SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I

                                  PENDAHULUAN

                                 HEMANGIOMA
       Hemangioma merupakan tumor lidah jinak vaskuler yang sering dijumpai pada

masa kanak-kanak dan sekitar 30% timbul didaerah kepala dan leher. Lesi ini terutama

sangat sering ditemukan pada bibir, lidah, dan mukosa bukal. Penatalaksanaan dengan

bedah diindikasikan pada kasus hemangioma dengan pertumbuhan menuju ke arah

gangguan fungsi atau gangguan perkembangan atau yang menimbulkan komplikasi.

Dilaporkan suatu kasus hemangioma kapilare pada anak laki-laki usia 4 tahun, datang

dengan keluhan adanya benjolan berwarna kemerahan pada sisi lidah kiri yang

mengganggu fungsi bicara dan pengunyahan. Kemudian dilakukan tindakan esktripasi

bedah dengan anestesi umum untuk mengangkat massa hemangioma. Evaluasi selama

tiga bulan tidak ditemukan adanya rekurensi dan fungsi bicara serta pengunyahan

kembali normal disertai dengan adanya perbaikan berat badan anak.1

       Hemangioma termasuk kedalam golongan tumor jinak pada jaringan pembuluh

darah baru akibat dari malformasi jaringan angioblastik selama pertumbuhan fetus,

terdiri dari sel-sel endothelium yang berproliferasi, serta sering dijumoai pada bayi dan

anak-anak. Malformasi vaskuler ini umumnya talah tampak sejak lahir sekitar 1,1%

sampai 2,6% dan dapat berkembang hingga usia anak-anak bahkan dewasa.1

       Hemangioma dapat mengalami involusi atau regresi secara spontan selama masa

kanak-kanak usia 5-7 tahun bahkan sampai usia 10-12 tahun. Kelainan lesi ini sering



                                           1
terjadi terutama didaerah kepala dan leher. Pada rongga mulut lesi ini sering timbul di

lidah, mukosa mulut dan bibir. Insidensi hemangioma, dilaporkan sekitar 85% dan

merupakan hemangiomakapiler yang terjadi pada tahun-tahun pertama kelahiran.1




                                          2
BAB II

                                TINJAUAN KEPUSTAKAAN



2.1. Definisi

       Hemangioma adalah proliferasi abnormal dari pembuluh darah yang dapat

terjadi pada setiap jaingan yang mengandung pembuluh darah. Jadi, hemangioma dapat

terjadi di kutis, subkutis, otot, hepar, traktus gastrointestinal, otak, paru-paru, ataupun

tulang. Sampai saat ini masih menjadi perdebatan, apakah hemangioma merupakan

tumor, hamartoma, atau malformasi vaskuler.2

       Hemangioma kepala dan leher relatif sangat umum. Hemangioma dari rongga

mulut merupakan 14% dari semua hemangioma. Meskipun biasanya muncul saat lahir

dengan fase proliferatif yang cepat, penderita baru terbukti secara klinis dikemudian

hari. Penderita biasanya berhubungan dengan beberapa penyakit, termasuk sindrom

Sturge-Weber-Dimitri dan sindrom von Hippel-Lindau. Hemangioma biasanya < 2 cm

dalam dimensi terbesar, namu bisa menjadi luas yang melibatkan bagian signifikan dari

rongga mulut dan orofaring termasuk lidah. Hemangioma cenderung menetap selama

bertahun-tahun, namun dapat terjadi involusi atau fibrosis.2




                       Gambar 1. Gambar hemangioma pada lidah




                                            3
2.2. Epidemiologi

       Prevalensi hemangioma ± 1- 3% pada neonatus dan ± 10% pada bayi sampai

dengan umur 1 tahun. Lokasi tersering hemangioma pada kepala dan leher (60%), dan

sekitar 20%-nya merupakan lesi yang multiple. Bayi lahir prematur merupakan factor

resiko yang telah teridentifikasi, terutama neonatus dengan berat badan lahir di bawah

1500 gram. Rasio kejadian wanita dibanding pria 3 : 1.2,3

       Komplikasi hemangioma lebih sering terjadi pada bayi perempuan dibanding

lakilaki, dan lebih sering terjadi pada kulit putih. Kebanyakan hemangioma timbul de

novo tanpa adanya riwayat keluarga (sporadis), tetapi ada beberapa penelitian yang

melaporkan bahwa hemangioma berhubungan dengan gen autosom-dominan.2

2.3. Etiologi

       Etiologi kelainan lesi ini masih belum diketahui. Secara umum hemangioma

tidak berkapsul, bervariasi dalam struktur dan dapat hilang secara spontal. Sehingga

masih terdapat perbedaan pendapat mengenai hemngioma sebagai suatu tumor jinak.

Ada juga beberapa pendapat yang mengatakan hemangioma sebagai hamartoma karena

bukan tumor sebenarnya.1

       Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis

sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic

Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF),

mempunyai       peranan   dalam   proses   angiogenesis.    Peningkatan   faktor-faktor

pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya

gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta

berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.3




                                           4
2.3. Anatomi Lidah

           Lidah merupakan organ muscular yang sangat fleksibel dalam rongga mulut

yang berperan dalam proses pengunyahan, pengecapan, dan menelan makanan serta

untuk berbicara. Organ ini melekat ke dasar mulut dengan permukaan atas dilapisi

papillae yang memberikan tekstur permukaan yang kasar. Papillae mengandung pori-

pori kecil yang terdapat reseptor pengecapan (taste bud). Terdapat 4 jenis reseptor

pengecapan (manis, asin, asam, pahit) yang berada pada lokasi tertentu di permukaan

lidah.5

           Otot-otot ekstrinsik melekatkan lidah ke bagian eksternal, yang termasuk

otot ini adalah hioglosus, genioglosus, palatoglosus, pharingoglosus dan stiloglosus.

