SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN
PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJARAN GURU-GURU KRISTEN
DI ERA GLOBALISASI
Oleh: Imanuel Adhitya W. Ch., S.E., M.Pd.1
Secara umum, dalam era globalisasi saat ini lembaga pendidikan di Indonesia dituntut mampu mengatasi
masalah-masalah pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia dan sistem
pengajaran serta sukses menghadapi tantangan jaman yang semakin berkembang pesat. Adapun masalah-masalah dalam
dunia pendidikan yang terjadi di Indonesia saat ini secara makro menurut Prof. Azyumardi Azra adalah (Azra, 2002, hal.
xv-xvi) :
Kesempatan mendapat pendidikan masih terbatas (limited capacity), kebijakan pendidikan nasional yang sangat sentralistik dan
menekankan uniformitas (keseragaman), pendanaan pendidikan yang belum memadai, akuntabilitas yang berkaitan dengan
pengembangan dan pemelilharaan sistem dan kualitas pendidikan yang masih timpang, profesionalisme guru dan tenaga kependidikan
yang masih belum memadai, serta relevansi yang masih timpang dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
Sedangkan tantangan jaman yang harus dihadapi adalah bagaimana untuk mampu berkompetisi secara sehat dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, terutama bidang
teknologi komunikasi dan sistem informasi. Perubahan tersebut berdampak nyata terhadap sistem pengajaran pada
pelbagai lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini ditandai dengan pemanfaatan fasilitas internet dan berbagai
media audio-visual dalam proses belajar-mengajar di kelas secara formal. Fasilitas-fasilitas tersebut menjanjikan suatu
kemudahan dan kenyamanan bagi para praktisi pendidikan (guru dan siswa) dalam mencari referensi materi
pembelajaran serta melakukan update informasi mengenai gejala-gejala alam yang terjadi, perkembangan ilmu
pengetahuan dan riset-riset dalam bidang pendidikan secara global.
Tanggung jawab sosial di bidang pendidikan dalam konteks di atas bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah dan lembaga pendidikan sekuler semata, namun juga merupakan bagian tanggung jawab sosial dan moral
bagi lembaga pendidikan Kristen di Indonesia. Lembaga Pendidikan Kristen (LPK), dalam hal ini sekolah-sekolah
Kristen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, memandang bahwa keseluruhan tujuan dari pendidikan Kristiani
adalah untuk membantu dan membimbing para siswa menjadi murid Kristus yang bertanggung jawab dan hidup dalam
kebenaran (Brummelen, 2006, hal. 19).
Prinsip kebenaran Allah nyata dalam karya ciptaan-Nya, termasuk para siswa sebagai manusia yang berharga
dan mulia di mata-Nya (Kejadian 1:28, Yesaya 43:4). Manusia dapat mengenal kebenaran tersebut melalui firman Allah
(2 Timotius 3:16, Yohanes 1:1), karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus (Yohanes 3:16, Filipi 2:8-11),
kelahiran baru (II Korintus 5:17, Kolose 3:10), serta hidup dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus sebagai Roh
Kebenaran (Galatia 5:25, Yohanes 14:16-17). Kebenaran-kebenaran tersebut akan berjalan seiring dengan kedewasaan
rohani dan pertumbuhan iman Kristen dalam diri orang percaya, khususnya berkaitan dengan pengembangan pribadi
dan kualitas pengajaran para guru-guru Kristen dalam mentransfer pengetahuan (knowledge transfer), membangun
karakter (character building), dan membimbing para siswa untuk senantiasa hidup sebagai anak-anak terang (Efesus
