Karya tulis ilmiah ini membahas asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I. Hiperemesis Gravidarum adalah muntah berlebihan selama kehamilan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Studi kasus dilakukan untuk memberikan asuhan kebidanan yang tepat pada Ny. Z usia 22 tahun hamil 6+4 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I di PKD Budi Sehat Trob
1. i
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. Z UMUR 22 TAHUN
G1 P0 A0 HAMIL 6+4
MINGGU DENGAN HIPEREMESIS
GRAVIDARUM GRADE 1 DI PKD BUDI SEHAT
TROBAYAN KALIJAMBE
TAHUN 2014
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Akhir
Pendidikan D III Kebidanan
Disusun oleh :
Titik Ati
NIM B11115
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2014
4. iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Ny. Z G1 P0 A0
Hamil 6 + 4
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum Grade 1 di PKD Budi
Sehat Trobayan Tahun 2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program
Studi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Arista Apriani SST., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
penulis.
4. Ny. Z, yang bersedia menjadi responden dalam pengambilan kasus untuk
pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Pimpinan PKD Budi Sehat Trobayan yang telah bersedia memberikan ijin
pada penulis dalam pengambilan data.
6. Seluruh Dosen dn staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
8. Bapak dan ibu yang telah memberikan bantuan baik material dan spiritual
guna kesuksesan penulis.
5. v
9. Rekan - rekan Akademi Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang
talah memberikan bantuan dalam pelaksanaan studi kasus ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, 17 Maret 2014
Penulis
6. vi
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Mei 2014
Titik Ati
11.115
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY. Z UMUR 22 TAHUN
G1 P0 A0 HAMIL 6+4
MINGGU DENGANHIPEREMESIS
GRAVIDARUM GRADE 1DI PKD BUDI SEHAT
TROBAYANKALIJAMBE
TAHUN 2014
(xii + 89 halaman + 11 lampiran )
INTISARI
Latar Belakang : Angka kematian ibu di indonesia berdasarkan survey demografi
kesehatan indonesia (2012) mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian
ini disebabkan oleh perdarahan, eklamsi, infeksi, komplikasi masa nifas, emboli
obstetrik, abortus dan trauma obstetrik. Angka kejadian di PKD Budi Sehat
Trobayan Kalijambe ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I,
sebanyak 51 orang (62,19 %).
Tujuan Penelitian : Untuk memperoleh pengalaman nyata serta mampu
memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut 7 langkah Varney
dan dapat menganalisa kesenjangan antara teori dan praktek dilahan dan dapat
memberikan alternatif pemecahan masalah terhadap kesenjangan tersebut.
Metode Kasus : Studi kasus ini menggunakan metode observasional diskriptif
yang dibuat dalam bentuk laporan kasus. Teknik pengumpulan data dengan
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi kepustakaan dan studi
dokumentasi. Subyek studi kasus Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum Grade
I. Penelitian dilaksanakan tanggal 17 Maret s/d 1 April 2014.
Hasil Studi Kasus : Hasil studi kasus ini masalah Hiperemesis Gravidarum
Grade I dapat diatasi yaitu keadaan ibu sudah membaik, komplikasi dapat
dihindari dan kebutuhan sudah terpenuhi. Hasil penelitian dari asuhan ini setelah
dilakukan perawatan selama 14 hari dan terapi yang diberikan Vit B6 (25 mg) 3 x
sehari, Vit B12 (10 mg) 3 x sehari, Vit C (50 mg) 3 x sehari.
Kesimpulan : Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I yang dilaksanakan dengan tepat dan benar sehingga tidak
terjadi kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum Grade II. Dan terdapat
kesenjangan antara teori dan praktek yaitu di pengkajian dan di pelaksanaan,
meskipun terdapat sedikit kesenjangan tetapi dengan adanya penanganan yang
baik dan tepat, maka klien dapat sembuh tanpa adanya komplikasi. Hendaknya
bidan dalam penanganan selalu menerapkan konsep asuhan kebidanan menurut
Varney.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan ibu hamil, hiperemesis gravidarum grade I.
Kepustakaan : 32 (2006 – 2013)
7. vii
MOTTO
v Hanya mereka yang berani gagal yang dapat meraih keberhasilan, jangan
takut gagal untuk mencoba sesuatu yang baik.
v Orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada
perubahan.
v Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah
untuk menjadi manusia yang berguna.
v Tiada kata seindah Doa.
v Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam
tindakan.
v Usaha tanpa Doa adalah kesombongan, Doa tanpa Usaha adalah kebohongan,
jadilah seperti akar yang gigih mencari air menembus tanah yang keras demi
sebatang pohon.
PERSEMBAHAN
Dengan segala kerendahan hati, karya tulis ilmiah ini
penulis persembahkan :
ü Allah SWT yang senantiasa selalu memberikan
Rahmat-Nya.
ü Ibu Arista Apriani S.ST.,M.Kes terimakasih untuk
bimbingannya selama ini.
ü Ayah dan mama tercinta terimakasih untuk cinta
kasihnya, disetiap tetes keringatmu serta ketulusan
doamu yang selalu mengalir dan tak pernah habis di
setiap hembusan nafasku serta dukunganmu yang
selalu mengiringi setiap langkahku untuk menggapai
kesuksesanku, I Love U so much.
ü My brother dan sister tersayang yang selalu
memberikan support dan motivasi yang luar biasa
disetiap langkahku.
ü Teman – teman yang telah memberikan support
dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini terutama my
best friend Si Ompreng (Menyun, Widut dan Comel)
dan tak ketinggalan si bambang (nana), si tiyem, dan
si ntris I Miss U So Much.
ü Abang – abang ku tersayang (yang tak bisa
disebutkan satu persatu) terimakasih untuk
dukungan dan motivasinya selama ini.
ü Almamater tercinta angkatan tahun 2011 semoga
kita bisa sukses semua teman amiin....
9. ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
INTISARI ....................................................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
CURRICULUM VITAE ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................... 3
C. Tujuan Studi Kasus ................................................................ 3
D. Manfaat Studi Kasus .............................................................. 5
E. Keaslian Studi Kasus.............................................................. 6
F. Sistematika Penulisan............................................................. 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis............................................................................ 11
1. Kehamilan ...................................................................... 11
a. Pengertian ................................................................ 11
b. Klasifikasi kehamilan............................................... 11
c. Proses kehamilan ..................................................... 11
d. Tanda dan gejala kehamilan..................................... 12
e. Komplikasi kehamilan ............................................. 12
10. x
f. Faktor – faktor kehamilan........................................ 13
2. Hiperemesis Gravidarum................................................ 14
3. Hiperemesis Gravidarum Grade I .................................. 20
a. Pengertian ................................................................ 20
b. Etiologi Hiperemesis Gravidarum Grade I ............. 20
c. Tanda dan gejala Hiperemesis Gravidarum
Grade I..................................................................... 21
d. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum Grade I .......... 21
e. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum Grade I....... 21
f. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum
Grade I..................................................................... 22
g. Prognosis Hiperemesis Gravidarum Grade I .......... 22
B. Teori Manajemen Kebidanan................................................. 22
C. Landasan Hukum ................................................................... 42
D. Informed Consent................................................................... 42
BAB III METODOLOGI
A. Jenis Studi .............................................................................. 43
B. Lokasi Studi Kasus................................................................. 43
C. Subyek Studi Kasus................................................................ 44
D. Waktu Studi Kasus................................................................. 44
E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 44
F. Teknik Pengumpulan Data..................................................... 44
G. Alat – alat Yang Dibutuhkan.................................................. 48
H. Jadwal Penelitian.................................................................... 48
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus........................................................................ 49
1. Pengkajian Data................................................................. 49
2. Interpretasi Data................................................................ 63
3. Diagnosa potensial ............................................................ 65
4. Antisipasi........................................................................... 65
11. xi
5. Perencanaan Asuhan ......................................................... 65
6. Pelaksanaan....................................................................... 66
7. Evaluasi............................................................................. 67
B. Pembahasan............................................................................. 77
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................. 83
B. Saran........................................................................................ 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12. xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Surat Permohonan Ijin Studi pendahuluan
Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4 : Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 5 : Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 6 : Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7 : Surat Persetujuan Pasien Responden ( Informed Consent)
Lampiran 8 : Lembar Observasi
Lampiran 9 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 10 : Leaflet
Lampiran 11 : Lembar Konsultasi
13. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang normal dan alamiah
(Sulistyawati, 2013). Pada bulan-bulan pertama kehamilan, terdapat
perasaan eneg, hal ini mungkin dikarenakan kadar hormon estrogen yang
meningkat. Tidak jarang dijumpai adanya gejala muntah (emesis) pada
bulan- bulan pertama kehamilan, biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal
sebagai morning sickness. Apabila emesis terjadi selalu sering dan terlalu
banyak dikeluarkan maka akan menyebabkan hiperemesis gravidarum
(Dewi dan Sunarsih, 2011). Hiperemesis gravidarum yang berlangsung
lama (umumnya antara minggu 6 – 12 ) dapat mengakibatkan gangguan
tumbuh kembang janin intrauteri (Manuaba, 2007).
Menurut definisi WHO “kematian maternal ialah kematian seorang
wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh
sebab apa pun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan
untuk mengakhiri kehamilan. Kematian maternal yang sebabkan oleh
komplikasi - komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di negara - negara
berkisar antara 1,5 dan 3,0 per 10.000 kelahiran hidup
(Prawirohardjo, 2010).
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
menyatakan bahwa angka kematian ibu (AKI) di indonesia mencapai
359/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Penyebab langsung
14. 2
Kematian ibu di indonesia adalah perdarahan (28%), eklamsi (24%), infeksi
(11%), komplikasi masa nifas (8%), untuk emboli obstetrik, abortus, trauma
obstetrik, persalinan macet masing-masing 5%, penyebab lain (11%)
(Sulistyawati, 2013).
Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah selama tahun 2012 masih
cukup tinggi yaitu mencapai 675 kasus dan cenderung meningkat
dibandingkan tahun sebelumnya (Dinkes Jawa Tengah, 2012). Indikator
derajat kesehatan di Surakarta menunjukkan perbaikan kinerja, yaitu angka
kematian ibu dari 91,36 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010
menjadi 39,42 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2011
(Dinkes Surakarta, 2011).
Sekitar 50 - 60% kehamilan disertai mual dan muntah dari 360
wanita hamil, 2% diantaranya mengalami mual dan muntah di pagi hari dan
sekitar 80% mual dan muntah sepanjang hari, kondisi ini biasanya bertahan
dan mencapai puncak pada usia kehamilan 9 minggu. Namun demikian,
sekitar 18% kasus mual dan muntah akan berlanjut sampai kelahiran
(Fauziyah, 2012). Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan
pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga dapat memicu
terjadinya hiperemesis gravidarum (Asrinah dkk, 2010).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal
12 Oktober 2013 di PKD Budi Sehat Trobayan Kalijambe didapatkan data
selama bulan Januari 2013 sampai Oktober 2013 ibu hamil yang melakukan
pemeriksaan kehamilan berjumlah 214 orang. Sebanyak 132 (61,68%) ibu
15. 3
hamil normal dan sebanyak 82 (38,32%) ibu hamil dengan komplikasi. Dari
ibu hamil dengan kompikasi didapatkan sebanyak 6 orang (7,32%) ibu
hamil dengan preeklamsi, 8 orang (9,76%) ibu hamil dengan anemia, 8
orang (9,76%) ibu hamil dengan hipertensi, 51 orang (62,19%) ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum grade I, dan 9 0rang (10,97%) ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum grade II.
Melihat masih tingginya angka kejadian ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I maka penulis tertarik untuk melakukan
studi kasus dengan dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Pada Ny. Z
Umur 22 Tahun G1 P0 A0 Hamil 6+4
Minggu Dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I di PKD Budi Sehat Trobayan Kalijambe”. Dengan
menggunakan pendekatan asuhan kebidanan menurut Varney.
B. Perumusan Masalah
“Bagaimana Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Pada Ny. Z Umur 22
Tahun G1 P0 A0 Hamil 6+4
Minggu Dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I di PKD Budi Sehat Trobaya Kalijambe dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan menurut Varney ?”.
C. Tujuan Studi Kasus
1. Tujuan umum
Mampu meningkatkan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman nyata penulis untuk memberikan asuhan kebidanan pada
ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I dengan
menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney.
16. 4
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu
1) Melakukan pengkajian data dasar secara lengkap dan
sistematis pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I.
2) Menginterpretasi data serta menemukan diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada ibu hamil dengn Hiperemesis
Gravidarum Grade I.
3) Mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I.
4) Melakukan antisipasi pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I.
5) Mengidentifikasi rencana tindakan asuhan kebidanan atau
intervensi segera pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I.
6) Melaksanakan rencana tindakan pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Grvidarum Grade I.
