SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2012
TENTANG
TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang: a. bahwa pemberian pelayanan kepada masyarakat merupakan
kewajiban bagi penyelenggara negara sebagaimana diamanatkan
dalam peraturan perundang-undangan, yang pelaksanaannya
diawasi oleh masyarakat dalam rangka mewujudkan akuntabilitas
publik, menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta
bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
b. bahwa hak untuk mendapatkan pelayanan merupakan harapan
bagi setiap warga masyarakat atas permasalahan yang
disampaikan pada penyelenggara negara guna mendapatkan
penyelesaian secara tuntas;
c. bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan bagian
dari penyelenggara negara berkewajiban untuk memberikan
pelayanan atas keluhan dan pengaduan masyarakat guna
mendapatkan penyelesaian dan kepastian hukum;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan
Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4186);
3. Peraturan …..
HSL FINAL SEPT 11
2
3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3866);
4. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TENTANG TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN
MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri
adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri.
2. Pengaduan masyarakat yang selanjutnya disingkat Dumas adalah pengaduan
dari masyarakat, Instansi Pemerintah atau pihak lain secara lisan atau tertulis
mengandung informasi, keluhan, ketidakpuasan atau adanya penyimpangan
atas kinerja Polri yang memerlukan penanganan dan penyelesaian lebih lanjut.
3. Penanganan pengaduan masyarakat adalah kegiatan penanganan keluhan/
pengaduan melalui proses penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran,
konfirmasi, klarifikasi, penelitian, pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan
pengarsipan.
4. Pengawasan Fungsional yang selanjutnya disingkat Wasnal adalah
pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawas secara fungsional baik
intern maupun ekstern Polri, yang dilaksanakan terhadap pelaksanaan tugas
Polri, dalam memberikan perlindungan, pelayanan dan pengayoman
masyarakat serta penegakan hukum agar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Pengawasan .....
www.abdillahrifai.com
3
5. Pengawasan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Wasmas adalah
pengawasan yang dilakukan oleh warga masyarakat yang disampaikan secara
lisan atau tertulis kepada Polri berupa sumbangan pikiran, saran, gagasan atau
keluhan/pengaduan masyarakat yang bersifat membangun.
6. Dumas berkadar pengawasan adalah pengaduan dari masyarakat, instansi
pemerintah, atau pihak lain yang isinya mengandung informasi, keluhan atau
adanya indikasi terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang oleh
Pegawai Negeri pada Polri, yang dapat mengakibatkan kerugian masyarakat,
Polri, atau negara.
7. Dumas tidak berkadar pengawasan adalah pengaduan dari masyarakat,
instansi pemerintah atau pihak lain yang isinya mengandung informasi berupa
saran, sumbangan pemikiran, kritik yang konstruktif yang bermanfaat bagi
peningkatan kinerja dan pelayanan Polri kepada masyarakat.
8. Penyaluran adalah suatu kegiatan instansi penerima Dumas untuk meneruskan
pengaduan kepada instansi yang berwenang untuk dilakukan penanganan lebih
lanjut, sesuai fungsi dan kewenangannya.
9. Tindak lanjut adalah suatu kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh pimpinan
instansi yang berwenang atas rekomendasi atau saran aparat pengawasan
berdasarkan hasil penelitian atau pemeriksaan permasalahan yang diadukan
oleh masyarakat.
Pasal 2
Tujuan Peraturan Kapolri ini:
a. terselenggaranya pelayanan Dumas yang baik oleh Polri dalam upaya
meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat;
b. terselenggaranya pengawasan dan pengendalian yang akuntabel dalam
penanganan serta penuntasan Dumas; dan
c. terselesaikannya Dumas secara cepat, tepat, tuntas dan dapat dipertanggung
jawabkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 3
Prinsip-prinsip dalam peraturan ini, meliputi:
a. kepastian hukum, yaitu penanganan Dumas dilaksanakan sesuai prosedur dan
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis;
b. transparan, yaitu penanganan Dumas dilakukan berdasarkan mekanisme
secara jelas dan terbuka, agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan
dan tindak lanjutnya;
c. visibel, yaitu informasi tindak lanjut penanganan Dumas disampaikan secara
jelas, akurat, dan nyata berdasarkan fakta dan data yang ditemukan;
d. accessible .....
www.abdillahrifai.com
4
d. accessible, yaitu tempat penanganan Dumas mudah didatangi, dijangkau, dan
dihubungi oleh masyarakat atau pengadu;
e. koordinasi, yaitu hubungan atau kerja sama dalam penanganan Dumas oleh
antar pejabat yang berwenang dan terkait, berdasarkan mekanisme, tata kerja
dan prosedur secara sinergi;
f. efektif dan efesien, yaitu penanganan Dumas dilaksanakan tepat sasaran, tepat
guna, dan tepat manfaat dengan mempertimbangkan tenaga, waktu dan biaya;
g. akuntabel, yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan, baik proses maupun
tindak lanjutnya;
h. objektif, yaitu berdasarkan fakta atau bukti tanpa dipengaruhi prasangka,
interpretasi, kepentingan pribadi, golongan atau kepentingan pihak tertentu; dan
i. proporsional, yaitu mengutamakan kepentingan pelaksanaan tugas dan
kewenangan dengan tetap memperhatikan adanya kepentingan yang sah
lainnya secara seimbang.
BAB II
JENIS DAN PENATAUSAHAAN PENGADUAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Jenis Pengaduan
Pasal 4
(1) Dumas dapat disampaikan secara langsung atau tidak langsung.
(2) Dumas secara langsung, merupakan pengaduan yang disampaikan oleh
pengadu secara langsung melalui:
a. Sentra Pelayanan Dumas; dan
b. setiap Pegawai Negeri pada Polri.
(3) Dumas secara tidak langsung, merupakan pengaduan yang disampaikan oleh
pengadu melalui:
a. surat;
b. Tromol Pos 7777 atau kotak pos Dumas Mabes Polri atau pada masing-
masing kesatuan kewilayahan;
c. website dan e-mail Polri;
d. telepon, faksimili, atau SMS;
e. media massa dan jejaring sosial;
f. surat Dumas melalui Instansi Pemerintah:
1. Presiden RI melalui Sekretariat Negara (Setneg) atau Staf Khusus
Pengelola Dumas;
2. DPR- RI .....
www.abdillahrifai.com
5
2. DPR-RI atau DPRD;
3. kementerian/lembaga;
4. badan/komisi;
5. pemerintah daerah;
6. instansi penegak hukum; dan
7. instansi pengawas intern pemerintahan lainnya;
g. surat Dumas melalui lembaga kemasyarakatan:
1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM); dan
2. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) atau Advokat;
h. surat Dumas melalui Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Tomas),
Tokoh Adat (Todat), atau Tokoh Pemuda (Toda).
Pasal 5
Dumas secara langsung atau tidak langsung dapat disampaikan oleh instansi,
masyarakat, atau anggota Polri, atas:
a. komplain atau ketidakpuasan terhadap pelayanan anggota Polri dalam
pelaksanaan tugas;
b. penyimpangan perilaku anggota Polri terkait dengan pelanggaran disiplin, kode
etik, dan tindak pidana;
c. saran, sumbangan pemikiran, kritik yang konstruktif yang bermanfaat bagi
peningkatan kinerja dan pelayanan Polri;
d. permintaan klarifikasi atau kejelasan atas penanganan perkara yang ditangani
Polri atau tindakan kepolisian; dan
e. komplain atau ketidakpuasan atas keputusan hukuman yang bersifat
administratif bagi pegawai negeri pada Polri.
Bagian Kedua
Penatausahaan
Paragraf 1
Penerimaan dan Pencatatan
Pasal 6
(1) Penerimaan dan pencatatan Dumas secara langsung sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2), dilaksanakan oleh Sentra Pelayanan Dumas di
lingkungan Polri dari tingkat Polsek sampai dengan Mabes Polri, dan setiap
anggota Polri yang menerima pengaduan.
(2) Setiap …..
www.abdillahrifai.com
6
(2) Setiap anggota Polri yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) wajib segera meneruskan pada pejabat Polri yang bertugas di Sentra
Pelayanan Dumas, untuk dilakukan pencatatan.
(3) Penerimaan dan pencatatan Dumas secara tidak langsung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) diselenggarakan oleh:
a. Bagdumas Itwasum Polri, Rowasidik Bareskrim Polri, dan Bagyanduan
Divpropam Polri, pada tingkat Mabes Polri;
b. Subbagdumas Itwasda, Bagwassidik Ditreskrim, dan Subbidyanduan
Bidpropam, pada tingkat Polda;
c. Satreskrim, Siwas, dan Sipropam, pada Tingkat Polres; dan
d. Kapolsek, pada tingkat Polsek.
Paragraf 2
Penelaahan
Pasal 7
(1) Dumas yang telah dicatat, ditelaah dan dikelompokkan berdasarkan jenis
penyimpangan dengan kode masalah sebagai berikut:
a. kode 01 Penyalahgunaan wewenang;
b. kode 02 Pelayanan masyarakat;
c. kode 03 Korupsi atau pungutan liar (Pungli);
d. kode 04 Kepegawaian atau ketenagakerjaan;
e. kode 05 Pertanahan atau perumahan;
f. kode 06 Hukum atau peradilan dan HAM;
