Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Awal perkembangan Islam di Spanyol melalui ekspedisi Tariq bin Ziyad
2. Kebijakan ekonomi Ghazan Khan untuk memperbaiki kondisi Dinasti Ilkhan
3. Profil singkat Jamaluddin al-Afghani sebagai pemimpin pergerakan Islam pada akhir abad ke-19
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Materi uas ppi uii
1. SOAL SATU
i. Awal Perkembangan Islam di Andalusia!
Sebelum menaklukkan Spanyol, umat Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan
menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayah. Dan Al Walid menunjuk
Musa bin nashir sebagai amir untuk wilayah Afrika Utara dan Barat yang berkedudukan di
Qairawan.
Ekspansi umat Islam ke Spanyol terjadi pada masa Al-Walid menjabat khalifah. Al-
Walid mengizinkan gubernurnya Musa bin Nushair untuk mengirimkan pasukan militer ke
Spanyol. Hal ini dikarenakan Musa Ibnu Nushair menerima delegasi yang datang dari kota Ceuta
yang terdiri dari Pangeran Yulian dan keluarga raja Witiza yang memerintah Spanyol. Maksud
kedatangan mereka ke Qairawan adalah untuk memintabantuan Amir Musa Ibnu Nushair guna
menyerang dan menjatuhkan raja Visigoth di Spanyol bernama Roderck yang berkedudukan di
Toledo.
Pada awalnya Musa bin Nushair mengutus Tharif bin Malik untuk memimpin pasukan
ekspedisi yang bertujuan menjajagi daerah-daerah sasaran. Kemudian Musa bin Nushair
menugaskan Tariq bin Ziyad untuk memimpin pasukan tentara berlayar melalui Laut Tengah
menuju daratan Spanyol dan berhasil mendarat di sebuah bukit yang kemudian dinamakan
Gibraltar.
Ketika Roderick mengetahui bahwa Thariq dengan pasukannya telah memasuki
negeri Spanyol, ia mengumpulkan pasukan tentaranya dan kedua pasukan bertemu di danau
Janda dekat mulut sungai Barbate. Dan pada pertempuran ini dimenangkan oleh pasukan Thariq.
Setelah Spanyol dan kota-kota yang pentingnya jatuh ke tangan umat Islam, sejak saat itu secara
politik Spanyol berada di bawah kekuasaan Khalifah Bani Umayah.
Kekuasaan Islam terus berkembang hingga pada tahun 719 M. Hanya daerah Galicia,
Basque dan Asturias yang tidak tunduk kepada kekuasaan Islam. Setelah itu, pasukan Islam
menyeberangi Pirenia untuk menaklukkan Perancis, namun berhasil dihentikan oleh kaum Frank
dalam pertempuran Tours (732 M). Daerah yang dikuasai Muslim Umayyah ini disebut provinsi
Al-Andalus, terdiri dari Spanyol, Portugal dan Perancis bagian selatan yang disebut sekarang.
Tokoh Islam yang membawa Islam ke Barat !
Thariq bin Ziyad, seorang panglima perang dari suku Barbar di Afrika. Pertemuan
dengan dakwah Islam membawanya ke medan perang, menghabiskan hidup bersama jihad
fisabilillah. Dengan kecemerlangannya sebagai komandan perang ia berhasil menaklukan
andalusia. Thariq berhasil mengalahkah penguasa yang lalim di andalusia dengan pasukan yang
jumlahnya berkali lipat dari jumlah passukannya.
2. Keberhasilan Thariq bin Ziyad memasuki Andalusia membuat peta perjalanan sejarah baru bagi
kekuasaan Islam. Sebab, satu persatu wilayah yang dilewatinya dapat dengan mudah jatuh ke
tangannya, seperti kota Cordova, Granada, dan Toledo. Sehingga Islam dapat tersebar dan
menjadi agama panutan bagi penduduknya, walaupun tidak semua penduduk Andalusia masuk
Islam. Tidak hanya itu, Islam menjadi sebuah agama yang mampu memberikan motifasi para
pemeluknya untuk mengembangkan diri dalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik,
ekonomi, budaya, dan sebagainya. Andalusia pun mencapai kejayaan pada masa pemerintahan
Islam.
Penguasa Muslim di Andalusia yang paling menonjol dalam segi Ilmu pengetahuan !
