SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Polarisasi Oleh Obsorpsi Selektif
Oleh: Wahyu Effendy
NIM. 040251354
Pendidikan IPA (Pendidikan Fisika)
Propagasi gelombang EM
•Dapat menjalar melewati ruang hampa (vakum)
•Gelombang EM adalah gelombang transversal, artinya
arah getaran vektor medan listrik dan magnetik adalah
tegak lurus arah perambatan.
•Dihasilkan oleh muatan listrik dipercepat -> gelombang
EM
•Gelombang EM dapat juga diproduksi dari atom atau
molekul yang tereksitasi.
Gambar ini menunjukkan diagram skematik dari
propagasi suatu gelombang EM dalam arah sb-x
dengan kecepatan c. Medan listrik E bergetar
dalam bidang x-y dan medan magnetik B
bergetar dalam bidang x-z. E dan B selalu tegak
lurus satu sama lain.
Propagasi Gelombang EM
Intensitas Gelombang Cahaya
Ketika dua gelombang cahaya melintas satu sama lain,
medan listrik resultan E pada titik persimpangan sama
dengan penjumlahan dari masing-masing medan listrik
E1 dan E2
21 EEE 
Intensitas gelombang gabungan adalah sebanding dengan
kuadrat medan listrik resultan:
2
21
2
)( EEEI 
Interferensi cahaya berhubungan dengan superposisi
gelombang cahaya ketika mereka berinteraksi
Aliran energi dalam gel. EM diukur dengan laju energi per
satuan luas yang biasa dinyatakan dengan Vektor Poynting, S.
Time average dari S dikenal sebagai Intensitas gel.EM
2211
)kontanta(
1
B
c
E
c
EBS
cBE
xx
000
0
BEBES





rmsrmsrms BEE
c
SI
00 
11 2

Transport Energi
Polarisasi
• Umumnya penjalaran gelombang EM sama dalam
segala arah atau secara keseluruhan menjalar
secara acak. Dikatakan sebagai gelombang yang
tidak terpolarisasi:
Contoh: sinar matahari, sinar lampu
vibrations
y
propagationz Medan E
Sebuah gelombang elektromagnetik
adalah gelombang transversal, medan
listrik dan medan magnetik yang
berfluktuasi tegak lurus satu sama lain
dan searah perambatan. Arah polarisasi
sebuah gelombang elektromagnetik
sebagai arah dari vektor medan listrik 𝐸
bukan arah medan magnetik, karena
banyak detektor gelombang
elektromagnetik yang umumnya
merespons gaya listrik pada elektron
dalam material, dan tidak merespons
gaya magnetik. Jadi gelombang
elektromagnetik dijelaskan oleh
persamaan:
𝐸 𝑥, 𝑡 = 𝐸 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐽 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
𝐵 𝑥, 𝑡 = 𝐵 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑘 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
Berkas tak terpolarisasi Tampak dari
Arah sinar
Berkas terpolarisasi
Bidang polarisasi: plane to slide
Berkas terpolarisasi
Bidang polarisasi: plane of the slide
Representasi dari
berkas terpolarisasi & tidak terpolarisasi
Beberapa jenis kristal memiliki sifat menyerap lebih kuat gelombang
cahaya dengan vektor medan E pada suatu bidang tertentu dibanding
pada bidang lain (yg tegak lurus dengannya). Kristal seperti ini disebut
kristal dichroic dan sifat ini dikenal sebagai dichroism. Dichroism
ditunjukkan oleh sejumlah mineral dan campuran organik. Kristal
mineral yang paling terkenal adalah tournaline.
Pada 1938, E. H. Land mengembangkan material yang disebut
polaroid, yang mempolarisasi cahaya melalui absorpsi selektif oleh
susunan rantai panjang yang teratur dari molekul hidrokarbon.
Polaroid mengabsopsi gelombang cahaya yang memiliki vektor
medan E yang sejajar dengan panjang rantai molekul dan
meneruskan gelombang cahaya yang memiliki vektor medan E yang
tegak lurus dengan panjang rantai molekul. Arah yang tegak lurus
dengan panjang rantai molekul disebut sebagai sumbu transmisi.
Lembaran polaroid tidak mempolarisasi 100% dari sinar datang dan
tidak mempolarisasi semua gelombang.secara sama.
Polarisasi oleh absorpsi selektif
Polarisasi oleh absorpsi selektif
Menggunakan Vertical metal grids
microwave yang tidak terpolarisasi gelombang
terpolarisasi horisontal
Menggunakan polaroid atau polarizer
lembar kristal (molecule chains)
penyerapan medan E dalam 1 arah 
gelombang terpolarisasi
Polaroid vertikal (horizontal molecule chain)
 cahaya terpolarisasi secara vertikal
Hubungan antara I dan  pertama kali ditemukan oleh
insinyur AD Prancis E. L. Malus secara kebetulan pada
tahun 1809.
I = I0 cos2 
Ketika suatu berkas cahaya tidak terpolarisasi dengan
intensitas Io dilewatkan melalui dua lembar polaroid
yang digandeng, intensitas yang ditransmisikan I
bervariasi sebagai kuadrat kosinus sudut antara dua
sumbu transmisi, yaitu:

Transmission
axis
Transmission
axis
I0 I
Polarizing sheets
E0 E
Hukum Malus
Hukum Malus dapat dipahami dari penjelasan berikut: Vektor
medan listrik E0 dari cahaya terpolarisasi yang dihasilkan oleh
pelat polarisator ke-1 dapat dibagi ke dalam 2 komponen, yang
satu sejajar dan yang lain tegak lurus terhadap sumbu transmisi
dari pelat polarisator ke-2, sebagaimana ditunjukkan dalam
diagram berikut:
Pelat polarisator ke-2 hanya meneruskan bagian dari cahaya
terpolarisasi yang bersesuaian dengan komponen E//.
E= E0 sin 
E// = E0 cos 
E//
E0

Transmission axis
of polarizer
Transmission axis
of analyzer
E
𝐼1 ∝ 𝐸2
𝐼2 ∝ 𝐸𝑐𝑜𝑠𝜃 2
𝐼2
𝐼1
= 𝑐𝑜𝑠2
𝜃
𝐼2 = 𝐸2 𝑐𝑜𝑠2 𝜃,
𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝐼1 =
1
2
𝐼0, 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝐼2 =
1
2
𝐼0 𝑐𝑜𝑠2
𝜃
Untuk
𝜃 = 90 𝑜
→ 𝐼2 = 0
𝜃 = 0 𝑜
→ 𝐼2 = 1/2𝐼0
𝜃 = 60 𝑜
→ 𝐼2 =
1
8
𝐼0
𝜃 = 45 𝑜
→ 𝐼2 = 1/4𝐼0
I = 𝐼 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑐𝑜𝑠2 𝜃
𝐼 𝑚𝑎𝑘𝑠 adalah intensitas maksimum cahaya yang
ditransmisikan pada 𝜃=0 dan I adalah jumlah
yang ditransmisikan pada sudut 𝜃.
(hukum Malus, cahaya terpolarisasi yang
lewat melalui penganalisis.
Contoh
• Dua pelat polarisator memiliki arah polarisasi
yang sama sehingga intensitas Im dari cahaya yg
diteruskan adalah maksimum. Ke sudut berapa
pelat harus diputar supaya intensitas turun
menjadi separohnya.
Jawab:
I = ½ Im
½ Im = Io cos2 
 = cos-1 (1/2) =  45o,  135o
KOMPETENSI INTI DAN
KOMPETENSI DASAR
FISIKA
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA)
KURIKULUM 2013
Pedagogic Content
Knowledge
Materi Polarisasi
BAB 2 CAHAYA
Kelas : XII
Semester : Ganjil
Pedagogic Content Knowledge
Silabus Kurikulum 2013
- Pembelajaran akan lebih baik apabila dilakukan
dengan dukungan media pembelajaran sehingga
materi lebih konkrit dan mempermudah siswa
dalam memahami materi pelajaran.
- Sebagai motivasi, pembelajaran
dihubungankan dengan contoh penerapan
materi dalam kehidupan sehari-hari.
Pemanfaatan polarisasi cahaya dalam
kehidupan seperti pelindung pada kacamata
dari sinar matahari (kacamata sun glasses)
dan polaroid untuk kamera.
Polaroid Sunglasses
The polaroid material used in sunglasses makes use of dichroism, or selective
absorption, to achieve polarization.
Polarization by reflection
Materi Polarisasi oleh Absorbsi Selektif
Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang
getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang
getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan
memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati
polaroid adalah sinar yang terpolarisasi. Peristiwa polarisasi ini
disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk
pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun
glasses) dan polaroid untuk kamera.
Skema percobaan polarisasi dengan penyerapan selektif
Prinsip kerja sisitem yaitu, seberkas cahaya yang menuju
polarisator dipolarisasi secara vertikal, yaitu hanya komponen
vektormedan listrik E yang sejajar dengan sumbu transmisi saja
yang dilewatkan, sedangkan lainnya diserap. Di analisator semua
komponen E yang tegak lurus sumbu transmisi analisator
diserap. Hanya komponen E yang sejajar sumbu analisator yang
diteruskan. Jadi, kuat medan listrik yang diteruskan oleh