Otot-otot intrinsik yang berada di dalam lidah, merupakan pembentuk masa lidah yang

paling banyak. Otot intrinsic ini berjalan vertical, transversal, dan longitudinal. Dengan

struktur otot ekstrinsik dan instrinsik seperti ni memungkinkan lidah untuk bergerak

lincah. Otot-otot lidah di inervasi oleh nervus hipoglosus (N XII). Sensasi untuk

perabaan (touch sensation) dari lidah 2/3 depan dibawa oleh N. Trigeminus (N. V

cabang lingualis) dan dari 1/3 belakang lidah dibawa oleh N. glosopharingeus (N. IX).

Sensasi untuk pengecapan (taste sensation) dari lidah 2/3 depan dibawa oleh N. fasialis

(N. VII) dan dari 1/3 belakang lidah melalui N. glosopharingeus. Vaskularisasi lidah

terutama disediakan oleh arteri linualis.5




             Gambar 2. Gambar lidah dan otot-otot intrinsic dan ekstrinsik lidah


                                             5
2.4. Patogenesis

       Sampai saat ini, patogenesis terjadinya hemangioma infantil masih belum

diketahui. Meskipun growth factor, hormonal dan pengaruh mekanik di perkirakan

menjadi penyebab proliferasi abnormal pada jaringan hemangioma infantil, tapi

penyebab utama yang menimbulkan defek pada hemangiogenesis masih belum jelas.

Adanya pengaruh genetik hingga kini masih belum terbukti. Pembuluh darah kulit mulai

terbentuk pada hari ke-35 gestasi dan berlanjut sampai beberapa bulan setelah lahir.

Maturasi sistem pembuluh darah terjadi pada bulan ke-4 setelah lahir. Faktor angiogenik

kemungkinan mempunyai peranan penting pada fase proliferasi dan involusi

hemangioma infantil.4

       Pertumbuhan endotel yang cepat pada hemangioma infantil mempunyai

kemiripan dengan proliferasi kapiler pada tumor. Proliferasi endotel dipengaruhi oleh

agen angiogenik. Angiogenik bekerja melalui dua cara, yaitu secara langsung

mempengaruhi mitosis endotel pembuluh darah dan secara tidak langsung

mempengaruhi makrofag, sel mast, dan sel T helper. Heparin yang dilepaskan makrofag

mengstimulasi migrasi dari sel endotel dan pertumbuhan kapiler. Disamping itu, heparin

sendiri berperan sebagai agen angiogenesis. Efek angiogenesis ini dihambat oleh adanya

protamin, kartilago, dan beberapa kortikosteroid. Konsep inhibisi kortikosteroid ini

diterapkan untuk terapi pada beberapa jenis hemangioma infantil pada fase involusi .

       Makrofag menghasilkan stimulator ataupun inhibitor angiogenesis. Pada fase

proliferasi, jaringan hemangioma infantil di infiltrasi oleh makrofag dan sel mast ,

sedangkan pada fase involusi terdapat infiltrasi monosit. Diperkirakan infiltrasi

makrofag dipengaruhi oleh monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1), suatu

glikoprotein yang berperan sebagai kemotaksis mediator. Zat ini dihasilkan oleh sel otot



                                           6
polos pembuluh darah pada fase proliferasi, tetapi tidak dihasilkan oleh hemangioma

infantil pada fase involusi ataupun malformasi vaskuler. Keberadaan MCP-1 dapat

diturunkan regulasinya oleh deksametason dan interferon alfa. Interferon alfa terbukti

menghambat migrasi endotel yang disebabkan oleh stimulus kemotaksis.           Hal ini

memberikan efek tambahan interferon alfa dalam menurunkan jumlah dan aktifitas

makrofag. Bukti-bukti diatas menjelaskan efek deksametason dan interferon alfa pada

hemangioma infantil pada fase proliferasi.4

2.5. Klasifikasi Hemangioma

   1. Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma)

              Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma kapiler disebut juga

       strawberry hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu lahir atau

       beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi prematur dan biasanya akan

       menghilang beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Gejalanya antara

       lain tampak bercak merah yang lama-kelamaan makin besar. Lama-kelamaan

       warnanya menjadi merah menyala, berbatas tegas, keras pada perabaan tegang

       dan berbentuk lobular. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna

       didaerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar.

              Selain strawberry hemangioma (hemangioma simplek), bentuk lain

        hemangioma kapiler (superficial hemangioma) adalah granuloma piogenik.

        Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah trauma,

        jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi

        sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada

        anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering mengalami trauma.

        Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat.



                                              7
Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah

 berdarah.

2. Hemangioma Kavernosum

       Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan subkutis

 (lapisan pada kulit). Hemangioma kavernosum biasanya tidak memiliki batas

 tegas berupa benjolan yaitu makula eritematosa atau nodus yang berwarna

 merah keunguan. Bila ditekan mengempis dan menggembung kembali bila

 dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen vaskular (pembuluh darah) yang

 matang. Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan

 jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam. Bentuk kavernosum jarang

 mengadakan     involusi   spontan.       Berbentuk   papul   eritematosa   dengan

 pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat

 bertangkai, mudah berdarah.

3. Hemangioma Campuran

       Pada beberapa kasus, kedua jenis hemangioma diatas dapat terjadi

 bersamaan dan dinamakan hemangioma campuran. Gambaran klinisnya juga

 terdiri atas gambaran kedua jenis hemangioma tersebut.Banyak ditemukan

 pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh bagianbawah, misalnya; kaki, paha,

 dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya; paha kiri/kanan), soliter

 (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa anak-anak. Ciri-cirinya antara

 lain tonjolan bersifat lunak dan berwarna merah kebiruan yang kemudian pada

 perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa. Lokasi

 hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial (permukaan) dan dalam,

 atau di organ dalam.