Pada masa pemerintahan Abdurrahman III, ketertiban dan kemakmuran meliputi seluruh
imperium. Organisasi polisinya juga sempurna sehingga orang-orang asing atau para pedagang
dapat bepergian ke daerah-daerah yang paling sukar dicapai tanpa sedikit pun takut akan
mendapatkan penganiayaan atau bahaya. Untuk menyampaikan laporan dengan cepat, kuda-kuda
penyambung ditempatkan di berbagai pos.
Berbagai fasilitas umum dibiayai dengan uang negara. Rumah-rumah sakit dan rumah-rumah
peristirahatan untuk orang miskin dibangun. Sekolah-sekolah, perguruan tinggi-pergururan
tinggi, serta perpustakaan terdapat di mana-mana di seluruh negeri. Perdagangan dan
industri, kesenian dan ilmu pengetahuan juga didorong dan dikembangkan.
Sepertiga dari pendapatan negara setiap tahun dibelanjakan untuk memajukan pendidikan
dan kebudayaan. Para astronom seperti Ahmad bin Nasar, para filsuf seperti Ibnu Masarrah, dan
para dokter seperti Said dan Yahya bin Isyak, muncul dan berkembang pada masa pemerintahan
Abdurrahman III.
Banyak karya orang Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Dekat Cordoba,
ia juga membangun sebuah istana yang indah, Az-Zahra, yang dianggap sebagai suatu keajaiban
kesenian Islam. Istana kerajaan ini memiliki 400 kamar yang konon dapat menampung ribuan
budak dan pegawai. Istana Az-Zahra terbuat dari pualam putih yang didatangkan dari Nurmidia
dan Carthago. Ia juga menerangi sebuah jalan Cordoba sepanjang 16 kilometer dengan cahaya
yang begitu terang. Padahal, jalan-jalan yang bagus di Inggris dan Prancis pada saat itu masih
langka.
Dengan seluruh pencapaiannya, dapatlah dikatakan bahwa masa pemerintahannya merupakan
masa keemasan Andalusia (Spanyol).
3. SOAL DUA
Awal Islamisasi di India !
Awal Islamisasi di India ( Sind ) adalah ketika Hajjaj bin Yusuf mengutus Ibn Qasim ke
wilayah Sind. Pada awal Qasim dan pasukannya sampai di India, kondisi di India pada saat itu
sangat kacau. Diantara Elit penguasa terjadi perebutan kekuasaan yang menyebabkan
ketidakstabilan politik. Sementara dalam keadaan sosial, banyak terjadi pertentangan antar
agama, tekanan golongan atas dan kurang perhatiannya penguasa dengan rakyatnya. Hal ini
menyebabkan rakyat sind pada saat itu sangat menderita. Dan mereka sangat mengharapkan
adanya kekuatan dari luar yang bisa membantu mereka atas penindasan yang terjadi. Dan pada
saat itu islam datang dengan harapan baru pada kehidupan mereka. Sehingga mereka mendukung
invasi islam yang dipimpin oleh Ibn Qasim.
Dalam kepemimpinannya, Qasim meletakkan dasar-dasar bermasyarakat yang baik dan
harmonis. Dia mengatur sistem pertahanan, pertanian, administrasi pajak, pembangunan
hubungan antar agama, serta memberi penghargaan kepada tokoh-tokoh lokal yang dianggap
berpengaruh dan membangun administrasi lokal. Semua yang dilakukan tersebut berlatarkan
semangat persaudaraan, toleransi dan persamaan hak. Sehingga, karena keberhasilannya dalam
memainkan peran sebagai pemimpin militer maupun daerah maka banyak kalangan yang meniru
perilaku dan kebijkan- kebijakan yang diambilnya bahkan banyak pihak yang memeluk islam.
Dan sejak saat itulah Sind masuk kewilayah Islam karena Islam sudah masuk dan berkembang di
India.
Perjalanan Gerakan Bhakti yang puncaknya pada masa Mughol !
Gerakan Bhakti (Bhakti Movement) umumnya dapat dikelompokan menjadi dua,
yaitu: pertama, gerakan yang semata-mata hanya berdasarkan pada ajaran agama Hindu dan
social . Dan kedua, adalah gerakan yang mendasarkan pada ajaran agama yang terkena pengaruh
Islam, Gerakan Bhakti (bhakti movement) yang muncul pada zaman ini menekankan ajaraan
mereka pada keamanan hak dan kedudukan dalam masyarakat (Manusa Pada) dan memegang
teguh keyakinan bahwa martabat manusia tergantung pada tindakan mereka, bukan karena
kelahirannya.
4. SOAL TIGA
Kebijaksanaan Umar bin Khatab di Sawad !