g. kode 07 Kewaspadaan Nasional;
h. kode 08 Tatalaksana atau regulasi;
i. kode 09 Lingkungan Hidup (LH); dan
j. kode 10 Umum.
(2) Hasil pengelompokan Dumas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan pengklasifikasian sebagai berikut:
a. Dumas berkadar pengawasan, yaitu:
1. Dumas logis dan memadai dengan identitas pelapor jelas dan
didukung bukti awal;
2. Dumas logis dan memadai dengan didukung bukti awal, walaupun
identitas pelapor tidak jelas;
3. Dumas …..
www.abdillahrifai.com
7
3. Dumas kurang memadai namun identitas pelapor jelas; dan
4. Dumas yang sama dan sedang atau telah dilakukan pemeriksaan.
b. Dumas tidak berkadar pengawasan, yaitu:
1. Dumas berupa saran, sumbangan pemikiran, kritik yang
konstruktif yang bermanfaat bagi peningkatan kinerja dan
pelayanan Polri kepada masyarakat; dan
2. Dumas tidak logis berupa keinginan pelapor secara normatif tidak
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Paragraf 3
Pengarsipan
Pasal 8
Pengarsipan Dumas dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan Polri,
berdasarkan:
a. jenis penyimpangan dan kode masalah;
b. klasifikasi hasil penelaahan;
c. Satker terlapor; dan
d. urutan tanggal, bulan dan tahun diterimanya pengaduan.
Pasal 9
Pengarsipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilaksanakan oleh setiap Satker
dan Sentra Pelayanan Dumas yang menerima Dumas secara langsung dan tidak
langsung.
BAB III
TATA CARA PENANGANAN, KOORDINASI DAN PENYELESAIAN
Bagian Kesatu
Tata Cara Penanganan
Pasal 10
Penanganan Dumas secara langsung, ditindaklanjuti oleh personel yang menerima
pengaduan dan wajib diteruskan kepada pimpinan dan/atau Sentra Pelayanan Dumas
untuk diproses lebih lanjut.
Pasal 11 …..
www.abdillahrifai.com
8
Pasal 11
Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Mabes Polri,
ditindaklanjuti oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai
berikut:
a. Itwasum Polri menindaklanjuti Dumas yang diterima, dengan melakukan:
1. pencatatan, penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas;
2. meneruskan atau menyalurkan disertai arahan kepada:
a) Kadivpropam Polri, berkaitan dengan penyimpangan, pelanggaran
disiplin, pelanggaran Kode Etik Profesi Polri, dan/atau
penyalahgunaan wewenang;
b) Kabareskrim Polri berkaitan dengan pelayanan proses penyidikan
tindak pidana yang ditangani oleh penyidik Bareskrim Polri;
c) Kasatker di lingkungan Mabes Polri berkaitan dengan pelayanan
Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan
d) Kapolda berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di wilayah
hukumnya;
3. pengawasan dan pengendalian, analisis dan evaluasi penanganan tindak
lanjut Dumas;
4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu atas pengaduan
yang diterima oleh Itwasum Polri;
5. menghimpun laporan atau tanggapan Dumas di lingkungan Polri; dan
6. membuat laporan kepada Kapolri dan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menneg PAN dan RB).
b. Bareskrim Polri:
1. Dumas yang diterima Bareskrim Polri ditindaklanjuti dengan pencatatan
dan diteruskan kepada Karowassidik Bareskrim Polri untuk dilakukan
penelaahan, pengkajian, gelar perkara, supervisi, dan arahan atas materi
Dumas;
2. Dumas yang diterima dari Itwasum Polri dan Divpropam Polri
ditindaklanjuti dengan penelaahan, pengkajian, proses penyidikan atau
penghentian penyidikan;
3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan
kepada:
a) Divpropam Polri, berkaitan dengan permasalahan pelanggaran
disiplin atau kode etik profesi Polri;
b) Kasatker di lingkungan Mabes Polri berkaitan dengan pelayanan
Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan
c) Kapolda .....
www.abdillahrifai.com
9
c) Kapolda berkaitan dengan perkara pidana berdasarkan bobot
permasalahannya;
4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan
5. melaporkan kepada Irwasum Polri atas tindak lanjut penanganan Dumas;
c. Divpropam Polri:
1. Dumas yang diterima Divpropam Polri ditindaklanjuti dengan pencatatan,
penelaahan, pengkajian dan penyelidikan oleh Paminal;
2. melakukan audit investigasi, pemeriksaan, serta penegakan pelanggaran
disiplin atau kode etik profesi Polri;
3. Dumas yang diterima dari Itwasum Polri atau Bareskrim Polri terkait
pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri, ditindaklanjuti dan
diproses sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Dumas yang diterima dan bukan merupakan kewenangannya,
dilimpahkan kepada:
a) Kabareskrim Polri berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana;
b) Kasatker di lingkungan Mabes Polri berkaitan dengan pelayanan
Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan
c) Kapolda, sesuai dengan wilayah hukumnya;
5. Dumas yang diterima dengan bobot permasalahan bersifat ringan,
penanganannya dapat dilimpahkan kepada Kapolda;
6. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan
7. melaporkan kepada Irwasum Polri atas tindak lanjut penanganan Dumas.
Pasal 12
Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Polda, ditindaklanjuti
oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Itwasda menindaklanjuti Dumas yang diterima, dengan melakukan:
1. pencatatan, penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas;
2. meneruskan atau menyalurkan disertai arahan kepada:
a) Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Polda berkaitan dengan
pemasalahan tindak pidana;
b) Kabidpropam berkaitan dengan permasalahan pelanggaran
disiplin atau KEPP;
c) Kasatker di lingkungan Polda berkaitan dengan permasalahan
pelayanan Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya;
3. pengawasan ......
www.abdillahrifai.com
10
3. pengawasan dan pengendalian, analisis dan evaluasi penanganan tindak
lanjut Dumas;
4. menghimpun laporan atau tanggapan Dumas;
5. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu atas pengaduan
yang diterima oleh Itwasda; dan
6. membuat laporan kepada Kapolda dan Irwasum Polri.
b. Ditreskrim Polda:
1. Dumas yang diterima Ditreskrim Polda ditindaklanjuti dengan pencatatan,
penelaahan, pengkajian dan penyelenggaraan gelar perkara atas materi
Dumas;
2. Dumas yang diterima dari Mabes Polri, Itwasda atau Bidpropam
ditindaklanjuti dengan penelaahan, pengkajian, proses penyidikan atau
penghentian penyidikan;
3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan
kepada:
a) Bidpropam Polda, berkaitan dengan permasalahan pelanggaran
disiplin atau Kode Etik Profesi Polri;
b) Kasatker di lingkungan Polda berkaitan dengan pelayanan Polri
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan
c) Kapolres berkaitan dengan perkara pidana berdasarkan bobot
permasalahannya.
4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan
5. melaporkan kepada Kapolda dan Irwasda atas tindaklanjut penanganan
Dumas;
c. Bidpropam Polda:
1. Dumas yang diterima Bidpropam ditindaklanjuti dengan pencatatan,
penelaahan, pengkajian dan penyelidikan oleh Paminal;
2. melakukan audit investigasi, pemeriksaan, serta penegakan pelanggaran
disiplin atau kode etik profesi Polri;
3. Dumas yang diterima dari Mabes Polri, Itwasda atau Ditreskrim terkait
pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri, ditindaklanjuti dan
diproses sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan
kepada:
a) Ditreskrim Polda berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana;
b) Kasatker .....
www.abdillahrifai.com
11
b) Kasatker di lingkungan Polda berkaitan dengan pelayanan Polri
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan
c) Kapolres, sesuai dengan wilayah hukumnya.
5. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan
6. melaporkan kepada Kapolda dan Irwasda atas tindaklanjut penanganan
Dumas.
Pasal 13
Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Polres, ditindaklanjuti
oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Kapolres yang menerima Dumas langsung atau menerima pelimpahan dari
Polda menindaklanjuti dengan:
1. penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas;
2. meneruskan kepada Kasatreskrim atau Kasipropam sesuai
permasalahannya disertai arahan/perintah penanganannya;
3. pengawasan dan pengendalian, analisis dan evaluasi penanganan tindak
lanjut Dumas;
4. melaporkan kepada Kapolda dan Irwasda atas tindak lanjut penanganan
Dumas.
b. Satuan Reskrim:
1. Dumas yang diterima melalui Kapolres atau diterima langsung oleh
Satuan Reskrim ditindaklanjuti dengan pencatatan, penelaahan,
pengkajian dan penyelenggaraan gelar perkara;
2. Dumas yang diterima dari Polda, Siwas atau Sipropam ditindaklanjuti
dengan proses penyidikan atau penghentian penyidikan; dan
3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan
kepada Sipropam, berkaitan dengan permasalahan pelanggaran disiplin
atau kode etik profesi Polri.
c. Sipropam:
1. Dumas yang diterima melalui Kapolres atau diterima langsung oleh
Sipropam ditindaklanjuti dengan penelitian, penyelidikan oleh Paminal,