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I.
b. Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan kenyataan
kasus dilapangan pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarun
Grade I.
17. 5
c. Mampu memberikan pemecahan masalah terhadap kesenjangan
teori dan kenyataan kasus dilapangan pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I.
D. Manfaat Studi Kasus
1. Bagi penulis
Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang
penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I dan dapat menerapkan teori dan praktek
kebidanan Hiperemesis Gravidarum Grade I.
2. Bagi profesi
Dapat digunakan sebagai masukan bagi profesi bidan untuk
meninggatkan mutu pelayanan profesi sesuai standar asuhan kebidanan.
3. Bagi institusi
a. PKD Budi Sehat Trobayan Kalijambe
Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
khususnya untuk asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum I.
b. STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dapat menambah buku referensi dan sumber bacaan
diperpustakaan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan
khususnya pada ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum Grade
I.
18. 6
E. Keaslian Studi Kasus
Penulisan studi kasus ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I,
sudah pernah dilakukan oleh :
1. Nuraini Wahyuningtyas (2008) dengan judul,”Asuhan Kebidanan Ibu
Pada Ny. M Umur 23 Tahun G1 P0 A0 Hamil 7 Minggu Dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I di BPS Kurnia Sidoharjo Wonogiri”.
Dari studi kasus telah menggunakan manajemen asuhan kebidanan
Varney dalam mengatasi Hiperemesis Gravidarum Grade I, yaitu
menganjurkan ibu pada saat bangun tidur waktu pagi hari jangan
langsung berdiri tetapi duduk dulu baru perlahan - lahan berdiri untuk
menghindari mual dan muntah, mengnjurkan untuk banyak minum,
istirahat total atau mengurangi aktifitas dan berikan terapi : Vit B6 (25
mg) setiap 8 jam, Vit B12 (10 mg) setiap 8 jam, Vit C (25 mg) setiap 8
jam, terapi psikologik, dan setelah dilakukan kunjungan rumah 3 hari
kemudian dengan hasil keadaan umum ibu membaik dan sudah tidak
mual muntah lagi.
2. Rintis Intan Wibowo (2009) dengan judul, “Asuhan Kebidanan Ibu
Hamil Pada Ny. A Umur 21 Tahun Hamil 6 Minggu G1 P0 A0 Dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I di BPS Widarsih Sragen”. Dari studi
kasus diatas telah menggunakan manajemen asuhan kebidanan Varney
dalam mengatasi Hiperemesis Gravidarum Grade I yaitu melakukan
pemeriksaan kehamilan secara intensif, menganjurkan ibu untuk makan
selagi hangat dengan porsi sedikit tapi sering dan menghindari makanan
19. 7
berminyak dan berbau lemak, menganjurkan ibu untuk cukup minum
dan istirahat. Beri dukungan moril dan berikan terapi Vit B6 (12 mg)
3×1, Vit B12 (50 mg) 3×1, Vit C (25 mg) 3×1, setelah dilakukan
kunjungan rumah 3 hari didapatkan hasil keadaan umum ibu membaik,
mual muntah berhenti, kulit tidak kering, badan tidak lemas, nafsu
makan sudah baik dan berat badan naik 1 kg.
3. Efri Mia Narweni (2010) dengan judul,”Asuhan Kebidan Ibu Hamil
Pada Ny. S Umur 27 Tahun Hamil 8 Minggu G1 P0 A0 Dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I di BPS Mar’fuah Surakarta”. Dari
studi kasus diatas telah menggunakan manajemen asuhan kebidana
Varney dalam mengatasi Hiperemesis Gravidarum Grade I yaitu
melakukan pemeriksaan kehamilan secara intensif, menganjurkan ibu
makan dengan porsi sedikit tapi sering dan menghindari makanan
berminyak dan berbau lemak, menganjurkan ibu untuk cukup minum
dan istirahat. Memberi dukungan moril dan terapi Vit B6 (25 mg) 3×1,
Vit B12 (10 mg) 3×1, Vit C (25 mg) 3×1, setelah dilakukan kunjungan
rumah 4 hari didapatkan hasil keadaan ibu membaik,mual muntah
berhenti, badan tidak lemas dan nafsu makan sudah baik.
Perbedaan dari ketiga keaslian kasus tersebut dengan studi kasus
yang akan dilakukan penulis adalah mengenai subyek, tempat, waktu,
dan responden.
20. 8
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada Karya Tulis Ilmiah ini urutannya meliputi :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menguraikan tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan
studi kasus, keaslian studi kasus, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang teori medis meliputi : pengertian kehamilan,
klasifikasi kehamilan, proses kehamilan, tanda dan gejala
kehamilan, komplikasi yang menyertai kehamilan, faktor-
faktor yang mempengaruhi kehamilan. Pengertian
hiperemesis gravidarum, Etioligi hiperemesis gravidarum,
patofisiologi hiperemesis gravidarum, gejala dan tingkat
hiperemesis gravidarum, diagnosis hiperemesis
gravidarum, pencegahan hiperemesis gravidarum,
penatalksanaan hiperemesis gravidarum, prognosis
hiperemesis gravidarum. Pengertian hiperemesis
gravidarum grade 1, etiologi hiperemesis gravidarum
grade 1, tanda dan gejala hiperemesis gravidarum grade 1,
diagnosis hiperemesis gravidarum grade 1, pencegahan
hiperemesis gravidarum grade 1, penatalaksanaan
hiperemesis gravidarum grade 1, prognosis hiperemesis
21. 9
gravidarum grade 1. Teori manajemen kebidanan menurut
tujuh langkah Varney meliputi:
Pengkajian data, Interpretasi data, Diagnosa pitensial,
Antisipasi, Rencana tindakan, Pelaksanaan, Evaluasi, data
perkembangan menggunakan SOAP pada kasus ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum grade 1, landasan hukum,
dan inform concent.
BAB III METODOLOGI
Dalam bab ini menguraikan jenis studi kasus, lokasi studi
kasus, subyek studi kasus, waktu studi kasus, instrument
studi kasus, teknik pengumpulan data dan alat - alat yang
dibutuhkan.
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang asuhan kebidanan di PKD Budi Sehat
Trobayan Kalijambe secara nyata sesuai menejemen dari
pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan.
Sedangkan dalam pembahasan kasus, penulisan kasus
menjelaskan tentang masalah – masalah atau kesenjangan
antara teori dan kasus yang penulis temukan dilapangan.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan
dari pembahasan kasus di PKD Budi Sehat Trobayan
23. 11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi, berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau
sembilan bulan menurut kalender intenasional (Prawirohardjo, 2010).
b. Klasifikasi kehamilan
Klasifikasi kehamilan meliputi : kehamilan trimester I yaitu
umur kehamilan nol sampai 12 minggu, kehamilan trimester II yaitu
umur kehamilan 13 sampai 28 minggu, serta kehamilan trimester III
yaitu umur kehamilan 29 sampai 42 minggu (Manuaba, 2010).
c. Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang
berkesinambungan yaitu mulai dari ovulasi, terjadinya migrasi,
konsepsi, nidasi, pembentukan plasenta sampai tumbuh kembang hasil
konsepsi hingga aterm (Manuaba, 2010).
24. 12
d. Tanda - tanda Kehamilan
1) Tanda - tanda kemungkinan hamil
Tanda - tanda kemungkinan hamil menurut Manuaba (2010),
adalah amenore (terlambat datang haid), mual dan muntah
(emesis), mengidam, pingsan (sinkope), payudara tegang, sering
miksi, konstipasi, pigmentasi kulit, dan varises.
2) Tanda - tanda tidak pasti kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda - tanda tidak pasti hamil, yaitu
rahim membesar, tanda hegar, tanda chadwick, tanda piscaseck,
tanda braxton hicks, teraba ballottement, pemeriksaan tes biologis
kehamilan positif.
3) Tanda - tanda pasti kehamilan
Tanda - tanda pasti hamil menurut Manuaba (2010), yaitu gerakan
janin dalam rahim, terlihat atau teraba gerakan janin, denyut
jantung janin dapat didengar dengan stetoskop, alat doppler, dan
dilihat dengan ultrasonografi.
e. Komplikasi kehamilan
1) Komplikasi Kehamilan Trimester I
Menurut Manuaba (2008), komplikasi yang mungkin terjadi
pada ibu hamil adalah hiperemesis gravidarum, abortus,
kehamilan ektopik, mola hidatidosa.
2) Komplikasi Kehamilan Trimester II dan III
25. 13
Menurut Manuaba (2008), komplikasi yang mungkin terjadi
pada ibu hamil adalah perdarahan antepartus, hipertensi dalam
kehamilan, kehamilan lewat waktu, kehamilan kembar,
hidramnion dan ketuban pecah dini.
f. Faktor - faktor yang mempengaruhi kehamilan
Menurut Sulistyawati (2013), faktor - faktor yang mempengaruhi
kehamilan, antara lain :
1) Faktor fisik
Berkaitan dengan status kesehatan kehamilan pada usia tua,
berkaitan dengan status kesehatan kehamilan multipel, berkaitan
dengan status kesehatan kehamilan dengan HIV.
2) Status gizi
Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan
kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi
masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.
3) Gaya hidup
Berkaitan dengan perokok, minuan keras, obat - obatan penenang
(narkoba), pergaulan bebas (hamil pranikah, hamil tidak
diinginkan).
26. 14
4) Faktor psikologis
a) Stresor internal
Faktor pemicu stres ibu hamil berasal dari ibu sendiri
seperti adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu
yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi.
b) Stresor eksternal
Pemicu stres yang berasal dari luar antara lain : masalah
ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, dan
tekanan dari lingkungan.
2. Hiperemesis gravidarum
a. Pengertian
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
berlebihan dan terjadi sepanjang hari sampai mengganggu pekerjaan
sehari - hari dan menyebabkan dehidrasi (Fauziyah, 2012).
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi
pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu
(Norma dan Dwi, 2013).
Hiperemesis gravidarum adalah mual atau muntah yang
berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktifitas sehari hari dan
bahkan dapat membahayakan ibu hamil (Manuaba, 2008).
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan
selama masa hamil (Varney, 2007).
27. 15
b. Etiologi Hiperemesis gravidarum
Menurut Manuaba (2007), penyebab gestosis - hiperemesis
gravidarum tidak diketahui dengan pasti, tetapi diduga terdapat
faktor berikut ini :
1) Psikologis, bergantung pada apakah ibu dapat menerima
kehamilannya dan apakah kehamilannya diinginkan atau tidak.
2) Fisik, terdapat kemungkinan masuknya villi khorealis ke dalam
sirkulasi darah ibu, terjadinya peningkatan yang mencolok atau
belum beradaptasi dengan kenaikan human chorionic
gonadotropin, faktor konsentrasi human chorionic gonadotropin
yang tinggi, faktor gizi/anemia meningkatkan terjadinya
hiperemesis gravidarum.
c. Patofisiologis Hiperemesis gravidarum
Menurut Manuaba (2007), diawali dengan muntah yang
berlebihan sehingga dapat menimbulkan dehidrasi, tekanan darah
turun dan deurisis menurun. Hal ini menimbulkan perfusi ke jaringan,
menutup untuk memberikan nutrisi dan mengkonsumsi O2. Oleh
karena itu dapat terjadi perubahan metabolisme menuju ke arah
anaerobik yang menimbulkan benda keton dan asam laktat. Muntah
yang berlebihan dapat menimbulkan perubahan elektrolit sehingga
PH darah menjadi lebih tinggi. Dampak dari semua itu masalah
tersebut menimbulkan gangguan fungsi alat vital sebagai berikut :
28. 16
1) Hepar
Dehidrasi yang menimbulkan konsumsi O2 menurun, gangguan
fungsi sel liver dan terjadi ikterus, terjadi perdarahan pada
parenkin liver sehingga menyebabkan gangguan fungsi umum.
2) Ginjal
Dehidrasi penurunan diuresis sehingga sisa metabolisme
tertimbun, terjadi perdarahan dan nekrosis sel ginjal, sistem
saraf pusat terjadi nekrosis dan perdarahan otak diantaranya
perdarahan ventrikel.
d. Gejala dan tingkat Hiperemesis Gravidarum
Menurut Norma dan Dwi (2013), gejala Hiperemesis Gravidarum
secara klinis dapat dibagi menjadi 3 tingkat, meliputi :
1) Tingkat I (Ringan), dengan gejala mual muntah terus menerus
menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan
turun, rasa nyeri di epigastrum, nadi meningkat dan tekanan
darah turun, turgor kulit turun, lidah kering dan mata cekung.
2) Tingkat II (Sedang), dengan gejala mual muntah yang hebat
menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, lemah dan
apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor, nadi kecil
dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), tekanan darah turun,
ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, hemokonsentrasi,
oligoria dan konstipasi, dapat pula terjadi asetonuria dan dari
nafas keluar bau aseton.
