

Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kotaData kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
 
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kotaData kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
Data kesehatan kementrian kesehatan tahun 2012 dari 5 kota
 
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaankonsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
konsep dasar demografi, ketenagakerjaan, dan pemetaan
 
HIV/AIDS menyerang Ibu Rumah Tangga
HIV/AIDS menyerang Ibu Rumah TanggaHIV/AIDS menyerang Ibu Rumah Tangga
HIV/AIDS menyerang Ibu Rumah Tangga
 
Pengkajian fisik new
Pengkajian fisik newPengkajian fisik new
Pengkajian fisik new
 
pemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatanpemberian obat dalam keperawatan
pemberian obat dalam keperawatan
 

Recently uploaded

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (14)

KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 

Kebutuhan istirahat, tidur, dan bermain

  • 1.
  • 2. • Istirahat merupakan keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya keadaan tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. • Kata istirahat berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu keadaan melepaskan diri dari segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan menjengkelkan.
  • 3. • Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai ( Guyton, 1986), atau juga dapat dikatakan sebagai keadaan tidak sadarkan diri yang relatif.
  • 4. Fisiologi Tidur • Fisiologi tidur -> mekanisme serebral -> mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun. • aktivitas tidur -> system pengaktivasi retikularis -> seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. • Pusat pengaturan aktivitas kewaspadaan dan tidur -> mesensefalon dan bagian atas pons. • Reticular activating system (RAS) -> rangsangan visual, pendengaran, nyeri, dan perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan emosi dan proses pikir. • Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS -> katekolamin seperti norepneprin. • Saat tidur, -> pelepasan serum serotonin -> bulbar synchronizing regional (BSR), sedangkan bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima dipusat otak dan system limbic. • Dengan demikian, sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.
  • 5. • Dalam prosesnya, tidur dibagi kedalam 2 jenis. 1. Jenis tidur yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan dalam sistem pengaktivasi reticularis, disebut dengan tidur gelombang lambat (slow wave sleep) karena gelombang otak bergerak sangat lambat atau disebut juga tidur non rapid eye movement (NREM). 2. Jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran abnormal dari isyarat-isyarat dalam otak meskipun kegiatan otak mungkin tidak tertekan secara berarti, disebut dengan jenis tidur paradox atau disebut juga dengan tidur rapid eye movement (REM).
  • 6.
  • 7. Fungsi dan Tujuan Tidur • Secara umum terdapat 2 efek fisiologis dari tidur. 1. Efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf 2. Efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.
  • 8. • 0 - 1 bulan Masa Neonatus 14-18 jam/hari • 1 bulan - 18 bulan Masa Bayi 12-14 jam/hari • 18 bulan - 3 tahun Masa Anak 11-12 jam/hari • 3 tahun - 6 tahun Masa Prasekolah 11 jam/hari • 6 tahun - 12 tahun Masa Sekolah 10 jam/hari • 12 tahun - 18 tahun Masa Remaja 8,5 jam/hari • 18 tahun - 40 tahun Masa Dewasa Muda 7-8 jam/hari • 40 tahun - 60 tahun Masa Paruh Baya 7 jam/hari • 60 tahun ke atas Masa Dewasa Tua 6 jam/hari
  • 9. 1. Penyakit 2. Latihan dan Kelelahan 3. Stres Psikologis 4. Obat 5. Nutrisi 6. Lingkungan 7. Motivasi
  • 10. Masalah pada Kebutuhan Istirahat dan Tidur 1. Insomnia 2. Hipersomnia 3. Parasomnia 4. Enuresa 5. Apnea Tidur dan Mendengkur 6. Narcolepsi 7. Mengigau 8. Gangguan pola tidur secara umum
  • 11.
