Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada hari akhir yang meliputi pengertian, bukti, dan kejadian-kejadian terkait hari akhir seperti hari kiamat, kehidupan di akhirat, alam barzakh, hari kebangkitan, hari pengumpulan di padang Mahsyar, serta kehidupan dunia yang bersifat sementara. Iman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa suatu saat dunia akan kiamat
1. IMAN KEPADA HARI AKHIR
A. Pengertian Iman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal
dan abadi setelah kehidupan dunia ini. Bagi orang islam wajib mengimani dan meyakini bahwa
suatu ketika nanti dunia yang kita huni beserta isinya ini akan hancur lebur, yang dikenal dengan
hari kiamat. Setelah itu manusia akan di bangkitkan lagi dari alam kuburnya untuk menerima
kebenaran yang sesungguhnya, yakni manusia akan mempertanggungjawabkan semua yangf
diperbuat selama hidup dunia. Bukti seseorang beriman kepada hari akhir adalah ia mau
mempersiapkan diri untuk menyambut hari itu, yakni dengan banyak beramal saleh, contohnya
salat lima waktu, infaq, belajar dengan giat, dan lain-lain.
Datangnya hari kiamat tidak ada orang yang tahukapan waktunya, datangnya hari kiamat
merupakan rahasia Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Thaha ayat 15 yang artinya:
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang. Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiaptiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakan”.(QS. Thaha : 15)
Firman yang lainnya : “Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada keraguan
padanya, dan bahwasannya Allah membangkitkan semua yang ada dalam kubur”.(QS. Al-Hajj
:7)
Kejadian tersebut secara jelas digambarkan dalam Al-Qur’an Surah Az Zalzalah ayat 1-5, yang
artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah
mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya:”Mengapa bumi
(jadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritnya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah
memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”
Hari akhir menurut kalimatnya dipahami menjadi dua, yaitu:
1. Hari akhir berarti hari yang paling akhir dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini,
yang dikenal dengan hari kiamat.
2. Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat, yaitu terjadinya kehidupan alam akhirat
dengan rangkaian peristiwa di dalamnya.
Hari kiamat juga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Kiamat Sughra (kiamat kecil), yaitu kerusakan atau kematian yang dialami oleh sebagian
kecil umat manusia yang ada di dunia. Misalnya kematian yang dialami seseorang karena
kecelakaan, sakit, bencana alam. Banjir, tsunami, gunung meletus, dan lain-lain.
2. Kiamat kubro (kiamat besar), yaitu kematian dan kehancuran seluruh alam semesta ini tanpa
kecuali. Setelah kejadian ini maka kehidupan di dunia akan berganti dengan kehidupan di
akhirat.
Bukti bahwa hari kiamat itu akan datang
1. Bukti secara dalil aqli (dengan akal)
Semua yang diciptakan Allah SWT itu pasti ada batas akhir, yaitu mengalami
kehancuran/kerusakan.
2. Bukti secara dalil naqli (dari Al-Qur’an dan Al Hadits)
A. Surat Al Haqqah ayat 14 yang artinya: “dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu
dibenturkan keduanya sekali bentur.
B. Surat Muhammad ayat 18 yang artinya: “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu
melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena
2. sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadataran
mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?”
C.
Surat Al Zalzalah ayat 1-5 yang artinya: “Apabila bumi diguncangkan dengan
guncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mngeluarkan beban-beban berat (yang
dikandung) nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”, pada hari itu bumi
menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian
itu) kepadanya.”
Masih banyak lagi ayat-ayat yang menggambarkan kejadian hari kiamat. Hal ini merupakan
peringatan dari Allah SWT kepada kita agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
B.
Kehidupan Hari Akhir
Tidak seorangpun manusia yang mengetahui kapan terjadinya kiamat dan seperti apa
kejadiannya, kecuali Allah SWT. Tetapi Allah telah menggambarkan kejadian hari kiamat kubra
dalam AL-Qr’an sebagai berikut:
1. Ditiupnya sasangkala yang pertama oleh malaikat israfil. Semua makhluk Allah SWT mati
kecuali yang dikehendakinya. Firman Allah dalam QS. Az Zumar : 68 yang artinya : “Dan
ditiuplah sasangkal, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuapli siapa yang
dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sasangkala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri
menunggu (putusannya masing-masing).”