5:8c), serta secara terus-menerus bertumbuh secara rohani menjadi serupa seperti Kristus (live as a light children and
growth to be Christ like). Menjadikan mereka sebagai generasi masa depan yang takut akan Tuhan dan hidup dalam
kebenaran yang sejati sehingga dapat menjadi berkat bagi orang lain dimana mereka menjalankan seluruh aktifitas
kehidupan sehari-hari (Filipi 2:15).
Menyimak konsep pembelajaran di atas mengenai tanggung jawab sosial dan moral untuk membangun sebuah
wacana pengembangan pribadi sumber daya manusia bagi guru-guru Kristen dan peningkatan kualitas pengajaran di
sekolah-sekolah Kristen, maka penting sekali bagi seorang guru untuk memahami pribadi dan karya Roh Kudus dalam
komunitas mereka sehari-hari. Dengan demikian guru-guru Kristen tersebut dapat mengajarkan konsep-konsep
kebenaran yang sejati berlandaskan firman Allah (words of God’s) kepada para siswanya dengan hikmat dan pimpinan
Roh Kudus.
Tugas utama seorang guru dalam konteks pendidikan Kristen adalah membantu para siswa untuk belajar
mengenal Allah di dalam Yesus Kristus dan melalui firman-Nya tersebut, mereka boleh bertumbuh dan menjadi serupa
dengan Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan memanggil guru Kristen untuk menuntun siswa-siswanya dalam
pengetahuan dan kepekaan yang kemudian memimpin mereka untuk melayani Tuhan dan sesama (Brummelen, 2004,
hal. 44). Ini berarti seorang guru Kristen tidak hanya membantu murid mengetahui berbagai pengetahuan (knowledge)
dan ketrampilan hidup (creative living) semata, namun juga bertanggung jawab secara moral untuk
mengenalkan kebenaran Allah dalam diri siswa. Kebenaran Allah inilah yang mendasari proses pendidikan dan
pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Seorang guru Kristen yang baik adalah lebih dari sekedar menyampaikan
informasi kepada siswanya, namun terus mendorong agar mereka secara dinamis bertumbuh dalam komunitas
1
FIP-UPH Lecturer, Tangerang
1 Make your life better with Jesus everyday! © Copyright Registred _ http://www.imanuelaw.blogspot.com
kebenaran (Palmer, 1998, p. 115). Sehingga para siswa dapat mengaplikasikan konsep kebenaran tersebut untuk
melayani Tuhan dan mengasihi orang lain dalam kehidupan nyata.
Untuk mewujudkan tujuan pengajaran dalam konteks pendidikan Kristen di atas, dibutuhkan guru-guru Kristen
yang sungguh-sungguh mengenal Allah secara pribadi dalam rupa Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati
(Filipi 3:10-11), lahir baru (II Korintus 5:17, Kolose 3:5-10), memiliki prinsip bahwa segala kebenaran adalah
kebenaran Allah (all truth is God’s truth), memiliki panggilan sebagai seorang guru dan menyadari bahwa panggilan
tersebut merupakan karunia Roh Kudus (Efesus 4:11-12, I Korintus 12:28c, Roma 12:7b) dan senantiasa merendahkan
diri serta berdoa meminta Roh Kudus memerintah hidup mereka dalam membuat keputusan sehari-hari pada saat
mengajar (Brummelen, 2004, hal. 53). Sebagai pribadi yang terus diperbaharui oleh Roh Kudus, guru Kristen hendaknya
mengasihi, senantiasa mendoakan, dan membawa para siswanya untuk berjumpa secara pribadi dengan Allah dalam
hidup mereka sehari-hari. Karena menjalankan peran sebagai guru Kristen, maka kita harus memiliki semangat untuk
terus mendoakan, bekerja, berkorban untuk para siswa dan mengusahakan pengajaran Kristen yang terbaik bagi mereka
(Berkhof, 2004, hal. 59).
Dalam era globalisasi ini, di samping pengembangan pribadi secara rohani yang harus dimiliki sesuai dengan
