3. Transmisi otomatis adalah transmisi kendaraan yang
pengoperasiannya dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal.
Transmisi yang digunakan yaitu transmisi otomatis V
belt atau yang dikenal dengan CVT ( Continously
Variable Transmission ). CVT adalah sistem transmisi
daya dari mesin menuju ban belakang menggunakan
sabuk yang menghubungkan antara pulley primary dan
pulley secondary menggunakan prinsip gaya gesek.
9. Drive faceprimer
Didinding luar puli penggerak merupakan
komponen puli penggerak tetap. Selain berfungsi
untuk memperbesar perbandingan rasio dibagian
tepi komponen ini terdapat kipas pendingin yang
berfungsi sebagai pendingin ruang CVT agar tidak
cepat panas dan aus.
12. Movable drive face
Fungsi : Sebagai tumpuan V-belt, movable drive face
dapat bergerak maju dan mundur berdasarkan kecepatan
putaran mesin
Cara kerja : ketika putaran lambat, primary sliding sheave
tetap (tidak bergerak maju). Pada putaran menengah-
tinggi weight roller terlempar, sehingga mendorong
movable drive face bergerak maju/menyempit. Ketika
putaran mesin menurun, gaya centrifugal weight roller
akan menurun dan movable drive face akan mundur
akibat tertarik puli sekunder melalui perantara v-belt.
18. Weight Roller
Fungsi : Menggerakkan/mendorong primary sliding
sheave ketika putaran menengahtinggi
Cara kerja : Ketika puli primer berputar, weight roller
akan mengalami gaya centrifugal sehingga weight
roller akan terlempar dan bergerak menjauhi titik
pusat (poros engkol). Gerakan weight roller
menjauhi titik pusat mengakibatkan puli
menyempit dan diameter v-belt pada puli primer
akan bertambah besar
21. Ramp plate/Plat penahan
Komponen ini berfungsi untuk menahan
gerakan dinding dalam agar dapat bergeser
kearah luar sewaktu terdorong oleh roller.
24. Slider
Fungsi : Meredam gesekan dan getaran
antara cam dan primary sliding sheave
Cara kerja : Ketika puli primer berputar, slider
yang terbuat dari material non logam akan
meredam getara yang terjadi akibat adanya
tumbukan dan gesekan antara bushing dan
movable drive face
30. Kopling centrifugal
Fungsi : menghubungkan putaran puli sekunder dengan clutch
housing
Cara kerja : pada saat putaran lambat, gaya centrifugal kanvas
kopling belum mampu melawan pegas kopling, sehingga kanvas
belum mengembang. Pada putaran mulai berjalan di atas ±2.550
rpm kanvas sudah mulai mengembang dan bergesekan dengan
rumah kopling. Pada saat ini roda sudah mulai berputar
33. Movable driven face
Fungsi : tumpuan v-belt, Movable driven face dapat
bergerak maju (mengembang) dan mundur(menyempit)
Cara kerja : pada putaran lambat secondary sliding sheave
tetap(tidak bergerak maju), ketika pada putaran
menengah dan tinggi secondary sliding sheave akan
mengembang karena tertarik puli primer melalui
perantara v-belt. Pada saat decelerasi v-belt akan
menyempit kembali karena tertekan oleh pegas
pengembali
39. Pegas Pengembali
Fungsi : Mengembalikan movable driven face pada
posisi semula
Cara kerja : Pegas pengembali mendorong
movable driven face ketika decelerasi
42. Torsi Cam / Pin Guide
Torsi cam adalah komponen yang terdapat
pada puli sekunder yang berfungsi untuk
menaikkan torsi roda belakang ketika
kendaraan menanjak