29. 17
3) Tingkat III (Berat), dengan gejala keadaan umum jelek,
kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil
(halus) dan cepat, dehidrasi hebat, suhu badan naik dan tekanan
darah turun sekali, ikterus, komplikasi yang sangat fatal terjadi
pada susunan syaraf pusat (ensefalopati wernicke, nistagmus,
diplopia, perubahan mental).
Untuk usia kehamilan pada hiperemesis gravidarum grade
I,II,dan III yaitu dideteksi pada sekitar 26 hari setelah konsepsi
dan peningkatan ekskresinya sebanding meningkatnya usia
kehamilan diantara 30 – 60 hari. Produksi puncaknya adalah
pada usia kehamilan 60 – 70 hari kemudian menurun secara
bertahap dan menetap hingga akhir kehamilan setelah usia
kehamilan 100 – 130 hari (Prawirohardjo, 2010).
e. Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum biasanya tidak terlalu
sukar, dapat diketahui dengan terdapatnya amenorea, mual dan
muntah berlebihan sampai mengganggu kehidupan sehari - hari
dengan berbagai tingkat (Manuaba, 2008).
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum dapat dengan mudah
ditegakkan melalui gambaran klinis seperti amenore, mual muntah
berlebihan sampai mengganggu aktifitas sehari - hari, nyeri perut
bagian bawah (tidak berhubungan dengan persalinan normal)
(Sulistyawati, 2013).
30. 18
f. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum
Prinsip pencegahan menurut Fauziyah (2012), adalah dengan
memberikan edukasi tentang diet dan gaya hidup untuk mengurangi
gejala dan meningkatkan kualitas hidup ibu hamil. Diet ibu hamil
yaitu makan sedikit - sedikit tapi sering, kaya akan karbohidrat dan
rendah lemak, memberikan makanan selingan seperti snack, kacang,
biskuit dengan teh hangat saat bangun pagi dan sebelum tidur,
menghindari makanan yang berminyak dan berbau dan makanan
sebaiknya dalam keadaan panas atau sangat dingin. Edukasi gaya
hidup bisa dengan istirahat dan dukungan emosional.
g. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum
Bila pencegahan tidak berhasil, maka diperlukan pengobatan, yaitu :
1) Terapi obat menggunakan sedatif, yang sering diberikan adalah
Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan
B6 atau B kompleks. Pada keadaan lebih berat diberikan
antiemetik seperti stimetil atau khlorpromasin.
2) Penanganan Hiperemesis Gravidarum yang lebih berat perlu
dikelola dirumah sakit.
3) Isolasi, penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi
cerah dan peredaran darah yang baik. Catat cairan yang keluar
dan masuk. Hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke
dalam kamar penderita, sampai muntah berhenti dan penderita
31. 19
mau makan. Kadang - kadang dengan isolasi saja gejala - gejala
akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
4) Terapi Psikologik, perlu diyakinkan kepada penderita bahwa
penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena
kehamilan, kurangi pekerjaan serta menghilangkan masalah dan
konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
5) Cairan parenteral, berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit
dengan dekstrosa 5% - 10% dalam cairan garam fisiologis
dilakukan sebanyak 2 - 3 liter sehari. Bila perlu berikan vitamin
intravena, elektrolit (kalsium, kalium, dan natrium) serta protein.
6) Penghentian kehamilan, pada keadaan yang sangat berat tindakan
ini dilakukan dengan indikasi gangguan kesadaran dan saraf,
somnolen sampai koma, ensefalopati wernick, gangguan organik
( perdarahan esofagus, lambung, retina) atau gangguan fungsi
hati dan ginjal (Manuaba, 2008).
h. Prognosis Hiperemesis Gravidarum
Menurut Manuaba (2007), prognosis hiperemesis gravidarum
melalui pengobatan konservatif melalui rehidrasi dan pemberian
glukosa. Kriteria keberhasilan pengobatan dapat ditentukan sebagai
berikut : rehidrasi berhasil dan turgor kulit pulih kembali, diuresis
bertambah banyak sehingga benda keton semakin berkurang,
kesadaran penderita semakin membaik, keadaan ikterus semakin
32. 20
berkurang, hasil pemeriksaan laboratorium membaik, artinya benda
keton semakin berkurang.
3. Hiperemesis Gravidarum Grade I
a. Pengertian
Hiperemesis Gravidarum Grade I adalah mual muntah yang
berlebihan dan terjadi sepanjang hari sampai mengganggu pekerjaan
sehari - hari dan menyebabkan dehidrasi (Fauziyah, 2012).
Hiperemesis Gravidarum Grade I adalah mual dan muntah
yang disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron terjadi
pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga mengganggu
kesehatan dan aktifitas (Rukiah dkk, 2013).
b. Etiologi Hiperemesis Gravidarum Grade I
Menurut Norma dan Dwi (2013), penyebab mual muntah
belum diketahui secara pasti, tidak ada bukti bahwa penyakit ini
disebabkan oleh faktor toksik. Tetapi diduga ada tiga faktor yaitu :
1) Faktor predisposisi
Meliputi : primigravida, mola hidatidosa, kehamilan ganda.
2) Faktor organik
Masuknya villi khorealis dalam sirkulasi maternal, perubahan
metabolik karena hamil, alergi sebagai salah satu respon jaringan
ibu terhadap anak.
33. 21
3) Faktor psikologis
Meliputi rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung
jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah.
c. Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum Grade 1
Menurut Fauziyah (2012), tanda dan gejala Hiperemesis
Gravidarum Grade I sebagai berikut : mual dan muntah terus
menerus sehingga menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan,
berat badan turun, rasa nyeri diepigastrum, nadi sekitar 100 kali
per menit, tekanan darah turun, turgor kulit kering, lidah kering, dan
mata cekung.
d. Diagnosa Hiperemesis Gravidarum Grade I
Diagnosis hiperemesis gravidarum tidak terlalu sukar karena
penyakit ini berkaitan dengan gestose (gestatio - hamil), yaitu hanya
terdapat pada ibu hamil (Manuaba, 2008).
e. Pencegahan Hiperemesis Gravidarum Grade I
Prinsip pencegahan Norma dan Dwi (2013), adalah penerapa
bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal dan fisiologis.
Diet ibu hamil yaitu makan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering
sehingga memenuhi kebutuhan nutrisi, hindari makanan berminyak
dan berbau lemak, makan dan minum sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas atau hangat dan jika bangun pagi jangan segera turun
34. 22
dari tempat tidur serta anjurkan makan roti kering atau biskuit
dengan teh hangat.
f. Penatalaksanaan Hiperemesis Gravidarum Grade I
Menurut Norma dan Dwi (2013), Bila pencegahan tidak
berhasil, maka diperlukan pengobatan yaitu kolaborasi dengan
dokter kandungan dalam pemberian program terapi seperti :
1) Infus untuk memberi larutan dekstrosa 5% dengan kecepatan
aliran 200 ml per jam untuk liter pertama, larutan yang diberikan
akan membantu mengganti cairan yang hilang.
2) Terapi obat : Sedativa (Luminal, Stesolid), vitamin (B1 dan B6),
anti muntah (Mediamer B6, Dramamin, Avopreg, Avomin,
Metoklopramid, Disiklomin hidroklorida atau klorpromazin).
g. Prognosis Hiperemesis Gravidarum Grade I
Sebagian besar hiperemesis gravidarum grade I dapat diatasi
dengan berobat jalan sehingga sangat sedikit memerlukan pengobtan
rumah sakit. Penderita hiperemesis gravidarum grade I yang dirawat
dirumah sakit, hampir seluruhnya dapat dipulangkan dengan
memuaskan, sehingga kehamilannya dapat diteruskan
(Manuaba, 2010).
B. TEORI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
1. Pengertian
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
35. 23
tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan, ketrampilan, dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien
(Simatupang, 2008).
2. Proses Manajemen Kebidanan
Dalam penyusunan studi kasus ini penulis mengacu pada
penerapan manajemen kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum grade I menurut 7 langkah Varney karena metode dan
pendekatannya sistematik dan analitik sehingga memudahkan dalam
pengarahan pemecahan masalah terhadap klien. Dalam proses ketujuh
langkah tersebut dimulai dari pengumpulan data dasar dan berakhir
dengan evaluasi, yaitu :
Langkah I : Pengkajian
Pengkajian adalah mengumpulkan semua data yang dibutuhkan
untuk mengevaluasi keadaan pasien. Merupakan langkah pertama untuk
mengmpulkan semua informasi yang akurat dari sumber yang berkaitan
dengan kondisi pasien (Ambarwati dan Wulandari, 2010).
Pengumpulan data ini meliputi :
a. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang diperoleh dan hasil bertanya dari
pasien, suami, atau keluarga (Rukiyah dkk, 2013).
Data subyektif meliputi :
1) Biodata yang mencakup identitas pasien dan suami menurut
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
36. 24
a) Nama
Nama jelas dan lengkap, bila perlu nama panggilan sehari-
hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan.
b) Umur
Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti
kurang dari 20 tahun, alat - alat reproduksi belum matang,
mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari
35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa
kehamilan, persalinan dan nifas.
c) Agama
Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk
membimbing atau mengarahkan pasien dalam berdoa.
d) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat
memberikan konseling sesuai dengan pendidikannya.
e) Suku/bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari - hari.
f) Pekerjaan
Gunanya untuk mengrtahui dan mengukur tingkat sosial
ekonominya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien
tersebut.
37. 25
g) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan rumah bila perlu.
2) Keluhan Utama
Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan pasien
datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Keluhan yang muncul
pada kasus hiperemesis gravidarum grade I adalah mual - muntah
8 - 10 x/hari (Sulistyawati, 2013).
3) Riwayat haid / menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah
menarche, siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya
darah, keluhan utama yang dirasakan saat haid, dan menstruasi
terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perhitungan
tanggal kehamilan dan perkiraan kelahiran (Sulistyawati, 2013).
4) Riwayat perkawinan
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah sah
atau tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan
berkaitan dengan psikologisnya (Ambarwati dan Wulandari,
2010).
5) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
Dikaji untuk mengetahui jumlah kehamilan, anak yang lahir
hidup, persalinan yang aterm, persalinan yang premature,
keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan
(dengan forseps, atau dengan SC), riwayat perdarahan pada
38. 26
kehamilan, persalinan atau nifas sebelumnya, hipertensi
disebabkan kehamilan pada kehamilan sebelumnya, berat bayi
sebelumnya < 2500 atau > 4000 kg, serta masalah - masalah lain
(Rukiyah dkk, 2013).
6) Riwayat kehamilan sekarang
Dikaji untuk mengetahui hari pertama haid terakhir dan apakah
siklus menstruasi normal, gerakan janin (kapan mulai dirasakan
dan apakah ada perubahan yang terjadi), masalah dan
tanda - tanda bahaya, keluhan - keluhan lazim pada kehamilan,
penggunaan obat - obatan (termasuk jamu - jamuan) serta
kekhawatiran lain yang dirasakan (Dewi dan Sunarsih, 2011).
7) Riwayat keluarga berencana
Dikaji untuk mengetahui apakah pasien pernah ikut KB dengan
kontrasepsi jenis apa, berapa lama, adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi (Ambarwati dan Wulandari 2010).
8) Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini, apakah
pada keadaan ibu hamil hiperemesis gravidarum grade 1
menderita sakit flu, batuk dan demam.
b) Riwayat penyakit sistemik
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit sistemik pada ibu
hamil diantaranya penyakit jantung, diabetes melitus (DM),
39. 27
ginjal, hipertensi atau hipotensi, hepatitis yang dapat
mempengaruhi kehamilan (Sulistyawati, 2013).
c) Riwayat penyakit keluarga
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam
keluarga seperti asma, DM, hipertensi, jantung dan riwayat
penyakit menular seperti TBC dan hepatitis (Jannah, 2011).
d) Riwayat keturunan kembar
Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang
mempunyai riwayat keturunan kembar (Manuaba, 2008).
e) Riwayat operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah dilakukan
tindakan operasi atau belum, yang sekiranya dapat
mengganggu dalam proses kehamilan ini (Manuaba, 2008).
9) Pola kebiasaan sehari - hari sebelum dan selama hamil
a) Nutrisi
Dikaji untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan
selama hamil apakah mengalami perubahan, frekuensi
makan, jenis makanan, kualitas dan kuantitas makanan,
apakah ada pantangan makan dan jenis minuman apa yang
diminum serta berapa banyak ibu minum dalam satu hari
(Sulistyawati, 2013). Pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum grade 1 asupan makan dan minum berkurang
(Varney, 2007).