kriteria di atas, guru-guru Kristen pun dituntut memiliki etos kerja yang senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga
mengijinkan dirinya digunakan Allah sebagai saluran kuasa, hikmat dan kasih agar mampu membedakan kebenaran
dengan pengajaran-pengajaran palsu yang bersifat sekuler di jaman post modern ini. Guru-guru Kristen hendaknya
menyadari bahwa dirinya adalah anggota dari tubuh Kristus di seluruh dunia, sehingga mereka senantiasa belajar dari
orang lain dan bekerjasama dengan mereka dalam rangka pengembangan karakter pribadi dan peningkatan kualitas
pengajarannya.
Guru-guru Kristen tidak hanya mengajarkan seluruh disiplin ilmu pengetahuan yang ada di dunia, namun
hendaknya mengajarkan segala sesuatu yang bersumber dari kebenaran firman Allah yang telah diintegrasikan dengan
keseluruhan ilmu pengetahuan tersebut. Pengajaran dasar yang penting ditekankan kepada siswa adalah doktrin yang
benar tentang penciptaan, asal dan tujuan hidup manusia, keberdosaan manusia, tindakan Allah menyelamatkan manusia
melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, serta panggilan untuk hidup beriman di dalam Yesus Kristus, sehingga
mereka dapat bertumbuh dan menjadi murid Kristus yang sejati.
Pengajaran yang melandaskan pada konsep humanisme sekuler dan materialisme harus dipangkas oleh para
guru Kristen, karena hal ini bertentangan dan tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah. Guru-guru Kristen
hendaknya teliti dan meresponi secara bijak ketika mempelajari seluruh disiplin ilmu pengetahuan yang “dikemas”
dengan filsafat dunia dan bertentangan dengan firman Allah. Oleh sebab itu penting sekali peranan Roh Kudus sebagai
Roh Hikmat untuk membantu guru-guru Kristen membedakan antara kebenaran sejati dan kebenaran yang hanya
bersifat humanisme belaka (Kolose 2:8-10). Dengan demikian, pengajaran yang disampaikan oleh guru-guru Kristen
tersebut tidak akan membawa para siswanya ke dalam hal-hal yang bersifat negatif pasca pengajaran, tetapi memberikan
pengaruh positif terhadap perkembangan spiritual, karakter, intelegensi dan perilaku mereka, agar mampu berkompetisi
secara sehat dalam menghadapi tantangan zaman di era globalisasi.
DAFTAR REFERENSI
Azra, Azyumardi. (2002). Paradigma baru pendidikan nasional: Rekonstruksi dan demokratisasi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Brummelen, H. (2006). Berjalan dengan Tuhan di dalam kelas [Walking with God in the classroom-Christian approaches to learning and
teaching]. Tangerang: Universitas Pelita Harapan Press. (Original work published 1992)
Berkhof, Louis. (2004). Dasar pendidikan Kristen [Foundations of Christian Education). Suarabaya: Penerbit Momentum. (Original work
published 1990)
Palmer, Edwin, H. (2005). The Holy Spirit His persons and ministry. New Jersey: P&R Publishing Company.
Palmer, Parker, J. (1998). The courage to teach. United States of America: Jossey-Bass.
2 Make your life better with Jesus everyday! © Copyright Registred _ http://www.imanuelaw.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Peran pendidikan agama islam bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam  bagi peserta didikPeran pendidikan agama islam  bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam bagi peserta didikOperator Warnet Vast Raha
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamNoor Aini Samsusah
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IFauzi Din
 
Mendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_gu
Mendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_guMendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_gu
Mendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_guWan Azmanan Wan Yusoff
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamNoor Aini Samsusah
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahIman Sulaeman
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanEdwarn Abazel
 
Profesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamProfesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamAndi Hermanto Hz
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamOgi Satriawan
 
Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)
Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)
Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)Ali Murfi
 
Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamSuhaiza Shuib
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan IslamRahmad Alfianto
 
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam KeluargaStrategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam KeluargaAdhi Panjie Gumilang
 

What's hot (19)

Peran pendidikan agama islam bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam  bagi peserta didikPeran pendidikan agama islam  bagi peserta didik
Peran pendidikan agama islam bagi peserta didik
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islam
 
Peranan guru moral
Peranan guru moralPeranan guru moral
Peranan guru moral
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Peran pendidikan bagi peserta didik
Peran pendidikan bagi peserta didikPeran pendidikan bagi peserta didik
Peran pendidikan bagi peserta didik
 
Ilmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam IIlmu pendidikan islam I
Ilmu pendidikan islam I
 
Mendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_gu
Mendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_guMendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_gu
Mendidik generasi berakhlak_mulia_fokus_peranan_gu
 
Profesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islamProfesion perguruan dari perspektif islam
Profesion perguruan dari perspektif islam
 
Spi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullahSpi di masa rasulullah
Spi di masa rasulullah
 
Manajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikanManajemen lembaga pendidikan
Manajemen lembaga pendidikan
 
Profesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islamProfesionalisme guru dalam islam
Profesionalisme guru dalam islam
 
Lembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islamLembaga pendidikan islam
Lembaga pendidikan islam
 
Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)
Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)
Lembaga Pendidikan Islam (Ribath)
 
Konsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islamKonsep pendidikan menurut islam
Konsep pendidikan menurut islam
 
Resume Buku
Resume BukuResume Buku
Resume Buku
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan  IslamFilsafat Pendidikan  Islam
Filsafat Pendidikan Islam
 
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam KeluargaStrategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
Strategi Internalisasi Nilai Karakter Pada Anak Dalam Keluarga
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 

Viewers also liked

Viewers also liked (13)

Berterimakasih
BerterimakasihBerterimakasih
Berterimakasih
 
Buanglah racun
Buanglah racunBuanglah racun
Buanglah racun
 
Luka Batin
Luka BatinLuka Batin
Luka Batin
 
Doa yang berkuasa
Doa yang berkuasaDoa yang berkuasa
Doa yang berkuasa
 
Hati Bapa
Hati BapaHati Bapa
Hati Bapa
 
Gambar diri yang dipulihkan Tuhan
Gambar diri yang dipulihkan TuhanGambar diri yang dipulihkan Tuhan
Gambar diri yang dipulihkan Tuhan
 
Prinsip dan kuasa pengampunan
Prinsip dan kuasa pengampunanPrinsip dan kuasa pengampunan
Prinsip dan kuasa pengampunan
 
HATI BAPA
HATI BAPAHATI BAPA
HATI BAPA
 
YANG BERBAHAGIA IALAH MEREKA YANG TAKUT TUHAN
YANG BERBAHAGIA IALAH MEREKA YANG TAKUT TUHANYANG BERBAHAGIA IALAH MEREKA YANG TAKUT TUHAN
YANG BERBAHAGIA IALAH MEREKA YANG TAKUT TUHAN
 
Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
Cara-cara untukPenyembuhan Luka Batin
 
Mengenal hati bapa surgawi
Mengenal hati bapa surgawiMengenal hati bapa surgawi
Mengenal hati bapa surgawi
 
Jati Diri Remaja
Jati Diri RemajaJati Diri Remaja
Jati Diri Remaja
 
Hidup dengan tujuan
Hidup dengan tujuanHidup dengan tujuan
Hidup dengan tujuan
 

Similar to PERAN ROH KUDUS

Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...
Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...
Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...SoliDeoGloria3
 
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)HARIUS YAAS
 
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docxDASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docxwardatussaniah2
 
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdfRIKIRARU
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaiwan Alit
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guruFarahYudian
 
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikFokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikSMPK Stella Maris
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANTa'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfReview Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfUlfa Izzah
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanDesmonAdu
 
Etika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdfEtika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdfMuksal Mina
 
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.HARIUS YAAS
 
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamMakalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamYuliana Aminulloh
 
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamHakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamRizkyAdeaulia
 
Kelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfTitikPurwanti13
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadiManajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadimahmudi moedy
 
Budaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptx
Budaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptxBudaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptx
Budaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptxAdnan50364
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisjois9
 

Similar to PERAN ROH KUDUS (20)

Nona yensi
Nona yensiNona yensi
Nona yensi
 
Refleksi
RefleksiRefleksi
Refleksi
 
Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...
Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...
Stulos-Vol16-No-2-Suatu Model Kolaboratif Pendidikan Kristen Terhadap Tantang...
 