                                      8
2.6. Manifestasi Klinis Hemangioma Lidah

       Secara umum hemangioma pada rongga mulut dapat terjadi pada lidah,

membran mukosa, bibir, dan jarang terjadi pada tulang rahang. Pada pemeriksaan biasa,

terlihat sebagai lesi berwarna merah terang sampai kebiruan. Dengan diameter antara

beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Lesi berupa gumpalan tidak berkapsul,

berbatas tidak tegas, dapat datar atau lebih menonjol dibanding dengan jaringan

sekitarnya. Oleh karena itu sulit membedakan jenis hemangioma hanya dengan

pemeriksaan kilinis saja.1




Gambar 3. Pasien dengan hemangioma lidah, tampak lesi ya di bagian posterior dua
pertiga dari lidah yang berada di bagian tengah , dengan ukuran dari 4 cm x2 cm . dia
juga memiliki luka di kulit subcutaneous, yang tampak seperti haemangioma ,di wilayah
subklavia .5


       Pada fase proliferasi, Hemangioma tumbuh cepat selama 6 – 8 minggu pertama

setelah lahir. Hemangioma yang terletak di permukaan kulit, maka kulit akan menonjol

dan berwarna merah muda menyala. Akan tetapi bila lesi ini tumbuh pada lapisan lebih

dalamdari dermis, subkutis, atau otot, maka kulit yang menutupinya dapat berwarna

kebiruan, dan hanya sedikit menonjol, juga terjadi dilatasi vena atau telangiektase.




                                            9
Dalam fase involusi, hemangioma mencapai puncak proliferasi pada akhir tahun

pertama. Setelah itu hemangioma tumbuh proporsional terhadap pertumbuhan bayi.

Warna yang menyala berangsur-angsur berubah menjadi samar. Kulit mulai memucat,

dan konsistensi tumor menjadi lunak. Fase ini pada umumnya berlangsung sampai anak

usia 5-10 tahun. Kecepatan regresi hemangioma tidak berhubungan dengan gender,

lokasi, ukuran, dan morfologi. Masa involusi akan berakhir pada saat anak usia 5 tahun

(50%), dan pada usia 7 tahun (70%). Berakhirnya masa involusi terjadi pada usia 10-12

tahun .2




Gambar 4. Tiga fase perjalanan alamiah hemangioma. Garis putus = tipe “uncommon”;
garis penuh =tipe “common”




           Gambar 5. Hemangioma pada sisi lateral lidah pada pria 82 tahun .6




                                          10
Meskipun sebagian besar hemangioma lidah bersifat asymptomatic , kadang

kadang bias menyebabkan pendarahan yang signifikan , rasa sakit atau kesulitan dalam

mengunyah , berbicara , dan bahkan menelan , dan jika cukup besar . lesi kecil dapat

dipotong dengan impunitas . lesi besar , jika dipotong , dapat mengakibatkan kecacatan

fungsionalyang signifikan.6

2.7. Diagnosis

       Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya

khas, tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk

ditegakkan, terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam. Diagnosis

hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan

penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam membedakan kelainan

pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang agresif. Ultrasonografi dengan

Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat

menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi yang merupakan karakteristik dari

hemangioma, demikian dapat membedakan antara hemangioma dengan tumor solid.

       Penentuan diagnosis hemangioma dilihat dari riwayat pasien dan pemeriksaan

klinis yang tepat. Secara klinis diagnosis hemangioma tidaklah sulit, terutama pada lesi

yang khas. Diagnosis banding dari hemangioma adalah terhadap tumor kulit lainnya

yaitu limfangioma, higroma, lipoma, neurofibroma, malformasi vaskular kongenital,

venous stars, dan herediter hemorragik telangiektasis (Rendu-Osler-Weber Syndrome).




                                          11
2.8. Penatalaksanaan

       Hemangioma yang mempengaruhi bentuk dan fungsi dari rongga mulut dan

orofaring biasanya diobati dengan eksisi bedah konservatif. Kekambuhan tidak biasa

terjadi. Intralesional sclerosing agen, interferon, perawatan laser, steroid lokal dan

sistemik, dan radiasi telah dilaporkan sebagai pengobatan primer atau ajuvan dengan

berbagai kesuksesan.

Plasma knife surgery

       Plasma Knife Surgery adalah modalitas untuk pengobatan baru untuk eksisi

luka. teknologi plasma knife surgery memberikan aliran listrik ketempat luka dengan

cara penggunaan energi radiofrequency, dan dengan menggunakan cairan ekstraselular

.pada wilayah zona aktif di perangkat tersebut ditempatkan dengan cara menggunakan

gelombang radiofrequency pada lapisan ionisasi.5 Energi kinetik padat memisahkan,

menghancurkan dan menguapkan jaringan elemen konstruksi. Selama prosedur ini,

terdapat kerusakan termal sangat sedikit untuk jaringan sekitarnya. Karena tidak

memerlukan pasokan cairan saline tambahan untuk operasi sesuai dengan prosedur

termal, suhu ujungnya tetap menjadi dingin 70 ° C-80 ° C.5




Gambar 6. (A).Pasien dengan hemangioma lidah sebelum di operasi dan (B) post

operasi dengan Plasma Knife Surgery




                                          12
Circumferential (intratumoral) Ligation

       Teknik Circumferential ( intratumoral )Ligation memiliki keuntungan dan

mudah aksesibilitas ditempat tersebut. beberapa jahitan yang dimasukkan melalui

jaringan di luar margin lesi terisolasi bahkan jika tempat tersebut tidak mudah

diidentifikasi . pendekatan ini adalah sederhana , sedikit invasif dan nondeforming

metode ini dapat menghilangkan atau mengurangi ukuran lesi.7




                                          13
Gambar 7. Sebuah hemangioma raksasa pada lidah dengan kesulitan berbicara dan
menelan.
Indikasi untuk dilakukan tindakan bedah adalah:

1. Terdapat tanda – tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa

   minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar.