40. 28
b) Eliminasi
Dikaji untuk menggambarkan kebiasaan BAB dan BAK
pasien sebelum dan selama hamil, BAB meliputi frekuensi,
jumlah, konsistensi, dan bau, serta kebiasaan BAK meliputi
frekuensi, warna, dan jumlah (Ambarwati dan Wulandari,
2010). Pada kasus hiperemesis gravidarum grade I
mengalami penurunan pengeluaran urine karena terjadi
dehidras (Varney, 2007).
c) Aktifitas
Dikaji untuk mengetahui pola aktifitas pasien sehari - hari
(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade 1 aktifitas menjadi terganggu
(Varney, 2007).
d) Istirahat
Dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien,
berapa lama kebiasaan tidur siang dan tidur malam. Pada ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I kebutuhan
istirahat akan berkurang dikarenakan adanya gangguan rasa
nyaman ibu mengalami mual dan muntah
(Ambarwati dan Wulandari, 2010).
e) Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan
hubungan seksual dalam seminggu dan apakah mengalami
41. 29
gangguan saat melakukan hubungan seksual
(Sulistyawati, 2013).
f) Psikososial budaya
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam
menjalani kehamilan ini, dukungan keluarga, jenis kelamin
yang diharapkan, kehamilan ini direncanakan atau tidak,
adakah pantangan makan selama kehamilan, kebiasaan
adat - istiadat dalam kehamilan (Sulistyawati, 2013).
g) Penggunaan obat - obatan atau rokok
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu perokok dan pemakai
obat - obatan atau tidak selama hamil (Rukiyah dkk, 2013).
b. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan
(Rukiyah dkk, 2013) meliputi :
1) Pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, cukup
atau kurang. Pada hiperemesis gravidarum grade 1 keadaan
umum ibu lemah dan cukup (Fauziyah, 2012).
b) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu mulai dari keadaan
composmentis, apatis sampai dengan koma. Pada ibu hamil
42. 30
dengan hiperemesis gravidarum grade 1 kesadaran ibu
composmentis (Fauziyah, 2012).
c) Tekanan darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi
dengan nilai satuannya mmHg. Keadaan ini sebaiknya antara
90/60 - 130/90 mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih
dari 30 mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 15
mmHg dari keadaan normal pasien atau paling sedikit pada
pengukuran 2 kali berturut - turut pada selisih 1 jam
(Saifuddin, 2006). Pada kasus hiperemesis gravidarum grade
1 tekanan darah terjadi penurunan yaitu kurang dari 90/60
mmHg (Manuaba 2007).
d) Suhu
Untuk nengetahui suhu badan klien kemungkinan demam atau
febris yang merupakan gejala adanya infeksi yang berdampak
pada kehamilan hiperemesis gravidarum suhu diukur dengan
menggunakan skala derajat celcius. Batas normal 36,5o
C -
37,0o
C (Saifuddin, 2006). Pada kasus hiperemesis gravidarum
grade 1 keadaan suhu badan mengalami kenaikan dari batas
normal karena dehidrasi (Manuaba, 2007).
e) Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi pasien yang di hitung dalam 1
menit, denyut nadi normal 60 - 80x/menit
43. 31
(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Nadi pada hiperemesis
gravidarum grade 1 sekitar 100 kali per menit
(Manuaba, 2008).
f) Respirasi
Untuk mengetahui frekuensi parnafasan yang di hitung dalam
1 menit, respirasi normal yaitu 20 - 30x/menit
(Ambarwati dan Wulandari, 2010). Pada kasus hiperemesis
gravidarum grade 1 pernafasan lebih cepat (Manuaba, 2008).
g) Berat badan
Untuk mengetahui kenaikan berat badan atau penurunan berat
badan. Kenaikan berat badan ibu hamil normal rata - rata
antara 6,5 kg sampai 16 kg (Pantikawati dan Saryono, 2010).
Pada kasus hiperemesis gravidarum grade 1 berat badan
menurun (Manuaba, 2008).
h) Tinggi badan
Untuk mengetahui tinggi badan ibu yang dilakukan untuk
mendeteksi adanya resiko apabila hasil pengukuran < 145 cm
(Pantikawati dan Saryono, 2010).
i) LILA
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, dengan batas lingkar
lengan normal, yaitu 23,5 cm (Mandriwati, 2008).
44. 32
2) Pemeriksaan sistematis
a) Kepala, meliputi :
(1) Rambut
Untuk mengetahui apakah rambut rontok atau tidak,
menilai warnanya, kelebatan, dan karakteristik rambut
(Rukiyah dkk, 2013).
(2) Muka
Untuk mengetahui apakah muka oedema atau tidak
(Jannah, 2011).
(3) Mata
Untuk mengetahui keadaan conjungtiva pucat atau merah
muda, warna sclera putih atau kuning
(Rukiah dkk, 2013). Pada ibu hamil hiperemesis
gravidarum grade 1 mata terlihat cekung
(Manuaba, 2007).
(4) Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung dari kebersihan,
alergi debu atau tidak dan ada polip atau tidak
(Sulistyawati, 2013).
(5) Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga apakah ada gangguan
pendengaran atau tidak, ada serumen atau tidak
(Sulistyawati, 2013).
45. 33
(6) Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih
atau tidak, keadaan bibir kering atau tidak, lidah kering
dan kotor atau tidak (Sulistyawati, 2013). Pada ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum grade 1 lidah terlihat
kering (Manuaba, 2007).
b) Leher
Untuk mengertahui adakah pembengkakan kelenjar limfe
atau pembengkakan kelenjar tiroid (Rukiyah dkk, 2013).
c) Dada dan Axilla
Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau tidak,
simetris atau tidak, puting susu menonjol atau tidak, areola
hiperpygmentasi atau tidak, keadaan axilla ada benjolan dan
nyeri atau tidak (Rukiyah dkk, 2013).
d) Ekstremitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya varices
atau tidak, adanya kelainan atau tidak, reflek patella positif
atau negatif (Varney, 2007).
e) Kulit
Untuk mengetahui turgor kulit kering atau lebih mengurang.
Pada kasus hiperemesis gravidarum grade I turgor kulit
menurun (Manuaba, 2007).
46. 34
3) Pemeriksaan khusus obstetri
a) Abdomen
(1) Inspeksi
Untuk mengetahui adanya bentuk perut dan pembesaran
perut, adanya strie dan linea, luka bekas operasi, gerakan
janin, TFU, hasil pemeriksaan palpasi leopold, TBJ, DJJ
dan presentasi (Prawirohardjo, 2010).
(2) Palpasi
Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), yaitu :
(a) Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus dan
meraba bagian janin yang berada di
fundus dengan kedua telapak tangan.
(b) Leopold II : untuk menentukan bagian kanan dan
kiri perut ibu.
(c) Leopold III : untuk mengetahui bagian apa yang
terdapat di bagian bawah perut dan
apakah bagian bawah tersebut sudah
atau belum masuk pintu atas panggul.
(d) Leopold IV : untuk mengetahui seberapa masuknya
bagian bawah janin ke dalam rongga
panggul.
Untuk kehamilan trimester I palpasi hanya dilakukan
pada leopold I dengan pengukuran menggunakan jari
47. 35
untuk mengetahui tinggi fundus uteri
(Rukiyah, dkk 2013).
(e) TBJ : untuk mengetahui tafsiran berat janin
yang diukur dari panjang antara
simpisis dan fundus uteri dikurangi 12
untuk kepala janin yang masih diatas
simpisis dan dikurangi 11 untuk kepala
janin yang telah masuk PAP dikali 155
(Manuaba, 2007).
(3) Auskultasi
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya DJJ
apakah dalam batas normal atau tidak
(Dewi dan Sunarsih, 2011).
b) Anogenital
(1) Vagina
Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui
apakah ada kelenjar bartolini, mengetahui pengeluaran
yaitu perdarahan dan flour albus (Sulistyawati,2013).
(2) Anus
Untuk mengetahui kebersihannya dan adanya haemoroid
atau tidak (Sulistyawati, 2013).
48. 36
(4) Pemeriksaan penunjang
Untuk menegakkan diagnosa dari pemeriksaan fisik, pada kasus
hiperemesis gravidarum grade I pemeriksaan yang dilakukan
adalah sampel urine. Pada kasus hiperemesis gravidarum grade I
urine tidak terdapat aseton (Varney, 2007).
Langkah II : Interpretasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap
diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang
benar atas data - data yang dikumpulkan. Data dasar yang sudah
dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnosa
yang spesifik (Hidayat dan Sujiatini, 2010).
1. Diagnosa Kebidanan
Diagnosa Kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan bidan
dalam lingkup praktek dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa
kebidanan. Diagnosa yang dapat ditegakkan pada kasus Hiperemesis
Gravidarum Grade I adalah ”Ny X G...P...A...umur...hamil...minggu,
dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I”.
Data Dasar :
Data Subyektif :
Menurut Sulistyawati (2013) yaitu :
a. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya.
b. Ibu mengatakan ini kehamilan keberapa.
c. Ibu mengatakan mual muntah 8 - 10 x/hari.
49. 37
d. Ibu mengatakan badannya lemas.
e. Ibu mengatakan nafsu makan berkurang.
f. Ibu mengatakan nyeri pada lambung.
Data Obyektif :
Menurut Manuaba (2008) yaitu : HPL, keadaan umum lemah, tekanan
darah turun, frekuensi nadi meningkat, turgor kulit berkurang, lidah
kering, mata cekung, suhu naik, berat badan turun.
2. Masalah
Masalah adalah hal - hal yang sedang dialami wanita yang
diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan pengkajian, sebagai contoh
pada kasus Hiperemesis Gravidarum Grade I adalah gangguan rasa
nyaman dan ibu merasa cemas dengan kehamilannya
(Sulistyawati, 2013).
3. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal - hal yang dibutuhkan pasien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisis data, sebagai contoh pada kasus Hiperemesis
Gravidarum Grade I adalah memberikan konseling dan motivasi
dukungan pada ibu (Sulistyawati, 2013).
Langkah III : Diagnosa Potensial
Diagnosa potensial adalah mengidentifikasi masalah atau
diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila
50. 38
memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien, bidan
diharapkan dapat bersiap - siap bila diagnosa atau masalah potensial
benar - benar terjadi. Dan yang paling penting melakukan asuhan yang
aman (Hidayat dan Sujiyatini, 2010). Dari kasus Hiperemesis Gravidarum
Grade I didapatkan diagnosa potensial terjadi dehidrasi dan terganggunya
keseimbangan elektrolit, dan dapat mengarah ke Hiperemesis Gravidarum
Grade II yang dapat membahayakan hidup ibu dan janin (Manuaba, 2008).
Langkah IV : Antisipasi
Antisipasi adalah mengidentifikasi dan menetapkan beberapa
kebutuhan setelah diagnosis dan masalah ditegakkan. Kegiatan bidan pada
tahap ini adalah konsultasi, kolaborasi, dan melakukan rujukan
(Hidayat dan Wildan, 2008). Antisipasi dalam kasus hiperemesis
gravidarum grade I yaitu pemberian terapi Vit B1, B6, sedativ, anti emetik,
dan anti histamin, serta motivasi untuk bedrest total (Manuaba, 2008).
Langkah V : Perencanaan
Langkah ini merupakan kelanjutan penatalaksanaan terhadap
masalah atau diagnosa yang telah diidentifikasi dan diantisipasi, apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling dan rujukan yang mungkin diperlukan
(Rukiyah dkk, 2013).
Rencana asuhan dari diagnosa yang akan diberikan dalam kasus
Hiperemesis Gravidarum Grade I, menurut Norma dan Dwi (2013),
meliputi:
1. Observasi KU dan TTV.
51. 39
2. Lakukan penimbangan berat badan pada ibu.
3. Anjurkan ibu untuk mengubah makan sehari - hari dengan makanan
dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
4. Anjurkan ibu waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat
tidur, tetapi dianjurkan duduk dahulu dan baru perlahan berdiri
bangun dan dianjurkan makan roti kering atau biskuit dengan teh
hangat.
5. Anjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berbau lemak dan
berminyak.
6. Anjurkan ibu untuk makan dan minum sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas atau sangat dingin.
7. Anjurkan ibu untuk bedrest total.
8. Berikan terapi obat. seperti sedativ, anti histamin, anti mual muntah
(dramamin atau avomin 10 mg 4x1/hari), vitamin B6 50 - 100 mg
3x1/hari, B12 50 - 100 mg 3x1/hari dan vitamin C 200 mg 3x1/hari.
Langkah VI : pelaksanaan
Pada langkah ini merupakan pelaksanaan rencana asuhan
menyeluruh seperti yang diuraikan pada langkah kelima, mengarahkan
atau melaksanakan rencana asuhan secara efisien dan bermutu
(Rukiyah dkk, 2013). Pada kasus Hiperemesis Gravidarum Grade I
pelaksanaannya, menurut Norma dan Dwi (2013), yaitu :
1. Mengobservasi KU dan TTV.
2. Melakukan penimbangan berat badan pada ibu.
52. 40
3. Menganjurkan ibu mengubah makan sehari - hari dalam makan jumlah
kecil tapi sering.