Kebijakan yang paling fenomenal adalah kebijakan fiskal di sektor perpajakan tentang
pertanahan dan pertahanan, atau sering kali juga dikenal dengan kebijakan Umar di sawad (tanah
subur). Umar memutuskan untuk tidak mengambil alih tanah taklukan, namun justru diberikan
pengelolaan sepenuhnya kepada pemiliknya, namun diwajibkan membayar pajak (kharaj)
sebesar 50 persen dari hasil panen.
Ada beberapa alasan kebijakan ini lebih disukai oleh Umar, antara lain : andaikata tanah
taklukan itu diambil alih oleh negara, maka secara otomatis para pasukan (tentara) Islam yang
akan mengelolanya, padahal menurut Umar, para tentara bukanlah ahli bercocok tanam, selain
kualitas pertanian akan menurun, juga akan berdampak pada rendahnya produktivitas. Selain itu,
pendapatan negara melalui pajak akan jauh menurun, mengingat pajak (kharaj) bagi non-musim
sebesar 50% dan pajak (ushr) bagi bagi muslim hanya 10 % saja. Di samping itu, hal yang sangat
dipertimbangkan oleh Umar adalah kekhawatiran akan adanya gelombang pemberontakan,
sebagai dampak pengangguran dan kemiskinan. Sehingga pada gilirannya akan memberikan
angin negatif tersendiri bagi keamanan dan keutuhan negara.
Dan untuk menanggung nasib para tentara, maka pada zaman Umarlah awal mula ditetapkan gaji
tetap bagi para tentara, selain sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga agar terjaga
motivasi para tentara dalam membela negara.
ii. Pembaruan Ekonomi Ghazan Khan!
Warisan pemerintahan sebelumnya, benar-benar menghantarkan negara ( Dinasti Ilkhan) pada
gerbang kehancuran. Ketika itu tidak ada laporan secara detail tentang pemasukan dan
pengeluaran negara, sehingga menjadi ladang para penjabat berlomba-lomba untuk memperkaya
diri sendiri. Buruknya manajemen finansial ini menyebabkan kas negara hampir kosong dan
pembayaran gaji tetap para pegawai dan tentara tidak tepat waktu, bahkan sampai berbulan-bulan
lamanya. Selain itu, masalah pemerasan pajak yang berlebihan oleh dinas pajak masih
mengancam kesejahteraan rakyat kecil, terutama para petani.
Setelah memahami akar persoalan di atas, maka Ghazan sebagai seorang pemimpin, langkah
awal dalam mengatasinya adalah dengan memberikan hukuman yang seberat-beratnya bagi siapa
saja dari setiap penjabat yang menyalahgunakan tugas dan wewenang.
Kemudian, pada masa pemerintahannya, Ghazan mewajibkan semua gubernur dan pemungut
pajak tani untuk membantu petani kecil yang tidak mampu membeli benih-benih, keperluan
pertanian, dan makanan bagi ternaknya.
5. Konsep kebijakan ekonomi yang dibangun Ghazan sangat fleksibel, tidak memudharatkan dan
sangat berpihak pada rakyat. Sehingga, pada masanya, Dinasti Ilkhan menorehkan kemajuan
yang luar biasa, terutama pada sektor pertanian yang mampu mewujudkan swasembada beras,
sehingga dalam sejarah bangsa Mongol, khususnya Dinsati Ilkhan merupakan satu-satunya yang
mampu menjadi negara pengeskpor beras ke manca negara.
Sebagai tambahan bukti kebijakan ekonomi Ghazan yang berkarakteristik sosial, dia melarang
praktek pinjam-meminjam yang mengandung bunga, karena menurutnya, inilah salah satu
penyebab kesengsaraan rakyat kecil, karena praktek ini diizinkan sebelumnya sehingga
menjadikan yang kaya tambah kaya, dan yang miskin pun menjadi kian melarat. Sehingga
terciptalah great gap starat sosial di lingkungan masyarakat.
Pada rezimnya juga, para tentara semakin diperhatikan. Sistem yang diterapkan bukan berupa
kebijakan yang mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh Rasulullah, dan bukan pula dengan
sistem yang dijalankan oleh Umar ibn Khattab, tetapi justru menggabungkan keduanya, yaitu
dengan memberikan hak tanah untuk dihidupkan (iqta’) bagi tentara, tetapi masih tetap
mendapatkan gaji tetap dari pemerintah. Alasan yang mendorong Ghazan untuk mengeluarkan
dekrit ini karena adanya keinginan sendiri dari kalangan tentara, sehingga dengan cara ini pikir
Ghazan, mereka dapat menyediakan keperluan mereka sendiri kaitannya dengan kemiliteran ,
seperti penanggung kuda dan hewan-hewan lainnya. Selain itu, pada masanya, ekspansi wilayah
tidak terlalu diprioritaskan.