2. Hemangioma yang besar dengan trombositopenia.

3. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6 - 7 tahun.

   Perawatan dengan radiasi pada tahun – tahun terakhir sudah banyak ditinggalkan

karena penyinaran berakibat kurang baik pada anak – anak yang pertumbuhan tulangnya

masih aktif, komplikasi perawatan berupa keganasan yang terjadi dalam jangka waktu

lama, dan menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan

bila diperlukan suatu tindakan.

   Perawatan dengan bedah krio merupakan aplikasi dingin dengan memakai nitrogen

cair. Sedangkan pengobatan dengan kortikosteroid dilakukan untuk jenis hemangioma

stroberi, kavernosum, dan campuran. Kortikosteroid yang dipakai adalah prednisone,

yang mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi.




                                          14
DAFTAR PUSTAKA



1. Gunadi H, Penatalaksanaan Hemangioma Lidah dengan pendekatan bedah pada
   anak-anak, Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Umum Pusat Serang, Banten,
   Indonesia. Available at : www.pdgi-online.com (diakses 7 Februari 2012)
2. Katz, D. A., & Damron, T. August 1, 2002 Hemangioma, Available at :
   http://www.emedicine.com/ orthoped/topic499.htm. Accessed at 7nt Feb 2011
3. Drolet, B. A., Esterly, N. B., & Frieden, I. J. 2004 Hemangiomas in Children, dalam
   The New England Journal of Medicine, Available at : http://www.hopeforkids.com/
   body_hemangioma.html Accessed at 8 Feb 2012
4. Marchuk, DA, 2001, Pathogenesis of Hemangioma, Journal Clinical Investigations,
   volume 107,USA .
5. Kutluhan A, Bozdemir K,The treatment of tongue haemangioma by plasma knife
   surgery, Singapore Med J 2008; 49(11) : e313.
6. Bechara Y. Ghorayeb, MD, Otolaryngology - Head & Neck Surgery, Available
   at : http://www.ghorayeb.com/TongueHemangioma.html/ diakses 11 Februari
   2012
7. A. Hassan, Hemangioma of the Tongue : A Conservative Treatment With
   Circumferential Ligation,The Saudi Dental Journal, Volume 10, Number 1,
   January - April 1998




                                         15

More Related Content

What's hot

Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelVina Widya Putri
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Audree Geraldine Jonathan
 
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomiDiagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomiWiyarni Pambudi
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisCaninus Unlam
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
Penyakit infeksi dentomaksilofasial
Penyakit infeksi dentomaksilofasialPenyakit infeksi dentomaksilofasial
Penyakit infeksi dentomaksilofasialMelisa Novitasari
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigiwahyuni majid
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiFerdiana Agustin
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Asimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajahAsimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajaholalalia
 

What's hot (20)

Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
 
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
Jenis-jenis Maloklusi (Malposisi, Crowding, Open Bite)
 
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomiDiagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
Diagnosis tongue tie & indikasi frenektomi
 
Makalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigiMakalah penyakit gigi
Makalah penyakit gigi
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration GinggivitisAcute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Penyakit infeksi dentomaksilofasial
Penyakit infeksi dentomaksilofasialPenyakit infeksi dentomaksilofasial
Penyakit infeksi dentomaksilofasial
 
Resorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis GigiResorbsi Fisiologis Gigi
Resorbsi Fisiologis Gigi
 
Odontogenesis
OdontogenesisOdontogenesis
Odontogenesis
 
desain gtl
desain gtldesain gtl
desain gtl
 
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras GigiSkenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
Skenario 1 blok 8 Penyakit Jaringan Keras Gigi
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Infeksi Odontogenik
Infeksi OdontogenikInfeksi Odontogenik
Infeksi Odontogenik
 
Tugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorialTugas laporan tutorial
Tugas laporan tutorial
 
7. anomali gigi
7. anomali gigi7. anomali gigi
7. anomali gigi
 
Asimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajahAsimetri dental dan wajah
Asimetri dental dan wajah
 

Similar to Hemangioma

ppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptxppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptxRonalRon2
 
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 Lidah dan  Rongga Mulut.pptx Lidah dan  Rongga Mulut.pptx
Lidah dan Rongga Mulut.pptxmutiarafitri13
 
Nevus pigmentosus
Nevus pigmentosusNevus pigmentosus
Nevus pigmentosusdiladilaa_
 
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptxdr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptxssuser86266b
 
Case rian hasni (kista epiglotis) (1)
Case rian hasni (kista epiglotis) (1)Case rian hasni (kista epiglotis) (1)
Case rian hasni (kista epiglotis) (1)RianHasni
 
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)Bernice Chee
 
Promosi & Kawalan - Sexual Transmitted Diseases
Promosi & Kawalan - Sexual Transmitted DiseasesPromosi & Kawalan - Sexual Transmitted Diseases
Promosi & Kawalan - Sexual Transmitted DiseasesMuhammad Nasrullah
 
condyloma acuminata
condyloma acuminatacondyloma acuminata
condyloma acuminataTakeru Ferry
 
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.pptKONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.pptMahadabrata Mahadabrata
 
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)idije
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahPatrico Rillah
 

Similar to Hemangioma (20)

ppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptxppt hemangioma.pptx
ppt hemangioma.pptx
 