analisator adalah
Jika cahaya tak terpolarisasi yang jatuh pada polaroid
pertama (polarisator) memiliki intensitas I1, maka cahaya
terpolarisasi yang melewati polarisator I2 adalah
Dengan  adalah sudut antara sumbu transmisi analisator
dengan sumbu transmisis polarisator.
Contoh soal polarisasi di sekolah
Dua keping polarisator disusun sejajar dengan sumbu transmisi yang sejajar
pula. Cahaya alami (tak terpolarisasi) yang masuk ke susunan polarisator itu
akan mengalami penurunan intensitas sebanyak 75%, jika polarisator yang
kedua diputar ... derajat.
Jawab
𝐼1 =
1
2
𝐼0
𝐼2 =
1
4
𝐼0 (penurunan 75%)
𝐼2 = 𝐼1 𝑐𝑜𝑠2
𝜃
¼ 𝐼0 =
1
2
𝐼0 𝑐𝑜𝑠2 𝜃
𝑐𝑜𝑠2
𝜃 = ½
cos 𝜃 =
1
2
𝜃= 450
Adanya polaroid sebagai filter atau
saringan. Hal ini bisa dianalogikan,
bahwa dalam sehari-hari kita harus
mampu memfilter hal-hal yang bisa
merugikan diri kita sendiri dan orang
lain.
Perubahan sudut  pada peristiwa polarisasi
(oleh analisator) dapat dianalogikan bahwa
seseorang harus mampu memandang sesuatu
dari sudut pandang atau sisi yang lain, tidak
hanya pada satu sudut pandang saja, sehingga
apabila terjadi perbedaan pendapat atau
pandangan, kita akan lebih bijak dalam
menanggapinya (karakter: menghargai,
menghormati, berpikir positif)
Value
Pertanyaan Diskusi
Pertanyaan dari Bapak Ari Rahmat
a) Apa yang dipolarisasikan pada peristiwa polarisasi cahaya
(gelombang elektromagnetik), apakah medan magnet atau medan
listrik ?
b) Apakah polarisasi karena hamburan dapat dijelaskan dengan efek
compton ?
a) Berkas cahaya dari suatu sumber cahaya biasa terdiri dari sejumlah besar
gelombang elektromagnetik dengan orientasi vektor medan E (juga medan B)
yang acak dan sama ke semua arah. Berkas cahaya seperti ini dikenal sebagai
cahaya yang tidak terpolarisasi. Cahaya yang tidak terpolarisasi, jika melalui
sebuah palarisator akan menjadi terpolarisasi satu arah bidang getar.
Jawab
Pada peristiwa polarisasi cahaya, arah gelombang yang terpolarisasi digambarkan
arah medan listrik (E) bukan berarti arah medan magnetnya tidak ada (medan
magnet dan medan listrik tetap ada), tetapi hanya digambarkan medan listrik saja,
dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari polarisasi.
b) Polarisasi karena hamburan dan efek compton adalah hal yang berbeda. Pada
peristiwa efek compton terjadi pada cahaya monokromatik, single partikel.
Sedangkan pada polarisasi hamburan terjadi pada cahaya polikromatik.
Terima kasih

More Related Content

What's hot

teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom HidrogenKhotim U
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)emildaemiliano
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Ridlo Wibowo
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 
Hukum biot savart
Hukum biot savartHukum biot savart
Hukum biot savartWes Karni
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasSri Wulan Hidayati
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKDiana Amrita
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2radar radius
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan SpektrometerLaporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan SpektrometerLatifatul Hidayah
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 

What's hot (20)

Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogenteori Bohr tentang Atom Hidrogen
teori Bohr tentang Atom Hidrogen
 
Gerak parabola
Gerak parabolaGerak parabola
Gerak parabola
 
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
Laporan Praktikum Fisika Medan Magnet (Solenoida/Paku)
 
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
Solusi Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2014
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Hukum biot savart
Hukum biot savartHukum biot savart
Hukum biot savart
 
Astronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab viAstronomi fisika bab vi
Astronomi fisika bab vi
 
Pp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitasPp inti atom dan radioaktivitas
Pp inti atom dan radioaktivitas
 
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAKHUKUM NEWTON TENTANG GERAK
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
 
Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2Fisika Kuantum part 2
Fisika Kuantum part 2
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan SpektrometerLaporan Resmi Percobaan Spektrometer
Laporan Resmi Percobaan Spektrometer
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Spektrum garis
Spektrum garisSpektrum garis
Spektrum garis
 
Mekanika lagrange
Mekanika lagrangeMekanika lagrange
Mekanika lagrange
 
Bab Relativitas
Bab RelativitasBab Relativitas
Bab Relativitas
 
Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Gravitasi
GravitasiGravitasi
Gravitasi
 

Similar to Polarisasi Optik

MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAOndel Del
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Dika Wahyu Suryadi
 
Kuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptxKuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptxwidhyahrini1
 
5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantumRahmanifitriah
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasiannisnuruli
 
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPAStruktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPADian Ningrum
 
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaInduksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaRizka Aprilia
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulRidhanty Husniah
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometriNozha Diszha
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atomaralailiyah
 
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoLap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoRetno AppleLienna
 

Similar to Polarisasi Optik (20)

Gelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika smaGelombang cahaya fisika sma
Gelombang cahaya fisika sma
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Gelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnesGelombang cahaya fisika unnes
Gelombang cahaya fisika unnes
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYAMAKALAH POLARISASI CAHAYA
MAKALAH POLARISASI CAHAYA
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Fisika gelombang
Fisika gelombangFisika gelombang
Fisika gelombang
 
Kuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptxKuliah-2-2023.pptx
Kuliah-2-2023.pptx
 
5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum5 teori mekanika kuantum
5 teori mekanika kuantum
 
Sifat sifat cahaya
Sifat sifat cahayaSifat sifat cahaya
Sifat sifat cahaya
 
makalah Polarisasi
makalah Polarisasimakalah Polarisasi
makalah Polarisasi
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPAStruktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
Struktur atom,sistem periodik unsur dan ikatan kimia XI IPA
 
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan OptikaInduksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
Induksi Elektromagnetik & Cahaya dan Optika
 
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekulTeori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
Teori atom mekanika kuantum dan bentuk molekul
 
Analisis spektrometri
Analisis spektrometriAnalisis spektrometri
Analisis spektrometri
 
Kimia struktur elektron atom
Kimia   struktur elektron atomKimia   struktur elektron atom
Kimia struktur elektron atom
 
Gel elektromagnetik
Gel elektromagnetikGel elektromagnetik
Gel elektromagnetik
 
kimia
kimia kimia
kimia
 
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retnoLap. ahir-polarisasi-cahaya retno
Lap. ahir-polarisasi-cahaya retno
 

More from Ibenk Hallen

Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Ibenk Hallen
 
(10) electron spin & angular momentum coupling
(10) electron spin & angular momentum coupling(10) electron spin & angular momentum coupling
(10) electron spin & angular momentum couplingIbenk Hallen
 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Ibenk Hallen
 
Uji kualitas minyak goreng
Uji kualitas minyak gorengUji kualitas minyak goreng
Uji kualitas minyak gorengIbenk Hallen
 
Teknologi pengolahan biodiesel
Teknologi pengolahan biodieselTeknologi pengolahan biodiesel
Teknologi pengolahan biodieselIbenk Hallen
 
Minyak goreng dan bekas
Minyak goreng dan bekasMinyak goreng dan bekas
Minyak goreng dan bekasIbenk Hallen
 
118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...
118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...
118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...Ibenk Hallen
 
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)Ibenk Hallen
 
Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Ibenk Hallen
 

More from Ibenk Hallen (12)

Smp7ipa ipa teguh
Smp7ipa ipa teguhSmp7ipa ipa teguh
Smp7ipa ipa teguh
 
Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)Penelitian tindakan kelas (viii)
Penelitian tindakan kelas (viii)
 