4. Menganjurkan ibu waktu bangun jangan segera turun dari tempat tidur,
tetapi dianjurkan duduk dahulu dan baru perlahan berdiri bangun dan
dianjurkan makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
5. Menganjurkan ibu untuk menghindari makanan yang berbau lemak dan
berminyak.
6. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum sebaiknya disajikan dalam
keadaan panas atau sangat dingin.
7. Menganjurkan ibu untuk bedrest total
8. Memberikan terapi obat seperti sedativ, anti histamin, anti mual
muntah (dramamin atau avomin 10 mg 4x1/hari), vitamin B6 50 - 100
mg 3x1/hari, B12 50 - 100 mg 3x1/hari dan vitamin C 200 mg 3x1/hari.
Langkah VII : Evaluasi
Langkah ini merupakan mengevaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan pada klien apakah
benar - benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah rencana tersebut
(Rukiyah dkk, 2013).
Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade I menurut Norma dan Dwi (2013), meliputi
: keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis tekanan darah dan nadi
normal, berat badan ibu sudah stabil, ibu bersedia makan dan minum
53. 41
sedikit tapi sering, ibu bersedia menghindari makanan yang berbau minyak
dan lemak, ibu bersedia bedrest total, mual muntah berkurang tidak terjadi
hiperemesis gravidarum grade II.
Data Perkembangan menggunakan SOAP
Dalam memberikan asuhan lanjutan, sebagai catatan
perkembangan, dilakukan asuhan kebidanan SOAP dalam
pendokumentasian. Menurut Varney (2007), sistem pendokumentasian
asuhan kebidanan dengan menggunakan SOAP, yaitu :
a. S (Subyektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil
pengumpulan data klien melalui anamnesa sebagai
langkah I Varney.
b. O (Objektif) : menggambarkan pendokumentasian hasil
pemeriksaan fisik klien, hasil laboratorium dan tes
diagnostik lain yang dirumuskan dalam data fokus
untuk mendukung asuhan sebagai langkah I Varney.
c. A (Asessment) : menggambarkan pendokumentasian hasil analisis
dan interpretasi data subyektif dan data obyektif
dalam suatu identifikasi :
1. Diagnosa atau masalah
2. Antisipasi diagnosa dan masalah
3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,
konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan
sebagai langkah II, III, IV.
54. 42
d. P (Planning) : Menggambarkan pendokumentasian dari tindakan
dan evaluasi, perencanaan berdasarkan assessment
sebagai langkah V, VI, VII Varney.
C. Landasan Hukum
Berdasarkan Permenkes NO 1464/MENKES/PER/X/2010 Pasal 10
ayat (1). Bidan dalam menjalankan praktik berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan ibu yang diberikan pada masa
pra hamil, kehamilan, masa nifas, masa menyusui, dan masa antara dua
kehamilan (Depkes RI, 2010).
D. Informed Consent
Informed Consent adalah persetujuan sepenuhnya yang diberikan oleh
klien/pasien atau walinya (bagi bayi, anak dibawah umur dan klien/pasien tidak
sadar misalnya pasien eklamsia) kepada bidan untuk melakukan tindakan
sesuai kebutuhan (Sofyan, 2006).
55. 43
BAB III
METODOLOGI STUDI KASUS
A. Jenis Studi
Jenis studi yang digunakan penulis dalam studi kasus ini adalah
metode observasional diskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode
observasional yaitu suatu prosedur berencana yang antara lain meliputi
melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada
hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Metode diskriptif yaitu
suatu metode penelitian yang digunakan dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran atau deskriptif keadaan suatu objek. Studi kasus adalah melakukan
penelitian yang rinci tentang seseorang atau suatu unit selama kurun waktu
tertentu. (Notoatmodjo, 2012).
Studi kasus yang digunakan penulis dalam membuat studi kasus ini
dengan menggunakan asuhan kebidanan menurut tujuh langkah Varney dari
pengkajian sampai evaluasi dan data perkembangan menggunakan SOAP.
B. Lokasi Studi
Lokasi merupakan tempat pengambilan kasus dilaksanakan
(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini akan dilaksanakan di PKD Budi Sehat
Trobayan Kalijambe.
56. 44
C. Subyek Studi
Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan orang yang
dijadikan sebagai responden untuk mengambil kasus (Notoatmodjo, 2012).
Subyek yang akan dilaporankan pada kasus ini adalah Ibu Hamil Ny. Z
dengan hiperemesis gravidarum grade I.
D. Waktu Studi
Waktu studi kasus merupakan kapan pelaksanaan pengambilan studi
kasus akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus dilaksanakan dari
tanggal 17 Maret 2014 sampai 1 April 2014.
E. Instrumen Studi
Instrumen adalah alat yang akan digunakan oleh peneliti untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini instrumen yang
digunakan untuk mendapatkan data adalah format asuhan kebidanan pada ibu
hamil menurut tujuh langkah Varney.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada klien adalah dengan cara mengambil
data primer dan data sekunder :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diambil secara langsung diambil dari
objek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi
(Riwidikdo, 2013).
57. 45
Data primer diperoleh dengan cara :
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui empat teknik, yaitu :
1) Inspeksi
Inspeksi adalah cara pemeriksaan dengan melihat bagian-
bagian tubuh dengan menggunakan pendekatan sistematis.
Inspeksi dilakukan secara berurutan mulai dari kepala sampai
kaki (Mandriwati, 2008). Pada kasus hiperemesis gravidarum
grade I pemeriksaan mulai dari kepala, leher, dada dan axilla,
abdomen, genetalia, anus, ekstremitas, kulit, dan mammae
(Norma dan Dwi, 2013).
2) Palpasi
Palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang
menggunakan indra peraba. Tangan dan jari - jari adalah
instrumen yang sensitif (Nursalam, 2009). Pada kasus
hiperemesis gravidarum grade I palpasi dilakukan pada leopold I
dengan pengukuran menggunakan jari untuk mrngetahui tinggi
fundus uteri (Rukiyah, dkk 2013).
3) Perkusi
Perkusi adalah teknik pemeriksaan dengan pengetukan
pada tendon patella menggunakan palu refleks untuk
membandingkan bagian yang kiri dan kanan. Pada kasus ibu
58. 46
hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I seperti pada reflek
patella kanan dan kiri negatif atau positif (Mandrawati, 2008).
4) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan
stetoscope monocular atau stetoscope leanec untuk
mendengarkan detak jantung janin
(Pantikawati dan Saryono, 2010). Pada hiperemesis gravidarum
grade I dilakukan pemeriksaan auskultasi menggunakan
stetoscope monoculer untuk mendengarkan detak sistole dan
diastole pada pemeriksaan tekanan darah ibu (Mandriwati, 2008).
b. Wawancara
Wawancara yaitu suatu metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau
informasi secara lisan dari seseorang sasaran peneliti atau responden,
atau bercakap - cakap berhadapan muka dengan orang tersebut
(face to face) (Notoatmodjo, 2012). Pada studi kasus ini wawancara
dilakukan pada pasien dan keluarga dengan pedoman wawancara
menggunakan format asuhan kebidanan ibu hamil menurut tujuh
langkah Varney.
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif
dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan dari luar
mengenai indra, dan terjadilan pengindraan, kemudian apabila
59. 47
rangsangan tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan
adanya pengamatan (Notoatmodjo, 2012). Dalam studi kasus ini
observasi pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I
dilakukan pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, serta observasi intake dan output (Varney, 2007).
2. Data sekunder
Data sekunder adalah dokumentasi catatan medis merupakan sumber
informasi yang penting bagi tenaga kesehatan untuk mengidentifikasi
masalah untuk menegakkan diagnosa, merencanakan tindakan kebidanan
dan memonitor respon pasien terhadap tindakan (Notoatmodjo, 2012).
a. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah setiap bahan tertulis yang
dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik
(Nursalam, 2007). Dalam kasus ini dokumentasi dilakukan dengan
mengumpulkan data yang diambil dari catatan rekam medik di PKD
Budi Sehat Trobayan Kalijambe.
b. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan adalah bahan - bahan pustaka yang sangat
penting dalam menunjang latar belakang teoritis dalam suatu
penelitian (Notoatmodjo, 2012). Studi kepustakaan pada ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum grade I mengambil dari buku - buku
kesehatan tahun 2006 - 2013.
60. 48
G. Alat-alat yang Dibutuhkan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara lain :
1. Alat dan bahan pengambilan data :
a. Format pengkajian pada ibu hamil
b. Buku tulis
c. Bulpoint
2. Alat dan bahan melakukan pemeriksaan dan observasi :
a. Spygmomanometer
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Timbangan berat badan
e. Pita pengukur lingkar lengan atas
f. Stetoskop monoculer atau leanec
g. Metlin
h. Jam tangan dengan penunjuk second
3. Alat untuk pendokumentasian :
a. Status atau catatan pasien
b. Rekam medik
c. Alat tulis
H. JADWAL PENELITIAN
Dilakukan dari tanggal 17 Maret 2014 sampai 1 April 2014, pembuatan
Karya Tulis Ilmiah sampai dengan persetujuan diujikan Juni 2014.
61. 49
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Tanggal : 17 Maret 2014 Pukul : 16.30 WIB
a. Identitas pasien Identitas suami
1) Nama : Ny. Z Nama : Tn. A
2) Umur : 22 tahun Umur : 23 tahun
3) Agama : Islam Agama : Islam
4) Suku,bangsa : Jawa, Indonesia Suku,bangsa : Jawa, Indonesia
5) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
6) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
7) Alamat : Malangan RT 13/ RW 10 Kalijambe
b. Anamnesa (Data subyektif)
1) Keluhan utama pada waktu masuk
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, mengeluh sejak 4 hari
yang lalu mengalami mual dan muntah 6 – 8x sehari, tidak nafsu
makan, badan terasa lemas sampai mengganggu aktifitasnya.
2) Riwayat menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama pada usia 13
tahun.
62. 50
b) Siklus : Ibu mengatakan siklus menstruasinya 28
hari.
c) Lama : Ibu mengatakan lamanya haid 7 hari.
d) Banyaknya : Ibu mengatakan saat haid sehari ganti
pembalut 2 – 3 kali.
e) Teratur/tidak : Ibu mengatakan haidnya teratur setiap
bulan.
f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya encer dan
berwarna merah.
g) Disminorhoe : Ibu mengatakan kadang nyeri saat haid.
3) Riwayat hamil ini
a) HPHT : 30 Januari 2014
b) HPL : 6 November 2014
c) Gerakan janin : Ibu mengatakan belum merasakan adanya
gerakan janin pada perutnya.
d) Vitamin/jamu yang dikonsumsi : Vitamin B12, B6, vitamin C.
e) Keluhan-keluhan pada
Trimester I : Ibu mengatakan mual, muntah dan pusing.
Trimester II : -
Trimester III : -
f) ANC : Ibu mengatakan periksa 1 kali di bidan pada
usia kehamilan 1 bulan.
63. 51
g) Penyuluhan yang pernah didapat
Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan
tenctang kehamilan.
h) Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah suntik TT 1 kali pada waktu calon
pengantin.
i) Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan merasa cemas dengan mual dan muntah
yang dialaminya saat ini.
4) Riwayat penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan saat ini merasa mual muntah dan badan
terasa lemas.
b) Riwayat penyakit sistemik
(1) Jantung : Ibu mengatakan dada sebelah kirinya
tidak berdebar – debar dan tidak
mudah lelah saat beraktifitas.
(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa
sakit pada pinggang kanan dan kiri.
(3) Asma : Ibu mengatakan tidak pernah sesak
nafas.
(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk
lebih dari 2 minggu.
64. 52
(5) Hepatitis : Ibu mengatakan pada mata, kuku, dan
kulitnya tidak pernah berwarna
kuning.
(6) DM : Ibu mengatakan tidak pernah haus,
lapar dan sering BAK lebih dari 8 kali
dimalam hari.
(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah tekanan
darahnya lebih dari 140/90 mmHg.
(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang
sampai mengeluarkan busa dari
mulutnya.
(9) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak memiliki
riwayat penyakit lain, misalnya :
HIV/AIDS, malaria dan lain – lain..
c) Riwayat penyakit keluarga
(1) Penyakit menurun
Ibu mengatakan bawa baik dalam keluarganya maupun
keluarga suaminya tidak ada yang menderita penyakit
menurun seperti asma, DM, hipertensi, dan jantung.
(2) Penyakit menular
Ibu mengatakan bahwa dalam dalam keluarganya tidak
ada yang menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, dan epilepsi.