Hemangioma
HemangiomaHemangioma
Hemangioma
 
Exo 2
Exo 2Exo 2
Exo 2
 
Papila areola mamae
Papila areola mamaePapila areola mamae
Papila areola mamae
 
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 Lidah dan  Rongga Mulut.pptx Lidah dan  Rongga Mulut.pptx
Lidah dan Rongga Mulut.pptx
 
Epulis kongenital
Epulis kongenitalEpulis kongenital
Epulis kongenital
 
Nevus pigmentosus
Nevus pigmentosusNevus pigmentosus
Nevus pigmentosus
 
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptxdr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
dr. Nani PPT (Kasus) Embolisasi pada Infantil Hemangioma (1).pptx
 
Ca mulut
Ca mulutCa mulut
Ca mulut
 
Catatan Presentasi.pptx
Catatan Presentasi.pptxCatatan Presentasi.pptx
Catatan Presentasi.pptx
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Akromegali
AkromegaliAkromegali
Akromegali
 
Case rian hasni (kista epiglotis) (1)
Case rian hasni (kista epiglotis) (1)Case rian hasni (kista epiglotis) (1)
Case rian hasni (kista epiglotis) (1)
 
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
5.3 Mutasi (Nota Powerpoint)
 
Promosi & Kawalan - Sexual Transmitted Diseases
Promosi & Kawalan - Sexual Transmitted DiseasesPromosi & Kawalan - Sexual Transmitted Diseases
Promosi & Kawalan - Sexual Transmitted Diseases
 
condyloma acuminata
condyloma acuminatacondyloma acuminata
condyloma acuminata
 
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.pptKONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
KONSEPTUAL MATA AJAR ASKEP RONGGA MULUT.ppt
 
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
labiokiziz (Indah Diani, Indah Dwijayanti, Intan Permata : Non Reguler B)
 
Labioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiahLabioplasty jumat ilmiah
Labioplasty jumat ilmiah
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 