audit investigasi, pemeriksaan, dan penegakan pelanggaran disiplin atau
KEPP;
2. Dumas yang diterima dari Polda, Siwas atau Satuan Reskrim,
ditindaklanjuti dan diproses sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan
kepada Kasat Reskrim berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana;
4. memberikan .....
www.abdillahrifai.com
12
4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan
5. melaporkan kepada Kapolres dan Siwas atas tindaklanjut penanganan
Dumas.
d. Siwas:
1. melakukan pencatatan, penelaahan, dan pengkajian Dumas yang
diterima dari Irwasda dan masyarakat;
2. meneruskan Dumas yang diterima kepada:
a) Kasatreskrim berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana; dan
b) Kasipropam berkaitan dengan permasalahan pelanggaran disiplin
atau KEPP;
3. melakukan monitoring atas tindak lanjut penanganan Dumas; dan
4. melaporkan kepada Kapolres atas tindak lanjut penanganan Dumas.
Pasal 14
Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Polsek, ditindaklanjuti
oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Kapolsek yang menerima Dumas langsung, menindaklanjuti dengan:
1. melakukan penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas;
2. meneruskan kepada Kanitreskrim atau Kanitprovos sesuai
permasalahannya disertai arahan/perintah penanganan;
3. melakukan monitoring atas tindak lanjut penanganan Dumas; dan
4. melaporkan kepada Kapolres dan Siwas atas tindak lanjut penanganan
Dumas.
b. Dumas yang tidak bisa diselesaikan di tingkat Polsek, Kapolsek wajib
menyerahkan penanganannya kepada Kapolres.
Bagian Kedua
Koordinasi
Pasal 15
(1) Kasiwas Polres bertanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh Dumas
yang diterima dan ditangani di lingkungan Polres dan Polsek.
(2) Kasiwas Polres melaporkan Dumas dan hasil penanganannya kepada
Kapolres.
(3) Kapolres melaporkan penanganan Dumas kepada Kapolda dan Irwasda.
Pasal 16 …..
www.abdillahrifai.com
13
Pasal 16
(1) Irwasda bertanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh Dumas yang
diterima dan ditangani di tingkat Polda dan Polres.
(2) Irwasda melaporkan Dumas dan hasil penanganannya kepada Kapolda.
(3) Kapolda melaporkan penanganan Dumas kepada Kapolri dan Irwasum Polri.
Pasal 17
(1) Kasatker di lingkungan Mabes Polri bertanggung jawab atas pelaksanaan
penanganan Dumas di Satker masing-masing dan melaporkan kepada Irwasum
Polri.
(2) Kabareskrim Polri dan Kadivpropam Polri menginventarisir, mengevaluasi,
mengkaji laporan Dumas dan hasil penanganan yang dilakukan di lingkungan
masing-masing, serta melaporkan kepada Irwasum Polri.
Pasal 18
(1) Irwasum Polri bertanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh Dumas yang
diterima dan ditangani di tingkat Mabes Polri.
(2) Irwasum Polri menginventarisir, mengevaluasi dan mengkaji laporan Dumas
dan hasil penanganan yang dilakukan oleh Polda dan Mabes Polri.
(3) Irwasum Polri melaporkan Dumas dan hasil penanganannya kepada Kapolri
dan Menneg PAN dan RB.
Pasal 19
Untuk kasus yang bersifat khusus, Polri dapat berkoordinasi dalam penanganan
Dumas dengan:
a. kementerian/lembaga/badan/komisi:
1. Polri dengan APIP dan/atau yang menangani Dumas pada
kementerian/lembaga/badan/komisi;
2. Polri dengan instansi penegak hukum.
b. masyarakat atau organisasi kemasyarakatan:
1. Polri dengan pengadu/pelapor;
2. Polri dengan organisasi kemasyarakatan.
Pasal 20 …..
www.abdillahrifai.com
14
Pasal 20
Dalam hal Dumas secara tidak langsung ditujukan kepada 2 (dua) pejabat Polri atau
lebih, untuk tertib administrasi, yang berkewajiban memberikan tanggapan atau
jawaban kepada pengadu:
a. Irwasum Polri, untuk pengaduan yang disampaikan kepada Kapolri dan pejabat
di lingkungan Mabes Polri dan/atau Polda; dan
b. Irwasda, untuk pengaduan yang disampaikan kepada Kapolda dan pejabat di
lingkungan Polda dan/atau Polres.
Bagian Ketiga
Penyelesaian
Pasal 21
(1) Penyelesaian Dumas secara langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (2), sebagai berikut:
a. diselesaikan oleh Satker/Satfung atau Polda/Polres yang menerima
Dumas secara langsung dari pengadu/pelapor;
b. diselesaikan oleh Satker/Satfung atau Polda/Polres yang menerima
limpahan penanganan Dumas;
c. Dumas yang tidak bisa diselesaikan, dilaporkan kepada:
1. Irwasum Polri, pada tingkat Mabes Polri; dan
2. Irwasda, pada tingkat Polda/Polres dan diteruskan kepada
Irwasum Polri.
(2) Penyelesaian Dumas secara tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (3), sebagai berikut:
a. diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. terhadap pengadu/pelapor, diberikan informasi perkembangan
penanganannya;
c. terhadap terlapor:
1. hasil pemeriksaan tidak terbukti kebenarannya, pimpinan atau
pejabat yang diberi wewenang segera mengembalikan nama baik
terlapor; dan
2. hasil pemeriksaan mengandung kebenaran, pimpinan atau
pejabat yang diberi wewenang segera mengambil tindakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
d. terhadap hasil pemeriksaan:
1. yang tidak terbukti, segera dihentikan pemeriksaannya dan
diberitahukan kepada pengadu/pelapor;
2. pengadu .....
www.abdillahrifai.com
15
2. pengadu/pelapor yang merasa tidak puas atas hasil pemeriksaan,
dapat menyampaikan Dumas kembali disertai bukti baru; dan
3. yang bukan kewenangan Polri, dilimpahkan kepada instansi yang
berwenang.
Pasal 22
(1) Waktu pemberian tanggapan dan penyelesaian pengaduan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, sebagai berikut:
a. paling lambat dalam waktu 20 (dua puluh) hari sejak diterimanya
pengaduan/laporan wajib memberikan tanggapan/jawaban kepada
pengadu/pelapor; dan
b. paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak diterimanya pengaduan/
laporan wajib menyelesaikan permasalahan yang diadukan/dilaporkan.
(2) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi,
pejabat penerima pengaduan wajib membuat laporan tertulis disertai alasan
yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan kepada atasan langsung untuk
diteruskan kepada Irwasum Polri.
Pasal 23
(1) Status penyelesaian penanganan Dumas, dikategorikan sebagai berikut:
a. status dalam proses (P);
b. status selesai benar (SB); dan
c. status selesai tidak benar (STB).
(2) Status dalam proses (P) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yaitu
Dumas yang masih dalam proses penanganan.
(3) Status selesai benar (SB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, yaitu
Dumas telah selesai ditangani secara tuntas:
a. terhadap perkara pelanggaran kode etik profesi Polri atau disiplin, telah
mendapatkan rekomendasi putusan sidang komisi kode etik profesi Polri
dan putusan sidang disiplin;
b. terhadap perkara pidana, telah dikirimkan ke jaksa penuntut umum dan
telah dinyatakan lengkap (P-21) atau diterbitkannya surat perintah
penghentian penyidikan (SP3); dan
c. dilimpahkan ke instansi lain karena bukan wewenang Polri.
(4) Status .....
www.abdillahrifai.com
16
(4) Status selesai Tidak Benar (STB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
yaitu penanganan Dumas secara tuntas, namun laporan pengaduan tidak
terbukti kebenarannya karena tidak didukung alat bukti yang cukup.
BAB IV
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
PENANGANAN DUMAS
Pasal 24
Pengawasan dan pengendalian penanganan Dumas dilaksanakan oleh:
a. Itwasum Polri, untuk lingkungan Polri;
b. Biro Pengawasan Penyidikan (Rowassidik) Bareskrim Polri, untuk lingkungan
Bareskrim Polri;
c. Bagian Pelayanan Pengaduan (Bagyanduan) Divpropam Polri, untuk
lingkungan Divpropam Polri;
d. Itwasda, untuk lingkungan Polda, Polres, dan Polsek;
e. Bagwassidik Polda, untuk lingkungan Ditreskrim Polda;
f. Bidpropam Polda, untuk lingkungan Bidpropam Polda; dan
g. Siwas, untuk lingkungan Polres dan Polsek.
Pasal 25
Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dilaksanakan
melalui kegiatan:
a. pemantauan atau monitoring tindak lanjut penanganan Dumas;
b. supervisi ke satuan yang menangani Dumas;
c. meminta laporan hasil penanganan Dumas kepada Satker/Satfung atau
Polda/Polres yang menangani Dumas; dan
d. evaluasi data Dumas dan hasil penanganannya.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, maka Surat Keputusan Kapolri No. Pol. :
Skep/723/IX/2004 tanggal 21 September 2004 tentang Pedoman Administrasi
Penanganan Pengaduan Masyarakat, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 27 …..
www.abdillahrifai.com
17
Pasal 27
Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Kapolri ini diundangkan dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 2012
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Drs. TIMUR PRADOPO
JENDERAL POLISI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2012
MENTERI HUKUM DAN HAM
REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
Paraf:
1. Irwasum Polri : ……
2. Kadivkum Polri : ……
3. Kasetum Polri : ……
4. Wakapolri : …….
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR
www.abdillahrifai.com