65. 53
d) Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan bahwa dalam keluarganya maupun
keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar.
e) Riwayat operasi
Ibu mengatakan belum pernah melakukan tindakan bedah
operasi apapun.
5) Riwayat perkawinan
a) Status perkawinan : Sah
b) Kawin : 1 kali, menikah umur 21 tahun
dengan suami umur 22 tahun
lamanya 1 tahun.
6) Riwayat keluarga berencana :
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
apapun.
7) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Hamil sekaramg
8) Pola kebiasaan sehari- hari
a) Nutrisi
(1) Sebelum hamil
(a) Makan : Ibu mengatakan makan 3 kali
sehari dengan porsi sedang
seperti nasi, lauk, sayur dan
kadang buah.
66. 54
(b) Minum : Ibu mengatakan minum 6 – 7
gelas/hari air putih dan kadang
teh pada pagi hari.
(2) Selama hamil
(a) Makan : Ibu mengatakan ± 1 – 2 kali
sehari, dengan porsi sedikit
seperti nasi, lauk, sayur, kadang
buah.
(b) Minum : Ibu mengatakan minum 3 – 4
gelas/hari air putih dan kadang
teh pada pagi hari.
b) Eliminasi
(1) Sebelum hamil
(a) BAB : Ibu mengatakan frekwensi buang
air besar 1 kali sehari, konsistensi
lunak, bau dan warna khas feses.
(b) BAK : Ibu mengatakan frekwensi buang
air kecil 5 – 6 kali sehari, warna
kuning jernih, bau khas, lancar
dan tidak sakit.
67. 55
(2) Selama hamil
(a) BAB : Ibu mengatakan buang air besar 1
kali sehari, konsistesnsi keras,
bau dan warna khas feses.
(b) BAK : Ibu mengatakan buang air kecil ±
4 kali sehari warna kuning jernih.
c) Aktifitas
(1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil
biasa melakukan pekerjaan
rumah tangga seperti memasak,
mencuci, dan menyapu.
(2) Selama hamil : Ibu mengatakan aktivitas sehari –
hari terganggu karena mual
muntah yang dialami ibu,
sehingga aktivitas sehari – hari
sering dibantu suami.
d) Istirahat/Tidur
(1) Sebelum hamil
(a) Tidur siang : Ibu mengatakan tidur siang ± 2
jam.
(b) Tidur malam : Ibu mengatakan tidur malam ± 8
jam.
68. 56
(2) Selama hamil
(a) Tidur siang : Ibu mengatakan hampir tidak
bisa tidur siang karena merasa
tidak nyaman dengan kondisinya
saat ini.
(b) Tidur malam : Ibu mengatakan tidur malam
± 6 – 7 jam dan sering terbangun
karena mual muntah.
e) Seksualitas
1) Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan
hubungan seksual 1 minggu 3
kali.
2) Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan
hubungan seksual 1 minggu 1
kali.
f) Personal Hygiene
Sebelum dan selama hamil tidak ada perubahan yaitu mandi
2 kali sehari, keramas 3 kali seminggu, gosok gigi 2 kali
sehari, ganti baju 2 kali sehari.
69. 57
g) Psikososial budaya
(1) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan sangat senang dengan kehamilannya,
tetapi juga merasa cemas akan kondisinya saat ini.
(2) Kehamilan ini direncanakan atau tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan.
(3) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan laki – laki maupun perempuan sama
saja.
(4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan suami dan keluarga sangat senang dan
mendukung kehamilan ini.
(5) Keluarga lain yang tinggal serumah
Ibu mengatakan hanya tinggal serumah dengan
suaminya.
(6) Pantangan makan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makan.
(7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan
Ibu mengatakan dalam keluarganya ada adat istiadat
dalam kehamilan seperti mitoni (7 bulanan).
70. 58
(8) Penggunaan obat – obatan / rokok
Ibu mengatakan hanya mengkonsumsi obat dari bidan
dan tidak mengkonsumsi jamu, alkohol ataupun rokok.
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)
1) Status generalis
a) Keadaan umum : Lemah
b) Kesadaran : Composmentis
c) TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 86 x/menit
S : 36,7º C
R : 22 x/menit
d) TB : 156 cm
e) BB sebelum hamil : 52 kg
f) BB sekarang : 50 kg
g) LLA : 25 cm
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
(1) Rambut : Bersih, tidak rontok dan tidak
berketombe.
(2) Muka : Bersih, tidak ada cloasma
gravidarum dan oedema.
71. 59
(3) Mata :
(a) Oedema : Tidak ada oedema
(b) Conjungtiva : Merah muda
(c) Sklera : Putih
(4) Hidung : Simetris, bersih, tidak ada
benjolan.
(5) Telinga : Simetris, bersih, tidak ada
serumen.
(6) Mulut : Tidak stomatitis, lidah
kering, tidak tercium bau
aseton.
(7) Gigi : Tidak ada caries.
(8) Gusi : Tidak berdarah dan luka.
b) Leher
(1) Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
kelenjar gondok
(2) Tumor : Tidak ada pembesaran
(3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak mengalami
pembesaran kelenjar limfe
c) Dada dan Axilla
(1) Jantung : Tidak dilakukan
(2) Paru : Tidak dilakukan
72. 60
(3) Mammae
(a) Membesar : Membesar dalam batas
normal.
(b) Tumor : Tidak ada benjolan
(c) Simetris : Simetris kanan dan kiri
(d) Areola : Hiperpygmentasi
(e) Puting susu : Menonjol
(f) Colostrum : Belum keluar
(4) Axilla
(a) Benjolan : Tidak ada benjolan
(b) Nyeri : Tidak ada nyeri
d) Ekstremitas
(1) Varices : Tidak ada varices
(2) Oedema : Tidak ada oedema pada
kaki dan tangan
(3) Reflek patella kaki : Kanan dan kiri +/+
(4) Betis merah/lembek/keras : Betis lembek tidak keras
dan merah
(5) Kuku : Warna merah muda
e) Kulit : Turgor kulit kering
73. 61
3) Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)
a) Abdomen
(1) Inspeksi
(a) Pembesaran perut : Membesar sesuai umur
kehamilan
(b) Bentuk perut : Normal
(c) Linea alba / nigra : Linea nigra
(d) Strie Albican / Livide : Tidak ada strie
albican/livide
(e) Kelainan : Tidak ada kelainan
(f) Pergerakan janin : Belum ada
(2) Palpasi
(a) Kontraksi : Belum bisa dilakukan
pemeriksaan
(b) Leopold I : Teraba ballotement
(c) Leopold II : Belum bisa dilakukan
pemeriksaan
(d) Leopold III : Belum bisa dilakukan
pemeriksaan
(e) Leopold IV : Belum bisa dilakukan
pemeriksaan
(f) TFU Mc Donald : Belum bisa dilakukan
pemeriksaan
74. 62
(g) TBJ : Belum bisa dilakukan
pemeriksaan
(3) Auskultasi
DJJ : Punctum maximum : Belum bisa dilakukan
Frekuensi : Belum bisa dilakukan
Teratur / Tidak : Belum bisa dilakukan
b) Pemeriksaan panggul
(1) Kesan panggul : Normal
(2) Distantia spinarum : 26 cm
(3) Distantia kristarum : 28 cm
(4) Konjugata eksterna : 18 cm
(5) Lingkar panggul : 88 cm
c) Anogenital
(1) Vulva vagina
(a) Varices : Tidak dilakukan
(b) Luka : Tidak dilakukan
(c) Kemerahan : Tidak dilakukan
(d) Nyeri : Tidak dilakukan
(e) Kelenjar bartholini : Tidak dilakukan
(f) Pengeluaran pervaginam: Tidak dilakukan
(2) Perineum
(a) Bekas luka : Tidak dilakukan
(b) Lain – lain : Tidak dilakukan
75. 63
(3) Anus
(a) Haemoroid : Tidak dilakukan
(b) Lain – lain : Tidak dilakukan
4) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
(1) Gol. Darah : O
(2) Hb : 11,4 gr%
b) Pemeriksaan penunjang lain
Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Interpretasi Data
Tanggal 17 Maret 2014 pukul : 17. 00 WIB
A. Diagnosa Kebidanan
Ny. Z G1 P0 A0 umur 22 tahun umur kehamilan 6+ 4
minggu, dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I .
Data Dasar :
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan bernama Ny. Z berumur 22 tahun.
b. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 30
Januari 2014.
c. Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan belum
pernah keguguran.
76. 64
d. Ibu mengatakan sejak 4 hari yang lalu mengalami mual
muntah ± 6 – 8 kali sehari, tidak nafsu makan dan badan
terasa lemas sampai mengganggu aktifitasnya.
2. Data Obyektif
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. HPL : 6 November 2014
d. Vital sign
1) Tekanan darah : 110/80 mmHg
2) Suhu : 36,7º C
3) Nadi : 86 x/menit
4) Respirasi : 22 x/menit
5) BB sebelum hamil : 52 cm
6) BB sekarang : 50 kg
e. Palpasi
Leopold I : Teraba ballotement
f. Inspeksi
Turgor kulit kering
B. Masalah
Ibu merasa tidak nyaman, cemas dan gelisah dengan kehamilannya
saat ini karena mual muntah yang mengganggu aktivitasnya.
77. 65
C. Kebutuhan
1. Informasi tentang keadaan kehamilannya saat ini.
2. Informasi tentang penyebab mual dan muntah serta cara
mengatasinya.
3. Dukungan moril untuk ibu dari suami dan keluarga.
3. Diagnosa Potensial
Potensial Hiperemesis Gravidarum Grade II
4. Tindakan Segera
Anjurkan ibu bedrest total dan pemberian terapi vitamin B12, B6, vitamin C.
5. Rencana Tindakan
Tanggal 17 Maret 2014 Pukul 17. 05 WIB
a. Beritahu ibu tentang kondisinya saat ini.
b. Beri penjelasan kepada ibu tentang mual dan muntah pada ibu hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I.
c. Anjurkan ibu untuk istirahat total dan mengurangi aktifitas.
d. Beritahu ibu tentang asupan makanan pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I.
e. Beritahu ibu tentang mobilisasi pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I.
f. Anjurkan ibu untuk banyak minum.
g. Berikan terapi obat
h. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan kujungan rumah 1 minggu lagi.
78. 66
6. Pelaksanaan
Tanggal 17 Maret 2014 Pukul 17.15 WIB
a. Pukul 17.15 WIB memberitahu ibu tentang keadaannya saat ini dalam
kondisi lemah.
b. Pukul 17.25 WIB memberikan penjelasan kepada ibu bahwa mual dan
muntah pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I
merupakan gejala yang fisiologis atau normal pada kehamilan muda
dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
c. Pukul 17.35 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
dengan tidur siang ± 2 – 3 jam serta tidur malam tidak terlalu larut ± 8
jam dan mengurangi aktifitas rumah tangga untuk sementara waktu
agar ibu bisa istirahat secara maksimal untuk megurangi efek mual
dan muntah.
d. Pukul 17.45 WIB memberitahu ibu tentang asupan makanan pada ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I yaitu dengan porsi
sedikit tapi sering dan makan – makanan ringan seperti biskuit,
sementara waktu menghindari makanan yang berminyak dan berbau
lemak (contoh : daging, keju, susu dan lain – lain) serta menyajikan
makanan dalam kondisi terlalu panas atau dingin agar tidak memicu
timbulnya mual dan muntah.
e. Pukul 18.05 WIB memberitahu ibu tentang mobilisasi pada ibu hamil
dengan hiperemesis gravidarum grade I yaitu jangan tiba – tiba
langsung berdiri pada saat baru bangun tidur pagi tetapi miring
79. 67
kemudian duduk terlebih dahulu baru perlahan berdiri untuk
menghindari mual dan muntah.
f. Pukul 18.15 WIB menganjurkan ibu untuk banyak minum minimal
2 – 3 liter per hari atau 7 – 8 gelas per hari supaya ibu tidak megalami
dehidrasi.
g. Pukul 18.25 WIB memberikan terapi :
Vitamin B6 (25 mg) 3 x sehari
Vitamin B12 (10 mg) 3 x sehari
Vitamin C (50 mg) 3 x sehari
Sebanyak 30 tablet diminum dengan air putih.
h. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu
lagi untuk mengontrol kondisi ibu.
7. Evaluasi
Tanggal 17 Maret 2014 Pukul 18.30 WIB
a. Ibu sudah mengetahui keadannya saat ini bahwa dalam kodisi lemah.
b. Ibu sudah paham dan mengerti tentang mual muntah yang dialami saat
ini merupakan hal yang normal dalam kehamilan muda.
c. Ibu bersedia istirahat total tidur siang ± 2 – 3 jam serta tidur malam ±
8 jam dan mengurangi aktifitas rumah tangga untuk sementara waktu.
d. Ibu sudah mengarti dan paham tentang asupan makanan pada ibu
hamil dengan hiperemesis gravidarum grade I.
e. Ibu sudah mengetahui tentang mobilisasi pada ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade I.