Hemangioma

  • 1. BAB I PENDAHULUAN HEMANGIOMA Hemangioma merupakan tumor lidah jinak vaskuler yang sering dijumpai pada masa kanak-kanak dan sekitar 30% timbul didaerah kepala dan leher. Lesi ini terutama sangat sering ditemukan pada bibir, lidah, dan mukosa bukal. Penatalaksanaan dengan bedah diindikasikan pada kasus hemangioma dengan pertumbuhan menuju ke arah gangguan fungsi atau gangguan perkembangan atau yang menimbulkan komplikasi. Dilaporkan suatu kasus hemangioma kapilare pada anak laki-laki usia 4 tahun, datang dengan keluhan adanya benjolan berwarna kemerahan pada sisi lidah kiri yang mengganggu fungsi bicara dan pengunyahan. Kemudian dilakukan tindakan esktripasi bedah dengan anestesi umum untuk mengangkat massa hemangioma. Evaluasi selama tiga bulan tidak ditemukan adanya rekurensi dan fungsi bicara serta pengunyahan kembali normal disertai dengan adanya perbaikan berat badan anak.1 Hemangioma termasuk kedalam golongan tumor jinak pada jaringan pembuluh darah baru akibat dari malformasi jaringan angioblastik selama pertumbuhan fetus, terdiri dari sel-sel endothelium yang berproliferasi, serta sering dijumoai pada bayi dan anak-anak. Malformasi vaskuler ini umumnya talah tampak sejak lahir sekitar 1,1% sampai 2,6% dan dapat berkembang hingga usia anak-anak bahkan dewasa.1 Hemangioma dapat mengalami involusi atau regresi secara spontan selama masa kanak-kanak usia 5-7 tahun bahkan sampai usia 10-12 tahun. Kelainan lesi ini sering 1
  • 2. terjadi terutama didaerah kepala dan leher. Pada rongga mulut lesi ini sering timbul di lidah, mukosa mulut dan bibir. Insidensi hemangioma, dilaporkan sekitar 85% dan merupakan hemangiomakapiler yang terjadi pada tahun-tahun pertama kelahiran.1 2
  • 3. BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Definisi Hemangioma adalah proliferasi abnormal dari pembuluh darah yang dapat terjadi pada setiap jaingan yang mengandung pembuluh darah. Jadi, hemangioma dapat terjadi di kutis, subkutis, otot, hepar, traktus gastrointestinal, otak, paru-paru, ataupun tulang. Sampai saat ini masih menjadi perdebatan, apakah hemangioma merupakan tumor, hamartoma, atau malformasi vaskuler.2 Hemangioma kepala dan leher relatif sangat umum. Hemangioma dari rongga mulut merupakan 14% dari semua hemangioma. Meskipun biasanya muncul saat lahir dengan fase proliferatif yang cepat, penderita baru terbukti secara klinis dikemudian hari. Penderita biasanya berhubungan dengan beberapa penyakit, termasuk sindrom Sturge-Weber-Dimitri dan sindrom von Hippel-Lindau. Hemangioma biasanya < 2 cm dalam dimensi terbesar, namu bisa menjadi luas yang melibatkan bagian signifikan dari rongga mulut dan orofaring termasuk lidah. Hemangioma cenderung menetap selama bertahun-tahun, namun dapat terjadi involusi atau fibrosis.2 Gambar 1. Gambar hemangioma pada lidah 3
  • 4. 2.2. Epidemiologi Prevalensi hemangioma ± 1- 3% pada neonatus dan ± 10% pada bayi sampai dengan umur 1 tahun. Lokasi tersering hemangioma pada kepala dan leher (60%), dan sekitar 20%-nya merupakan lesi yang multiple. Bayi lahir prematur merupakan factor resiko yang telah teridentifikasi, terutama neonatus dengan berat badan lahir di bawah 1500 gram. Rasio kejadian wanita dibanding pria 3 : 1.2,3 Komplikasi hemangioma lebih sering terjadi pada bayi perempuan dibanding lakilaki, dan lebih sering terjadi pada kulit putih. Kebanyakan hemangioma timbul de novo tanpa adanya riwayat keluarga (sporadis), tetapi ada beberapa penelitian yang melaporkan bahwa hemangioma berhubungan dengan gen autosom-dominan.2 2.3. Etiologi Etiologi kelainan lesi ini masih belum diketahui. Secara umum hemangioma tidak berkapsul, bervariasi dalam struktur dan dapat hilang secara spontal. Sehingga masih terdapat perbedaan pendapat mengenai hemngioma sebagai suatu tumor jinak. Ada juga beberapa pendapat yang mengatakan hemangioma sebagai hamartoma karena bukan tumor sebenarnya.1 Penyebab hemangioma sampai saat ini masih belum jelas. Angiogenesis sepertinya memiliki peranan dalam kelebihan pembuluh darah. Cytokines, seperti Basic Fibroblast Growth Factor (BFGF) dan Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), mempunyai peranan dalam proses angiogenesis. Peningkatan faktor-faktor pembentukan angiogenesis seperti penurunan kadar angiogenesis inhibitor misalnya gamma-interferon, tumor necrosis factor–beta, dan transforming growth factor–beta berperan dalam etiologi terjadinya hemangioma.3 4
  • 5. 2.3. Anatomi Lidah Lidah merupakan organ muscular yang sangat fleksibel dalam rongga mulut yang berperan dalam proses pengunyahan, pengecapan, dan menelan makanan serta untuk berbicara. Organ ini melekat ke dasar mulut dengan permukaan atas dilapisi papillae yang memberikan tekstur permukaan yang kasar. Papillae mengandung pori- pori kecil yang terdapat reseptor pengecapan (taste bud). Terdapat 4 jenis reseptor pengecapan (manis, asin, asam, pahit) yang berada pada lokasi tertentu di permukaan lidah.5 Otot-otot ekstrinsik melekatkan lidah ke bagian eksternal, yang termasuk otot ini adalah hioglosus, genioglosus, palatoglosus, pharingoglosus dan stiloglosus. Otot-otot intrinsik yang berada di dalam lidah, merupakan pembentuk masa lidah yang paling banyak. Otot intrinsic ini berjalan vertical, transversal, dan longitudinal. Dengan struktur otot ekstrinsik dan instrinsik seperti ni memungkinkan lidah untuk bergerak lincah. Otot-otot lidah di inervasi oleh nervus hipoglosus (N XII). Sensasi untuk perabaan (touch sensation) dari lidah 2/3 depan dibawa oleh N. Trigeminus (N. V cabang lingualis) dan dari 1/3 belakang lidah dibawa oleh N. glosopharingeus (N. IX). Sensasi untuk pengecapan (taste sensation) dari lidah 2/3 depan dibawa oleh N. fasialis (N. VII) dan dari 1/3 belakang lidah melalui N. glosopharingeus. Vaskularisasi lidah terutama disediakan oleh arteri linualis.5 Gambar 2. Gambar lidah dan otot-otot intrinsic dan ekstrinsik lidah 5