More Related Content

What's hot

Jawaban 3.d.b laporan hasil monev dumas
Jawaban 3.d.b laporan hasil monev dumasJawaban 3.d.b laporan hasil monev dumas
Jawaban 3.d.b laporan hasil monev dumasImam Pirdaus
 
Lap sun renja t.a. 2018 revisi
Lap sun  renja t.a. 2018 revisiLap sun  renja t.a. 2018 revisi
Lap sun renja t.a. 2018 revisiImam Pirdaus
 
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaJawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaImam Pirdaus
 
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Imam Pirdaus
 
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabarLaporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabarAli Sahbana Siregar
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...BADAR_HAMID
 
SOP 110 (1).pdf
SOP 110 (1).pdfSOP 110 (1).pdf
SOP 110 (1).pdfsuhatril1
 
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela NegaraWawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela NegaraAlfonsus Liguori
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoIr. Zakaria, M.M
 
Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020TV Desa
 
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaPenegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaNovita Pratiwi
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorArdi Susanto
 
Modul teknik komunikasi efektif polisi
Modul teknik komunikasi efektif polisiModul teknik komunikasi efektif polisi
Modul teknik komunikasi efektif polisiNaneth A. Ekopriyono
 
Keterbukaan Informasi Publik - Desa
Keterbukaan Informasi Publik - DesaKeterbukaan Informasi Publik - Desa
Keterbukaan Informasi Publik - DesaFormasi Org
 
UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023CIkumparan
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKWoro Handayani
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxbertobodje
 
Modul format buku register
Modul format buku registerModul format buku register
Modul format buku registerDede Subhan
 

What's hot (20)

Jawaban 3.d.b laporan hasil monev dumas
Jawaban 3.d.b laporan hasil monev dumasJawaban 3.d.b laporan hasil monev dumas
Jawaban 3.d.b laporan hasil monev dumas
 
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak PidanaPerka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
Perka Polri No.14 Thn.2012 ttg Manajemen Penyidikan Tindak Pidana
 
Lap sun renja t.a. 2018 revisi
Lap sun  renja t.a. 2018 revisiLap sun  renja t.a. 2018 revisi
Lap sun renja t.a. 2018 revisi
 
satpolpp
satpolppsatpolpp
satpolpp
 
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokjaJawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
Jawaban 1.b mekanisme dan persyaratan tim pokja
 
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
Jawaban 2.c laporan hasil sosialisasi zi 2018 1
 
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabarLaporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
Laporan bulanan jan 2012 dit binmas polda jabar
 
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
PARTISIPASI PEMILU SEBAGAI PERAN MASYARAKAT DALAM TATA KELOLA PEMERINTAHAN YA...
 
SOP 110 (1).pdf
SOP 110 (1).pdfSOP 110 (1).pdf
SOP 110 (1).pdf
 
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela NegaraWawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
Wawasan Kebangsaan dan Nilai Nilai Bela Negara
 
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfoMakalah jpt pratama 2018 kominfo
Makalah jpt pratama 2018 kominfo
 
Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020
 
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukadaPenegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
Penegakan hukum dalam pelaksanaan pemilukada
 
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan AdministratorDraft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
Draft Rancangan Aksi Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Administrator
 
Modul teknik komunikasi efektif polisi
Modul teknik komunikasi efektif polisiModul teknik komunikasi efektif polisi
Modul teknik komunikasi efektif polisi
 
Keterbukaan Informasi Publik - Desa
Keterbukaan Informasi Publik - DesaKeterbukaan Informasi Publik - Desa
Keterbukaan Informasi Publik - Desa
 
UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023UU Nomor 1 Tahun 2023
UU Nomor 1 Tahun 2023
 
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DKMANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
MANAJEMEN FUNGSI TEKNIS POLRI; AKBP DADANG DK
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
 
Modul format buku register
Modul format buku registerModul format buku register
Modul format buku register
 

Similar to Jawaban 3.a.a.1 peraturan dumas

Uu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsman
Uu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsmanUu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsman
Uu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsmanLegal Akses
 
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIPaparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIReformasi Polri
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikTri Widodo W. UTOMO
 
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdfSE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdfMetall46sped
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pIndonesia Anti Corruption Forum
 
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Immanuel Yosua
 
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan PublikUndang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan PublikImmanuel Yosua
 
UU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASN
UU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASNUU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASN
UU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASNKacung Abdullah
 
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...PengacaraBalikpapanY
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKSei Enim
 
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan PublikPerda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan PublikImmanuel Yosua
 
penerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikan
penerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikanpenerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikan
penerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikanDELA ASFARINA
 
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009Delia Qballz
 

Similar to Jawaban 3.a.a.1 peraturan dumas (20)

Uu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsman
Uu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsmanUu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsman
Uu tahun 2008 no. 37 tentang ombudsman
 
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RIPaparan RBP OMBUDSMAN RI
Paparan RBP OMBUDSMAN RI
 
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan PublikPenyelenggaraan Pelayanan Publik
Penyelenggaraan Pelayanan Publik
 
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdfSE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
SE 8 TH 2018 TTG RJ.pdf
 
Uu302002
Uu302002Uu302002
Uu302002
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
 
UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002 UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002
 
Uu 25 2009
Uu 25 2009Uu 25 2009
Uu 25 2009
 
ZONAINTEGRITAS
ZONAINTEGRITASZONAINTEGRITAS
ZONAINTEGRITAS
 
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
UU No. 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
 
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan PublikUndang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
 