80. 68
f. Ibu bersedia banyak minum minimal 2 – 3 liter per hari atau 7 – 8
gelas per hari.
g. Ibu bersedia untuk minum obat secara teratur.
h. Ibu bersedia dan senang akan dilakukan kunjungan rumah 1 minggu
lagi.
DATA PERKEMBANGAN I
(Kunjungan Rumah)
Tanggal 24 Maret 2014 pukul 16.00 WIB
Subyektif
1. Ibu mengatakan masih mual dan muntah ± 4 – 5 kali sehari.
2. Ibu mengatakan badan masih merasa lemas.
3. Ibu mengatakan tidak dapat istirahat dengan nyenyak dan sering
terbangun karena mual muntah.
4. Ibu mengatakan nafsu makan masih sedikit 1 - 2 kali sehari dan
minumnya masih sedikit ± 5 – 6 gelas.
5. Ibu mengatakan masih merasa cemas dengan keadaan kehamilannya
sehubung dengan mual muntah yang dialami.
6. Ibu mengatakan teratur minum obat setiap hari dan masing – masing
obat tinggal 9 biji.
Obyektif
1. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
81. 69
2. Vital sign
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Suhu : 36, 6ºC
Respirasi : 20 x/menit
BB sekarng : 50 kg
Pemeriksaan inspeksi : Turgor kulit kering
Assesment
Ny. Z umur 22 tahun, G1 P0 A0 umur kehamilan 7 + 4
minggu, dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade 1.
Planning
Tanggal 24 Maret 2014 pukul 16.20 WIB
1. Pukul 16.20 WIB menanyakan mual muntah setiap kali kunjungan
rumah.
2. Pukul 16.30 WIB menjelaskan pada ibu bahwa mual dan muntah yang
dialaminya saat ini merupakan gejala yang fisiologis pada kehamilan
muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan.
3. Pukul 16.40 WIB menganjurkan ibu makan selagi panas dengan porsi
sedikit tapi sering dan menghindari makanan yang berminyak dan
berbau lemak seperti gorengan, susu, keju, daging untuk sementara
waktu sampai kondisi klien pulih.
82. 70
4. Pukul 16.50 WIB menganjurkan ibu setiap bangun pagi untuk miring
terlebih dahulu kemudian duduk baru secara perlahan berdiri untuk
menghindari mual dan muntah.
5. Pukul 17.00 WIB menganjurkan ibu untuk banyak minum dan banyak
istirahat tidur siang ± 2 – 3 jam dan tidur malam ± 8 jam agar tidak
terjadi dehidrasi dan bisa istirahat secara maksimal.
6. Pukul 17.20 WIB menganjurkan ibu untut tetap meneruskan minum
obat sampai kondisi pulih kembali.
7. Pukul 17.30 WIB memberi dukungan moril bahwa penyakit ini bisa
disembuhkan.
8. Pukul 17.40 WIB memberitahu ibu akan tetap melakukan kunjungan
rumah 3 hari lagi sampai keadaan membaik.
Evaluasi
Tanggal 24 Maret 2014 pukul 17.45 WIB
1. Ibu masih mual – muntah 4 – 5 kali sehari.
2. Ibu sudah mengerti tentang kondisinya saat ini sehubung dengan
mual muntah yang dialaminya.
3. Ibu bersedia untuk makan selagi panas dengan porsi sedikit tapi
sering dan menghindari makanan yang berminyak dan berbau
lemak.
4. Ibu bersedia setiap bangun pagi miring terlebih dahulu kemudian
duduk baru perlahan berdiri.
83. 71
5. Ibu bersedia untuk banyak minum 7 – 8 gelas dan banyak istirahat
tidur siang ± 2 – 3 jam dan tidur malam ± 8 jam.
6. Ibu bersedia untuk melanjutkan minum obat secara teratur.
7. Ibu merasa senang dengan pelayanan yang diberikan.
8. Ibu merasa senang dengan kunjungan yang dilakukan untuk
kesehatannya.
DATA PERKEMBANGAN II
(Kunjungan Rumah)
Tanggal 27 Maret 2014 pukul 15.15 WIB
Subyektif
1. Ibu mengatakan mual dan muntah sudah mulai berkurang ± 2 – 3 kali
sehari.
2. Ibu mengatakan badannya masih sedikit lemas.
3. Ibu mengatakan nafsu makan sudah membaik ± 2 – 3 kali sehari dan
minum 5 – 6 gelas sehari.
4. Ibu mengatakan sedikit bisa istirahat dengan tenang karena mual dan
muntahnya sudah berkurang.
5. Ibu mengatakan tidak begitu cemas dengan kondisi kehamilannya saat
ini.
6. Ibu mengatakan selalu minum obat dengan teratur dan masing
– masing obat tinggal 1 biji.
84. 72
Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital sign
Takanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36,6º C
BB sekarang : 52,5 kg
Inspeksi : Turgor kulit sedikit kering.
Assesment
Ny. Z umur 22 tahun, G1 P0 A0 hamil 8 minggu, dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I.
Planning
Tanggal 27 Maret 2014 pukul 15.35 WIB
1. Pukul 15.35 WIB memberitahu ibu keadaannya saat ini dalam kondisi
baik.
2. Pukul 15.45 WIB menanyakan mual dan muntah pada ibu.
3. Pukul 15.55 WIB menjelaskan kepada ibu tentang gizi seimbang ibu
hamil seperti nasi, sayur, lauk dan buah – buahan.
4. Pukul 16.15 WIB menganjurkan ibu untuk makan dengan gizi
seimbang dan makan selagi panas atau dingin dengan porsi sedikit tapi
sering dan menghindari makanan yang berminyak serta berbau lemak
85. 73
(contoh daging, susu, gorengan) agar tidak memicu terjadinya mual
dan muntah.
5. Pukul 16.25 WIB menganjurkan ibu untuk banyak istirahat tidur siang
± 2 – 3 jam dan tidur malam ± 8 jam supaya bisa istirahat secara
maksimal.
6. Pukul 16.35 WIB menganjurkan ibu untuk banyak minum 7 – 8 gelas
sehari agar tidak terjadi dehidrasi.
7. Pukul 16.45 WIB memberikan ibu terapi obat
Vitamin B6 (25 mg) 3 x sehari
Vitamin B12 (10 mg) 3 x sehari
Vitamin C (50 mg) 3 x sehari
Sebanyak 20 tablet diminum dengan air putih.
8. Pukul 16.55 WIB memberitahu ibu akan tetap melakukan kunjungan
rumah 4 hari lagi sampai kondisi membaik.
Evaluasi
Tanggal 27 Maret 2014 pukul 17.00 WIB
1. Ibu sudah mengetahui keadaannya saat ini bahwa dalam kondisi
baik.
2. Mual dan muntah sudah berkurang ± 2 – 3 kali sehari, badan
masih sedikit lemas dan berat badan naik 0,5 kg.
3. Ibu sudah mengetahui tentang gizi ibu hamil.
4. Ibu bersedia makan dengan gizi seimbang dan makan selagi panas
atau dingin dengan porsi sedikit tapi sering.
86. 74
5. Ibu bersedia untuk istirahat dengan tidur siang ± 2 – 3 jam sehari
dan tidur malam ± 8 jam.
6. Ibu bersedia untuk banyak minum yaitu sehari minimal 7 – 8
gelas.
7. Ibu sudah diberikan terapi obat lagi.
8. Ibu merasa senang dengan kunjungan rumah yang akan dilakukan
untuk mengetahui tentang perkembangan kesehatannya.
DATA PERKEMBANGAN III
(Kunjungan Rumah)
Tanggal 1 April 2014 pukul 16. 00 WIB
Subyektif
1. Ibu mengatakan sudah tidak mual dan muntah lagi.
2. Ibu mengatakan badan sudah tidak lemas lagi.
3. Ibu mengatakan nafsu makan sudah membaik ± 3 kali sehari dan
minum air putih 6 – 7 gelas sehari.
4. Ibu mengatakan dapat istirahat dengan nyaman pada siang hari dan
malam hari.
5. Ibu mengatakan sudah tidak cemas lagi dengan kondisi kehamilannya.
6. Ibu mengatakan obat selalu diminum secara teratur.
87. 75
Obyektif
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital sign
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,5º C
Respirasi : 22 x/menit
BB sekarang : 51 kg
Inspeksi : Turgor kulit baik
Assesment
Ny. Z umur 22 tahun G1 P0 A0, hamil 8 + 4
minggu dengan riwayat
Hiperemesis Gravidarum Grade I.
Planning
Tanggal 1 April 2014 pukul 16.20 WIB
1. Pukul 16.20 WIB memberitahu ibu bahwa kondisi saat ini sudah baik.
2. Pukul 16.30 WIB menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang seperti nasi, sayur, lauk, buah dan cukup
minum.
3. Pukul 16.40 WIB menganjurkan ibu tetap istirahat cukup tidur siang
± 2 – 3 jam dan tidur malam ± 8 jam.
88. 76
4. Pukul 16.50 WIB menjelaskan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya
kehamilan yaitu perdarahan, bengkak pada muka dan kaki, serta sakit
kepala yang hebat dan menetap.
5. Pukul 17.00 WIB menganjurkan ibu untuk berhenti minum obat
apabila sudah tidak mual muntah lagi.
6. Pukul 17.20 WIB menganjurkan ibu untuk tetap kunjungan ulang 1
bulan lagi atau jika ada keluhan.
Evaluasi
Tanggal 1 April 2014 pukul 17.25 WIB
1. Ibu merasa senang dan nyaman dengan kondisinya saat ini karena
mual dan muntahnya sudah berhenti sehingga aktivitas dan
kehidupan sehari – hari berjalan normal kembali. Keadaan umum
baik, kesadaran composmentis, mual dan muntah sudah berhenti,
kulit tidak kering, badan tidak lemas, nafsu makan baik dan berat
badan sudah naik 1 kg.
2. Ibu bersedia mengkonsumsi makan – makanan yang bergizi
seimbang seperti nasi, sayur, lauk, dan buah serta cukup minum.
3. Ibu bersedia istirahat cukup yaitu tidur siang ± 2- 3 jam dan tidur
malam ± 8 jam.
4. Ibu sudah mengetahui tentang tanda – tanda bahaya kehamilan.
5. Ibu bersedia berhenti minum obat apabila tidak mual muntah lagi.
6. Ibu bersedia tetap melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau
jika ada keluhan.
89. 77
B. PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari karya tulis yang akan membahas
kesenjangan dan hambatan selama penulis melakukan asuhan kebidanan pada
ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I. Kesenjangan
tersebut menyangkut antara teori dan praktek langsung dilapangan.
Pada pembahasan kasus ini akan menguraikan tentang proses asuhan
kebidanan ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I di PKD
BUDI SEHAT Trobayan Kalijambe dengan menggunakan 7 langkah varney
mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Dalam penerapan manajemen
kebidanan maka disamping itu penulis juga menemukan sedikit kesenjangan.
1. Pengkajian
Pada pengkajian data ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I secara teori didapatkan tanda dan gejala yaitu muntah terus
menerus, turgor kulit turun, nafsu makan berkurang, berat badan turun,
mata cekung, lidah kering, nadi meningkat, tekanan darah turun, nyeri
didaerah epigastrum, tampak lemah dan lemas (Manuaba, 2008).
Keluhan yang muncul pada kasus hiperemesis gravidarum grade I adalah
mual - muntah 8 - 10 x/hari (Sulistyawati, 2013).
Sedangkan pengkajian data pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I yang dialami Ny. Z tanda gejalanya yaitu : sering
muntah dalam sehari ± 6 – 8 kali sehari, nafsu makan berkurang, badan
lemas, turgor kulit turun, lidah kering, dan berat badan turun.
90. 78
Dari pengkajian ini menunjukkan bahwa dalam pengkajian data
ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kenyataan
dilahan praktek yaitu dalam teori ada perasaan nyeri di daerah
epigastrum, mata cekung, nadi meningkat, tekanan darah turun
sedangkan dalam kasus tidak terjadi nyeri di daerah epigastrum, mata
cekung, nadi meningkat, dan tekanan darah turun sehingga penulis dapat
melanjutkan asuhan kebidanan selanjutnya sesuai dengan kondisi klien.
2. Interpretasi data
Menurut teori Sulistyawati (2013) Diagnosa yang dapat
ditegakkan pada kasus Hiperemesis Gravidarum Grade I adalah ”Ny X
G...P...A...umur...hamil...minggu dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I dan masalah yang sering muncul pada kasus Hiperemesis
Gravidarum Grade 1 adalah gangguan rasa nyaman, cemas dan gelisah
menghadapi kehamilannya serta memberikan kebutuhan yaitu informasi
tentang keadaannya saat ini, memberikan konseling dan motivasi
dukungan pada ibu.