2. Langit menjadi terpecah-pecah, matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, lautan meluap
dan menjadi panas, gunung-gunung seperti bulu-bulu yang dihambur-hamburkan, dan manusia
seperti anai-anai yang beterbangan. Firman Allah SWT: yang artinya: “langit (pun) menjadi
pecah belah pada hari itu karena Allah. Adalah janjinya itu pasti terlaksana.”(Muzamil : 18)
Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra. Katanya : Rasulullah
SAW bersabda : Bahwa pada hari kiamat Allah SWT melipat langit kemudian menggenggamnya
dengan tangan kanan lalu nerfirman : Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa?
Dimanakah orang yang menyombongkan diri? Kemudian Allah SWT melipat dengan tangan
kiri-Nya lalu berfirman : Akulah Raja! Di manakah orang yang gagah perkasa? Dimanakah
orang yang menyombongkan diri?” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam kehidupan hari akhir manusia akan mengalami proses kehidupan sebagai berikut :
1. Alam Barzakh, yaitu alam setelah manusia dimatikan oleh Allah.
2. Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan), yakni hari dibangkitkannya manusia dari kubur.
3. Yaumul Mahsyar, yakni hari dimana semua manusia sejak zaman Nabi Adam a.s sampai
zaman Nabi Muhammad SAW dikumpulkan ditanah lapang yang sangat luas.
4. Yaumul Hisab dan Mizan, yakni hari dihitung dan ditimbangnya amal manusia dengan
sangat teliti untuk mendapatkan balasan yang sesuai.
5. Sirathal Mustaqim, yakni setelah amal manusia ditimbang, manusia akan melewati sebuah
titian yang membentang diantara kedua tepi neraka. Orang yang beriman akan dengan mudah
melewatinya, sedangakan orang-orang kafir tidak akan mampu melewati titian tersebut dan akan
jatuh ke neraka.
6. Surga dan Neraka, yakni tempat pembalasan amal mausia. Manusia yang beriman dan
beramal saleh akan menempati surga yang penuh kenikmatan, sedangkan manusia yang kafir
akan bertempat di neraka.
3. C. Kehidupan Dunia Hanya Sementara
Kehidupan dunia ini hanyalah sementara atau bersifat fana, tidak ada keabadian. Coba kita
renungkan tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan sekitar kita, misalkan kita melihat tetangga
kita beberapa tahun yang lalu, dia seorang yang kaya, cantik, berkedudukan dan lainnya tetapi
setelah beberapa tahun kemudian, dia sudah miskin, keriput, sakit-sakitan atau bahkan mati.
Itulah kehidupan dunia, tidak ada keabadian. Allah menggambarkan tentang kehidupan dunia
sebagai berikut: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah
permainandan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu dan
berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya
mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya
kuning dan kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampuna
dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang
menipu.”(QS. Al Hadid : 20)
Berdasarkan ayat tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa dunia ini hanyalah sebuah
permainan yang membuat manusia lalai., karenanya manusia tidak boleh sombong terhadap apa
yang dimilikinya dan merasa cukup atas kebaikan yang dilakukannya. Sebab apa yang saat di
dunia dianggap baik oleh manusia ternyata masih lebih buruk daripada apa yang ada di akhirat.
D. Kejadian-kejadian Yang Berhubungan Dengan Hari Akhir
Peristiwa-peristiwa yang akan dialami oleh manusia di hari akhir adalah sebagai berikut.
1. Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)
Barzakh, saecara bahasa berarti dinding atau pembatas. Adapun menurut istilah baszakh adalah
alam atau tempat bersemayam roh manusia yang sudah mati sebelum datangnya hari kiamat.
Juga disebut alam kubur. Kondisi manusia di alam ini sangat tergantung pada amalnya di dunia.
Bagi yang amalnya baik akan merasakan kenikmatan di alam ini, demikian juga bagi yang
amalnya buruk, ia akan mendapatkan siksaan di alam ini.
Adapun kejadian-kejadian yang akn dialami manusia di alam kubur antara alain :
1. Pertanyaan dari Malaikat Munkar dan Nakir
2. Setiap manusia yang mati akan diperiksa amalnya oleh Malaikat Munkar dan Nakir
mengenai keimanan dan amal perbuatannnya.