Ppt fisika modern
Ppt fisika modernPpt fisika modern
Ppt fisika modern
 
(10) electron spin & angular momentum coupling
(10) electron spin & angular momentum coupling(10) electron spin & angular momentum coupling
(10) electron spin & angular momentum coupling
 
Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1Minyak goreng bab1
Minyak goreng bab1
 
Uji kualitas minyak goreng
Uji kualitas minyak gorengUji kualitas minyak goreng
Uji kualitas minyak goreng
 
Teknologi pengolahan biodiesel
Teknologi pengolahan biodieselTeknologi pengolahan biodiesel
Teknologi pengolahan biodiesel
 
Spektro uv-vis
Spektro uv-visSpektro uv-vis
Spektro uv-vis
 
Minyak goreng dan bekas
Minyak goreng dan bekasMinyak goreng dan bekas
Minyak goreng dan bekas
 
118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...
118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...
118555616 penerapan-model-pembelajaran-berdasarkan-masalah-pada-pelajaran-ipa...
 
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)01 penilaian  portofolio (slamet soewandi)
01 penilaian portofolio (slamet soewandi)
 
Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]Analisis vektor [compatibility_mode]
Analisis vektor [compatibility_mode]
 

Polarisasi Optik

  • 1. Polarisasi Oleh Obsorpsi Selektif Oleh: Wahyu Effendy NIM. 040251354 Pendidikan IPA (Pendidikan Fisika)
  • 2. Propagasi gelombang EM •Dapat menjalar melewati ruang hampa (vakum) •Gelombang EM adalah gelombang transversal, artinya arah getaran vektor medan listrik dan magnetik adalah tegak lurus arah perambatan. •Dihasilkan oleh muatan listrik dipercepat -> gelombang EM •Gelombang EM dapat juga diproduksi dari atom atau molekul yang tereksitasi.
  • 3. Gambar ini menunjukkan diagram skematik dari propagasi suatu gelombang EM dalam arah sb-x dengan kecepatan c. Medan listrik E bergetar dalam bidang x-y dan medan magnetik B bergetar dalam bidang x-z. E dan B selalu tegak lurus satu sama lain. Propagasi Gelombang EM
  • 4. Intensitas Gelombang Cahaya Ketika dua gelombang cahaya melintas satu sama lain, medan listrik resultan E pada titik persimpangan sama dengan penjumlahan dari masing-masing medan listrik E1 dan E2 21 EEE  Intensitas gelombang gabungan adalah sebanding dengan kuadrat medan listrik resultan: 2 21 2 )( EEEI  Interferensi cahaya berhubungan dengan superposisi gelombang cahaya ketika mereka berinteraksi
  • 5. Aliran energi dalam gel. EM diukur dengan laju energi per satuan luas yang biasa dinyatakan dengan Vektor Poynting, S. Time average dari S dikenal sebagai Intensitas gel.EM 2211 )kontanta( 1 B c E c EBS cBE xx 000 0 BEBES      rmsrmsrms BEE c SI 00  11 2  Transport Energi
  • 6. Polarisasi • Umumnya penjalaran gelombang EM sama dalam segala arah atau secara keseluruhan menjalar secara acak. Dikatakan sebagai gelombang yang tidak terpolarisasi: Contoh: sinar matahari, sinar lampu vibrations y propagationz Medan E
  • 7. Sebuah gelombang elektromagnetik adalah gelombang transversal, medan listrik dan medan magnetik yang berfluktuasi tegak lurus satu sama lain dan searah perambatan. Arah polarisasi sebuah gelombang elektromagnetik sebagai arah dari vektor medan listrik 𝐸 bukan arah medan magnetik, karena banyak detektor gelombang elektromagnetik yang umumnya merespons gaya listrik pada elektron dalam material, dan tidak merespons gaya magnetik. Jadi gelombang elektromagnetik dijelaskan oleh persamaan: 𝐸 𝑥, 𝑡 = 𝐸 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐽 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥) 𝐵 𝑥, 𝑡 = 𝐵 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑘 sin(𝜔𝑡 − 𝑘𝑥)
