Analisis pengaruh operasi peledakan terhadap peningkatan hasil produksi peledakan PT Semen Bosowa Maros. Penelitian ini menganalisis pengaruh geometri, bahan peledak, dan fragmentasi batuan terhadap hasil produksi. Hasilnya menunjukkan geometri dan bahan peledak yang digunakan belum optimal untuk mencapai target produksi, meskipun fragmentasi batuan memenuhi kriteria. Disarankan perubahan geometri dan perencanaan produksi.
1. ANALISIS PENGARUH OPERASI PELEDAKAN
TERHADAP PENINGKATAN HASIL PRODUKSI
PELEDAKAN PT SEMEN BOSOWA MAROS
JIHAN FITRI RAMDITA PUTRI GOUW
09320180182
PEMBIMBING I
Ir. Nurliah Jafar, S.T., M.T,.IPM
PEMBIMBING II
Ir. Abdul Salam Munir, S.T., M.T
PENGUJI I
Ir. Habibie Anwar, S.T., M.T,.IPP
PENGUJI II
Ir. Alfian Nawir, S.Si., M.T,.IPP
PENGUJI III
Ir. Nur Asmiani, S.T., M.T,.IPP
SEMINAR HASIL
3. 1. LATAR BELAKANG
Peledakan merupakan salah satu metode yang dapat digunakan
untuk pembongkaran material. Ukuran keberhasilan peledakan
dapat dilihat dari ketercapaian target produksi, efisiensi bahan
peledak, fragmentasi yang dihasilkan dan pengaruhnya terhadap
lingkungan dan target produksi yang tercapai
2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana pengaruh geometri dan bahan
peledak terhadap operasi peledakan?
b. Bagaimana pengaruh fragmentasi peledak
terhadap operasi peledakan?
c. Bagaimana pengaruh operasi peledakan
terhadap hasil produksi peledakan?
4. 3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
MAKSUD
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh operasi peledakan terhadap
peningkatan hasil produksi penambangan.
TUJUAN
1. Mengetahui pengaruh geometri dan bahan peledak terhadap operasi peledakan
2. Mengetahui pengaruh fragmentasi peledak terhadap operasi peledakan
3. Mengetahui pengaruh operasi peledakan terhadap hasil produksi penambangan
6. 1. GEOMETRI AKTUAL
a. Diameter Lubang Ledak : 4,5 Inch / 114,3 mm
b. Burden : 3,0 meter
c. Spasi : 3,5 meter
d. Kedalaman Lubang Bor : 6,0 meter
e. Stemming : 2,7 meter
f. Kolom Isian : 3,3 meter
g. Tinggi Jenjang : 5,7 meter
h. Subdrilling : 0,3 meter
i. Specify Gravity : 0,81
j. Densitas Batuan : 2,16 ton/m3
k. Volume Batuan Hasil Peledakan : 110,808 ton
l. Loading Density : 8,25 kg/m
m. Jumlah Bahan Peledak Setiap Lubang 27,23 kg
n. Powder Factor Didapatkan Hasil : 0,53 kg/m3
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. GEOMETRI TEORI
a. Diameter Lubang Ledak : 4,5 Inch / 114,3 mm
b. Burden : 1,7 meter
c. Spasi : 3,5 meter
d. Kedalaman Lubang Bor : 6,0 meter
e. Stemming : 2,4 meter
f. Kolom Isian : 3,24 meter
g. Tinggi Jenjang : 5,0 meter
h. Subdrilling : 0,3 meter
i. Specify Gravity : 0,81
j. Densitas Batuan : 2,16 ton/m3
k. Volume Batuan Hasil Peledakan : 69,57 ton
l. Loading Density : 8,25 kg/m
m. Jumlah Bahan Peledak Setiap Lubang : 26,71 kg
n. Powder Factor Didapatkan Hasil : 0,83 kg/m3
7. 3. BAHAN PELEDAK
PT Semen Bosowa Maros menggunakan bahan peledak ANFO yang terdiri
dari campuran amonium nitrat dari PT Dahana dan fuel oil
8. 1. Rock mass description (RMD) Nilai
Powdery/friable 10
Blocky 20
Totally massive 50
2. Joint plane spacing (JPS)
Close (spasi < 0,1 m) 10
Intermediate (spasi 0,1 – 1 m) 20
Wide (spasi > 1 m) 50
3. Joint plane orientation (JPO)
Horizontal 10
Dip out of face 20
Strike normal to face 30
Dip into face 40
4. Specific grafity influence ( SGI ) SGI = 25 x SG – 50
4
5. Hardness ( H ) 3
Massa Pembobotan PT Semen Bosowa Maros (Milwadi, 2016).