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
Makalah teladan guru dari kristus (Kristen)
 
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docxDASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN.docx
 
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
8-47-1-PBPENYULUHAGAMA KATOLIK PUNYA .pdf
 
Internalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agamaInternalisasi nilai nilai agama
Internalisasi nilai nilai agama
 
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guruBuku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
Buku BSE Kelas 03 sd pendidikan agama katolik dan budi pekerti guru
 
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolikFokus pembelajaran pendidikan agama katolik
Fokus pembelajaran pendidikan agama katolik
 
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKANPENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN BUDAYA RELIGIUS DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
 
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdfReview Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
Review Jurnal Hakikat Pendidik Dalam Islam.pdf
 
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupanpendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
pendidikan agama kristen dalam aspek kehidupan
 
Etika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdfEtika pendidikan dalam islam.pdf
Etika pendidikan dalam islam.pdf
 
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
Tugas Makalah Bahasa Indonesia II.
 
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islamMakalah pendidik dlm pendidikan islam
Makalah pendidik dlm pendidikan islam
 
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamHakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
 
Kelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_03_SD_Pendidikan_Agama_Katolik_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadiManajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbulaoh- suwadi
 
Budaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptx
Budaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptxBudaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptx
Budaya Pesantren dalam Membangu karakter santri.pptx
 
Makalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv joisMakalah dogmatika iv jois
Makalah dogmatika iv jois
 

