SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
ASAL USUL UNGGAS AYAM
Ayam Hutan Merah
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. gallus
Ciri-ciri
• Jangger tunggal, bergerigi
• Jantan : bulu bagian leher, sayap dan
punggung berwarna merah jingga, serta
bagian dada berwarna hitam, gelambir
merah 2 buah,
• Betina : bulunya merah kecoklat-coklatan
dan diselingi warna hitam, Ayam betina
biasanya menetaskan antara lima sampai
enam butir telur berwarna coklat muda
pucat atau coklat kemerahan. Anak ayam
dapat terbang setelah berumur satu
minggu.
• Cakarnya gelap
Ayam-hutan merah tersebar
luas di hutan tropis dan
dataran rendah di benua
Asia, dari Himalaya, RRC,
Asia Tenggara, hingga ke
Sumatra dan Jawa. Ada lima
subspesies yang dikenali. Di
Indonesia, subspesies G. g.
bankiva ditemukan di Jawa,
Bali, Lombok dan Sumatra.
Ayam Hutan Hijau
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. varius
Klasifikasi ilmiah
Ciri-ciri
 Panjang tubuh total sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina.
 Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, dengan warna kebiruan di tengahnya.
 Pial tunggal
 Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian kehitaman, nampak
seperti sisik ikan. Penutup pinggul panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna
hitam.
 Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan.
 Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam.
Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.
Penyebaran dan Kebiasaan
• Menyukai daerah terbuka, tepi hutan .
• Penyebarannya terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali.
• Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur
hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl.
• Ayam-hutan Hijau memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan,
aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing,
kodok dan kadal kecil.
• Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2 – 7 ekor atau lebih,
• Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun
bambu, perdu-perduan, atau daun-daun palem hutan pada ketinggian 1,5 – 4
m di atas tanah.
• Ayam hutan hijau berbiak antara bulan Oktober-Nopember di Jawa Barat dan
sekitar Maret-Juli di Jawa Timur.
• Telur 3-4 butir berwarna keputih-putihan.
• Ayam-hutan Hijau pandai terbang.
Ayam hutan kelabu atau Gallus
sonneratii
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. sonneratii
Klasifikasi ilmiah
Ciri-ciri
 Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu berbintik
hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di telinga, paruh kuning kecoklatan, iris mata
kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah.
Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang
dengan sebuah taji.
 Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan
bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah tubuh.
Penyebaran dan Kebiasaan
• Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis
bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan.
Ayam betina biasanya menetaskan telur antara tiga sampai
lima butir berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami
oleh induk betina selama kurang lebih tiga minggu.
• Ayam hutan kelabu mempunyai kebiasaan serupa dengan
Ayam hutan merah, yang juga dapat ditemui dan berhibridasi