Undang-Undang
Undang-UndangUndang-Undang
Undang-Undang
 
UU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASN
UU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASNUU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASN
UU Nomor 5 Tahun 2014 tetntang ASN
 
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPK
 
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan PublikPerda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
Perda Jatim No 11 Tahun 2005 Tentang Pelayanan Publik
 
penerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikan
penerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikanpenerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikan
penerapan asas praduga tak bersalah dalam proses penyidikan
 
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
264 lampiran pelayanan prima modul uu no.25 2009
 
RA nuni puji lestari
RA nuni puji lestariRA nuni puji lestari
RA nuni puji lestari
 
Uu5 2014 aparatursipilnegara
Uu5 2014 aparatursipilnegaraUu5 2014 aparatursipilnegara
Uu5 2014 aparatursipilnegara
 

More from Imam Pirdaus

Profile eagle one polres metro jakarta selatan
Profile eagle one polres metro jakarta selatanProfile eagle one polres metro jakarta selatan
Profile eagle one polres metro jakarta selatanImam Pirdaus
 
3 rkt tahun 2018 revisi
3  rkt tahun 2018 revisi3  rkt tahun 2018 revisi
3 rkt tahun 2018 revisiImam Pirdaus
 
2 renja 2018 revisi
2  renja    2018 revisi2  renja    2018 revisi
2 renja 2018 revisiImam Pirdaus
 
3 form perjanjian_18
3  form perjanjian_183  form perjanjian_18
3 form perjanjian_18Imam Pirdaus
 
3 iku 2015 2019 revisi
3  iku 2015 2019 revisi3  iku 2015 2019 revisi
3 iku 2015 2019 revisiImam Pirdaus
 
2 kep iku js 2015 2019
2  kep iku js 2015 20192  kep iku js 2015 2019
2 kep iku js 2015 2019Imam Pirdaus
 
Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018Imam Pirdaus
 
Pengukuran kinerja pebruari 2018
Pengukuran kinerja pebruari 2018Pengukuran kinerja pebruari 2018
Pengukuran kinerja pebruari 2018Imam Pirdaus
 
Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018Imam Pirdaus
 
2 srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar t.a. 2018
2  srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar  t.a. 20182  srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar  t.a. 2018
2 srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar t.a. 2018Imam Pirdaus
 
1 sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 2018
1  sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 20181  sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 2018
1 sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 2018Imam Pirdaus
 
Paparan capaian kinerja 2018
Paparan capaian kinerja 2018Paparan capaian kinerja 2018
Paparan capaian kinerja 2018Imam Pirdaus
 

More from Imam Pirdaus (20)

Profile eagle one polres metro jakarta selatan
Profile eagle one polres metro jakarta selatanProfile eagle one polres metro jakarta selatan
Profile eagle one polres metro jakarta selatan
 
1 kep revisi
1  kep   revisi1  kep   revisi
1 kep revisi
 
3 rkt tahun 2018 revisi
3  rkt tahun 2018 revisi3  rkt tahun 2018 revisi
3 rkt tahun 2018 revisi
 
2 renja 2018 revisi
2  renja    2018 revisi2  renja    2018 revisi
2 renja 2018 revisi
 
1 joedoel
1  joedoel1  joedoel
1 joedoel
 
3 form perjanjian_18
3  form perjanjian_183  form perjanjian_18
3 form perjanjian_18
 
2 perjanjian
2  perjanjian2  perjanjian
2 perjanjian
 
1 cover
1  cover1  cover
1 cover
 
3 iku 2015 2019 revisi
3  iku 2015 2019 revisi3  iku 2015 2019 revisi
3 iku 2015 2019 revisi
 
2 kep iku js 2015 2019
2  kep iku js 2015 20192  kep iku js 2015 2019
2 kep iku js 2015 2019
 
Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018Pengukuran kinerja januari 2018
Pengukuran kinerja januari 2018
 
Pengukuran kinerja pebruari 2018
Pengukuran kinerja pebruari 2018Pengukuran kinerja pebruari 2018
Pengukuran kinerja pebruari 2018
 
Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018Pengukuran kinerja maret 2018
Pengukuran kinerja maret 2018
 
3 ttd rapat
3  ttd rapat3  ttd rapat
3 ttd rapat
 
2 srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar t.a. 2018
2  srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar  t.a. 20182  srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar  t.a. 2018
2 srt und. rapat evaluasi cap kinerja dan evaluasi gar t.a. 2018
 
1 sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 2018
1  sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 20181  sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 2018
1 sprint sun evaluasi capaian kinerja dan evaluasi anggaran tw. 1 2018
 
Paparan capaian kinerja 2018
Paparan capaian kinerja 2018Paparan capaian kinerja 2018
Paparan capaian kinerja 2018
 
4 dokumentasi
4  dokumentasi4  dokumentasi
4 dokumentasi
 
2 undangan
2  undangan2  undangan
2 undangan
 
1 sprint
1  sprint1  sprint
1 sprint
 

Recently uploaded

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiSeta Wicaksana
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANdewihartinah
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024HelmyTransformasi
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxSintaDosi
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 

Recently uploaded (20)

Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan OrganisasiPerspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
Perspektif Psikologi dalam Perubahan Organisasi
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang PopulerMengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
Mengenal Rosa777: Situs Judi Online yang Populer
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Rumah 2 Pintu di Banda Aceh.pptx
 
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
PRESTIGE BUSINESS PRESENTATION BULAN APRIL 2024
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptxMemaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
Memaksimalkan Waktu untuk Mendapatkan Kampus Impian melalui SBMPTN (1).pptx
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 