  • 12. 1. Riwayat Tidur. Pengkajian riwayat tidur antara lain: kuantitas (lama tidur) dan kualitas tidur di siang maupun malam hari. 2. Gejala klinis. Ditandai dengan perasaan lelah, gelisah, emosi, apatis, adanya kehitaman di daerah sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak focus serta sakit kepala. 3. Penyimpangan Tidur. Meliputi perubahan tingkah laku dan auditorik, meningkatnya kegelisahan, gangguan persepsi, halusinasi visual dan auditorik, bingung dan disorientasi tempat dan waktu, gangguan koordinasi, serta bicara rancu, tidak sesuai dan intonasinya tidak teratur.
  • 13. 1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan: Kerusakan transpor oksigen, gangguan metabolisme, kerusakan eliminasi, pengaruh obat, immobilitas, nyeri pada kaki, takut operasi, lingkungan yang mengganggu. 2. Cemas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk tidur, henti napas saat tidur (sleep apnea), dan ketidakmampuan mengawasi perilaku. 3. Koping individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia 4. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan henti napas saat tidur 5. Potensial cedera berhubungan dengan somnambolisme 6. Gangguan konsep diri berhubungan dengan penyimpangan tidur hipersomnia.
  • 14. • Tujuan: Perencanaan Keperawatan berhubungan dengan cara untuk mempertahankan kebutuhan istirahat dan tidur dalam batas normal. Rencana Tindakan: 1. Lakukan identifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur 2. Lakukan pengurangan distraks lingkungan dan hal-hal yang dapat mengganggu tidur 3. Tingkatkan aktivitas pada siang hari 4. Coba untuk memicu tidur (induce sleep) 5. Kurangi potensial cedera selama tidur 6. Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika diperlukan.
  • 15. A. Tindakan Keperawatan pada Orang Dewasa 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masalah tidur 2. Mengurangi distraksi lingkungan dan hal-hal yang mengganggu tidur. 3. Meningkatkan aktivitas pada siang hari. Buat jadwal aktivitas yang dapat menolong 4. Membuat pasien untuk memicu tidur 5. Mengurangi potensial cedera selama tidur. 6. Memindahkan pendidikan kesehatan dan rujukan
  • 16. B. Tindakan Keperawatan pada Anak 1. Masa neonatus dan bayi. Beri sprei yang kering dan tebal untuk menutupi perlak dan buat permukaan kasur tegang dan rata, hindarkan pemberian bantal yang terlalu banyak, atur suhu ruangan sekitar 18-210 c pada malam hari dan 15.5-180 c pada siang hari serta hindarkam pasien dari angin dan pakaikan selimut, berikan cahaya lampu yang lembut, yakinkan bahwa bayi merasa nyaman dan kering, berikan aktivitas yang tenang sebelum menidurkan bayi misalnya membelai, meminang bersenandung dan berikan lingkungan yang nyaman. 2. Masa Anak. Berikan kebiasaan waktu tidur malam dan siang hari secara konsisten, tempel jadwal tidur, berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur, dukung aktivitas “pereda ketegangan” seperti bercerita dan memberikan mainan. 3. Masa sebelum sekolah. Berikan kebiasaan waktu tidur malam san siang secara konsisten, tempel jadwal tidur, berikan aktivitas yang tenang sebelum tidur, dukung aktivitas “pereda ketegangan” seperti bercerita dan memberikan mainan, sering perlihatkan ketergantungan selama menjelang tidur, dorong pasien untuk mengekspresikan ketakutannya dan jelaskan bahwa perawat selalu dekat dengannya, nyalakan lampu yang agak terang.
  • 17. 4. Masa Sekolah. Perawat perlu mengingatkan waktu istirahat dan tidur karena anak pada usia ini memiliki banyak aktivitas. 5. Masa remaja. Usia ini sering memerlukan waktu sebelum tidur yang cukup lama unutk berdandan dan membersihkan diri. 6. Masa dewasa (muda, paruh baya dan tua) a. Bantu pasien melepaskan ketegangan sebelum tidur. Berikan hiburan, kurangi rasa nyeri, bersihkan tempat tidur sehingga tempat tidur nyaman dan bebas dar bau-bauan. b. Sediakan lingkungan dimana pasien merasa aman dan nyaman serta dekat dengan perawat. Berikan selimut sehingga tidak kedinginan, anjurkan pasien untuk latihan relaksasi, berikan makanan ringan atau susu hangat sebelum tidur, berikan obat sedatif sesuai dengan program terapi kolaborasi, bantu pasien untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman.