3. Nikmat dan siksa kubur
4. Setelah manusia diperisa tentang amal perbuatannya di dunia maka bagi orang-orang yang
beriman kepada Allah SWT dan beramal sleh akan mendapatkan nikmat yang besar di kubur,
Sebaliknya orang yang selalu berbuat keburukan ia akan dihantui kecemasan tentang
kehicupannya yang akan datangkarena di alam kubur mereka telah mencicipi tentang siksa di
neraka kelak. Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a katanya :
Rasulullah SAW bersabda: Apabila seseorang meninggal dunia, kepadanya akan diperlihatkan
tempatnya setiap pagi dan petang, sekiranya dia ahli surga, akan diperlihatkan kepdanya surga.
Sekiranya dia dari kalangan ahli neraka, akan diperlihatkan kepadanya neraka. Diberi tahu
kepadanya : Inilah tempatmu sehingga kamu dibangkitkan oleh Allah pada hari kiamat.”(HR.
Bukhari Muslim)
Yaumul Ba’as (Hari Kebangkitan)
Allah SWT telah menggambarkan dalam Al-Qur’an bahwa kiamat itu terjadi pada saat Malaikat
Israfil Meniup sasangkala yang pertama, kemudian beberapa waktu kemudian dia akan
meniupkan sasangkala itu untuk kedua kalinya. Saat ditiup sasangkala kedua itulah manusia
dibangkitkan kembali dari alam kubur. Inilah yang disebut dengan Yaumul Ba’as (hari
kebangkitan), Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Surah Yaasin : 51 yang artinya : “Dan
4. ditiuplah sasangkala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju)
kepada Tuhan mereka”.(QS. Yaasin : 51)
Manusia dibangkitkan dalam keadaan yang berbeda-beda, sesuai dengan amal perbuatannya
ketika berada di dunia. Disinilah akan tampak jelas keadaan manusia tanpa bisa ditutp-tutupi
sedikit pun. Allah SWT menjelaskan dalam QS. Az Zalzalah ayat : 6 yang artinya : “Pada hri
itu manusia keluar dari kuburnya daklam keadaan yang bermacam-macam, supaya
siperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.”
Setelah dibangkitkan, seluruh manusia berbondong-bondong menuju Padang Mahsyar.
Mereka semua berjalan, orang-orang saleh berjalan dengan menggunakan kakinya, namun orangorang yang ingkar (kafir) akan berjalan dengan kepalanya (mukanya). Orang-orang yang
senantiasa berwudlu tamapak putih bersih dan bersinar wajahnya.
Rasulullah SAW bersabda : “Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a katanya : seorang lelaki
bertanya : Wahai Rasulullah bagaiman orang kafir dibangkitkan di atas muka mereka pada hari
kiamat? Rasulullah SAW menjawab : Bukankah Allah SWT yang menjadikannya berjalan
dengan dua kakinya semasa di dunia. Jadi, sudah tentu Dia mampu menjadikan mereka berjalan
dengan menggunakan muka pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3.
Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya manusia sejak Nabi Adam a.s sampai manusia di
akhir zaman. Mahsyar adalah tempat yang sangat luas, yaitu tempat berkumpulnya semua
manusia untuk menerima keputusan dari Allah SWT setelah dihitung semua amal mereka semasa
hidup di dunia. Allah SWT berfirman: “Dan kami kumpulkan mereka, maka kami tidak
meninggalkan mereka seorang pun”. (QS. Al Kahfi : 47)
Di Padang Mahsyar inilah manusia mengalami masa yang sangat sulit dan susah, tidak ada yang
dapat menolong keculai hanya pertolongan dari Allah bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Padang Mahsyar merupakan tempat penantian yang penuh harapan akan pertolongan Allah.
Gambaran mengenai Padang Mahsyar dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya :
“Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya : Rasulullah SAW bersabda : Pada hari kiamat
manusia akan dikumpulkan ditanah putih bersih seperti roti yang lembut, tidak apa-apa untuk
seseorang itu berlindung”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di Padang Mahsyar inilah Allah SWT akan mengadili seluruh manusia tanpa kecuali dengan
seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dqan terang benderanglah bumi
(padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan
perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan
di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.”(QS. Az Zumar : 69).