di India. Ayam ini hidup berkelompok dan bersarang di atas
pohon. Di pagi dan sore hari, mereka keluar mencari makanan
di atas permukaan tanah. Pakan ayam hutan kelabu terdiri
dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, serangga
serta berbagai jenis hewan kecil.
• Nama ilmiah spesies ini memperingati seorang penjelajah
berkebangsaan Perancis bernama Pierre Sonnerat.
Ayam hutan Ceylon (Gallus lafayetti
L)
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Galliformes
Famili: Phasianidae
Genus: Gallus
Spesies: G. Lafayetti Lesson
Klasifikasi ilmiah
Ciri-ciri
 Warna bulu mirip dengan ayam hutan merah, tapi pada yang jantan bulu
bagian dada berwarna merah jingga
Yang betina mempunyai bulu sekunder berwarna lurik (barred)
Jangger bagian tengahnya bewarna kuning
Telur bertotol-totol
Perbedaan postur keempat jenis ayam hutan
MONOPHYLETIC (Darwin 1868)
• Nenek moyang ayam sekarang
bersal dari ayam hutan merah
(Galus galus)
• Alasan :
– Hasil Persilangan Gallus galus
dg ayam piaraan fertil
– Suara Gallus galus hampir
sama dg ayam sekarang
– Hasil persilangan galus galus
dengan ayam sekarang
menghasilkan warna hitam
dan merah
POLIPHYLETIC (Ghigi 1922)
• Nenek moyang ayam sekarang
berasal dari banyak nenek
moyang
• Alasan :
– Adanya perbedaan temperamen
dan sifat-sifat fisiologis
– Warna bulu merah keemasan
berasal dari ayam hutan merah
– Warna bulu abu-abu dan perak
berasal dari ayam hutan abu-abu
– Warna bulu hitam polos berasal
dari ayam hutan hijau
– Cakar berwarna kuning berasal dari
ayam hutan abu
PENGGOLONGAN AYAM RAS
I. Berdasarkan Klas
II. Berdasarkan Asal-Usul
III. Berdasarkan Berat Ringannya Ayam
IV. Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan
V. Berdasarkan Pertumbuhan atau fase
hidup
VI. Silsilah Dalam Seleksi
VII. Perusahaan atau Breeding Farm
Klas Bangsa Varitas
Type
Comb
Warna
Kulit
Warna
Telur
Bulu
Shank
Berat Badan
Jantan Betia
American
Plimouth Rock
Barred
Single Kuning Coklat Non 4,3 3,4
White
Buff
Silver
Columbian
Blue
Wyandotte
Silver
Single Kuning Coklat Non 3,9 2,9
Golden
White
Buff
Partrige
Silver P
I. Penggolongan Berdasarkan Klas
Klas Bangsa Varitas
Type
Comb
Warna
Kulit
Warna
Telur
Bulu
Shank
Berat Badan
Jantan Betia
American
R.I.R Single Single Kuning Coklat Non 3.9 2,9
Rose Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9
R.I.R White Rose Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9
Jersey Giant
Black
Single Kuning Coklat Non 5.9 4,9
White
New
Hampshire Single Kuning Coklat Non 3.9 2,9
Lamona Single Kuning Putih Non 3.6 2,9
Dominique Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9
Java
Black
Single Kuning Coklat Non 3.2 2,3
Motled
Barred Single Kuning Putih Non 3.9 2,9
Klas Bangsa Varitas
Type
Comb
Warna
Kulit
Warna
Telur
Bulu
Shank
Berat Badan
Jantan Betia
Asiatic
Brahma
Light
Pea Kuning Coklat Ada 5,4 4,3
Dark
Buff
Chochin
Buff
Single Kuning Coklat Ada 5,4 4,3
Partrige
White
Black
Langsham
White
Single Putih Coklat Ada 4,3 3,4
Black
I. Penggolongan Berdasarkan Klas
Klas Bangsa Varitas
Type
Comb
Warna
Kulit
Warna
Telur
Bulu
Shan
k
Berat Badan
Jantan Betia
English
Dorking
White Single
Putih Putih Non 3,4 2,7Silver Rose
Coloured Single
Orpington
Buff
Single
Kunin
g
Coklat Non 4,5 3,8
Blue
White
Black
Cornish
White
Single Putih Coklat Non 4,3 3,4Dark
Buff
Sussex
Speckled