  • 18. Evaluasi terhadap masalah kebutuhan tidur dan istirahat dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam memenuhi: 1. Jumlah tidur, apakah sesuai dengan kebutuhan 2. Faktor-faktor yang mencegah gangguan tidur 3. Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tidur 4. Mendemonstrasikan adanya keseimbangan istirahat dan tidur sesuai dengan status kesehatan pasien 5. Hilangnya tanda klinis gangguan tidur dan penyimpangan pada pasien, seperti timbulnya perasaan segar, tidak gelisah, lesu dan apatis, hilangnya kehitaman di daerah sekitar mata, mulai menghilangnya kelopak mata yang bengkak, tidak adanya konjungtiva merah dan nata paerih, pasien sudah dapat berkonsentrasi penuh serta tidak ditemukan gangguan proses berpikir, bicara dan lain-lain.
  • 19.
  • 20. Bermain adalah unsur yang penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intlektual, kreativitas dan sosial. Anak yang mendapat kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain (Soetjiningsih, 1995).
  • 21. 1. Permainan tidak boleh bertentangan dengan pengobatan yang sedang dijalankan pada anak. 2. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan sederhana. 3. Permainan yang harus mempertimbangkan keamanan anak. Pilih alat permainan yang aman untuk anak, tidak tajam, tidak merangsang anak untuk berlari-lari, dan bergerak secara berlebihan. 4. Permainan harus melibatkan kelompok umur yang sama. Apabila permainan khusus dilakukan di kamar bermain secara berkelompok, permainan harus dilakukan pada kelompok umur yang sama. Misalnya, permainan mewarnai pada kelompok usia prasekolah. 5. Melibatkan orang tua.
  • 22.
  • 23. 1. Data Umum 2. Riwayat 3. Data lingkungan 4. Struktur keluarga 5. Fungsi keluarga 6. Stres dan koping keluarga 7. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga 8. Harapan keluarga
  • 24. • Setelah pengkajian, perawat mengklasifikasikan data untuk merumuskan diagnosis keperawatan. Pada asuhan keperawatan keluarga, diagnosis keperawatan yang muncul dapat dua sifat, yaitu yang berhubungan dengan anak bertujuan agar anak dapat tumbuh dan berkermbang secara optimal sesuai usia anak dan yang berhubungan dengan keluarga dengan penyebab (etiologi) berpedoman pada lima tugas keluarga di bidang kesehatan yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak. Masalah dalam diagnosis keperawatan merupakan kebutuhan dasar klien (manusia) yang tidak terpenuhi.
  • 25. 1. Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah yang dibebankan berhubungan dengan anak terlalu asik bermain • Tujuan : anak mau meningkatkan lama waktu belajarnya dan mengurangi waktu bermain • Intervensi : a. Anjurkan keluarga untuk membuat kesepakatan tentang waktu bermain dan belajar b. Beri penjelasan pada anak tentang perlunya belajar dan sekolah c. Anjurkan anak untuk mengurangi waktu bermain d. Anjurkan orang tua agar mau menemani atau membantu anak belajar e. Anjurkan orang tua untuk memberikan hukuman jika anak tidak mau belajar dan memberikan pujian jika anak mau belajar
  • 26. 2. Gangguan pemenuhan kebersihan diri berhubungan dengan terlalu banyak waktu yang digunakan untuk bermain • Tujuan : anak mau melakukan aktivitas kebersihan diri sesuai aturan keluarga • Intervensi : a. Beri penjelasan pada anak tentang perlunya menjaga kebersihan diri b. Beri penjelasan pada anak tentang bahayanya tidak menjaga kebersihan diri c. Anjurkan anak untuk disiplin dalam menaati peraturan keluarga tentang d. Beri pemahaman kepada keluarga tentang perlunya kedisiplinan dalam menjaga kebersihan diri
  • 27. • Tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi, berdasarkan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan kriteria hasil yang telah diterapkan sebelumnya. Saat evaluasi perawat hendaknya selalu memberi kesempatan keluarga untuk menilai keberhasilannya, kemudian diarahkan sesuai dengan tugas keluarga di bidang kesehatan.