Dokumen menekankan pentingnya mengingat kematian. Kita tidak tahu kapan ajal akan tiba, sehingga perlu memanfaatkan waktu dengan baik untuk beribadah dan bertobat kepada Allah. Orang yang paling bijak adalah yang sering mengingat kematian dan mempersiapkan diri dengan baik untuk hari akhirat. Kita diajak untuk lebih memfokuskan diri pada kehidupan akhirat daripada dunia yang fana ini
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Bagi yang masih hidup perbanyaklah mengingat mati
1. Bagi yang masih hidup perbanyaklah
mengingat mati
“Tiap2 umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya.” (QS. Al
A‟raf: 34).
“Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena
kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari
rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi
kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas
kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya
(karena mati). Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan
sebaiknya kesempatan umur, dengan taubat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah
sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertaubat, kembali, menghadap kepada Allah,
sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.”
“Tiap2 yg berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pd hari. kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dlm surga,
maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yg
memperdayakan.” (QS. Ali Imran: 185).
2. “Barangsiapa yg banyak mengingat kematian maka dimuliakan dg tiga hal: “Bersegera
taubat, puas hati dan semangat ibadah, dan barangsiapa yg lupa kematian diberikan hukuman
dg tiga hal; menunda taubat, tidak ridha dg keadaan dan malas ibadah”
“Aku pernah bersama Rasulullah saw, lalu datang seorang lelaki dari kaum Anshar
mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wasallam lalu bertanya:
“Wahai Rasulullah, orang beriman manakah yg paling terbaik?”, beliau menjawab: “Yang
paling baik akhlaknya”, orang ini bertanya lagi: “Lalu orang beriman manakah yang paling
berakal (cerdas)?”, beliau menjawab: “Yg paling banyak mengingat kematian dan paling baik
persiapannya setelah kematian, merekalah yg berakal”. (HR. Ibnu Majah )
“Dunia sudah pergi meninggalkan, dan akhirat datang menghampiri, dan setiap dari keduanya
ada pengekornya, maka jadilah kalian dari orang-orang yang mendambakan kehidupan
akhirat dan jangan kalian menjadi orang-orang yang mendambakan dunia, karena
sesungguhnya hari ini (di dunia) yang ada hanya amal perbuatan dan tidak ada hitungan dan
besok (di akhirat) yang ada hanya hitungan tidak ada amal.” (Lihat kitab Shahih Bukhari).