Single Putih Coklat Non 4,1 3,2Red
Light
Austrolorp Black Single Putih Tinted Non 3,9 2,9
Redcup Rose Putih Putih Non 3,4 2,7
Klas Bangsa Varitas
Type
Comb
Warna
Kulit
Warna
Telur
Bulu
Shank
Berat Badan
Jantan Betia
Mediter
anian
Leghorn
Dark Brown Single
Kuning Putih Non 2,7 2,0
Light Brown Rose
Rose Comb Singel
White Rose
Black Rose
Silver Single
Minorca
Black Single
Putih Putih Non 4,1 3,4
Black Rose
White Single
Buff Single
Spanish
White
Single Putih Putih Non 3,8 2,9
Black
Klas Bangsa Varitas
Type
Comb
Warna
Kulit
Warna
Telur
Bulu
Shank
Berat Badan
Jantan Betia
Mediter
anian
Andalusian Single Putih Putih Non 3,2 2,5
Ancona
Single Comb Single
Kuning Putih Non 2,7 2,0
Rose Comb Rose
Butercup Kuning Putih Non 2,9 2,3
Catalana Buff Single Putih Putih Non 3,8 2,7
Kesimpulan postur tubuh dari ke empat klas
II. Penggolongan Berdasarkan Asal Usul
Amerika : RIR, PL, NH, dll
Mediteranian : WL, Minorca, Ancona dll.
Inggris : Austrolorp, Sussex, dll
Asia : Brahma, Langsham, Cochin, dll
Eropa : North Holand Blue
III. Penggolongan Berdasarkan Berat Badan
Ayam Ringan : WL, Minorca, Ancona dll.
Ayam sedang : Orpington, Austrolorp, NH, dll
Ayam Berat : Langsham, Cochin, Brahma dll
IV. Penggolongan Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan
Type Petelur : WL, Minorca, Ancona dll.
Sifat-sifat : - Cepat dewasa kelamin (18-20 mg)
- Ukurn telur normal (60-65 gr)
- Kualitas telur baik dan seragam
- Produksi telur tinggi (250-300 bt/th)
- Tidak mengeram
Type Dwiguna : Austrolorp, RIR, PR, Orpington, dll
Sifat-sifat : - Mampu memproduksi telur dan daging
- Produksi telur & daging < dari petelur
Type Pedaging : Brahma, Langsham, Cochin, Dorking
Sifat-sifat - Pertumbuhan cepat
- Kulit kuning, bulu putih
- FCR rendah,Kualitas daging baik
Type Hoby : Phoenix, Bantam, Kapas, dll:
V. Penggolongan Berdasarkan Fase Hidup
Fase Starter (Brooder) : 0 – 6 mg
Fase Pertumbuhan (Grower) : 6 – 20 mg
Fase peneluran (Layer) : 20 - afkir
VI. Penggolongan Berdasarkan Silsilah dalam
seleksi
Grand Parent Stock
Parent Stock
Final Stock
Lokal
VII. Penggolongan Berdasarkan Breeding Farm
Hy-Line (Amerika) : Hy-Line B 11, Hybro, Hy-Line W36
Shaver (Canada) : Strain Shaver
Rossela (Belanda) : Strain Roseslla
Modern Breed of Chickens
• Single Comb White Leghorn
– Salah satu varietas WL yang digunakan untuk
menghasilkan petelur komersial dg kerabang putih
• Single Comb RIR
RIR gold
(Jantan)
RIR gold
(betina)
RIR
(Jantan)
Barred PR
(betina
Petelur coklat (telur
banyak, besar)
DOC Autosexing (Jantan,
betina warna berlainan )
Modern Breed of Chickens
• New Hamshire
– Bulu merah, kerabang coklat
– Ayam penghasil daging terbaik dg prod. tinggi
• White Plymouth Rock
- Dulu sebagai varietas murni induk broler, sekarang sebagai back
ground breed sintetis
- pertumbuhan lambat
NH (Jantan) Type pedaging (betina) Broiler
Breed sintetis ayam pedagingNH (Jantan)
NH murni kurang baik karena adanya bulu jarum pada kulitnya
Modern Breed of Chickens
• Cornish
– Kulit kuning, kerabang coklat
– Daya tetas rendah, produksi rendah
– Untuk menghasilkan pedaging yang baik harus dikawinkan dg. Barred
PL, NH, White PL.
• Barred Plymouth Rock
- Single comb
- Petelur coklat
- Kurang populer
• Light Sussex
– Di Inggris digemari sebagai penghasil daging karena kulit putih
– Kerabang coklat
– Pedaging yang baik