Jawaban 3.a.a.1 peraturan dumas

  • 1. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemberian pelayanan kepada masyarakat merupakan kewajiban bagi penyelenggara negara sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yang pelaksanaannya diawasi oleh masyarakat dalam rangka mewujudkan akuntabilitas publik, menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme; b. bahwa hak untuk mendapatkan pelayanan merupakan harapan bagi setiap warga masyarakat atas permasalahan yang disampaikan pada penyelenggara negara guna mendapatkan penyelesaian secara tuntas; c. bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan bagian dari penyelenggara negara berkewajiban untuk memberikan pelayanan atas keluhan dan pengaduan masyarakat guna mendapatkan penyelesaian dan kepastian hukum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186); 3. Peraturan ….. HSL FINAL SEPT 11
  • 2. 2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3866); 4. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia; MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG TATA CARA PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. 2. Pengaduan masyarakat yang selanjutnya disingkat Dumas adalah pengaduan dari masyarakat, Instansi Pemerintah atau pihak lain secara lisan atau tertulis mengandung informasi, keluhan, ketidakpuasan atau adanya penyimpangan atas kinerja Polri yang memerlukan penanganan dan penyelesaian lebih lanjut. 3. Penanganan pengaduan masyarakat adalah kegiatan penanganan keluhan/ pengaduan melalui proses penerimaan, pencatatan, penelaahan, penyaluran, konfirmasi, klarifikasi, penelitian, pemeriksaan, pelaporan, tindak lanjut, dan pengarsipan. 4. Pengawasan Fungsional yang selanjutnya disingkat Wasnal adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawas secara fungsional baik intern maupun ekstern Polri, yang dilaksanakan terhadap pelaksanaan tugas Polri, dalam memberikan perlindungan, pelayanan dan pengayoman masyarakat serta penegakan hukum agar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 5. Pengawasan ..... www.abdillahrifai.com
  • 3. 3 5. Pengawasan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Wasmas adalah pengawasan yang dilakukan oleh warga masyarakat yang disampaikan secara lisan atau tertulis kepada Polri berupa sumbangan pikiran, saran, gagasan atau keluhan/pengaduan masyarakat yang bersifat membangun. 6. Dumas berkadar pengawasan adalah pengaduan dari masyarakat, instansi pemerintah, atau pihak lain yang isinya mengandung informasi, keluhan atau adanya indikasi terjadinya penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang oleh Pegawai Negeri pada Polri, yang dapat mengakibatkan kerugian masyarakat, Polri, atau negara. 7. Dumas tidak berkadar pengawasan adalah pengaduan dari masyarakat, instansi pemerintah atau pihak lain yang isinya mengandung informasi berupa saran, sumbangan pemikiran, kritik yang konstruktif yang bermanfaat bagi peningkatan kinerja dan pelayanan Polri kepada masyarakat. 8. Penyaluran adalah suatu kegiatan instansi penerima Dumas untuk meneruskan pengaduan kepada instansi yang berwenang untuk dilakukan penanganan lebih lanjut, sesuai fungsi dan kewenangannya. 9. Tindak lanjut adalah suatu kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh pimpinan instansi yang berwenang atas rekomendasi atau saran aparat pengawasan berdasarkan hasil penelitian atau pemeriksaan permasalahan yang diadukan oleh masyarakat. Pasal 2 Tujuan Peraturan Kapolri ini: a. terselenggaranya pelayanan Dumas yang baik oleh Polri dalam upaya meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat; b. terselenggaranya pengawasan dan pengendalian yang akuntabel dalam penanganan serta penuntasan Dumas; dan c. terselesaikannya Dumas secara cepat, tepat, tuntas dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 3 Prinsip-prinsip dalam peraturan ini, meliputi: a. kepastian hukum, yaitu penanganan Dumas dilaksanakan sesuai prosedur dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara yuridis; b. transparan, yaitu penanganan Dumas dilakukan berdasarkan mekanisme secara jelas dan terbuka, agar masyarakat dapat mengetahui perkembangan dan tindak lanjutnya; c. visibel, yaitu informasi tindak lanjut penanganan Dumas disampaikan secara jelas, akurat, dan nyata berdasarkan fakta dan data yang ditemukan; d. accessible ..... www.abdillahrifai.com
  • 4. 4 d. accessible, yaitu tempat penanganan Dumas mudah didatangi, dijangkau, dan dihubungi oleh masyarakat atau pengadu; e. koordinasi, yaitu hubungan atau kerja sama dalam penanganan Dumas oleh antar pejabat yang berwenang dan terkait, berdasarkan mekanisme, tata kerja dan prosedur secara sinergi; f. efektif dan efesien, yaitu penanganan Dumas dilaksanakan tepat sasaran, tepat guna, dan tepat manfaat dengan mempertimbangkan tenaga, waktu dan biaya; g. akuntabel, yaitu harus dapat dipertanggungjawabkan, baik proses maupun tindak lanjutnya; h. objektif, yaitu berdasarkan fakta atau bukti tanpa dipengaruhi prasangka, interpretasi, kepentingan pribadi, golongan atau kepentingan pihak tertentu; dan i. proporsional, yaitu mengutamakan kepentingan pelaksanaan tugas dan kewenangan dengan tetap memperhatikan adanya kepentingan yang sah lainnya secara seimbang. BAB II JENIS DAN PENATAUSAHAAN PENGADUAN MASYARAKAT Bagian Kesatu Jenis Pengaduan Pasal 4 (1) Dumas dapat disampaikan secara langsung atau tidak langsung. (2) Dumas secara langsung, merupakan pengaduan yang disampaikan oleh pengadu secara langsung melalui: a. Sentra Pelayanan Dumas; dan b. setiap Pegawai Negeri pada Polri. (3) Dumas secara tidak langsung, merupakan pengaduan yang disampaikan oleh pengadu melalui: a. surat; b. Tromol Pos 7777 atau kotak pos Dumas Mabes Polri atau pada masing- masing kesatuan kewilayahan; c. website dan e-mail Polri; d. telepon, faksimili, atau SMS; e. media massa dan jejaring sosial; f. surat Dumas melalui Instansi Pemerintah: 1. Presiden RI melalui Sekretariat Negara (Setneg) atau Staf Khusus Pengelola Dumas; 2. DPR- RI ..... www.abdillahrifai.com
  • 5. 5 2. DPR-RI atau DPRD; 3. kementerian/lembaga; 4. badan/komisi; 5. pemerintah daerah; 6. instansi penegak hukum; dan 7. instansi pengawas intern pemerintahan lainnya; g. surat Dumas melalui lembaga kemasyarakatan: 1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM); dan 2. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) atau Advokat; h. surat Dumas melalui Tokoh Agama (Toga), Tokoh Masyarakat (Tomas), Tokoh Adat (Todat), atau Tokoh Pemuda (Toda). Pasal 5 Dumas secara langsung atau tidak langsung dapat disampaikan oleh instansi, masyarakat, atau anggota Polri, atas: a. komplain atau ketidakpuasan terhadap pelayanan anggota Polri dalam pelaksanaan tugas; b. penyimpangan perilaku anggota Polri terkait dengan pelanggaran disiplin, kode etik, dan tindak pidana; c. saran, sumbangan pemikiran, kritik yang konstruktif yang bermanfaat bagi peningkatan kinerja dan pelayanan Polri; d. permintaan klarifikasi atau kejelasan atas penanganan perkara yang ditangani Polri atau tindakan kepolisian; dan e. komplain atau ketidakpuasan atas keputusan hukuman yang bersifat administratif bagi pegawai negeri pada Polri. Bagian Kedua Penatausahaan Paragraf 1 Penerimaan dan Pencatatan Pasal 6 (1) Penerimaan dan pencatatan Dumas secara langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), dilaksanakan oleh Sentra Pelayanan Dumas di lingkungan Polri dari tingkat Polsek sampai dengan Mabes Polri, dan setiap anggota Polri yang menerima pengaduan. (2) Setiap ….. www.abdillahrifai.com
  • 6. 6 (2) Setiap anggota Polri yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib segera meneruskan pada pejabat Polri yang bertugas di Sentra Pelayanan Dumas, untuk dilakukan pencatatan. (3) Penerimaan dan pencatatan Dumas secara tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) diselenggarakan oleh: a. Bagdumas Itwasum Polri, Rowasidik Bareskrim Polri, dan Bagyanduan Divpropam Polri, pada tingkat Mabes Polri; b. Subbagdumas Itwasda, Bagwassidik Ditreskrim, dan Subbidyanduan Bidpropam, pada tingkat Polda; c. Satreskrim, Siwas, dan Sipropam, pada Tingkat Polres; dan d. Kapolsek, pada tingkat Polsek. Paragraf 2 Penelaahan Pasal 7 (1) Dumas yang telah dicatat, ditelaah dan dikelompokkan berdasarkan jenis penyimpangan dengan kode masalah sebagai berikut: a. kode 01 Penyalahgunaan wewenang; b. kode 02 Pelayanan masyarakat; c. kode 03 Korupsi atau pungutan liar (Pungli); d. kode 04 Kepegawaian atau ketenagakerjaan; e. kode 05 Pertanahan atau perumahan; f. kode 06 Hukum atau peradilan dan HAM; g. kode 07 Kewaspadaan Nasional; h. kode 08 Tatalaksana atau regulasi; i. kode 09 Lingkungan Hidup (LH); dan j. kode 10 Umum. (2) Hasil pengelompokan Dumas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan pengklasifikasian sebagai berikut: a. Dumas berkadar pengawasan, yaitu: 1. Dumas logis dan memadai dengan identitas pelapor jelas dan didukung bukti awal; 2. Dumas logis dan memadai dengan didukung bukti awal, walaupun identitas pelapor tidak jelas; 3. Dumas ….. www.abdillahrifai.com