Sebuah reformasi ekonomi politik telah terjadi di Dinasti Ilkhan dibawah komando makhluk
yang bernama Ghazan Khan, yang membawa Dinasti Ilkhan bergerak menuju kesejahteraan
rakyat dan mewujudkan kembali kejayaan. Keamanan negara sangat terjamin, bahkan
digambarkan layaknya rusa merasa aman ketika satu tepi bersama harimau. Sepeniggalnnya,
pemimpin yang sangat dicintai oleh rakyat ini mewarisi kondisi keuangan negara sangat surplus,
dan perkonomian yang sangat stabil.
SOAL 4
Jamaludin Al Afghani !
Jamaluddin al-Afghani adalah salah seorang pemimpin pergerakan Islam pada
akhir abad ke -19. Sayyid Sand adalah ayah Afghani, yang dikenal dengan gelar Shadar Al-
Husaini. Ia tergolong bangsawan terhormat dan mempunyai hubungan nasab dengan Hussein Ibn
Ali r.a., dari pihak Ali At-Tirmizi, seorang perawi hadits. Oleh karena itu, di depan nama
Jamaluddin al-Afghani diberi title “Sayyid”.
Dan semua pemikiran-pemikirannya adalah berdasarkan kepercayaannya, yaitu Islam
adalah yang sesuai untuk semua bangsa, semua zaman dan semua keadaan. Kalau kelihatan ada
6. pertentangan antara ajaran-ajaran Islam dengan kondisi yang dibawa perbuahan zaman dan
perubahan kondisi, penyesuaian dapat diperoleh dengan mengadakan interpretasi baru tentang
ajaran-ajaran Islam seperti yang tercantum dalam al-Qur’an dan Hadits. Untuk interprestasi itu
diperlukan ijtihad dan pintu ijtihad baginya terbuka. Kemunduran umat Islam bukanlah karena
Islam, sebagaimana dianggap tidak sesuai dengan perubahan zaman dan kondisi baru. Umat
Islam mundur, karena telah meninggalkan ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya.
Dan pada buku Prof. Ahmad Amin dari Kairo yang berjudul Zuma al-Islah, para
penulisnya sepakat bahwa al-Afghani memiliki dua tujuan yang jelas dan pokok yang
menggarisbawahi misinya yang besar
1. Mengisi semangat baru di Timur sehingga ia menghidupkan kembali kebudayaan, ilmu
pengetahuan, pendidikan, kebersihan agamanya yang kaya, sehingga membebaskan
kepercayaannya dari tahayul, dan menjernihkan moralnya dari apa yang telah terkumpul di
sekitar mereka dan kemudian kembali kepada kekuasaan dan landasan yang pernah mereka
pegang dan miliki.
2. Melawan dominasi asing (Imperialisme Barat) sehingga negara-negara Timur dikembalikan
kepada kemerdekaannya, yang dperkuat ileh persekutuan dan pertalian yang mungkin, agar dapat
menjaga diri mereka sendiri terhadap bahaya-bahaya yang datang (yang ditimbulkan oleh Barat)
Muhammad Abduh !
Ide-ide yang dibawa oleh Syeikh Muhammad Abduh telah mengubah pandangan umat Islam
terhadap Islam yang sering taqlid dengan sebagian sarjana Muslim yang jumud dan pasif. Syeikh
Muhammad Abduh berjasa dalam memberi gambaran yang jelas tentang keperluan umat Islam
kepada pembaharuan, khususnya dalam bidang pendidikan. Ide pembaharuan Syeikh
Muhammad Abduh dalam bidang pendidikan, khususnya di Universitas Al-Azhar telah memberi
kesan yang mendalam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan umat Islam. Antara ide tersebut
ialah mewujudkan mata pelajaran matematik, geometri, algebra, geografi, dan sejarah,
mewujudkan farmasi khusus untuk pelajar Universitas Al-Azhar, menyediakan gaji guru dari
perbendaharaan negara dan waqaf negara, memperbaiki asrama pelajar dengan menekankan
aspek-aspek keselamatan dan kesehatan, mengganti metode pengajaran yang bersifat hafalan
kepada penalaran atau lebih dekat dengan diskusi.