: Data digunakan
9. 4. FRAGMENTASI BATUAN
Blasting Indek : 53,5
Faktor Batuan : 6,42
Ukuran Rata-Rata Fragmentasi (𝑋) : 14,23 cm
Indeks N : 1,310031
Fragmen Hasil Peledakan : 10,03 cm
Fragmentasi
(cm)
(Persen tertahan >
Ukuran Mat) %
(Persen Lolos <
Ukuran Mat) %
10 24.96 75.04
20 6.23 93.77
30 1.55 98.45
40 0.39 99.61
50 0.10 99.90
60 0.02 99.98
70 0.01 99.99
80 0 100
90 0 100
100 0 100
HASIL FRAGMENTASI BATUAN TERTAHAN DAN LOLOS
10. 5. Perhitungan Target Produksi
Target produksi PT Semen Bosowa Maros pada tahun 2021 adalah 323.614 ton
per bulan atau 10.639 ton per hari dengan hasil penelitian 5.783,4 ton/hari
173,502 ton/bulan
11. 1. Kesimpulan
a. Geometri dan bahan peledak sangat memengaruhi hasil peledakan yang dilakukan dengan ukuran
burden yang tidak mencapai target yaitu 3 m dengan hasil aktual 1,7 m. Menggunakan bahan
peledak amonium nitrat fuel oil (ANFO).
b. Fragmentasi yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria ayakan di perusahaan yaitu 0,80 - 1 meter
dengan hasil 100% lolos.
c. Pengaruh operasi peledakan yang dilakukan sangat berpengaruh dengan hasil produksi yang tidak
tercapai yaitu 5.783,4 ton/hari atau 173,502 ton/bulan dengan target produksi 323.614 ton per bulan
atau 10.639 ton per hari.
2. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas, disarankan adanya perubahan ukuran geometri serta perencanaan hasil
produksi sehingga mencapai target sesuai perencanaan
Metode C.J Konya
Metode ini digunakan untuk menghitungan geometri peledakan. Dengan data seperti burden, spasi, stemming, kedalaman lubang bor, panjang tinggi kolom isian, tinggi jenjang, subdrilling, diameter lubang bor yang digunakan untuk mengitung volume batuan yang terbongkar, jumlah bahan ledak yang digunakan per lubang dan keseluruhan serta powder factor.
Metode Kuz-Ram
Data yang diperoleh berupa batuan hasil peledakan yang kemudian diolah untuk menghitung ukuran fragmentasi batuan dengan Metode Kuz-Ram. Dalam persamaan tersebut yaitu diketahui nilai burden, spasi, stemming, kedalaman lubang bor, panjang tinggi kolom isian, tinggi jenjang, subdrilling, diameter lubang bor dan faktor batuan yang digunakan untuk mengitung ukuran rata-rata fragmentasi batuan, material yang lolos serta tertahan.
Pc = kedalaman – stem
Tinggi jenjang = kedalaman – subdril
Perhitungan loading density atau perhitungan untuk menghitung jumlah bahan ledak yang dimasukkan per meter panjang kolom isian.
Powder factor adalah suatu bilangan untuk menyatakan jumlah material yang diledakkan atau dibongkar oleh bahan peledak dalam jumlah tertentu, dapat dinyatakan dalam ton/kg atau kg/ton.
perbandingan 94,2 : 5,8%. Bahan peledak ini umumnya digunakan dalam kondisi lubang tembak yang kering. Kecepatan detonasi rata-rata untuk bahan peledak ini adalah 4170 m/detik.
(BI) = 0,5 x (RMD + JPS + JPO + SGI + H)
(BI) = 0,5 x (20 + 50 + 40 + 4 + 3)
FB = BI x 0,12
= 53,5 x 0,12
𝑋 =𝐴 𝑉𝑜 𝑄𝑒 0,8 ,𝑄 𝑒 1 6 𝐸 115 −19 30
Vo adalah Volume batuan yang terbongkar (m3), Qe adalah Jumlah bahan peledak ANFO (kg) pada setiap lubang ledak dan E adalah Relative Weight Strenght bahan peledak, untuk ANFO = 100.
N = (2,2 - ( 14 B d ) (1 – ( w B ) (1 + ( A′−1 2 ) ( PC H )
B = burden
D = diameter lubang ledak
W= standar deviasi lubang bor
Pc = kolom isian
H = tinggi jenjang
(Xc) = 𝑋 0,693 1 𝑛
Sehingga:
(Xc) = 14,23 cm 0,693 1 1,310031
( 𝑅 𝑥 ) = 𝑒 − 𝑥 𝑥 𝑐 𝑛 . 100%
E = ukuran ayakan
X = ukuran rata”
Xc= ukuran fragmen
( 𝑅 𝑥 ) = 1- ( 𝑅 𝑥 )
Plubang = B x S x H
= 1,7 m x 3,5 m x 5 m
= 29,75 m3/lubang
Phari = B x S x H x jumlah lubang/hari
= 1,7 m x 3,5 m x 5 m x 90
= 2.677,5 m3 BCM → konversikan ke ton maka dikalikan dengan berat jenis batuan untuk mendapatkan produksi batuan perhari.
= 892.5 m3 BCM × 2,16 m3
= 5.783,4 ton/hari
Pbulan = Phari x 1 bulan kerja
= 5.783,4 ton/hari x 30 hari
= 173,502 ton/bulan