  • 7. 7 3. Dumas kurang memadai namun identitas pelapor jelas; dan 4. Dumas yang sama dan sedang atau telah dilakukan pemeriksaan. b. Dumas tidak berkadar pengawasan, yaitu: 1. Dumas berupa saran, sumbangan pemikiran, kritik yang konstruktif yang bermanfaat bagi peningkatan kinerja dan pelayanan Polri kepada masyarakat; dan 2. Dumas tidak logis berupa keinginan pelapor secara normatif tidak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Paragraf 3 Pengarsipan Pasal 8 Pengarsipan Dumas dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku di lingkungan Polri, berdasarkan: a. jenis penyimpangan dan kode masalah; b. klasifikasi hasil penelaahan; c. Satker terlapor; dan d. urutan tanggal, bulan dan tahun diterimanya pengaduan. Pasal 9 Pengarsipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dilaksanakan oleh setiap Satker dan Sentra Pelayanan Dumas yang menerima Dumas secara langsung dan tidak langsung. BAB III TATA CARA PENANGANAN, KOORDINASI DAN PENYELESAIAN Bagian Kesatu Tata Cara Penanganan Pasal 10 Penanganan Dumas secara langsung, ditindaklanjuti oleh personel yang menerima pengaduan dan wajib diteruskan kepada pimpinan dan/atau Sentra Pelayanan Dumas untuk diproses lebih lanjut. Pasal 11 ….. www.abdillahrifai.com
  • 8. 8 Pasal 11 Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Mabes Polri, ditindaklanjuti oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai berikut: a. Itwasum Polri menindaklanjuti Dumas yang diterima, dengan melakukan: 1. pencatatan, penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas; 2. meneruskan atau menyalurkan disertai arahan kepada: a) Kadivpropam Polri, berkaitan dengan penyimpangan, pelanggaran disiplin, pelanggaran Kode Etik Profesi Polri, dan/atau penyalahgunaan wewenang; b) Kabareskrim Polri berkaitan dengan pelayanan proses penyidikan tindak pidana yang ditangani oleh penyidik Bareskrim Polri; c) Kasatker di lingkungan Mabes Polri berkaitan dengan pelayanan Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan d) Kapolda berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di wilayah hukumnya; 3. pengawasan dan pengendalian, analisis dan evaluasi penanganan tindak lanjut Dumas; 4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu atas pengaduan yang diterima oleh Itwasum Polri; 5. menghimpun laporan atau tanggapan Dumas di lingkungan Polri; dan 6. membuat laporan kepada Kapolri dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menneg PAN dan RB). b. Bareskrim Polri: 1. Dumas yang diterima Bareskrim Polri ditindaklanjuti dengan pencatatan dan diteruskan kepada Karowassidik Bareskrim Polri untuk dilakukan penelaahan, pengkajian, gelar perkara, supervisi, dan arahan atas materi Dumas; 2. Dumas yang diterima dari Itwasum Polri dan Divpropam Polri ditindaklanjuti dengan penelaahan, pengkajian, proses penyidikan atau penghentian penyidikan; 3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan kepada: a) Divpropam Polri, berkaitan dengan permasalahan pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri; b) Kasatker di lingkungan Mabes Polri berkaitan dengan pelayanan Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan c) Kapolda ..... www.abdillahrifai.com
  • 9. 9 c) Kapolda berkaitan dengan perkara pidana berdasarkan bobot permasalahannya; 4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan 5. melaporkan kepada Irwasum Polri atas tindak lanjut penanganan Dumas; c. Divpropam Polri: 1. Dumas yang diterima Divpropam Polri ditindaklanjuti dengan pencatatan, penelaahan, pengkajian dan penyelidikan oleh Paminal; 2. melakukan audit investigasi, pemeriksaan, serta penegakan pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri; 3. Dumas yang diterima dari Itwasum Polri atau Bareskrim Polri terkait pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri, ditindaklanjuti dan diproses sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. Dumas yang diterima dan bukan merupakan kewenangannya, dilimpahkan kepada: a) Kabareskrim Polri berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana; b) Kasatker di lingkungan Mabes Polri berkaitan dengan pelayanan Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan c) Kapolda, sesuai dengan wilayah hukumnya; 5. Dumas yang diterima dengan bobot permasalahan bersifat ringan, penanganannya dapat dilimpahkan kepada Kapolda; 6. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan 7. melaporkan kepada Irwasum Polri atas tindak lanjut penanganan Dumas. Pasal 12 Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Polda, ditindaklanjuti oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai berikut: a. Itwasda menindaklanjuti Dumas yang diterima, dengan melakukan: 1. pencatatan, penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas; 2. meneruskan atau menyalurkan disertai arahan kepada: a) Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Polda berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana; b) Kabidpropam berkaitan dengan permasalahan pelanggaran disiplin atau KEPP; c) Kasatker di lingkungan Polda berkaitan dengan permasalahan pelayanan Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; 3. pengawasan ...... www.abdillahrifai.com
  • 10. 10 3. pengawasan dan pengendalian, analisis dan evaluasi penanganan tindak lanjut Dumas; 4. menghimpun laporan atau tanggapan Dumas; 5. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu atas pengaduan yang diterima oleh Itwasda; dan 6. membuat laporan kepada Kapolda dan Irwasum Polri. b. Ditreskrim Polda: 1. Dumas yang diterima Ditreskrim Polda ditindaklanjuti dengan pencatatan, penelaahan, pengkajian dan penyelenggaraan gelar perkara atas materi Dumas; 2. Dumas yang diterima dari Mabes Polri, Itwasda atau Bidpropam ditindaklanjuti dengan penelaahan, pengkajian, proses penyidikan atau penghentian penyidikan; 3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan kepada: a) Bidpropam Polda, berkaitan dengan permasalahan pelanggaran disiplin atau Kode Etik Profesi Polri; b) Kasatker di lingkungan Polda berkaitan dengan pelayanan Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan c) Kapolres berkaitan dengan perkara pidana berdasarkan bobot permasalahannya. 4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan 5. melaporkan kepada Kapolda dan Irwasda atas tindaklanjut penanganan Dumas; c. Bidpropam Polda: 1. Dumas yang diterima Bidpropam ditindaklanjuti dengan pencatatan, penelaahan, pengkajian dan penyelidikan oleh Paminal; 2. melakukan audit investigasi, pemeriksaan, serta penegakan pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri; 3. Dumas yang diterima dari Mabes Polri, Itwasda atau Ditreskrim terkait pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri, ditindaklanjuti dan diproses sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan kepada: a) Ditreskrim Polda berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana; b) Kasatker ..... www.abdillahrifai.com
  • 11. 11 b) Kasatker di lingkungan Polda berkaitan dengan pelayanan Polri sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan c) Kapolres, sesuai dengan wilayah hukumnya. 5. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan 6. melaporkan kepada Kapolda dan Irwasda atas tindaklanjut penanganan Dumas. Pasal 13 Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Polres, ditindaklanjuti oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai berikut: a. Kapolres yang menerima Dumas langsung atau menerima pelimpahan dari Polda menindaklanjuti dengan: 1. penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas; 2. meneruskan kepada Kasatreskrim atau Kasipropam sesuai permasalahannya disertai arahan/perintah penanganannya; 3. pengawasan dan pengendalian, analisis dan evaluasi penanganan tindak lanjut Dumas; 4. melaporkan kepada Kapolda dan Irwasda atas tindak lanjut penanganan Dumas. b. Satuan Reskrim: 1. Dumas yang diterima melalui Kapolres atau diterima langsung oleh Satuan Reskrim ditindaklanjuti dengan pencatatan, penelaahan, pengkajian dan penyelenggaraan gelar perkara; 2. Dumas yang diterima dari Polda, Siwas atau Sipropam ditindaklanjuti dengan proses penyidikan atau penghentian penyidikan; dan 3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan kepada Sipropam, berkaitan dengan permasalahan pelanggaran disiplin atau kode etik profesi Polri. c. Sipropam: 1. Dumas yang diterima melalui Kapolres atau diterima langsung oleh Sipropam ditindaklanjuti dengan penelitian, penyelidikan oleh Paminal, audit investigasi, pemeriksaan, dan penegakan pelanggaran disiplin atau KEPP; 2. Dumas yang diterima dari Polda, Siwas atau Satuan Reskrim, ditindaklanjuti dan diproses sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; 3. Dumas yang bukan kewenangannya, penanganannya dilimpahkan kepada Kasat Reskrim berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana; 4. memberikan ..... www.abdillahrifai.com