PERAN ROH KUDUS

  • 1. PERAN DAN KARYA ROH KUDUS TERHADAP PENGEMBANGAN PRIBADI DAN KUALITAS PENGAJARAN GURU-GURU KRISTEN DI ERA GLOBALISASI Oleh: Imanuel Adhitya W. Ch., S.E., M.Pd.1 Secara umum, dalam era globalisasi saat ini lembaga pendidikan di Indonesia dituntut mampu mengatasi masalah-masalah pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia dan sistem pengajaran serta sukses menghadapi tantangan jaman yang semakin berkembang pesat. Adapun masalah-masalah dalam dunia pendidikan yang terjadi di Indonesia saat ini secara makro menurut Prof. Azyumardi Azra adalah (Azra, 2002, hal. xv-xvi) : Kesempatan mendapat pendidikan masih terbatas (limited capacity), kebijakan pendidikan nasional yang sangat sentralistik dan menekankan uniformitas (keseragaman), pendanaan pendidikan yang belum memadai, akuntabilitas yang berkaitan dengan pengembangan dan pemelilharaan sistem dan kualitas pendidikan yang masih timpang, profesionalisme guru dan tenaga kependidikan yang masih belum memadai, serta relevansi yang masih timpang dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Sedangkan tantangan jaman yang harus dihadapi adalah bagaimana untuk mampu berkompetisi secara sehat dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, terutama bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi. Perubahan tersebut berdampak nyata terhadap sistem pengajaran pada pelbagai lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini ditandai dengan pemanfaatan fasilitas internet dan berbagai media audio-visual dalam proses belajar-mengajar di kelas secara formal. Fasilitas-fasilitas tersebut menjanjikan suatu kemudahan dan kenyamanan bagi para praktisi pendidikan (guru dan siswa) dalam mencari referensi materi pembelajaran serta melakukan update informasi mengenai gejala-gejala alam yang terjadi, perkembangan ilmu pengetahuan dan riset-riset dalam bidang pendidikan secara global. Tanggung jawab sosial di bidang pendidikan dalam konteks di atas bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga pendidikan sekuler semata, namun juga merupakan bagian tanggung jawab sosial dan moral bagi lembaga pendidikan Kristen di Indonesia. Lembaga Pendidikan Kristen (LPK), dalam hal ini sekolah-sekolah Kristen yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, memandang bahwa keseluruhan tujuan dari pendidikan Kristiani adalah untuk membantu dan membimbing para siswa menjadi murid Kristus yang bertanggung jawab dan hidup dalam kebenaran (Brummelen, 2006, hal. 19). Prinsip kebenaran Allah nyata dalam karya ciptaan-Nya, termasuk para siswa sebagai manusia yang berharga dan mulia di mata-Nya (Kejadian 1:28, Yesaya 43:4). Manusia dapat mengenal kebenaran tersebut melalui firman Allah (2 Timotius 3:16, Yohanes 1:1), karya keselamatan Allah melalui Yesus Kristus (Yohanes 3:16, Filipi 2:8-11), kelahiran baru (II Korintus 5:17, Kolose 3:10), serta hidup dipenuhi dan dipimpin oleh Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran (Galatia 5:25, Yohanes 14:16-17). Kebenaran-kebenaran tersebut akan berjalan seiring dengan kedewasaan rohani dan pertumbuhan iman Kristen dalam diri orang percaya, khususnya berkaitan dengan pengembangan pribadi dan kualitas pengajaran para guru-guru Kristen dalam mentransfer pengetahuan (knowledge transfer), membangun karakter (character building), dan membimbing para siswa untuk senantiasa hidup sebagai anak-anak terang (Efesus 5:8c), serta secara terus-menerus bertumbuh secara rohani menjadi serupa seperti Kristus (live as a light children and growth to be Christ like). Menjadikan mereka sebagai generasi masa depan yang takut akan Tuhan dan hidup dalam kebenaran yang sejati sehingga dapat menjadi berkat bagi orang lain dimana mereka menjalankan seluruh aktifitas kehidupan sehari-hari (Filipi 2:15). Menyimak konsep pembelajaran di atas mengenai tanggung jawab sosial dan moral untuk membangun sebuah wacana pengembangan pribadi sumber daya manusia bagi guru-guru Kristen dan peningkatan kualitas pengajaran di sekolah-sekolah Kristen, maka penting sekali bagi seorang guru untuk memahami pribadi dan karya Roh Kudus dalam komunitas mereka sehari-hari. Dengan demikian guru-guru Kristen tersebut dapat mengajarkan konsep-konsep kebenaran yang sejati berlandaskan firman Allah (words of God’s) kepada para siswanya dengan hikmat dan pimpinan Roh Kudus. Tugas utama seorang guru dalam konteks pendidikan Kristen adalah membantu para siswa untuk belajar mengenal Allah di dalam Yesus Kristus dan melalui firman-Nya tersebut, mereka boleh bertumbuh dan menjadi serupa dengan Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan memanggil guru Kristen untuk menuntun siswa-siswanya dalam pengetahuan dan kepekaan yang kemudian memimpin mereka untuk melayani Tuhan dan sesama (Brummelen, 2004, hal. 44). Ini berarti seorang guru Kristen tidak hanya membantu murid mengetahui berbagai pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan hidup (creative living) semata, namun juga bertanggung jawab secara moral untuk mengenalkan kebenaran Allah dalam diri siswa. Kebenaran Allah inilah yang mendasari proses pendidikan dan pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Seorang guru Kristen yang baik adalah lebih dari sekedar menyampaikan informasi kepada siswanya, namun terus mendorong agar mereka secara dinamis bertumbuh dalam komunitas 1 FIP-UPH Lecturer, Tangerang 1 Make your life better with Jesus everyday! © Copyright Registred _ http://www.imanuelaw.blogspot.com
