Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
Powerpoint ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH).
Dan pada bagian ini dijelaskan mengenai Konsep Demografi menurut para ahli, Sejarah Perkembangan Demografi, Pembagian Ilmu Demografi, Dinamika Penduduk, Teori Penduduk, Teori Transisi Demografi, Persamaan dan Perbedaan Teori Penduduk, Kelebihan dan Kekurangan Teori, serta Penerapan Teori Penduduk di Beberapa Negara.
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraCut Endang Kurniasih
Powerpoint ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kependudukan dan Lingkungan Hidup (KLH).
Dan pada bagian ini dijelaskan mengenai Konsep Demografi menurut para ahli, Sejarah Perkembangan Demografi, Pembagian Ilmu Demografi, Dinamika Penduduk, Teori Penduduk, Teori Transisi Demografi, Persamaan dan Perbedaan Teori Penduduk, Kelebihan dan Kekurangan Teori, serta Penerapan Teori Penduduk di Beberapa Negara.
Riset formatif kampanye dan propagandaFuji Lestari
Menurut Synder (Gudykunst, 2002), riset formatif dapat diartikan sebagai riset yang dilakukan dalam masa perencanaan kampanye yang ditujukan untuk mengontruksi program kampanye yang lebih baik. Ditandai dengan 5 hal yang tepat: tepat fokus kampanye, tepat khalayak sasaran, tepat pesan, tepat saluran dan tepat agen perubahan.
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Zainal Muttaqin
Kompilasi pokok-pokok bahasan dan bahan belajar MK Sistem Politik Indonesia. Prodi Komunikasi FISIP Universitas Serang Raya Semester Ganjil TA 2012-2013
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...Febioladhm
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN)
Mempelajari bagaimana konsep perencanaan transpotasi dalam prespektif ekonomi dan lingkungan.
Mempelajari bagaimana meciptakan transportasi umum yang ramah lingkungan.
Riset formatif kampanye dan propagandaFuji Lestari
Menurut Synder (Gudykunst, 2002), riset formatif dapat diartikan sebagai riset yang dilakukan dalam masa perencanaan kampanye yang ditujukan untuk mengontruksi program kampanye yang lebih baik. Ditandai dengan 5 hal yang tepat: tepat fokus kampanye, tepat khalayak sasaran, tepat pesan, tepat saluran dan tepat agen perubahan.
Kompilasi Pokok Bahasan dan Bahan Belajar Sispolin 2012-2013Zainal Muttaqin
Kompilasi pokok-pokok bahasan dan bahan belajar MK Sistem Politik Indonesia. Prodi Komunikasi FISIP Universitas Serang Raya Semester Ganjil TA 2012-2013
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUN...Febioladhm
PPT KELOMPOK 5 (PERENCANAAN TRANSPORTASI DALAM PRESPEKTIF EKONOMI DAN LINGKUNGAN)
Mempelajari bagaimana konsep perencanaan transpotasi dalam prespektif ekonomi dan lingkungan.
Mempelajari bagaimana meciptakan transportasi umum yang ramah lingkungan.
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)hendriko8
Ukuran penyebaran data berkelompok. Standar deviasi digunakan untuk membandingkan
penyebaran atau penyimpangan dua kelompok data.
Koefisien Deviasi Rata-rata
Ukuran penyebaran dengan menggunakan deviasi rata-rata relatif
terhadap nilai rata-ratanya atau persentase dari deviasi rata-rata terhadap
nilai rata-ratanya
atau lebih.
Penggunaan ukuran relatif memberikan manfaat :
Data mempunyai satuan pengukuran yang
berbeda
Data mempunyai satuan ukuran yang sama
Ukuran penyebaran relatif terdiri dari:
Koefisien range
Koefisien deviasi rata-rata
Koefisien deviasi standar
2. Ciri-ciri kontur:
1. tidak berpotongan
2. satu garis menunjukan satu ketinggian
3. garis kontur rapat = lereng terjal/curam
4. garis kontur renggang = lereng landai
5. angak kontur menunjukkan interval (CI)
6. angka kontur dalam satuan meter
7. lereng terjal cocok untuk wilayah konservasi/hutan dan PLTA
8. lereng landai cocok untuk wilayah pemukiman, pertanian,
dan jalur pendakian
9. rumus kontur interval (Ci) = 1/2000 x skala
10. angka 2000 adalah konstantanya
3. • Mencari skala peta dari garis kontur
Rumus:
Skala = CI x 2000 m
CI adalah kontur interval / beda tinggi yang
didapat dari pengurangan angka ketinggian
kontur di garis atas dikurangi angka ketinggian
kontur di garis yangbawahnya.
Contoh:
Diketahui dari sebuah peta, selisih garis antar
kontur adalah 100 meter. Berapa skala peta
tersebut?
4. • Jawab:
CI = 100 meter
Skala = CI x 2000 m
= 100 m x 2000 m
= 200.000
Jadi skala peta tersebut adalah
1 : 200.000
5. • Mencari kontur interval/beda tinggi (CI)
Rumus:
CI = 1/2000 x skala
Contoh:
Diketahui skala peta topografi adalah 1:100.000. Berapa
beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut?
• Jawab:
CI = 1/2000 x skala
= 1/2000 x 100.000
= 50
Jadi, beda tinggi antar kontur dalam peta tersebut adalah
50 meter
6. • Mencari tinggi kontur pada titik tertentu
tanpa gambar peta kontur
Rumus:
d1/d2 x CI + tc atau
BC/AC x CI + tc
d1 =jarak B-C pada peta
d2 =jarak A-C pada peta
CI =kontur interval/beda tinggi]
tc =angka kontur C / di bawah jarak ke-1
Contoh:
Jarak antara kontur A ke kontur B pada peta adalah 5
cm, sedangkan jarak antara kontur B ke kontur C
adalah 3 cm. Titik kontur A berketinggian 50 meter
dan titik kontur C berketinggian 25 meter. Skala peta
adalah 1:50.000. Berapa ketinggian kontur B pada
peta tersebut?
7. • Jawab:
Cari dahulu kontur intervalnya (CI)
CI = 1/2000 x skala
= 1/2000 x 50.000
= 25 meter
d1= B-C = 3 cm
d2 = A-C = (B-C) + (A-B) = 3 + 5 = 8 cm
Kx = (d1/d2 x CI )+ tc
= (3/8 x 25 meter) + 25 meter
= (75/8 x 25 meter)
= 34,375 meter
Jadi, ketinggian titik B pada peta tersebut adalah 34,4
meter