4. Yaumul Mizan atau Yaumul Hisab
Mizan artinya timbangan, dan hisab artinya perhitungan. Jadi, Yaumul Mizan adalah saat
ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya
masing-masing. Yumul Mizan ini juga disebut Yaumul Hisab, maksudnya hari saat
diperhitungkannya seluruh amal manusia, baik amal yang baik maupun amal yang amal yang
buruk akan mendapatkan balasannya masing-masing atas keadilan dari Allah SWT. Firman
Allah SWT. yang artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat,
maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji
sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat
perhitungan.”(Q.S. Al-Anbiya: 47)
5. Allah juga berfirman dalam QS. Al Qari’ah 6 – 11 yang artinya : “Dan adapun orang yang berat
timbangan (kebaikan) nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun
orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka
Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas.”
Pada perhitungan ini, yang akan dihitung pertama kali adalah salat fardu, bila seseorang rajin dan
tidak pernah meninggalkannya, bahkan menambahnya dengan salat-salat sunah, maka akan
merasa bahagia dan senang saat perhitungan amal tersebut.
Rasulullah SAW bersabda : “Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya amal seorang hamba
yang pertama kali dihisab pada hari kiamat dari semua amalnya adalah salatnya, jika salatnya
baik maka dia merasa senang dan beruntung dan bila salatnya jelek maka dia akan bersedih dan
merasa rugi. Jika terdapat sedikit kekurangan dalam salat fardunya maka Allah SWT berkata
pada malaikat : lihatlah salat sunah dari hamba-Ku ini, maka salat sunahnya itu akan
menyempurnakan salat fardunya.”(HR Tirmizi)
E. Balasan Amal Baik dan Amal Buruk
Semua amal manusia akan dihitung Allah SWT tanpa kecuali. Amal sekecil apapun akan
diberikan balasannya. Firman Allah SWT. QS. Zalzalah ayat 7 – 8 : “ Barang siapa yang
mengerjakan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.”
1. Balasan amal baik
Berbahagialah bagi yang beriman kepada Allah SWT serta banyak beramal saleh, karena mereka
akan memperoleh kehidupan yang bahagia dan sejahtera, dan penuh kenikmatan di surga.
Allah SWT berfirman “ Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka
dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. (QS. Al Qari’ah ayat 6 – 7)
Dalam ayat yang lain : “ Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya didalam surga
mereka kekal didalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika tuhanmu menghendaki (yang
lain); sebagai karunia yang tidak putus-putusnya.” (QS. Hud : 108)
2. Pembalasan amal buruk
Bagi orang-orang yang selam hidup di dunia banyak melakukan amal yang buruk (dosa), yaitu
melanggar peraturan Allah SWT dan rasul-Nya siberi balasan siksaan yang sangat pedih di
neraka.
Firman Allah SWT : “ Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka
tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukan kamu apakah neraka Hawiyah itu?
(yaitu) api yang sangat panas. (QS. Al Qari’ah : 8 - 11)
Dalam ayat yang lain : “Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang
mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.
Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah. (QS. Al Waqiah : 42 – 44)
Dalam pemahaman ini mestilah kita nberhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Kita harus
menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang melanggar peraturan Allah. Kita harus senantiasa
melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-Nya.
6. F. Fungsi Beriman kepada hari Akhir
Adapun fungsi beriman kepada hari akhir antara lain :
1. Menjadirajin beribadah kepada Allah SWT.
2. Bekal utama untuk mendapatkan pertolongan Allah SWT adalah beribadah. Beribadah dapat
dilakukan dalam berbagai hal, bukan hanya rukun islam yang lima. Misalnya belajar dengan giat,
menolong orang yang kesusahan dan lain-lain.
3. Senantiasa meminta ampun kepada Allah SWT.
4. Allah adalah Maha Pengampun, yang akan mengampuni segala dosa-dosa hambanya yang
mau bertobat kepada-Nya. Sebelum hari kiamat datang, segala tobat makan diterima oleh Allah
SWT dan akan diampuni dosa-dosa yang telah ia perbuat.
5. Senantiasa senang berperilaku baik dan menghindari perbuatan buruk.
6. Dengan mengimani hari akhir, manusia akan senantiasa menjaga perilakunya, ia menyadari
bahwa seluruh amal perbuatan manusia akan diperhitungkan, walau sekecil apapun akan
mendapatkan balasannya. Kebaikan akan mendapatkan pahal dan keburukan akan mendapatkan
siksa.
7. Memperoleh ketenangan dan ketentraman.
Orang yang beriman kepada hari akhir akan senantiasa dalam ketenangan dan ketentraman,
dengan is menjadikan hidupnya untuk sensntiasa