  • 2. kebenaran (Palmer, 1998, p. 115). Sehingga para siswa dapat mengaplikasikan konsep kebenaran tersebut untuk melayani Tuhan dan mengasihi orang lain dalam kehidupan nyata. Untuk mewujudkan tujuan pengajaran dalam konteks pendidikan Kristen di atas, dibutuhkan guru-guru Kristen yang sungguh-sungguh mengenal Allah secara pribadi dalam rupa Kristus yang telah bangkit dari antara orang mati (Filipi 3:10-11), lahir baru (II Korintus 5:17, Kolose 3:5-10), memiliki prinsip bahwa segala kebenaran adalah kebenaran Allah (all truth is God’s truth), memiliki panggilan sebagai seorang guru dan menyadari bahwa panggilan tersebut merupakan karunia Roh Kudus (Efesus 4:11-12, I Korintus 12:28c, Roma 12:7b) dan senantiasa merendahkan diri serta berdoa meminta Roh Kudus memerintah hidup mereka dalam membuat keputusan sehari-hari pada saat mengajar (Brummelen, 2004, hal. 53). Sebagai pribadi yang terus diperbaharui oleh Roh Kudus, guru Kristen hendaknya mengasihi, senantiasa mendoakan, dan membawa para siswanya untuk berjumpa secara pribadi dengan Allah dalam hidup mereka sehari-hari. Karena menjalankan peran sebagai guru Kristen, maka kita harus memiliki semangat untuk terus mendoakan, bekerja, berkorban untuk para siswa dan mengusahakan pengajaran Kristen yang terbaik bagi mereka (Berkhof, 2004, hal. 59). Dalam era globalisasi ini, di samping pengembangan pribadi secara rohani yang harus dimiliki sesuai dengan kriteria di atas, guru-guru Kristen pun dituntut memiliki etos kerja yang senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga mengijinkan dirinya digunakan Allah sebagai saluran kuasa, hikmat dan kasih agar mampu membedakan kebenaran dengan pengajaran-pengajaran palsu yang bersifat sekuler di jaman post modern ini. Guru-guru Kristen hendaknya menyadari bahwa dirinya adalah anggota dari tubuh Kristus di seluruh dunia, sehingga mereka senantiasa belajar dari orang lain dan bekerjasama dengan mereka dalam rangka pengembangan karakter pribadi dan peningkatan kualitas pengajarannya. Guru-guru Kristen tidak hanya mengajarkan seluruh disiplin ilmu pengetahuan yang ada di dunia, namun hendaknya mengajarkan segala sesuatu yang bersumber dari kebenaran firman Allah yang telah diintegrasikan dengan keseluruhan ilmu pengetahuan tersebut. Pengajaran dasar yang penting ditekankan kepada siswa adalah doktrin yang benar tentang penciptaan, asal dan tujuan hidup manusia, keberdosaan manusia, tindakan Allah menyelamatkan manusia melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, serta panggilan untuk hidup beriman di dalam Yesus Kristus, sehingga mereka dapat bertumbuh dan menjadi murid Kristus yang sejati. Pengajaran yang melandaskan pada konsep humanisme sekuler dan materialisme harus dipangkas oleh para guru Kristen, karena hal ini bertentangan dan tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah. Guru-guru Kristen hendaknya teliti dan meresponi secara bijak ketika mempelajari seluruh disiplin ilmu pengetahuan yang “dikemas” dengan filsafat dunia dan bertentangan dengan firman Allah. Oleh sebab itu penting sekali peranan Roh Kudus sebagai Roh Hikmat untuk membantu guru-guru Kristen membedakan antara kebenaran sejati dan kebenaran yang hanya bersifat humanisme belaka (Kolose 2:8-10). Dengan demikian, pengajaran yang disampaikan oleh guru-guru Kristen tersebut tidak akan membawa para siswanya ke dalam hal-hal yang bersifat negatif pasca pengajaran, tetapi memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan spiritual, karakter, intelegensi dan perilaku mereka, agar mampu berkompetisi secara sehat dalam menghadapi tantangan zaman di era globalisasi. DAFTAR REFERENSI Azra, Azyumardi. (2002). Paradigma baru pendidikan nasional: Rekonstruksi dan demokratisasi. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Brummelen, H. (2006). Berjalan dengan Tuhan di dalam kelas [Walking with God in the classroom-Christian approaches to learning and teaching]. Tangerang: Universitas Pelita Harapan Press. (Original work published 1992) Berkhof, Louis. (2004). Dasar pendidikan Kristen [Foundations of Christian Education). Suarabaya: Penerbit Momentum. (Original work published 1990) Palmer, Edwin, H. (2005). The Holy Spirit His persons and ministry. New Jersey: P&R Publishing Company. Palmer, Parker, J. (1998). The courage to teach. United States of America: Jossey-Bass. 2 Make your life better with Jesus everyday! © Copyright Registred _ http://www.imanuelaw.blogspot.com