2. PENDAHULUAN
• Tindakan invasif Kardiovaskuler adalah
suatu tindakan pemeriksaan diagnostik
(menentukan diagnosa) jantung dan
pembuluh darah.
Tindakan diatas disebut : Catheterisasi
Jantung
• Intervensi non bedah → suatu tindakan
non bedah untuk mengatasi kelainan
jantung dan pembuluh darah.
Kesemuanya ini dsb PTCA
3. MACAM – MACAM CATHETERISASI
JANTUNG
1. Catheterisasi jantung kanan →
kelainan jantung kanan : Stenosis
Pulmonal
2. Catheterisasi jantung kiri →
Penyakit Jantung Koroner
3. Catheterisasi Jantung Kanan & Kiri
→ pada tetralogi of fallot
4. Catheterisasi Jantung terbagi 2
tindakan
a. Angiogram / Angiografi → dengan
memasukan zat kontras ke dalam suatu
rongga jantung & pembuluh darah dan
kemudian bisa di rekam / di
dokumentasikan
→ ada kelainan anatomi & aliran darah
b. Penyadapan → yaitu menyadap /
merekam tekanan, kandungan oksigen,
sistem konduksi jantung dg tanpa
kontras
5. INTERVENSI NON BEDAH
1. Angioplasti koroner dan stenting
Pengobatan pd kelainan pembuluh
darah koroner dg cara mengembangkan
catheter yg ujungnya ada balon dan
diteruskan pd pemasangan stent
2. Angioplasti perifer dan stenting
Prinsipnya sama dg di atas
6. 3. Angioplasti valvuler → pada katup
jantung dg mengembangkan stenosis
katup jantung & mengembangkan balon
pd daerah yg menyempit.
4. Embolisasi dg Coil (ADO & ASO) →
tindakan dikerjakan pd kelainan jantung
dimana terdapat kanal / defect (PDA,
VSD, ASD) dg cara meletakan coil pd
kanal dan akan terjadi bekuan darah pd
coil tersebut serta terjadi vascularisasi →
terjadi jaringan ikat pd kanal tersebut
7. 5. Pemasangan Pace Maker Permanent
Permanent → bila irama jantung lambat
(bradicardi) dan alat tersebut bisa
diprogram sesuai dengan keinginan dan
dpt pula pd irama jantung cepat (VT, VF)
6. Ablasi → tindakan pengobatan pd
kelainan jantung cepat tapi tdk
mengancam : AF, AT, SVT dg tensi
normal. Dengan memberikan energi listrik
8. INDIKASI
Pada keadaan :
- PJK
- Angina pektoris → tidak jelas causanya
- Angina pektoris tidak stabil
- PJF
- Gambaran jantung abnormal (injury, Ischemik,
infark)
- Treadmill test positif
- Evaluasi ByPass Coroner
- Kelainan katup jantung
- PJB
9. KONTRA INDIKASI
1. Ibu hamil muda < 3 bulan
2. Alergi terhadap kontras
3. PJF tidak terkontrol
4. Infeksi
11. TEHNIK ANASTHESI
• General
• Lokal
Umumnya digunakan local anasthesi
terkecuali pd bayi / anak yang tidak
cooperatif bisa digunakan general
TEHNIK MEMASUKAN CATHETERISASI
• Percutaneus
• Vena saksi
12. PERSIAPAN PASIEN PRA TINDAKAN
1. Fisik
- Puasa ± 4 – 6 jam
- Pencukuran di daerah penusukan
- Obat – obatan sesuai dengan program
dokter
- Pemeriksaan Lab : Hb, BT, CT,
Trombo, RFT, HbsAg, HIV
13. - Hasil treadmill test
- Echocardiografi
- Pemeriksaan thorax foto
- ECG Lengkap
- Tanda Vital
- Cek arteri femoralis, dorsalis
pedis, poplitea → bila melalui
arteri femoralis
14. 2. Administrasi
Surat perjanjian tindakan
3. Persiapan mental
dengan pendidikan kesehatan
tentang prosedur chateterisasi
jantung (apa, bagaimana, tujuan,
manfaat & komplikasi )
15. PERAWATAN PASIEN PASCA TINDAKAN
1. Observasi keluhan pasien
2. Monitor vital sign a` 15 menit → 1 jam
a` 30 menit → 2 jam
3. Observasi tanda – tanda perdarahan
- Dg hemostasis yg baik & benar
- Bila perlu beri bantal pasir
- Imobilisasi extremitas pd daerah
tusukan selama 8 – 12 jam
16. 4. Observasi tanda – tanda dan efek
samping zat kontras
5. Observasi tanda – tanda infeksi
6. Observasi gangguan sirkulasi perifer
bila terjadi → nadi lemah/kecil atau tak
teraba → cepat lapor dokter biasanya
diberikan obat anti koagulan bolus atau
secara continue → stabil, kehangatan
ekstremitas kanan & kiri dibandingkan