  • 6. 2.4. Patogenesis Sampai saat ini, patogenesis terjadinya hemangioma infantil masih belum diketahui. Meskipun growth factor, hormonal dan pengaruh mekanik di perkirakan menjadi penyebab proliferasi abnormal pada jaringan hemangioma infantil, tapi penyebab utama yang menimbulkan defek pada hemangiogenesis masih belum jelas. Adanya pengaruh genetik hingga kini masih belum terbukti. Pembuluh darah kulit mulai terbentuk pada hari ke-35 gestasi dan berlanjut sampai beberapa bulan setelah lahir. Maturasi sistem pembuluh darah terjadi pada bulan ke-4 setelah lahir. Faktor angiogenik kemungkinan mempunyai peranan penting pada fase proliferasi dan involusi hemangioma infantil.4 Pertumbuhan endotel yang cepat pada hemangioma infantil mempunyai kemiripan dengan proliferasi kapiler pada tumor. Proliferasi endotel dipengaruhi oleh agen angiogenik. Angiogenik bekerja melalui dua cara, yaitu secara langsung mempengaruhi mitosis endotel pembuluh darah dan secara tidak langsung mempengaruhi makrofag, sel mast, dan sel T helper. Heparin yang dilepaskan makrofag mengstimulasi migrasi dari sel endotel dan pertumbuhan kapiler. Disamping itu, heparin sendiri berperan sebagai agen angiogenesis. Efek angiogenesis ini dihambat oleh adanya protamin, kartilago, dan beberapa kortikosteroid. Konsep inhibisi kortikosteroid ini diterapkan untuk terapi pada beberapa jenis hemangioma infantil pada fase involusi . Makrofag menghasilkan stimulator ataupun inhibitor angiogenesis. Pada fase proliferasi, jaringan hemangioma infantil di infiltrasi oleh makrofag dan sel mast , sedangkan pada fase involusi terdapat infiltrasi monosit. Diperkirakan infiltrasi makrofag dipengaruhi oleh monocyte chemoattractant protein-1 (MCP-1), suatu glikoprotein yang berperan sebagai kemotaksis mediator. Zat ini dihasilkan oleh sel otot 6
  • 7. polos pembuluh darah pada fase proliferasi, tetapi tidak dihasilkan oleh hemangioma infantil pada fase involusi ataupun malformasi vaskuler. Keberadaan MCP-1 dapat diturunkan regulasinya oleh deksametason dan interferon alfa. Interferon alfa terbukti menghambat migrasi endotel yang disebabkan oleh stimulus kemotaksis. Hal ini memberikan efek tambahan interferon alfa dalam menurunkan jumlah dan aktifitas makrofag. Bukti-bukti diatas menjelaskan efek deksametason dan interferon alfa pada hemangioma infantil pada fase proliferasi.4 2.5. Klasifikasi Hemangioma 1. Hemangioma Kapiler (Superficial Hemangioma) Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma kapiler disebut juga strawberry hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu lahir atau beberapa hari setelah lahir. Sering terjadi pada bayi prematur dan biasanya akan menghilang beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Gejalanya antara lain tampak bercak merah yang lama-kelamaan makin besar. Lama-kelamaan warnanya menjadi merah menyala, berbatas tegas, keras pada perabaan tegang dan berbentuk lobular. Involusi spontan ditandai oleh memucatnya warna didaerah sentral, lesi menjadi kurang tegang dan lebih mendatar. Selain strawberry hemangioma (hemangioma simplek), bentuk lain hemangioma kapiler (superficial hemangioma) adalah granuloma piogenik. Lesi ini terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering terjadi sesudah trauma, jadi bukan oleh karena proses peradangan, walaupun sering disertai infeksi sekunder. Lesi biasanya soliter, dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak dan tersering pada bagian distal tubuh yang sering mengalami trauma. Mula-mula berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. 7
  • 8. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah. 2. Hemangioma Kavernosum Terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian dermis dan subkutis (lapisan pada kulit). Hemangioma kavernosum biasanya tidak memiliki batas tegas berupa benjolan yaitu makula eritematosa atau nodus yang berwarna merah keunguan. Bila ditekan mengempis dan menggembung kembali bila dilepas. Kelainan ini terdiri dari elemen vaskular (pembuluh darah) yang matang. Hemangioma kavernosum kadang-kadang terdapat pada lapisan jaringan yang dalam, pada otot atau organ dalam. Bentuk kavernosum jarang mengadakan involusi spontan. Berbentuk papul eritematosa dengan pembesaran yang cepat. Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat bertangkai, mudah berdarah. 3. Hemangioma Campuran Pada beberapa kasus, kedua jenis hemangioma diatas dapat terjadi bersamaan dan dinamakan hemangioma campuran. Gambaran klinisnya juga terdiri atas gambaran kedua jenis hemangioma tersebut.Banyak ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak tubuh bagianbawah, misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian tubuh, misalnya; paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir atau pada masa anak-anak. Ciri-cirinya antara lain tonjolan bersifat lunak dan berwarna merah kebiruan yang kemudian pada perkembangannya dapat memberi gambaran keratotik dan verukosa. Lokasi hemangioma campuran pada lapisan kulit superfisial (permukaan) dan dalam, atau di organ dalam. 8
  • 9. 2.6. Manifestasi Klinis Hemangioma Lidah Secara umum hemangioma pada rongga mulut dapat terjadi pada lidah, membran mukosa, bibir, dan jarang terjadi pada tulang rahang. Pada pemeriksaan biasa, terlihat sebagai lesi berwarna merah terang sampai kebiruan. Dengan diameter antara beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Lesi berupa gumpalan tidak berkapsul, berbatas tidak tegas, dapat datar atau lebih menonjol dibanding dengan jaringan sekitarnya. Oleh karena itu sulit membedakan jenis hemangioma hanya dengan pemeriksaan kilinis saja.1 Gambar 3. Pasien dengan hemangioma lidah, tampak lesi ya di bagian posterior dua pertiga dari lidah yang berada di bagian tengah , dengan ukuran dari 4 cm x2 cm . dia juga memiliki luka di kulit subcutaneous, yang tampak seperti haemangioma ,di wilayah subklavia .5 Pada fase proliferasi, Hemangioma tumbuh cepat selama 6 – 8 minggu pertama setelah lahir. Hemangioma yang terletak di permukaan kulit, maka kulit akan menonjol dan berwarna merah muda menyala. Akan tetapi bila lesi ini tumbuh pada lapisan lebih dalamdari dermis, subkutis, atau otot, maka kulit yang menutupinya dapat berwarna kebiruan, dan hanya sedikit menonjol, juga terjadi dilatasi vena atau telangiektase. 9
