SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
.
.
KHUTBAH I
Maasyiral Muslimin Muslimah rahimakumullah.
Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata-
kata syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan kenikmatan- kepada
kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Kita realisasikan rasa syukur kita dengan
melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Kemudian tidak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah semuanya,
marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena keimanan dan ketaqwaan
merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti.
Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan dilahirkan-nya seseorang dari rahim ibunya.
Kemudian setelah ia hidup beberapa lama, iapun akan menemui sebuah kenyataan yang tidak
bisa dihindari, kenyataan sebuah kematian yang akan menjemputnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
“Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan
disempurnakan pahalamu, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam
surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang
memperdayakan.” (QS. Ali-Imran: 185)
Ayat di atas adalah merupakan ayat yang agung yang apabila dibaca mata menjadi berkaca-
kaca. Apabila didengar oleh hati maka ia menjadi gemetar. Dan apabila didengar oleh
seseorang yang lalai maka akan membuat ia ingat bahwa dirinya pasti akan menemui
kematian.
Memang perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. Suatu
perjalanan yang banyak aral dan cobaan, yang dalam menempuhnya kita memerlukan
perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Yaitu suatu perjalanan yang menentukan
apakah kita termasuk penduduk surga atau neraka.
Perjalanan itu adalah kematian yang akan menjemput kita, yang kemudian dilanjutkan dengan
pertemuan kita dengan alam akhirat. Karena keagungan perjalanan ini, Rasulullah telah
bersabda:
.
“Andai saja engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan sedikit tertawa
dan banyak menangis.” (Mutafaq ‘Alaih)
Maksudnya apabila kita tahu hakekat kematian dan keadaan alam akhirat serta kejadian-
kejadian di dalamnya niscaya kita akan ingat bahwa setelah kehidupan ini akan ada kehidupan
lain yang lebih abadi.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
“Dan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la: 17).
Akan tetapi kadang kita lupa akan perjalanan itu dan lebih memilih kehidupan dunia yang tidak
ada nilainya di sisi Allah.
Jamaah Jumat yang berbahagia.
Marilah kita siapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menyempurnakan perjalanan itu, yaitu
dengan melakukan ketaatan-ketaatan kepada Allah Ta’ala. Dan marilah kita perbanyak taubat
dari segala dosa-dosa yang telah kita lakukan. Seorang penyair berkata:
Lakukanlah bagimu taubat yang penuh pengharapan. Sebelum kematian dan sebelum
dikuncinya lisan. Cepatlah bertaubat sebelum jiwa ditutup. Taubat itu sempurna bagi pelaku
kebajikan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala’ berfirman, artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-
murninya.” (QS. At-Tahrim: 8)
Ingatlah wahai saudaraku.
Di kala kita merasakan pedihnya kematian maka Rasulullah sebagai makhluk yang paling
dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bersabda,
.
“Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa
sakit.” (HR. Bukhari)
Ingatlah di kala nyawa kita dicabut oleh malaikat maut. Nafas kita tersengal, mulut kita dikunci,
anggota badan kita lemah, pintu taubat telah tertutup bagi kita. Di sekitar kita terdengar
tangisan dan rintihan handai taulan yang kita tinggalkan. Pada saat itu tidak ada yang bisa
menghindarkan kita dari sakaratul maut. Tiada daya dan usaha yang bisa menyelamatkan kita
dari kematian.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya,
“Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari
darinya.” (QS. Qaaf: 19)
Allah juga berfirman, artinya,
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu berada di
benteng yang kuat.” (QS. An-Nisaa’: 78)
Jamaah Jumat yang berbahagia.
Cukuplah kematian sebagai nasehat, cukuplah kematian menjadi-kan hati bersedih, cukuplah
kematian menjadikan air mata berlinang. Perpisahan dengan saudara tercinta. Penghalang
segala kenikmatan dan pemutus segala cita-cita.
Marilah kita tanyakan kepada diri kita sendiri, kapan kita akan mati ? Di mana kita akan mati ?
Demi Allah, hanya Allah-lah yang mengetahui jawabannya, oleh karenanya marilah kita selalu
bertaubat kepada Allah dan jangan kita menunda-nunda dengan kata nanti, nanti dan nanti.
Sidang Jumat yang berbahagia.
Marilah kita tanyakan kepada diri kita. Apa yang menjadikan diri kita terperdaya dengan
kehidupan dunia, padahal kita tahu akan meninggalkannya. Perlu kita ingat bahwa harta dan
kekayaan dunia yang kita miliki tidak akan bisa kita bawa untuk menemui Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Hanya amal shalihlah yang akan kita bawa nanti di kala kita menemui Allah.
Maka marilah kita tingkatkan amalan shaleh kita sebagai bekal nanti menuju akhirat yang
abadi.
.
KHUTBAH II
,
.
.
.