  • 8. Berkas tak terpolarisasi Tampak dari Arah sinar Berkas terpolarisasi Bidang polarisasi: plane to slide Berkas terpolarisasi Bidang polarisasi: plane of the slide Representasi dari berkas terpolarisasi & tidak terpolarisasi
  • 9. Beberapa jenis kristal memiliki sifat menyerap lebih kuat gelombang cahaya dengan vektor medan E pada suatu bidang tertentu dibanding pada bidang lain (yg tegak lurus dengannya). Kristal seperti ini disebut kristal dichroic dan sifat ini dikenal sebagai dichroism. Dichroism ditunjukkan oleh sejumlah mineral dan campuran organik. Kristal mineral yang paling terkenal adalah tournaline. Pada 1938, E. H. Land mengembangkan material yang disebut polaroid, yang mempolarisasi cahaya melalui absorpsi selektif oleh susunan rantai panjang yang teratur dari molekul hidrokarbon. Polaroid mengabsopsi gelombang cahaya yang memiliki vektor medan E yang sejajar dengan panjang rantai molekul dan meneruskan gelombang cahaya yang memiliki vektor medan E yang tegak lurus dengan panjang rantai molekul. Arah yang tegak lurus dengan panjang rantai molekul disebut sebagai sumbu transmisi. Lembaran polaroid tidak mempolarisasi 100% dari sinar datang dan tidak mempolarisasi semua gelombang.secara sama. Polarisasi oleh absorpsi selektif
  • 10. Polarisasi oleh absorpsi selektif Menggunakan Vertical metal grids microwave yang tidak terpolarisasi gelombang terpolarisasi horisontal Menggunakan polaroid atau polarizer lembar kristal (molecule chains) penyerapan medan E dalam 1 arah  gelombang terpolarisasi Polaroid vertikal (horizontal molecule chain)  cahaya terpolarisasi secara vertikal
  • 11. Hubungan antara I dan  pertama kali ditemukan oleh insinyur AD Prancis E. L. Malus secara kebetulan pada tahun 1809. I = I0 cos2  Ketika suatu berkas cahaya tidak terpolarisasi dengan intensitas Io dilewatkan melalui dua lembar polaroid yang digandeng, intensitas yang ditransmisikan I bervariasi sebagai kuadrat kosinus sudut antara dua sumbu transmisi, yaitu:  Transmission axis Transmission axis I0 I Polarizing sheets E0 E Hukum Malus
  • 12. Hukum Malus dapat dipahami dari penjelasan berikut: Vektor medan listrik E0 dari cahaya terpolarisasi yang dihasilkan oleh pelat polarisator ke-1 dapat dibagi ke dalam 2 komponen, yang satu sejajar dan yang lain tegak lurus terhadap sumbu transmisi dari pelat polarisator ke-2, sebagaimana ditunjukkan dalam diagram berikut: Pelat polarisator ke-2 hanya meneruskan bagian dari cahaya terpolarisasi yang bersesuaian dengan komponen E//. E= E0 sin  E// = E0 cos  E// E0  Transmission axis of polarizer Transmission axis of analyzer E
  • 13. 𝐼1 ∝ 𝐸2 𝐼2 ∝ 𝐸𝑐𝑜𝑠𝜃 2 𝐼2 𝐼1 = 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 𝐼2 = 𝐸2 𝑐𝑜𝑠2 𝜃, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝐼1 = 1 2 𝐼0, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐼2 = 1 2 𝐼0 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 Untuk 𝜃 = 90 𝑜 → 𝐼2 = 0 𝜃 = 0 𝑜 → 𝐼2 = 1/2𝐼0 𝜃 = 60 𝑜 → 𝐼2 = 1 8 𝐼0 𝜃 = 45 𝑜 → 𝐼2 = 1/4𝐼0 I = 𝐼 𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 𝐼 𝑚𝑎𝑘𝑠 adalah intensitas maksimum cahaya yang ditransmisikan pada 𝜃=0 dan I adalah jumlah yang ditransmisikan pada sudut 𝜃. (hukum Malus, cahaya terpolarisasi yang lewat melalui penganalisis.
  • 14. Contoh • Dua pelat polarisator memiliki arah polarisasi yang sama sehingga intensitas Im dari cahaya yg diteruskan adalah maksimum. Ke sudut berapa pelat harus diputar supaya intensitas turun menjadi separohnya. Jawab: I = ½ Im ½ Im = Io cos2   = cos-1 (1/2) =  45o,  135o
  • 15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA) KURIKULUM 2013 Pedagogic Content Knowledge Materi Polarisasi BAB 2 CAHAYA Kelas : XII Semester : Ganjil
  • 17.