More Related Content

What's hot

pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi PTPN VI
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapikutarni
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakRoni Kedua
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanYusuf Ahmad
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanRMontong
 
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxPPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxduniaimaji
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Emma Femi
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananEmi Suhaemi
 
Dasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan TernakDasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan TernaklombkTBK
 

What's hot (20)

Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi PotongPemeliharaan Ternak Sapi Potong
Pemeliharaan Ternak Sapi Potong
 
Budidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam KampungBudidaya Ayam Kampung
Budidaya Ayam Kampung
 
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
pemulian ternak 4 sumber informasi seleksi
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan TernakPenilaian Kualitas Pakan Ternak
Penilaian Kualitas Pakan Ternak
 
Analisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan PakanAnalisis proksimat Bahan Pakan
Analisis proksimat Bahan Pakan
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Ikan
IkanIkan
Ikan
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinan
 
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptxPPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
PPT SAPI manajemen pemeliharaan.pptx
 
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
Sistem Pertanian Terpadu (Integrasi Tanaman - Ternak)
 
Anoplura
AnopluraAnoplura
Anoplura
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Unggas
Unggas   Unggas
Unggas
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
 
Dasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan TernakDasar Pembibitan Ternak
Dasar Pembibitan Ternak
 
karbohidrat bagi unggas
karbohidrat bagi unggaskarbohidrat bagi unggas
karbohidrat bagi unggas
 

Similar to ASAL USUL AYAM

kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.pptkuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.pptbudiresno
 
Industri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam rasIndustri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam rasNela Nabila
 
Potensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalPotensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalEmi Suhaemi
 
laporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggaslaporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggasNurul Afriyanti
 
Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docx
Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docxMerak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docx
Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docxPaulWendyDasilva
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasEmi Suhaemi
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullEmi Suhaemi
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
BudidayaayampetelurHalid Ahmed
 
Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"
Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"
Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"Ummi Fitri
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurLaf Fianss
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurLaf Fianss
 

Similar to ASAL USUL AYAM (20)

kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.pptkuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
kuliah klasifikasi unggas sejarah-perkembangan-unggas.ppt
 
AYAM PPT.pptx
AYAM PPT.pptxAYAM PPT.pptx
AYAM PPT.pptx
 
Unggas
UnggasUnggas
Unggas
 
Aves zoover
Aves zooverAves zoover
Aves zoover
 
Industri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam rasIndustri pembibitan ayam ras
Industri pembibitan ayam ras
 
Babi
BabiBabi
Babi
 
Potensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokalPotensi pelestarian unggas lokal
Potensi pelestarian unggas lokal
 
Ayam hutan 2
Ayam hutan 2Ayam hutan 2
Ayam hutan 2
 
laporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggaslaporan produksi ternak unggas
laporan produksi ternak unggas
 
Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docx
Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docxMerak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docx
Merak Hijau atau kerap disebut Merak Jawa.docx
 
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggasPertemuan ii. bangsa bangsal unggas
Pertemuan ii. bangsa bangsal unggas
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
 
NTP P3 UPLOAD.pptx
NTP P3 UPLOAD.pptxNTP P3 UPLOAD.pptx
NTP P3 UPLOAD.pptx
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
 
Fordis m2 kb2
Fordis m2 kb2Fordis m2 kb2
Fordis m2 kb2
 
Peternakan sapi
Peternakan sapiPeternakan sapi
Peternakan sapi
 
Budidayaayampetelur
BudidayaayampetelurBudidayaayampetelur
Budidayaayampetelur
 
Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"
Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"
Taksonomi Vetebtara "Ordo Aves"
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
 
Budidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelurBudidaya ayam petelur
Budidaya ayam petelur
 

Recently uploaded

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (7)

Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

ASAL USUL AYAM

  • 1. ASAL USUL UNGGAS AYAM Ayam Hutan Merah Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Galliformes Famili: Phasianidae Genus: Gallus Spesies: G. gallus
  • 2. Ciri-ciri • Jangger tunggal, bergerigi • Jantan : bulu bagian leher, sayap dan punggung berwarna merah jingga, serta bagian dada berwarna hitam, gelambir merah 2 buah, • Betina : bulunya merah kecoklat-coklatan dan diselingi warna hitam, Ayam betina biasanya menetaskan antara lima sampai enam butir telur berwarna coklat muda pucat atau coklat kemerahan. Anak ayam dapat terbang setelah berumur satu minggu. • Cakarnya gelap Ayam-hutan merah tersebar luas di hutan tropis dan dataran rendah di benua Asia, dari Himalaya, RRC, Asia Tenggara, hingga ke Sumatra dan Jawa. Ada lima subspesies yang dikenali. Di Indonesia, subspesies G. g. bankiva ditemukan di Jawa, Bali, Lombok dan Sumatra.
  • 3. Ayam Hutan Hijau Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Galliformes Famili: Phasianidae Genus: Gallus Spesies: G. varius Klasifikasi ilmiah Ciri-ciri  Panjang tubuh total sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina.  Jengger pada ayam jantan tidak bergerigi, dengan warna kebiruan di tengahnya.  Pial tunggal  Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel hijau berkilau dengan tepian kehitaman, nampak seperti sisik ikan. Penutup pinggul panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam.  Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan.  Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam. Iris merah, paruh abu-abu keputihan, dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.
  • 4. Penyebaran dan Kebiasaan • Menyukai daerah terbuka, tepi hutan . • Penyebarannya terbatas di Jawa dan kepulauan Nusa Tenggara termasuk Bali. • Di Jawa Barat tercatat hidup hingga ketinggian 1.500 m dpl, di Jawa Timur hingga 3.000 m dpl dan di Lombok hingga 2.400 m dpl. • Ayam-hutan Hijau memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan kadal kecil. • Ayam ini kerap terlihat dalam kelompok, 2 – 7 ekor atau lebih, • Pada malam hari, kelompok ayam hutan ini tidur tak berjauhan di rumpun bambu, perdu-perduan, atau daun-daun palem hutan pada ketinggian 1,5 – 4 m di atas tanah. • Ayam hutan hijau berbiak antara bulan Oktober-Nopember di Jawa Barat dan sekitar Maret-Juli di Jawa Timur. • Telur 3-4 butir berwarna keputih-putihan. • Ayam-hutan Hijau pandai terbang.
  • 5. Ayam hutan kelabu atau Gallus sonneratii Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Galliformes Famili: Phasianidae Genus: Gallus Spesies: G. sonneratii Klasifikasi ilmiah Ciri-ciri  Ayam hutan jantan memiliki bulu-bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu berbintik hitam-putih dengan kulit muka merah, bercak putih di telinga, paruh kuning kecoklatan, iris mata kuning, ekor hitam keunguan dengan bulu tengah ekor yang panjang dan melengkung ke bawah. Sisi bawah tubuh berwarna kelabu bergaris putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang dengan sebuah taji.  Ayam betina memiliki kaki tidak bertaji, bulu-bulu yang pendek, berwarna coklat tua dengan bulu-bulu seperti sisik berwarna putih kecoklatan di bagian sisi bawah tubuh.