More Related Content

What's hot

Hikmah beriman kepada hari akhir
Hikmah beriman kepada hari akhirHikmah beriman kepada hari akhir
Hikmah beriman kepada hari akhirGita Ardeny
 
Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3
Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3
Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3Gilanggilang Gilang
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirsitiaja98
 
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni nerakabahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni nerakaHelmon Chan
 
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIRBAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIREvaariva
 
Ppt iman kepada hari akhir
Ppt iman kepada hari akhirPpt iman kepada hari akhir
Ppt iman kepada hari akhirElyn_Noriin
 
Iman kepada hari akhir[pai]
Iman kepada hari akhir[pai]Iman kepada hari akhir[pai]
Iman kepada hari akhir[pai]Nuril Anwar
 
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIRLKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIRMuhamad Roji
 
Beriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Hari AkhirBeriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Hari AkhirSiti Hadiarti
 

What's hot (15)

Hikmah beriman kepada hari akhir
Hikmah beriman kepada hari akhirHikmah beriman kepada hari akhir
Hikmah beriman kepada hari akhir
 
Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3
Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3
Power point-bahan-ajar-pai-sma-kelas-1-2-3
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Kematian menurut al quran & hadist
Kematian menurut al quran & hadistKematian menurut al quran & hadist
Kematian menurut al quran & hadist
 
Llllllllllllllllllllll
LlllllllllllllllllllllLlllllllllllllllllllll
Llllllllllllllllllllll
 
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni nerakabahan motivasi dan dawah Sombong  sifat penghuni neraka
bahan motivasi dan dawah Sombong sifat penghuni neraka
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Kehidupan dan kematian
Kehidupan dan kematianKehidupan dan kematian
Kehidupan dan kematian
 
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIRBAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
BAB III MATERI IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
Ppt iman kepada hari akhir
Ppt iman kepada hari akhirPpt iman kepada hari akhir
Ppt iman kepada hari akhir
 
Iman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhirIman kepada hari akhir
Iman kepada hari akhir
 
Iman kepada hari akhir[pai]
Iman kepada hari akhir[pai]Iman kepada hari akhir[pai]
Iman kepada hari akhir[pai]
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIRLKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
LKPD AKIDAH AKHLAK IMAN KEPADA HARI AKHIR
 
Beriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Hari AkhirBeriman Kepada Hari Akhir
Beriman Kepada Hari Akhir
 

Similar to MEMPERSIAPKAN BEKAL AKHIRAT

Seruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumiSeruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumiustzhafiz
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSitiAzziraIdris
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubatAri Jito
 
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiKesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiAimanSensei Gta
 
Khutbah kehidupan kedua
Khutbah kehidupan keduaKhutbah kehidupan kedua
Khutbah kehidupan keduaAos Sulah
 
Inilah proses kematian dan hancurnya tubuh kita
Inilah proses kematian dan hancurnya tubuh kitaInilah proses kematian dan hancurnya tubuh kita
Inilah proses kematian dan hancurnya tubuh kitamr_haryono
 
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docxKhutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docxByOneNet
 
Renungan menghadapi kematian
Renungan menghadapi kematianRenungan menghadapi kematian
Renungan menghadapi kematianHelmon Chan
 
Pelayanan kematian
Pelayanan kematianPelayanan kematian
Pelayanan kematianRobert K
 
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanBuletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanLAZNas Chevron
 
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHKhutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHMuchammad Dimyati
 

Similar to MEMPERSIAPKAN BEKAL AKHIRAT (20)

Seruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumiSeruan al barzakh-rumi
Seruan al barzakh-rumi
 
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docxSKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
SKRIP – HIKMAH MENGINGATI KEMATIAN.docx
 
Panduan solat-taubat
Panduan solat-taubatPanduan solat-taubat
Panduan solat-taubat
 
Fitnah dunia
Fitnah duniaFitnah dunia
Fitnah dunia
 
agama nad.docx
agama nad.docxagama nad.docx
agama nad.docx
 
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati matiKesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
Kesan mendalam apabila kita sering mengingati mati
 
Khutbah kehidupan kedua
Khutbah kehidupan keduaKhutbah kehidupan kedua
Khutbah kehidupan kedua
 
Inilah proses kematian dan hancurnya tubuh kita
Inilah proses kematian dan hancurnya tubuh kitaInilah proses kematian dan hancurnya tubuh kita
Inilah proses kematian dan hancurnya tubuh kita
 
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docxKhutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docx
 
Semangat
SemangatSemangat
Semangat
 
Asas hidup tauhid
Asas hidup tauhidAsas hidup tauhid
Asas hidup tauhid
 
Renungan menghadapi kematian
Renungan menghadapi kematianRenungan menghadapi kematian
Renungan menghadapi kematian
 
Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1Khutbah jumat 1
Khutbah jumat 1
 
Tahajud
TahajudTahajud
Tahajud
 
Hospi sa
Hospi saHospi sa
Hospi sa
 
Pelayanan kematian
Pelayanan kematianPelayanan kematian
Pelayanan kematian
 
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan KemaslahatanBuletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
Buletin Rumbai Edisi 12 Mengingat Kematian Melancarkan Kemaslahatan
 
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAHKhutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
Khutbah Ust Khoirul Anshori MA SYAHAMAH
 