  • 18. - Pembelajaran akan lebih baik apabila dilakukan dengan dukungan media pembelajaran sehingga materi lebih konkrit dan mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran. - Sebagai motivasi, pembelajaran dihubungankan dengan contoh penerapan materi dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan polarisasi cahaya dalam kehidupan seperti pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.
  • 19. Polaroid Sunglasses The polaroid material used in sunglasses makes use of dichroism, or selective absorption, to achieve polarization. Polarization by reflection
  • 20.
  • 21. Materi Polarisasi oleh Absorbsi Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi. Peristiwa polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.
  • 22. Skema percobaan polarisasi dengan penyerapan selektif Prinsip kerja sisitem yaitu, seberkas cahaya yang menuju polarisator dipolarisasi secara vertikal, yaitu hanya komponen vektormedan listrik E yang sejajar dengan sumbu transmisi saja yang dilewatkan, sedangkan lainnya diserap. Di analisator semua komponen E yang tegak lurus sumbu transmisi analisator diserap. Hanya komponen E yang sejajar sumbu analisator yang diteruskan. Jadi, kuat medan listrik yang diteruskan oleh analisator adalah
  • 23. Jika cahaya tak terpolarisasi yang jatuh pada polaroid pertama (polarisator) memiliki intensitas I1, maka cahaya terpolarisasi yang melewati polarisator I2 adalah Dengan  adalah sudut antara sumbu transmisi analisator dengan sumbu transmisis polarisator.
  • 24.
  • 25. Contoh soal polarisasi di sekolah Dua keping polarisator disusun sejajar dengan sumbu transmisi yang sejajar pula. Cahaya alami (tak terpolarisasi) yang masuk ke susunan polarisator itu akan mengalami penurunan intensitas sebanyak 75%, jika polarisator yang kedua diputar ... derajat. Jawab 𝐼1 = 1 2 𝐼0 𝐼2 = 1 4 𝐼0 (penurunan 75%) 𝐼2 = 𝐼1 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 ¼ 𝐼0 = 1 2 𝐼0 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 𝑐𝑜𝑠2 𝜃 = ½ cos 𝜃 = 1 2 𝜃= 450
  • 26.
  • 27. Adanya polaroid sebagai filter atau saringan. Hal ini bisa dianalogikan, bahwa dalam sehari-hari kita harus mampu memfilter hal-hal yang bisa merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Perubahan sudut  pada peristiwa polarisasi (oleh analisator) dapat dianalogikan bahwa seseorang harus mampu memandang sesuatu dari sudut pandang atau sisi yang lain, tidak hanya pada satu sudut pandang saja, sehingga apabila terjadi perbedaan pendapat atau pandangan, kita akan lebih bijak dalam menanggapinya (karakter: menghargai, menghormati, berpikir positif) Value
  • 28. Pertanyaan Diskusi Pertanyaan dari Bapak Ari Rahmat a) Apa yang dipolarisasikan pada peristiwa polarisasi cahaya (gelombang elektromagnetik), apakah medan magnet atau medan listrik ? b) Apakah polarisasi karena hamburan dapat dijelaskan dengan efek compton ? a) Berkas cahaya dari suatu sumber cahaya biasa terdiri dari sejumlah besar gelombang elektromagnetik dengan orientasi vektor medan E (juga medan B) yang acak dan sama ke semua arah. Berkas cahaya seperti ini dikenal sebagai cahaya yang tidak terpolarisasi. Cahaya yang tidak terpolarisasi, jika melalui sebuah palarisator akan menjadi terpolarisasi satu arah bidang getar. Jawab Pada peristiwa polarisasi cahaya, arah gelombang yang terpolarisasi digambarkan arah medan listrik (E) bukan berarti arah medan magnetnya tidak ada (medan magnet dan medan listrik tetap ada), tetapi hanya digambarkan medan listrik saja, dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam mempelajari polarisasi.
  • 29. b) Polarisasi karena hamburan dan efek compton adalah hal yang berbeda. Pada peristiwa efek compton terjadi pada cahaya monokromatik, single partikel. Sedangkan pada polarisasi hamburan terjadi pada cahaya polikromatik.