Sedangkan pada interpretasi data ini setelah diperoleh data dari
ibu, keluarga dan tenaga kesehatan maka di dapatkan diagnosa Ny. Z
umur 22 tahun G1 P0 A0 hamil 6+4
minggu dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I. Masalah yang muncul dari diagnosa kebidanan
tersebut adalah klien merasa cemas dan gelisah dengan kehamilannya
saat ini karena mual muntah yang berlebihan, dan masalah tersebut dapat
teratasi dengan memberikan kebutuhan yaitu informasi tentang keadaan
91. 79
kehamilannya saat ini, informasi tentang mual dan muntahnya, dan
dukungan moril pada ibu.
Dari langkah ini menunjukkan bahwa penulis tidak menemukan
adanya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
3. Diagnosa Potensial
Menurut teori Manuaba (2008), diagnosa potensial dari
Hiperemesis Gravidarum Grade I yaitu dehidrasi dan terganggunya
keseimbangan elektrolit serta dapat mengarah ke Hiperemesis
Gravidarum Grade II.
Dalam kasus ini terdapat diagnosa potensial yaitu Hiperemesis
Gravidarum Grade II.
Dari diagnosa potensial yang didapatkan maka tidak terjadi
antara kesenjangan antara teori dan praktek
4. Antisipasi
Antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil Hiperemesis
Gravidarum Grade 1 yaitu dengan bedrest total serta pemberian obat
seperti vitamin B6, vitamin B12 , dan anti histamin (Manuaba, 2008).
Antisipasi atau tindakan segera pada teori dan kasus ini
disesuaikan dengan diagnosa potensial yang mungkin terjadi. Tindakan –
tindakan yang dilakukan pada kasus yaitu anjurkan ibu bedrest total dan
pemberian terapi vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin C.
92. 80
Antisipasi atau tindakan segera pada kondisi ini sudah dilakukan,
sehingga kondisi ibu baik tanpa ada komplikasi. Jadi tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.
5. Rencana Asuhan
Menurut teori Manuaba (2008), yaitu : lakukan observasi
terhadap keadaan umum dan vital sign, anjurkan ibu untuk makan sedikit
tapi sering dan menghindari makanan berminyak dan berbau lemak serta
makan – makanan ringan seperti biskuit, anjurkan ibu untuk
meenyediakan makanan dan minuman dengan kondisi panas atau terlalu
dingin, anjurkan ibu untuk cukup minum dan bedrest total, serta
pemberian terapi sesuai kebutuhan (anti mual muntah, anti alergi,
vitamin B1 dan vitamin B12).
Sedangkan pada kasus Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I penulis dapat membuat perencanaan sebagai berikut : Lakukan
pemeriksaan kehamilan, beri dukungan moril, anjurkan makan selagi
panas atau dingin dengan porsi sedikit tapi sering dan menghindari
makanan berminyak dan berbau lemak serta makan – makanan ringan
seperti biskuit, anjurkan untuk cukup minum dan istirahat dan pemberian
terapi seperti vitamin B6, vitamin B12, vitamin C.
Rencana pada kasus ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I tidak mengalami hambatan – hambatan karena
adanya kerjasama antara ibu dengan bidan sehingga tidak terjadi
kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.
93. 81
6. Pelaksanaan
Pada langkah ini telah dilaksanakan implementasi asuhan
kebidanan secara efisien dan aman berdasarkan dari intervensi yang telah
direncanakan pada Hiperemesis Gravidarum Grade I diberikan obat –
obatan seperti sedativ ringan luminal 10 mg atau anti alergi dan diberikan
anti histamin, dramamin atau avomin, obat anti mual muntah diberikan
vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin C (Norma dan Dwi,2013).
Sedangkan implementasi pada kasus diberikan vitamin B6
(25 mg) sebagai anti mual muntah, vitamin B12 (10 mg) dan vitamin C
(50 mg), kesenjangan pada kasus Hiperemesis Gravidarum Grade I Ny.
Z yaitu tidak diberikan obat sedative ringan dan anti alergi. Akan tetapi
tidak terjadi diagnosa potensial berupa Hiperemesis Gravidarum Grade
II.
Dari hasil pelaksanaan asuhan kebidanan ditemukan adanya
kesenjangan antar teori dan praktek dilapangan yaitu dalam pemberian
terapi. Kesenjangan ini tidak menghambat untuk melaksanakan asuhan
berikutnya.
7. Evaluasi
Adapun evaluasi dari asuhan kebidanan ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum grade I menurut Norma dan Dwi (2013),
meliputi: keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis tekanan
darah dan nadi normal, berat badan ibu sudah stabil, ibu bersedia makan
dan minum sedikit tapi sering, ibu bersedia menghindari makanan yang
94. 82
berbau minyak dan lemak, ibu bersedia bedrest total, mual muntah
berkurang tidak terjadi hiperemesis gravidarum grade II.
Kasus pada ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I telah dilakukan perawatan selama 14 hari dari tanggal 17 Maret
2014 sampai 1 April 2014 dengan dilakukan kunjungan rumah sebanyak
3 kali kunjungan. Kunjungan pertama klien masih merasa mual muntah ±
4 – 5 kali sehari, nafsu makan sedikit, kulit kering, lidah kering, badan
lemas dan klien merasa cemas. Kunjungan kedua klien masih merasa
mual muntah 2 - 3 kali sehari, nafsu makan sudah ada, kulit dan lidah
sedikit kering, badan masih lemas dan ibu sudah tidak merasa cemas.
Kunjungan ketiga keadaan klien sudah membaik, mual muntah sudah
berhenti, turgor kulit baik, lidah tidak kering, badan tidak lemas, nafsu
makan sudah baik, dan berat badan naik 1 kg, serta diagnosa potensial
tidak muncul setelah dilakukan asuhan kebidanan secara baik.
Dikarenakan penanganan yang tepat dan observasi yang baik dari
pelaksanaan asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien maka dari
hasil evaluasi tidak ditemukan antara kesenjangan antara teori dan
praktek dilapangan.
95. BAB V
PENUTUP
Pada bab ini penulis penulis dapat merumuskan kesimpulan dan
penyusunan karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Ny. Z G1 P0 A0 Umur 22 Tahun Hamil 6+4
Minggu Dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I di PKD Budi Sehat Trobayan Kalijambe serta memberikan
saran terhadap asuhan yang telah diberikan.
A. Kesimpulan
Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny. Z dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I di PKD Budi Sehat Trobayan Kalijambe
ini dapat dilaksanakan dengan baik sehingga penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penulis mendapatkan
a. Dalam kasus ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I diperoleh data subyektif : ibu mengatakan mual muntah 6 –
8 kali sehari, serta hari pertama menstruasi terakhir tanggal 30
Januari 2014, Sedangkan data obyektif meliputi : HPL : 6 November
2014, vital sign (Tekanan darah : 110/80 mmHg, Nadi : 86 x/menit,
Suhu : 36,7º C, Respirasi : 22 x/menit), Leopold I : Teraba
ballottement, BB sekarang 50 kg, turgor kulit kering dan lidah
kering.
96. 84
b. Interpretasi data didapat ibu hamil Ny. Z umur 22 tahun G1 P0 A0 6 +
4
minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I dengan masalah
yang menyertai yaitu gangguan rasa nyaman dan cemas.
c. Diagnosa potensial didapat ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I yaitu potensial terjadi dehidrasi dan
Hiperemesis Gravidarum Grade II, tetapi karena penanganan yang
baik dan sudah tepat sehingga hal tersebut tidak muncul diagnosa
potensial.
d. Ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I antisipasi
yang diberikan yaitu menganjurkan ibu bedrest total dan pemberian
terapi meliputi : vitamin B6 (25 mg) 3 x 1, vitamin B12 (10 mg) 3 x 1,
vitamin C (50 mg) 3 x 1 sehari.
e. Pada kasus ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum Grade
I dengan perencanaan sebagai berikut : lakukan pemeriksaan
kehamilan secara intensif, anjurkan ibu makan selagi panas atau
dingin dengan porsi sedikit tapi sering serta anjurkan makan –
makanan ringan seperti biskuit dan menghindari makan – makanan
berminyak dan berbau lemak, anjurkan ibu setiap bangun tidur untuk
miring dahulu kemudian duduk baru berdiri, anjurkan ibu untuk
cukup minim dan istirahat, beri dukungan moril dn berikan terapi
vitamin B6 (25 mg) 3 x 1, vitamin B12 ( 10 mg) 3 x 1, vitamin C
(50 mg) 3 x 1 sehari.
97. 85
f. Implementasi pada ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I dengan melakukan pemeriksaan kehamilan
secara intensif, menganjurkan ibu makan selagi panas atau dingin
dengan porsi sedikit tapi sering serta menganjurkan ibu makan –
makanan ringan seperti biskuit dan menghindari makan – makanan
berminyak dan berbau lemak, menganjurkan ibu setiap bangun tidur
miring terlebih dahulu kemudian duduk baru berdiri, menganjurkan
ibu untuk cukup minum dan istirahat, memberi dukungan moril dan
memberikan terapi vitamin B6 (25 mg) 3 x 1, vitamin B12 (10 mg) 3 x
1, vitamin C (50 mg) 3x 1 sehari.
g. Dalam kasus ibu hamil Ny. Z dengan Hiperemesis Gravidarum
Grade I yang telah dilakukan perawatan selama 14 hari dari tanggal
17 Maret 2014 sampai 1 April 2014 dengan kunjungan rumah
sebanyak 3 kali didapat hasil keadaan umum ibu membaik, mual
muntah berhenti, turgor kulit baik dan lidah tidak kering, badan tidak
lemas, nafsu makan sudah membaik dan berat badan naik 1 kg.
2. Penulis menemukan kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan
yaitu :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny. Z dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I dan membandingkan dengan teori,
maka penulis menemukan kesenjangan yaitu dalam pengkajian tanda dan
gejala bahwa ibu tidak terjadi mata cekung, nadi meningkat, tekanan
98. 86
darah turun, serta nyeri didaerah epigastrum dan dalam pemberian terapi
tidak menggunakan anti histamin dan dramamin.
3. Penulis memberikan pemecahan masalah terhadap kesenjangan teori dan
praktek yaitu :
Dengan adanya penanganan yang baik dan tepat, maka klien bisa
sembuh tanpa ada komplikasi meskipun terdapat sedikit kesenjangan.
B. Saran
Dari kesimpulan tersebut diatas, penulis ingin memberikan sedikit saran
supaya peningkatan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I menjadi lebih baik, diantaranya
sebagai berikut :
1. Bagi penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis
tentang pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I dan dapat menerapkan teori dan
praktek kebidanan Hiperemesis Gravidarum Grade I.
2. Bagi profesi / Bidan
Diharapkan lebih meningkatkan standart pelayanan kebidanan yang
sesuai dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7
langkah varney sehingga pelayanan yang efektif dan efisien dapat
tercapai pada klien.
99. 87
3. Bagi Institusi
a. PKD Budi Sehat Trobayan Kalijambe
Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang
sudah ada serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya
untuk asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Hiperemesis
Gravidarum Grade I.
b. STIkes Kusuma Husada Surakarta
Dapat menambah referensi dan sumber bacaan diperpustakaan,
untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada ibu hamil
dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I.
100. DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan (Nifas). Yogyakarta : Mitra Cendekia.
Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta : Salemba
Medika.
Depkes RI. 2010. Permenkes 1464/MENKES/PER/X/2010.
_________. 2012. AKI di Indonesia. http : // www. dinkes. aki. htm.
Dinkes Surakarta. 2011. AKI di Surakarta. http : // www. dinkes. aki. htm.
Dinkes Jawa Tengah. 2012. AKI di Jawa Tengah. http : // www. Dinkes. aki. htm.
Dewi, V. N, Sunarsih. T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta :
Salemba Medika.
Fauziyah, Y. 2012. Obstetri Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika.
Hidayat dan Sujiantini. 2010. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : Salemba
Medika.
Hidayat. A, Wildan. M. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika.
Intan, W. 2009. Asuhan Kebidan Ibu Hamil Patoogis Trimester I dengan
Hiperemesis Gravidarum Grade I di BPS Widarsih Sragen. Karya Tulis
Ilmiah. Tidak Dipublikasikan.
Jannah, N. 2011. Konsep Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta : AR-Ruzz Media.
Mandriwati, G. A. 2008. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC.
Manuaba, IBG. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : Arcan.
_______, IBG. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri
Ginekologi Sosial ntuk Profesi Bidan. Jakarta : Arcan.
_______, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta :
Arcan.