Doa Penyejuk Jiwa
Doa Penyejuk JiwaDoa Penyejuk Jiwa
Doa Penyejuk Jiwa
 
Doa penyejuk ji wa
Doa penyejuk ji waDoa penyejuk ji wa
Doa penyejuk ji wa
 

MEMPERSIAPKAN BEKAL AKHIRAT

  • 1. . .
  • 2. KHUTBAH I Maasyiral Muslimin Muslimah rahimakumullah. Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata- kata syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mencurahkan kenikmatan- kepada kita sehingga kita berkumpul dalam majelis ini. Kita realisasikan rasa syukur kita dengan melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Kemudian tidak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena keimanan dan ketaqwaan merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti. Kehidupan seseorang di dunia ini dimulai dengan dilahirkan-nya seseorang dari rahim ibunya. Kemudian setelah ia hidup beberapa lama, iapun akan menemui sebuah kenyataan yang tidak bisa dihindari, kenyataan sebuah kematian yang akan menjemputnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya, “Tiap-tiap jiwa akan merasakan kematian dan sesungguhnya pada hari kiamatlah akan disempurnakan pahalamu, barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung dan kehidupan dunia hanyalah kehidupan yang memperdayakan.” (QS. Ali-Imran: 185) Ayat di atas adalah merupakan ayat yang agung yang apabila dibaca mata menjadi berkaca- kaca. Apabila didengar oleh hati maka ia menjadi gemetar. Dan apabila didengar oleh seseorang yang lalai maka akan membuat ia ingat bahwa dirinya pasti akan menemui kematian. Memang perjalanan menuju akhirat merupakan suatu perjalanan yang panjang. Suatu perjalanan yang banyak aral dan cobaan, yang dalam menempuhnya kita memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit. Yaitu suatu perjalanan yang menentukan apakah kita termasuk penduduk surga atau neraka. Perjalanan itu adalah kematian yang akan menjemput kita, yang kemudian dilanjutkan dengan pertemuan kita dengan alam akhirat. Karena keagungan perjalanan ini, Rasulullah telah bersabda: . “Andai saja engkau mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya engkau akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (Mutafaq ‘Alaih)
  • 3. Maksudnya apabila kita tahu hakekat kematian dan keadaan alam akhirat serta kejadian- kejadian di dalamnya niscaya kita akan ingat bahwa setelah kehidupan ini akan ada kehidupan lain yang lebih abadi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya, “Dan kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’la: 17). Akan tetapi kadang kita lupa akan perjalanan itu dan lebih memilih kehidupan dunia yang tidak ada nilainya di sisi Allah. Jamaah Jumat yang berbahagia. Marilah kita siapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk menyempurnakan perjalanan itu, yaitu dengan melakukan ketaatan-ketaatan kepada Allah Ta’ala. Dan marilah kita perbanyak taubat dari segala dosa-dosa yang telah kita lakukan. Seorang penyair berkata: Lakukanlah bagimu taubat yang penuh pengharapan. Sebelum kematian dan sebelum dikuncinya lisan. Cepatlah bertaubat sebelum jiwa ditutup. Taubat itu sempurna bagi pelaku kebajikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala’ berfirman, artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni- murninya.” (QS. At-Tahrim: 8) Ingatlah wahai saudaraku. Di kala kita merasakan pedihnya kematian maka Rasulullah sebagai makhluk yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bersabda, . “Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit.” (HR. Bukhari) Ingatlah di kala nyawa kita dicabut oleh malaikat maut. Nafas kita tersengal, mulut kita dikunci, anggota badan kita lemah, pintu taubat telah tertutup bagi kita. Di sekitar kita terdengar tangisan dan rintihan handai taulan yang kita tinggalkan. Pada saat itu tidak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut. Tiada daya dan usaha yang bisa menyelamatkan kita dari kematian.
  • 4. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, artinya, “Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya.” (QS. Qaaf: 19) Allah juga berfirman, artinya, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkanmu, kendatipun kamu berada di benteng yang kuat.” (QS. An-Nisaa’: 78) Jamaah Jumat yang berbahagia. Cukuplah kematian sebagai nasehat, cukuplah kematian menjadi-kan hati bersedih, cukuplah kematian menjadikan air mata berlinang. Perpisahan dengan saudara tercinta. Penghalang segala kenikmatan dan pemutus segala cita-cita. Marilah kita tanyakan kepada diri kita sendiri, kapan kita akan mati ? Di mana kita akan mati ? Demi Allah, hanya Allah-lah yang mengetahui jawabannya, oleh karenanya marilah kita selalu bertaubat kepada Allah dan jangan kita menunda-nunda dengan kata nanti, nanti dan nanti. Sidang Jumat yang berbahagia. Marilah kita tanyakan kepada diri kita. Apa yang menjadikan diri kita terperdaya dengan kehidupan dunia, padahal kita tahu akan meninggalkannya. Perlu kita ingat bahwa harta dan kekayaan dunia yang kita miliki tidak akan bisa kita bawa untuk menemui Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hanya amal shalihlah yang akan kita bawa nanti di kala kita menemui Allah. Maka marilah kita tingkatkan amalan shaleh kita sebagai bekal nanti menuju akhirat yang abadi. .