Empiema adalah keadaan terkumpulnya cairan purulen (pus) di dalam rongga pleura yang biasanya disebabkan oleh komplikasi infeksi paru seperti pneumonia atau abses paru. Gejalanya meliputi demam, nyeri dada, dan kesulitan bernapas. Ada dua jenis empiema, yaitu akut dan kronis, yang berbeda dalam lamanya gejala dan kerusakan yang ditimbulkannya.
2. Anatomi Fisiologi Pleura
Pleura adalah selaput tipis yang melapisi paru-paru.
Strukturnya seperti kantong serta halus dan licin.
Fungsi pleura adalah untuk mengurangi gesekan saat paru-
paru mengembang atau mengempis. Pleura terdiri dari dua
lapisan yaitu pleura parietal dan pleura viseral. Terdapat sedikit
cairan yang mengandung glikosaminoglikan diantara kedua
lapisan tersebut.
3.
4. Empiema
Empiema adalah keadaan terkumpulnya cairan
purulen (pus) di dalam rongga pleura.
Pus dapat mengisi satu lokasi pleura atau
mengisi seluruh anggota pleura. cairan pleura
adalah encer dengan jumlah leukosit rendah,
tetapi sering kali menjadi stadium
fibropurulen dan akhirnya sampai pada
keadaan dimana paru-paru tertutup oleh
membran eksudat yang kental. Hal ini dapat
terjadi jika abses paru meluas sampai rongga
pleura. Meskipun empiema sering kali
disebabkan oleh komplikasi dari infeksi
pulmonal, namun tidak jarang penyakit ini
terjadi karena pengobatan yang terlambat.
8. Etiologi...
2.3.3. Bakteriologi
2.3.3.1. Terjadi pada semua umur, sering dialami oleh anak-
anak.
2.3.3.2. Streptococcus pyogenes
2.3.3.3. Bakteri gram negatif
2.3.3.4. Bakteri anaerob
2.3.1. Berasal dari paru
2.3.1.1. Pneumonia
2.3.1.2. Abses paru
2.3.1.3. Adanya fistel pada paru
2.3.1.4. Bronkhiektasis
2.3.1.5. TB
2.3.16. Infeksi fungidal paru
2.3.2. Infeksi di luar paru.
2.3.2.1. Trauma dari tumor
2.3.2.2. Pembedahan otak
2.3.2.3. Thorakosentesis
2.3.2.4. Subfrenic abses
2.3.2.5. Abses hati karena amoeba
9. invasi kuman piogen
peradangan pleura akut yg diikuti dgn pembentukan eksudat serosa
penumpukan sel2 PNM yg mati bercampur dgn cairan pleura
proses supurasi meningkat tidak mampu di absorpsi pleura
Akumulasi pus di kavum pleura
Pengembangan paru tidak optimal
Paru
PaO2
menurun, PCO2
meningkat, sesak
napas,
Produksi sekret
meningkat,
Penurunan imunitas.
G.I Tract
Efek
Hiperventilasi
Produksi H+
meningkat,
akumulasi gas
meningkat.
Konstipasi, mual,
muntah
Ekstremitas
Penurunan
suplai ke
jaringan
Metabolisme
Anaerob
Produksi
Asam
Laktat
Psikososial
Adanya sesak napas
tindakan infasif
Koping Individu
tidak efektif,
Ketidaktauan
10. Manifestasi Klinis...
Manifestasi klinis empiema hampir sama dengan penderita pneumonia
bakteria. Tanda dan gejala empiema secara umum adalah demam, keringat malam,
nyeri pleural, dispnea, anoreksia dan penurunan berat badan, auskultasi dada,
ditemukan penurunan suara napas, perkusi dada, suara flatness, palpasi,
ditemukan penurunan fremitus.
Tanda dan gejala empiema berdasarkan
klasifikasi :
1.Empiema Akut
.panas tinggi dan nyeri pleuritik
.adanya tanda-tanda cairan dalam rongga pleura
.bila dibiarkan sampai beberapa minggu akan
menimbulkan toksemia,anemia,&clubbing finger
.Nanah yang tidak segera dikeluarkan akan me-
nimbulkan fistel bronco-pleural
.Gejala adanya fistel ditandai dengan batuk
produktif bercampur dengan darah dan nanah
2.Empiema Kronis
.Disebut kronis karena lebih dari 3 bulan
.Badan lemah, kesehatan semakin menurun
.Pucat, clubbing finger
.Dada datar karena adanya tanda-tanda cairan
pleura. terjadi fibrothorak trakea dan jantung
tertarik kearah yang sakit
.Pemeriksaan radiologi menunjukan cairan