  • 10. Dalam fase involusi, hemangioma mencapai puncak proliferasi pada akhir tahun pertama. Setelah itu hemangioma tumbuh proporsional terhadap pertumbuhan bayi. Warna yang menyala berangsur-angsur berubah menjadi samar. Kulit mulai memucat, dan konsistensi tumor menjadi lunak. Fase ini pada umumnya berlangsung sampai anak usia 5-10 tahun. Kecepatan regresi hemangioma tidak berhubungan dengan gender, lokasi, ukuran, dan morfologi. Masa involusi akan berakhir pada saat anak usia 5 tahun (50%), dan pada usia 7 tahun (70%). Berakhirnya masa involusi terjadi pada usia 10-12 tahun .2 Gambar 4. Tiga fase perjalanan alamiah hemangioma. Garis putus = tipe “uncommon”; garis penuh =tipe “common” Gambar 5. Hemangioma pada sisi lateral lidah pada pria 82 tahun .6 10
  • 11. Meskipun sebagian besar hemangioma lidah bersifat asymptomatic , kadang kadang bias menyebabkan pendarahan yang signifikan , rasa sakit atau kesulitan dalam mengunyah , berbicara , dan bahkan menelan , dan jika cukup besar . lesi kecil dapat dipotong dengan impunitas . lesi besar , jika dipotong , dapat mengakibatkan kecacatan fungsionalyang signifikan.6 2.7. Diagnosis Secara klinis diagnosis hemangioma tidak sukar, terutama jika gambaran lesinya khas, tapi pada beberapa kasus diagnosis hemangioma dapat menjadi susah untuk ditegakkan, terutama pada hemangioma yang letaknya lebih dalam. Diagnosis hemangioma selain dengan gejala klinis, juga dapat ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang lain. Penggunaan teknik pencitraan membantu dalam membedakan kelainan pembuluh darah dari beberapa proses neoplasma yang agresif. Ultrasonografi dengan Doppler merupakan cara yang efektif, karena tidak bersifat invasif dan dapat menunjukkan gambaran aliran darah yang tinggi yang merupakan karakteristik dari hemangioma, demikian dapat membedakan antara hemangioma dengan tumor solid. Penentuan diagnosis hemangioma dilihat dari riwayat pasien dan pemeriksaan klinis yang tepat. Secara klinis diagnosis hemangioma tidaklah sulit, terutama pada lesi yang khas. Diagnosis banding dari hemangioma adalah terhadap tumor kulit lainnya yaitu limfangioma, higroma, lipoma, neurofibroma, malformasi vaskular kongenital, venous stars, dan herediter hemorragik telangiektasis (Rendu-Osler-Weber Syndrome). 11
  • 12. 2.8. Penatalaksanaan Hemangioma yang mempengaruhi bentuk dan fungsi dari rongga mulut dan orofaring biasanya diobati dengan eksisi bedah konservatif. Kekambuhan tidak biasa terjadi. Intralesional sclerosing agen, interferon, perawatan laser, steroid lokal dan sistemik, dan radiasi telah dilaporkan sebagai pengobatan primer atau ajuvan dengan berbagai kesuksesan. Plasma knife surgery Plasma Knife Surgery adalah modalitas untuk pengobatan baru untuk eksisi luka. teknologi plasma knife surgery memberikan aliran listrik ketempat luka dengan cara penggunaan energi radiofrequency, dan dengan menggunakan cairan ekstraselular .pada wilayah zona aktif di perangkat tersebut ditempatkan dengan cara menggunakan gelombang radiofrequency pada lapisan ionisasi.5 Energi kinetik padat memisahkan, menghancurkan dan menguapkan jaringan elemen konstruksi. Selama prosedur ini, terdapat kerusakan termal sangat sedikit untuk jaringan sekitarnya. Karena tidak memerlukan pasokan cairan saline tambahan untuk operasi sesuai dengan prosedur termal, suhu ujungnya tetap menjadi dingin 70 ° C-80 ° C.5 Gambar 6. (A).Pasien dengan hemangioma lidah sebelum di operasi dan (B) post operasi dengan Plasma Knife Surgery 12
  • 13. Circumferential (intratumoral) Ligation Teknik Circumferential ( intratumoral )Ligation memiliki keuntungan dan mudah aksesibilitas ditempat tersebut. beberapa jahitan yang dimasukkan melalui jaringan di luar margin lesi terisolasi bahkan jika tempat tersebut tidak mudah diidentifikasi . pendekatan ini adalah sederhana , sedikit invasif dan nondeforming metode ini dapat menghilangkan atau mengurangi ukuran lesi.7 13
  • 14. Gambar 7. Sebuah hemangioma raksasa pada lidah dengan kesulitan berbicara dan menelan. Indikasi untuk dilakukan tindakan bedah adalah: 1. Terdapat tanda – tanda pertumbuhan yang terlalu cepat, misalnya dalam beberapa minggu lesi menjadi 3-4 kali lebih besar. 2. Hemangioma yang besar dengan trombositopenia. 3. Tidak ada regresi spontan, misalnya tidak terjadi pengecilan sesudah 6 - 7 tahun. Perawatan dengan radiasi pada tahun – tahun terakhir sudah banyak ditinggalkan karena penyinaran berakibat kurang baik pada anak – anak yang pertumbuhan tulangnya masih aktif, komplikasi perawatan berupa keganasan yang terjadi dalam jangka waktu lama, dan menimbulkan fibrosis pada kulit yang masih sehat yang akan menyulitkan bila diperlukan suatu tindakan. Perawatan dengan bedah krio merupakan aplikasi dingin dengan memakai nitrogen cair. Sedangkan pengobatan dengan kortikosteroid dilakukan untuk jenis hemangioma stroberi, kavernosum, dan campuran. Kortikosteroid yang dipakai adalah prednisone, yang mengakibatkan hemangioma mengadakan regresi. 14
  • 15. DAFTAR PUSTAKA 1. Gunadi H, Penatalaksanaan Hemangioma Lidah dengan pendekatan bedah pada anak-anak, Bagian Bedah Mulut Rumah Sakit Umum Pusat Serang, Banten, Indonesia. Available at : www.pdgi-online.com (diakses 7 Februari 2012) 2. Katz, D. A., & Damron, T. August 1, 2002 Hemangioma, Available at : http://www.emedicine.com/ orthoped/topic499.htm. Accessed at 7nt Feb 2011 3. Drolet, B. A., Esterly, N. B., & Frieden, I. J. 2004 Hemangiomas in Children, dalam The New England Journal of Medicine, Available at : http://www.hopeforkids.com/ body_hemangioma.html Accessed at 8 Feb 2012 4. Marchuk, DA, 2001, Pathogenesis of Hemangioma, Journal Clinical Investigations, volume 107,USA . 5. Kutluhan A, Bozdemir K,The treatment of tongue haemangioma by plasma knife surgery, Singapore Med J 2008; 49(11) : e313. 6. Bechara Y. Ghorayeb, MD, Otolaryngology - Head & Neck Surgery, Available at : http://www.ghorayeb.com/TongueHemangioma.html/ diakses 11 Februari 2012 7. A. Hassan, Hemangioma of the Tongue : A Conservative Treatment With Circumferential Ligation,The Saudi Dental Journal, Volume 10, Number 1, January - April 1998 15