  • 12. 12 4. memberikan jawaban atau tanggapan kepada pengadu; dan 5. melaporkan kepada Kapolres dan Siwas atas tindaklanjut penanganan Dumas. d. Siwas: 1. melakukan pencatatan, penelaahan, dan pengkajian Dumas yang diterima dari Irwasda dan masyarakat; 2. meneruskan Dumas yang diterima kepada: a) Kasatreskrim berkaitan dengan pemasalahan tindak pidana; dan b) Kasipropam berkaitan dengan permasalahan pelanggaran disiplin atau KEPP; 3. melakukan monitoring atas tindak lanjut penanganan Dumas; dan 4. melaporkan kepada Kapolres atas tindak lanjut penanganan Dumas. Pasal 14 Penanganan Dumas secara tidak langsung yang diterima oleh Polsek, ditindaklanjuti oleh Satker atau Sentra Pelayanan Dumas dengan mekanisme sebagai berikut: a. Kapolsek yang menerima Dumas langsung, menindaklanjuti dengan: 1. melakukan penelaahan, dan pengkajian atas materi Dumas; 2. meneruskan kepada Kanitreskrim atau Kanitprovos sesuai permasalahannya disertai arahan/perintah penanganan; 3. melakukan monitoring atas tindak lanjut penanganan Dumas; dan 4. melaporkan kepada Kapolres dan Siwas atas tindak lanjut penanganan Dumas. b. Dumas yang tidak bisa diselesaikan di tingkat Polsek, Kapolsek wajib menyerahkan penanganannya kepada Kapolres. Bagian Kedua Koordinasi Pasal 15 (1) Kasiwas Polres bertanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh Dumas yang diterima dan ditangani di lingkungan Polres dan Polsek. (2) Kasiwas Polres melaporkan Dumas dan hasil penanganannya kepada Kapolres. (3) Kapolres melaporkan penanganan Dumas kepada Kapolda dan Irwasda. Pasal 16 ….. www.abdillahrifai.com
  • 13. 13 Pasal 16 (1) Irwasda bertanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh Dumas yang diterima dan ditangani di tingkat Polda dan Polres. (2) Irwasda melaporkan Dumas dan hasil penanganannya kepada Kapolda. (3) Kapolda melaporkan penanganan Dumas kepada Kapolri dan Irwasum Polri. Pasal 17 (1) Kasatker di lingkungan Mabes Polri bertanggung jawab atas pelaksanaan penanganan Dumas di Satker masing-masing dan melaporkan kepada Irwasum Polri. (2) Kabareskrim Polri dan Kadivpropam Polri menginventarisir, mengevaluasi, mengkaji laporan Dumas dan hasil penanganan yang dilakukan di lingkungan masing-masing, serta melaporkan kepada Irwasum Polri. Pasal 18 (1) Irwasum Polri bertanggung jawab untuk mengoordinasikan seluruh Dumas yang diterima dan ditangani di tingkat Mabes Polri. (2) Irwasum Polri menginventarisir, mengevaluasi dan mengkaji laporan Dumas dan hasil penanganan yang dilakukan oleh Polda dan Mabes Polri. (3) Irwasum Polri melaporkan Dumas dan hasil penanganannya kepada Kapolri dan Menneg PAN dan RB. Pasal 19 Untuk kasus yang bersifat khusus, Polri dapat berkoordinasi dalam penanganan Dumas dengan: a. kementerian/lembaga/badan/komisi: 1. Polri dengan APIP dan/atau yang menangani Dumas pada kementerian/lembaga/badan/komisi; 2. Polri dengan instansi penegak hukum. b. masyarakat atau organisasi kemasyarakatan: 1. Polri dengan pengadu/pelapor; 2. Polri dengan organisasi kemasyarakatan. Pasal 20 ….. www.abdillahrifai.com
  • 14. 14 Pasal 20 Dalam hal Dumas secara tidak langsung ditujukan kepada 2 (dua) pejabat Polri atau lebih, untuk tertib administrasi, yang berkewajiban memberikan tanggapan atau jawaban kepada pengadu: a. Irwasum Polri, untuk pengaduan yang disampaikan kepada Kapolri dan pejabat di lingkungan Mabes Polri dan/atau Polda; dan b. Irwasda, untuk pengaduan yang disampaikan kepada Kapolda dan pejabat di lingkungan Polda dan/atau Polres. Bagian Ketiga Penyelesaian Pasal 21 (1) Penyelesaian Dumas secara langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), sebagai berikut: a. diselesaikan oleh Satker/Satfung atau Polda/Polres yang menerima Dumas secara langsung dari pengadu/pelapor; b. diselesaikan oleh Satker/Satfung atau Polda/Polres yang menerima limpahan penanganan Dumas; c. Dumas yang tidak bisa diselesaikan, dilaporkan kepada: 1. Irwasum Polri, pada tingkat Mabes Polri; dan 2. Irwasda, pada tingkat Polda/Polres dan diteruskan kepada Irwasum Polri. (2) Penyelesaian Dumas secara tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), sebagai berikut: a. diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. terhadap pengadu/pelapor, diberikan informasi perkembangan penanganannya; c. terhadap terlapor: 1. hasil pemeriksaan tidak terbukti kebenarannya, pimpinan atau pejabat yang diberi wewenang segera mengembalikan nama baik terlapor; dan 2. hasil pemeriksaan mengandung kebenaran, pimpinan atau pejabat yang diberi wewenang segera mengambil tindakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. terhadap hasil pemeriksaan: 1. yang tidak terbukti, segera dihentikan pemeriksaannya dan diberitahukan kepada pengadu/pelapor; 2. pengadu ..... www.abdillahrifai.com
  • 15. 15 2. pengadu/pelapor yang merasa tidak puas atas hasil pemeriksaan, dapat menyampaikan Dumas kembali disertai bukti baru; dan 3. yang bukan kewenangan Polri, dilimpahkan kepada instansi yang berwenang. Pasal 22 (1) Waktu pemberian tanggapan dan penyelesaian pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, sebagai berikut: a. paling lambat dalam waktu 20 (dua puluh) hari sejak diterimanya pengaduan/laporan wajib memberikan tanggapan/jawaban kepada pengadu/pelapor; dan b. paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak diterimanya pengaduan/ laporan wajib menyelesaikan permasalahan yang diadukan/dilaporkan. (2) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak terpenuhi, pejabat penerima pengaduan wajib membuat laporan tertulis disertai alasan yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan kepada atasan langsung untuk diteruskan kepada Irwasum Polri. Pasal 23 (1) Status penyelesaian penanganan Dumas, dikategorikan sebagai berikut: a. status dalam proses (P); b. status selesai benar (SB); dan c. status selesai tidak benar (STB). (2) Status dalam proses (P) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, yaitu Dumas yang masih dalam proses penanganan. (3) Status selesai benar (SB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, yaitu Dumas telah selesai ditangani secara tuntas: a. terhadap perkara pelanggaran kode etik profesi Polri atau disiplin, telah mendapatkan rekomendasi putusan sidang komisi kode etik profesi Polri dan putusan sidang disiplin; b. terhadap perkara pidana, telah dikirimkan ke jaksa penuntut umum dan telah dinyatakan lengkap (P-21) atau diterbitkannya surat perintah penghentian penyidikan (SP3); dan c. dilimpahkan ke instansi lain karena bukan wewenang Polri. (4) Status ..... www.abdillahrifai.com
  • 16. 16 (4) Status selesai Tidak Benar (STB) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, yaitu penanganan Dumas secara tuntas, namun laporan pengaduan tidak terbukti kebenarannya karena tidak didukung alat bukti yang cukup. BAB IV PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENANGANAN DUMAS Pasal 24 Pengawasan dan pengendalian penanganan Dumas dilaksanakan oleh: a. Itwasum Polri, untuk lingkungan Polri; b. Biro Pengawasan Penyidikan (Rowassidik) Bareskrim Polri, untuk lingkungan Bareskrim Polri; c. Bagian Pelayanan Pengaduan (Bagyanduan) Divpropam Polri, untuk lingkungan Divpropam Polri; d. Itwasda, untuk lingkungan Polda, Polres, dan Polsek; e. Bagwassidik Polda, untuk lingkungan Ditreskrim Polda; f. Bidpropam Polda, untuk lingkungan Bidpropam Polda; dan g. Siwas, untuk lingkungan Polres dan Polsek. Pasal 25 Pengawasan dan pengendalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 dilaksanakan melalui kegiatan: a. pemantauan atau monitoring tindak lanjut penanganan Dumas; b. supervisi ke satuan yang menangani Dumas; c. meminta laporan hasil penanganan Dumas kepada Satker/Satfung atau Polda/Polres yang menangani Dumas; dan d. evaluasi data Dumas dan hasil penanganannya. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Pada saat peraturan ini mulai berlaku, maka Surat Keputusan Kapolri No. Pol. : Skep/723/IX/2004 tanggal 21 September 2004 tentang Pedoman Administrasi Penanganan Pengaduan Masyarakat, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 27 ….. www.abdillahrifai.com
  • 17. 17 Pasal 27 Peraturan Kapolri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Kapolri ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2012 KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, Drs. TIMUR PRADOPO JENDERAL POLISI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2012 MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN Paraf: 1. Irwasum Polri : …… 2. Kadivkum Polri : …… 3. Kasetum Polri : …… 4. Wakapolri : ……. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR www.abdillahrifai.com