  • 6. Penyebaran dan Kebiasaan • Ayam hutan kelabu tersebar dan endemik di hutan tropis bercuaca kering di India bagian tengah, barat dan selatan. Ayam betina biasanya menetaskan telur antara tiga sampai lima butir berwarna putih atau putih kemerahan yang dierami oleh induk betina selama kurang lebih tiga minggu. • Ayam hutan kelabu mempunyai kebiasaan serupa dengan Ayam hutan merah, yang juga dapat ditemui dan berhibridasi di India. Ayam ini hidup berkelompok dan bersarang di atas pohon. Di pagi dan sore hari, mereka keluar mencari makanan di atas permukaan tanah. Pakan ayam hutan kelabu terdiri dari aneka biji-bijian, pucuk rumput dan dedaunan, serangga serta berbagai jenis hewan kecil. • Nama ilmiah spesies ini memperingati seorang penjelajah berkebangsaan Perancis bernama Pierre Sonnerat.
  • 7. Ayam hutan Ceylon (Gallus lafayetti L) Kerajaan: Animalia Filum: Chordata Kelas: Aves Ordo: Galliformes Famili: Phasianidae Genus: Gallus Spesies: G. Lafayetti Lesson Klasifikasi ilmiah Ciri-ciri  Warna bulu mirip dengan ayam hutan merah, tapi pada yang jantan bulu bagian dada berwarna merah jingga Yang betina mempunyai bulu sekunder berwarna lurik (barred) Jangger bagian tengahnya bewarna kuning Telur bertotol-totol
  • 8. Perbedaan postur keempat jenis ayam hutan
  • 9. MONOPHYLETIC (Darwin 1868) • Nenek moyang ayam sekarang bersal dari ayam hutan merah (Galus galus) • Alasan : – Hasil Persilangan Gallus galus dg ayam piaraan fertil – Suara Gallus galus hampir sama dg ayam sekarang – Hasil persilangan galus galus dengan ayam sekarang menghasilkan warna hitam dan merah POLIPHYLETIC (Ghigi 1922) • Nenek moyang ayam sekarang berasal dari banyak nenek moyang • Alasan : – Adanya perbedaan temperamen dan sifat-sifat fisiologis – Warna bulu merah keemasan berasal dari ayam hutan merah – Warna bulu abu-abu dan perak berasal dari ayam hutan abu-abu – Warna bulu hitam polos berasal dari ayam hutan hijau – Cakar berwarna kuning berasal dari ayam hutan abu
  • 10. PENGGOLONGAN AYAM RAS I. Berdasarkan Klas II. Berdasarkan Asal-Usul III. Berdasarkan Berat Ringannya Ayam IV. Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan V. Berdasarkan Pertumbuhan atau fase hidup VI. Silsilah Dalam Seleksi VII. Perusahaan atau Breeding Farm
  • 11. Klas Bangsa Varitas Type Comb Warna Kulit Warna Telur Bulu Shank Berat Badan Jantan Betia American Plimouth Rock Barred Single Kuning Coklat Non 4,3 3,4 White Buff Silver Columbian Blue Wyandotte Silver Single Kuning Coklat Non 3,9 2,9 Golden White Buff Partrige Silver P I. Penggolongan Berdasarkan Klas
  • 12. Klas Bangsa Varitas Type Comb Warna Kulit Warna Telur Bulu Shank Berat Badan Jantan Betia American R.I.R Single Single Kuning Coklat Non 3.9 2,9 Rose Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9 R.I.R White Rose Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9 Jersey Giant Black Single Kuning Coklat Non 5.9 4,9 White New Hampshire Single Kuning Coklat Non 3.9 2,9 Lamona Single Kuning Putih Non 3.6 2,9 Dominique Rose Kuning Coklat Non 3.9 2,9 Java Black Single Kuning Coklat Non 3.2 2,3 Motled Barred Single Kuning Putih Non 3.9 2,9
  • 13. Klas Bangsa Varitas Type Comb Warna Kulit Warna Telur Bulu Shank Berat Badan Jantan Betia Asiatic Brahma Light Pea Kuning Coklat Ada 5,4 4,3 Dark Buff Chochin Buff Single Kuning Coklat Ada 5,4 4,3 Partrige White Black Langsham White Single Putih Coklat Ada 4,3 3,4 Black I. Penggolongan Berdasarkan Klas
  • 14. Klas Bangsa Varitas Type Comb Warna Kulit Warna Telur Bulu Shan k Berat Badan Jantan Betia English Dorking White Single Putih Putih Non 3,4 2,7Silver Rose Coloured Single Orpington Buff Single Kunin g Coklat Non 4,5 3,8 Blue White Black Cornish White Single Putih Coklat Non 4,3 3,4Dark Buff Sussex Speckled Single Putih Coklat Non 4,1 3,2Red Light Austrolorp Black Single Putih Tinted Non 3,9 2,9 Redcup Rose Putih Putih Non 3,4 2,7
  • 15. Klas Bangsa Varitas Type Comb Warna Kulit Warna Telur Bulu Shank Berat Badan Jantan Betia Mediter anian Leghorn Dark Brown Single Kuning Putih Non 2,7 2,0 Light Brown Rose Rose Comb Singel White Rose Black Rose Silver Single Minorca Black Single Putih Putih Non 4,1 3,4 Black Rose White Single Buff Single Spanish White Single Putih Putih Non 3,8 2,9 Black
  • 16. Klas Bangsa Varitas Type Comb Warna Kulit Warna Telur Bulu Shank Berat Badan Jantan Betia Mediter anian Andalusian Single Putih Putih Non 3,2 2,5 Ancona Single Comb Single Kuning Putih Non 2,7 2,0 Rose Comb Rose Butercup Kuning Putih Non 2,9 2,3 Catalana Buff Single Putih Putih Non 3,8 2,7
  • 17. Kesimpulan postur tubuh dari ke empat klas
  • 18. II. Penggolongan Berdasarkan Asal Usul Amerika : RIR, PL, NH, dll Mediteranian : WL, Minorca, Ancona dll. Inggris : Austrolorp, Sussex, dll Asia : Brahma, Langsham, Cochin, dll Eropa : North Holand Blue
  • 19. III. Penggolongan Berdasarkan Berat Badan Ayam Ringan : WL, Minorca, Ancona dll. Ayam sedang : Orpington, Austrolorp, NH, dll Ayam Berat : Langsham, Cochin, Brahma dll
  • 20. IV. Penggolongan Berdasarkan Tujuan Pemeliharaan Type Petelur : WL, Minorca, Ancona dll. Sifat-sifat : - Cepat dewasa kelamin (18-20 mg) - Ukurn telur normal (60-65 gr) - Kualitas telur baik dan seragam - Produksi telur tinggi (250-300 bt/th) - Tidak mengeram Type Dwiguna : Austrolorp, RIR, PR, Orpington, dll Sifat-sifat : - Mampu memproduksi telur dan daging - Produksi telur & daging < dari petelur Type Pedaging : Brahma, Langsham, Cochin, Dorking Sifat-sifat - Pertumbuhan cepat - Kulit kuning, bulu putih - FCR rendah,Kualitas daging baik Type Hoby : Phoenix, Bantam, Kapas, dll:
  • 21. V. Penggolongan Berdasarkan Fase Hidup Fase Starter (Brooder) : 0 – 6 mg Fase Pertumbuhan (Grower) : 6 – 20 mg Fase peneluran (Layer) : 20 - afkir
  • 22. VI. Penggolongan Berdasarkan Silsilah dalam seleksi Grand Parent Stock Parent Stock Final Stock Lokal
  • 23. VII. Penggolongan Berdasarkan Breeding Farm Hy-Line (Amerika) : Hy-Line B 11, Hybro, Hy-Line W36 Shaver (Canada) : Strain Shaver Rossela (Belanda) : Strain Roseslla
  • 24. Modern Breed of Chickens • Single Comb White Leghorn – Salah satu varietas WL yang digunakan untuk menghasilkan petelur komersial dg kerabang putih • Single Comb RIR RIR gold (Jantan) RIR gold (betina) RIR (Jantan) Barred PR (betina Petelur coklat (telur banyak, besar) DOC Autosexing (Jantan, betina warna berlainan )
  • 25. Modern Breed of Chickens • New Hamshire – Bulu merah, kerabang coklat – Ayam penghasil daging terbaik dg prod. tinggi • White Plymouth Rock - Dulu sebagai varietas murni induk broler, sekarang sebagai back ground breed sintetis - pertumbuhan lambat NH (Jantan) Type pedaging (betina) Broiler Breed sintetis ayam pedagingNH (Jantan) NH murni kurang baik karena adanya bulu jarum pada kulitnya
  • 26. Modern Breed of Chickens • Cornish – Kulit kuning, kerabang coklat – Daya tetas rendah, produksi rendah – Untuk menghasilkan pedaging yang baik harus dikawinkan dg. Barred PL, NH, White PL. • Barred Plymouth Rock - Single comb - Petelur coklat - Kurang populer • Light Sussex – Di Inggris digemari sebagai penghasil daging karena kulit putih – Kerabang coklat – Pedaging yang baik